Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Geologi (geo=bumi dan logos=ilmu) adalah pengetahuan tentang susunan


zat serta bentuk dari bumi, seperti juga ilmu Biologi, Meteorologi dan Astronomi
merupakan bagian dari pengetahuan alam. Ialah pengetahuan yang mempelajari
segala sesuatu tentang benda-benda yang terdapat di alam. Geologi mempejari
tentang asal–usul kejadian planet bumi. Dalam ilmu geologi pun mempelajari sejarah
perkembangan dari bumi serta mahluk-mahluk yang pernah hidup di dalam dan di
atas bumi. Mineral biasanya didefinisikan sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari
senyawa unsur–unsur kimia, baik yang berbentuk padat maupun cair bersifat
homogen yang tidak terjadi dengan perantaraan manusia dan tidak berasal dari
tumbuh–tumbuhan atau hewan dan dibentuk oleh alam. Meskipun demikian, ada
beberapa zat atau bahan yang berguna, yang terjadi karena perubahan atau
penguraian sisa tumbuhan dan hewan secara alami. Mineral mempunyai karakteristik
tersendiri.
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik yang memiliki
bentuk teratur dalam sistem kristal dan terbentuk secara alami. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang
sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui misalnya berupa senyawaan
organik biasanya tidak termasuk. Mineral juga dapat diartikan sebagai suatu zat padat
yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh
proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan
mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya atau dikenal
sebagai struktur kristal. Mineral dapat dijumpai dimana-mana disekitar, dapat
berwujud sebagai batuan tanah atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai.
Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang besar.
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur (L.G.Berry dan B.Mason, 1959).

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-5
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari kegiatan laboratorium ini adalah agar praktikan
mengetahui semua yang berkaitan dengan pengenalan mineral sehingga ilmunya
menjadi bertambah dan dapat di aplikasikan didunia kerja atau bidang pertambangan.
1.2.2 Tujuan
1. Praktikan dapat menjelaskan Defenisi Mineral;
2. Praktikan dapat membedakan kelompok-kelompok mineral;
3. Praktikan dapat mendeskrispi sifat fisik mineral dan menentukan nama
mineral.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Alat tulis;
2. Mistar min.30 cm;
3. Alat penguji kekerasan
(kuku manusia, kawat tembaga, pecahan kaca, dan paku baja);
5. Porselen;
6. Magnet;
7. Lap kasar dan lap halus;
8. Skala bar;
9. Pensil warna.
1.3.2 Bahan
1. Buku catatan;
2. Kertas HVS A4 (Min.10);
3 .Buku Penuntun Geologi dasar;
4. Buku referensi;
5. Problem set. (10).

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-6
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mineral

Mineral adalah zat padat berupa bahan an-organik yang terbentuk secara alamiah
berupa unsur atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu dan umumnya
mempunyai struktur kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk geometris beraturan.
Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1. L. G. Berry dan B. Mason, 1959
“Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat dialam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun teratur”.
2. D. G. A. Whitten dan J. R. V. Brooks, 1972
“Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik”.
3. A. W. R. Potter dan H. Robinson, 1977
“Mineral adalah suatu zat atau bahan homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk
dialam dan bukan hasil suatu kehidupan”.
Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau
suatu pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak
termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi
baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu
ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai: bahan alam,
mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.
Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-
sifat fisis dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia.
Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat
homogen, fisik maupun kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik
asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan
persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam alam,
karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral dan
dapat dibuat di dalam laboratorium. Sebuah zat yang banyak sekali terdapat dalam

