Anda di halaman 1dari 16

JURNAL SKRIPSI

ANALISIS PRODUKSI OVERBURDEN BERDASARKAN


KEMAJUAN TAMBANG PADA PT. KALIMANTAN PRIMAPERSADA
KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DWIKI ALHAR ALI


14.31.1.273

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR
2018
ANALISIS PRODUKSI OVERBURDEN BERDASARKAN
KEMAJUAN TAMBANG PADA PT.KALIMANTAN PRIMA PERSADA
KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Dwiki Alhar Ali


14311273

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR
Jl. Baruga Raya – Antang Tlp. (0411) 492 008 - Fax. (0411) 492 088 Makassar 90234

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk Besar volume dan tonase material yang telah
tertambang berdasarkan hasil perhitungan dengan Menggunakan Metode Cross Section
untuk mengetahui selisih produksi Kemajuan Tambang berdasarkan hasil Joint survey dan
ritase alat angkut. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi selisih produksi
kemajuan tambang antara hasil Joint survey dan ritase alat angkut.Metode penelitian yang
dilakukan adalah metode penelitian deskriptif untuk member informasi mengenai fakta-fakta
dan fenomena yang terjadi pada tempat penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, studi dokumen,
dan dokumentasi. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ialah 1). Dari hasil
perhitungan dengan metode cross section diperoleh volume total bulan Agustus –
September 2018 sebesar 528,503.16 BCM serta tonasenya sebesar 58,373.50 ton. 2). Dari
Analisis perhitungan kemajuan tambang september 2018 di PT. Kalimantan Prima Persada
diketahui bahwa selisih peroduksi dari volume joint survey dengan volume hasil perhitungan
ritase alat angkut pada bulan September adalah 2,471.85 BCM. 3). Faktor yang
mempengaruhi terjadinya selisih antara perhitungan joint survey dengan perhitungan truck
count ialah direct dozing dalam proses penambangan, kesalahan manusia pada proses
pengukuran,,pengali muatan vessel HD muatan OB

Kata Kunci :Analisis, Produksi, selisih, Kemjuan Tambang


OVERBURDEN PRODUCTION ANALYSIS BASED
MONEY PROGRESS IN PT. KALIMANTAN PRIMA PERSADA KECAMATAN LOA
JANAN KUTAI KARTANEGARA DISTRICT, KALIMANTAN TIMUR PROVINCE

Dwiki Alhar Ali


14311273

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR
Jl. Baruga Raya – Antang Tlp. (0411) 492 008 - Fax. (0411) 492 088 Makassar 90234

Abstract

Aim in research this is for The volume and tonnage of material that has been mined
is based on the results of calculations using the Cross Section Method to find out the
difference in production Progress of Mining based on the results of the Joint survey and the
ratios of the conveyance. To find out the factors that influence the difference in production of
the progress of the mine between the results of the Joint survey and the ratios of the
conveyance. The research method used is descriptive research method to give information
about facts and phenomena that occur at the research site.
Data collection is done in a way interview, observation, study documents, and
documentation. Conclusions obtained in research this is 1). From the results of calculations
using the cross section method , the total volume in August - September 2018 is 528,503.16
BCM and the tonnes are 58,373.50 tons . 2). From the analysis of the calculation of the
September 2018 mine progress at PT. Kalimantan Prima Persada is known that the
difference in production from the volume joint the survey with the volume of calculation of the
haulage ratio in September was 2,471.85 BCM. 3). Factors that influence the occurrence of
the difference between the calculation of the joint survey and the calculation of the truck
count are direct dozing in the mining process, human error in the measurement process, the
multiplier of the load of the HD cargo OB

Keywords : Analysis, Production, Mining Progress, difference.


