Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN FIELDTRIP PETROLOGI

(DESA BANTIMALA, KEC. TONDONG TALLASA,


KAB. PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN)

WAODE GHINA RADHATUL JANNAH


09320190182

LABORATORIUM BATUAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil
Stasiun 1 (Base Camp)

Hari/Tanggal : 29/04/2021 Jenis Kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Mangilu/Cerah Pengamat : Kelompok 4

Koordinat X : 795254.27 Z: 50 M
Y : 9471298.48

Stasiun 2

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Mangilu/Cerah Pengamat : Kelompok 4

Koordinat X : 4,773609 Z : 73,98 M


Y : 119,665491
Sketsa :

Gambar 5.1 Singkapan Batuan Stasiun 2


A. Data Singkapan
JB : Batuan Beku Ultrabasa
Lokasi : Manguli
Arah Penyebaran :-
Dimensi : P = 2 m, L = 2,5 m
Insitu :
Hubungan dengan batuan : Tidak selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Terdapat sungai di sebelah singkapan
umum
B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Beku
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Abu-Abu
Tekstur : Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Porfiro afanitik
Fabrik : Bentuk : Subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur : Masif
No Nama Mineral Komposisi Mineral
1. Piroksin 50%
2. Plagioklas 25%
3. Kuarsa 25%
Nama Batuan : Basalt
C. Data Geomorfolgi
Relief : 73,98 mdpl
Tipe Morfologi : Bukit
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Fisika
Sungai : Keruh ( 1-2 m)
Soil : Cokelat
Tata guna lahan : Persawahan
Stadia Daerah : Dewasa
Flora dan Fauna :-
D. Data Struktur
Lapisan : Tidak ada
Foliasi : Tidak ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Ada
Sesar : Tidak ada
Stasiun 3

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Mangilu/Cerah Pengamat : Kelompok 4

Koordinat X : 4,772462 Z : 80,02 M


Y : 119,671212
Sketsa :

Gambar 5.2 Singkapan Batuan Stasiun 3


A. Data Singkapan
JB : Batuan Sedimen Non Klastik
Lokasi : Manguli
Arah Penyebaran : N 103°E/21°
Dimensi : P = 4 m, L = 7,2 m
Insitu : Insitu
Hubungan dengan batuan : Selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Terdapat air terjun
umum
B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
Komposisi : Monomineralik silika
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Merah
Tekstur : Mineral pembentuk : -
Pencampur : Silika
Kekompakan : Hard
Struktur : Cone in cone
Nama Batuan : Rijang Merah
C. Data Geomorfolgi
Relief : 80,02 mdpl
Tipe Morfologi : Bukit
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Fisika
Sungai : Keruh ( 1-2 m)
Soil : Cokelat
Tata guna lahan : Persawahan
Stadia Daerah : Dewasa
Flora dan Fauna :-
D. Data Struktur
Lapisan : Ada
Foliasi : Tidak ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Ada
Sesar : Tidak ada
Stasiun 4

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Bantimala/Mendung Pengamat : Kelompok 4

Koordinat X : 4,839987 Z : 163,78 M


Y : 119,739086
Sketsa :

Gambar 5.3 Singkapan Batuan Stasiun 4


A. Data Singkapan
JB : Batuan Beku Ultrabasa
Lokasi : Hutan Wisata Tondong Tallasa
Arah Penyebaran :-
Dimensi : 5 = 2 m, L = 8 m
Insitu :
Hubungan dengan batuan : Selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Berada di tengah-tengah batuan sedimen
umum
B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Beku Ultrabasa
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Abu-Abu
Tekstur : Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Porfiro afanitik
Fabrik : Bentuk : Subhedral
Relasi : Inequigranular
Struktur : Masif
No Nama Mineral Komposisi Mineral
1. Piroksin 50%
2. Kuarsa 25%
3. Plagioklas 25%
Nama Batuan : Basalt
C. Data Geomorfolgi
Relief : 163,78 mdpl
Tipe Morfologi : Sungai
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Fisika
Sungai : Keruh akibat hujan
Soil :±2m
Tata guna lahan : Tempat wisata
Stadia Daerah : Tua
Flora dan Fauna : Pepohonan dan rumput
D. Data Struktur
Lapisan : Tidak ada
Foliasi : Tidak ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Ada
Sesar : Tidak ada
Stasiun 5

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Bantimala/Mendung Pengamat :

Koordinat X : 4,839917 Z : 166,79 M


Y : 119,738038
Sketsa :

