LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN
MINERAL
BAB I
PENDAHULUAN
Kata geologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Geos (yang berarti
bumi) dan Logos (yang berarti Ilmu). Jadi, geologi itu adalah studi mengenai bumi
dan fenomena yang telah atau yang sedang terjadi dalamnya. Geologi secara umum
membahas mengenai suatu material pembentuk bumi dan segala proses yang terjadi
baik di dalam bumi (bawah permukaan) maupun yang terjadi diatas permukaan
bumi.
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya
tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Agar dapat
diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan
dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan
memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan
senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun
juga, The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan
definisi baru tentang definisi material: Mineral adalah suatu unsur atau senyawa
yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi.
Studi yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral disebut “Mineralogi”,
didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang merupakan unsur
utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar
sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelummempelajari dasar-dasar geologi atau
“Geologi Fisik”, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama
yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat
mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini, adalah
dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut.
1.1.1 Maksud
Adapun maksud diadakannya praktikum ini agar supaya praktikum dapat
mengetahui jenis-jenis mineral.
1.1.2 Maksud
1. Praktikan dapat menjelaskan definisi mineral
2. Praktikan dapat membedakan kelompok-kelompok mineral
3. Praktikan dapat mendeskripsi sifat fisik mineral
1.2.1 Alat
1. Lup
2. Porselen
3. Alat penguji kekerasan
a. Kikir baja
b. Kuku manusia
c. Kawat tembaga
d. Paku baja
e. Pecahan kaca
1.2.2 Bahan
1. Mineral
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mineral
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat
secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu,
dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis.
Mineral dapat kita jumpai dimanamana disekitar kita, dapat berwujud sebagai
batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripada
mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah
yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak.
Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan
padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila
kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan
diasumsikan sebagai bentukbentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal. Dengan
demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang
homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang
khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat
tersebut dinamakan kristalografi.
Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat
mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar
yang padat dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan,
dengan mengambil lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang berarti
selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa
daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana.
Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu
Karbon. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur
Natrium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-
unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu.
Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut
Mineralogi, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang Kristal, yang
merupakan unsur dan utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan
mineral secara benar sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-
dasar geologi atau Geologi Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral,
merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu
syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang
membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang
membentuk batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah
mengenal dan memahami mineralogi, maka untuk selanjutnya akan diulas secara
garis besar tentang mineral sebagai penyegaran saja.
Mineral adalah senyawa anorganik terbentuk secara alamia padat,
mempunyai komposisi struktur Kristal tertentu. Mineral ialah suatu benda padat
homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi
kimia pada batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang
beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik tersendiri. Dengan
mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita
mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959 Mineral merupakan benda padat homogen yang
terbentuk secara anorganik, yang memiliki komposisi kimia pada batasan terentu,
dan tersusun oleh atom-atom yang teratur.
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 Miineral adalah bahan padat yang secara
struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dan dibentuk oleh
peristiwa anorganik.
3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 Mineral adalah suatu zat atau bahan yang
homogen yang mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan
memiliki sifat tetap dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai untuk mengenal
mineral secara cepat, yaitu:
1. Bentuk kristal (crystall form)
Apabila suatu mineral mendapat kesempatan untuk berkembang tanpa
1. Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang
merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur
metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi
terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai
kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang
membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan.
Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut adalah Mineral
Silikat:
a. Kuarsa: ( SiO2 )
b. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8 )
c. Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSi3O8)
d. Mika Muskovit: (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2
e. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2
f. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)
g. Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6
h. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4
Bagian a sampai d adalah mineral non-ferromagnesium dan e hingga h adalah
mineral ferromagnesium.
2. Mineral ferromagnesium
MUH. FATHURRAHMAN S FADLY
09320170108 09320180240
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN
MINERAL
Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.
Olivine: dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27
3.37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang
sempurna. Augitit : warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar
antara 3.2 - 3.4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus.
Bidang belah ini sangat penting untuk membedakannya dengan mineral
hornblende.
Hornblende : warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang
belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56° dan 124° yang sangat
membantu dalam cara mengenalnya.
Biotite : adalah mineral mika bentuknya pipih yang dengan mudah dapat
dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8
- 3.2.
3. Mineral non-ferromagnesium
Muskovit : Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda,
coklat , hijau atau merah. BD. berkisar antara 2.8 3.1.
Feldspar : Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak .
Namanya juga mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap
lapangan. Feld dalam bahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya
didalam kerak Bumi hampir 54 %. Nama-nama yang diberikan kepada feldspar
adalah plagioklas dan orthoklas. Plagioklas kemudian juga dapat dibagi dua,
albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung Kalium, albit
mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.
Orthoklas : mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah
jambu. BD. 2.57.
Kuarsa : Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk
batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul
dengan warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky quartz. Kadang-
kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa
yang demikian disebut amethyst, merah massip atau merah-muda, kuning hingga
coklat. Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya unsur-unsur
lain yang tidak bersih.
4. Mineral Oksida
Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya
lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat
kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom,
mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum
adalah es (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
5. Mineral Sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu
dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri.
Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai
ekonomis, atau bijih, seperti pirit (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dan
sphalerit (ZnS).
6. Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2−, dan disebut karbonat,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3
dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang
membentuk batuan sedimen.
struktur silicat, silicon berada diantara 4 atom oksigen (kecuali yang terbentuk
pada tekanan yang ekstrim).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Mineral 1
ASISTEN PRAKTIKAN
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.3 Mineral 3
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.4 Mineral 4
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.5 Mineral 5
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.6 Mineral 6
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.7 Mineral 7
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.8 Mineral 8
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.9 Mineral 9
ASISTEN PRAKTIKAN
4.1.10 Mineral 10
ASISTEN PRAKTIKAN
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mineral 1
Gambar 4 .1 Kuarsa
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan sifat fisik mineral kuarsa yaitu
memiliki warna segar putih dan warna lapuk coklat dengan kilap logam, kekerasan
5,5-6, tenacity brittle, berat jenis 2,65. keterdapatannya dalam cebakan sedimen
residu dan memiliki kegunaan sebagai industri baterai dan kimia dan berasosiasi
dengan batu gamping, memiliki genesa berasal dari cebakan sedimenter. .
Komposisi kimianya yaitu SiO2 dimana tergolong dalam kelompok mineral
silikat. Adapun sistem kimianya yaitu sistem Kristal hexagonal. Dilihat dari ciri
mineral diatas dapat diketahui bahwa mineral tersebut adalah mineral kuarsa.
Kuarsa merupakan mineral paling umum ditemukan dalam mineral gang dari
urat-urat hidrotermal. Proses pembentukan mineral ini yaitu melalui pembekuan
magma yang bersifat asam,setelah proses magmatisme dan memasuki fase
pegmatisme(bersifat granitic dan memiliki ukuran Kristal yang kasar) dan fase
pneumatolisis(perubahan batuan dan mineral dengan gas atau cairan magmatic dalam
gunung berapi) pada proses hidrotermal yang bersuhu rendah(berkisar 200o-400o .
Mineral kuarsa dapat dijumpai pada batuan beku asam seperti
granit,granudiorit,tonalit,ryolit. Pada batuan sedimen klastik sebagai detrital material.
Pada batuan metamorf yaitu kuarzit granilit dan eklogit. Daerah persebarannya di
MUH. FATHURRAHMAN S FADLY
09320170108 09320180240
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN
MINERAL
4.2.3 Mineral 3
4.2.4 Mineral 4
Gambar 4 .4 Flourit
Didapatkan sifat fisik mineral Florit yaitu memiliki warna segar hitam dan
memiliki warna lapuk coklat, kilapnya non logam (tanah) dan belahannya tidak
sempurna memiliki kekerasan 6,5 – 7 (baja). Memiliki siatem Kristal kubik,
keterdapatannya sebagai mineral pengiring dalam formasi hidrotermal akhir dari
granit berasosiasi dengan kalsit, kuarsa, pirit dan juga memiliki kegunaan sebagai
perhiasan, genesanya terbentuk melalui proses hidrotermal
Terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi Pada
fase Hypotermal pada suhu 300-500 C. Terdapat pada pegmatit.berasosiasi dengan
barite,kuarsa, zinc, timbal, topas, tourmalin, cassiterit,dan apatit.kegunaannya
sebagai pembuatan asah Hydrofluoric,industri plastik dan Alat Optik, dan pada
Metalurgi pembuatan bauksit
4.2.5 Mineral 5
terbentuk sebagai pasangan pengganti di dalam struktur pirit. Di dalam deposit emas
tipe Carlin, pirit arsenian terkandung hingga seberat 0.37% dari emas.
Pirit digunakan untuk membuat marcasite perhiasan. Marcasite perhiasan,
yang terbuat dari ragam potongan pirit, sering diatur dalam perak, dikenal sejak
zaman kuno dan sangat populer di era Victoria.[21] Pada saat menjadi istilah umum
dalam pembuatan perhiasan, "marcasite" disebut semua besi sulfida seperti pirit, dan
tidak orthorhombic FeS2 mineral marcasite yang lebih ringan dalam warna, rapuh
dan kimia yang tidak stabil, dan dengan demikian tidak cocok untuk pembuatan
perhiasan. Marcasite perhiasan tidak benar-benar mengandung mineral marcasite.
4.2.6 Mineral 6
4.2.7 Mineral 7
Gambar 4 .7 Kalsit
4.2.8 Mineral 8
ofiolit yang merupakan lapisan litosfer yang telah tergeser ke continental plate.
Kromit tipe podiform kaya akan Cr (Krom) dan Al (Alumunium).
Kromit banyak dimanfaatkan untuk produksi ferokrom (FeCr: campuran besi
dan krom) sebagai “agen” anti-korosi dan pemberi kesan mengkilap untuk
pembuatan stainless steels, campuran baja, baja cor, dan besi cor. Konsentrat kromit
yang telah mengalami proses roasting akan menjadi sodium dikromat yang berguna
dalam pembuatan logam krom (Cr2O3), asam kromat, sulfat kromat, dan kromat,
serta untuk campuran baja, pembuatan logam, sebagai katalis dalam penyamakan
kulit, dan sebagai bahan dasar pembuatan pewarna atau cat. Selain itu, biji kromit
juga digunakan untuk pembuatan mortar, batu bata, dan cetakan untuk pengecoran
4.2.10 Mineral 10
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Saran saya untuk laboratorium adalah agar ala-alat peraga maupun alat
praktikum di perlengkap lagi agar kegiatan praktikum berjalan lancer.
Saran saya kepada asisten yaitu agar asisten selalu memberikan motivasi
kepada para praktikan agar tidak mudah menyerah dalam menjalani praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten Laboratorium Batuan. 2019. Penuntun Praktikum Geologi Dasar 2019.
FTI UMI Makassar
https://fhm13fas.wordpress.com/2010/08/13/pengenalan-mineral/
http://geografi-geografi.blogspot.com/2013/05/sifat-sifat-fisik-mineral.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mineral
https://id.wikipedia.org/wiki/Pirit