1. Besar volume dan tonase material
1. PENDAHULUAN
yang telah tertambang berdasarkan
1.1 Latar Belakang
hasil perhitungan dengan
Untuk mengetahui volume yang
Menggunakan Metode Cross
tergali adalah dengan menghitung ritase
Section
alat angkut. Biasanya terdapat selisih 2. Selisih produksi Kemajuan Tambang
antara volume hasil pengukuran survey berdasarkan hasil Joint survey dan
dengan pencatatan/data ritase alat ritase alat angkut (Truck Count).
angkut (Truck Count). Penelitian ini 3. Faktor – Faktor Yang mempengaruhi
dimaksudkan untuk mengkaji teknik selisih produksi kemajuan tambang
pengambilan data dan analisis data dari antara hasil Joint survey dan ritase
kegiatan survey menggonakan (metode alat angkut (Truck count).
cross section) dan perhitungan alat 1.4 Batasan Masalah
angkut (truck count) serta memperoleh Adapun batasan masalah dalam
nilai selisih antara keduanya penelitian ini yaitu menganalisis hasil
1.2 Masalah Penelitian perhitungan produksi Overburden
Adapun masalah dalam penelitian Removal berdasarkan hasil
dalam hal ini yaitu : pengukuran joint survey kemajuan
1. Berapa besar volume dan tonase tambang dengan menggunakan
material yang telah tertambang Metode Cross Section (minescape
berdasarkan hasil perhitungan 4.118).
dengan Menggunakan Metode 1.5 Manfaat Penelitian
Cross Section ? Manfaat yang dapat diperoleh dari
2. Berapa selisih produksi Kemajuan
penelitian yaitu :
Tambang berdasarkan hasil Joint
1. Bagi perusahaan
survey dan ritase alat angkut (Truck a. Memberi masukan alternatif
Count) ? pemecahan masalah yang terjadi
3. faktor – Faktor Yang mempengaruhi
pada area penelitian.
selisih produksi kemajuan tambang b. Perusahaan dapat melibatkan
antara hasil Joint survey dan ritase mahasiswa yang sedang menelitii
alat angkut (Truck count)? dalam kegiatan pertambangan
c. Hasil dan referensi mahasiswa
1.3 Tujuan Penelitian
dapat dijadikan masukan yang
Adapun tujuan penelitian dalam hal ini
bermanfaat dalam perkembangan
untuk menganalis :
perusahaan
2. Bagi Pembaca lebihterjamin. Untuk pembuatan jalan
a. Dapat dapat dilakukan dengan
menambah wawasan yang lebih menggunakan bulldozer.
luas tentang ilmu pengetahuan Permasalahan air tambang
yang telah dipelajari di mencakup pembuatan saluran,
perkuliahan dengan praktek di sumuran dan kolam penggendapan.
lapangan. Dimensi saluran, sumuran dan kolam
b. Dapat penggendapan harus di sesuaikan
mendorong pengembangan ilmu dengan debit air yang ada, sehingga
pengetahuan yang akan air tambang tidak langsung mengalir
memperluas bagi pengembangan ke air bebas yang dapat
inovasi atau penemuan baru. menimbulkan masalah lingkungan.