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-7
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

bumi adalah SiO2 dan dalam ilmu mineralogi, mineral itu disebut kuarsa. Sebaliknya
zat ini pun dapat dibuat secara kimia akan tetapi dalam hal ini tidak disebut mineral
melainkan zat silisium dioksida.
2.1.1 Batasan-batasan definisi mineral:
1. Suatu bahan alam
Harus terjadi secara alamiah. Maka bahan atau zat yang dibuat oleh
tenaga manusia atau di laboratorium tidak dapat disebut sebagai mineral.
Walaupun kadang-kadang pembuatan suatu zat atau bahan di laboratorium
akan mempunyai suatu bentuk kristal yang sangat sesuai bahkan sangat sulit
di bedakan kristal di alam, tetapi pembuatan zat tersebut tidak dapat disebut
sebagai mineral. Contoh: NaCl dibuat di alam disebut sebagai mineral Halite,
disebut Natrium Chlorida
2. Mempunyai sifat fisik dan kimia yang tetap:
a. Mineral mempunyai sifat fisik yaitu warna, kekerasan, kilap, perawakan
kristal, gores, belahan dan lain-lain.
b. Mineral mempunyai sifat kimiawi yang tetap diantaranya reaksi terhadap
api, oksidasi, reduksi, pelentingan, pengarangan dan lain-lain.
3. Berupa unsur tunggal atau persenyawaan yang tetap:
a. Mineral merupakan unsur tunggal, misalnya Diamond (C), Graphyte (c),
Silver (Ag) dan lain-lain.
b. Mineral berupa senyawa kimia sederhana, misalnya Barite (BaSO4),
Zirkon (ZrSiO4), Cassiterite (SnO2) dan Magnetite (Fe3O4).
c. Mineral dapat berupa senyawa kimia yang kompleks, misalnya Epistolite
(NaCa) (CbTiMgFeMn) SiO4 (OH).
4. Pada umumnya anorganik: batasan ini mengandung pengertian arti mineral
yang lebih luas
Mineral umumnya bukan sebagai hasil suatu kehidupan tetapi ada
beberapa mineral yang merupakan hasil kehidupan atau disebut juga mineral
organik. Contoh: Amber, Coal, Asphalt dan Mallite.
5. Homogen:
Homogen ialah suatu bahan atau sistem yang memiliki sifat yang sama
di setiap titik yang satu ragam tanpa satupun penyimpangan. Mengandung
batasan bahwa suatu mineral tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-8
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

2.2 Nama dari Suatu Mineral Ditentukan Berdasarkan Sifat Fisik yang Dimiliki

Ada beberapa sifat sifik mineral yaitu sebagai berikut:


2.2.1 Bentuk Kistal (Crystal Form)
Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur
dalam dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang
membentuk permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan geometri
antara sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap mineral. Satu mineral yang
sama selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut
sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angles), yang merupakan dasar dari
sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu,
bidang simetri dan sumbu simetri. Dikenal tujuh bentuk kristal Gambar 2.1 yaitu:
Kubus (Cubic), Tetragonal, Ortorombik (Orthorombic), Monoklin (Monoclonic),
Triklin (Triclinic), Hexagonal dan Trigonal.

Gambar 2.1 Karakteristik dari bentuk kristal dan beberapa contohnya


DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH
09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-9
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

2.2.2 Warna dan Gores (Streak)


Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan
sinar yang cukup. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna
atau memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah). Warna sangat bervariasi,
umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral. Gores
(streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan pada
lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineral-mineral logam
gores dapat dipakai sebagai petunjuk. Mineral merupakan kenampakan langsung
yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral
karena suatu mineral dapat memiliki lebih dari satu warna. Misalnya, kwarsa dapat
berwarna putih susu, ungu, cokelat kehitaman atau tidak berwarna (bening).
2.2.3 Kilap (Luster)
Kilap sering juga disebut kilapan, merupakan kenampakan suatu mineral yang
ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Intensitas kilap
ditentutakan dari indeks bias dari mineral, yang apabila makin besar indeks bias
mineral, makin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan. Nilai ekonomik mineral
terkadang ditentukan oleh kilapnya. Derajat kecerahan yaitu cahaya yang dipantulkan
oleh permukaan mineral. Kilap tergantung pada kualitas fisik permukaan (kehalusan
dan transparansi). Kilap secara umum dapat dibedakan atas kilap logam (Metallic
luste) dan kilap non-logam (Non Metallic luster). Kilap logam contoh: Pyrite,
Galena, Grafit, Hermatite dan Magnetite. Kilap non logam umumnya terdapat
mineral-mineral yang mempunyai warna muda (light coloured) dan dapat
meloloskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis dari mineral tersebut. Kilap non
logam dapat dibedakan menjadi 7:
1. Kilap logam (metalic luster): bila mineral tersebut memiliki kilap seperti
logam.
2. Kilap intan (adamantin luster): cemerlang seperti intan.
3. Kilap kaca (vitreous luster): contohnya kuarsa dan kalsit.
4. Kilap sutera (silky luster): umumnya terdapat pada mineral yang memiliki
serat.
5. Kilap damar/resin (resinous luster): kilap seperti getah damar/resin.
6. Kilap mutiara (pearly luster): kilap seperti lemak atau sabun, misalnya
serpentin, opal dan nepelin.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-10
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

