Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PRAKERIN-PSG ( PRAKTIK KERJA INDUSTRI )


PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : IRIYANTI RAKHMAHDHANI PUTRI


KELAS : XI (Sebelas)
NIS : 897
PROGRAM STUDI : GEOLOGI PERTAMBANGAN

DINAS PENDIDIKAN SMKN-2 MUARA TEWEH


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN AJARAN 2018/2019

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 1


LAPORAN
PRAKERIN-PSG ( PRAKTIK KERJA INDUSTRI )
PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA

DI SUSUN OLEH :
NAMA : IRIYANTI RAKHMAHDHANI PUTRI
KELAS : XI (Sebelas)
NIS : 897
PROGRAM STUDI : GEOLOGI PERTAMBANGAN

DINAS PENDIDIKAN SMKN-2 MUARA TEWEH


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN AJARAN 2018/2019

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 2


LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK SEKOLAH

Tahun Ajaran 2018/2019


Diperiksa dan Disetujui
Tanggal :

JUDUL : Laporan Prakerin-PSG di PT.FONTANA RESOURCES


INDONESIA

NAMA : IRIYANTI RAKHMAHDHANI PUTRI


NIS : 897
JURUSAN : GEOLOGI PERTAMBANGAN

Menyetujui :

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Pembimbing


Geologi Pertambangan (Pokja PRAKERIN) Dari Pihak Sekolah

INDRA GUNAWAN,S.Pd JHON RANGIN,S.Pd JHONRANGIN,S.Pd


NIP.19750707 200801 1 022 NIP.197950915 20060 1 003 NIP.197950915 20060 1 003

Mengetahui :
Kepala Sekolah SMKN-2 Muara Teweh

Abdul Wahid,S.Pd
NIP.197220108 200003 1 005

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 3


LEMBAR PENGESAHAN DARI DU/DI

Tahun Pelajaran 2018/2019


Dileriksan dan Disetujui
Tanggal :

JUDUL : Laporan Prakerin-PSG di PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA


NAMA : IRIYANTI RAKHMAHDHANI PUTRI
NIS : 897
JURUSAN : GEOLOGI PERTAMBANGAN

Telah Diperiksa Pada Tanggal :


Oleh :

Instruktur Mengetahui

SURVEYOR ENGINEERING SUPERINTENDENT

Mengesahkan
KEPALA TEKNIK TAMBANG

......................

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 4


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb...
Segala puji bagi tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik Kerja
Industri di PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA.Kabupaten Barito Utara
Kalimantan Tengah.
Selama menjalankan Praktik Kerja Lapangan Kami banyak mendapatkan pengalaman
tentang ilmu pengetahuan dan wawasan dalam dunia kerja yang sebenarnya.Selesainya
Praktik Kerja Lapangan ini juga berkat adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak,untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak,khususnya :
 Bapak ABDUL WAHID,S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMKN-2 MUARA
TEWEH
 Bapak JHON RANGIN,S.Pd Selaku KETUA PELAKSANA(POKJA
PRAKERIN)
 Bapak INDRA GUNAWAN,S.Pd Selaku KETUA JURUSAN GEOLOGI
PERTAMBANGAN
 Kepala Projek Manager PT.FRI
 KEPALA TEKNIK TAMBANG
 Pembimbing Dari Dunia Kerja
 Para Staf dan Karyawan PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA
 Dan Pihak Lain yang membantu terlaksananya laporan Praktik Kerja Industri-
Pendidikan Sistem Ganda (prakerin-PSG).

Muara Teweh,04 April 2019


Penyusun

IRIYANTI RAKHMAHDHANI PUTRI

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 5


DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL...........................................................................................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK SEKOLAH.................................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK PERUSAHAAN.......................................................................II

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................IV

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................VI

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................................VII

DAFTAR TABEL...........................................................................................................................................IX

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………..9


1.2 Maksud Dan Tujuan……………………………………………………………………….........9
1.3 Lokasi Dan Tempat Prakerin…………………………………………………………………..10
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI
2.1 Sejarah Perusahaan PT.FRI…………………………………………………………………....11
2.2 Struktur Organisasi PT.FRI………………………………………………………………...….12
2.3 Perizinan PT.FRI………………………………………………………………………………12
2.4 Identitas Perusahaan PT.FRI……………………………………………………………..........13
2.5 Lokasi Perusahaan PT.FRI………………………………………………………………....20
2.6 Visi dan Misi PT. FRI……………………………………………………………………........20
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pemboran
3.2 Kegiatan Survey Tambang
3.3 kegiatan Survey Topografi
BAB IV HASIL KEGIATAN DI LAPANGAN
4.1 Survey Topografi………………………………………………………………………….........28
4.2 Survey Tambang……………………………………………………………………………..33
4.3 Eksplorasi Pemboran…………………………………………………………………….……..36
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..…58
5.2 Saran-Saran……………………………………………………………………………….….58
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………..

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 6


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Peta lokasi kesampaian daerah…………………………………………....15


Gambar 1.2 : Peta geologi PT. FONTANA RESOURCES INDONESIA……………...16
Gambar 1.3 : Total station (TS)………………………………………………………......27
Gambar 1.4 : Trifot/Statif………………………………………………………………....27
Gambar 1.5 : Prisma…………………………………………………………………...….27
Gambar 2.1 : Stick Prisma…………………………………………………………...……27
Gambar 2.2 : Pengukuran Stockfile batubara (coal)………………………………………29
Gambar 2.3 : Lokasi pengukuran stockfile batubara……………………………………...30
Gambar 2.4 : Pengukuran Poligon…………………………………………………….......31
Gambar 2.5 : Pengukuran Roof batubara……………………………………………….....33
Gambar 3.1 : Pengukuran Floor batubara………………………………………………....34
Gambar 3.2 : Pengukuran original………………………………………………………...36
Gambar 3.3 : Menentukan titik pengeboran………………………………………….....37
Gambar 3.4 : Menyiapkan lokasi pengeboran/akses jalan………………………………...39
Gambar 3.5 : Moving dengan bantuan mesin……………………………………………..40
Gambar 4.1 : Moving secara manual……………………………………………………...40
Gambar 4.2 : Melakukan persiapan pengeboran/setting alat……………………………...42
Gambar 4.3 : Melakukan pengeboran bersama anggota crew…………………………….43
Gambar 4.4 : Pendeskripsian cutting……………………………………………………46
Gambar 4.5 : Pendeskripsian hasil coring…………………………………………………48
Gambar 5.1 : Penanganan sampel…………………………………………………………50
Gambar 5.2 : Pemasangan patok (menandakan bahwa telah dilakukannya pengeboran…52
Gambar 5.3 : Perapian ( Pencabutan pipa yang dilakukan anggota crew)………………..54
Gambar 5.4 : Catatan akhir litologi dari pemboran …………………………………….56

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 7


DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jam masuk PT. FONTANA RESOURCES INDONESIA…………………..10
Tabel 1.2 : Struktur organisasi PT. FONTANA RESOURCES INDONESIA…………..12
Tabel 1.3 : Data administrasi PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA……………13
Tabel 1.4 : Koordinat UPPT PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA……………..14

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bukti pelaksana program yang
wajib dibuat oleh setiap anak (PKL),Oleh karena itu merupakan bagian dari Tugas Akhir
Praktek Kerja Lapangan.Isi Laporan ini adalah rangkuman hasil pelaksanaan praktek kerja
lapangan tersebut.Praktek kerja lapangan sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang sudah
di dapat di sekolah juga sebagai penambah keterampilan,pengalaman,dan wawasan tentang
dunia kerja.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud aplikasi terpadu antara
sikap,kemampuan dan keterampilan yang diperoleh siswa di bangku sekolah.Dengan
mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) Diharapkan dapat menambah
pengetahuan,keterampilan dan pengalaman siawa dalam mempersiapkan diri memasuki
dunia kerja yang sebenarnya.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu syarat pendidikan
Geologi Pertambangan SMKN 2 Muara Teweh.Melalui Praktek Kerja Lapangan ini siswa
akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berfikir,menambah ide-ide yang
berguna dan dapat menambah pengetahuan siswa sehingga dapat menambah rasa disiplin
dan tanggung jawab siswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.Oleh karena itu,untuk
memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek,maka siswa
diharuskan menjalani Praktek Kerja Lapangan di Instansi pemerintah atau perusahaan
swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi.
Dalam rangka itulah SMKN 2 Muara Teweh mewajibkan siswanya untuk
upmelaksanakan Praktek Kerja Lapangan,Sehingga siswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh di bangku sekolah kedalam lingkungan kerja sebenarnya.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau
Prakerin,yaitu yang mengaplikkasikan kompetensi yang diperoleh di sekolah untuk
diterapkan dilapangan kerja,agar dapat mewujudkan siswa-siswi SMKN 2
MUARA TEWEH yang berprestasi di dunia usaha/dunia industri (DU/DI)
khususnya pada Program keahlian GEOLOGI PERTAMBANGAN,serta melatih
kemandirian dan kemampuan siswa dalam menghadapi Dunia Usaha/Dunia
Industri (DU/DI).
Kegiatan PSG ini juga bertujuan agar peserta didik dapat mengenal dunia
kerja secara lebih dini,memahami lingkungan sosial yang berlaku di dunia

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 9


kerja,serta siswa mampu menguasai dan menerapkan kompetensi yang dibutuhkan
oleh dunia kerja.
Dengan dilaksanakannya kegiatan PSG/Prakerin ini,peserta didik diharapkan
dapat memperoleh pengalaman kerja selama di dunia kerja,serta dapat menambah
wawasan dan kreatifitas bagi setiap peserta didik yang mengikutinya.