Gambar 5.4 Singkapan Batuan Stasiun 5


A. Data Singkapan
JB : Batuan Sedimen Klastik
Lokasi : Hutan Wisata Tondong Tallasa
Arah Penyebaran : N 131° E/56°
Dimensi : P = 5 m, L = 8,7 m
Insitu :
Hubungan dengan batuan : Tidak selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Berada di pinggir jalan dan ditumbuhi pohon
umum

B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Cokelat
Tekstur : Uk. Butir : <0,004
Kemas : Tertutup
Permeabilitas : Buruk
Porositas : Buruk
Sortasi : Very well sorted
Struktur : Tidak berlapis
No Nama Mineral Komposisi Mineral
1. Feldspar 60%
2. Karbonat 25%
3. Pirit 15%
Nama Batuan : Batu lempung
C. Data Geomorfolgi
Relief : 166,79 mdpl
Tipe Morfologi : Lereng
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Fisika
Sungai :-
Soil : Cokelat
Tata guna lahan : Jalanan
Stadia Daerah : Dewasa
Flora dan Fauna : Pepohonan dan rumput
D. Data Struktur
Lapisan : Ada
Foliasi : Tidak ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Tidak ada
Sesar : Tidak ada
Stasiun 6

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Bantimala/Mendung Pengamat :

Koordinat X : 4,839142 Z : 200,96 M


Y : 119,738570
Sketsa :

Gambar 5.5 Singkapan Batuan Stasiun 6


A. Data Singkapan
JB : Batuan Sedimen Non Klastik
Lokasi : Desa Bantimala
Arah Penyebaran : N 212° E/10°
Dimensi : P = 8 m, L = 6 m
Insitu :
Hubungan dengan batuan : Tidak selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Terdapat batu trakit ditempat yang sama
umum
B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
Komposisi : Karbon
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Hitam
Tekstur : Mineral pembentuk : Amorf
Pencampur : Karbonat
Kekompakan : Soft
Struktur : Bioherm
Nama Batuan : Batu bara
C. Data Geomorfolgi
Relief : 200,96 mdpl
Tipe Morfologi : Tebing
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Organik
Sungai :-
Soil : Cokelat
Tata guna lahan : Area penambangan
Stadia Daerah : Muda
Flora dan Fauna :-
D. Data Struktur
Lapisan : Ada
Foliasi : Tidak ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Tidak ada
Sesar : Ada
Stasiun 7

Hasil/Tanggal : Kamis, 29/04/2021 Jenis kegiatan : FieldTrip


Lokasi/Cuaca : Desa Bantimala/Mendung Pengamat :

Koordinat X : 4,803613 Z : 193,14 M


Y : 119,679743
Sketsa :

Gambar 5.6 Singkapan Batuan Stasiun 7


A. Data Singkapan
JB : Batuan Sedimen Klastik
Lokasi : Desa Bantimala
Arah Penyebaran : N 226° E/46°
Dimensi : P = 9 m, L = 6 m
Insitu :
Hubungan dengan batuan : Selaras
disekitarnya
Kenampakan lain secara : Singkapannya berdekatan dengan batu trakit
umum

B. Data Litologi
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna Lapuk : Cokelat
Warna Segar : Cokelat
Tekstur : Uk. Butir : 0,004-0,06 mm
Kemas : Tertutup
Permeabilitas : Baik
Porositas : Baik
Sortasi : Well sorted
Struktur : Tidak berlapis
No Nama Mineral Komposisi Mineral
1. Feldspar 60%
2. Kuarsat 25%
3. Plagioklas 15%
Nama Batuan : Batu pasir merah
C. Data Geomorfolgi
Relief : 193, 14 mdpl
Tipe Morfologi : Tebing
Tipe Hidrologi :
Tipe Pelapukan : Kimiawi
Sungai :-
Soil : Cokelat
Tata guna lahan : Area penambangan
Stadia Daerah : Muda
Flora dan Fauna :-
D. Data Struktur
Lapisan : Tidak Ada
Foliasi : Ada
Lipatan : Tidak ada
Kekar : Ada
Sesar : Tidak ada
Pembahasan

Stasiun 1

Pada stasiun pertama, kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan semua


peralatan dan bahan yang ingin di bawa setelah itu mendengarkan arahan dari kakak
pendamping kemudian mencatat data apa saja yang akan diambil yaitu Data
singkapan, Data litologi, Data Gemorfologi, dan Data Struktur dan mengeplot lokasi
atau menentukan titik lokasi dengan menggunakan GPS, adapun titik koordinat pada
stasiun pertama yaitu X = 795254.27 dan Y = 9471298.48 serta Z = 50 M.
Pembahasan