2. LANDASAN TEORI b. Pembabatan (Clearing)


A. Landasan teori Pembabatan (Clearing)
1. Kegiatan Penambangan
adalah kegiatan atau pekerjaan
Tahap persiapan penambangan
pembersihan daerah yang akan
Menurut Suhala et al. (1995),
ditambang dari semak-semak,
menyatakan ada beberapa tahap
pohon-pohon kecil dan tanah
persiapan penambangan adalah
maupun bongkahan-bongkahan
kegiatan yang dilakukan sebelum
yang menghalangi pekerjaan
penambangan yang mencakup:
selajutnya. Peralatan yang sering
a. Perintisan (Pioneering) digunakan untuk kegiatan
Perintisan (Pioneering) adalah pembersihan tanah tambang adalah
kegiatan persiapan yang mencakup tenaga manusia seperti gergaji,
pembuatan sarana jalan angkut dan bulldozer, truk cungkil dan
penanganan sarana air drainase penggaruk (ripper).
(saluran). Dalampembuatan jalan,
c. Pengupasan Tanah Penutup
lebar dan kemiringan jalan harus
(Stripping)
sesuai dengan yangdirencanakan
Pengupasan tanah penutup
sehinggga hambatan-hambatan
(Stripping) yang dilakukan pada
dalam pengangkutan bijih (ore)
lapisan tanah penutup biasanya
mineral dapat diatasi dan tingkat
dilakukan bersama-sama dengan
keamanan pengguna jalan
clearing dan menggunakan digambarkan dengan garis - garis
bulldozer. Pekerjaan dimulai dari kontur. Informasi topografi yang terdapat
tempat yang lebih tinggi (puncak pada peta topografi dapat di gunakan
bukit) dantanah penutup didorong ke untuk membuat model tiga dimensi dari
bawah kearah tempat yang lebih permukaan tanah pada peta tesebut.
rendah sehingga alatdapat bekerja
3. Pengukuran KemajuanTambang
dengan bantuan gaya gravitasi.
Kemajuan tambang adalah
d. Pembuatan Jenjang (Bench)
perubahan - perubahan yang terjadi
Pembuatan bench kelompok
pada daerah tambang setelah dilakukan
blok dan dimensi dari pada endapan
kegiatan penambangan. Dalam hal ini
akan turut mempengaruhi. Bagian
adalah perubahan bentuk permukaan
lereng bukit yang akan dipotong
pada PT. Kalimantan Prima Persada
pada waktu pembuatan bench
karena proses penambangan.
tersebut jika mempunyai kadar yang
Perubahan ini diukur menggunakan alat
cukup untuk di tambang maka
ukur total station. Data hasil pengukuran
akandiambil dan dianggap sebagai
ini diolah menggunakan aplikasi program
bijih produksi, akan tetapi jika
Aplikasi Minescape dalam
kadarnya rendah maka bagian
pengambarannya, sehinnga akan
tersebut didorong kesamping.
diketahui berberapa besar volume dan
Untuk menentukan lokasi dan
tonase yang telah terbongkar selama
jumlah bench yang akan dibuat yaitu
satu bulan, serta tampilan peta topografi
berdasarkan pada tebal dan
daerah tersebut sebelum dan sesudah
penyebaran dari pada endapan bijih
dilakukan penambangan.
dan diusahakan agar alat-alat
Kegiatan pengukuran pada PT.
mekanis yang digunakan dapat
Kalimantan Prima Persada dilakukan
bergerak dengan baik, serta
setiap hari pada daerah yang telah
ketinggian bench maksimal 4 meter.
ditambang. Hasil dari pengukuran
2. Peta Topografi tersebut yang nantinya akan digunakan
sebagai pembaharuan pada peta
Peta topografi adalah peta yang
kemajuan tambang sebelumnya. Dalam
memiliki informasi tentang ketinggian
kegiatan pengukuran tersebut beberapa
permukaan tanah pada suatu tempat
langkah, diantarannya dalah :
terhadap permukaan laut, yang
a). Pengukuran pada tiap lokasi yang bentuk Excel. Dari hasil pengukuran
telah ditambang, khususnya pada pit tersebut diperoleh nilai – nilai
P koordinat dan elevasi, kemudian
1) Pengukuran harian meliputi : Pick
data dari total statio distansper
up batubara roof dan floor; pick
kedalam computer dalam bentuk file
up mine out batubara;
excel. Data ini akan diolah kedalam
pemasangan patok srest, toe,
program Aplikasi Minescape
limit coal, limit disposal, limit band
awal; pemasangan 5 Perhitungan Volume