1.3 Lokasi dan Tempat Prakerin PSG

Lokasi PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA terletak di daerah desa


Butong Kec.Teweh Selatan,Kab.Barito Utara,Provinsi Kalimantan Tengah.
Daerah tempat perusahaan ini termasuk daerah yang cukup tinggi dan
disekitarnya terdapat beberapa pohon sawit di areal pertambangan dengan
kemiringan yang cukup curam.Kawasan perusahaan PT.FONTANA
RESOURCES INDONESIA berada di kawasan perkebunan,daerah ini juga
beriklim tropis dengan dua musim,yaitu musim hujan,dan musim kemarau.

Tabel 1.1 : Jam Masuk PT.FR

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 10


BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN INSTANSI

2.1 Sejarah Perusahaan PT.FRI


A.PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA

PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA (FRI) merupakan perusahaan


batubara yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Tengah,Indonesia.Di dirikan pada
tahun 2007 PT.FRI berada di atas wilayah cadangan sumber daya batubara di
cekungan Barito.PT.FRI memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
dari pemerintah Kalimantan Tengah pada tanggal 3 Agustus 2015 sampai 2
Agustus 2025 (10 tahun) meliputi luas wilayah 6.660 Ha yang secara administratif
terletak di kecamatan Teweh Selatan,Kabupaten Barito Utara,Provinsi Kalimantan
Tengah.
PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA sebagai salah satu perusahaan
swasta nasional yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang dalam akta
pendiriannya bergerak dibidang Pertambangan turut serta untuk mengembangkan
Peluang usaha dalam bidang pertambangan khususnya di Kabupaten Barito Utara
dalam rangka memperluas lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat khususnya di Kecamatan Teweh Selatan.
Kegiatan operasi produksi batubara yang dilakukan oleh PT.FONTANA
RESOURCES INDONESIA berusaha untuk selalu mengutamakan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja setiap karyawan maupun setiap pekerja dari
kontraktor yang berada didalam areal Izin Usaha Pertambangan dengan
menerapkan Kaidah-kaidah penambangan yang benar (Good Mining Practice)
dengan cara semaksimal mungkin dapat mencwgah terjadinya pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Upaya ini dimaksudkan agar kualitas dan daya dukung
lingkungan di kawasan dan sekitar wilayah IUP tetap terjaga dan terpelihara
kelestariannya.
Dalam kegiata produksi, PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA
memiliki komitmen terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang selalu
bertekad untuk melakukan aktifitas penambangan batubara dengan metode yang
ramah lingkungan (Good Mining Practice),dengan berpedoman pada peraturan dan
undang-undang yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 11


2.2 Struktur Organisasi PT.FRI
Tabel 1.2 : Struktur Organisasi PT.FRI

2.3 Perizinan PT.FRI


PT Fontana Resources Indonesia.
Persetujuan Studi Kelayakan PT Fontana Resources Indonesia dari Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Barito Utara, Nomor : 1644/TAMBEN-
C/XII/2014, pada tanggal 15 Desember 2014.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 12


Keputusan Bupati Barito Utara Nomor : 188.45/137/2015 tanggal 6 Maret 2015
tentang Persetujuan Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan Pertambangan
Batubara di Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Propinsi
Kalimantan Tengah kepada PT Fontana Resources Indonesia.
Keputusan Bupati Barito Utara Nomor : 188.45/138/2015 tanggal 6 Maret 2015
tentang Izin Lingkungan atas Kegiatan Pertambangan Batubara oleh PT Fontana
Resources Indonesia di Wilayah Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito
Utara, Propinsi Kalimantan Tengah.
Persetujuan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dari Komisi
AMDAL Daerah Kabupaten Barito Utara, Nomor :
27.990/SEK/ANDAL/III/2015, pada tanggal 26 Maret 2015.
Persetujuan Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL-RPL) dari Komisi AMDAL Daerah Kabupaten Barito Utara,
Nomor : 28.990/SEK/ ANDAL/III/2015, pada tanggal 26 Maret 2015.
Sertifikat Clear and Clean Tahap Eksplorasi Nomor : 534/Bb/03/2015 pada tanggal
27 Maret 2015.
Sertifikat Clear and Clean Tahap Operasi Produksi Nomor : 640/Bb/03/2015 pada
tanggal 15 Okober 2015.

2.4 Identitas Perusahaan PT.FRI


Sebagai pemegang izin IUP Operasi Produksi yang telah diberikan hakatas
pengelolaan, pengusahaan, mengolah dan menjual bahan galiantersebut wajib
bertanggungjawab. Pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini yaitu:
Nama Perusahaan : PT FONTANA RESOURCES INDONESIA
Direktur : Tjatur Agung Nindijanto
Alamat Kantor : Komplek Gading Bukit Indah Blok D5
Lt.2Jl. Bukit Gading Raya, Kel. Kelapa Gading
Barat,Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara
Telpon/Fax : (021) 4515825 / (021) 451526
No.SK IUP Operasi Produksi: 188.44/411/2015 tanggal 3 Agustus 2015

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 13


' " ' "

Tabel 1.3 : Data Administrasi PT Fontana Resources Indonesia


No. URAIAN KETERANGAN
Garis Bujur Garis Lintang
No.
1 Nama Perusahaan PT.FONTANA RESOURCES
1 114 58 04.28 1 4 23.19
2 114 58 INDONESIA
04.28 1 7 32.53
2 Kode3 wilayah/Blok
114 52 -
15.35 1 7 32.53
3 Komoditas
4 114 52 BATUBARA
15.35 1 7 02.09
4 Kapasitas Produksi Pertahun
5 114 52 600,000 Ton
32.40 1 7 02.09
5 6 114 52
Rencana Produksi Tahun 32.40 1
600,000 Ton 4 57.81
7 114 51 02.26 1 4 57.81
20168 114 51 02.26 1 3 02.28
6 Luas9 Wilayah
114Izin 52 00.89 Kawasan
1 Hutan3 02.28
10 114 52 00.89 1 4
Bukan
43.45
Kawasan
Eksploitasi (Ha)
11 114 53 10.16 1 4 Hutan (Ha)
43.45
12 114 53 10.16
HK 1 HL HP 4 23.19
871 - - 5.789
7 Luas Project Area 6,660 Ha
8 Ijin Pinjam Pakai Kawasan No. -
Hutan Tanggal -
9 Luas Wilayah Pinjam Pakai -
Kawasan Hutan

2.5 Lokasi Perusahaan PT.FRI


Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT.Fontana Resources Indonesia secara
administratif terletak di Desa Butong, Desa Bintang Ninggi I, Desa Bintang Ninggi II
dan Desa Buntok Baru, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Provinsi
Kalimantan Tengah (lihat Gambar 2.1) dengan luas wilayah Izin Usaha Pertambangan
6.660 Ha.
Secara geografis PT. Fontana Resources Indonesia terletak pada koordinat seperti
yang tercantum pada Tabel 1.2 sebagai berikut.

Tabel 1.4 : Koordinat UPPT Fontana Resources Indonesia

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 14


Gambar1.1 : Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah

Daerah penambangan dapat dicapai dari kota Muara Teweh yang merupakan Ibukota
Kabupaten Barito Utara dengan jalur transportasi darat menggunakan rute perjalanan
Muara Teweh – Desa Butong (lokasi tambang). Kondisi jalan sebagian beraspal baik
(hotmix) dan sebagian lagi masih dalam tahap pengerasan. Waktu tempuh yang
diperlukan ± 1 jam dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat) atau roda 2 (dua).
Posisi Desa Butong dan desa-desa lain disekitarnya yang secara geografis terletak di
dalam wilayah IUP PT. Fontana Resources Indonesia membuat akses jalan ke lokasi
penambangan menjadi lebih mudah. Selain itu, karena di daerah lokasi penambangan juga
merupakan areal perkebunan kelapa sawit, maka secara tidak langsung di lokasi
penambangan terdapat banyak jalan-jalan blok areal perkebunan yang mempermudah
akses jalan.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 15


Gambar 1.2 : Peta Geologi PT. FRI
2.6. Visi dan Misi PT.FRI

Visi
Menjadi perusahaan nasional terbaik di bidangnya.

