Anda di halaman 1dari 106

TUTORIAL WHITTLE 4

BASIC PIT OPTIMIZING v1


Oleh : Adrianto Setiadi

MINETECH INDONESIA
MARET 2021
Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

DAFTAR ISI

1. PENGANTAR ....................................................................................................................................... 1
2. TEORI PIT OPTIMASI dan DATA YANG DIBUTUHKAN ....................................................................... 1
2.1. Teori Optimasi ................................................................................................................................ 1
2.2. Data Yang Dibutuhkan ................................................................................................................... 5
2.2.1. Data Umum Rencana Penambangan ........................................................................................ 5
2.2.2. Biaya Kontraktor ......................................................................................................................... 7
2.2.3. Biaya QAQC Owner .................................................................................................................... 8
2.2.4. Operasional Scenario ................................................................................................................. 9
3. PERSIAPAN FILE DAN ATTRIBUTE BLOK MODEL............................................................................. 11
3.1. Persiapan File dan Menu Toolbar ............................................................................................... 11
3.2. Persiapan Block Model ................................................................................................................ 12
3.3. Export Block Model Surpac ke Whittle ....................................................................................... 29
4. SETUP PROJECT WHITTLE ................................................................................................................ 34
4.1. Membuat Project Baru ................................................................................................................ 34
4.2. Setup Project Whittle .................................................................................................................. 43
4.3. Setup Pit Slope Untuk Optimalisasi ............................................................................................ 48
4.4. Setup Pit Shell .............................................................................................................................. 53
4.5. Setup Operational Scenario ........................................................................................................ 65
4.6. Menentukan Final Pit .................................................................................................................. 70
4.7. Membuat Practical Pushback...................................................................................................... 78
4.8. Mengekspor Hasil Optimasi Pit ................................................................................................... 81

Minetech Indonesia Page i


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

TUTORIAL WHITTLE – BASIC PIT OPIMIZING

1. PENGANTAR
Ketika perusahaan explorasi dan tambang memerlukan untuk melakukan evaluasi kelangsungan hidup
keuangan perusahaan dan strategi penambangan yang optimal maka memerlukan solusi dari Geovia Whittle.
Dengan bantuan Whittle, perusahaan dapat menentukan strategi investasi dan untuk mengirim rencana
penambangan secara cepat yang dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan dengan menerapkan secara
langsung di lapangan.
Optimasi pit merupakan langkah awal yang penting untuk membuka seluruh potensi ekonomi dalam
pelaksanaan kegiatan pertambangan. Lebih daripada itu, Whittle menyediakan alat yang lengkap dan
terintegrasi untuk optimalisasi nilai dari tambang yang dapat meningkatkan nilai project melebihi dan diatas
optimasi pit. Dengan Whittle kita memiliki kemampuan perencanaan tambang yang strategis dan dibutuhkan
untuk optimalisasi penambangan secara keseluruhan : perencanaan tambang strategis; detail biaya; harga
dan modelling recovery; stockpiles; multiple mines; optimalisasi blending dan cut-off; dan optimalisasi yang
berkelanjutan dan terbaru, serta terobosa alat dan metodologi yang dapat memberikan perubahan Langkah
dalam peningkatan NPV dari pendekatan sebelumnya.

PROJECT USAGE GEOVIA WHITTLE BENEFITS


PHASE
Exploration Economic evaluation - Understand the potential value of the deposit
- Target area for future drilling
Scoping Economic evaluation - Establish the economic viability of the deposit and options for capital
investment and development strategies
- Examine sensitivities and assign resources accordingly for future
studies
Pre-feasibility, Economic evaluation - Identify preferred development, expected NPV and optimal
Feasibility / Strategic Mine extraction sequence
Planning
- Calculate sensitives to develop risk reduction strategy
- Ascertain final reserve statement for the deposit
Bankable Economic evaluation - Analyze expected return on investment
Feasibility / Strategic Mine
- Analyze sensitivities and investment risk
Study Planning
- Consider multiple scenarios for reducing risk
Production Strategic Mine - Determine strategic direction for the mine; cut-off grade; mining
Planning / Economic areas and extraction sequence per period; development strategies
Re-evaluation for new mines and push back; assess alternative processing
strategies
- Re-evaluate mine plans in response to changing conditions
- Calculation of annual reserves statement

Minetech Indonesia Page 1


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Optimalisasi Pit dan Evaluasi Ekonomi


Geovia Whittle secara nyata merupakan salah satu perangkat lunak untuk optimasi pit, menghasilkan bentuk
pit yang optimal dengan bantuan algoritma Lerch-Grossman dengan mempertimbangkan karakteristik
deposit mineral (blok model sumberdaya mineral), scenario biaya/harga jual, batasan geoteknis (sudut pit
slope maksimum) dan batasan – batasan lainnya.
Perencanaan Tambang Strategis / Penjadwalan Umur Tambang
Dalam menentukan umur project, ukuran pit optimal dan strategi ekstrasi, perusahan tambang
menggunakan NPV sebagai indicator project serta salah satu alat ukur untuk pengambilan keputusan. Untuk
menghitung NPV yang akurat diperlukan penjadwalan kegiatan penambangan yang realistis untuk
dikembangkan.
Optimasi Penjadwalan dan Penambangan – Optimasi Serentak
Optimasi secara serentak merupakan kemajuan terakhir dalam strategi perencanaan tambang. Optimasi
serentak akan menetukan nilai NPV tertinggi penjadwalan umur tambang melalui optimasi pit sekwen, cut-
off dan strategi stockpile dengan mempertimbangkan proses pada bagian hilir tambang yang kompleks.
Optimasi serentak dapat membuka atau menambah nilai dari project secara signifikan dengan secara
bersamaan mengoptimalkan layanan dan menggunakan parameter yang lebih luas untuk memaksimalkan
nilai NPV project.