patok/pengecekan elevasi crest, Menggunakan metode Cross Section

toe, disposal, band awal sekaligus pada Minescape

pengecekan cat & fill berdasarkan Perhitungan volume

design yang telah ditentukan. menggunakan metode Cross Section


2) Pengukuran Mingguan (weekly) : pada Minescape serta Microsoft Excel
antara lain pengukuran batubara dalam perhitungannya. Sehingga untuk
roof/floor, mine out, OB, dan perhitungan luas tidak perlu dilakukan
pengambilan data crest dan toe, karena dari penggambaran
pengukuran road/jalan, disposal, menggunakan Minescape luas area yang
In pit dump, band wall yang akan dihitung dapat ketahui. Untuk
tujuannya untuk mengetahui menghitung volume kemajuan tambang
produksi batubara. Weekly Plan maka digunakan rumus:
dan mengetahui jumlah inventory,
Volume x Jarak..……… ( 2.1 )
pengontrolan wilayah tambang
dengan menggunakan drone
(penthom 4). Dimana : L1 & L2 = Luas sayatan
3) Pengukuran bulanan (Monthly) :
Jarak = Jarak
melakukan joint survey biasanya
segmen 1, 2,
dilakukan pada akhir bulan atau
3, 4, dsb
biasanya disebut end of month
7 Minescape 4.118
(EOM).
MineScape dikembangkan untuk
b). Proses pemindahan data hasil
memenuhi berbagai tuntutan dalam industri
pengukuran dari total station ke pertambangan, dan digunakan di lebih dari 100
computer dengan menggunakan perusahaan pertambangan di Indonesia.

aplikasi leica Geo system, kemudian Minescape adalah solusi lengkap bagi operasi
tambang open pit dan underground. MineScape
data tersebut disimpan dalam
memiliki fungsi pemodelan geologi dan desain
tambang yang luas sehingga menjadi solusi
pertambangan terkemuka di Indonesia. Dengan
berbagai macam fitur yang dimiliki,
Semua produk Minescape telah
Sumber : aplikasi minescape 4.118
terintregasi dan dapat diakses oleh banyak user
Gambar : 2.8 Projects setup pada Minescape
dengan database tunggal dalam suatu network.
Setiap produk melakukan pemrosesan data
ok untuk memulai masuk kedalam projects
tertentu disertai dengan fungsi perencanaan
MINESCAPE
pertambangan lainnya. Saya akan memberi
MINESCAPE adalah fasilitas dari MinCom untuk
sedikit tutorial bagaimana mengoperasikan
pemrosesan data topografi. Data bisa berupa
software ini.
data X,Y,Z dalam format ASCII, dxf, dwg atau
Untuk memulai MINESCAPE harus
data-data.
membuka terlebih dahulu icon MINESCAPE,
maka akan muncul kenampakan seperti dibawah
ini:
Sumber : aplikasi minescape 4.118

Sumber : aplikasi minescape 4.118 Gambar : 2.9 Elemen – elemen pada Minescape

Gambar 2.7 Mincom Minescape


Elemen Pada Minescape :
lalu create project untuk membuat project baru,
1. Menu Bar
atau klik project name yang telah ada, kemudian Kumpulan Fungsi – fungsi
akan masuk ke dalam program MINESCAPE.
minescape yang telah dikelompokan
Project disini merupakan tempat untuk data yang
akan dan telah diproses di minescape. Struktur
berdasarkan kategorinya, didalam
project. menu terdapat beragam fungsi
1. Project didalamnya terdiri dari penggambaran, pengeditan, setting,
‘Design File’ manajemen file, dan lain – lain.
2. Design File didalamnya terdiri 2. Tool Bar
Tombol akses cepat dan istant
dari ‘Layer’
3. Layer didalamnya terdiri dari perintah – perintah minescape yang
‘Object’ (point, garis, teks, tersimpan dalam bentuk symbol
dll)Untuk membuat projects baru gambar.
3. Work Area (Area Kerja)
maka akan muncul:
Menunjukkan tempat peletakan
objek yang ingin dibuat atau
diedit.
4. Status Area
Status area ditampilkan langsung
dibawah page feedback area dan
menampilkan aktivitas gti yang
sedang berlangsung.
5. Icon Bar
Icon program ini adalah gambar –
gambar kecil yang menempel
yang diikuti dengan identitasnya.
Tujuan dari icon ini adalah untuk
memudahkan dalam
mengaktifkan suatu program
aplikasi. Icon ini dapat kita
tambah dan kurangi sesuai
dengan kebutuhan kita.
6. Docking Area
Docking area menampilkan
current status dari setiap model
batch yang dijalankan dari
ditandai oleh yang menandakan
status batch tersebut.
7. Tracker Koordinat
8. Feedback Area
Pesan feedback area terdiri dari
informasi dan peringatan yang
berhubungan dengan proses –
proses system.
Pesan pada feedback area dapat
dihapus dengan cara highlight text
dan tekan (delete). Selain itu
ukuran feedback juga dapat
diubah dengan cara drag kiri
sashed sampai ukuran yang
diinginkan
adalah data hasil joint
3. METODE PENELITIAN
survey,
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian b) Data kualitatif
Adalah data yang disajikan
Waktu pelaksanaan penelitian,
dalam bentuk kata verbal
dilaksanakan dalam waktu bulan
bukan dalam bentuk angka.
terhitung dari bulan september hingga
Yang termasuk data
bulan oktober 2018.Bertempat di PT.
kualitatif yaitu profil
Kalimantan Prima Persada site PMSA-
perusahaan serta kondisi
SJAL berlokasi di kecamatan Loa Janan
umum lokasi penelitian.
kabupaten Kutai Kartanegara provinsi
Kalimantan Timur

