Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)

PEMETAAN TOPOGARAFI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemetaan geologi lapangan secara tradisi di lakukan di lapangan dan


peralatan untuk pekerjaan lapangan yang meliputi antara lain: (buku catatan
lapangan, peta topografi, kompas geologi, palu geologi, kamera,dll.)
Pekerjaan pemetaan geologi lapangan mencangkup observasi dan
pengamatan singkapan batuan pada lintasan yang di lalui, mengukur unsur
struktur geologi, pengambilan sampel batuan , membuat catatan pada buku
lapangan dan membuat catatan pada data buku geologi hasil pengukuran ke
atas pada peta topografi (peta dasar).
Pada umumnya peta di gunakan untuk memperoleh gambaran data
ilmiah yang terdapat di atas permukaan bumi dengan cara menggambarkan
berbagai benda-benda dan keterangan-keterangan , sehingga mudah di baca
dan mudah untik di mengerti. Jadi peta adalah hasil pengukuran dan
penyelidikan yang di laksanakan baik secara langsung maupun tidak
langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permukaan bumi dan
di dasarkan pada landasan ilmiah.
Sejak dulu topongrafi bumi di sajikan dengan peta-peta topografi.
Peta-peta topografi ini di turunkan dari berbagai kumpulan data yang di
kenal sebagai data kerangka topografi (topografhic fame date), inti
geopesial (geopesial care) atau data besar (fondation care) (groot dan
malaughlhli,2000 dalam kraak dan ormeling,2007) data ini meliputi control
data gerodik (berdasrkan pada system referensi geopesial) data yang
berhubungan dengan daerah terbangun , hidrografi, instratruktur, moidel
elevasi digital, batas adminitrasi dan kode pos (penting untuk
mmenghubungkan datasocial ekonomi dengan data fisik).

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 1
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Adapun peta topografi adalah jenis peta yang ditandai skala besar dan
detile, biasanya menggumakan garis kontur dalam pemetaan modern.
Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang
bergabung untuk membuat keseluruhan peta. Sebuah garis kontur
merupakan kombinasi dari dua sigmen garis yang berhubungan namun tidak
berpotongan, ini merupakan titik elevasi pad peta topografi.
Sebuah peta topografi adalah representasi garis secara rinci dan
akuran mengenai suatu keadaan alam di suatu darah. Penulis lain
mendefenisikan peta tografi dengan membandingkan mereka dengan jenis
lain dari peta, mereka dibedakan dari skala kecil “Peta solograsi” yang
mencakup daerah besar “Peta planimetic” yang tidak menunjukan elevasi
dan “Peta tematik” yang berfokus pada topik tertentu.
Kerakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta
lainya adalah peta ini menunjukan peta kontur topografi atau bentuk tanah
di samping fitur lainya seperti jalan, sungai, danau dan lain lain. Karena peta
topografi menunjukan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan
jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan
atau in general.

1.2 Maksud danTujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktekum ini yaitu


mengaplikasikan kompeten yang diperoleh di sekolah untuk diterapkan di
lapangan kerja agar dapat mewujudkan siswa/siswi SMK NEGRI 04
BOMBANA yang berprestasi di dunia usaha/dunia industri (DU/DI),
khususnya pada program keahlian Geologi Pertambangan. Selain itu,
kegiatan ini juga bertujuan agar peserta didik dapat mengenal dunia kerja
secara lebih dini, memahami lingkungan sosial yang berlaku di dunia kerja
serta siswa mampu menguasai dan menerapkan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja. Selain itu siswa dan siswi SMK NEGRI 04

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 2
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

BOMBANA atau siswa XII Geologi pertambangan dapat mengetahui atau


mendalami kegiatan-kegian yang di lakukan di sekolah atau pratekum yang
di lakukan. Kemudian dengan kegiatan tersebut siswa dan siswi mampu
mempu menyusun laporan yang baik sebagai pelengkap kegiatan yang telah
di lakukan sebelumnya.

1.3 Waktu dan Tempat

 Waktu Pratekum

Kami melakukan pratekum untuk mengambil data, untuk


mempersiapkan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang di laksanakan
pada bulan September dan pengolahan datanya pada bulan Oktober
sampai dengan November, dan penggambaran kami lakukan pada bulan
Februari, dan kami mempresentasikan laporan kami pada tanggal 26
maret s/d 28 Maret.

 Tempat Praktekum

Kami melakukan pratekum untuk mempersiapkan Uji Kompetensi


Keahlian (UKK) dai halaman SMK NEGRI 04 BOMBANA.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 3
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Peta

Istilah peta berasal dari bahas inggris, yaitu map. Adapun kata yang
berasal dari bahasa yunani, yaitu mappa yang berarti kain, taplak penutup
meja. Namun, secara umum pengertian peta adalah gambaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang di perkecil dengsn
menggunakan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut
kartografi.

Peta
Gambar:2.1
Sumber :(www.google.com)

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 4
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

1. Sejarah peta

Pembuatan peta suadah dikenal lama manusia sudah sejak lama


sekali, yaitu sejak sebelum masehi (SM). Peninggalan hasil karya manusia
yang berhubungan dengaen pembuatan peta ini masih bisa disaksikan di
amerika serikat tepatnya di museum Semit Harvard.Kemudian awal
timbulnya pemetaan ini dikarenakan kekhawatiran mereka atas tanda pada
tanah pada mereka miliki takut hilang terbawa banjir dengan kecerdikan
orang-orang mesir yang tinggal di lembah sugai Nil akhirnya mereka
memetakan tanah mereka yang subur itu dengan mengabdikan dan
menggambarkanya di atas tanah liat yang di bakar.Pembuatan peta
mencapai “hingar bingar” ketika crispoter colombus pada tahun 1492
menemukan benua amerika. Colombus hidup pada abad ke-3. Versi lain
mengatakan bahwa sebenarnya bahwa colombus bukan ingin berlayar
menuju hindia yang di maksudkan ialah india,cina,Hindia Belanda dan
Jepang. Tetapi peta yang digunakan buatan Claudius ptolomeus ternyata
selah memperkirakan besarnya bumi dan lebarnya laut Atlantik. Walaupun
kebanyakan peta pada masa itu keakuratanya kurang namun karya mereka
namun karya mereka tidak begitu di abaikan begitu saja. Salah satu karya
Sebastian Munster ahli kartografi Jerman (1450) sudah mampu
menggambarkan benua Afrika seperti bentuk aslinya yang dapat lihat pada
peta- peta sekarang.saat ini orang dapat menggambarkan suatu tempat
dengan gambar yang lebih baik,antara lain dengan melakukan
perbandingan antara keadaan yang sebenarnya dan gambar yang dibuat.
Perbandingan itu disebut sebagai skala. Misalnya untuk menggambarkan
jalan yang panjang 10 cm. Oleh karna itu ,skala merupakan komponen
yang sangat penting dalam penggambaran peta.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 5
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