Minetech Indonesia Page 2


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

2. TEORI PIT OPTIMASI dan DATA YANG DIBUTUHKAN


2.1. Teori Optimasi
Sebuah pit yang optimal untuk suatu deposit haruslah memenuhi syarat seperti dapat menghasilkan
keutungan yang maksimal serta memuaskan dalam hal biaya operasional penambangan dan serta batasan
slope yang aman.
Mendesain suatu pit yang optimal merupakan suatu tantangan tersendiri dan akan menghadapi suatu
permasalahan yang kompleks yang sulit untuk dipecahkan. Oleh karena itu beberapa algorithma matematika
dikembangkan untuk membatu memecahkan permasalahan pembuatan pit yang optimal dengan batasan
waktu yang rasional. Pit optimasi yang dikebangkan oleh Surpac ini didasarkan dari variasi algorithma Lerchs
Grossman yang diusulkan pertama kali oleh Koenisgberg pada tahun 1985.
Optimasi pit bekerja pada block model yang akan ditambang serta material sekitarnya, namun hanya pada
block model yang memiliki kualitas atau kadar yang cukup ekonomis yang akan ditambang ke permukaan.
Untuk menghasilkan pit yng optimal, harus didukung dengan data atau informasi arus kas bersih pada masing
– masing kotak blok modelnya. Nilai blok model ini harus positif yang dihitung sebagai harga jual material ore
dikurangi biaya penambangan dan pengolahan. Untuk blok model yang berupa material waste atau udara,
akan bernilai 0 atau negative yang mencerminkan biaya penambangan pada blok model tersebut.
Sebagai ilustrasi gambar dibawah ini menunjukkan penampang dari suatu deposit, dimana semua blok udara
memiliki nilai $0, biaya penambangan ore dan waste $3 dan harga jual ore $20 tiap masing – masing blok
model.

Sebagai ilusreasi, gambar dibawah ini menunjukkan penampang suatu blok model seperti pada penampang
suatu deposit diatas. Setiap blok telah ditentukan nilai bersihnya yang menunjukkan biaya penambangan blok
jika sudah terekspos ke permukaan.
Setelah semua blok model telah ditentukan nilai bersihnya yang menunjukkan biaya penggalian pada blok
tersebut seolah – olah blok tersebut sudah terekspos ke permukaan.

Minetech Indonesia Page 1


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian dari nilai ini, memungkinkan untuk menghitung nilai bersih total dalam hubungannya dengan
posisinya dalam blok model. Ini akan menjadi nilai bersih blok model tersebut dikurangi biaya penambangan
semua blok yang perlu ditambang sebelum dapat diekstraksi.

Pada contoh penampang block model diatas, diasumsikan bahwa untuk menambang sebuah blok, maka kita
juga harus menambang blok – blok yang berada diatasnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan nilai bersih
dari suatu blok, maka kita harus mengurangi dengan total jumlah blok yang ada diatasnya.
Sebagai ilustrasi pada gambar diatas, Nilai blok ore paling kiri atas = $14, dimana nilai tersebut didapat dari
nilai awal blok ore $20 – biaya penambangan blok ore tersebut $3 = $17, lalu dikurangi sebesar $3 untuk
menambang 1 blok waste diatasnya, sehingga nilai bersih blok ore tersebut ($20 - $3) - $3 = $14.
Sedangkan ilustrasi untuk kotak blok ore kedua dari kiri, ($20 - $3) – ($3 + $3) = $17 - $6 = $11. Dan seterusnya.

Minetech Indonesia Page 2


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setelah nilai bersih seluruh blok model telah dihitung, kemudian langkah selanjutnya adalah mencari
kombinasi blok model yang dapat menghasilkan pengembalian yang paling maksimal dari deposit tersebut.
Seperti contoh dibawah ini, nilai bersih maksimum dari blok ini jika menggunakan pit dengan sudut bench
vertikal 90° maka total nilai bersihnya adalah $40. Angka tersebut didapat dari penambangan blok ore
sebanyak 5 blok dari paling kiri kearah kanan, dimana 2 blok ore paling kanan tidak ditambang karena nilai
bersih blok orenya negative, $14 + $11 + $8 + $5 + $2 = $40

Jika kita memperbesar rencana pit nya dengan menambahkan lagi 1 blok ore kedua dari kanan yang bernilai
-$1, maka total nilai bersihnya menjadi $39, yang didapat dari , $14 + $11 + $8 + $5 + $2+ (-$1) = $39

Sebaliknya juga jika kita coba untuk mengecilkan rencana pitnya dengan hanya mengambil 4 blok ore dari sisi
kiri, maka total nilai bersih yang bisa didapat menjadi $38, yang didapat dari $14 + $11 + $8 + $5 = $38

Minetech Indonesia Page 3


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Dalam optimasi pit, sudut kemiringan bench menjadi pertimbangan penting saat menghitung pit optimum
karena sudut bench ini menentukan blok mana yang perlu ditambang sebelum blok tertentu dapat dilakukan
ekstraksi. Hal ini pada gilirannya mempengaruhi total nilai bersih untuk setiap blok dan akan menghasilkan
blok-blok berbeda yang membentuk lubang yang optimal. Pada contoh diatas, dimana sudut bench sebesar
90° tentulah tidak realistis. Kemudian jika rubah sudut benchnya menjadi 45° maka yang akan didapat adalah
sebagai berikut.

Dengan sudut bench sebesar 45°, maka nilai bersih yang bisa didapat adalah sebesar $13, dimana blok ore
yang dapat ditambang hanya 2 blok dari yang paling kiri, (-$3) + $14 + $11 + (-$6) + (-$3) = $13.

Minetech Indonesia Page 4


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Jika kita memperbesar rencana pit nya dengan mengambil 3 blok ore dari sisi kiri, maka total nilai bersihnya
menjadi $12, yang didapat dari , (-$3) + $14 + $11 + $8 (-$9) + (-$6) + (-$3) = $12

Sebaliknya juga jika kita coba untuk mengecilkan rencana pitnya dengan hanya mengambil 1 blok ore dari sisi
paling kiri, maka total nilai bersih yang bisa didapat menjadi $8, yang didapat dari (-$3) + $14 + (-$3) = $8

2.2. Data Yang Dibutuhkan


2.2.1. Data Umum Rencana Penambangan
Data umum waktu kerja efektif untuk OB removal dan Ore Getting seperti tertera pada table berikut ini

WAKTU KERJA (ORE GETTING) NILAI SATUAN


Jumlah hari/tahun 365 hari/tahun
Estimasi hari hujan/tahun 16 hari/tahun
Estimasi hari slippery/tahun 12 hari/tahun
Hari kerja/tahun 337 hari/tahun
Shift/hari 1 shift/hari
Jam/shift 10 jam/shift

