GEOLOGICAL DATABASE v2
MINETECH INDONESIA
MEI 2020
Tutorial Surpac 6 – Geological Database 2020
DAFTAR ISI
1. PENGANTAR ....................................................................................................................................... 1
2. PERSIAPAN PEMBUATAN DATABASE SURPAC ................................................................................... 2
2.1. Persiapan Database Baru .............................................................................................................. 2
2.2. Persiapan Menu dan Toolbar ........................................................................................................ 3
2.3. Pengaturan warna segment atau string ....................................................................................... 8
3. IMPORT DAN CEK DATABASE .......................................................................................................... 12
3.1. Membuat Database Surpac......................................................................................................... 12
3.2. Import Database .......................................................................................................................... 20
3.3. Cek Database................................................................................................................................ 28
4. MENAMPILKAN DRILLHOLE ............................................................................................................ 34
4.1. Mengatur Drillhole Style ............................................................................................................. 34
4.2. Display Drillhole ........................................................................................................................... 44
5. EXTRACT dan COMPOSITE DATA DRILLHOLE ................................................................................. 50
5.1. Extract Sample Data .................................................................................................................... 50
5.2. Composite Samples Data ............................................................................................................ 58
1. PENGANTAR
Modul Geological Database pada Surpac merupakan salah satu tool terpenting untuk dipelajari. Data lubang
bor merupakan titik awal untuk semua project tambang dan merupakan dasar dari perhitungan atau estimasi
cadangan ore dan juga menjadi dasar dalam perhitungan studi kelayakan tambang.
Geological Database terdiri dari beberapa tabel, dimana tiap tabel memiliki jenis data tertentu. Dalam tiap
tabel terdiri dari beberapa kolom data. Tiap tabel juga memiliki isi berupa data.
Surpac menggunakan model database relasional dan mendukung beberapa jenis database, termasuk Oracle,
Paradox dan Microsoft Access. Surpac juga mendukung Open Connectivity Database (ODBC) dan dapat
terhubung ke database di seluruh jaringan.
Surpac Database bisa berisi maksimum 50 tabel dan tiap tabel maksimum terdiri dari 60 kolom (field). Surpac
membutuhkan 2 tabel wajib dalam database yaitu tabel collar dan tabel survey.
Hole_ID Y X Z Depth
B1_1414 9528849.975 409549.983 197.737 27.50
B1_1416 9528949.971 409549.989 179.951 30.00
B1_1418 9529050.057 409550.003 158.420 20.00
B1_1614 9528849.992 409650.035 188.909 8.85
B1_1616 9528950.065 409649.994 157.038 15.00
Set folder working directory yang akan kita gunakan dalam project ini.
Lalu bisa siapkan set up menu atau shortcut yang diperlukan untuk mempermudah pekerjaan, dalam hal ini
mengeluarkan menu dan toolbar Database.
Kemudian susunlah menu bar dan shortcut sesuai dengan selera kita.
Jika menu bar dan shortcut yang kita susun sering kita gunakan dan mau disimpan, dapat disimpan dalam
bentuk Profile, sehingga jika kita membuka Surpac lagi dikemudian hari, menu bar dan shortcut yang sudah
kita susun sesuai dengan kebutuhan kita, dengan mudah dimunculkan kembali dengan cara memilih Profile
yang telah kita simpan sebelumnya.
Namun beberapa profile standar sudah terdapat didalam Profile Surpac sesuai dengan modul yang ada. Jika
ingin menyimpan susunan menu / toolbar sesuai dengan keinginan kita , klik kanan pada sisi kanan atas menu
window kosong sisi kanan atas, Profiles > Save , kemudian muncul window Save Profile, lalu ketik nama
Profile nya, setelah selesai klik > Apply.
Jika background window Surpac yang berwarna hitam mau kita ubah kewarna lainnya, bisa diganti dengan
cara klik Customise > Default preferences
Lalu pilih folder Graphic colours dan pilihlah 2D Background, pada settingan awal dia berwarna hitam atau
RGB 0,0,0. Kita bisa rubah warna background tersebut melalui drop down di sisi kanan kolom tersebut dan
bisa ganti dengan warna sesuai keinginan kita, dalam hal ini kita ganti dengan warna putih.