7. Kilap tanah: kilap seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit dan limonit.

Gambar 2.2 Kilap logam dan non logam


2.2.4 Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah
melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini
umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Kesempurnaan belahan diberikan
dalam istilah sempurna, baik, cukup atau buruk. Beberapa bentuk belahan
ditunjukkan pada Gambar 2.3. Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan
struktur kristal atau mineral tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang
disebut sebagai rekahan (fracture). Beberapa sifat rekahan karakteristik, misalnya
pada kwarsa membentuk lengkungan permukaan yang kosentris (conchoidal
fracture). Beberapa istilah lain adalah, serabut (fibrous) pada asbes, hackly, even
(halus), uneven (kasar) dan earhty, pada mineral yang lunak misalnya kaolinit.
Macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu:
1. Belahan sempurna (perfect), yaitu suatu mineral mudah terbelah melalui arah
belahnya. Bidang-bidang yang terbelah akan membentuk bidang yang datar
dan licin. Contohnya: Muscovite, Calcite, dan Galena.
2. Belahan baik (good), yaitu apabila suatu mineral mudah membelah pada
bidang belahnya akan tetapi kadang-kadang akan terdapat belahan yang
memotong bidang belahnya atau pembelahan yang tidak pada bidang
belahnya. Contohnya: Feldspar dan Hyperston.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-11
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

3. Belahan jelas (distinct), yaitu apabila arah belahnya dapat terlihat jelas tetapi
mineral tersebut sukar untuk membelah melalui bidang belahnya itu sendiri.
Contohya: Hornblende dan Staurolite.
4. Belahan tidak jelas (indistinct), yaitu apabila arah belahnya, mineral masih
dapat dilihat tapi kemungkinan terbelah melalui arah belahnya dengan
kemungkinan pecah memotong arah belahnya sama. Contohnya: Magnetit
dan Corundum.
5. Belahan tidak sempurna (imperfect), yaitu apabila suatu mineral sudah tidak
terlihat arah belahnya tetapi mineral akan pecah dengan permukaan rata.
Permukaan yang rata ini kemungkinan melalui bidang belahnya tetapi
kemungkinan juga akan memotong bidang belahnya. Contonya: Apatite dan
Calsiterite.

Gambar 2.3 Beberapa pemerian pada bidang belahan


2.2.5 Kekerasan (Hardness)
Kekerasan mineral adalah ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini
ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu mineral yang tidak diketahui dengan

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-12
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

mineral lain yang telah diketahui. Dengan cara ini Mohs membuat skala kekerasan
relatif dari mineral-mineral, dari yang paling lunak hingga yang paling keras.
Tabel 2.1 Skala kekerasan relatif mineral (Skala Mohs,1822)
KEKERASAN NAMA MINERAL UNSUR SENYAWA KIMIA
10 Diamond / Intan Karbon
9 Korundum Alumina
8 Topaz Aumina Silikat
7 Kuarsa Silica
6 Feldspar Alkali Silikat
5 Apatite Kalsium Fosfat
4 Florit Kalsium Fluor
3 Kalsit Kalsium Karbonat
2 Gypsum Hidrat Kalsium Fosfat
1 Talk Hidrat Magnesium Silikat