Minetech Indonesia Page 5


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Istirahat 1 jam/hari
Jam kerja/hari 9 jam/hari
Effisensi waktu 80%
Jam kerja efektif/tahun 2426.4 jam/tahun

WAKTU KERJA (OB REMOVAL) NILAI SATUAN


Jumlah hari/tahun 365 hari/tahun
Estimasi hari hujan/tahun 16 hari/tahun
Estimasi hari slippery/tahun 12 hari/tahun
Hari kerja/tahun 337 hari/tahun
Shift/hari 1.5 shift/hari
Jam/shift 10 jam/shift
Istirahat 1 jam/hari
Jam kerja/hari 14 jam/hari
Effisensi waktu 80%
Jam kerja efektif/tahun 3774 jam/tahun

Untuk rencana produksi OB Removal dan Ore Getting adalah sebagai berikut :

Target Ore Getting 515,152 bcm/tahun 1.0 Shift/hari


850,000 ton/tahun 1.65 ton/m3
Rata-rata produksi 515,152 bcm/tahun 850,000 ton/tahun
Rata-rata produksi 42,929 bcm/bulan 70,833 ton/bulan

Stripping Ratio 2.14 bcm/ton 3.53 wmt/wmt


Target OB Removal 1,818,182 bcm/tahun 1.5 Shift/hari
3,000,000 ton/tahun 1.65 ton/m3
Rata-rata produksi 1,818,182 bcm/tahun 3,000,000 ton/tahun
Rata-rata produksi 151,515 bcm/bulan 250,000 ton/bulan

Estimasi rata – rata jarak tempuh antar lokasi Pit, Wastedump, ETO dan EFO adalah sebagai berikut :

LOKASI JARAK
Pit - Wastedump 1.00 km 1,000 m
Pit - ETO 1.50 km 1,500 m
ETO - EFO 6.00 km 6,000 m
EFO - Jetty 0.80 km 800 m

Minetech Indonesia Page 6


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Rencana alat berat yang akan digunakan adalah sebagai berikut :


Ore
OB Hauling
Getting- Barging Kebutuhan Unit
No PERALATAN TYPE Removal ETO-EFO Support
Loading
Keperluan Keperluan Keperluan Keperluan Keperluan Pengadaan
1 Excavator Exca CAT320 11 4 15 16
2 Excavator Exca CAT330 5 2 2 2 1 12 12
3 Buldozer Dozer D5R2 3 3 3
4 Motor Gradder Gradder 160K 1 1 1
5 Compactor Vibro CS533 1 1 1
6 Artikuliasi DT ADT 745C 0 0
7 Dumptruck DT FM-500 18 10 12 8 48 48

2.2.2. Biaya Kontraktor

Estimasi biaya kontraktor untuk kegiatan penambangan langsung adalah sebagai berikut :
Biaya Penambangan Langsung US$/ton
OB Removal
OB Removal 1.089
Support OB Removal 0.375
Biaya OB Removal 1.464
Ore Getting
Ore Getting 2.681
Hauling ETO - EFO 1.411
Barging 1.059
Support Ore Getting 0.375
Biaya Ore Getting 5.526
Total Biaya Penambangan Langsung 6.990

Sedangkan untuk estimasi biaya operasional kontraktor adalah sbagai berikut :


Biaya Operasional US$/ton
Total Gaji Staff & Non Staff 0.645
Total Konsumsi 0.460
Total Tiket & Akomodasi 0.153
Total Biaya Operasional 1.257

Untuk biaya – biaya overhead diperkirakan adalah sebagai berikut :


Biaya Overhead US$/ton
Biaya Overhead Variabel 0.600
Biaya Overhead Tetap 0.211
Biaya Overhead Lainnya 1.034
Total Biaya Overhead 1.844

Minetech Indonesia Page 7


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Sehingga estimasi total biaya penambangan oleh kontraktor sektitar $ 10.09/ton


BIAYA PENAMBANGANAN KONTRAKTOR
US$/ton
Total Biaya Penambangan Langsung 6.990
Total Biaya Operasional 1.257
Total Biaya Overhead 1.844
TOTAL BIAYA PENAMBANGANAN KONTRAKTOR 10.09

2.2.3. Biaya QAQC Owner

Estimasi biaya opersional owner untuk kegiatan perencanaan, pengawasan serta QAQC ore adalah sebagai
berikut :
Biaya Operasional QAQC US$/ton
Biaya Gaji 1.55
Biaya Konsumsi 0.29
Biaya Akomodasi 0.11
Biaya Consumabel Camp 0.23
Total Biaya Operasional 2.17

Untuk estimasi biaya overheadnya adalah sebagai berikut :


Biaya Overhead US$/ton
Biaya Overhead Tetap 0.73
Biaya Overhead Lainnya 0.49
Total Biaya Overhead 1.21

Estimasi besaran biaya pajak penghasilan serta royalty yang harus dibayar adalah sebagai berikut :
Pajak - Royalti US$/ton
Income Tax 2.30
Royalti ESDM 2.80
Desa 0.48
Lain-lain 0.17
Total Pajak - Royalti 5.76

Sehingga estimasi total biaya QAQC oleh owner sektitar $ 9.14/ton


BIAYA QAQC OWNER
US$/ton
Total Biaya Operasional 2.17
Total Biaya Overhead 1.21
Total Pajak - Royalti 5.76
TOTAL BIAYA QAQC OWNER 9.14

Minetech Indonesia Page 8


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

2.2.4. Operasional Scenario

Perkiraaan scenario operasional kegiatan penambangan nikel yang akan digunakan sebagai parameter
didalam optimasi pit adalah sebagai berikut :
Bench : Single slope bench = 60°, Berm width = 2 m , Overall bench slope = 47°

TOTAL BIAYA PENAMBANGANAN


US$/ton
Biaya Penambangan Kontraktor 10.09
Biaya QAQC Owner 9.14
TOTAL BIAYA PENAMBANGAN 19.23

Reference Mining Cost digunakan $ 2 per ton


MCAF Mining Cost Adjustment Factor
MCAF = Mining Cost / Mining Cost @ Reference Block
Depth Bench Mine cost @bench Mine cost cumm MCAF
0 6 1 2.00 2.0 1.00
6 12 2 2.30 4.3 1.15
12 18 3 2.60 6.9 1.30
18 24 4 2.80 9.7 1.40
24 30 5 3.00 12.7 1.50
30 36 6 3.20 15.9 1.60
36 42 7 3.40 19.3 1.70
19.30