Ketikan angka “102” pada kolom Range, pada kolom symbol Line klik kanan > Properties
Pada window Edit Properties > Edit, muncul window Select a Colour, pilihlah tab Crayola
Ganti warna menjadi “blue” > Oke, lalu pada window Edit Properties, ganti Thickness = 2
Setelah selesai Save style when from is applied (√) > Apply
Kemudian akan muncul window Select Database, pada kolom Database Name, ketik nama file database yang
kita inginkan, misal : db_ex3, lalu klik > Apply
Kemudian muncul window Create Definition For New Database, klik > Apply
Tambahkan tabel yang diperlukan didalam database project Surpac ini selain tabel Collar dan Survey yang
secara default sudah ada, misalnya seperti tabel Assay dan Geology. Ketik “assay” dalam kolom Table name
pada baris 1 dengan Table typenya Interval. Kemudian klik kanan disisi kiri window – Add...
Kemudian ketik “Litho” dibawah kolom Table name pada baris ke 2 dan pilih Table type Interval, setelah itu
baru klik > Apply
Lalu akan muncul window Define all fields for all tables. Dalam window ini, kita bisa menambahkan kolom
atau field yang dibutuhkan dalam database project Surpac kita. Dalam window tersebut, terdapat beberapa
tab atau tabel yang akan kita masukan kedalam database Surpac, namun dalam tab tersebut kita perlu
mempersiapkan kolom atau field sesuai dengan data yang akan kita masukan kedalam database.
Dalam hal ini, contohnya kita akan menambahkan beberapa field didalam tabel Assay dan tabel Litho. Untuk
tabel Assay kita akan menambahkan field sesuai dengan database assay yang kita punya dalam hal ini: Ni, Fe,
Co, MnO, Cr2O3, Al2O3, SiO2, MgO, dan SM. Sedangkan dalam tabel Litho kita akan menambahkan field :
Litho
Pada tab Assay, kita tambahkan pada Optional Fields : Ni, Fe, Co, MnO, Cr2O3, Al2O3, SiO2, MgO, dan SM
dan Type dari data – data tersebut = Real, No. Decimal = 2, Low Bond = -999, dan High Bond = 999, serta
Phy, Virt or Exp = physical ( kecuali untuk field SM = expression)
Untuk tab Geology, bagian Optional Fieldnya ditambahkan Field = Litho, Type = Character dan Length = 10
dan Field = Litho.
Setelah penambahan Field di tiap – tiap Tab telah selesai lalu klik > Apply
Jika kita akan mengecek atau ingin mengedit field dari tabel yang sudah disimpan di database Surpac, bisa
dengan cara klik Database > Edit database definition.
Lalu akan muncul window Edit The Database Definition, pilih file database yang mau kita cek atau edit, lalu
klik > Next
Lalu akan muncul window Map The Database, kemudian arahkan krusor kebagian Mapping Detail pada sisi
kanan dari window Map The Database, cari field yang akan kita cek atau edit, misalnya kita akan mengedit
field Litho dari tab Litho, maka pilihlah bagian Optional Tables > Interval Tabels > Litho >Optional Fields >
Litho.
Misal kita mau mengganti Field Length dari 10 ke 15, angka 10 kita ganti ke 15 kemudian klik > Finish
Kemudian akan muncul icon pada status bar bagian bawah, yang menandakan bahwa file
database Surpac db_ex3 telah aktif.
Import file – file tabel yang telah dipersiapkan sebelumnya kedalam database Surpac, dengan klik Database
– Import Data, kemudian muncul Window Select Format File For Load / Unload, kemudian isi nama Format
File Name : db_ex3 dan Report File Name : db_ex3 serta Format file reportnya : .not (Surpac Note File).
Setelah selesai kemudian klik > Apply
Muncul window Select Database Tables to Include in Format, checklist tabel yang mau kita import kedalam
database Surpac, dalam hal ini yang akan diikutsertakan adalah tabel Collar, Survey, Assay dan Litho, setelah
selesai di checklist lalu klik > Apply
Setelah itu akan muncul window Select Fields to Include in Format, window tersebut berisi Nama Tabel dan
Nama Field (Kolom) yang akan diimport kedalam database Surpac.