3.2 Teknik pengumpulan Data 2. . Sumber Data


a) Data primer
Data-data yang digunakan dalam Data primer adalah data
penelitian ini diperoleh dari hasil yang di ambil langsung dari
pengamatan langsung dilapangan dan lapangan ataupun dialog
ditunjang oleh data-data kepustakaan langsung dengan pembimbing
yang ada serta hasil diskusi dengan lapangan yang berhubungan
pengawas, pembimbing serta sumber dengan pengukuran kemajuan
lain yang berkompeten. tambang,antara lain :
1).Nilai koordinat setiap titik
3.3 Jenis Data dan sumber data ( koordinat X dan koordinat Y ).
2).Elevasi (Z) Akhir penambangan
1. Jenis Data Bulan September
Adapun data yang digunakan b). Data sekunder
dalam penelitian ini adalah data Data sekunder adalah data yang
kuantitatif dan kualitatif sudah ada baik yang bersumber dari
a) Data Kuantitatif
Adalah jenis data yang studi literatur,hasil penelitian
dapat diukur atau dihitung sebelumnya ataupun instansi yang
secara langsung yang memberikan penjelasan atau
berupa informasi atau gambaran umum mengenai lokasi
penjelasan yang dinyatakan penelitian dan informasi-informasi
dengan bilangan atau yang terkait dengan permasalahan
berbentuk angka dalam hal dalam penelitian ini,data-data
ini data yang di perlukan sekunder antara lain : Kordinat awal
setelah penambangan, Elevasi awal
setelah penambangan ,Peta
topografi daerah penelitian, Data
ritase produksi (truck count) dan
Data sampel muatan vessel HD

3.4 Analisis Data


. Tahap analisis data ini meliputi
perhitungan dari hasil pengolahan
data, yaitu : perhitungan dari
software minescape, kemudian
membandingan hasil perhitungan
dari software minesape dengan hasil
perhitungan ritase tersebut dan
selanjutnya menganalisis penyebab
perbedaan antara produksi hasil
perhitungan ritase dan hasil dari
perhitungan aplikasi software
minescape. serta persentase kadar
menggunakan persamaan yang ada
4.2 Pembahasan penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2.1 Volume Kemajuan Tambang pit P UPPER


4.1 Hasil penelitian Bulan agustus – September 2018
4.1.1 Volume dan Tonase material yang
Dengan menggunakan Metode Cross Section
tertambang
Tonase Tertambang pada Pit P Upper PT. pada Minescape maka volume kemajuan tambang
Kalimantan Prima Persada
Tabel 4.1 Tonase Batubara Tertambang
pada pit P Upper dapat dihitung
volume
Month
(ton) Bulan Juli – Agustus tahun 2016
agustus-September 58,373.50
Bulan agustus-september tahun
Sumber.data : MoCo Section KPP 2018
2018
Tabel 4.1 volume OB Tertambang
volume
Month
(BCM)
agustus-September 528,503.2