Tabel 2.2 Skala kekerasan alat-alat penguji


KEKERASAN ALAT PENGUJI
2,5 Kuku Manusia
3 Kawat Tembaga
5,5 – 6 Pecahan Kaca
5,5 – 6 Pisau Baja / Paku Baja
6,5 – 7 Kikir Baja
2.2.6 Densitas (Specific Gravity)
Densitas mineral dapat diukur den gan sederhana di labolatorium bila
kristal tersebut tidak terlalu kecil. Hubungan ini dinyatakan sebagai berikut :
Spesific Gravity (SG) = W1 / (W1 - W2)
W1 = berat butir mineral di udara
W2 = berat butir mineral di dalam air
Dilapangan agak sulit menentukan dengan pasti biasanya dengan perkiraan
berat, sedang atau ringan. Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai
perbandingan misalnya:
1. Silikat, Karbonat, Sulfat dan Halida SG berkisar antara 2,2 - 4,0.
2. Bijih logam, termasuk Sulfida dan Oksida berkisar antara 4,5 - 7,5.
3. Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-13
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

2.2.7 Keliatan (Tenacity)


Keliatan adalah kemampuan atau daya tahan suatu mineral terhadap
pemukulan, pembengkokan dan lain sebagainya.
Tabel 2.3 Istilah pemberian keliatan mineral
Brittle (Tegar) Mudah hancur/pecah
Elastic (Lentur) Dapat dibentuk, dapat kembali ke posisi semula
Fleksibel (Liat) Dapat dibentuk, tidak dapat kembali ke posisi semula
Malleable Dapat dibelah menjadi lembaran
Sectille Dapat dipotong dengan pisau
Ductille Dapat di bentuk menjadi tipis
2.2.8 Pecahan
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, sedangkan
pada pecahan mineral akan pecah secar tidak teratur. Beberapa jenis pecahan mineral
adalah sebagai berikut:
1. Concoidal, bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada
pecahan botol.
2. Fibrous, bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat,contohnya asbes.
3. Even, bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus,
contohnya mineral lempung.
4. Uneven, bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar,
contohnya mineral magnetik atau mineral besi.
5. Hackly, bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar, tidak
teratur dan runcing, contohnya mineral perak atau emas.

2.3 Cabang-Cabang Ilmu Geologi

1. Pertologi adalah ilmu yang mempelajari terjadinya berbagai macam batuan.


2. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka
bumi yang terjadi karena kekuatan yang bekerja di atas dan di dalam tanah.
3. Geofisika adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik dan bumi.
4. Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan mineral-mineral
dan kerak bumi.
5. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan purba dan
tumbuhan purba.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-14
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

Pertama-tama siapkan alat dan bahan yang akan kita pakai dalam Percobaan
Pengenalan Mineral, kemudian siapkan sample mineral yang akan kita identifikasi,
maksimal sebanyak 10 sample mineral. Sebelum kita mulai percobaan, kita
dengarkan arahan dan penjelasan dari asiten demi kelancaran praktikum.
Setelah menyimak penjelasan dari asisten, kita mulai untuk mengidentifikasi
mineral yang telah disiapkan sebelumnya. Jadi didalam modul sudah disediakan
problem set yang akan diisi pada percobaan ini. Pertama adalah nomor peraga, untuk
menentukan nomor peraga pada mineral kita cukup melihat nomor yang telah
ditempelkan oleh asisten pada mineral lalu kita tulis menggunakan pensil untuk
mempermudah jika ada data yang salah. Setelah itu kita lihat warna segar dan warna
lapuk. Dalam menentukan warna segar kita perlu memperhatikan dengan seksama
mineral yang akan diidenifikasi, jika perlu kita gunakan alat bantu (loop) untuk
memudahkan kita melihat warna apa yang paling mendasari atau mendominasi dari
mineral tersebut maka itulah warna segarnya. Untuk warna lapuk kita perhatikan
warna apa yang menempel pada mineral selain warna segar setelah kita simpan
mineral tersebut dalam beberapa waktu.
Selanjutnya kita tentukan cerat dan kilap mineral. Untuk melihat cerat
mineral kita ambil porselen yang telah disiapkan kemudian goreskan mineral ke
porselen pada bagian yang kasar maka akan terlihat goresan dari mineral. Dan untuk
kilap mineral kita perhatikan dengan teliti, apakah termasuk kilap logam atau kilap
non-logam, tergantung apa yang kita lihat. Belahan dan pecahan mineral, untuk
belahan mineral kita lihat apakah termasuk dalam belahan yang sempurna atau tidak
sempurna. Untuk pecahan mineral kita bayangkan apabila mineral tersebut dibelah
maka pecahannya seperti apa, apakah tergolong dalam pecahan even (halus), uneven
(kasar), earthly, atau hackly. Sedangkan untuk mengukur kekerasan mineral, kita
goreskan kuku, kawat tembaga, pecahan kaca, paku baja, dan kikir baja secara
berurut. Tergantung dari tingkat kekerasan mineral itu sendiri. Kemudian Tenacity,
apakah masuk dalam kategori brittle (tegar), elastic (lentur), flexible (liat), malleable,
sectille, ductile. Terakhir, catat pada problem set hasil dari identifikasi mineral.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-15
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pengenalan Mineral 1