Initial Capital Cost digunakan asumsi $ 100,000


Discount Rate per period (%) diasumsikan sebesar 8% per tahun atau 0.667% per bulan
Element Price $ 20 % per ton ; Sell Cost $ 3 per ton

2.2.5. Kriteria Penilaian Investasi

Net Present Value (NPV)


NPV adalah nilai sekarang (present value) dari arus kas (cash flow) suatu investasi. Dasar dari metode ini
adalah mengaplikasikan suatu discount rate (tingkat diskonto) tertentu untuk mengurangi nilai arus kas ke
depan dari suatu proyek. Tingkat diskonto ini timbul sebagai kompensasi risiko akibat adanya ketidakpastian
atas arus kas serta faktor penurunan nilai uang yang akan diterima di masa depan.
Tingkat diskonto yang digunakan didalam analisis kelayakan tambang yaitu diasumsikan sebesar 8%, ini yang
diistilahkan sebagai Minimum Atractive Rate of Return (MARR) yang ditetapkan secara subjektif dengan
mempertimbangkan suku bunga investasi, biaya lain yang diperlukan untuk memperoleh investasi dan
faktor resiko investasi. Suku bunga investasi bisa diukur dari bunga bank.
Suatu proyek dilihat nilai ekonomisnya saat ini dengan perhitungan NPV. Kriteria keputusan penilaian dengan

Minetech Indonesia Page 9


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

pendekatan ini yaitu:


- Apabila NPV positif, maka proyek sebaiknya dijalankan.
- Apabila NPV negatif, maka proyek sebaiknya dibatalkan.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian suatu investasi. IRR adalah tingkat suku bunga pada perhitungan NPV
sehingga nilai NPV sama dengan nol. Rumus untuk menentukan IRR adalah rumus NPV. Keputusan investasi
dengan indikator IRR adalah sebagai berikut:
- Apabila IRR lebih besar daripada suku bunga bank maka proyek layak dijalankan.
- Apabila IRR lebih kecil daripada suku bungan bank maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Pay Back Period (PBP)
Indikator PBP menunjukkan jangka waktu pengembalian suatu yang diinvestasi. Perhitungan PBP
mengabaikan time value of money sehingga cash flow tidak dikenakan diskon. Indikator ini mempunyai arti
apabila cut off proyek sudah ditentukan. Keputusan investasi dengan indikator PBP adalah sebagai berikut:
- Proyek layak dijalankan jika PBP lebih kecil daripada periode cut off.
- Proyek tidak layak dijalankan jika PBP lebih besar daripada periode cut off.

Minetech Indonesia Page 10


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

3. PERSIAPAN FILE DAN ATTRIBUTE BLOK MODEL


3.1. Persiapan File dan Menu Toolbar
Sebelum masuk kedalam Whittle, kita terlebih dahulu persiapkan file penunjang dan attribute pada blok
model yang akan digunakan dalam proses optimasi pit, kita masuk dulu ke Surpac 6.6

Kemudian persiapkan filenya terlebih dahulu

Kemudian siapkan menu dan toolbar Block Modelnya

Minetech Indonesia Page 11


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Menu dan toolbar Block Model, Display and Hide

Susunanlah menu Block Model dan toolbar Block Model, Edit, Display and hide

3.2. Persiapan Block Model


Buatlah attribute baru pada blok model untuk penempatan attribute MCAF, PCAF dan Rock Code seperti pada
contoh dibawah ini
Dari menu Attributes > New

Minetech Indonesia Page 12


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Add attributes, tambahkan attribute :


Attribute Name : mcaf ; Type : real ; Decimals = 2 ; Background value = 1
Attribute Name : pcaf ; Type : real ; Decimals = 2 ; Background value = 1
Attribute Name : rock_code ; Type : character ; Background value =

Dimana MCAF adalah Mining Cost Adjustment Factor, yaitu merupakan factor pengali dari biaya dasar
penambangan seiring dengan kedalaman dari level tambang, sedangkan PCAF adalah Processing Cost
Adjusment Factor.
Setelah selesai penambahan attribute, kita bisa cek terlebih dahulu hasilnya.

Minetech Indonesia Page 13


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Window Block model summary

Kemudian kita mengisi attribute yang telah kita siapkan yaitu : PCAF, MCAF dan Rock_Code
Blok model PCAF

Minetech Indonesia Page 14


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Blok model MCAF

Block Model Rock_Code

Minetech Indonesia Page 15


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Dari menu File tools > String math

Pada window string maths,


Define the files to be processed Location : topo_ex3 ; ID range : 3 ; Define the toles to be created :
topo_ex3_min06
Field : z ; Expression : z – 6 > Apply

Minetech Indonesia Page 16


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian kita buat DTM nya, dari menu Surface > DTM File function > Create DTM from string file

Pada window Create a DTM from a string file, ketikan atau pilih
Location : topo_ex3_min06 ; Object ID : 2 ; Strings to act as break lines (√) > Apply

Minetech Indonesia Page 17


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Ulangi langkah tersebut mulai dari String Math sampai Create a DTM from a string file untuk
membuat topo_ex3_min12, 18, 24, 30, 36 dan 42, sehingga terbentuk DTM surface mulai dari -6 m
dari permukaan sampai -42 m dibawah permukaan tanah.

Minetech Indonesia Page 18


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setelah terbentuk 7 DTM kedalaman dari – 6 m sampai – 42 m, selanjutnya kita akan mengisi attribute MCAF
degan nilai 1 ; 1.2 ; 1.4 ; 1.6 ; 1.8 ; 2.0 ; 2.2
Dari menu Attribute > Math

Pada window Block maths – define required operations, Attribute Name : mcaf ; Expression = 1 dan
Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraints :


Constraint type : DTM ; DTM file : topo_ex3_min06, ceklist Above, klik Add, maka akan muncul kalimat
pada kolom Constraint values : a. DTM Constraint : above TOPO_EX3_MIN06.DTM > Apply

Minetech Indonesia Page 19


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Cek hasil pengisian attribute MCAF pada kotak blok model diatas DTM topo_ex3_min06 (warna biru), disini
terlihat memiliki nilai mcaf = 1.00