Sumber data : Hasil penelitian

4.1.2 Selisih Produksi Kemajuan


Tambang Berdasarkan Hasil Joint
Survey Dan Ritase Alat Angkut Sumber : Hasil Penelitian Pada PT. Kalimantan Prima
(Truck Count). Persada
Gambar 4.1 Kemajuan Tambang Pit P Upper Bulan
Tabel 4.3 Selisih Truck Count Dan Joint agustus-september 2018

Survey Bulan September 2018


Data survey Overburden Bulan September Dimana dengan menghitung volume
2018
overburden berdasarkan metode cross section
Truck Joint Deviasi
Pit Month
Count Survey BCM % kita mendapatkan 25 segmen dengan jarak
P
Upp
Agustus –
526031. 528,503.
2,471. 0. persegmen 25 m² (gambar 4.1), dan memiliki
September 89 46
er 31 2
penurunan elevasi overburden dengan rata-rata
Sumber : Data perusahaan dan Hasil Penelitian

10 meter adapun penggambaran setiap

segmennya masing-masing di lampirkan

(Lampiran 8). Untuk mengetahui luas dari tiap

segmen, sehingga untuk menghitung volumenya


kita dapat menghitungnya dengan perhitungan dengan menggunakan Microsoft

menggunakan Microsoft excel. Adapun hasil excel (Tabel 4.4) dengan menggunakan rumus :

Volume x Jarak

Volum
segm Luas Jarak per e dengan perhitungan volume tiap
en (M²) segmen (M) (BCM)
1-1' 0 25 0
segmennya terlampir (Lampiran 4)
2-2' 481.4 25 6017.5
13324. Table 4.4 volume kemajuan tambang bulan
3-3' 584.58 25 75 agustus-september 2018
15914.
4-4' 688.6 25 75
19840.
5-5' 898.63 25 38
23020.
6-6' 943.03 25 75
23841.
7-7' 964.32 25 88
1097.3 25771.
8-8' 7 25 13
1052.0 26867.
9-9' 1 25 25
10- 1531.6 32295.
10' 6 25 88
11=1 1634.2 39574.
1' 7 25 13
12- 40487.
12' 1604.7 25 13
13- 1351.5 36953.
13' 7 25 38
14- 1262.5 32676.
14' 21 25 14
15- 1229.9 31155.
15' 1 25 39
16=1 1233.3
6' 7 25 30791
17- 1153.4 29835.
17' 5 25 25
18- 1081.5
18' 1 25 27937
19- 26837.
19' 1065.5 25 63
20- 1035.9 26268.
20' 7 25 38
21- 25120. Sumber. Hasil perhitungan
21' 973.7 25 88
22- 19256.
22' 566.79 25 13
23- 11091.
23' 320.56 25 88
24- 5900.1
24' 151.45 25 25
25- 2627.2
25' 58.73 25 5
57340
5.9
4.2.2 Selisih Produksi Kemajuan Tambang 1. Direct dozing dalam proses penambangan
Berdasarkan Hasil Joint Survey Dan
Ritase Alat Angkut (Truck Count). 2. Kesalahan manusia pada proses

Volume overburden dari hasil pengukuran pengukuran,

joint survey pada bulan September 2018 yaitu 3. Pengali muatan vessel HD muatan OB

sebesar 528,503.2 BCM dan Dari hasil Adapun faktor-faktor yang menyebabkan

perhitungan ritase alat angkut diperoleh volume terjadinya selisih dalam perhitungan volume

overburden selama bulan september yaitu antara perhitungan joint survey dengan data ritase

526,031.31 BCM dari data produksi. Adapun alat angkut antara lain :

selisih volume overburden dari pengukuran joint 1. Dimana pada saat pengukuran

survey dengan data ritase alat angkut selama menggunakan metode grid/line dengan grid

bulan september 2018 yaitu sebesar 2,417.89 10 x 10 m sehingga pada saat

BCM . pengukuran, material yang tertumpuk

datanya tidak terambil.

4.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi 2. Dimana material OB tidak di loading

Selisih Produksi Kemajuan Tambang menggunakan Excavator melainkan

antara Hasil Joint Survey dan Ritase didozing ke luar pit, sehingga material

Alat Angkut (Truck Count). tersebut tidak terhitung dalam ritasi..

Setelah melakukan pengambilan data dan 3. Berdasarkan pengujian sampel sebanyak

menganalisis teknik pengolahan data, 40 data vessel HD pada bulan september

ditemukan penyebab munculnya selisih nilai 2018 didapatkan rata-rata 23.158 BCM

produksi dari hasil pengukuran joint survey untuk HD 465 dan rata-rata 43.334 BCM

dengan ritase alat angkut untuk HD 785 (data terlampir). rata-rata

Hipotesa yang muncul dari selisih hasil muatan vessel dibulan September lebih

volume data joint survey dengan truck count tinggi dari standar rata-rata di

yaitu : PT.Kalimantan Prima Persada.


465) dengan muatan yang
5. PENUTUP
diangkut untuk setiap dump
5.1 Kesimpulan
truck nya adalah 23 BCM
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumya dan alat angkut HD 785
perhitungan volume dan tonase dengan dengan muatan 42 BCM,
menggunakan metode cross section sebagai tapi kadang isinya lebih dari
perbandingan kemajuan tambang di PT. standar muatan.
Kalimantan Prima Persada, maka dapat 5.2. Saran.
disimpulkan :
1.. Diharapkan dalam pengambilan
1. Dari hasil perhitungan dengan metode data survey dilakukan
cross section diperoleh volume total bulan pengukuran yang lebih akurat
Agustus – September 2018 sebesar dan seoptimal mungkin.
528,503.2 BCM serta tonasenya sebesar
2. Diharapkan muatan HD harus
58,373.50 ton.
2. Dari Analisis perhitungan kemajuan diperhatikan agar selisih hasil

tambang september 2018 di PT. joint survey dengan Truck

Kalimantan Prima Persada diketahui Count tidak berbedah jauh,

bahwa selisih peroduksi dari volume joint karena pada perhitungan ritase

survey dengan volume hasil perhitungan alat angkut diasumsikan

ritase alat angkut pada bulan September muatan truk sama, terus

adalah 2,471.89 BCM. berdasarkan berat muatan


3. Faktor – faktor yang mempengaruhi tertimbang setiap siklus
analisa perbedaan jumlah volume ritase pengukuran tidak sama,
dengan joint Survey

a) Dimana pada saat pengukuran


menggunakan metode grid dengan grid
10 x 10 m sehingga pada saat
pengukuran, material yang tertumpuk
datanya tidak terambil.
b) Dimana material OB di dozing ke luar
pit, sehingga mengakibatkan tidak
material tersebut tidak terhitung
c) Pada saat pengisian alat muat
(exavator) kedalam alat angkut (HD
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Suparman, 2007, Perbandingan Perhitungan Kemajuan Tambang Menggunakan


Metode Cross Section Cara Manual Pada Pit Nakula, Kolaka PT. Antam : Program
Sarjana Upri Makassar.

Islanmiah Dina, Triono,. 2014, JGP Jurnal Geoogi Pertambangan, kutai kartanegara :
Fakultas teknik Universitas kutai kartanegara

Nuhung Slamet, 2004, Kartogerafi dan konsep-konsep dasar system penginderaan jauh.
Makassar
Norman, 2014, Tutorial minescape , Bandung.

Rauf Abdul. 1998,” Dasar – Dasar perhitungan Cadangan”. Yogyakarta.


.............,”Ilmu Ukur Tambang,” Universitas Veteran Republik Indonesia, Makassar
.
.............. laporan – laporan arsip perusahaan yang diperbolehkan diperbolehkan untuk dibaca PT.
Kalimantan Prima Persada (KPP) Site PMSA.

Anda mungkin juga menyukai