Misi
Memberikan yang terbaik untuk konsumen,rekan bisnis dan karyawan, pemegang
saham,dan masyarakat Indonesia melalui pengembangan perusahaan yang berkelanjutan.

BAB III

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 16


LANDASAN TEORI
3.1 PEMBORAN
Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam setiap industri pertambangan.
Batuan yang umumnya sudah mengalami defarmasi pelapukan. Kinerja suatu mesin bor
dipengaruhi oleh faktor-faktor sigat batuan yang dibor,rock drillability,geometri
pemboran,umur dan kondisi mesin bor,dan keterampilan operator.
Jadi,dengan demikian,pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa pekerjaan pemboran
merupakan suatu upaya untuk menyingkap adanya obyek yang berada di bawah
permukaan tanah,dengan cara menembus lapisan yang menutupinya,dengan tujuan untuk
mendapatkan lansung obyek tersebut maupun mendapatkan informasi perihal obyek tadi.

A.Tujuan Kegiatan Pemboran


Tujuan kegiatan pemboran secara umum adalah untuk mendapatkan informasi dari
bawah permukaan melalui contoh yang diperoleh langsung dari pemboran itu. Data dari
hasil pemboran ini diperlukan untuk menguji hasil penafsiran dari berbagai kegiatan
penyelidikan yang dilakukan sebelumnya seperti penyelidikan geologi,geokimia,grofisika
dan sebagainya. Dengan pengujian ini tentu saja akan dapat memberikan tingkat keyakinan
geologi yang lebih tinggi.
Keguanaan pemboran sebagai bagian dari eksplorasi adalah sebagai berikut:
 Untuk mempelajari/menentukan stratigrafi atau perlapisan batuan yang ditembus
lubang bor
 Untuk melokalisir dan mengevaluasi adanya bahan-bahan (padat,cair atau gas)
yang barangkali bernilai ekonomis
 Jika memungkinkan,untuk melepaskan dan mengambil ke permukaan bahan-bahan
yang bernilai ekonomis
 Untuk mendapatkan cinta korelasi antara satu lubang bor dengan lubang bor
lainnya guna merekonstruksi stratigrafi atau struktur batuan bawah tanah.

B. Peranan Pemboran Dalam Pertambangan


Keterkaitan peranan pemboran dalam usaha pertambangan menurut tahapan-
tahapannya dapat digambarkan sebagai berikut:
a.Tahap Orientasi atau Pendahuluan
Pada tahap awal dalam usaha pertambangan ini yang umumnya dimulai dengan
pengumpulan berbagai macam informasi. Informasi paling penting yang dicari umumnya
adalah informasi atau data bor yang telah pernah dilakukan sebelumnya,baik dari daerah
sasaran ataupun dari daerah sekitarnya.
b. Tahap Survey Tinjau

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 17


Pada tahap ini pemboran sering dilakukan untuk mempelajari stratigrafi regional
atau litologi,khususnya di daerah yang mempunyai indikasi adanya bahan galian.
c. Tahap Penyelidikan Daerah Sasaran (Prospeksi)
Data bawah permukaan dari pemboran akan menjadi kunci pembuktian tentang
struktur,stratigrafi,ataupun zone mineralisasi dan sebagai referensi bagi interprestasi
geofisika.
d. Tahap Pengecekan Sasaran (Eksplorasi umum/pendahuluan)
Data pemboran akan menunjukkan/membuktikan tentang ada atau tiadanya bijih.
Diketemukannya mineral dari satu atau beberapa lubang bor akan makin mendorong
kearah prospeknya suatu daerah pertambangan dan tentu saja akan makin meningkatkan
usaha selanjutnya.
e. Tahap Evaluasi (Eksplorasi Rinci)
Pada tahap ini pemboran dipetlukan untuk mendaptakan informasi tentang ukuran
dan kadar suatu endapan, sehingga pada akhirnya suatu temuan dapat dikatakan sebagai
tubuh bijih untuk ditambang.
f.Tahap Pra Produksi (Pengembangan)
Pada tahap yang sudah mengarah pada penambangan pemboran diperluakan untuk
menentukan batas suatu tubuh bijih,penghitungan besarnya cadangan, untuk penyelidikan
geoteknik dan metalrugi dan pedoman pengembangan tambang.
g.Tahap Penambangan
Pada tahap ini,pemboran tetap dilakukan secara kontinyu untuk merencanakan garis
besar tambahan cadangan dan mendapatkan informasi bagi perencanaan tambang.

C. Peralatan Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan
pemboran diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mesin Bor
2. Pompa atau Kompresor
3. Stang Bor
4. Pipa Casing
5. Mata Bor
6. Dan Perlengkapan Lainnya

1.Mesin Bor
Ada dua macam mesin bor,yaitu mesin bor ZACRO dan POWERIG.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 18


Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan
mesin bor yang digunakan,diantaranya meliputi:
 Tipe/model mesin bor
 Diameter lubang
 Sliding stroke
 Berat mesin bor
 Power unit
 Kemampuan rotasi/tumbuk persatuan waktu
 Hoisting capacity (kapasitas)
 Dimensi (panjang,lebar,tinggi)

2.Pompa atau Kompresor


Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya adalah sebagai
berikut:
 Tipe acting piston
 Diameter piston
 Power
 Dimensi
 Berat
 Volume/pressure
 Working pressure

Adapun hal-hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah:


 Tekanan udara yang dihasilkan
 Volume udara yang dihasilkan persatuan waktu

3. Stang Bor
Stang Bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung
-ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung anatara dua buah stang bor.
Dalam kegiatan pemboran,stang bor berfungsi sebagai:
 Mentranmisikan putaran,tekanan,dan tumbukan yang dihasilkan oleh mesin bor
menuju mata bor.
 Jalan keluar-masuknya fluida bor.

4.Pipa Casing
Didalam operasi pemboran,pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari
colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan-gangguan.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 19


Ada dua tipe untuk menghubungkan pioa casing,yaitu:
1. Tipe flash joint. Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainnya
dilakukan secara langsung.
2. Tipe flash coupled dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah
coupling

5.Mata Bor (Bit)


Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaua yang bekerja pada bit
agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua
macam,yaitu gaya dorong dan gaya putar.
Keefektifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini.
Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran
tumbuk,pembuatan bit, tekanan kebawah permukaan.
Gaya putar dapat dihasilkan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin pitar
mekanik yang dapat memutar bit (setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan
bantuan gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat
static yang secara tidak langsung turut menunjang gaya-gaya tersebut diatas misalnya berat
dari stang bor dan berat rig.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks

6.Peralatan Pelengkap
Adapun mata bor yang digunakan didalam pemboran air tanah yang menjadi bahan
pratikum adalah :
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran diantaranya
meliputi:
 Water Swivel
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air,lumpur,xari pompa menuju
kedalam stang bor.
 Hoisting Water Swivel
Alat ini di desain untuk melewatkan air kedalam batang bor yang sedang berputar
selama proses pengangkatan dan penurunan.
 Hoisting Plug

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 20


Alat ini dihubungkan pada rope socket dan digunakan ketika proses pengangkatan
dan penurunan stang bor.
 Hoisting Rope Socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas
menggunakan babbit metal,bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug
 Pipe Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pioa,stang bor,dan lain-lain.
 Snatch Block
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat
danenurunkan stang bor core barrel dan mata bor.
Pada kenyataannya,beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh
karena itu digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses
pengangkatan dan penurunan.
 Traveling block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau
menurunkan pwralatan pemboran.
 Come Along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digunakan pada pemboran
dangkal
 Rod Coupling Tap
Alat satu ini digunakan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan
tertinggal di dalam lubang bor.
 Rod Band
Alat ini digunakan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor
 Knocking Block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saar hammering untuk
melindungi peralatan bor
 Drive Hammer With Chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan
 Menara
Terdapat dua macam menara yang biasa digunakan dalam pemboran diantaranya
adalah derrick
 Permale Wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa-pipa yang kecil,seperti
kabel core barrel tanpa merusak tabung.
 Rod Holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau
penurunan
 Super Strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa-pipa dengan ukuran besar
dengan diameter berukuran diatas 100 mm.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 21


3.2 Kegiatan Survey Tambang
Pertambangan adalah:
1.Kegiatan,Teknologi,dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari
propeksi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai
pemasaran
2.Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
Penambangan (penggalian), pengolahan,pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral,batubara,panas bumi,migas).
 Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral
dan bahan tambang laonnya dari dalam bumi.
 Penambangan adalah proses pengambilan material yang dapat di ekstraksi dari
dalam bumi.
 Tambang adalah tempat terjadinya kegiatan penambangan

A.Macam-Macam Kegiatan Dalam Survey


1. SURVEY
Survey atau Surveying di definisikan sebagai pengumpulan data yang
berhubungan dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta
atau digjtal.Sedangkan pengukuran di definisikan peralatan dan metode yang
berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. Jadi Surveying adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data.Mulai dari pengukuran
permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi.Sedangkan pengukuran
adalah Ssegala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita
ukur hingga pengukuran jarak dengan metode elektro magnetik.
Survey umumnya dilakukan oada bidang datar,yaitu dengan tidak
memperhitungkan kelengkungan bumi. Dalam proyek Surveying,kelengkungan
buminya kecil,jadi pengaruhnya dapat diabaikan,dengan menggunakan perhitungan
yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang memiliki jarak
jauh,kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan,karena ini termasuk Surveying
Geodesi.

