Anda di halaman 1dari 43

Kuliah Umum Pertambangan

“Peran Surveyor dalam Optimalisasi Sumber Daya Alam


dan K3LH Pertambangan”
Diselenggarakan Oleh Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) bersama
Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang.
Dalam Rangka Rangkaian Kegiatan FORUM ILMIAH TAHUNAN Ikatan Surveyor
Indonesia, tanggal 6-8 November 2018 di Padang.
Ikatan Surveyor Indonesia (ISI)
Ikatan Surveyor Indonesia ( ISI) adalah anggota FIG (Federation Internationale des Geometres)
Didirikan 17 Juni 1972 di Bandung.
Ikatan Surveyor Indonesia sebagai wadah para tenaga survey dan pemeetaan Indonesia.
•6000 anggota
•11 Komisariat Wilayah yang setiap tahunnya terus bertambah.
•8 Pengurus inti, 6 Bidang dan 5 Komparter (termasuk Kompartement Survey Tambang)
•Forum Ilmiah Tahunan ISI dilakukan setiap tahun.
•ISI mempunyai bidang usaha Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) , disebut LSP Survey Pemetaan ISI.

LSP Survey Pemetaan ISI yang merupakan lembaga Sertifikasi Person di Jakarta -04 Maret 2016.
LSP Survey Pemetaan ISI dibentuk untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme SDM khususnya tenaga profesi survey dan pemetaan melalui uji kompetensi
guna memenuhi kebutuhan akan tenaga profesi survey, pengukuran dan pemetaan dalam
pembangunan di berbagai sektor di Indonesia.
•7 BIDANG ASESMENT (Terestris, Hidrografi, Fotogrametri, Inderaja, SIG, Kartografi,
Kewilayahan
•39 ORANG ASESOR
•6 TKU (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Batam, Balikpapan)
•1910 Perserta Sertifikasi
Siapa Surveyor Tambang?
• Surveyor Tambang Versi Indonesia?
• Surveyor Tambang Versi Tetangga?
• Surveyor Tambang Versi Dunia??
Surveyor Tambang Versi Indonesia
KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 = KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018 =
Juru Ukur Tenaga Teknis Berkompeten
Hanya orang yang memiliki SERTIFIKAT JURU TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG
UKUR yang diakui KEPALA BERKOMPETEN adalah tenaga pertambangan yang
PELAKSANAN INPSEKTUR TAMBANG memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman,
yang dapat diangkat menjadi JURU atau sertifikasi kompetensi bagi area kerja yang
UKUR TAMBANG. telah memiliki standar kompetensi kerja yang
berlaku wajib di bidang eksplorasi/geologi,
Bertanggung jawab menunjuk atau menentukan SURVEI/PEMETAAN, studi kelayakan, ... yang diakui
arah dan batas-batas yang akan digali Pemerintah.
sesuai rencana yang telah ditetapkan
Persyaratan Tenaga Teknis Pertambangan yang
Segera melaporkan kepada petugas yang Berkompeten terdiri atas:
bertanggung jawab atas pekerjaan •memiliki pengalaman paling kurang 3 (tiga) tahun
penggalian apabila telah mendekati di bidangnya; dan
tempat yang mempunyai potensi •memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidang
bahaya. pekerjaaan.

Jika ada kesalahan/Keraguan pada Juru ukur Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten
sebelum : Bertanggung jawab ke KTT
a. langkah- langkah untuk membuat ketepatan dari
Surveyor Tambang Versi Tetangga
Source : http://www.minesurveyor.net/
Some of the duties undertaken by surveyors in open-cut operations include:

• Machine Control
• Road and Ramp Set Out
• Volume Calculations
• Reconciliation
• High Wall Surveying
• Blast Control Tom Price pit at Rio Tinto Group's Pilbara iron ore mine in Australia Photo: Bloomberg

• Stockpile Monitoring
Surveyor Tambang Versi Tetangga
Source : http://www.minesurveyor.net/
There are a variety of activities completed by mine surveyors on a day-to-day
basis. Some of the general surveying duties undertaken by surveyors in
open-cut and underground operations include:

- Lease Management (Perijinan)


- Maintain Control Networks (Kerangka Kontrol Pemetaan)
- Asset and Service Locations (Asset Management)
- Accident Investigation Surveys (Safety)
- Statutory Plans (Kewajiban laporan dan Regulasi)
- Rehabilitation Monitoring and Control (Reklamasi)
- Water Level Monitoring (Lingkungan)
Surveyor Tambang Versi Dunia ?
The International Society for Mine Surveying
Mine surveying is a branch of mining science and technology. It includes all measurements, calculations and mapping which serve the
purpose of ascertaining and documenting information at all stages from prospecting to exploitation and utilizing mineral deposits both
by surface and underground working.

