Anda di halaman 1dari 21

PETA

LAPORAN
“KETERAMPILAN MEMBUAT PETA
TIMBUL”

PETA PROVINSI MALUKU UTARA

Dosen Pengampu:
Zilvina B,M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4
Muhammad Riyan Rohmaddani: (12211313933)
Hasbi Dwi Rofita : (12211324108)
Doni Guspandri (12211313341)
Fitri (12211323964)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF
KASIM (UIN SUSKA) RIAU PEKANBARU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nyalah
laporan pratikum ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam
laporan ini, kami membahas mengenai “Pembuatan peta timbul Provinsi Maluku Utara” .
Laporan ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Pembuatan peta timbul
Povinsi Malaku Utara. Yang mana ilmu yang di dapatkan berguna untuk pemahaman saat jam
perkuliahan berlangsung maupun diluar jam perkuliahan.

Proses penyusunan laporan pratikum ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami ucapkan
kepada Ibu Zilvina B,M.Pd. yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan laporan
pratikum, dan kepada kawan-kawan semua.

Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa kami memohon doa, semoga bantuan dari berbagai
pihak bernilai ibadah. Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat saya berikan. Kami juga
sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan pratikum selanjutnya. Demikian laporan
pratikum ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 02 Januari 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii4
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................................................2
B. Tujuan dan manfaat Praktikum.............................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................3
A. Pengertian Peta Timbul.........................................................................................................3
B. Fungsi dan Tujuan Peta.........................................................................................................4
C. Komponen Peta.....................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
A. Analisa Hasil Pratikum.........................................................................................................7
B. Alat dan Bahan......................................................................................................................7
C. Langkah Pembuatan..............................................................................................................8
PROSES PEMBUATAN.............................................................................................................9
BAB IV..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................15
DOKUMENTASI..........................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Peta adalah Informasi yang merupakan hasil suatu pengolahan data dapat
dipresentasikan dalam bentuk lisan, tulisan, dan visual. Peta yang banyak dikenal oleh
masyarakat merupakan salah satu bentuk perjanjian visual dari suatu informasi kebumian.
Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut Kartografi (suatu teknik yang secara
mendasar dihubungkan dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas
sebagian suatu bentuk yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan komunikasi. Budaya peta pada masyarakat Indonesia relatif ketinggalan
dibandingkan Negara lain, walaupun peta sudah dikenal di Indonesia sejak periode abad
ke 14 dan 15 M. Atlas yang merupakan sekumpulan peta tersusun menjadi satu kesatuan
dan memberikan infomasi kebumian, keberadaannya di Indonesia sudah cukup lama.
Peta, Atlas, Dan Globe digunakan dalam proses belajar mengajar dapat
menimbulkan peningkatan dan pemahaman peserta didik dalam domain kognitif terutama
berkenaan dengan pengetahuan, pengertian, dan penerapan (Taksonomi Bloom) seperti,
peta memudahkan indentifikasi tentang letak lokasi, penyebaran, dan orientasi. Peta
memudahkan pemahaman konsep-konsep yang bertalian dengan unsur-unsur lingkungan,
dan dapat memperbaiki, mengubah, dan memperkaya persepsi individual tentang
lingkungan keruangan. Kartografi adalah seni, ilmu pengatahuan dan teknologi tentang
pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah
dan hasil karya seni (ICA, 1973). Sedangkan peta adalah gambaran/ representasi unsur
atau kenampakan kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi
atau benda-benda angkasa dan umum nya digambarkan (ICA, 1973).
Dalam definisi lain disebutkan bahwa peta adalah gambaran permukaan bumi
yang dituangkan dalam bidang datar dengan skala tertentu melalui sistem proyeksi.
Sistem proyeksi ini adalah suatu sistem yang menghubungkan titik-titik dipermukaan
kesalahan dalam pembuatan peta. Pada umumnya peta adalah sarana memperoleh
gambaran ilmiah dipermukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda dan
keterangan- keterangan,sehingga mudah dibaca dan dimengerti.