Dalam sebuah tim survey tambang terdiri dari beberapa orang yang mana di
dalamnya mencakup anatara lain:

 SURVEYOR
Surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan mengamati
suatu pekerjaan lainnya.
Dalam dunia kerja istilah Surveyor kebanyakan menjurus pada dunia lapangan yang
nantinya menjadi objek utama dalam hal menjalankan tugasnya.Surveyor kadang identik
dengan dunia keproyekan,tapi semakin zaman berkembang semakin berkembang pula kata
Surveyor ditempatkan semisal di dunia “Leasing” dan perusahaan-perusahaan jasa lainnya
bisa perusahaan asuransi dan seterusnya. Namun perlu diketahui sebelumnya Tugas

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 22


Surveyor sama saja”mata” bagi perusahaan itu sendiri sebagai bagian yang melihat objek
sasaran kerja.

 SURVEYOR JUNIOR
Seseorang yang bertugas membantu surveyor dalam pengambilan data dilapangan dan
bertanggung jawab penuh terhadap prnggunaan peralatan Total Station (TS) dilapangan.

 CREW SURVEY
Bertugas membantu surveyor dan surveyor junior dalam pengambilan data dilapangan.

2. SURVEY EKSPLORASI
Pengambilan data titik bor,yaitu pengambilan data pada lubang bor yang berupa
data,posisi koordinat,dan elavasi. Data ini bersama topografi sangat berguna untuk
mengetahui perhitungan volume cadangan batubara yang akan dilakukan penambangan.

3.SURVEY TAMBANG

Peran dan tugas Survey Tambang secara garis besar pengukuran dan
pengolahan data sampai dengan penyajian data dan penggambaran. Memberikan
petunjuk (guide) arah penambangan membantu Mine Production dan Mine
Planning dalam mengawasi dan mengontrol pekerjaan/kegiatan penambangan.
Peran dan tugas Survey Tambang disetiap kegiatan penambangan adalah :

Tahap Kegiatan Awal :


3. Pembuatan Jaringan Titik Kontrol
4. Pemasangan Batas Konsesi
5. Pemetaan Topographi
6. Pemetaan Geologi
7. Stake Out & Aktual Titik Bor Dilapangan

Kegiatan Survey Harian :


8. Stake Out Batas Tambang (Pit Limit) dan Batas Disposal
9. Stake Out Desain Tambang dan Disposal
10. Stake Out Batas Striping Boundary
11. Stake Out Pelengkap dan Konstruksi Seperti Desain Saluran,Desain Bangunan dan
lain-lain.
12. Informasi Elevasi
13. Papan Blok Tambang
14. Monitoring Titik Geotek

Kegiatan Survey Mingguan :


15. Update Situasi Tambang Dan Disposal

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 23


16. Update Data Elevasi Mingguan

Kegiatan Survey Bulanan :


17. Pengukuran Stock File
18. Perhitungan Pemindahan Tanah Tertutup (Overburden removal)
19. Pembuatan Peta Situasi Tambang Dan Disposal.
20. Pelaporan Data Rencana Pengelolaan Lingkungan (PKL) Dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL)

Kegiatan Survey Unschedule :


21. Pengukuran Original Topography
22. Pengukuran Roof & Floor Batubara
23. Pengukuran Untuk Keperluan Lainnya

4. KESALAHAN DALAM SURVEY

Kegiatan Survey di tambang tidak juga terlepas dari kesalahan-kesalahan


yang mungkin terjadi,baik kesalahan random,kesalahan sistematis,dan kesalahan
human error. Kesalahan ini bisa saja terjadi saat tahap eksplorasi,pengukuran
topography,dan pengukuran untuk pembuatan model cadangan material,atau pada
tahap eksploitasi-pemasangan desain tambang dan pengukuran topography
progress tambang. Kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan tidak hanya
terjadi pada proses pengukuran lapangan saja,dapat juga terjadi pada proses
prosesing data,penggunaan sistem koordinat dan tranformasinya,penyajian data
dalam bentuk peta. Kesalahan survey dalam penambangan berarti akan menyajikan
data dan gambaran/peta yang salah, akibat kesalahan ini akan merambat pada
kesalahan-kesalahan aplikasi penambangan yang antara lain :

a. Kesalahan data-data survey dalam kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik


lokasi pengeboran dan study outcrop akan menyebabkan kesalahan dalam
membuat model cadangan material tambang serat kesalahan dalam
menentukan besaran cadangan terkira dan terukur suatu tambang.
b. Kesalahan ini akan menyebabkan analisa dalam studi kelayakan
tambang,analisa ekonomi tambang, analisis umur tambang (mine life).
c. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan
mengakibatkan kesalahan pada penentuan metode penambangan dan
penggunaan alat penambangan.
d. Kesalahan pada pembuatan model akan mengakibatkan kesalahan dalam
perencanaan tambang (design tambang) dan produksi penambangan
sehingga cadangan/material yang tidak ikut di modelkan akan tertinggal
atau tidak dapat diambil seluruhnya.
e. Kesalahan dalam pengukuran pemasangan design tambang oleh survey
akan menyebabkan salahnya panggilan yang berdampak pada :

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 24


1. Volume galian rencana tidak sama dengan aktual sehingga cost dari
penambangan akan bertambah. (diluar SR atau Cut Off yang
direncanakan.
2. Terganggunya stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan geometri
lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung kestabilan
lereng.
3. Pengambilan material tambang yang salah sehingga kualitas material
tambang tidak sesuai dengan perencanaan.
4. Pemasangan design ramp/jalan yang salah akan mengakibatkan
munculnya potensi resiko kecelakaan.
f. Kesalahan dalam melakukan pengukuran topografi original atau topografi
progres tambang akan mengganggu proses penyaliran tambang-drainase-
tambang sehingga akan mengganggu proses produksi dari aspek sequence
tambang. Terganggunya proses penyaliran tambang juga akan mengganggu
kestabilan lereng.

3.2 TOPOGRAFI
Topografi berasal dari kata Topo yang artinya permukaan dan grafik yang berarti
gambar. Pengertian dari topografi yaitu gambar bentuk suatu roman muka bumi yang
dibuat dalam bentuk 3 (tiga) dimensi yang meliputi 3 aspek yaitu relief,culture,dan renase.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 25


BAB IV

HASIL KEGIATAN DI LAPANGAN

4.1 EKSPLORASI (PEMBORAN)

Tujuan Pengeboran adalah untuk membuktikkan ada tidaknya suatu cekungan


mengandung batu bara. Pada permulaan pengeboran Ini, data-data pengeboran yang akurat
belum tersedia sehimgga memerlukan perencanaan yang tepat dengan memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi selama proses operasi pengeboran.
Selain itu diperlukan pengamatan yang teliti selama proses pengeboran yang dilakukan
karena kedalaman lapisan batuan yang memiliki sifat-sifat batuan berbeda yang ditembus
oleh mata bor belum diketahui, data-data sifat batuan yang diamati perlu dicatat
sebelumnya.
Yang Perlu Diperhatikan dalam pemboran adalah sebagai berikut :
A.Menentukan Titik Pengeboran

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 3.3 : Menentukkan titik pengeboran