2. Fungsi Peta

Peta merupakan alat yang sangat penting dalam geografi karena


mempunyai beberapa fungsi,antarra lain sebagai berikut:
1. Menunjukan posisi lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.
2. Menggambarkan bentuk dan persebaran sebagai gejala di permukaan
bumi.
3. Menggambarkan kondisi fisik dan koordinasi sosial suatu wilayah.
Peta dapat juga digunakan untuk mrnggambarkan sebagai gejala yang
terdapat di permukaan bumi. Oleh karna itu, untuk mempelajari peta
dengan baik seseorang sebaiknya memliki berbagai macam
pengetahuan meskipun hanya bersifat umum. Selain bidang geografi,
banyak instansi pemerintah maupun swasta yang memrlukan peta.
Sebagai contoh, di bidang militer peta sangat penting untuk
menggambarkan keadaan suatu wialayah. Di dalam bidang militer peta
digunakan untuk merencanakan strategi perang, antara lain gerakan
pasukan, pengintaiyan, penyerangan, pertahanan, dan tempat
perbekalan.

3. Komponen Peta

Peta merupakan alat bantu dalam geografi, sebuah peta yang ideal
harus dapat dibaca dan digunakan dengan mudah. Oleh karna itu, dalam
pembuatanya harus dilengkapi dengan komponen-kompon tertentu, antara
lain sebagai berikut:
1. Judul Peta
Peta harus diberi judul peta di letakkan di bagian atas tengah dan diluar
garis tepi. Ukuran untuk huruf judul disesuakin dengan besarnya peta.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 6
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

2. Mata Angin( Petunjuk Arah)


Mata angin harus di camntumkan dalam peta untuk mengetahui arah
utara, selatan, barat,dan timur.
3. Skala Peta
Skala peta merupakan komponen yang sangat penting dalam petae
karena berguna untuk menghitung jarak antara dua lokasi di dalam peta,
sehingga memungkinkan kita untuk mendapatkan langsung mengukur
jarak dengan hanya melihat pada peta tampa mendatangi langsung
lokasi dengan mengukurnya.
4. Legenda peta atau keterangan
Legenda juga merupiakan komponen penting pada peta, karena peta
tampa legenda, keterangan petanya sulit dibaca. Jadi agar mudah dibaca
dan di tefsirkan peta juga harus dilengkapi dengan legenda atau
keterangan.legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat
dalam peta. Sepanjang tidak menganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.

Legenda peta
Gambar:2.2
Sumber: www.google.com)

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 7
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

4. Jenis jenis Peta

Peta berdasarkan kegunaannya, secara gratis besarnya di buat dalam dua


golongan yaitu:
1. Peta Umum
Peta yang dimaksud disini adalah peta yang menunjukan informasi
seperti benua, sungai, kota, serta penampakan fisik lainya. Tentu saja
karna peta ini meliputi daerah yang sangat luas, maka skala yang
digunakan kecil. Yang termasuk dalam peta umum ini adalah:
- Peta Dunia (peta yang di dalm atlas yang menggambarkan
benua-benua atau negara-negara di dunia). Peta ini mempunyai
skala 1:16.000.000.
- Peta topograi.
- Peta trnsportasi/ Navigasi Udara.
- Peta jalan(road map)
2. Peta Tematik
Peta tematik menggambarkan fenomena atau objek tertentu di
permukaan bumi. Guna membuat peta tematik di perlukan dasar berupa
peta topografi dan data-data yang sesuai. Informasi yang dapat di ambil
dari peta topografi antar lain garis lintang dan garis bujur, relif,
permukiman, batas-batas, adminitrasi, serta nama-nama geografi.
Adapun data yang dapat di peroleh dari survei dan penelitian lapangan
dan dokumentasi, misalnya data sensus penduduk.
Contoh peta tematik adalalah peta pendapatan penduduk dan luas
wilayahnya.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 8
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Peta tematik
Gambar:2.3
Sumber:(www.google.com)

3. Beberapa Jenis Peta Daratan


Sebagai tambahan pengetahuan kita pelajari jenis peta daratan daratan
yang ada dalam dunia kemiliteran.
a. Peta topografi
Mempunyai skala 1: 200.000 di buat dengan perhitungan ilmu
pasti. Peta topografi mempunyai skala 1: 500.000 ini
merupakan peta dasar yang digunakan oleh pasukan infantri.
Peta dengan skala 1: 25.000 adalah peta dasar yang digunakan
oleh pasukan alatelri. Para pengembara, pendaki gunung,
ataupun pramuka menggunakan peta jenis ini. Selanjutnya peta
topografi akan di bahas lebih rinci.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 9
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Peta topografi
Gambar :2.4
Sumber:(www.google.com)

2.2 Alat Pengukuran Sudut

Benda ukur menurut geomettisnya tidak selamanya mempunyai dimensi


ukuran dalam bentuk panjang. Dalam pengukuran sudut juga ada alat-alat
ukur yang bisa langsung di baca hasil pengikuranya, ada juga yang harus
menggunakan alat-alat bantu lain dalam alat bantu lain dalam arti tidak bis
alangsung di baca hasil pengukuranya. Oleh karna itu, dalam pembahasan
pengukuran sudut yang akan di bacakan pengukuran sudut langsung dan tak
langsung beserta alat dan cara menggunakan.

1. Alat ukur sudut Langsung dan Cara Menggunakan


Bebrapa alat ukur yang bisa di gunakan untuk mengukur sudut secara
langsung adalah busar baja (pretractor), busur bilah (universal bevel) dan
proyektor bentuk(profile projector).
1. Busur baja
Busur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukuranya dapat
langsung da baca pada skala ukuranya. Setengah lingkaran dan di beri
batang pemegang serta pengunci.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 10
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Busur baja
Gambar 2.5
sumber :(www.google.com)

2. Busur Bilah (Universal Bevel Proctactor)


Alat ukur sudut ini lebih luas dari pada busur baja. Dengan adanay
bilah utama dan landasan maka busur bilah ini dapat di gunakan untuk
mengukur sudut benda ukur dengan berbagai macam posisi. Untuk hal-
hal tertentu biasanaya di lengkapi pula dengan bilah pembantu. Bilah
utama dan bilah pembantu bisa digeser-geserkan posisinya sehingga
proses pengukuran sudut dapat di lakukan sesuai prinsip-prinsip
pengukuran yang betul.

Busur bilah
Gambar: 2.6
Sumber:(www.google.com)
SMK NEGRI 04 BOMBANA
PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 11
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

3. Proyektor Bentuk (profile projektor)


Proyektor bentuk merupakan alat ukur yang prinsip kerjanaya
menggunakan sistem optis dan mekanis. Sistem optis di gunakan untuk
memperbesar bayangan dari benda ukur. Sedang sistem mekanis
digunakan pada sistem pengubah mikrometernya. Bayangan benda
ukur bisa di lihat pada layar dan hasil pengukuranya ( besernya
dimensi benda ukur) bisa di lihat pada skala mikrometer atau skala
sudut. Dengan demikian, proyektor bentuk ini belum bisa digunakan
untuk mengukur bentuk, mengukur panjang dan mengukur sudut.
Karan komponen-komponen utamanya banyak menggunakan lensa
maka benda-benda yang di ukur dengan proyektor bentuk harus
mempunyai dimensi ukuran yang relatif kecil. Hala ini perlu guna
menghindari rusaknya permukaan lensa yempat meletakkan benda
ukur.

2. Alat Ukur Sudut Tak Langsung


Dalam pengukuran sudut sering juga di jumpai bahwa kita tidak bisa
membaca langsung hasil dari pengukuran tersebut karena alat ukur yang
digunakan tidak memungkinkan untuk maksud di atas. Dengan demikian
alat ukur yang digunakan dapat di sebut dengan alat ukur sudut tak
langsung. Beberapa alat ukur sudut tersebut yaitu:
1. Pelingkup sudut
Konstruksi dari pelingkup sudut terdiri dari beberapa bilah yang
disusun sedemikian rupa sehiungga dalam penggunaanya dapat di
sesuaikan dengan bentuk dari benda ukur. Gambar 1.3 menunjukan
konstruksi sederhana dari pelingkup sudut. Pengukuran sudut dengan
pelingkup sudut tidak bis di ketahui secara langsung besarnya sudut
yang di ukur, melainkan harus di cek dulu dengan busur baja, atau
busur bilah. Oleh kareana itu, sebelum d ichek dengan busur baja atau
busur bilah maka kedudukan dari masing-masing bilah dari pelingkup

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 12
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

sudut harus di keraskan / dikunci dengan penguncinya agar posisnya


tidak merubah waktu di amabil dari benda ukur. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran sudut.

Pelingkup sudut
Gambar:2.7
Sumber:(www.google.com)

2.3 Pembidikan dengan Teropong pada Theodeolite

Membidik terget (rambu), di lakukan untuk mendapatkan data ukuran


sudut dan jarak, setelah sebelumnya alat berdiri dan dilakukan pengukuran
alat. Adapun langkah-langkah membidik teropong adalah sebagai berikut:
 Arahkan teropong ke target (ramabu), gunakan visir untuk
memudahakan pendekatan awal ke target sasaran. Gunakan ronsel
penjelas untuk memperjelas terget agar benar-benar jelas.
 Setelah teropong mengarah ke target, kunci klem horizontal dan
klem sumbu II (hirzontal).
 Untuk membidik rambu tepat di tengah-tengah rambu, gerakan
teropong dengan klam penggerak harus horizontal.
 Untuk mendapatkan posisi pembacaan rambu ukur yang tepat,
gerawkan teropong ke atas atau ke bawah dengan menggunak klam
penggerak halus vertikal.
 Bacalah dan dan catat

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 13
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

 Apabila benang saling (stadia) kuran gjelas terlihat, putar lensa


okuler teropong ke arah kiri atau kanan sehingga benang silang
terlihat dengan jelas.

2.4 Pembacaan Rambu Ukur

Rambu ukur adalah alat bantu di dalam pengukuran jarak optis maupun
beda tinggi yang bentuk fisiknya berupa mister dangan panjang (pada
umumnya) 3 m dan 6m. Berskala di dua sisi kanan dan sisi kiri bercat putih
atau merah putih. Rambu terbuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi
lapangan. Kedudukan rambu dalam pengukuran harus benar-benar vertikal
di atas titik yang di ukur sebagi terget pengukuran. Dalam pengukuran
waterpass teliti, rambu ukur pada umumnya di lengkapi dengan nivo kotak
pada bagian belakangnya berguna untuk mendeteksi posisi rambu
sedemikian hingga benar –benar vertiakal serta di lengkapi dengan statif
rambu.

Rambu ukur
Gambar:2.8
Sumber(www.google.com)

1 . Contoh cara membaca rambu ukur ke 1:


 Skala rambu dalam cm dan mm atau interval jarak pad garis-garis pada
rambu tersebut setiap bebrapa cm atau mm.
 Skala dari rambu,terutama pada daerah sambungan rambu harus benar.
SMK NEGRI 04 BOMBANA
PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 14
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

 Rambu berdiri tepat dia atas target, posisi tegak lurus dengan arah bacaan
menghadap kearah theodolite yang sedang membidik.
Salah satu contoh pembacaan skala pada rambu ukur.
 Ba : 100 cm
 Bt :108 cm
 Bb :104 cm
 Sebagai pengecekan :Bt=(Ba+Bb)÷2

2. Contoh cara membaca bak /rambu ukur ke 2

Rambu ukur
Gambar : 2.9
Sumber:(www.google.com)

 Pertama yang harus di perhatikan adalh awal angka 0(nol)


 Perhatiak gambar di atas ada dua bak ukur yang tampaknya sama ,tapi
jika di teliti ternyata memiliki perbedaaan awal mulanya angka 0 (nol)
simaklah baik-baik.Hal ini dapat berakibat fatal dalm pengukuran ,oleh