Sesuaikan urutan Field atau Kolom yang ada di Tabel Collar dengan yang akan dimasukan kedalam window
Select Field to Include in Format database Surpac, contoh dibawah ini adalah Tabel Collar, dimana Hole_id
dari kolom A diisi angka 1 pada Column, Y dari kolom B diisi angka 2, X dari kolom C diisi angka 3, Z dari
kolom D diisi angka 4 dan Depth dari kolom E diisi angka 5.
Sesuaikan urutan Field atau Kolom yang ada di Tabel Survey dengan yang akan dimasukan kedalam window
Select Field to Include in Format database Surpac, contoh dibawah ini adalah Tabel Survey, dimana Hole_id
dari kolom A diisi angka 1 pada Column, Depth dari kolom B diisi angka 2, Dip dari kolom C diisi angka 3,
dan Azimuth dari kolom D diisi angka 4.
Sesuaikan urutan Field atau Kolom yang ada di Tabel Assay dengan yang akan dimasukan kedalam window
Select Field to Include in Format database Surpac, dimana Hole_id dari kolom A diisi angka 1 pada Column,
Sample_id dari kolom B diisi angka 2, From dari kolom C diisi angka 3, dan To dari kolom D diisi angka 4 dan
Ni dari kolom E diisi angka 5.
Sesuaikan urutan Field atau Kolom yang ada di Tabel Assay dengan yang akan dimasukan kedalam window
Select Field to Include in Format database Surpac, contoh dibawah ini adalah Tabel Assay, dimana Ni dari
kolom E diisi angka 5 pada Column, Fe dari kolom F diisi angka 6, Co dari kolom G diisi angka 7, MnO dari
kolom H diisi angka 8, Cr2O3 dari kolom I diisi angka 9, Al2O3 dari kolom J diisi angka 10, SiO2 dari kolom
K diisi angka 11, MgO dari kolom L diisi angka 12 dan SM diisi angka 13.
Sesuaikan urutan Field atau Kolom yang ada di Tabel Litho dengan yang akan dimasukan kedalam window
Select Field to Include in Format database Surpac, dimana Hole_id dari kolom A diisi angka 1 pada Column,
Sample_id dari kolom B diisi angka 2, From dari kolom C diisi angka 3, dan To dari kolom D diisi angka 4 dan
Litho dari kolom E diisi angka 5
Setelah selesai menyusun urutan Field atau Kolom dari tabel awal untuk dimasukkan kedalam tabel database
Surpac, kemudian klik > Apply
Setelah itu akan muncul window Load Database Tables From Text Files, lalu pilihlah file tabel – tabel yang
akan dimasukkan kedalam database Surpac pada kolom Text File Name, dengan cara drop down panah
kebawah pada sisi kanan kolom tersebut sesuai dengan tabel yang diminta. Dalam hal ini contohnya :
Table Name Collar filenya : ex3_collar.csv
Table Name Survey filenya : ex3_survey.csv
Table Name Assay filenya : ex3_assay.csv
Table name Litho filenya : ex3_geology.csv
Setelah semua file tabel nya terpilih, kemudian pilih pada kolom Load Type nya Insert atau Ins/Upd (Insert or
Update). Insert digunakan untuk pertama kali data masuk kedalam database Surpac, sedangkan Ins/Upd
digunakan untuk mengupdate database berikutnya.
Setelah selesai, klik > Apply lalu Surpac akan mengimport database tersebut, sampai akan muncul window
Notepad laporan hasill dari proses import table kedalam database Surpac tadi.
Sedangkan jika terdapat kesalahan dan ingin mengedit maka, klik Database > Edit > Edit table
Kemudian akan muncul window Select Table, dari drop down button, pilih tabel yang mau diedit, misalnya
Tabel Collar, lalu klik > Apply
Kemudian muncul window Database Tabel > Collar, pilih baris atau bagian yang mau diedit, setelah selesai
klik > Apply
4. MENAMPILKAN DRILLHOLE
4.1. Mengatur Drillhole Style
Sebelum menampilkan drillhole dalam layar graphic, kita bisa mengatur tampilan terutama dalam hal ini
misalnya bar graph dari data assay, warna lithology dan lain sebagainya. Untuk itu kita bisa melakukan
pengaturan dengan cara klik Database > Display > Drillhole display styles, atau dari Status bar db_ex1 klik
Drillhole display styles.