The following are the principal activities of Mine surveying:


•The interpretation of the geology of mineral deposits in relation to the economic exploitation thereof
•The investigation and negotiation of mineral mining rights
•Making and recording, and calculations of mine surveying measurements
•Mining cartography
•Investigation and prediction of effects of mine working on the surface and underground strata
•Mine planning in the context of local environment and subsequent rehabilitation

The activities involve:


•The location, structure, configuration, dimensions and characteristics of the mineral deposits and of the adjoining rocks and overlying
strata. The assessment of mineral resreves and the economics of their exploitation
•The acquisitation, sale, lease and management of mineral properties
•Providing the basis of the planning, direction and control of mine workings to ensure economical and safe mining operations
•The study of rock and ground movements caused by mining operations, their prediction, and the precautions and remedial treatment of
subsidence damage
•Assisting in planning and rehabilitation of land affected by mineral operations and collaborating with local government planning
authorities
DALAM KEPMEN ESDM RI NO : 1827 K/30/MEM/2018

2. Peta

Kegiatan Survey 
 
Juru Ukur 
eralatan dan Ketelitian 

Tanggung jawab Potensi Bahaya 
KEPMEN ESDM RI NO : 1827 K/30/MEM/2018
Siapa Surveyor Tambang
• Surveyor Tambang Versi Indonesia?
KEPMEN ESDM RI NO : 1827 K/30/MEM/2018
Pelaksana kegiatan teknis pertambangan yang berhubungan dengan survei dan pemetaan
serta pengelolaan peta-peta di bidang eksplorasi dan penambangan dilakukan oleh juru ukur
tambang selaku Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten.

Kompetensi: Produk /Kegiatan /Peta :


1.Melaksanakan: survei dan pemetaan rencana 1.Ditentukan ketelitian peta (skala)
dan kemajuan kegiatan, 2.Kaidah kartografi yang benar (kontur, Toponimi, Sistem
2.Survey eksplorasi, Koordinat, info tepi)
3.Suvey konstruksi, 3.Dibuatkan Basis data Peta.
4.Pemasangan Tanda Batas, dan penambangan; 4.Ditentukan sistem koordinatnya dan Titk kontrol nasional
5.survei dan pemetaan untuk identifikasi area yang 5.Diwajibkan transformasi ke sistem koordinat nasional.
memiliki potensi bahaya serta pemantauannya; 6.Diarahkan Metode kerja dan alat kerja.
6.Mengevaluasi, pemutakhiran, dan pengelolaan 7.Diarahkan pengolahan data.
peta rencana dan kemajuan kegiatan 8.Diberikan pilihan metode survey dengan acuan ketelitian.
pertambangan. 9.Metode pelaporan.
Tantangan Tambang Indonesia
- Aspek Teknis/ Operasional
- Aspek Lingkungan
- Aspek Legal
ASPEK TEKNIS - Geologi Indonesia
- Struktur geologi yang komplek.
- Potensi adanya mineral turunan yang ekonomis
- Resiko bencana alam, Gempa,

http://volcano.oregonstate.edu/volcanoes/country.html 
ASPEK TEKNIS - Geologi Indonesia

- Resiko bencana alam, gempa. Longsor.


ASPEK TEKNIS – Air dan Curah Hujan Indonesia
Volume air dan frekuensi hujan :
Tambang mm/thn
-Sistem penyaliran air di tambang harus baik
-Kapasitas sistem pengolahan air harus cukup Newmont (NTT) 2.515
-Investasi peralatan pemindah air tidak murah. KPC (Kaltim) 2.064
NHM (Maluku) 1.944
Adaro (Kalsel) 2.070
Freeport (Papua) 5.160

Curah hujan tinggi antara 2000 – 5000 mm


Rata-rata curah hujan Australia : 103 mm.
http://www.climate­charts.com/World­Climate­Maps.html  Rata-rata curah hujan Chili : 0,77 mm.
ASPEK TEKNIS – Air – Sungai
•Jumlah sungai di Indonesia lebih banyak.
•Lokasi tambang di Indonesia relatif lebih
dekat dengan laut
•Banyaknya sungai, anak sungai, yang
digunakan penduduk sebagai air baku
dan air minum

Perencanaan dan pengendalian Air menjadi


kunci keberhasilan tambang, khususnya
akurasi drainage dan survey kapasitas
infrastruktur Penyaliran
ASPEK TEKNIS – Air – Sungai
•Jumlah sungai di Indonesia lebih banyak.
•Lokasi tambang di Indonesia relatif lebih
dekat dengan laut
•Banyaknya sungai, anak sungai, yang
digunakan penduduk sebagai air baku
dan air minum