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 15
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

karenanya berhati-hatilah dan telitilah dalam melakukan kegiatan


pengukuran.
 Perlu di ingat bahwa setiap pokok (interval garis) memiliki nilai satu dan
apabila benang tidak pas garis maka kita harus bisa lebih mengira-ngira
interval nya, perhatikan garis atau gambar warna putih.
 Cara membaca bak ukur yang benar itu juga harus memperhatikan dua
angka pertama yang tertera, misalanya:
00 10 dicatat 0010 00 50 dicatat 0050 01 20 dicatat 0120

01 45 dicatat 0145 01 69 dicatat 0169 02 02 dicatat 0202

20 49 dicatat 2049 22 45 dicatat 2245 24 41 dicata t 2441

Contoh data tabel pembacaan bak ukur


Gambar :1.10
Sumber:(www.google.com)
 Perlu di ingat bacaan di sini untuk digunakan dalm perhitungan harus di
konversikan sbb:
Jika bacaan benang = 0169...maka artinya 0169 m, atau 169 mm, atau
0.169 m (169:1000 dari mm di jadikan m dibagi 1000). Terserah anda
akan di hitung dalam satuan apa?

2.5 Pembacaan Skala Vertikal dan Horizontal pada Theodolite

Theoldolite dalam pembacaan lingkaran horizontal dan vertikal dapat dibagi


kedalam 5 macam yaitu:
 indeks garis
 Nonius
 Miakrometer
 Pembacaan ganda (konsidan)
 Skala digital dan elektronik (pada theodolite digital dan total station).

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 16
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Untuk sistem pembacaan kondisi (pembacaan ganda) memiliki


kondisi sebagai berikut:
 Pembacaan skala horizontal memiliki 2 microskop pembacaan dan 1
microscop untuk lingkaran vertikal.

2.6 Titik Koordinat

Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara gariss


lintang dan garis bujur menunjukan suatu objek yang baik itu orang, lokasi
atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan peta.
Pengertian lain dari koordinat, merupakan suatu kedudukan suatu titik pada
peta. Secar a teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan
ordinat. Koordinat di tentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni
perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sam lain.

 Fungsi koordinat Peta

Fungsi koordinat pada peta adalah menentukan letak atau keberadaan


sebuah benda. Contohnya untuk menentukan posisi kapal. Setelah di
ketahui koordinatnya, posisi pada peta bisa segera di sebutkan. Dalam
menentukan titik koordinat, orang sangat di bantu dengan adanya garis
lintang dan garis maya yang sangat berperan penting dalam pemetaan.

1. Garis lintang

Garis lintang adalah garis mayayang melingkari bumi di tarik dari arah
barat hingga ke timur atau sebaliknya, sejajar dengan equator (garis
katulistiwa). Garis lintang terus melingkari bumi, dari ekquator hingga
ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut penamaanya,
kelompok garis yang berada di sebelah equator di sebut lintang selatan.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 17
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Garis lintang
Gambar:2.11
Sumber:(www.google.com)

2. Garis Bujur

Garis bujur adalah garis maya yang di tarik dari kutub utara hingga ke
kutub selaatan atau sebaliknya. Dengan pengetahuan seperti itu berarti
derajat antar garis bujur semakin melebar di daerah katulistiwa (equaator
dianggap) sebagai nol derajat, untuk garis Bujur, tempat yang dianggap
sebagai nol derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang
tepat melintasi kota Greenwich di inggris.

3. Sistem Koordinat Kertasius

Dalam matematika, sistem koordinat ini digunakan untuk menetukan tiap


titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang bias disebut
koordiat x (abasis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.untuk
mendefinisikan koordinat ayng diperlukan dua garis yang berarah yang
tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y) dan panjang unit, yang
dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut. Sistem koordinat dapat

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 18
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3


dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y,dan z

Sistem koordinat
Gambar:2.12
Sumber:(www.google.com)

Dengan menggunakan sisitem koordinat bentuk-bentuk


geometri seperti kurva dapat di ekspreasikan dengan persamaan
aljabar. Sebagi contoh, lingkaran yang berjari-jari 2 dapat di
ekspresikan dengan persamaan x 2 + 𝑦 2 = 4.

4. Sistem Koordinat dua dimensi

Sistem koordinat kertasius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan


dengan dua saling tegak lurus antar satu dengan yang lain, yang
keduanya terletak pada bidang (bidang xy). Sumbu horinzontal diberi
label x ,dan sumbu vertikel diberi label y. Pada sistem pada sistem
koordinat tiga dimensi, di tambahkan sumbu yang lain yang sering
diberi label z. Sumbu-sumbu tersebut ortgonal antar satu denga yang
lain. (satu sumbu dengan sumbu bertegak lurus). Titik pertemuan
antara dua sumbu, titik asal, umunya diberi label 0. Setiap sumbu juga
mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi
SMK NEGRI 04 BOMBANA
PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 19
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

tanda dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan


suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi

2.7 Pengukuran Sudut, Jarak dan Beda Tinggi

1. Dasar teori
Dalam pengukuran jarak di lapangan dibutuhkan alat-alat sbb:
 Meteran
 Pen ukur/jalon
 Pesawat weterpass dengan dibantu Rambu ukur.
2. Cara melakukan pengukuran jarak
 Pertama-tama dua orang dalam satu kelompok menentukan titik A
dan B sejauh yang diinginkan, kemudian diberi tanda yang tidak
mudah hilang/atau terhapus apapun,misal: Jallon, pen ukur, dsb.
 Setelah itu titik nol dari meteran itu di letakan /di impitkan di titik
A, meteran ditarik dan direntangkan.
 Usahakan meteran tidak terhalang apapun yang datar) sampai titik
B. Sehingga dpat diketahui berapa jarak titik A dan B tersebut.
Atau dapat juga dirumuskan sebagai berikut:
D= (BA-BB)× 100

Dimana :
D = jarak (m)
BA= Benang atas
BB = Benag bawah
cara mengukur beda tinggi
 Cara untuk mengukur beda tinggi antara titik BM ke A. Bila
pesawat weterpass telah memenuhi syarat.
 Pesawat diletakan di tengah-tengah titik BM dan A.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 20
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