1
B. Tujuan dan manfaat Praktikum
Adapun tujuan pratikum pembuatan peta ini ialah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan peta
b. Dapat mengetahui teknik pembuatan peta
c. Melatih keterampilan dalam menggambar berbagai wilayah provinsi, pulau,
kenampakan atau fenomena atau simbol (dapat berupa simbol titik, simbol garis dan
simbol area) yang terdapat pada suatu daerah.
d. Dapat mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan peta timbul.
e. Dapat mengetahui langkah kerja pembuatan peta timbul.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peta Timbul


Peta merupakan gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang
menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya. Dilansir dari
Encyclopedia Britannica (2015), peta adalah representasi grafik yang digambar dengan
skala tertentu pada permukaan datar. Ada beberapa fitur, seperti geografis, geologis atau
geopolitik dari area Bumi. Peta merupakan alat bantu utama untuk menjelaskan keadaan
suatu wilayah dan mencari informasi geografis. Dalam peta dibedakan oleh beberapa
jenis, salah satunya jenis peta berdasarkan bentuknya. Pada peta berdasarkan bentuknya
terdapat beberapa jenis, salah satunya peta timbul (peta relief).
Peta timbul adalah peta yang dibuat menurut bentuk muka bumi sebenarnya. Peta
timbul dibuat secara tiga dimensi. Tiga dimensi tersebut mengandung unsur panjang,
lebar, dan unsur tinggi. Sehingga gunung-gunung tampak menjulang, sedangkan dataran
rendah dan lembah nampak di bawahnya. Pada peta timbul memiliki warna dan
permukaan yang timbul serta kontur-kontur yang jelas. Garis kontur merupakan garis
pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang punya ketinggian yang sama.
Contohnya itu seperti area pegunungan, sehinga permukaan peta akan tampak menjulang,
kemudian warna laut, warna dataran rendah dan tinggi.
Dalam buku Inside Access: Peta dan Pemetaan (2008), peta yang menunjukan
letak pengunungan dan bentang alam lain disebut peta relief atau peta fisiografi. Area
tinggi seperti pegunungan memiliki warna lebih gelap daripada area rendah. Adanya peta
sangat bermanfaat, karena dapat memberikan informasi tentang keadaan bumi.
Penggunaan peta tergantung pada jenis petanya. Sehingga informasi yang didapat
berbeda-beda. Kartografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perpetaan
termasuk studi pembuatan peta, pembacaan peta, penggunaan peta dan lain-lain yang
berhubungan dengan peta.

3
B. Fungsi dan Tujuan Peta
Peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi relatif, memperlihatkan
ukuran suatu wilayah, memperlihatkan bentuk, sehingga dimensinya dapat terlihat dalam
peta dan mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah atau ruang dan
menyajikannya di atas peta.
Sedangkan Tujuan serta kegunaan dari pembuatan peta ada beberapa macam
tujuan nya, ialah sebagai berikut :
1. Menyimpan informasi misalnya peta bidang tanah, titik dasar teknis.
2. Membantu suatu pekerjaan misalnya pendaftaran tanah, perencanaan
pembangunan wilayah.
3. Sebagai media pembelajaran dalam bidang pendidikan.
4. Membantu dalam suatu desain tata ruang dan lain-lain
5. Untuk analisis data spasial misalnya perhitungan volume, perhitungan luas bidang
atau wilayah.
6. Untuk mengetahui potensi kekayaan alam, seperti berbagai macam tambang.
7. Mengikuti perkembangan kebutuhan dan perkembangan administrasi, baik dalam
keperluan sipil, militer maupun politik.

C. Komponen Peta
Ada beberapa komponen peta, dan akan di jelaskan atau dipaparkan dibawah ini,
dan komponen peta ialah sebagai berikut :
1. Judul peta
Judul peta harus mencerminkan isi peta, judul peta harus memuat
informasi yang sesuai dengan isi peta.judul peta bbiasanya diletakan ditengah
bagian atas tetapi judul peta dapat juga diletakan dibagian lain dari peta,asal
tidak menganggu kenampakan dari peta.
2. Skala peta
Adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenar nya.
Skala dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Skala numeris (angka)
Skala yang menggunakan angka atau pecahan. misalnya,skala 1:
50.000,berarti 1 cm dipeta = 50.000 cm pada jarak sebenarnya.

