Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/356787008

PAPER ANALISIS PETROLOGI DAN PETROGRAFI BATUAN DI DESA TANJUNG


KURUNG

Article · December 2021

CITATIONS READS

0 612

2 authors, including:

Ratu Fildzah Laras Alifah


Universitas Sriwijaya
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ratu Fildzah Laras Alifah on 05 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

PAPER ANALISIS PETROLOGI DAN PETROGRAFI BATUAN


DI DESA TANJUNG KURUNG

Ratu Fildzah Laras Alifah 1*, Rizka Chintya Ramadona1


1 Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya

* 03071182025004@student.unsri.ac.id

SARI

Geologi sebagai ilmu dasar yaitu memberi keterangan terperinci tentang materi dan proses geologi
yang terjadi disepanjang waktu geologi, misalnya Mineralogi, Petrologi, Geomorfologi, Paleontologi,
Struktur geologi, dan Stratigrafi, sedangkan, geologi sebagai ilmu terapan yaitu sebagai
pemanfaatan studi unsur- unsur geologi disuatu daerah diterapkan pada kondisi geologi umum di
daerah tersebut untuk sesuatu kepentingan. Dalam penerapan ilmu Petrologi dilakukan analisa
Petrografi di Desa Tanjung Kurung, Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan pada tanggal 8
November 2021. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan yang terdapat
pada lokasi penelitian serta sejarah geologi yang terjadi pada daerah tersebut. Daerah penelitian
pada desa Tanjung Kurung berada pada 3 formasi, yakni: Formasi Tarap, Formasi Garba dan
Formasi Granit Garba yang dimana lokasi penelitiannya berada di Sungai Saka da Sungai Gilas.
Analisis batuan ini dilakukan dengan menggunakan analisis megaskopis dan mikroskopis. Dari
analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada lokasi penelitian ini jenis batuannya
terdapat batuan beku, batuan sedimen dan juga batuan metamorf
Kata kunci: Formasi, Petrografi, Tanjung Kurung.

PENDAHULUAN Tersier Awal dan fase ini menghasilkan


sesar dengan jenis sesar normal dan
Cekungan Sumatera Selatan sesar tumbuh yang memiliki arah
terletak di sebelah timur Pegunungan North – South dan West Northwest –
Barisan dan meluas ke daerah lepas pantai East North East.
dan dianggap sebagai suatu cekungan 3. Fase Ketiga, adanya pengaruh dari
foreland atau back-arc. Menurut aktivitas tektonik Miosen atau Intra
Pulonggono, dkk (1992) perkembangan Miosen dimana fase ini mengakibatkan
Pulau Sumatera dan Cekungan Sumatera adanya pengangkatan tepi – tepi
Selatan dipengaruhi oleh adanya peristiwa cekungan dan juga diikuti adanya
tektonik. Adapun fase – fase pengendapan bahan – baan klastika.
pembentukannya yakni sebagai berikut: 4. Fase Kompresi kembali, fase ini
1. Fase Kompresi, fase ini berlangsung berlangusng pada zaman Plio –
pada zaman Jurassic awal hingga Plistosen dimana mengakibatkan
kapur dimana menghasilkan adanya sebagian Formasi Air Benakat Dan
sesar geser dekstral West Northwest – Formasi Muara Enim menjadi tinggian
East South East. tererosi dan diendapkannya Formasi
2. Fase Tensional, fase ini telah terjadi Kasai pada daerah yang relative turun.
pengendapan awal dari cekungan yaitu Kemudian terjadi pengangkatan dan
Formasi Lahat dan juga fase ini terjadi juga perlipatan yang berarah pada
pada zaman Kapur Akhir hingga barat laut yang mengakhiri

1
Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

pengendapan Tersier di Cekungan menunjukkan kenampakan warna lapuk


Sumatra Selatan dan juga terjadi abu-abu kecokelatan yang diinterpretasikan
aktivitas volkanisme pada cekungan disebabkan oleh adanya vegetasi diatas
belakang busur. singkapan serta dapat juga dipengaruhi
aliran sungai. Komposisi mineral dari
METODE PENELITIAN batuan ini antara lain adalah kuarsa,
plagioklas, orthoklas, biotit, serisit, dan
Analisis batuan menggunakan gelas, serta bertekstur halus. Pada thin
analisa petrologi dan juga petrogarfi. section, sayatan tipis batuan beku ekstrusif
Dimana analisa petrologi dimaksudkan ini mempunyai perbesaran 40x yang
dengan menganalisis batuan secara memperlihatkan warna colourless (//) dan
megaskopisnya, sedangkan analisa warna interferensi biru (X), memiliki derajat
petrografi dimaksudkan menganalisis kristalisasi hipokristalin, granularitas
batuan pada sayatan tipis dengan afanitik, tekstur khusus intergranular,
menggunakan mikroskop. Dalam analisis bentuk kristal anhedral, dan berelasi
petrologi, data yang didapatkan akan inequigranular.
menyesuaikan dengan jenis batuannya
namun umumnya akan ditemukan warna 2. Lokasi Penelitian 2
batuan, komposisi mineral (megaskopisnya),
tektsur dan struktur. Sedangkan dalam
analisa petrografi komposisi mineral akan
didapat dengan tepat, tekstur, warna, dan
strukturnya.