 Setelah itu pesawat dihadapkan ke titik BM dan kita tembak/baca


BA, BT, Bbnya.
 Kemudian dilakukan ke titik selanjutnya dengan cara yang sama.
Atau secara umum dikatakan bahwa untuk mencari beda tinggi
antara 2 titik adlah pembacaan benag tengah belakang dikurangi
dengan pembacaan benang tengah muka. Atau dapat ditulis
dengsn rumus:

ΔH = BTblk – BTmk
Dimana:
ΔH = Beda tinggi (m)
BTblk = Benang tengah belakang
BTmk = Benang tengah muka

3. Pelaksanaan Pengukuran
Cara pelaksanaan pengukuran di lapangan:
a. Pertama-tama melakukan pengecekan alat-alat, seperti:
- Pesawat weterpass dan kaki statif
- Rambu ukur/baak ukur
- Patok/paku paying
- Alat mencatat dan dash board
- Payung
b. Penyetelan alat
Sebelum dipakai, pesawat harus stel terlebih dahulu, seperti:
- Pasang kaki statif terlebih dahulu dan usahakan posisi dari
kaki tersebut di datar.
- Pesawat di letakan di atas statif dengan memutar scrup
pengunci yang ada dikaki tersebut.
- Setel nivonya dan pas di tengah-tengah supaya mendapatkan
hasil ketelitian yang maksimal. Untuk menyetol novo dapat

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 21
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

menggerakan scrup yang ada pesawat atau dengan cara lain


yaitu dengan menggerakan kaki statif naik-turun.
- Usahalkan teropong menghadap ke titik pertama yang akan di
tembak / baca dengan sudut 0 dan setelah menembak titik
tersebut, maka pesawa diputar searah jarum jam sehingga
membentuk sudut 180.
c. Cara pengukuran
- Kita tempatkan kedua ambu ukur pada titik yang telah di
tentukan sebelumnya, kemudian taruh baak ke titik mula-
mula, misalnay titk BM ke titik A. Ukur kedua jarak tersebut.
- Kita tempatkan pesawat di tengah-tengah antara titik BM dan
titik A.
- Pesawat kita arahkan ke titik BM kemudian kita baca BA, BT,
dan BB dan dinamakan bacaan muka.
- Untuk pengukuran melintang, pesawat kita letakan ke titik A.
Kemudian kita letakan ke beberapa rambu pada bebraapa
tempat dengan arah melintang dari titik-titk arah memanjang.
- Setelah itu pesawat kita pindahkan ke tengah-tengah antara
titk A dan B. Kemudian pesawat kita arahkan ke titik A
kemudian kita baca BA,BT, dan BB dan dinamakan bacaan
belakang bacaan belakang. Seterusnya pesawat kita putwr
searah jarum jam ke titik B untuk pengukuran melintang
dengan cara yang sama seperti di atas.
- Selanjutnya pesawat di pindahkan ke titik selanjutnya untuk
pengukuran memanjang dengan cara yang sama seperti diatas.
Selanjutnya dilakukan dengan pengukuran melintang. Begitu
seterusnya sampai titk terakhir dan dilanjutkan dengan
pengukurwn memanjang pulang.
- Di adakan perhitungan, sehingga beda tinggi dan jarak serta
elevasi dapat di tentukan dengena rumus yang ada.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 22
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

2.8 Poligon

Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara


mengukur tanah dengan baik yang menghasilkan hasil pengukuran yang
akurat yang cepat. Teknik pengukuran dapat digunakan poligon tertutup dan
terbuka, tergantung pada medan dan situasi lapangan. Namun sebelum
membahas keduanya, kita perlu tahu apa pengertian dati poligon itu.
Poligon adalah metode untuk menentukan posisi horizontal dari titik-
titik dari lapangan yang berupa koordinat horizontal dari titik –titik di
lapangan yang berupa segi banyak dengan melakuakan engukuran sudut
jarak. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data-data lapangan berupa
koordinat horizontal (x,y). Adapun peralatan yang digunakan untuk
pengukuran.
 peralatan yang di gunakan untuk pengukuran dan poligon

Peralatan yang di gunakan dalam kegiatan ini sebagai berikut:


a. Theodolite
Theodolite merupakan salah satu alat ukur tanah yang
digunakan untuk mengukur tinggi tanah dan sudut mendatar
dan sudut tegak.

Theodolite
Gambar:2.13
Sumber(www.google.com)

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 23
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

b. Baak ukur
Untuk mengetahui benang atas(BA) dan benang
bawah(BB) pada baak ukur. Dan juga untuk mengetahui
koordinat x,y, dan z.

Baak ukur
Gambar:2.14
Sumber:(www.google.com)

c. Penyangga (tipot)
Berguna untuk menyangga atau sebagai landasan
theodolite agar berdiri dengan sejajar.
d. Alat tulis dan kalkulator
Alat tulis berguna untuk menulis data hasil pengukuran.
Sedangkan kalkulator berfungsi untuk menghitung data atau
angka hasil pengukuran.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 24
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Alat tulis & kalkulator


Gambar:2.15
Sumber:(pratekum)

e. Patok & meteran


Patok berguna untuk menandai titiik. Sedangkan meteran
berfungsi untuk mengukur tinggi alat yang.
f. Payung
Berfungsi untuk melindungi dari terik matahiri, dan
hujan pada saat melakukan pengukuran.

Kembali ke topik sebelumnya poligon terdiri dari 2 macam yaitu


sebagai berikut:

 Poligon tertutup
Poligon tertup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk
dasar poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup
apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan
kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi
dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran
sudut pada setiap segi banyak tersebut.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 25
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Poligon tertutup
Gambar:2.16
Sumber:(www.google.com)
Pada gambar di atas terlihat semua sudut teratur namun, pada
pengukuran semua dilapangan semua sudut mempunyai besaran yang
berbeda-beda.