Nomor Peraga :1
Warna Lapuk : Hitam Abu-Abu
Warna Segar : Hitam
Cerat : Putih
Kilap : Kaca (non logam)
Nama Mineral : Fluorit
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 4 skala mosh
Berat Jenis : 3,8
Tenacity : Brittle
Komposisi Kimia : CaF2
Sistem Kristal : Isometrik
Belahan : Sempurna

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-16
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.2 Pengenalan Mineral 2


Nomor Peraga :2
Kekerasan : 3,5-4 skala mosh
Warna Lapuk : Cokelat
Berat Jenis : 4,1-4,3
Warna Segar : Kuning
Tenacity : Brittle
Cerat : Hitam kehijauan
Komposisi Kimia : CuFeS2
Kilap : Logam
Sistem Kristal : Tetragonal
Belahan : Tidak Sempurna
Nama Mineral : Kalkopirit
Pecahan : Tidak teratur (uneven)

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-17
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.3 Pengenalan Mineral 3


Nomor Peraga :3
Kekerasan : 2,5
Warna Lapuk : Cokelat
Berat Jenis : 2,31-2,33
Warna Segar : Putih
Tenacity : Brittle
Cerat : Putih
Komposisi Kimia : CaSO4 2H2O
Kilap : Kaca
Sistem Kristal : Monoklin
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Gypsum
Pecahan : Even

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-18
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.4 Pengenalan Mineral 4

Nomor Peraga :4
Kekerasan : 6-6,5
Warna Lapuk : Cokelat kehitaman
Berat Jenis : 2,56
Warna Segar : Merah muda
Tenacity : Brittle
Cerat : Putih
Komposisi Kimia : CaAl Si O8
Kilap : Kaca (non logam)
Sistem Kristal : Triklin
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Feldspar
Pecahan : Uneven

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-19
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.5 Pengenalan Mineral 5


Nomor Peraga :5
Kekerasan : 5-6
Warna Lapuk : Hitam kecokelatan
Berat Jenis : 2,9-3,6
Warna Segar : Cokelat
Tenacity : Malleable
Cerat : Cokelat
Komposisi Kimia : Si2O6
Kilap : Kaca (non logam)
Sistem Kristal : Monoklin
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Piroksin
Pecahan : Uneven

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-20
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.6 Pengenalan Mineral 6

Nomor Peraga :6
Kekerasan :3
Warna Lapuk : Coklat
Berat Jenis : 2,7
Warna Segar : Putih
Tenacity : Brittle
Cerat : Putih
Komposisi Kimia : CaCO3
Kilap : Kaca (non logam)
Sistem Kristal : Irigonal
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Kalsit
Pecahan : Even

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-21
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.7 Pengenalan Mineral 7

Nomor Peraga :7
Kekerasan : 5,5
Warna Lapuk : Abu-abu
Berat Jenis : 4,5-4,8
Warna Segar : Hitam
Tenacity : Elastic
Cerat : Hitam
Komposisi Kimia : FeCr2O3
Kilap : Logam
Sistem Kristal : Isometrik
Belahan : Tidak Sempurna
Nama Mineral : Kromit
Pecahan : Uneven

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-22
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.8 Pengenalan Mineral 8


Nomor Peraga :8
Kekerasan : 2,7
Warna Lapuk : Cokelat
Berat Jenis : 8,1
Warna Segar : Hitam
Tenacity : Ductile
Cerat : Hitam
Komposisi Kimia : PBs
Kilap : Logam
Sistem Kristal : Isometrik
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Galena
Pecahan : Even