Stasiun 2

Gambar 5. 3 Singkapan Batuan Beku dan Sedimen


Pada stasiun 2 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati
batuan singkapannya kemudian mengeplot titik koordinat, adapun titik
koordinatnya ialah (X,Y) 4.773609, 119.665491, dan Elevasi = 73,98 m.
Singkapan batuan yang diamati yaitu singkapan batuan beku ultrabasa.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan beku ultrabasa dengan dimensi 1,5 x 2 m dan tidak memiliki arah
penyebaran serta batuan tersebut terbentuk disitu yang memiliki hubungan
dengan batuan yang lain yaitu tidak selaras. Kemudian Data litologi pertama
yang kita amati adalah memiliki warna lapuknya cokelat, warna segar Abu-
abu kemudian Tekturnya kristalinitas hipokristalin, Granularitas porfiro
afanitik, fabrik (Bentuk) subhedral dan relasinya inequigranular. Batuan ini
memiliki struktur masif, serta komposisi mineralnya adalah piroksin 50%,
kuarsa 25% dan piroksen 25%. Nama batuan ini adalah basalt (Fenton 1950).

Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data


yang kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 73,98 mdpl yang tipe
morfologinya bukit serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses
pelapukan fisika lalu memiliki sungai yang keruh (1-2 m), soilnya cokelat dan
tata guna lahannya adalah persawahan. Dan terakhir data yang diambil adalah
data strukturnya, yang diamati adalah pada singkapan ini telah terjadi patahan
atau kekar pada batuannya.
Stasiun 3

Gambar 5.8 Singkapan Batuan Sedimen Non Klastik


Pada stasiun 3 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati batuan
singkapannya kemudian mengeplot titik koordinat, adapun titik koordinatnya ialah
X= 4.772462, Y = 119.671212, dan Z = 80,02 m.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan sedimen non klastik dengan demensi 7,2 x 4 m yang memiliki arah
penyebaran N 103°E/21° serta batuan tersebut terbentuk di situ yang memiliki
hubungan dengan batuan yang lain yaitu selaras. Kemudian data litologi pertama
yang kita amati adalah memiliki warna lapuk cokelat dan warna segar merah
kemudian. Tekturnya non klastik yang tidak memiliki mineral pembentuk, mineral
pencampurnya silika, kekompakan hard. Dan strukturnya cone in cone. Nama
batuannya adalah rijang merah
Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data yang
kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 80,02 mdpl yang tipe morfologinya
bukit serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses pelapukan fisika dan soilnya
cokelat yang tata guna lahannya adalah jalanan. Stadia daerahnya termasuk dewasa
dan flora pada singkapan ini yaitu pepohonan. Dan terakhir data yang diambil
adalah data strukturnya, yang diamati adalah pada singkapan ini terlihat sesar.
Strasiun 4

Gambar 5.9 Singkapan Batuan Beku Ultrabasa


Pada stasiun 4 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati
batuan singkapannya kemudian mengeplot titik koordinat, adapun titik
koordinatnya ialah (X,Y) 4.839987, 119.739086, dan Elevasi = 163,78 m.
Singkapan batuan yang diamati yaitu singkapan batuan beku ultrabasa.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan beku ultrabasa dengan dimensi 8 x 2 m dan tidak memiliki arah
penyebaran serta batuan tersebut terbentuk disitu yang memiliki hubungan
dengan batuan yang lain yaitu tidak selaras. Kemudian Data litologi pertama
yang kita amati adalah memiliki warna lapuknya cokelat, warna segar Abu-
abu kemudian Tekturnya kristalinitas hipokristalin, Granularitas porfiro
afanitik, fabrik (Bentuk) subhedral dan relasinya inequigranular. Batuan ini
memiliki struktur masif, serta komposisi mineralnya adalah piroksin 50%,
kuarsa 25% dan piroksen 25%. Nama batuan ini adalah basalt (Fenton 1950).

Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data


yang kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 163,78 mdpl yang tipe
morfologinya sungai serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses
pelapukan fisika lalu memiliki sungai yang keruh akibat hujan (1-2 m),
soilnya cokelat (± 2m) dan tata guna lahannya adalah tempat wisata dengan
stadia daaeranya termasuk tua. Flora sekitarnya terdapat pepohonan dan
rumput. Dan terakhir data yang diambil adalah data strukturnya, yang diamati
adalah pada singkapan ini telah terjadi patahan atau kekar pada batuannya.
Stasiun 5

Gambar 5.10 Singkapan Sedimen Non Klastik


Pada stasiun 5 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati batuan
singkapannya tepatnya di Hutan Wisata Tondong Tallasa kemudian mengeplot titik
koordinat, adapun titik koordinatnya ialah X= 4.839917, Y = 119.738038, dan Z =
166,79 m.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan sedimen klastik dengan demensi 8,7 x 5 m yang memiliki arah penyebaran N
131°E/56° serta batuan tersebut terbentuk di situ yang memiliki hubungan dengan
batuan yang lain yaitu tidak selaras. Kemudian data litologi pertama yang kita amati
adalah memiliki warna lapuk cokelat dan warna segar cokelat. Tekturnya memiliki
ukuran butir <0,004, kemasnya tertutup, permeabilitasnya, buruk, porositas juga buruk
dan sortasinya very well sorted. Memiliki struktur tidak berlapis yang terdiri dari
mineral feldspar 60%, karbonat 25% dan pirit 15%.. Nama batuannya adalah batu
lempung.
Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data yang
kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 166,79 mdpl yang tipe morfologinya
lereng serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses pelapukan fisika lalu
sungainya keruh dan soilnya 1-2 yang tata guna lahannya adalah persawahan. Satdia
daerah pada singkapan ini termasuk dewasa. Dan terakhir data yang diambil adalah
data strukturnya, yang diamati adalah pada singkapan ini terlihat lapisan dan juga
kekar.
Stasiun 6

Gambar 5.11 Singkapan Batuan Sedimen Non Klastik


Pada stasiun 6 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati batuan
singkapannya kemudian mengeplot titik koordinat, adapun titik koordinatnya ialah
X= 4.839142, Y = 119.738570, dan Z = 200,96 m.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan sedimen non klastik dengan demensi 8 x 6 m yang memiliki arah penyebaran
N 212°E/10° serta batuan tersebut terbentuk di situ yang memiliki hubungan dengan
batuan yang lain yaitu tidak selaras. Kenampakan yang terlihat pada Kemudian data
litologi pertama yang kita amati adalah memiliki warna lapuk cokelat dan warna
segar hitam. Tekturnya non klastik yang memiliki mineral pembentuk amorf, mineral
pencampurnya karbonat, kekompakan soft. Dan strukturnya bioherm. Nama batuannya
adalah batu bara.

Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data yang
kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 200,96 mdpl yang tipe morfologinya
adalah tebing serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses pelapukan organik
dan soilnya cokelat yang tata guna lahannya adalah area penambangan. Stadia
daerahnya termasuk muda dan tidak terdapat flora dan fauna pada singkapan ini.
Dan terakhir data yang diambil adalah data strukturnya, yang diamati adalah pada
singkapan ini terlihat lapisan dan sesar.
Stasiun 7

Gambar 5.12 Singkapan Batuan Sedimen Klastik


Pada stasiun 7 hal yang pertama kita lakukan adalah mengamati batuan
singkapannya tepatnya di Desa Bantimala kemudian mengeplot titik koordinat,
adapun titik koordinatnya ialah X= 4.803613, Y = 119.679743 dan Z = 193,14 m.
Pada Stasiun kita mengambil data singkapan yaitu jenis batuannya ialah
batuan sedimen klastik dengan demensi 6 x 9 m yang memiliki arah penyebaran N
226°E/46° serta batuan tersebut terbentuk di situ yang memiliki hubungan dengan
batuan yang lain yaitu selaras. Kemudian data litologi pertama yang kita amati
adalah memiliki warna lapuk cokelat dan warna segar cokelat. Tekturnya memiliki
ukuran butir 0,004-0,06 mm, kemasnya tertutup, permeabilitasnya, baik, porositas juga
baik dan sortasinya well sorted. Memiliki struktur tidak berlapis yang terdiri dari
mineral feldspar 60%, kuarsa 25% dan pirit 15%.. Nama batuannya adalah batu
pasir merah.
Setelah itu kita mengambil data geomorfolgi, pada pengambilan data yang
kita amati adalah relief pada statsiun ini adalah 193,14 mdpl yang tipe morfologinya
tebing serta pada singkapan batuan ini telah terjadi proses pelapukan kimiawi lalu
dan soilnya cokelat yang tata guna lahannya adalah area penambangan. Stadia
daerah pada singkapan ini termasuk muda. Dan terakhir data yang diambil adalah
data strukturnya, pada singkapan ini terlihat lapisan, foliasi dan kekar.
LAMPIRAN

Stasiun 2
Stasiun 3
Stasiun 4
Stasiun 5
Stasiun 6

Stasiun 7

Anda mungkin juga menyukai