4
b. Skala grafik ( garis)
Skala peta yang menggunakan bentuk ruas garis bilangan sebagai
pemmbanding jarak.
c. Skala verbal ( inci)
Skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang biasanya
menggunakan perbandingan dengan inci sehiingga disebut skala inci.
misalnya, satu inci berbanding 10 mil, artinya 1 inci dipeta sebanding
dengan 10 mil jarak sebenar nya.
3. Simbol
Suatu lambang tertentu yang memiliki makna dan mudah dipahami oleh
banyak orang ( pengguna peta). Simbol dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Simbol Warna
1) Ketampakan hipsografi atau relief muka bumi menggunakan
warna coklat.Makin tua warna coklat makin tinggi letak suatau
tempat dari permukaan laut.
2) Ketampakan hidrografi menggunakan warna dasar biru.Makin tua
warna birunya maka makin dalam volume airnya.
b. Simbol Titik
Biasanya digunakan untuk menggambarkan sifat (kualitas)
ketampakan geografis yang menutamakan aspek letak. Pada peta
tematik simbol titik dapat digunaan untuk menggambar nilai
persebaran ketampakan geografis.
c. Simbol Garis
Dipergunakan untuk menggambarakan sifat ketampakan geografis
yang bentuk nya memanjang. Misalnya jalan, sungai dan lain-lain.
d. Simbol Area
Dipergunkan untuk menggambarkan ketampakan geografis yang
berbentuk area. Misalnya area persawahan dan lain-lain
4. Legenda
Berfungsi untuk menerangkan simbol-simbol yang terdapat didalam peta.

5
5. Tanda arah
Berguna unntuk menunjukan arah utara,selatan timur dan barat.
6. Lattering
Pembuatan tulisan pada peta.
7. Peta Insert
Adalah peta yang disisipkan karena wilayah yang digambar merupakan
bagaian dari peta utama atau peta yang menggambarakan wilayah yang lebih
luas dari pada wilayah yang digambarkan
8. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta akan menentukan sejauh mana pembaca peta dapat mempercayai
data atau informasi.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Analisa Hasil Pratikum


Setelah semua prosedur kerja dilaksanakan dengan baik sesuai dengan buku
panduan dan instruksi dari dosen maka akan dihasilkan peta lain yang telah disalin dari
peta pemandu ke kertas karton lalu di gunting dan ditempelkan ke triplek. Gambaran peta
dikertas karton yang dihasilkan dari proses penyalinan peta tidak lah sama ini
dikarenakan penyalinan peta pada kertas karton hanya berupa kenampakan-kenampakan
simbol titik, garis dan area saja, termasuk juga penyalinan kontur. Penggambaran peta
dikertas karton mengikuti gambar yang ada di peta pemandu misal nya simbol garis ada
sungai dan jalan. Hasil penyalinan sendiri yang telah dikerjakan dapat dilihat didalam
laporan karana dimasukan kedalam lampiran sebagai bukti telah dilaksanakan nya
paktikum tentang menyalin peta.
Mengerjakan peta timbul ini membutuh kan waktu yang sangat lama, mulai dari
menempel peta yang telah di buat dikertas karton dan di gunting guna untuk
menempelkan nya di triplek. Proses kerja ini kami saling bantu membantu mulai dari
mengukur triplek, membuat bubur kertas, mewarnai dan lain sebagainya. Didalam proses
penyalinan peta dari peta pemandu ke kertas karton dan disalin lagi ke triplek tidak selalu
berjalan dengan baik, ada aja kendala namun bisa di atasi dengan kerja kelompok
tersebut, karena ada tukar pendapat antara teman.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan peta ini ialah sebagai berikut :
a) Tripleks
b) Lem kayu
c) Gunting
d) Penggaris
e) Pensil
f) Penghapus
g) Kuas

7
h) Kertas koran untuk dijadikan bubur
i) Spidol
j) Mangkok sebagai wadah untuk bubur kertas
k) Peta sumber
l) Cat dengan bermacam warna
m) Air
n) Gergaji
o) Ember atau baskom

C. Langkah Pembuatan
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan peta timbul ini ialah sebagai berikut :
1. Pertama-tama, persiapkan terlebih dahulu alat-alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mebuat garis grid pada karton dan membuat sketsa peta Provinsi Gorontalo
3. Kemudian cat triplek dengan warna putih agar rapi ketika di gambar.
4. Setelah triplek kering gambar garis grid dan pola peta kepulauan nusa
tenggara. Lalu, gunting peta yang sudah di buat di kertas karton, lalu tempel
ke triplek yang sudah di ukur dan diwarnai
5. Gunting koran menjadi kecil-kecil dan direndam agar mudah untuk dijadikan
bubur untuk peta
6. Selanjutnya, tempelkan bubur kertas yang sudah di olah tadi ke bagian triplek
yang sudah ditempelkan peta nya
7. Selanjutnya, jemur peta dibawah teriknya matahari, peta bisa kering selama 2
hari jika cuaca mendukung
8. Setelah menjemur peta timbul, selanjutnya akan masuk ke tahap pewarnaan
9. Setelah mengecat pada peta timbul, langkah yang akan di lakukan ialah
membikin judul peta, skala peta, symbol, legenda, lettering, inset, sumber peta
dan lain sebagainya
10. Setelah selesai, cantumkanlah nama kelompok dan hasil dokumentasi, guna
untuk menguat hasil pratikum dalam pembuatan peta timbul ini.