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-23
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.9 Pengenalan Mineral 9


Nomor Peraga :9
Kekerasan : 3,5 - 4
Warna Lapuk : Hitam kecokelat
Berat Jenis : 3,4- 3,6
Warna Segar : Cokelat
Tenacity : Brittle
Cerat : Putih
Komposisi Kimia : MnO2
Kilap : Tanah (non logam)
Sistem Kristal : Tetragonal
Belahan : Sempurna
Nama Mineral : Mangan
Pecahan : Brittle

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-24
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.1.10 Pengenalan Mineral 10


Nomor Peraga : 10
Kekerasan : 6- 6,5
Warna Lapuk : Cokelat
Berat Jenis : 5,0-5,2
Warna Segar : Kuning keemasan
Tenacity : Malleable
Cerat : Cokelat
Komposisi Kimia : FeS2
Kilap : Logam
Sistem Kristal : Isometrik
Belahan : Tidak Sempurna
Nama Mineral : Pyrit
Pecahan : Hackly

ASISTEN PRAKTIKAN

(DEWI.A) (WAODE GHINA RADHATUL JANNAH)

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-25
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2 Pembahasan

4.2.1 Mineral 1

Gambar 4.1 Fluorit


Fluorit adalah mineral industri penting yang terdiri dari kalsium dan fluorit
(CaF2). Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
kristal untuk pecah melalui bidang lemah. Kekerasan merupakan ketahanan terhadap
kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Fluorit terbentuk melalui proses hidrotermal baik sebagai mineral utama
maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral bijih metalik, khususnya
timbal dan perak, fluorit mempunyai warna lapuk cokelat dan warna segar putih,
memiliki kilap kaca (non logam), belahan sempurna dan pecahan even, memiliki
kekerasan 4 skala mosh dan berat jenis 3,175-3,783, komposisi kimia Caf2 dan
sistem kristal isometrik. Fluorit juga beasosiasi dengan mineral kalsit, dolomit,
gypsum, selestit, barit, kuarsa, galena, kasiterit, topaz, turmalin dan apatit.
Keterdapatannya ditemukan pada daerah potensi geothermal. Kegunaanya yaitu
sebagai fluks dalam pelebusan besi untuk mengurangi viskositas terak.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-26
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.2 Mineral 2

Gambar 4.2 Kalkopirit


Kalkopirit adalah mineral tembaga besi sulfida yang memiliki rumus kimia
CuFeS2. Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Mineral ini hadir hampir di seluruh dunia yang ada deposit mineral sulfida.
Beberapa toko souvenir menjual kalkopirit yang telah dibilas dengan larutan asam
sebagai peacock ore. Kalkopirit mempunyai warna lapuk coklat dan warna segar
kekuningan , memiliki kilap logam, belahan tidak sempurna dan pecahan uneven,
memiliki kekerasan 3,5-4 skala mosh dan berat jenis 4,18, komposisi kimia CuFeS2
dan sistem kirstal tetragonal. Kegunaan yang paling utama dari kalkopirit adalah
sebagai bijih tembaga. Sejak zaman dahulu mineral ini telah dimanfaatkan untuk
menghasilkan bijih tembaga dengan teknik peleburan. Selain itu, bebrapa bijih dari
kalkopirit yang mengandung unsur pengotor seperti zink yang digunakan untuk
substitusi besi. Bijih kalkopirit terkadang juga mengandung unsur perak atau emas.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-27
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.3 Mineral 3

Gambar 4.3 Gypsum


Gypsum merupakan mineral yang terdiri dari calcium sulfate dehydrate
(CaSO4). Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Gypsum mempunyai warna lapuk cokelat dan warna segar putih transparan,
memiliki kilap kaca (non logam), belahan sempurna dan pecahan even, memiliki
kekerasan 3,5 skala mosh dan berat jenis 2,31-2.33 komposisi kimia Ca So4 2H20 dan
sistem kristal monoklin. Berasosiasi dengan batu kapur, batu sepin, batu pasir, batu
dan batu marmer. Keterdapatan gypsum di alam berupa mineral hidrous. Jenis batuan
pembawa mineral biasanya adalah satinspar, alabaster, gipsit dan selenit.
Kegunaanya sebagai perekat, penyaring dan sebagai pupuk tanah.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-28
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.4 Mineral 4