 Poligon terbuka
Pengukuran poligon terbuka biaanya digunakan untuk mengukur
jalan, sungai, maupun irigasi. Tapi kenyataanya bisa digunakan untuk
mengukur luas lahan. Namun tetap di sarankan untuk menggunakan
poligon tertutup apabila mengukur lahan. Yang dimaksud terbuka disini
adalah poligon tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada ter
tutup. Jadi pengukuran di mulai dari titik awal seperti pada gambar di
bawah

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 26
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Poligon terbuka
Gambar:2.17
Sumber:(www.google.com)

2.9 Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengaen jarak
sesungguhnya dari wilayah yang digambarkan dalam peta. Ada beberapa
cara untuk menunjukan perbandingan untuk jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya tersebut. Skala sangat berguna untuk menghitung jarak
antara dua lokasi di dalam peta, sehingga memungkinkan kita dapat
langsung mengukur jarak dengan hanya melihat pada peta tampa harus
mendatangi langsung lokasi dan mengukurnya.

Skala pada peta


Gambar:2. 18
Sumber:(www.google.com)

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 27
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

a. Bentuk-bentuk skala peta di bedakan sebagai berikut.


1. Skala verbal
Skala verbal adalah skala yang menunjukan
perbandingan jarak pada peta dalam suatu kalimat langsung
yang tegas. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1
cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm dalam
peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
2. Skala angka
Skala angka menunjukan perbandingan jarak pada
peta dalam perhitungan angka. Contohnya, pada sebuah
peta dituliska skala 1:1.000.000 ini berarti bahwa setiap
jarak ke 1satuan jarak dalam peta setara dengan jarak
1.000.000 satuan tyang sama pada jarak sesungguhnya.
Misalkan satuanyang digunakan adalah cm, maka
1:1.000.000 berarti setiap jarak 1 cm di peta mewakili jarak
1.000.000 cm atau 10.000 m /10 km pada wilayah
sesungguhnya. Skala jenis ini dengan satuan centimeter
telah di jadikan sebagai sistem skala peta resmi
internasional. Namun, adapula beberapa negara yang
menggunakan satuan inci berbanding satuan mil.
3. Skala batang atau skala grafis
Skala batang menggunakan batang garis lurus yang
memiliki beberapa ruas dengan jarak yang sama di antara
ruas-ruas tersebut, seperti halnya garis bilangan. Skala
dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang menunjukan
jarak antar bagian.
Contoh :

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 28
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

Skala grafis
Gambar:2.19
Sumber:(www.google.com)

b. Cara perhitungan skala


Berikut ini cara yang di lakukan untuk perhitungan skala
pada peta :
1. Perhitungan skala dengan skala angka
Pada perhitungan skala angka, untuk menghitung jarak
wilayah yang sesungguhnya dengan menggunakan peta,
kita dapat menggunakan rumush sebagai berikut:

Contoh menghitung jarak sebenarnya


- pada sebuah peta bersakala 1: 10.000.000, jarak antara
kota A dan kota B adalah 5 cm. Berapakah jarak
sebenarnya antara kota A dan kota B?

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 29
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

1. contoh cara mencari skala peta


jarak antara kota C dan kota D pada suatu peta adalah 8 cm.
Jarak sebenarnya antara kota C dan kota D adalah 160 km.
Berapakah skala peta tersebut berdasarkan satuan cm?

2.10 Garis Kontur

Garis kontur merupakan garis menghubungkan titik-titik yang


mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu.
Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah di pahami dengan
membayangkan suatu kolam air. Jika air dalam keadaan tenang, maka
tepi permukaan menunjukan garis yang mempunyai ketinggian yang sama
dan garis tersebut akan menutup pada tepi kolam yang membentuk garis
kontur. Kontur( garis sam tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 30
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

yang memnghubungkan titi-titik yang sam tingginya dari atas permukaan


laut yang terdapat di peta topografi.
Garis ini bisanya tidak lurus tetapi berbelok-belok dan tertutup, di
gambarkan dengan warna cokelat(brown) di atas peta. Bentuk kontur
menggambarkan permukaan bumi yang sebenarnaya.
Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang tetap, interval
kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan
berdasarkan skalanya.
Besarnya interval kontur sesuai denga skala peta dan keadan di
permukaan bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas dibagian
bawah tengah di atas skala skala grafis.

Skala peta & interval kontur


Gambar:2.20
Sumber:(www.google.com)

 Kerakteristik Garis Kontur pada Peta

Daratan dari bumi ini terdiri dari bentuk, seluruh bentukan daran
tersebut dapat digunakan dengan menggunakan garis kontur.
Penggambaran bentuk bumi tersebut membuat pola-pola khusus
pada garis kontur. Selanjutnya pola-pola tersebut menjadi suatu
krakter yang baku dalam penggambaran kontur terhadap bentuk
alam ini.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 31
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

a. Di antara kerakteristik dari kontur adalah sebagai berikut:


a. Garis-garis kontur pada peta topografi menggambarkan tinggi
rendahnya (relief) permukaan bumi.
b. Garis kontur menggambarkan bentuk tiga dimensi (3D) yang
mempunyai ujung panjang, lebar dan tinggi.
c. Kontur bulat yang kecil dari kontur-kontur yang ada merupakan
puncakan dari suatu gunung atau bukit.
d. Kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih
tinggi, kecuali untuk daerah khusus seperti depresi tanah.
e. Kontur yang diberi garis-garis kecil (ticks) menyerupai bulu
mata merupakan depresi tanah (cekungan) yang nilai ketinggian
konturnya berkurang seperti kawah atau kaldera pad gunung api,
dan danau.

Penggambaran kontur
Gambar:2.21
Sumber:(www.google.com)
f. Kontur tidak pernah saling berpotongan dan bercabang, jika
kontur terlihat bercabang atau berpotongan maka perpotongan
dan percabangan tersebut terjadi antara kontur dan lainya (
sungai atau jalan) , dari segi warana akan terlihat jelas
berpotongan atau bercabang dengan bentukan lainnya.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 32
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

g. Punggung gunung/bukit terlihat dipeta sebagai rangkaiyan


menyerupai bentuk “U”yang ujung lengkunya selalu menjauhi
puncak.
h. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaiyan kontur merupai
berbentuk “V” yang ujung tajamnya menjorok ke dalam
menndekati puncak, pada lembahan besar biasanya terdapat
aliran sungai.
i. Kontur yang saling berhimpitan (2 kontur atau lebih)
menunjukan daerah yang sangat curam, pada punggungan
merupakan patahan/ tebing dan pada lembahan merupakan air
terjun.
j. Beda ketinggian antara kontur yang satu dengan yang lainya/
interval kontur (contour interval –CI-) adalah tetap walaupun
kerapatan konturnya beubah-ubah (rapat atau renggang).
Perbedaan tinggi dua kontur yang beurutan ½.000 dari skala
Rumus interval kontur ( CI= contour interval)
1 / 2.000 × penyebut skala = CI

b. Jenis – jenis kontur Peta


Secar umum jenis kontur yang tergambarkan pada isis
permukaan pada isi muka peta topografi di golongkan 3 jenis kontur
tersebut hanya untuk membedakan fungsinya saja antara satu kontur
dengan yang lainya.
a. Garis kontur biasa, yaitu garis kontur yang menggambakan
dengan garis tipis.
b. Garis kontur tebal, yaitu garis kontur yang digambarkan dengan
garis tebal , pada garis kontur ini terdapat nilai ketinggian
kontur dari permukaan laut. Untuk peta RBI skala 1:25.000,
kontur tebal setiap kelipatan empat kontur (per 50 m) dan skala