Lanjutkan pengisian attribute MCAF hingga kotak blok model paling bawah dengan nilai MCAF = 2.40 untuk
kedalaman > 42 m dari permukaan.
Depth Bench Mine cost @bench Mine cost cumm MCAF
0 6 1 2.00 2.0 1.00
6 12 2 2.30 4.3 1.15
12 18 3 2.60 6.9 1.30
18 24 4 2.80 9.7 1.40
24 30 5 3.00 12.7 1.50
30 36 6 3.20 15.9 1.60
36 42 7 3.40 19.3 1.70

Dari menu Attribute > Math

Minetech Indonesia Page 20


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Block maths – define required operations, Attribute Name : mcaf ; Expression = 1.2 dan
Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraints :


Constraint type : DTM ; DTM file : topo_ex3_min12, (√) Above, klik Add, maka akan muncul kalimat pada
kolom Constraint values : a. DTM Constraint : above TOPO_EX3_MIN12.DTM
DTM file : topo_ex3_min06, ( ) Above, klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values :
b. DTM Constraint : Not above TOPO_EX3_MIN06.DTM lalu > Apply

Minetech Indonesia Page 21


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Cek hasil pengisian attribute MCAF pada kotak blok model dibawah DTM topo_ex3_min06 (warna biru)
namun diatas DTM topo_ex3_min12 (warna biru muda), disini terlihat memiliki nilai mcaf = 1.20

Ulangi langkah Block maths sampai terisi nilai MCAF = 2.40

Minetech Indonesia Page 22


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian setelah selesai mengisi attribute MCAF, berikutnya kita isi attribute rock_code, dari menu Attribute
> Maths

Muncul window Block maths, pilih pada Attribute Name : rock_code ; kemudian ketik pada Expression :
“air” dan Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraint


Constraint type : DTM ; DTM file : topo_ex3 ; (√) Above, klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom
Constraint values : a. DTM Constraint : above TOPO_EX3.DTM

Minetech Indonesia Page 23


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Selanjutnya kita mengisi attribute rock_code : “bdrk”, sama seperti sebelumnya dari menu Attribute > Maths
Muncul window Block maths, pilih pada Attribute Name : rock_code ; kemudian ketik pada Expression :
“bdrk” dan Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraint


Constraint type : DTM ; DTM file : litho_bedrock ; ( ) Above, klik Add, maka akan muncul kalimat pada
kolom Constraint values : a. DTM Constraint :Not above LITHO_BEDROCK.DTM

Minetech Indonesia Page 24


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Selanjutnya kita mengisi attribute rock_code : “lgo”, sama seperti sebelumnya dari menu Attribute > Maths
Muncul window Block maths, pilih pada Attribute Name : rock_code ; kemudian ketik pada Expression :
“lgo” dan Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraint


Constraint type : BLOCK ; ni >= 1.5 klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values : a.
Block Constraint : ni >= 1.5 ; kemudian
BLOCK ; ni < 1.7 klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values : b. Block Constraint : ni
< 1.7 lalu > Apply

Minetech Indonesia Page 25


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Selanjutnya kita mengisi attribute rock_code : “mgo”, sama seperti sebelumnya dari menu Attribute > Maths
Muncul window Block maths, pilih pada Attribute Name : rock_code ; kemudian ketik pada Expression :
“mgo” dan Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraint


Constraint type : BLOCK ; ni >= 1.7 klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values : a.
Block Constraint : ni >= 1.7 ; kemudian
BLOCK ; ni < 1.9 klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values : b. Block Constraint : ni
< 1.9 lalu > Apply

Minetech Indonesia Page 26


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Selanjutnya kita mengisi attribute rock_code : “mgo”, sama seperti sebelumnya dari menu Attribute > Maths
Muncul window Block maths, pilih pada Attribute Name : rock_code ; kemudian ketik pada Expression :
“hgo” dan Constraint? (√) > Apply

Pada window Enter constraint


Constraint type : BLOCK ; ni >= 1.9 klik Add, maka akan muncul kalimat pada kolom Constraint values : a.
Block Constraint : ni >= 1.9 ; kemudian > Apply

Minetech Indonesia Page 27


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Hasil dari pengisian attribute rock_code

Minetech Indonesia Page 28


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

3.3. Export Block Model Surpac ke Whittle


Buka file block model yang sudah ada dari window Navigator > bm_ex3.mdl > Open
Kemudian blok model tersebut kita export ke Whittle, dari menu Block model > Export > to Whittle

Minetech Indonesia Page 29


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Standard Ouput Options


Constrain Model : (√) ->Block model dibatasi oleh constraint?
File format : ● Fixed -> Ukuran cell blok model berukuran tetap/bebas?
Export Block Size (X,Y,Z) : 5,5,2 -> Ukuran cell blok model (X,Y,Z)?
SG attribute : sg -> Specific Gravity
Mine number attribute : -> Attrbute yang berisi angka penambangan, ini adalah pilihan dan
dapat dikosongkan
Mod File
Rock code : “air”, “bdrk”, “wste”, “lgo”, “mgo”, “hgo”

Minetech Indonesia Page 30


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Minetech Indonesia Page 31


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada tab Pit List File dikosongkan saja > Apply

Minetech Indonesia Page 32


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Enter constraint, Constraint type : CONSTRAINT ; Constraint file : CONS_TOPO_BEDROCK.CON
> Apply

File report hasil export blok model Surpac ke Whittle

Minetech Indonesia Page 33


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4. SETUP PROJECT WHITTLE


4.1. Membuat Project Baru

Kita buka dulu Whittle > Create a new project > OK

Window window Project Wizard – Project details, ketikan Project Name: proj_ex3 ; Project Save File:
proj_ex3.fxp ; Project Directory: D:\project_whittle\whittle_ex3 ; Project Working Directory:
D:\project_whittle\whittle_ex3\working_ex3 lalu > Next

Minetech Indonesia Page 34


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Window window Project Wizard – Model Files to Import, Import type ® Whittle block model ; Model File to
import: D:\project_whittle\whittle_ex3\mod_ex3.mod ; Parameter Files to import (optional):
D:\project_whittle\whittle_ex3\par_ex3.par lalu > Next

Minetech Indonesia Page 35


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Perform Reblock? ® Do not reblock > Next

Pada window Project Wizard – Process description, Process type ® Standard extracted product > Next

Minetech Indonesia Page 36


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Stockpile Usage ® Don’t use stockpiles > Next