Gambar 4.4 Feldspar


Feldspar merupakan pecahan dalam batuan granit yang memiliki komposisi
kimia CaAl Si O8. Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur
dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang
sudah tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Feldspar mempunyai warna lapuk cokelat dan warna segar putih trasparan,
memiliki kilap kaca ( non logam), belahan sempurna dan pecahan even, memiliki
kekerasan 3,5 skala mosh dan berat jenis 2,31-2.33 komposisi kimia Ca So4 2H20 dan
sistem kristal monoklin. Berasosiasi dengan kuarsa, mika, beril dan rutil. Ditemukan
pada batuan beku, batuan erosi dan metamorfosa, baik yang bersifat asam maupun
basa. Kegunaan feldspar yaitu sebagai industri dan banyak diperlukan sebagai bahan
pelebur pada suhu yang tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti barang pecah
belah.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-29
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.5 Mineral 5

Gambar 4.5 Piroksin


Piroksin merupakan kelompok mineral inosilikat dan pembentuk batuan
utama yang banyak ditemukan pada batuan beku dan metamorf yang memiliki
komposisi kimia Si2O6. Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan
yang sudah tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan
yang tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Piroksin mempunyai warna lapuk hitam kecoklatan dan warna segar putih
coklat, memiliki kilap kaca (non logam), belahan sempurna dan pecahan uneven,
memiliki kekerasan 5-6,5 skala mosh dan berat jenis 2,9 komposisi kimia Si2O6 dan
sistem kristal monoklin, berasosiasi pada batuan ultrabasa sampai dengan basa sering
terubah khlorit. Biasanya terdapat pada batuan beku basa sebagai mineral primer
utama dan batuan metamorf. Kegunaaan sebagai bahan bagunan lainnya yaitu dapat
dijadikan perihasan yang dimana periasan tersebut menggunakan batuan basalt.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-30
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.6 Mineral 6

Gambar 4.6 Kalsit


Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling
stabil. Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Kalsit mempunyai warna lapuk coklat kekuningan dan warna segar putih
jernih , memiliki kilap kaca (non logam), belahan sempurna dan pecahan even,
memiliki kekerasan 3 skala mosh dan berat jenis 2,7 komposisi kimia CaCo 3 dan
sistem kristal trigonal, berasosiasi pada mineral kapur lain seperti dolomit, ankerit
dan kunakoparit. Kalsit sebagian besar ditemukan dalam bentuk lensa-lensa atau
merupakan asosiasi endapan mineral lain dan jarang di temukan endapan kalsit
murni. Digunakan untuk semen pupuk, kapur, industri kimia dan industri besi.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-31
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.7 Mineral 7

Gambar 4.7 Kromit


Kromit merupakan satu-satunya mineral yang menjadi sumber logam
kromium. Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang
tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi
dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa
Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya.
Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau
daya tahan suatu mineral terhadap pukulan
Kromit adalah besi kromium oksida yang umumnya dapat dikaitkan dengan
olivin, magnetit, serpentin dan korundum. Kromit mempunyai warna lapuk hitam
kecoklatan dan warna segar coklat, memiliki kilap logam, belahan tidak sempurna
dan pecahan uneven, memiliki kekerasan 5,5 skala mosh dan berat jenis 2,4-4,8
komposisi kimia FeCr2si sistem kristal isometrik. Berasosiasi dengan intuisi magma
dan umumnya ditemukan di Instuisi Mafikbesad, kilau metalik seperti di Afrika
Selatan dan India. Kromit banyak dimanfaatkan untuk produksi campuran besi dan
krom, kromit merupakan mineral yang merupakan besi klamium oksida.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-32
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.8 Mineral 8