Dalam folder database Surpac db_ex3, terdapat folder assay, collar dan geology. Pilihlah folder yang akan
diatur tampilannya dalam drillhole
Pada contoh ini, pilih folder assay, kemudian pilih folder Ni, kemudian klik kanan, lalu pilih Get min – max
range, maka akan muncul nilai terkecil – terbesar yang terdapat didalam database. Buatlah beberapa kelas
range nilai kadar Ni sesuai kebutuhan.
Dalam hal ini coba kita bagi menjadi 7 kelas yaitu: 0 – 1.5; 1.5 – 1.6; 1.6 – 1.7; 1.7 – 1.8; 1.8 – 1.9; 1.9 – 2.0
dan 2.0 – 5.0
Setelah selesai membagi menjadi 6 kelas, kemudian siapkan warna yang akan digunakan dalam graphic bar
disamping drillhole yang nantinya kita akan tampilkan dalam view graphic ataupun penampang.
Pilihlah kelas Ni 0 – 1.5, lalu pada sisi kanan window Edit Database Display Style terdapat Graphic Colour, drop
down panah yang ada disisi kanan kolom tersebut, atau bisa ketikan warna yang kita inginkan, misalnya : grey,
kemudian secara otomatis background kolom tersebut berubah sesuai dengan warna yang kita pilih.
Lanjutkan pemilihan warna berikutnya, misalnya 1.5 – 1.6 : blue; 1.6 – 1.7 : cyan; 1.7 – 1.8 : green; 1.8 – 1.9
: yellow; 1.9 – 2 : red; 2 – 5 : magenta.
Lakukanlah hal yang sama untuk menampilkan beberapa kelas range dari nilai kadar Fe, contoh ini juga
membagi range kadar Fe menjadi 7 kelas yaitu: 0 – 10; 10 – 20; 20 – 30; 30 – 40; 40 – 50; 50 – 60; dan 60 –
70.
Setelah pembagian kelas range kadar assay Fe selesai, berilah warna seperti yang dilakukan pada kadar assay
Ni.
Jika diantara bar graph assay Ni dan Fe kita ingin menampilkan warna atau symbol lithology, maka kita bisa
menambahkan tampilan tersebut dengan cara, klik pada folder litho, lalu klik kanan, pilihlah Get Field Codes
Setelah itu akan muncul semua kode lithology yang berada dalam kolom litho pada database geology Surpac,
kemudian bisa kita beri warna atau symbol sesuai dengan keinginan kita, dalam contoh ini hanya akan
menggunakan warna solid saja misalnya:
SOIL : orange
LIMO : yellow
SAP : light green
RSAP : green
SROC : dark green
BLD : cyan
BRK : blue
Window Draw Holes akan muncul, dimana window tersebut berguna untuk mengatur display drillhole secara
umum diluar dari value masing – masing data yang ada didalam table.
Kita bisa mengganti Default trace colour dari drillhole yang awalnya berwarna forest green menjadi black atau
Dalam contoh ini Trace style nya : Colour trace by Table = litho, Field = litho; Default trace colour = white,
Default trace thickness = 1, Tick line weight = 1; Cylinder style = fixed width dan Radius = 1.
Kemudian ganti ke tab Collar Styles, atur Collar marker size = 0.5, Label orientation = centered, Field =
hole_id, Size = 2.
Kemudian pindah ke tab Geology Pattern dan Label, dalam contoh ini kita kosongkan dulu
Pada tab Graphs berfungsi menampilkan grafik disamping drillhole, contoh kali ini kita akan tampilkan data
assay Ni dan Fe. Pada kolom Table masukkan table assay, Field = Ni dan Fe, Position = Right (Ni) dan Left
(Fe), Offset = 4.0 (Ni) dan 0.0 (Fe), Graph type = Filled bar, Length/Unit = 5 (Ni) dan 0.5 (Fe), Nilai Maximum
= 12 (Ni) dan 70 (Fe).