Pada window Project Wizard – Strategic design ® Maximise NPV > Next

Minetech Indonesia Page 37


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Processes (dikosongkan saja) > Next

Pada window Project Wizard – Production scenarios (dikosongkan saja) > Next

Minetech Indonesia Page 38


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Analysis and Schedulling : Selet zero or more these standard analysis which
be created under under the … (√) Schedule ; (√) Pit by pit ; ( ) Tonnage vs size > Next

Pada window Project Wizard – Sensitivity Analysis : ® Perform sensitivity analysis on : (√) Mining cost > Next

Minetech Indonesia Page 39


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Stockpile and Cut-off Optimization : ® Perform stockpile and cut-off
optimization > Next

Minetech Indonesia Page 40


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Summary > Finish

Pada window Project Wizard – Define element type codes, Element Type Codes : ni > Next

Minetech Indonesia Page 41


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Project Wizard – Define model dimensions, Block Dimension X = 5 ; Y = 5 ; Z = 2, Model
Framework Dimensions : X = 260 ; Y = 220 ; Z = 95, Origin co-ordinates X = 409200 ; Y = 9627500 ; Z = 100 >
Finish

Kemudian akan tampil window Whittle

Minetech Indonesia Page 42


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.2. Setup Project Whittle


Pada window Navigation Tree, pilih lah New Block Model

Kemudian lihat pada window Block Model : Block Model EX3, ketikan pada kolom Description : BM EX3
5x5x2

Pada window Block Model – Dimension, terdapat dimensi blok model dan dimensi framework serta
koordinat origin dari framework

Pada window Block Model – Tonnage Regions, terdapat dimensi framework seperti pada bagian sebelumnya

Minetech Indonesia Page 43


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian lihat pada window Block Model – Formats


Rock data Currency data
Unit of mass tonne Unit of currency $
Report block mass as 0 Report unit currency as 0.00
Report total mass as 0 Report total currency as 0

Minetech Indonesia Page 44


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Elements Units Block display Total display Grade display


ni % 0.00 0 0.00

Other data, Period length : month ; Value model based on : ni

Pada window Block Model – Summary akan terlihat jumlah tonnase dari setiap rock type serta kadar
minimum – maksimum nya

Minetech Indonesia Page 45


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Block Model – Report akan terlihat laporan seperti contoh yang ada dibawah ini

Pada window Block Model – Massage akan terlihat pesan seperti contoh yang ada dibawah ini

Minetech Indonesia Page 46


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian klik Accept

Minetech Indonesia Page 47


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.3. Setup Pit Slope Untuk Optimalisasi


Lalu pindahlah ke Tab New Slope Set

Setup Slope Set – Description bisa diganti dengan Slope 60 deg

Minetech Indonesia Page 48


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setup Slope Set – Slope Type -> ® Rectangular slope regions

Minetech Indonesia Page 49


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setup Slope Set – Slope Profile : ketiklah pada kolom Bearing = 0 ; Slope = 47, Slope Profile akan tertulis :
Default 0 (47.0) dan Slope Regions : Num = 1 ; Min X = 1 ; Min Y = 220 ; Min Z = 1 ; Max Z = 95 ;
Benches for slope generation = 20 ; Slope Profile = Default 0 (47.0)
Catatan : Pada Slope set description tertulis 60° namun pada Slope Profile kita tulis = 47°, angka 47°
merupakan angka sudut overall slope benchnya, dikarenakan jika kita merencanakan untuk single bench
dengan slope = 60° dan lebar berm = 2 m, maka overall slopenya akan berkisar 47° .

Kemudian klik Accept

Minetech Indonesia Page 50


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Lalu klik icon Run to tke selected node from the trunk

Kemudian kita bisa melihat hasil reportnya pada window Setup Slope Set – Report

Kemudian kita bisa melihat hasil reportnya pada window Setup Slope Set – Massage

Minetech Indonesia Page 51


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Minetech Indonesia Page 52


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.4. Setup Pit Shell


Pada Navigation Tree New Pit Shells – Description

Ketikan pada kolom Description : Base Case

Minetech Indonesia Page 53


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Pit Shells – Mining, ketikan Reference Mining Cost = 2.0 ; Mining Recovery Fraction =
1.0 ; Mining Dilution Fraction = 1.0, untuk Block Mining Cost adjustment Factors pilih (®) Model

Pada bagian Rock Type Default, untuk record Rock Type LGO pada kolom Mining CAF, klik Grade expression
(fx)

Minetech Indonesia Page 54


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Expression Builder

Bagian Variables pilih lah : BLOCKM – Block MCAF > Paste Selected Item > Ok

Minetech Indonesia Page 55


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Maka akan terjadi perubahan pada record LGO kolom Mining CAF dari nilai 1 menjadi : [BLOCK] {M}
selanjutnya ulangi langkah tadi untuk mengubah nilai Mining CAF pada record HGO dan MGO

Minetech Indonesia Page 56


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Pit Shells – Processing, Ore selection method : Casf flow, klik > Add

Kemudian muncul window Add Processing path, Method : BLEN ; Rock Type : LGO ; Processing Cost = 1.0

Minetech Indonesia Page 57


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Ulangi langkah tersebut untuk mengisi Rock Type MGO dan HGO, hingga akan terlihat seperti contoh dibawah
ini

Pada Setup Pit Shells – Selling, klik Grade expression (fx) pada kolom Price

Minetech Indonesia Page 58


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Expression Builder, ketik angka 20 > Ok

Pada Setup Pit Shells – Selling, klik Grade expression (fx) pada kolom Sell Cost = 3

Minetech Indonesia Page 59


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Lalu ubahlah Units menjadi %

Pada window Setup Pit Shells – Optimization


Settings, Optimize using blocks : All ; Air blocks in output : All ; (√) Optimize with air blocks ; Restart interval
(hourss) = 2.0 ; Optimization Control : (®) Maximum Iteration = 3
Output (®) Produce nested pit shells > Default

Minetech Indonesia Page 60


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Maka pada window Setup Pit Shells – Optimization akan muncul -> 0.3 to 0.9 using 40 geometric factors, 1.0
to 2.0 using 11 fixed factors
Kemudian klik Accept

Setelah itu klik Run to the selected node from the trunk

Tunggu sampai proses Writing the Results File selesai

Pada window Setup Pit Shells – Output dapat kita lihat 44 pit hasil optimasi beserta nilai Cash Flow, Rock,
Ore, Strip, Bench jumlah dan kadar Ni