8
PROSES PEMBUATAN

Peta yang di buat kali ini adalah peta Provinsi Maluku Utara dengan pembesaran 4 kali dengan
tinggi 180 cm dan lebar 80 cm .

Langkah-langkah :
1. cat triplek dengan warna putih agar rapi ketika di gambar.

2. Gambar grid pada triplek sbegai perbandingan pembesaran peta

9
3. Setelah triplek kering gambar garis grid dan pola peta provinsi Gorontalo Lalu, gunting
peta yang sudah di buat di kertas karton, lalu tempel ke triplek yang sudah di ukur dan
diwarnai.

4. Membuat bubur kertas yang terbuat dari koran bekas. Yang proses penghancurannya
mengunaakan air.

10
5. Selanjutnya, tempelkan bubur kertas yang sudah di olah tadi ke bagian triplek yang sudah
ditempelkan peta nya.

6. Setelah peta timbul kering, selanjutnya akan masuk ke tahap pewarnaan

11
7. Setelah mengecat pada peta timbul, langkah yang akan di lakukan ialah membuat judul
peta, skala peta, symbol, legenda, lettering, inset, sumber peta dan lain sebagainya.

12
A. Kesulitan dan Kemudahan dalam Pembuatan Peta
Adapun Kesulitan dan Kemudahan dalam pembuatan peta ini ialah sebagai berikut :
a. Kesulitan
1) Waktu menggunting harus teliti agar sesuai dengan gambar peta
2) Ketika mendesain bentuk-bentuk wilayah indonesia karna menggunakan
kertas hvs bekas,air, serta tepung kanji dan lem fox yang lengket dan
sedikit kotor.
3) Dalam menggambar atau membuat sketsa sangat sulit karena bentuk
wilayah yang harus benar-benar serupa dengan peta kepulauan nusa
tenggara.
b. Kemudahan
1) Adanya buku panduan untuk melakukan cara kerja dan juga dapat
membantu dalam proses pratikum ini.
2) Dengan peta panduan menggambar peta bisa sedikit membantu.
3) Alat dan bahan mudah ditemukan.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Peta timbul adalah peta yang dibuat menurut bentuk muka bumi sebenarnya. Peta
timbul dibuat secara tiga dimensi. Tiga dimensi tersebut mengandung unsur panjang,
lebar, dan unsur tinggi. Sehingga gunung-gunung tampak menjulang, sedangkan
dataran rendah dan lembah nampak di bawahnya. Pada peta timbul memiliki warna
dan permukaan yang timbul serta kontur-kontur yang jelas. Garis kontur merupakan
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang punya ketinggian yang
sama. Contohnya itu seperti area pegunungan, sehinga permukaan peta akan tampak
menjulang, kemudian warna laut, warna dataran rendah dan tinggi.
b. Peta berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi relatif, memperlihatkan ukuran
suatu wilayah, memperlihatkan bentuk, sehingga dimensinya dapat terlihat dalam
peta dan mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah atau ruang dan
menyajikannya di atas peta.
c. Analisa hasil praktikum, setelah semua prosedur kerja dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan buku panduan dan instruksi dari dosen maka akan dihasilkan peta lain
yang telah disalin dari peta pemandu ke kertas karton lalu di gunting dan ditempelkan
ke triplek. Gambaran peta dikertas karton yang dihasilkan dari proses penyalinan peta
tidak lah sama ini dikarenakan penyalinan peta pada kertas karton hanya berupa
kenampakan-kenampakan simbol titik,garis dan area saja, termasuk juga penyalinan
kontur. Penggambaran peta dikertas karton mengikuti gambar yang ada di peta
pemandu misal nya simbol garis ada sungai dan jalan. Hasil penyalinan sendiri yang
telah dikerjakan dapat dilihat didalam laporan karana dimasukan kedalam lampiran
sebagai bukti telah dilaksanakan nya paktikum tentang menyalin peta.

14
B. Saran
Laporan praktikum ini di buat guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi kita semua, semoga dengan adanya laporan praktikum ini sebagai bukti dari sebuah
pekerjaan kami dalam membuat peta timbul. Dan peta timbul ini di buat juga guna untuk
memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peta.

15
DOKUMENTASI

16

Anda mungkin juga menyukai