Perencanaan dan pengendalian Air menjadi


kunci keberhasilan tambang, khususnya
akurasi drainage dan survey kapasitas
infrastruktur Penyaliran
ASPEK TEKNIS – Air – Sungai – Penyaliran

Perencanaan dan pengendalian Air menjadi


kunci keberhasilan tambang, khususnya
akurasi drainage dan survey kapasitas
infrastruktur Penyaliran
ASPEK LEGAL – Wilayah Ijin Usaha Pertambangan
• Potensi konflik tata batas WIUP
• Sumberdaya Mineral/BB diantar Wilayah ijin usaha yang berdekatan.
• Infrastruktur dan bentang alam yang sama melewati WIUP.

Konsesi Pertambangan di P Sumatera- Kalimantan


ASPEK LEGAL – Tumpang Tindih dan Multi regulasi.
• Potensi konflik tata batas WIUP
• Sumberdaya Mineral/BB diantar Wilayah ijin usaha yang berdekatan.
• Infrastruktur dan bentang alam yang sama melewati WIUP.
ASPEK LEGAL – Tumpang Tindih dan multiregulasi.

• LSM dan masyarakat menjadi


kontrol regulasi Ijin usaha,
khususnya. Pertambangan.
• Perubahan Tata Ruang yang
berpengaruh pada industry
pertambangan.
Aspek Legal – RTRP Kalimantan
Aspek Legal – RTRP Kalimantan
ASPEK LINGKUNGAN – Hutan
• 1.5 million ha/yr forest damage by illegal logging (World Bank, 1990)
• Forest Conversion:
– 2 million ha forest for transmigration area (1998);
– 1.8 million ha for oil palm plantation, 2.3 million ha for timber estate(1990-2000);
– 4.0 million ha (during 1985-1997) for agricultural; and

– 300.000 ha/yr for mining concession.


• 350,000 ha of total 2.4 juta ha Java forest damage caused by forest encroachment (Koran Tempo, 10 Jan
02). Rate of forest damage in West Java is 2 ha/day (Pikiran Rakyat, 2 Feb, 03)
• Forest fire: 9 million ha (1997/1998)
ASPEK LINGKUNGAN – Biodiversity
ASPEK LINGKUNGAN – Biodiversity
Akurasi Surveyor dalam melakukan pemasangan patok
Setiap meter lahan/tanah pucuk yang digunakan untuk batas land clearing membantu mengurangi kerusakan area
tambang mengandung jutaan kekayaan hayati. biodiversity tinggi
ASPEK LINGKUNGAN – Demografi – Struktur Penduduk.
Jml Penduduk yang tinggi di Indonesia sering Akurasi pada stake out blasting pattern yg akurat akan
menimbulkan konflik operasional mengurangi blasting vibrasi.
pertambangan :
Topografi yang akurat mengurangi potensi air limpasan
1. Blasting Vibrasi yang tidak terencanan.
2. Baku mutu Air Limpasan
3. Pertanahan
4. CSR
Tantangan Tambang di Indonesia - Peran Surveyor untuk menjawab Aspek Aspek
Teknis/ Operasional
Aspek Lingkungan
Aspek Legal

Kartografi – GIS –
Hukum Pertanahan –
Perencanaan Wilayah

an Alat
h u
en geta
AM P r
Uku ay a
D
GE AL lI mu y Rekas g
OL e an ital
OG Surv y Tamb aan Dig
I e k
Surv l Permu eodesi
e
Mod atika G
m
Mete

e olo g i Ge
o
G l Pe logi
D igita i n
n
kaa eode
s Su geta
u rve h
rm
Per atika
G Ge y R uan A
l om
d e
Mo Mate
m eka ekaya lat
nik dan
KEGIATAN SURVEY TAMBANG
Salah volume salah FS / Tambang Tidak
cadangan Financial model Ekonomis
Salah Data Salah pemodelan
Eksplorasi Cadangan Salah Investasi
Salah Design Salah Mine
tambang planning / Tdk Ekonomis
Salah Pemetaan
Salah Metode
Topografi. operasional
Salah Geometri Lereng tidak Tambang Tidak
Lereng Stabil Aman
(pengalian)
Salah Titik Kontrol
Salah pemasangan Salah penentuan Volume
Salah Alat dan Patok batas & batas Cadangan
SR/MR/ Cutting
Produksi ≠ vol.
Tambang Tidak
Grade Rendah Ekonomis
Metode Survey acuan operasional mineral Design /Model