Minetech Indonesia Page 61


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Pit Shells – Report dapat kita lihat hasil blen atau komposit 44 pit hasil optimasi beserta
data level bench, tonnase Ni, serta kadar Ni

Selanjutnya klik Start Three D Viewer

Minetech Indonesia Page 62


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian muncul window Select data to display > Select All > OK

Minetech Indonesia Page 63


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Pit Shells – Massage contoh hasil report Optimasi

Minetech Indonesia Page 64


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.5. Setup Operational Scenario


Dari navigation Tree Base Case, klik pada New Operational Scenario

Ketikan pada window Operational Scenario – Description : Ops Scenario1

Pada window Setup Operational Scenario – Mining, Reference Mining Cost = 2.0 ; Mining Recovery Fraction
= 1.0 ; Mining Dilution Fraction = 1.0
Untuk parameter Block Mining Cost Adjusment Factors, Mining Recovery Fraction, Mining Dilution Fraction,
Mining CAF dan Rehab Cost nilainya sama seperti pada Pit Shells : Base Case - Mining

Minetech Indonesia Page 65


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Operational Scenario – Processing, tidak ada perubahan seperti pada Pit Shells : Base
Case - Mining

Minetech Indonesia Page 66


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Operational Scenario – Selling tidak ada perubahan seperti pada Pit Shells : Base Case -
Selling

Pada Setup Operational Scenario – Stockpile biarkan dengan default setup nya

Minetech Indonesia Page 67


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada Setup Operational Scenario – Expressions biarkan dengan default setup nya (®) Standard Whittle block
value calculation

Pada window Setup Operational Scenario – Time Cost

Setting initial Capital Cost = 100000 ; Terminal Value = 0 ; Replacement Capital Costs = - Discount Rate per
period (%) = 0.67 ; Time Costs (®) Implicit time costs

Minetech Indonesia Page 68


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Setup Operational Scenario – Limits, setting mining Limit (tonne) = 200000

Setelah selesai klik > Accept

Lalu klik Run to selected node from the trunk

Minetech Indonesia Page 69


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.6. Menentukan Final Pit


Beberapa langkah yang dilakukan untuk menentukan final pit dan setup NPV pushback
1. Jalankan grafik pit by pit untuk menentukan kemungkinan pushback
2. Jalankan lagi grafik pit by pit untuk menetukan pit final
3. Jalankan NPV practical pushback untuk menentukan pushback yang mineable

Dari navigation Ops Scenario, pilih Pit by Pit Graph

Pada window Pit by pit graph – Description, ganti dengan Pit by Pit Graph Milawa NPV

Pada window Pit by pit graph – Schedule, pilih Specified Case Schedulling Algorithm (®) Milawa NPV

Minetech Indonesia Page 70


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Pit by pit graph – Definition, biarkan Value to display in output yang sudah ada (default) >
Accept

Setelah selesai klik > Accept

Lalu klik Run to selected node from the trunk

Minetech Indonesia Page 71


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Hasil dari Pit by Pit Graph – Output dengan Algorithma Milawa NPV

Pada window Pit by pit graph – Graph, hasil grafik nya seperti contoh dibawah

Untuk melihat grafik detil, bisa klik icon kaca pembesar

Minetech Indonesia Page 72


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Pit by pit graph – Summary, hasil Pit 34 dengan nilai NPV dan IRR tertinggi dibanding dengan
pit lainnya

Pada window Pit by pit graph – Report, hasil report nya seperti contoh dibawah

Minetech Indonesia Page 73


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian kita analisa output dari Pit by Pit Graph Milawa NPV, pada sumbu X merupakan jumlah dari Pit
Shell dimana Pit 1 yang terkecil dan Pit 44 yang terbesar. Kita dapat melihat naik – turunnya nilai NPV pada
Pit Shell yang berbeda.

Dari grafik ini kita dapat memilih sejumlah pushback sehingga kita dapat mengeplot spesifik skedul dan pit
final yang realistis.
Untuk mendapatkan NPV yang lebih akurat, kita dapat memilih beberapa pushback. Pushback awal bisa dapat

Minetech Indonesia Page 74


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

dari section pertama Pit 1- 5, pushback kedua didapat dari section Pit 6 – 22, pushback ketiga bisa didapat
dari section Pit 23 – 26, pushback keempat bisa didapat dari section Pit 27 – 39. Untuk contoh tutorial ini,
kita akan menggunakan pit yang berada ditengah pada tiap section yaitu Pit 3, 15, 25 dan 34
Kemudian dapat membuat lagi Pit by Pit Graph dengan klik kanan pada Navigation Tree, Ops Scenario Base
> Add > Pit by Pit Graph

Pada window Pit by pit graph – Schedule, pilih Specified Case Schedulling Algorithm (®) Fixed Lead = 10

Kemudian klik Add a new item to the Pushback table

Minetech Indonesia Page 75


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian pada kolom Enter an individual pushback Or a series separated by spaces or commas, Pit
Number(s) : 3,15,25,34 > OK

Pada window Pit by pit graph – Schedule > Accept

Setelah selesai klik > Accept

Lalu klik Run to selected node from the trunk

Minetech Indonesia Page 76


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Perhatikan grafik pit demi pit, perhatikan garis hijau, yang mewakili jadwal 'kasus tertentu' yang telah kita
tentukan, pushback 3, 15, 25 dan 34 dengan prospek tetap 11 bench di antara pushback.

Jika dilihat Pit 34 terlihat memiliki nilai NPV yang tertinggi, dan bisa digunakan sebagai final pit.