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 26


Adalah pencarian atau menentukan titik bor yang nantinya akan di lakukan kegiatan
pengeboran dengan cara memasukkan titik koordinat yang telah di tentukan oleh
geologist.Dengan memperhatikan kondisi di lapangan baik dari topografi, morfologi arah
penyebaran batu bara,yaitu berdasarkan jurus ( Strike ) dan kemiringan ( Dip ) batu bara
pada lokasi pemboran,dengan jarak yang tidak sama,tetapi sebelum melakukan pemboran
tersebut harus di tentukan dulu titik bor nya dengan menggunakan Global Position System
( GPS ).penetuan titik bor ini di instruksikan oleh wellsite geologist kepada juru bor
( Driller ) berdasarkan data pada peta topografi.
Alat yang di gunakan dalam mencari Titik bor yaitu :
 GPS
 PETA Lokasi Pemboran
 Pita penanda lokasi
 Spidol sebagai penulisan titik lokasi
Hal yang perlu di lakukan untuk mencari titik lokasi :
 menyalakan GPS lalu memasukkan titik koordinat yang ada di peta lokasi
Pemboran ke GPS
 di cari di mana lokasi yang akan di cari dengan cara berjalan kaki selama
dan menempuh jarak yang sudah terlihat di GPS tersebut.
 setelah titik lokasi yang di cari itu di temukan,tinggal di kasih pita yang sudah
di tulis pakai spidol di beri nomor sesuai dengan lokasi itu misalnya IN-320.
Tujuan dilakukannya menentukan titik bor adalah untuk menentukan tempat atau
titik yang nantinya pada tempat itu akan dilakukan nya Kegiatan pengeboran.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 27


B.Menyiapkan Lokasi Pengeboran

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 3.4 : Menyiapakan Lokasi Pengeboran / Akses jalan

Adalah proses menyiapkan lokasi atau akses jalan menuju lokasi yang akan di lakukan
nya pengeboran pada tempat itu.Dengan cara seperti ini kita akan mempermudah
menuju ke lokasi tersebut dengan cara ini kita mengetahui Medan yang akan kita
lewati, apakah jalan itu aman atau tidak.Persiapan lokasi pengeboran meliputi :
Meratakan lokasi, pengerasan lokasi.Menentukan akses paling mudah untuk mencapai
di lokasi tersebut,dan jalan pun dibuat rata pekerjaan-pekerjaan dalam menempatkan
peralatan-peralatan di lokasi.
Hal yang di lakukan dalam menyiapkan lokasi pengeboran adalah :
apabila lokasi yang kita tuju itu adalah hutan maka dengan cara menebas semak-semak
tersebut dengan menggunakan parang yang bisa mengganggu aktivitas menuju ke

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 28


lokasi, dimana apa bila ada ranting yang dapat mengganggu pun harus di potong atau
di tebang, misalnya dahan kayu atau ranting sawit yang menjuntai yang dapat
mengganggu menuju ke lokasi maka harus di potong agar selama proses moving bisa
berjalan dengan lancar tanpa ada halangan,pilihlah akses jalan yang baik dan tidak
jauh, tidak harus melewati sungai,berbukit,dan jurang yang dapat membahayakan para
pekerja bor.setelah itu di bagian tempat lokasi yang sudah di tandai dengan pita yang
bertuliskan spidol yang sesuai dengan lokasi nya pun harus di bersihkan juga atau di
perluas agar mudah dalam penempatan peralatan pengeboran di lokasi tersebut.
Tujuannya menyiapkan lokasi pengeboran adalah agar akses menuju ke lokasi
tersebut dapat berjalan dengan sesuai rencana yang telah ditentukan sehingga Kegiatan
pengeboran ditempat tersebut berjalan lancar.

C.Memindahkan Alat Pengeboran

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019. Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 3.5 : Moving dengan bantuan mesin. Gambar 4.1 : Moving secara
manual

Adalah atau di sebut juga dengan moving alat yaitu dengan cara memindahkan alat bor
dari workshop di angkut menggunakan mobil yang di letakkan di kabin mobil lalu di

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 29


berhentikan di sebuah jalan atau lokasi yang terdekat untuk menuju ke lokasi
pengeboran tersebut.Hal yang perlu dilakukan yaitu dengan alat-alat bor yang akan
digunakan pun di turun dekat lokasi pengeboran atau di jalan,setelah semua alat di
turunkan lalu alat-alat bor tersebut di angkut dengan cara di pikul dengan cara manual
oleh para anggota crew bor yang di lakukan secara bersama-sama dengan bergotong-
royong sampai ke lokasi titik pengeboran.
Biasanya alat yang di angkut yaitu :
 pipa bor ( Drill Road ) ukuran ( AW ) panjangnya 1.50 meter atau 150 cm
 mesin bor atau yang digunakan power rig
 mesin pompa air
 mata bor atau Bit ukuran 3 inci panjang 10 cm
 selang air tekanan tinggi
 alcon
 water swivel
 kunci pipa
 polimer
 buah Doble stick up tinggi 70 cm
 bentonit
 alat tulis
 buku lapangan
 peta lokasi pengeboran
 Cos trol
peralatan tambahan seperti : cangkul,parang,meteran, saringan, palu,dll.
Tujuannya di lakukan moving atau memindahkan alat adalah untuk mengangkut
alat yang nantinya digunakan dalam pengeboran di tempat itu dapat terlaksana
sehingga alat yang sudah di persiapkan dapat berjalan dengan lancar dan peralatan
yang perlu digunakan pun cukup.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 30


D.Melakukan Persiapan Pengeboran

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 4.2 : Melakukan Persiapan Pengeboran / Setting Alat

Adalah proses menyetting alat persiapan yang digunakan sebelum aktivitas pengeboran
itu atau bisa di sebut juga dengan P2H ( Periksaan Perawatan Harian ) yang merupakan
hal yang wajib dilakukan sebelum menggunakan mesin.jadi selama proses persiapan
pengeboran itu masing-masing anggota kru pun mempunyai tugas nya.
Hal yang perlu dilakukan yaitu :

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 31


 memastikan semua mesin yang akan di gunakan berfungsi untuk digunakan
dalam pemboran dengan cara pemeriksaan P2H.
 ada yang mencari sumber air yang akan digunakan dalam proses pengeboran .
 ada yang menggali untuk spul bak untuk penampungan air yang akan
digunakan selama pemboran.
 menggali bak kontrol mengguakan cangkul
 mengisi setiap mesin yang akan digunakan dengan bahan bakar yaitu bensin
untuk selama proses pengeboran itu.
 ada yang menyalakan mesin/menyetting powerig,alcon,dan mesin pompa air
 memasang mata bor pada sebatang pipa bor lalu di sambungkan ke mesin
gearbox
 mempersiapkan bentonit yang di aduk dan di campurkan dengan air.
Tujuannya adalah untuk memastikan hal-hal yang selama pengeboran tersebut tidak
mengalami kendala dan halangan apapun dalam proses di saat pengeboran itu di
mulai,maka nya dari itu P2H pun sangat lah wajib dalam sebuah aktivitas pengeboran
yang akan dilakukan karena untuk memastikan alat yang nantinya akan kita pakai bisa
kita prediksi apakah ada yang rusak atau tidak,apabila rusak pun harus di perbaiki
sebelum menggunakannya.

E.Melakukan Pengeboran

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 32


Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 4.3 : Melakukan Pengeboran Bersama Anggota Crew


Adalah suatu cara untuk melakukan aktivitas pengeboran dengan menggunakan
peralatan yang sudah disiapkan melakukan pengeboran untuk memperoleh batu bara
yang ada di bawah tanah atau deposit mineral yang ada di dalam tanah.
Langkah-langkah kegiatan pengeboran yaitu :
-Persiapan pengecekan alat.
 Persiapan alat dan penempatan alat sesuai fungsinya masing-masing.
 Sebelum melakukan pemboran, terlebih dahulu menghidupkan mesin pompa air
kedalam kolam penampungan.
 Setelah air kolam penuh,maka mesin tembak yang akan dihidupkan, setelah hidup
maka di lihat hisapan air tersebut dan mampu mengalir ke gearbox dan mengalir
melalui batang pipa.
 Lalu hidupkan mesin bor power rig.Lalu selanjutnya melakukan pemboran.
 Pasangkan mata bor Widiya pada pipa yang berdiameter 4 inchi dan panjangnya 10
cm, setelah itu langsung saja pasangkan pipa bor yang berukuran ( AW )
panjangnya 1.50 meter tersebut pada gearbox.
 Selama kegiatan pemboran berlangsung, setelah 1 pipa yang habis masuk maka
sambung dengan pipa yang seterusnya secara terus menerus sampai menemukan
top batu bara atau coal.
 Pada saat kegiatan pemboran berlangsung dan penambahan pipa maka seorang
wellsite atau siswa magang perlu mengamati dan mendeskripsikan cutting yang
keluar dari fluida pemboran.saat ingin mengetahui jenis apa saja yang telah di
keluarkan saat pemboran tersebut kita perlu saring air yang keluar bersama cutting
itu menggunakan saringan agar bisa mendeskripsikan cutting nya dengan cara kita
rasakan dengan tangan.
 Di saat waktu pemboran terkadang kita perlu memasukkan bentonit, kegunaannya
untuk mengikat hasil cutting tersebut agar bisa keluar kepermukaan,penambahan
bentonit ini biasanya pada saat terkena pasir,jadi agar pasir dan cutting lain ikut
naik bersamaan dengan air maka diperlukan bentonit agar terikat pada bentonit itu,
selain itu bentonit digunakan untuk menutupi lubang-lubang yang ada di pinggiran
pipa bor yang terjadi di saat pemboran.Yang di gunakan dalam pemboran bukan