Pada tab Depth Markers, checklist Depth Markes untuk menampilkan tick mark kedalaman drillhole, atur
Major tick distance = 10.0, Major tick length = 3.0, Minor tick distance = 2.0 dan Minor thick length = 1.5,
Position = Left, Alignment = Right, Offset = 2.0, Decimals = 0 Size = 1.50
Dibawah ini merupakan hasil dari pengaturan drillhole style dan drillhole display dilihat dalam perspektif 3D
view.
Setelah dirasa tampilan dari drillhole sudah sesuai dengan keinginan kita, kita bisa melakukan pemanggilan
drillhole style dan drillhole display secara otomatis dengan menggunakan SCL script. Sebelum dimulai
penggunaan script, graphic view harus dihapus terlebih dahulu dengan cara klik File > Reset graphic.
Setelah layar Graphic bersih dari gambar, kita bisa melakukan pemanggilan drillhole serta melakukan
settingan seperti yang sudah siapkan sebelumnya secara otomatis dengan menggunakan SCL
script, caranya dengan klik Start /end recording an SCL script.
Lalu akan muncul window Macro Record
Ketik nama file macro script yang akan direkam, dalam hal ini contoh filenya: macro_dh
Lalu ulangi langkah – langkah Display Drillholes dan Drillholes Style, setelah selesai dengan menampilkan
drillhole dan setting style drillhole nya selesai, kemudian klik lagi Start /end recording an SCL script yang
berfungsi untuk menghentikan aktivitas merekam script.
Setelah selesai, hasil file macro bisa dicek di window navigator. File: macro_dh.tcl
Untuk menampilkan drillhole berikut dengan atribut yang telah kita rekam melaui script, bisa dengan klik
Playback/abort a macro or SCL script, atau mendrag file macro_dh.tcl kedalam window Graphic.
Kemudian akan muncul window Extract sample data, isikan Location: nama file string hasil extract
(Contoh: sample_extract) , ID number : kosongkan saja; String : 1 > Apply
Kemudian akan muncul window Select the assay table to process, isikan Table name : assay > Apply
Kemudian akan muncul window Extract composited grades – define the assays, pilih field assay
yang nilainya akan diextract sesuai dengan urutan yang ada didalam database assay: ni, fe, co, mno.
cr2o3, al2o3, sio2, mgo dan sm.
Muncul window Define the method for processing time independent samples, Method : all
samples > Apply.
Muncul window Define query constraints, Table Name : assay, kosongkan semua > Apply.
Muncul window Define query constraints, Table Name : collar, kosongkan semua > Apply.
File sample_extract.str hasil extract drillhole dapat dilihat pada window Navigator Surpac
Cek filenya dengan memilih file sample_extract.str klik kanan > Open
Tampilkan dalam bentuk point, Display > Hide strings > in a layer
Muncul window Erase strings from layer, Layer name : sample_extract.str, kosongkan string range
dan segment range > Apply
Lalu gambar dalam view Surpac akan menghilang, kemudian kita akan tampilkan dalam bentuk
point, dengan cara menu Display > Point > Markers
View 3D
Untuk melihat dalam bentuk notepad, bisa dengan cara pilih file sample_extract.str klik kanan > Edit
Arti dari urutan angka tersebut adalah sebagai berikut (mulai dari baris ke 3):
1 = String number; 9627849.975 = Northing; 409549.983 = Easting; 197.237 = Elevation; B1_1414
= Drillhole ID; 1.24 = Ni; 38.08 = Fe; 0.1404 = Co; 0.84 = MnO; 3.15 = Cr2O3; 9,65 = Al2O3; 20.28 =
SiO2; 7.06 = MgO; 2.872521246 = SM
5.2. Composite Samples Data
Setelah kita mendapatkan nilai hasil extract sample file .ddb kedalam bentuk .str, langkah berikutnya
adalah kita melakukan komposit terhadap nilai assay dari hasil extract sample tersebut.