Minetech Indonesia Page 77


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.7. Membuat Practical Pushback


Kita akan menggunakan modul NPV Practical Pushbacks untuk menghasilkan pit shell yang sesuai batasan
lebar penambangan, tetapi juga menargetkan NPV maksimum
Pada Navigation Tree – New Schedule Graph, pada kolom Description kita ganti menjadi NPV Push Pit 34

Pada window Schedule Graph – Schedule, Case : Specified ; Final Pit = 34 ; Specified Case Schedulling
Algorithm (®) Fixed Lead = 11 ; Specified Case Pushback Definition (®) Auto ; Number of pushback = 5 ;
Calculation Mode (®) Fast

Minetech Indonesia Page 78


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Schedule Graph – Mining Width, (√) Use mining width data below when determining
pushback, Mining width = 50 ;
(√) Override default mining template, Mining width in X (blocks) = 10, Mining width in Y (blocks) = 10,
Mining tolerance (blocks) = 5
( ) Remove drop cuts with fewer blocks than, At the base of the final pit = -, At the base of intermediate
pits = -
( ) Remove walls with fewer blocks than = -
(√ ) Remove small stumps in walls ; (√ ) Remove small holes in walls ; (√ ) Remove sharp corners ; ( ) Allow
expansion of outer pit

Setelah selesai klik > Accept

Lalu klik Run to selected node from the trunk

Minetech Indonesia Page 79


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Contoh output pada window Schedule Graph – Output

Contoh output pada window Schedule Graph – Graph

Minetech Indonesia Page 80


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

4.8. Mengekspor Hasil Optimasi Pit


Untuk mengekspor hasil dari proses pit optimasi yang dilakukan di perangkat lunak Whittle ke Surpac, langkah
awalnya kita tentukan dulu pit mana yang akan di ekspor. Kita bisa melihat dari 3D Viewer dan di Pit by Pit
Graph. Pada contoh dibawah ini kita dapat melihat pit 34 memiliki nilai NPV tertinggi dimana pit 34 ini bisa
kita anggap sebagai pilihan yang terbaik. Untuk memberikan beberapa alternative pit, kita bisa melihat pit 34
– pit 40, dimana pit 40 merupakan pit terakhir sebelum akan mendapatkan nilai NPV minus dan IRR = 0.

Perbandingan bentuk pit shell pit 34, 36, 38 dan 40.

Minetech Indonesia Page 81


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Navigation Tree, Pit Base Case > Other > Export DXF

Minetech Indonesia Page 82


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Export DXF file, Export file : pit_shell_34.dxf ; Selected pitshells : 34 ; (®) Block centroids >
Run

Ulangi langkah tersebut untuk pit shell pit 40

Minetech Indonesia Page 83


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

File hasil proses export pit shell pit 34 dan pit 40 pada window Navigator Surpac.

Kemudian kita convert file .dxf tersebut menjadi file .str

Minetech Indonesia Page 84


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Convert File Format, pilih Output Format Type : Surpac Strign Files ; Extension : .str > Apply

Pada window Navigator, pilih file hasil convert, pit_shell_34 > Edit

Minetech Indonesia Page 85


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada tampilan window notepad, pit_shell_34.str, editlah kode string dari 32000 menjadi 2. Dari menu Edit
> Replace

Pada window Replace, Find what : 32000 ; Replace with : 2 (√) Match case > Replace All

Minetech Indonesia Page 86


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setelah di replace, save lah file tersebut, File > Save

Lalu dari window Navigator pilih file pit_shell_34.str > Open

Minetech Indonesia Page 87


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Tampilan file pit_shell_34.str

Kemudian kita break masing – masing segment tersebut menjadi point dari file string tersebut dengan
bantuan file macro strings_ka_pts.tcl > Open

Pada window Break strings into points, Operate on (®) String > Apply

Klik laj pada gambar salah satu garis pada file pit_shell_34.str

Minetech Indonesia Page 88


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Tampilan setelah file pit_shell_34.str di break menjadi point

Kemudian kita bersihkan dulu point point tersebut dari kemungkinan duplicate point, dari menu Edit > String
> Clean

Minetech Indonesia Page 89


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Dari window Clean string, Function : Duplicate Poit ; Action (®) Remove ; Target (®) String > Apply

Tampilan file pit_shell_34.str sebelum di clean dan setelah di clean

Minetech Indonesia Page 90


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Setelah dilakukan proses clean, maka kita bisa save file pit_shell_34.str tersebut.

Pada window Save file, ganti nama pit_shell_34.str menjadi pit_shell_34_clean.str > Apply

Minetech Indonesia Page 91


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Dari menu Surface > DTM File functions > Create DTM from string file

Minetech Indonesia Page 92


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Create the string file, Location : pit_shell_34_clean ; Object ID = 2 > Apply

Hasil pembuatan DTM pit_shell_34_clean.dtm

Minetech Indonesia Page 93


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Ulangi langkah tersebut diatas, untuk membuat pit_shell_40

Pada contoh kali ini, kita mau membuat batas rencana pit dengan acuan dari pit_shell_40, dengan cara
membatasi rencana pit yang akan kita buat sesuai dengan keinginan kita, namun berdasarkan hasil atau nilai
NPV maupun IRR hasil dari pit optimasi.

Kita buat layer baru dulu.. Layers > New

Minetech Indonesia Page 94


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Create a new layer, Name : bound_pit_shell_40 > Apply

Contoh batas rencana bukaan dari pit, berdasarkan pit shell 40

Constrain block model ex3 dengan DTM Pit Shell 40 serta Boundary Pit Shell 40 serta nilai Niid >= 1.5

Minetech Indonesia Page 95


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Hasil constraint blok model dengan menggunakan DTM pit_shell_40.dtm dan String bound_pit_shell_40.str
serta ore Ni >= 1.5. Hasil constraint ini akan bisa digunakan sebagai dasar pembuatan pit design kedepannya.

Minetech Indonesia Page 96


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Hasil dari pit optimasi juga bisa di export kedalam blok model awal yang sudah ada sebelumnya, dari
Navigation Tree, Pit Base Case > Other > Export Pitshell to Model

Pada window Export pitshell results to model, Export file : pit_shell_34_40.mod ; First pit to include (1) =
34 ; Last pit to include = 40 > Run

Minetech Indonesia Page 97


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Navigator, terbentuk file pit_shell_34_40.mod

Minetech Indonesia Page 98


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Kemudian dari menu Blok model > Import > Whittle file

Pada window Select Whittle model > pit_shell_34_40.mod > Open

Minetech Indonesia Page 99


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Select Whittle model, Model name : pit_shell_34_40.mod > Apply

Pada window Import Whittle file, untuk Parameter file name, pilih pit_shell_34_40.par > Open

Minetech Indonesia Page 100


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Pada window Import Whittle file, untuk Model file name, pilih bm_ex3.mdl > Open > Apply

Minetech Indonesia Page 101


Tutorial Whittle – Basic Pit Optimizing 2021

Minetech Indonesia Page 102

Anda mungkin juga menyukai