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 33


hanya sekedar bentonit saja tetapi ada yang namanya polimer dan cros trol,
fungsinya polimer guna nya untuk membersihkan lubang pipa bor agar air yang di
akan gunakan untuk menebak lubang akan menjadi lancar,sama seperti halnya
dengan cros trol yang fungsinya hampir sama dengan polimer.
 Setelah mata bor menyentuh top batu bara,maka pemboran akan di hentikan
sejenak untuk melaksanakan pengukuran sisa pipa yang gantung dan seorang
wellsite melakukan perhitungan star coring dan anggota bor melakukan
pengangkatan pipa dan memasang core barel untuk pengambilan sampel batu bara.
 Seorang operator ( Driller ) bor akan memasang tanda yang artinya star awal
coring,yang nantinya untuk melakukan perhitungan kemajuan coring dan
menghentikan pengeboran untuk melakukan pengukuran kena top batu bara
tersebut.
 apabila masih terdapat batu bara maka akan dilakukan Coring berulang ulang
sampai batu bara habis atau mencapai bottom batu bara.
 Setelah pemboran selesai dan mencapai target yang di inginkan, misalnya ingin
mencari batu bara di seam 900 maka dilakukan pemboran sampai seam 900 Atau
mencapai seam 1.000 setelah itu dilakukan proses pencabutan pipa dan melakukan
perapian.
 Memasang patok di sekitar lubang tersebut yang menyatakan bahwa di tempat itu
telah dilakukan aktivitas pemboran dengan menuliskan kode titik yang di bor,
tanggal pemboran,nama perusahaan,dan total kedalaman yang telah di bor.Setelah
semua itu di tulis dan tancapkan patok tersebut ke tanah dan di foto sebagai bukti
dokumentasi.
 Kegiatan terakhir yaitu moving kembali,bisa moving ke tempat wakar menginap,ke
workshop atau ke lokasi titik selanjutnya.
Tujuannya dilakukan aktivitas pengeboran adalah untuk mengetahui tempat yang
telah di tentukan titik pengeboran tersebut,ada atau tidaknya batu bara dan di
kedalaman ke berapa baru ada batu bara nya.
Adapun beberapa hambatan dalam kegiatan Pemboran diantara nya :
Masalah yang biasanya terjadi pada saat kegiatan pemboran ialah :
Pipa terjepit
Pipa terjepit disebabkan dasar lubang bor dipenuhi oleh cutting yang tidak terbawa ke
permukaan dam juga bisa dari material yang di bor longsor contohnya pasir,kemudian

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 34


mengakibatkan lambatnya penetrasi putaran yang akhirnya mengakibatkan pipa
terjepit.
Waterloss
Water loss di sebabkan karena adanya rekahan, rongga,pori batuan yang
mengakibatkan hilangnya siklus air ke permukaan menghilang.
Peralatan Bor Rusak
Kerusakan pada alat bor dan tidak bisa di perbaiki secepatnya karena kurang nya suka
cadang, contohnya kadang yang rusak ialah mesin alcon yang bocor di karenakan oleh
gesekan pasir pada saat pengisapan air pada bagian pinggirnya pun akan mengalami
berlubang maka dari itu perlu lah di tambal.Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas
pemboran karena terkendala dan waktu yang terbuang.

F.Deskripsi Cutting

Sumber : Dokumentasi Pribadi

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 35


Gambar 4.4 : Pendeskripsian Cutting

Cutting merupakan serbuk bor berupa hancuran dari batuan yang ditembus oleh
mata bor (bit), serbuk bor ini terangkat atau terbawa keluar bersamaan dengan air yang
keluar dari saluran pengeboran dari dasar lubang bor ke permukaan oleh gerakan air
yang ditembak oleh mesin alcon selama kegiatan pengeboran itu berlangsung. Serbuk
bor ini kemudian diperiksa oleh geologist atau wellsite geologist yang sedang bertugas
di lokasi pemboran tersebut, sehingga kita tahu lapisan apa saja yang telah di bor oleh
mata bor (Bit).Alat yang biasa digunakan untuk deskripsi cutting yaitu : saringan untuk
menyaring hasil cutting.
Hal yang perlu dilakukan dalam deskripsi cutting yaitu :
Dengan cara menyaring air yang keluar dari lubang bor tersebut dengan menggunakan
saringan yang diletakkan di antara saluran lubang pengeboran tersebut,maka dari itu
kita akan tahu litologi-litogi apa saja yang telah di bor.
Ataupun dengan cara kita mengamati hasil cutting yang keluar dengan cara kita lihat
apakah cutting yang keluar itu batu bara atau bukan,cara nya cukup kita
rasakan/meremasnya dengan mengunakan telapak tangan,lalu di amati warna
nya,tekstur dan memperlihatkan nya kepada Driller.
Tujuannya dilakukan deskripsi cutting yaitu : untuk memastikan,mencatat dan
mendata kedalaman batu bara pada titik tersebut yang telah di bor dan mengetahui
litologi yang telah di bor.Biasanya dalam deskripsi cutting ini pengeborannya
dilakukan dengan menggunakan mesin powerig tipe Yamaha MT-110.
Pada deskripsi cutting pada batu bara biasa nya bisa di deskripsi kan yaitu :
warna,kilap,dan kekerasan batu bara.
Adapun cara yang biasa dilakukan oleh wellsite geologist dalam tahap deskripsi cutting
yaitu :
 Nama Batuan
 warna ( Color )
 Kekerasan ( Hardness )
 kilap
 Kandungan mineral lain

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 36


G.Deskripsi Core

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 4.5 : Pendeskripsian Hasil Coring

Core adalah sampel atau contoh batuan yang diambil dari bawah
permukaan dengan menggunakan mesin jeckro. Core umumnya diambil pada
kedalaman tertentu yang prospektif oleh perusahaan tambang untuk keperluan lebih
lanjut. Data Core merupakan data yang paling baik untuk mengetahui kondisi bawah

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 37


permukaan, tapi karena panjangnya terbatas,maka dituntut untuk mengambil data-data
yang ada secara maksimal Data yang diambil meliputi jenis batuan, tekstur,warna,
kekerasan, kandungan mineral lain dan kilap batuan itu sendiri.
Adapun beberapa cara yang sering digunakan untuk mendeskripsikan core batuan yaitu
:
 Nama batuan
 Warna ( Color )
 Ukuran Butiran
 kekuatan ( Hardness )
 Kandungan Mineral Lain
Hal yang perlu dilakukan dalam deskripsi core yaitu :
Dengan cara meletakkan hasil coring selama pengeboran pakai jeckro tersebut pada
sebuah core box yang telah di siapkan, misalnya pada pengeboran tersebut mencapai
top batu bara jadi maka perlu meletakkan di mana top nya dan di mana bottom nya,
seandainya untuk top sebelah kiri maka harus kita letakkan hasil coring dari batu bara
tersebut pada sebelah kiri berdasarkan top batu bara itu sendiri dan untuk bottom nya
pun diletakkan di sebelah kanan.
Tujuannya dalam deskripsi core yaitu : sebuah kegiatan yang hampir sama saja
dengan deskripsi cutting untuk mengetahui seberapa dalam batu bara atau ada tidaknya
batu bara nya.tetapi pada deskripsi ini hanya di bedakan di antara 2 deskripsi ini hanya
cara pengambilan hasil coring nya saja.Untuk di cutting mungkin hasil coring hanya
berupa serbuk atau serpihan sedangkan untuk core dapat berupa inti atau utuh dalam
pengambilan coring nya, biasanya untuk deskripsi core ini akan digunakan dalam
pengujian laboratorium dari batu bara yang telah di ambil.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 38


H.Penanganan Sampel

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 5.1 : Penanganan Sampel

Adalah cara untuk pengambilan sampel yang mana terbaik yang dapat di ambil,selama
pengambilan sampel tersebut pilihlah sampel yang baik, berkualitas,dll.setelah sampel

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 39


sudah di dapatkan di masukan ke dalam sebuah plastik yang di ambil secara terpisah,
maksudnya dari terpisah ialah plastik A untuk soil,plastik B untuk clay, plastik C untuk
sand,dan seterusnya.Dalam proses pengambilan sampel batuan, seorang geologist
harus dilengkapi dengan beberapa peralatan yang nantinya akan membantu dalam
proses pengambilan sampel batu bara,ada pun cara nya sebagai berikut.
Hal yang dilakukan untuk pengambilan sampel yaitu :
 Menyiapkan core box yang akan digunakan untuk meletakkan inti/core batu bara
setelah dilepaskan dari split.
 Alat tulis untuk menulis dan mencatat pada pipa yang telah dilakukan
coring,mencatat setiap litologi yang dikeluarkan dari split,dan mencatat saat
terkena top batu bara dan bottom batu bara,serta menulis jumlah kedalamannya.
 Mengukur inti/core yang telah keluar dari split yang diletakkan di sebuah core box
 Meletakkan inti/core pada bagian nya,yang mana antara top dan bottom,jangan
sampai di saat meletakkan itu terjadi kesalahan seperti salah letak top dan salah
letak bottom.
 Menggunakan parang sebagai alat untuk memotong inti/core yang melebihi core
box dan digunakan juga sebagai alat untuk melihat keadaan batu bara.
 Plastik wrap digunakan sebagai membukus sampel batu bara supaya terhindar dari
kontaminasi dan cahaya matahari langsung.
 Plastik sampel digunakan untuk menyimpan sampel batu bara.
 Kamera digital digunakan untuk merekam gambar/foto sampel batu bara.
 Kartu sampel digunakan sebagai keterangan di dalam plastik sampel yang biasanya
bertuliskan tentang tanggal pengeboran,kedalam batu bara nya,lokasi titik
pengeboran,seam berapa batu bara nya,nama perusahaan,nama wellsite.yang
diletakkan di atas core box yang lalu setelah itu di foto sebagai bukti gambarnya.
 Setelah yang telah di lakukan serta inti/core di masukkan ke dalam plastik sampel
lalu setelah itu di ikat untuk mengikat plastik sampel.
Tujuan pengambilan sampel adalah untuk mengetahui kadar air, nilai kalori, kadar
sulfur, kadar volatil, dan unsur lainnya yang terdapat dalam batu bara yang
berpengaruh terhadap kualitas batu bara.

I.Dokumentasi Hasil Pengeboran

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 40


Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 5.2 : Pemasangan Patok,Menandakkan Bahwa Pengeboran Telah Dilakukan

Adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan informasi dengan


menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi yang
dilakukan kegiatan selama pengeboran tersebut.
Hal yang perlu dilakukan dalam dokumentasi yaitu : selama pengeboran tersebut
untuk hal-hal selama kegiatan pengeboran tersebut pun harus di catat, sebagai mana
menjadi bukti hasil dokumentasi.Biasanya untuk di dokumentasi ini cukup di isi
dengan foto-foto selama kegiatan pengeboran berlangsung.
Tujuannya adalah sebagai bukti kegiatan yang dilakukan selama di pengeboran apa-
apa saja kah yang telah dikerjakan,dengan adanya semua catatan dan foto nya jadi
untuk seorang geologist dapat mengetahui keadaan di lapangan.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 41


J.Perapian

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 5.3 : Perapian (Pencabutan Pipa yang dilakukan anggota crew)

Adalah di mana akhir dari sebuah kegiatan pengeboran tersebut pada titik lokasi bor
tersebut atau tempat tersebut,bahwa di titik itu telah selesai Kegiatan
pengeborannya.Hal yang perlu dilakukan yaitu : dimulai dari pencabutan pipa bor
yang ada di dalam tanah yang di lakukan para anggota crew bor, menutupi kembali
spul bak dengan tanah agar apabila seseorang yang melewati area bekas pemboran
tidak tercebur ke dalam spul bak itu,menutupi bak kontrol dengan tanah,mematikan
semua mesin yang sudah digunakan seperti alcon, powerig, dan mesin pompa air yang
sudah di gunakan,memasang patok sebagai tanda bukti bahwa di tempat itu pernah di
lakukan nya pengeboran tersebut dengan cara ditulis titik lokasi pengeboran,tanggal
pengeboran,nama perusahaan, total kedalaman yang telah di bor dan kode akhirnya

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 42


seperti EOH apabila pengeboran tersebut finish sesuai dengan target kedalam yang di
inginkan,WATERLOSS untuk pengeboran tersebut gagal karena air nya gak bisa
keluar atau ada penyumbatan di lubang bor.Lalu setelah yang di lokasi selesai semua
alat yang digunakan pun di moving kembali entah itu bisa ke lokasi titik selanjutnya,ke
dekat tempat wakar nginap,ataupun di angkut kembali atau di moving ke workshop.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan akhir dari kegiatan tersebut yang mana nanti
mungkin bisa di moving kan kembali ke workshop atau pun ke lokasi selanjutnya dan
tetap memperhatikan keadaan di sekitar yang telah di lakukan nya Kegiatan
pengeboran di tempat itu,yang nama nantinya apabila ada yang lewat di situ bisa
berhati-hati dengan bekas pengeboran itu.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 43


K.Laporan Kegiatan Pengeboran

Sumber : dokumentasi Pribadi,2019

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 44


Gambar 5.4 : Catatan akhir litologi dari pemboran ( HDR )

Adalah dokumen atau catatan akhir dari sebuah kegiatan pengeboran tersebut yang
sudah di susun secara rapi yang telah di lakukan mulai dari tahap awal sebelum
melakukan nya kegiatan pengeboran sampai akhir dari kegiatan pengeboran.
Hal yang perlu di lakukan yaitu : Melakukan laporan harian yang merupakan
laporan yang dikerjakan setiap harinya setelah selesai menuliskan laporan kegiatan
pada titik bor yang di awasi.Secara umum laporan ini berisi seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan proses atau aktivitas pemboran.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan yang telah dilakukan
pada lokasi titik bor tersebut dengan adanya kegiatan yang sudah dikerjakan.

4.1.Tahap-Tahap Kegiatan Pasca Tambang


A.SURVEY
Survey adalah kegiatan pengukuran untuk menentukkan keadaan relief/bentuk
permukaan bumi beserta luasnya, kondisi permukaan bumi (tanah) dan segala sesuatu yang
terdapat diatas permukaan bumi.
Tujuan Survey Adalah:
 Menentukan sebaran bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.
 Menentukan letak ketinggian (elevation) segala sesuatu yang berbeda dari atas
permukaan laut yang tenang
 Menentukan panjang,arah dan kedudukkan (posisi) dari suatu garis yang terdapat
pada permukaan bumi,yang merupakan batas dari suatu area tertentu
Adapun Kegunaan Survey Adalah:
1. Untuk memperoleh fakta dari gejala atau sesuatu yang ada di lokasi.
2. Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok daerah dan sebagainya.
3. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang
lain dalam menangani hal yang serupa.
4. Dilakukan terhadap sejumlah individu/unit baik secara sensus maupun sampel.
5. Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 45


ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN DALAM SURVEY :

Sumber : dokumentasi Pribadi,2019 Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 1.3 : Total station Gambar 1.4 : Trifot/Statif


Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019 Sumber : Dokumentasi pribadi,2019

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 46


Gambar 1.5 : Prisma Gambar 2.1 : Stick Prisma

Adapun Kegiatan-kegiatan yang ada dalam survey Yaitu Sebagai Berikut :


4.1 SURVEY TOPOGRAFI
Pengukuran topografi pada prinsipnya adalah pengukuran yang dilakukan
terhadap kenampakan topografi baik karena bentukan alam maupun bentukan
manusia yang kemudian direpresentasikan ke dalam gambar dua dimensi dengan
skala tertentu. Adapun pengukuran yang dilakukan dapat berupa pengukuran sudut
horizontal dan vertikal, pengukuran jarak, pengukuran beda tinggi serta pengukuran
azimut terhadap obyek yang diamati.
Survey topografi bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi informasi
terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan, informasi yang
disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah maupun buatan
manusia serta keadaan relief ( tinggi rendahnya ) permukaan lahan atau Areal daerah
pengukuran tersebut.
Hal yang di ukur dalam survey topografi yaitu :
1. Pengukuran Disposal
2. Pengukuran Stockfile ( Coal )
3. Penembakan lubang titik bor
4. Pengukuran Poligon

1. Pengukuran Disposal
Adalah pengukuran atau pengambilan data tempat pembuangan / penumpukan
material tak terpakai seperti ( OB,sub soil,DLL. ). Biasanya di lakukan 1 bulan
sekali.Tujuan nya adalah untuk menghitung volume OB yang terlah di keluarkan dan
di tumpuk di sebuah tempat yang dijadikan Disposal tersebut.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 47


2.Pengukuran stockfile batubara (coal)

Sumber : dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 2.2 : Pengukuran stockfile ( Coal )

Adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan pada waktu 1 kali dalam sebulan untuk
mengetahui berapa banyak batu bara milik perusahaan yang di tumpuk atau yang
sudah di angkut ke sebuah tempat yang memang sudah khusus di buat untuk
menampung atau menyimpan nya,batu bara yang di tumpuk tersebut yang sudah di
olah maupun akan di olah.Tujuan nya adalah Untuk mengetahui apakah volume batu
bara yang di angkut oleh truk yang sebelum menumpuk nya telah melalui proses
penimbangan nya tersebut sama dengan hasil pengukuran yang di lakukan oleh

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 48


Survey topografi.Biasanya pengukuran Stockfile ( coal ) ini dilakukan pada akhir
bulan ataupun awal bulan.

Sumber : dokumentasi Peibadi,2019

Gambar 2.3 : Lokasi Tempat Pengkuran Stockfile batu bara

3. Penembakan lubang Titik bor


adalah kegiatan pengukuran lubang bor yang di mulai dari TP ( Titik Pembantu )
untuk mengetahui titik koordinat atau mengikat koordinat bor tersebut dan
mengetahui elevasinya dari lubang titik bor itu.Tujuan nya adalah supaya lubang bor
yang sudah dibor tersebut terikat dengan titik bor yang lain, agar tidak ada lagi
pergeseran di setiap titik nya dan tetap pada titik koordinat nya.

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 49


4.Pengukuran Poligon
Sumber : Dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 2.4 : Pengukuran Poligon

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 50


adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari
pengukuran lapangan.Poligon berasal dari kata Poli berarti banyak dangonos yang
berarti sudut arti sebenarnya : rangkaian titik-titik secara berurutan, menentukan
posisi horizontal banyak titik, dengan cara menghubungkan titik satu dengan titik
lainnya sehingga membentul kerangka dasar, posisi atau koordinat titik-titik poligon
harus diketahui atau ditentukan secara teliti karena akan digunakan sebagai ikatan
detail.
Bentuk Pengukuran Polygon di bagi menjadi 2 yaitu :
1. Polygon tertutup/keliling
2. Polygon terbuka

1. Polygon tertutup/keliling yaitu :


a. Titik awal dan titik akhir merupakan titik yang sama.
b. Untuk pengukuran sudut yang dilaksanakan sudut luar, maka kesalahan dapat
dikontrol dari pengukuran karena jumlah sudut.
c. Sedangkan untuk pengukuran sudut yang dilaksanakan sudut dalam, maka
kesalahan pengukuran dapat dikontrol, dimana jumlah sudut dalam harus sama.

2. Polygon Terbuka yaitu :


a. Titik pertama tidak sama dengan titik akhir
b. Pada polygon ini dalam pengukuran sudut dan jarak tidak dapat dikontrol.c.
Dalam pengukuran ini tidak memerlukan ketentuan tentang letaknya dalam peta
maka, tidak dapat memerlukan hitungan.Hitungan dalam pemetaannya, jadi cukup
diukur panjang sisi dan besar sudutnya.
Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam survey topografi yaitu :
1. Total station ( TS )
2. Statif atau Tripot
3. prisma
4. Stick prisma
5. Parang
6. Meteran
7. Radio HT

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 51


4.2 SURVEY TAMBANG
Tugas survey tambang secara garis besar adalah pengukuran dan pengolahan
data Sampai penyajian data dan penggambaran.memberikan petunjuk ( guide ) arah
pertambangan membantu mine production dan mine planning dalam mengawasi dan
mengontrol pekerjaan atau kegiatan pertambangan.
Hal yang di ukur dalam survey tambang adalah :
1. Pengukuran Roof batu bara
2. Pengukuran Floor batu bara
3. Pengukuran Rona Frogess
4. Pengukuran ORIGINAL

a. Pengukuran ROOF batu bara

Sumber : Dokumentasi Muhammad Badriyani,2019

Gambar 2.5 : Pengukuran Roof batubara

Adalah pengukuran atau pengambilan data untuk lapisan paling atas batu bara
( coal ) yang, sudah di gali dan susah di cleaning bagian atas penutupnya.
Untuk pengukuran Roof ini di bagi menjadi 2 seam yaitu :
1. Seam 900
2. Seam 1.000

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 52


b. Pengukuran FLOOR batu bara

Sumber : dokumentasi Pribadi,2019

Gambar 3.1 : Pengukuran Floor Batubara

Adalah kegiatan pengukuran bagian terendah atas bagian paling bawah dari suatu
bahan galian batu bara ( coal ).Yang bertujuan untuk menghitung volume bahan
galian yang sudah terangkat atau terambil.
Untuk pengukuran FLOOR ini di bagi menjadi 2 seam yaitu :
1. Seam 900
2. Seam 1.000

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 53


Tujuan pengukuran roof batu bara dan floor batu bara adalah untuk mengetahui
luasan batu bara dan mengupdate model geologi dan untuk mengetahui posisi aktual
batu bara setiap harinya.

c. Rona Frogess
Adalah Apa yang di gali oleh Exa itu yang di angkut ke disposal.Atau Rona Frogess
adalah kegiatan pengukuran dengan cara memantau perkembangan tambangnya nya
sudah ter-OB seperti apa kondisinya.Tujuannya adalah untuk mengetahui nya berapa
bcm yang telah keluar atau yang telah di angkut.
Kode yang di pakai dalam mengukur Rona Frogess yaitu :
1. crash
2. tu
3.SH
4. mud atau lumpur cair

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 54


d. Pengukuran ORIGINAL
Sumber : dokumentasi Muhammad Badriyani,2019

Gambar 3.2 : Pengukuran Original

adalah pengukuran pada saat daerah yang sudah di bersihkan atau sudah di land
clearing dan akan dilakukan penambangan pada daerah tersebut.Tujuannya untuk
memetakan topografi lokasi awal atau membuat base data awal sebelum dilakukan
penambangan dan untuk menghitung volume awal dari OB yang akan di bongkar

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 55


BAB V
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dalam PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang dilakukan oleh sekolah untuk
menjejaki dunia industri/dunia usaha sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan memenuhi tuntutan jaman
Melalui kegiatan praktek ini kami memperoleh pemgalaman dan pengetahuan
yang dapat memberikan kemandirian yang lebih tinggi dari sebelumnya dan dapat
mengetahui dunia industri secara nyata.
Selama kurang lebih 3 bulan banyak sekali pengetahuan mauoun poengalaman
yang telah kami dapatkan dan sangat berharga sekali bagi saya dan selama
prakerin/PSG ini saya diajarkan banyak hal seperti: Profesionalisme dalam
bekerja,disiplin,tanggung jawab,serta merubah sikap menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Harapan saya selanjutnya agar laporan ini bias memberikan manfaat bagi semua
pihak yang memerlukannya. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 56


jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat saya harapkan di semua
pihak demi kesempurnaan laporan ini.

4.2 SARAN-SARAN
A.Untuk Sekolah
Diharapkan untuk pihak sekolah pada saat ingin melakukan waktu
kegiatan prakerin/PSG hendaknya dilakukan secara serentak dengan waktu dan
jadwal yang telah disepakati dari rapat yang telah dibicarakan dalam rapat
pelepasan siswa magang, karena dengan begitu pada saat penjemputan siswa-
siswi kembali ke sekolah secara serentak,dan berbagi pengalaman serta ilmu
yang didapat dari masing-masing siswa/siswi dari sebuah instansi/perusahaan
yang telah mereka dapatkan dari masing-masing perusahaan.

B.Untuk Instansi/Perusahaan
Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas
kesediaan PT.FONTANA RESOURCES INDONESIA telah memberikan
kesempatan kepada saya khususnya, untuk melakukan kegiatan prakerin/PSG
di perusahaan ini.
Banyak manfaat,ilmu serta pengalaman positif yang saya dapatkan dari
kegiatan-kegiatan yang saya ikuti selama saya berada di PT.FONTANA
RESOURCES INDONESIA , baik dalam hal teknis maupun non teknis yang
berkaitan dengan kedisiplinan serta sosialisasi dalam dunia kerja.Terima kasih
atas kerja sama dari setiap crew maupun staf, disetiap kegiatan dari kegiatan
survey maupun eksplorasi.selama saya berada diperusahaan untuk sebuah
pelajaran,pengalaman serta ilmu yang nyata dalam sebuah perusahaan
tambang.

C. Untuk siswa
Diharapkan siswa/siswi lebih memperhatikkan materi yang diberikan oleh
instansi dan diharapkan mampu mengingat apa yang telah dilakukan oleh para
pelajar,dan mampu menjaga nama baik sekolah,nama baik instansi/perusahaan
dan nama baik diri sendiri

LAPORAN KEGIATAN PSG Page 57


LAPORAN KEGIATAN PSG Page 58

Anda mungkin juga menyukai