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 33
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

1:50.000 kontur tebalnya setiap kelipatan sepuluh kontur (per-25


m)

Indeks kontur
Gambar:2.22
Sumber:(www.google.com)

c. Garis terputus-putus yaitu garis kontur bantu yang berada antar


dua nilai garis kontur, nilai kontur ini adalah setengah dari nilai
kontur yang ada.
d. Penggambaran garis kontur ini bertujuan untuk menunjukan
bentukan alam tertentu karna tidak tergambarkan karna
tingginya tidak mencapai satu nilai kontur, tetapi tingginya lebih
dari setengah nilai kontur yang ada.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 34
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

BAB III
METODE PRAKTEKUM

3.1 Jenis Praktikum

Jenis pratikum yang dilakukan pada ujian kompetensi kejuruan ini


dilakukan dengan metode pengsmbilan data secara langsung di lapangan
atau di tempat yang terbuka yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan
data dan penggambaran peta berdasarkan data yang telah di peroleh.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpualan data dilakukan dengan cara pengambilan data


dilapangan atau ditempat terbuaka. Pengambilan data ini dilakukan dengan
membagi kelompok dimana pada tiap-tiap kelompok mengambil data pada
tiap-tiap patok, pengambilan data dilakuakan dengan menggunakan alat ukur
theodolite. Setelah pengambilan data tiap kelompok, maka data disatukan
menjadi satu dar masing-masing kelompok untuk dilanjutkan proses
pengolahan data dengan menggnakan rumus yang telah di tentukan, setelah
pengolahan data selesai kemudian dilakukan penggambaran sesuai dengan
data yang telah di peroleh.

3.3 Waktu dan Lokasi Pratikum

Pelaksanaan ujikompetensi keahlian (UKK) pada tanggal

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 35
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

3.4 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan selama praktekum antara lain sebagai berikut:
1. Thedolite
2. Kompas geologi
3. Global position sistem (GPS)
4. Rambu ukur
5. Pita ukur
6. Payung
7. Tabel data
8. Alat tulis menulis
9. Kertas grafik
10. Kertas kalkir
11. Rotring
12. Jalon
13. Patok
14. Mistar
15. Busur

3.5 Langkah kerja

1. Menentukan titik detile utama, dan titik detile tambahan.


2. Mendirikan statif tepat diatas patol dititik detile utam dengan cara
meluruskan untung jatuh tetap di atas patok.
3. Menempatkan thedolite di atas statif, lalu kait dengan baut dimana salah
seorang di statif bagian atas dan seorang lagi di thedolite bagian bawah
sampai kencang.
4. Sebelum kita melakukan penyetelan, segala pengunci horizontal dan
vertikal pada theodolite haus bebas semua.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 36
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

5. Menyetel Nivo bawah (nivo bulat) yaitu menepatkan gelembung yang


ada di nivo bulat agar tetap di tengah-tegah lingkaran, dengan cara
memutara skrup penyetel A, B, C dengan cara memutar sekrup dengan
arah berlawanan sehingga gelembung terletak tepat di lingkaran.
6. Menyetel nivo (nivo tabung) yaitu menepatkan gelembung nivo yang ada
di nivo tabung agar tetap di tengah tanda dengan jalan memutar salasatu
skrup menyetel nivo tabung sampai gelembung jatuh di tengah-tengah
tanda. Dengan catatan bahwa gelembung di nivo bulat tidak boleh
berpindah tempat (keluar dari lingkaran). Jadi kedua gelembung
nivoharus tepat di tengah-tengah.
7. Mengenolkan detik yang ada di teropong pada lensa di sebelah kanan
dengan memutara lensa penyetel menit detik yang terletak pada sebelah
kanan teropong. Memutar lempeng yang terletak pada bagian bawah
theodolith yang bertujuan untuk mengenolkan horizontalnya, sambil
memutar lempeng kita teropong pada lensa sebelah kanan, apakah sudah
horizontal atau belum, apabila sudah horizontalnya dengan cara memutar
searah jarum jam , penguncinya terletak di bawah lempeng maka
horizontal sudah terdeteksi.
8. Mengutarakan kompas dengan melihat kompas yang ada di bagian atas
pesawat. Bila garis putih sudah tepat atau masuk tanda , maka pesawat
sudah menghadap utara, kemudian di kunci dengan pengunci arah utara
dengan carae memutar searah dengan arah jarum jam, penguncinya
terletak di bawah lempeng maka arah utarae sudah terkunci.
9. Menyetel pesawat agar membentuk sudut 270 derajat terhadap sudut
vertikel dengan cara menarik turunan teropong sambil melihat pada lensa
sebelah kanan, apakah sudah 270 derajat atau belum. Apabila sudah tepat
sudah tepat 270 derajat lalu kunci dengan pengunci vertikel dengan cara
memutar searah jarum jam. Pengunci terletak disamping teropong maka
arah vertikel sudah terkunci.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 37
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

10. Menepatkan baak atau rambu ukur pada titik detile tambahan, titik
BM, dengan kedelapan titik yang mengepit.
11. Membuka kunci horizontal, untuk memutar peawat sampai baak
kelihatan pada lensa. Setelah terlihat kunci kembali pengunci
horizontal.
12. Membaca BA, BT, BB pada baak dengan melihat pada teropong lensa
sebelah kiri, apabila pembacaan kurang jelas, kita harus memutar
penyetel diafragma lensa sampai baak bis terbaca dengan jelas.
13. Membaca sudut vertikel dengan melihat pada teropong lensa sebelah
kanan, dengan cara menyetel menit, detik sampai derajat jatuh tepat
ditengah-tengan antara dua garis, lalu membaca besar sudut menit,
detik pada arah horizontal.
14. Membaca sudut horizontal dengan melihat sebelah teropong lensa
sebelah kanan, dengan cara menyetel pemutar menit, detik sampai
deajat jatuh tepat pada tengah –tengah di antara dua garis, lalu
membaca besar sudut menit, detik pada arah horizontal.
15. Setelah selesai titik utama detile A, kemudian memindahkan pesawat
ke titik detile B, begitu seterusnya titik detile utama C,D,E,F.
16. Melakukan hal yang sama pada nomor 2 sampai dengan nomor 6
untuk penyetelan alat.
Catatan:
 Di setiap titik detile utama selalu dilakukan pekerjaan nomor 2
sampai dengan nomor 10 untuk penyetelan alat dan sebelum
membidik baak.
 Memutar pesawat searah jarum jam, agar tidak kesalahan
pembacaan pada horizontal.
 Pada waktu pembidikan ( pembacaan baak), pengunci yang terbuka
yang terbuka adalah pengunci horizontalnya saja.
 Apabila pada saat pembacaan sudut horizontal maupun vertikel,
dimana derajatnya tidak jatuh ke tengah-tengah ( pembacaan sudut

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 38
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

yang dibaca terlebih dahulu adalah sudut vertikel baru sudut


horizontal). Maka pembacaan sudut vertikel diputar pengunci
vertikel pada penggerak halus sampai derajat vertikal tepat di
tengah-tengah kemudian dibaca. Dan untuk pembacaan sudut
horizontal pada penggerak halus pada sampai derajat horizontal
tepat ditengah-tengah, kemudian dibaca besarnya derajat, menit,
dan detik.

3.6 Penyelesaian Laporan Sementara

Setelah praktekum selesai dilaksanakan dimana data-data yag


diperoleh tersebut sudah dibukukan kedalam alat ukur, maka baarulah
tepat dilakukan penyelesaian buku ukur yang perhitungan sementara dari
data yang ada untuk dilakukan pengecekan kembali, apakah data yang
kita peroleh dari hasil pengukuran sesuai dengan keadaan dilokasi.

3.7 Penyajian Data

1. Menggambar titik polygon


Sebelum titik polygon digambar di atas kertas, terlebih dahulu
harus di periksa apakah kesalahan yang terjadi telah memnuhi syarat.
Apabila kesalah terlalu basar, maka kita beusaha untuk melokalasir
kesalahan tersebut. Menggambar titik-titik palygon pada kertas dapat
dilakukan dengan dua syarat yaitu:
 Dengan koordinat
 Dengan cara grafis.
2. Menggambar titik detile
Penggambaran titik detile dapat dilakukan dengan menggunakan busur
derajat dan mistar skala. Pusat diletakan pada titik tempat pesawat dan
skala busur skala diarahkan ke sumbu O pada sumbuY (utara), sudut

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 39
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

yang sudah dibaca berupa azimuth , maka bacaan ke titik polygon yang
harus diselesaikan dengan sudut pada busur derjat. Sedangkan titik-titik
detile yang lainya dapat di gambar sesuai dengan pembacaan sudut
horizontal dan jaraknaya.
3. Menggambar garis tinggi
Garis tinggi adalah garis yang menghubungkan titik yang saama
elevasinya. Dari garis kontur ini dapat kita bayangkan medan yang
sebenarnya. Besarnya kontur interval tergantung dari skala peta,
kelandaiyan , atau menurut kebutuhan .
Untuk menggambar garis kontur harus diberi dulu titik-titik yang
elevasinya sama. Untuk itu perlu diadakan interpolasi dari titik-titik
yang tersedia dengan menggunakan perbandingan jarak.
4. Finishing
Ketelitian peta topografi ditentukan dari tujuan penggunaan data, skala
peta, peralatan yang digunakan dalam pembuatan peta. Disamping hal-
hal berikut, yang merupakan finishing dari pembuatan peta –peta
tersebut antara lain:
 Panah penunjuk arah utara.
 Skala peta, areal peta.
 Keterangan , macam peta, dan kegunaan peta.
 Keterangan area yang di petakan.
 Interval kontur yang di petakan tanggal, bulan, tahun pembuatan
peta.
 Nama pemeta( pelaksana)
Contoh:

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 40
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah kami melaksanakan praktekum pengukuran ukur tanah ini,


maka kami dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Pada pengukuran dilapangan ternyata titik yang dibidik memiliki jarak
terhadap sumbu X.
2. Dan Y berfariasi dikarenakan jarak antar pesawat dengan titik tersebut
berbeda-beda.
3. Dari hasil pengukuran dilokasi yang kami lakukan ternyata memiliki
beda tinggi yang tidak terlalu tinggi, sehingga dapat dikaatakan
permukaan tanah datar.
4. Dibutuhkan ketelitian tinggi dalam pengukuran dilapangan termasuk
pengupulan data demi menghindari kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran. Demikian pula saat pengolahan data menjadi gambar kontur
demi mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan akuat.

5.2 Saran

1. Sudut
Untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran sudut sebaiknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Dalam menentukan arah utara, pada setiap titik utama harus benar-
benar menunjukan arah utara dengan melakukan hal tersebut
berulang kali.
 Rambu ukur harus diletakan tegak lurus dan tepat pada titik utama
yang di bidik.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 41
LAPORAN UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
PEMETAAN TOPOGARAFI

 Unting-unting harus diletakan tegaklurus tepat pada titik utama.


 Teliti dalam pembacaan sudut horizontal dan verical.
2. Pengukuran jarak dan beda tinggi
Pada pengukuran jarak dan beda tinggi sebaiknya memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
 Pada saat pengukuran dilapangan sebaiknya memperhatikan cuaca,
suhu, kondisi dan situasi lapangan.
 Di usahakan jarak antara titik-titik utama tidak terlalu berbeda jauh.

SMK NEGRI 04 BOMBANA


PROGRAM KEAHLIAN GEOLOGI PERTAMBANGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Page 42

Anda mungkin juga menyukai