Salah Pengolahan Salah Acuan


Fragmentasi Salah Pemuatan Tambang Tidak
data dan peta Fragmentasi
(Blasting/Digging)
Batuan salah & Pengangkutan Ekonomis

Salah Sistem
Kapasitas
Koord./ Salah Penyaliran/ Mine Sequence
Pengolahan Air
Tambang Tidak
drainage terganggu Ekonomis
Transfrormasi salah

Salah Pit Kontrol, Salah penentuan alat Salah Pemuatan Tambang Tidak
Slope Monitoring produksi & Pengangkutan Ekonomis

Salah Dimensi sarana Tambang Tidak


produksi (jalan/ramp) Aman
PRINSIP DASAR
Ingin Akurat
dan Presisi tinggi
-Selalu Check,
Double-Check,
Triple-Check Melakukan Pengukuran
dengan jujur
Mengurangi Error
dengan Prosedur
Teknik dan Alat
yang benar dan baik

Kesalahan
harus di eleminasi
Contoh Contoh Prosedure
Standar Perataan Kesalahan
Pengukuran
Titik Kontrol.

Garis Baseline Peng


ukuran GPS
Titik Kontrol Orde 1
S
GP
ran
PS

e
ku 1 rd 3 Jen is Po li
u O
ol
rde ran G

g e
en Ord
go
tr

eP l
n
on

li n tro
Terb
1
tro guku

s e Kon
kK

a
uka

B i tik
Titi
lO

ar is T
n
k K Pe

G
Ti ti eli ne
on
s
Pengukuran GPS

Ba
r is

n
ti o
Ga

P ol
Sta
e1

igo
nC tal
Titik Kontrol Ord

ab
an
2x )
To

g(
m ak
n
ura

Garis Baseline Pengukuran GPS


Gar is Bas eline

uk

e 3 Je
ol Ord ni s
Ko ntr
ontrol O rde 2 Pe ng

P
T itik oli go
Ga

Titik Kontrol Orde 1


nT

r is
er

Ba tik K
tu
tu

Ti
s e on
p

li n tro
eP lO
en rd
gu e 1
ku
kK

ran
Titi

GP

Po
li go
S
ring

nC
ab
Ja

ang mak

GPS
e Pengukuran
(

Gar is Bas elin Orde 1


Titik Kontrol
2x)
)

PS
G
Ga an
r is ur
Bas uk 1
Ti ti eli n e e ng rde
k K Pen P O
e ol
o nt
rol g ukura li n n tr
Ord s e Ko
e 1 n GP Ba i tik
S is T
ar
G
Problem Corrective Action..
Sering terjadi pada
pengukuran lapangan,
tenaga Assisten Surveyor
Pick up terlalu di atas surface Pengukuran survey lebih rapat dan mengikuti
mempermudah pengukuran
kontur surface, khususnya di daerah yang
tidak rata
namun salah, meskipun
Jarang prosedur sudah ada.
Perlu dilakukan pengawasan
kuat pada kegiatan
Pengukuran survey kurang rapat (10-15)m Khusus daerah blastingan yang belum diloading,
detail survey memposisikan stik target pada
pengukuran
elevasi rata-rata terendah dari surfacenya.

Sebelum

Volume yang tidak


terhitung

Spoil/lumpu
r
Volume yang tidak
terhitung

Rodman malas

Genangan
GUNAKAN PERALATAN YANG TERKALIBRASI DAN
STANDAR
Alat survey adalah alat optis
dan mekanis yang cenderung
dapat berubah saat dilakukan
mobilisasi kelapangan.
Pengecekan dan kalibrasi
rutin diwajibkan sebelum
digunakan
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN PERALATAN SESUAI
PROSEDURE
KODE TITK SURVEY YANG STANDAR

Kode Survey yang standar merupakan materi komunkasi


yang akan digunakan pada proses pengolahan data survey
setelah pengukuran.
GUNAKAN KODE INFORMASI LAPANGAN (PATOK & PITA
WARNA) YANG STANDAR

Kode informasi yang


standar di lapangan
akan mudah dipahami
oleh pengawas dan
operator operasional,
sehingga meminimalkan
kesalahn operasi.
Informasi arah penambangan dan batas
penambangan diperlukan oleh team operasional agar
sesuai dengan design. Dimensi kontrol atas hasil
pegalian dan pembentukan infrastruktur tambang
diperlukan untuk evalsuasi produksi dan safety.

GE TTING
COAL
REKAM DAN KOMUNIKASIKAN DATA SURVEY PADA
PEMANGKU KEPENTINGAN
TERIMA KASIH
DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai