GEOLOGI UMUM
“IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF”
Dosen Pengampu:
Hendra Saputra,
M.Pd
Disusun Oleh:
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu
agregat(kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas
lainnya yangmerupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak
termasuk batuan,tetapi disebut dengan “Aluvial deposit”. Salah satu jenis batuan yang
kita kenal adalah batuansedimenPemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada
kekhususannya. Tekstur batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada
di dalamnya, yang meliputi tingkatkristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas,
dan hubungan antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan komposisi
kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan
keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil darirangkaian proses sebelum,dan sesudah
kristalisasi.
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal kristal dari berbagai
jenismineral, atau pecahan Kristal mineral mineral, pecahan batuan, dan dapat juga
mengandung fragmen cangkang organmisme. Pembentukan berbagai macam mineral di
alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa
berbeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula.
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme pada batuan
yang telah ada sebelumnya. Proses metamorfisme adalah proses perubahan mineral dan
tekstur atau struktur batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan temperatur
yang tinggi dalam kerak bumi tanpa mengubah komposisi kimia.
2.2 Warna
Beberapa ciri warna pada mineral yang penting yaitu:
Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
Mika : Apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam
diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran
Feldspar : Apabila berwarna merah daging diberinama ortoklas (bidang belah
tegak lurus / 90º), bila berwarna putih abu-abu diberinama plagioklas (belahan Kristal
kembar.
Karbonat : Biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit,cirri utama
mineral karbonat ini adalah bereaksi dengan HCL.
2.3 Tekstur
Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan
susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dijadikan petunjuk tentang proses
(genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut. Tekstur
umum yang sering dijumpai pada batuan metamorf yaitu:
Kristaloblastik : Mineral-mineral batuan asal sudah mengalami kristalisasi kembali
pada saat terjadi metamorfosa.
Tekstur Relik (sisa): tekstur batuan metamorf yang masih terlihat tekstur batuan asalnya.
Secara umum penamaannya diawali dengan “blasto” misalnya, Blastoporfiritik.
2.4 Struktur
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda. Macam-
macam struktur merupakan hubungan antar butir penyusun dalam batuan tersebut, antara lain
dibedakan menjadi 2 macam:
Berfoliasi : Bila pada batuan metamorf terdapat penjajaran mineral-mineral yang
terdapat dalam batuan tersebut.
Non Foliasi: bila pada batuan metamorf tidak terdapat penjajaran mineral-mineral
yang terdapat dalam batuan tersebut.
HASIL PENELITIAN
3.1 Waktu
Praktikum batuan metamorf ini dilakukan di labor STEM lantai 3 gedung prodi, UIN
SUSKA RIAU pada 21 Desember 2022 pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.40 WIB pada
pertemuan ke 15 perkuliahan. Penelitian batuan metamorf dilakukan pada hari selasa, 27
Desember 2022 pada pukul 13.00 WIB.
3.2 Lokasi
Lokasi praktikum di Labor STEM Gedung prodi, UIN SUSKA RIAU. Sedangkan diarea
Pekanbaru tidak ditemukan batuan metamorf, jadi kami membelinya di aplikasi belanja
“shoope”.
Serpentinit tersusun oleh mineral grup serpentin >50% (Williams, 1954). Menurut
Hess (1965) dalam Ringwood (1975), bahwa pada prinsipnya kerak serpentinit dapat
dihasilkan dari mantel oleh hidrasi dari mantel ultramafik (mantel peridotit dan dunit).
Deskripsi Megaskopis:
Ketahanan Metamorfosa:
Fanerik
Bentuk Kristal : Euhedral
2. Sekis Mika
Batuan ini ditemukan di Gunung Malimo, Sulawesi Utara. Sekis mika merupakan
salah satu batuan metamorf derajat tinggi, sebab batuan ini terbentuk akibat panas dan
tekanan yang tinggi. Pembentukan batuan metamorf dapat terjadi pada Zona Subduksi
atau Zona pertemuan Lempeng.
Sekis mika sering disebut sebagai “Pondasi Pulau Jawa” karena batuan ini
merupakan batuan tertua yang tersingkap di Pulau Jawa. Sekis (Schist) sebagai
sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen penting dalam
pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika. Filit sebagai bahan
isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Keunikan sekis mika adalah kenampakan
khas batuan metamorf berstruktur foliasi; tersusun oleh mineral feldspar, kuarsa, dan
mineral mika pipih yang melimpah.
3. Sekis Hornblende
Batuan ini ditemukan di Lampung, Sumatera. Sekis yang kaya akan hornblende.
Umumnya dengan plagioklas felspar yang melimpah juga. Digolongkan ke dalam
amfibolit.
Sekis hornblende tersusun atas mineral hornblend, plagioklas dan kuarsa, se-
bagian kecil hadir klorit. Batuan ini terbentuk pada 370oC-420oC (Barker, 1994),
termasuk ke dalam fasies sekis amfibolit.
4. Marmer Murni
Batuan ini ditemukan di Lampung, Sumatera. Salah satu jenis batuan yang ada di
Bumi adalah batu marmer. Batuan marmer ini merupakan salah satu jenis batuan
metamorf atau malihan, dimana proses terbentuknya batu marmer ini karena diakibatkan
oleh proses metamorfosis batu kapur atau batu gamping. Batu marmer seringkali kita
temukan sebagai batu yang menghiasi rumah, sebagai batu yang digunakan untuk lantai,
dinding, bahkan furniture seperti meja, bangku, dan lain sebagainya.
Alasan mengapa batu marmer ini seringkali dipilih sebagai batu penghias rumah
adalah karena batu ini mempunyai tampilan yang sangat indah. Marmer mempunyai
corak atau pola tertenu dan mempunyai beragam warna yang mengombinasinya, hal
inilah yang membuat marmer indah dan cocok digunakan sebagai bahan untuk dekorasi
bagunan. Selain itu juga karena batu marmer mempunyai sifat yang tanah lama dan juga
mudah dipahat. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih banyak mengenai
batu marmer. Artikel ini akan menjelaskan mengenai berbagai macam informasi
mengenai batu marmer.
Sebagai salah satu jenis batu alam, dan salah satu jenis batuan metamorf atau
malihan, batu marmer ini mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan jenis
batu lain. Beberapa jenis dari batu marmer adalah sebagai berikut:
1. Penghias rumah
5. Sebagai pupuk
7. Penetral asam
7. Marmer Hitam
Batuan ini ditemukan di Lahat, Sumatera Selatan. Sebagai salah satu jenis
batuan alam dan sebagai salah satu jenis batuan malihan atau metamorf, batu marmer ini
mempunyai beberapa jenis. Jenis dari batu marmer ini biasanya dibedakan berdasarkan
warna, tekstur, dan juga komposisi mineral yang menyusun batuan tersebut. Jenis- jenis
dari batuan marmer antara lain sebagai berikut:
Statuary marble, yakni jenis batuan marmer yang putih bersih dan mempunyai
teksture yang bagus.
Architectural marble, yakni batuan marmer yang mempunyai warna teksur, mutu, dan
kekuatan yang bagus.
Ornamental marble, yakni batuan marmer yang memiliki warna yang indah.
Onix marble, yakni batuan marmer yang yang jernih dan terdiri dari materal- material
organik dan juga kalsit.
Cipolin marble, yakni batuan marmer yang banyak mengandung mika dan juga talk.
Ruin marble, merupakan batuan marmer yang bertekstur hakus dan juga kristal yang
tidak teratur.
Breccia marble, merupakan batuan marmer yang mempunyai tekstur asar dan juga
paesegi.
Shell marble, merupakan batuan marmer yang terdiri dari fosil- fosil.
Carrara marble, yakni batu marmer yang mempunyai warna putih murni. Batu jenis
ini seringkali digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai bahan dasar pembuatan
patung dan juga air mancur.
Limestone, yakni marmer yang yang memiliki warna begie atau coklat. Batu marmer
ini bisa ditemukan dari danau ataupun bekas danau.
Breksi, yakni batu marmer yang terbentuk karena adanya bekas longsoran tanah.
Marmer budidaya, adalah marmer yang dibuat oleh manusia, yakni kombinasi antara
debu marmer dan juga semen.
Marmer hijau, yakni batuan pertama yang hanya sekedar terlihat seperti mamrmer
namun bukan marmer asli.
Itulah jenis- jenis dari batu marmer yang mana jenis- jenis tersebut disandarkan pada
warna dan juga tekstur batuan itu sendiri.
8. Filit
Batuan ini ditemukan di Bobonaro, Timtim. Filit adalah tipe batuan metamorf
berfoliasi yang terbuat dari batusabak yang termetamorfosis lebih jauh dan
menyebabkan mika putih berbutir sangat halus menjadi memiliki orientasi tertentu.
Filit memiliki komposisi utama berupa kuarsa, serisit mika, dan klorit. batuan Filit
memiliki komposisi mineral mika (23,25%), mineral klorit (53,75%) dan mineral
kuarsa (22%).
9. Kuarsit
Kuarsit memiliki komposisi kuarsa berukuran kasar (1‒4 mm) dengan kontak antar
butir suture. Kalsit sekunder juga dijumpai pada kontak tersebut.
10. Zeolit
Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium,
kalium dan barium. Zeolit juga sering disebut sebagai molecular sieve/ molecular mesh
karena zeolit memiliki pori-pori berukuran melekuler sehingga mampu
memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu.
Secara umum rumus emphiris zeolit adalah M2nO, Al2O3, xSiO2, dan yH2O.
Pembentukan mineral zeolit berasal dari abu gunung berapi dan garam laut selama
jutaan tahun dan terbentuk dalam jumlah yang cukup besar di alam. Kelimpahan
zeolit di Indonesia dapat ditemukan di daerah yang dilalui jalur pegunungan vulkanik
yang merupakan sumber utama tufa yang mengalami transformasi menjadi zeolit.
Zeolit pertama kali ditemukan pada tahun 1756 oleh Cronstedt, ahli mineral dari
Swedia. Zeolit merupakan kristal alumina-silika yang mempunyai struktur berongga
atau berpori dan mempunyai sisi aktif yang bermuatan negatif yang mengikat secara
lemah kation penyeimbang muatan.