HASIL PENELITIAN
(a)
Pada penelitian di Desa Tanjung
Kurung ini terdiri dari beberapa Lokasi
pengamatan, sebagai berikut:

1. Lokasi Penelitian 1
(b)
Gbr 2. Kenampakan Megaskopis (a) dan
Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi
Pengamatan 2.
Batuan Phylite yang tersingkap
(a)
pada lokasi pengamatan 2B ini memiliki
kenampakan warna segar berupa abu-abu,
warna lapuk cokelat, yang mana sayatan
tipis batuan metamorf ini mempunyai
perbesaran 40x yang memperlihatkan
warna krem (//), memperlihatkan tekstur
umum nematoblastik dengan struktur
(b)
foliasi (phyllitic), memiliki ukuran mineral
Gbr 1. Kenampakan Megaskopis (a) dan
fine grain (< 1 mm), bentuk kristal
Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi
Pengamatan 1. xenoblastik, komposisi mineral kuarsa,
orthoklas, muskovit, dan biotit.
Diinterpretasikan batuan beku
ekstrusif, yakni Andesite. Andesite pada LP
3. Lokasi Penelitian 3
1 ini telah mengalami pelapukan dengan

2
Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

Batuan Phylite yang tersingkap


pada LP 4 ini memiliki kenampakan secara
megaskopis berwarna abu – abu keputihan.
Sayatan tipis batuan metamorf ini
mempunyai perbesaran 40x yang
memperlihatkan warna krem (//), warna
interferensi biru (X), memperlihatkan
(a)
tekstur umum nematoblastik dengan
struktur foliasi (phyllitic), memiliki ukuran
mineral fine grain (< 1 mm), dan bentuk
kristal xenoblastik.

5. Lokasi Penelitian 5
(b)
Gbr 3. Kenampakan Megaskopis (a) dan
Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi
Pengamatan 3.
Batuan Phylite yang tersingkap
pada LP 3 ini memiliki kenampakan warna
merah kekuningan dan memiliki tekstur (a)
lepidoblastik dan berstruktur foliasi-
phylitic, dengan komposisi mineral kuarsa,
orthoklas, muskovit, dan kalsit. Pada thin
section, sayatan tipis batuan metamorf ini
mempunyai perbesaran 40x yang
memperlihatkan warna krem (//), warna (b)
interferensi biru (X), memperlihatkan Gbr 5. Kenampakan Megaskopis (a) dan
tekstur umum nematoblastik dengan Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi
struktur foliasi (phyllitic), memiliki ukuran Pengamatan 5.
mineral fine grain (< 1 mm), dan bentuk Pada lokasi pengamatan 5
kristal xenoblastik. menunjukkan singkapan batuan beku
intrusif Granite yang berwarna abu
4. Lokasi Penelitian 4 kekuningan dengan struktur masif,
granuaritas fanerik, berderajat kristalisasi
holokristalin, dengan keseragaman butir
inequigranular, serta bentuk butir anhedral
– subhedral. Sayatan tipis batuan beku
intrusif ini memiliki perbesaran 40x yang
memperlihatkan warna colourles (//), warna
(a) interferensi (X), memiliki tekstur khusus
ophitic, dengan komposisi mineral berupa
kuarsa, plagioklas, dan orthoklas.

6. Lokasi Penelitian 6

(b)
Gbr 4. Kenampakan Megaskopis (a) dan
Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi
Pengamatan 4.