Gambar 4.8 Galena


Galena adalah mineral timbal sulfida dengan komposisi kimia PBs. Warna
segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan lingkungan
sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang tersingkap warna luarnya.
Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan
mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan menjadi dua yaitu kilap logam dan non
logam. Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal untuk pecah melalui
bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Kekerasan merupakan
ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah kemampuan atau daya tahan suatu
mineral terhadap pukulan.
Galena adalah mineral yang berfungsi sebagai bijih untuk sebagian besar
produksi timbal di dunia. Galena mempunyai warna lapuk cokelat dan warna segar
hitam, memiliki kilap logam, belahan sempurna dan pecahan even, memiliki
kekerasan 2,7 skala mosh dan berat jenis 8,1 komposisi kimia PBs. Berasosiasi
dengan sfarelit, kalkopirit serta mineral logam mulia berupa emas dan perak. Galena
ditemukan pada batuan beku dan metamorf, pada batuan sedimen galena dapat
terbentuk sebagai urat dan sistem kristal isometrik. Kegunaan timbal paling penting
saat ini adalah dalam baterai timbal. Baterai timbal juga dapat digunakan sebagai
sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer dan fasilitas komunikasi lain.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-33
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.9 Mineral 9

Gambar 4.9 Mangan


Mangan merupakan mineral kedua terbanyak pada kelimpahan dalam kerak
bumi yang memiliki komposisi kimia MnO 2. Warna segar merupakan warna dari
batuan yang belum tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk
merupakan warna dari batuan yang sudah tercampur dengan lingkungan sekitarnya.
Warna lapuk ini warna batuan yang tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan
kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena
cahaya, kilap dibedakan menjadi dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan
adalah kecenderungan dari beberapa kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang
terdapat pada struktur kristalnya. Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan.
Tenacity adalah kemampuan atau daya tahan suatu mineral terhadap pukulan.
Mangan mempunyai warna lapuk hitam kecoklatan dan warna segar coklat,
memiliki kilap kaca (non logam), belahan sempurna dan pecahan uneven dan
memiliki kekerasan 3,5-9 skala mosh dan berat jenis 3,4-3,6 komposisi kimia
MnCo3 dan sistem kristal monoklin. Berasosasi dengan batuan vulkanik yang terdiri
dari batuan andesit hingga andesit yang disebut batuan induk. Mangan tidak bisa
ditemukan sebagai unsur yang berdiri sendiri. Mangan berada pada mineral seperti
mangante, signatur, pulpurite, rhodonit, nodochrosite dan pyaolusite. Kegunaan
mangan adalah untuk keperluan dan meterlugi terutama pembuatan logam.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-34
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN MINERAL

4.2.10 Mineral 10

Gambar 4.10 Pyrit


Pyrit adalah mineral berwarna kekuningan dengan kilap logam yang cerah
dan memiliki rumus kimia FeS2. Warna segar merupakan warna dari batuan yang
belum tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk merupakan warna dari
batuan yang sudah tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna
batuan yang tersingkap, warna luarnya. Kilap merupakan kenampakan atau cahaya
yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya, kilap dibedakan
menjadi dua yaitu kilap logam dan non logam. Belahan adalah kecenderungan dari
beberapa Kristal untuk pecah melalui bidang lemah yang terdapat pada struktur
kristalnya. Kekerasan merupakan ketahanan terhadap kikisan. Tenacity adalah
kemampuan atau daya tahan suatu mineral terhadap pukulan.
Pyrit mempunyai warna lapuk coklat dan warna segar kuning keemasan,
memiliki kilap Logam, belahan tidak sempurna dan pecahan hackly, memiliki
kekerasan 6-6,5 skala mosh dan berat jenis 4,95-5,10 komposisi kimia FeS2 dan
sistem kirstal isometrik. Berasosiasi dengan sulfida dan oksidasi dalam urat kuarsa,
batuan sedimen dan batuan metamorft serta dilapisan batu bara dan sebagai mineral
penganti. Pyrit juga terbentuk pada suhu tinggi dan keterdapatannya bisa dalam
batuan beku dan sedimen walaupun jumlahnyqa sedikit. Pyrit digunakan dalam
berbagai bijih utama untuk memproduksi sulfat dan asam sulfat.

DEWI A WAODE GHINA RADHATUL JANAH


09320180226 093201910182
Pengenalan Mineral-35

Anda mungkin juga menyukai