Komposit ini dilakukan untuk merata – ratakan nilai assay terutama jika terdapat nilai interval sampel
yang tidak seragam. Sebagai contoh pada data ini, rata – rata interval sample assay adalah setiap 1
m, namun kadangkala ada interval sampel tertentu yang < 1 m atau ada yang > 1 m, oleh karena itu
untuk meminimalisir bias nilai assay terutama nilai yang sangat tinggi dengan interval sampel yang
pendek perlu dilakukan komposit (composite sample data). Dengan cara Database > Composite >
Downhole
Muncul window Composite downhole, ketikan nama file untuk hasil komposit sampel nya contoh :
Location : sample_composite; ID number : - ; String : 2; Composite length : 1; Determine composite
length by : fixed length; Minimum % of sample to be included : 75; Define the zone selection
method : No Selection; Dilute negative samples : - ; Table name : assay
Kemudian pada Fields to be composited, diisikan field unsur atau senyawa yang ada pada database
assay. Urutkan seperti pada urutan database assay nya.
No 1 pilihlah : Ni, lalu klik kanan pada angka 1 kemudian pilih : Add, maka akan mucul row baru yang
bisa diisi unsur berikutnya yaitu : Fe, lanjutkan seterusnya, dengan urutan keseluran yaitu : Ni; Fe;
Co; MnO; Cr2O3; Al2O3; SiO2; MgO; dan SM.
Setelah selesai memasukan semua unsur atau senyawa pada Field Name / Fields to be composited,
selanjutnya klik Appy.
Lalu muncul window Define querry constraints > Apply
File sample_composite.str hasil extract drillhole dapat dilihat pada window Navigator Surpac
Cek filenya dengan memilih file sample_composite.str klik kanan > Open
Tampilkan dalam bentuk point, Display > Hide strings > in a layer
Muncul window Erase strings from layer, Layer name : sample_extract.str, kosongkan string range
dan segment range > Apply
Lalu gambar dalam view Surpac akan menghilang, kemudian kita akan tampilkan dalam bentuk
point, dengan cara menu Display > Point > Markers
View 3D
Untuk melihat dalam bentuk notepad, bisa dengan cara pilih file sample_composite.str klik kanan >
Edit
Arti dari urutan angka tersebut adalah sebagai berikut (mulai dari baris ke 3):
2 = String number; 9627849.975 = Northing; 409549.983 = Easting; 197.237 = Elevation; 1.24 = Ni;
38.08 = Fe; 0.1404 = Co; 0.84 = MnO; 3.15 = Cr2O3; 9,65 = Al2O3; 20.28 = SiO2; 7.06 = MgO;
2.872521246 = SM; B1_1414 = Drillhole ID
Untuk melihat perbedaan hasil antara file sample_extract dan file sample_composite maka kita coba
tampilkan nilai salah satu assay sebagai perbandingan.
Keluarkan terlebih dahulu toolbar Display and hide
Untuk mengeluarkan nilai salah satu unsur misalnya nilai assay Ni untuk kita bandingkan antara nila
Ni sample_extract.str dan sample_composite.str. Langkah awal keluarkan dulu nilai Ni dari file
sample_extract.str
Klik icon Display point description values, Layer name : sample_extract.str; Desc field number : 2;
Text Aligment : >; Point of text in segment : All points > Apply
Mirip dengan langkah sebelumnya, kita keluarkan nilai Ni pada file sample_composite.str
Klik icon Display point description values, Layer name : sample_composite.str; Desc field number
: 1; Text Aligment : <; Point of text in segment : All points > Apply
Hasil tampilan nilai Ni dari file sample_extract.str dan file sample_composite.str, dimana warna abu
– abu adalah nilai Ni dari sample_extract.str dan warna biru adalah nilai Ni dari
sample_composite.str.
Contoh interval sample yang tidak sama antara sample hasil ekstrak (abu – abu) dan sampel hasil
komposit (biru). Sampel ekstrak interval sampelnya bisa berbeda – beda atau tidak tetap 1 m per
interval sampelnya. Sedangkan sampe komposit interval sampelnya adalah tetap 1 m per interval.