3
Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

(a) mesothermal, zona alterasi, dengan


komposisi mineral plagioklas, feldspar,
kuarsa, azurite, amethyst, tembaga (oksida,
besi). Kemudian secara mikroskopis, pada
sayatan tipis batuan beku ini memiliki
perbesaran 40x yang memperlihatkan
warna colourless (PPL) dengan warna
(b) interferensi hitam, derajat kristalisasi
Gbr 6. Kenampakan Megaskopis (a) dan hipokristalin, granularitas fanerik,
Mikroskopis (b) Sampel Batuan Lokasi keseragaman butir inequigranular,
Pengamatan 6. berukuran 100-1500 µm, tekstur
Secara megaskopis sampel pada intergrowth. Komposisi mineral yaitu
lokasi penelitian 6 ini ialah batuan sedimen, kuarsa, plagioklas, orthoklas, opak dan
yakni batu konglomerat yang terlihat andalusite.
bewarna cokelat dengan ukuran kerakal –
kerikil dengan derajat kebundaran sub 8. Lokasi Penelitian 8B
angular – rouded dan sortasinya sedang.
Kemudian secara mikroskopis pada sayatan
tipis batuan sedimen ini memiliki
perbesaran 40x yang memperlihatkan
warna colourless (PPL) dengan warna
interferensi hitam, derajat pemilahan well
sorted, derajat pembundaran subrounded-
subangular, dengan kemas grain supported
fabric, berukuran 100-500 µm, dengan
fragmen berupa kuarsa, plagioklas,
orthoklas, lithik, opaq, matrix berupa
mineral lempung serta semen berupa silika.
Gbr 8. Kenampakan Megaskopis (atas) dan
7. Lokasi Penelitian 8A Mikroskopis (bawah) Sampel Batuan Lokasi
Pengamatan 8B.
Lokasi ini memiliki jenis batuan
beku ekstrusif basalt, memiliki warna abu
abu, dengan struktur berupa scoria, yang
mana struktur ini terbentuk akibat
pelepasan gas Ketika pembekuan batuan
tersebut berlangsung sehingga
menimbulkan kenampakan berupa lubang
lubang pada batuannya dan memiliki
komposisi mineral biotit, kuarsa, plagioklas,
feldspar, tembaga (oksidasi). Secara
Gbr 7. Kenampakan Megaskopis (atas) dan mikroskopis, pada sayatan tipis batuan
Mikroskopis (bawah) Sampel Batuan Lokasi beku ini memiliki perbesaran 40x yang
Pengamatan 8A. memperlihatkan warna cokelat (PPL)
Secara megaskopis diambil sampel dengan warna interferensi hitam, derajat
batuan beku intrusif teralterasi berupa kristalisasi hipokristalin, granularitas
granit dengan warna krem-abu, dengan afanitik, keseragaman butir inequigranular,
strukturnya masif, intensitas moderate, berukuran 100-1000 µm, struktur scoria,
jenis endapan metasomatisme, tipe alterasi tekstur khusus plotaxitic. Komposisi

4
Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

mineral yaitu kuarsa, plagioklas, orthoklas, yang mengalami alterasi. Jenis batuan ini
opak dan massa dasar berupa gelas dan didapatkan ketika melakukan analisis
kristal. secara petrologi dan juga petrografinya.
Berdasarkan lokasi pengamatan yang
9. Lokasi Penelitian 8C berada pada Sungai Saka dan Sungai Gilas
di Kecamatan Tanjung Kurung ini memiliki
beberapa singkapan yang memiliki lithologi
yang beragam berupa ; Filit, Granit,
MetaGranit, Skis mika pada Sungai Gilas
dan Andesit, Rijang, Basalt, Granit pada
Sungai Saka.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Rizka Chintya


Ramadona selaku sisten pembimbing dalam
Praktikum Petrologi dan Olvi Melti Amelia
selaku asisten lapangan, serta rekan-rekan
seperjuangan saya telah membantu dalam
Gbr 9. Kenampakan Megaskopis (atas) dan menganalisa sampel batuan dan juga dalam
Mikroskopis (bawah) Sampel Batuan Lokasi menyelesaikan Paper ini.
Pengamatan 8C.
Secara megaskopis diambil sampel PUSTAKA
batuan sedimen berupa rijang dengan
warna merah kecokelatan, dengan struktur Bishop and Ginger, et al. 2005.
amorf, derajat pembundaran angular, “Classification Characteristic Reservoar
ukuran butir amorf, derajat pemilahan very of South Sumatera”. Jakarta : Geological
well sorted, dengan mineral penyusun Jurnal South Sumatera.
berupa kuarsa, plagioklas, feldspar, Barber, A. J. 2000. The origin of the Woyla
tembaga (oksidasi), organisme radiolaria, Terranes in Sumatra and the Late
kalsit. Kemudian secara mikroskopis, pada Mesozoic evolution of the Sundaland
sayatan tipis batuan sedimen ini memiliki margin. Journal of Asian Earth Sciences
perbesaran 40x yang memperlihatkan 18, 713-738.
warna cokelat (PPL) dengan warna Pulunggono, A. & Cameron, N. R. 1984.
interferensi hitam, derajat pemilahan Sumatran microplates, their
moderately sorted, pembundaran characteristics and their role in the
subrounded-angular, berukuran 100-1500 evolution of the Central and South
µm terdiri atas fragmen berupa kuarsa, Sumatra Basins. Indonesian Petroleum
feldspar, opak, matrix berupa mineral Association, Proceedings 13th Annual
lempung serta semen berupa micro spary. Convention, 121-144.
Pulunggono, A., Haryo, A., and Kosuma,
KESIMPULAN C.G., 1992, Pre-Tertiary and Tertiary
fault systems as a framework of the
Dapat disimpulkan bahwa pada South Sumatra Basin : A Study of
lokasi penelitian di Desa Tanjung Kurung, SARMaps, Proceedings of the Indonesian
Ogan Komering Ulu Selatan terdapat tiga Petroleum Association 21st Annual
jenis batuan di daerah ini, diantaranya Convention, p.338-360, Jakarta,
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan Indonesia.
metamorf serta terdapa juga batuan beku

5
Tugas Praktikum Petrologi TA 2021 - 2022

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai