Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PERHITUNGAN VOLUME LAPISAN TANAH PENUTUP


(OVERBURDEN) PADA SURVEI PROGRESS DENGAN SOFTWARE
SURPAC VISION 6.5.1 DIBANDINGKAN DENGAN METODE RITASE
ALAT ANGKUT (TRUCK ACOUNT) PT. BINTANG SUKSES ENERGI,
KECAMATAN BAYUNG LENCIR, KABUPATEN MUSI BANYUASIN,
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan


Tugas Akhir pada Semester VI
Disusun Oleh :
Wahyu Irawan (1404020)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2017

PROGRAM STUDI TE KNIK PERTAMBANGAN BATUBARA


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL


Pelaksana / Penyusun
1. Nama

: Wahyu Irawan

NPM
Program Studi
Jurusan
Perguruan Tinggi
2. Waktu Pelaksanaan

: 1404020
: Teknik Pertambangan Batubara
: Teknik Pertambangan
: Politeknik Akamigas Palembang
: Februari s.d April 2017

Mengetahui,
Palembang, Desember 2017
Ka. Program Studi

Hormat kami,

Lina Rianti S.T,.M.T

Wahyu Irawan
NPM 1404020

Menyetujui,
Plt. Wakil Direktur Bid. Akademik

M. Ikbal Aziz, Se
I.

Judul

Analisis survey progress pada perhitungan volume lapisan tanah penutup


(overburden) dengan software surpac vision 6.5.1 dibandingkan ritase alat angkut
(truck count) PT. Bintang Sukses Energi, Desa Mendis Jaya Kecamatan Bayung
Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan.
II.

Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan ilmu ukur tambang adalah ilmu yang sangat

penting dipelajari karena berhubungan dengan konstruksi, eksplorasi dan


eksploitasi dalam dunia pertambangan. Ilmu ukur tambang itu sendiri erat
kaitannya dengan awal bukaan tambang. Perhitungan volume lapisan tanah
penutup bisa dilakukan menggunakan beberapa jenis perangkat lunak yaitu surpac
vision 6.5.1. Surpac Vision 6.5.1 merupakan salah satu perangkat lunak terpadu
yang dirancang untuk industri pertambangan sedangkan Alternatif lain untuk
mengetahui volume yang tergali dengan menggunakan ritase alat angkut dengan
menghitung ritase alat angkut dikalikan dengan kapasitas rata-rata dari vessel alat
mekanis tersebut. Dari ke dua metode tersebt terdapat selisih antara volume hasil
pengukuran survey progress dengan pencatatan ritase alat angkut (truck count).
Perhitungan dari kedua metode ini sering terjadi selisih sehingga menyebakan
kerugian bagi pihak perusahaan owner maupun pihak perusahaan kontraktor.
Pengkajian ini dimaksudkan untuk mengkaji teknik pengambilan data dan analisis
data dari pengukuran survey progress dan hasil ritase alat angkut (truck count)
sehingga perbandingan dari kedua metode tersebut dapat diselesaikan melalui
studi kasus di PT. Bintang Sukses Energi.
PT. Bintang Sukses Energi merupakan salah satu perusahaan Batubara yang
bergerak di bidang kontraktor batubara yang terletak di Bayung Lencir, Kabupaten
Musi Banyuasin, provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang dilakukan yaitu
pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) dan penambangan batubara.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami mengajukan permohonan untuk
melakukan Tugas Akhir di PT. Bintang Sukses Energi, Unit Penambangan Bayung
Lencir , Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
III. Tujuan dan Manfaat

3.1. Tujuan
Tujuan pelaksanaan penelitian tugas akhir ini adalah :
a. Menghitung jumlah volume cutt and fill hasil survey progress pada area
penambangan PT. Bintang Sukses Energi
b. Menghitung jumlah volume oveburden dengan menggunakan software
surpac vision 6.5.1 area penambangan di PT. Bintang Sukses Energi
c. Melakukan perbandingan jumlah volume cutt and fill dari kegiatan
survei progress di area penambangan PT. Bintang Sukses Energi
d. Mencari faktor penyebab terjadinya selisih dari perhitungan volume
overburden menggunaan software surpac vision 6.5.1 dengan metode
truck count di PT. Bintang Sukses Energi
3.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian Tugas Akhir adalah :
a. Dapat mengetahui volume cutt and fill di area penambangan PT.
Bintang Sukses Energi
b. Mengetahui jumlah volume overburden pada area penambangan PT.
Bintang Sukses Energi
c. Memperoleh selisih dari perbandingan volume cutt and fill dari
kegiatan survei pada area penambangan PT. Bintang Sukses Energi
d. Dapat mengetahui faktor yang dapat menyebaban terjadinya selisih
antara perhitungan volume cutt and fill dengan software surpac vision
dengan metode truck count.
IV.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian tugas akhir ini antara lain :
a. Perbandingan hasil perhitungan volume cutt and fill menggunakkan
software surpac vision 6.5.1 dengan produksi overburden metode truck
count
b. Perhitungan volume cutt and fill menggunakan software surpac vision
pada area penambangan overburden yang telah mengalami perubahan
hasil survei progress

c. Kegiatan survei progress meliputi pengukuran dan pengambilan titik


kordinat, pembuatan peta topografi dan peta kontur menggunakan
software surpac
d. Faktor- faktor penyebab terjadinya selisih pengukuran survey progress
dengan metode truck acount
e. Perhitungan volume overburden beradasarkan metode ritase alat
angkut (truck count )
V.

Dasar Teori
5.1 Survei pemetaan tambang menggunakan alat Total Station, Nikkon
Survey pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu dan teknologi dan
bidang pertambangan. Pekrjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan, dan
pemetaan yang melayani tujauan mendapatkan informasi pada semua
tahap dari prospeksi untuk eksploiitasi dan memanfaatkan kandungan
mineral, baik berada pada permukaan maupun pada bawah tanah. Dalam
dunia pertambangan survey ada 2 macam :
a. Survey original
Dalam kegiatan penambangan sebelum dimulai kegiatan yang
lainnya maka lebih dulu akan dilakukan kegiatan survey original yang
bertujuan untuk menggambarkan keadaan permukaan tanah yang belum
berubah karena belum ada kegiatan penambangan. Survey original sebagai
acuan untuk perhitungan volume progress .
Sebelum survey original dimulai biasanya terlebih dahulu
dilakukan kegiatan Land Clearing atau pembersihan lokasi dari vegetasi
yang tumbuh dan menutupi areal yang akan ditambang dengan bantuan
alat bulldozer agar mempermudah pekerjaan survey original .
b. Survey Progress
Survey progress adalah survey yang dilakukan setiap bulan yang
bertujuan untuk menghitung berapa volume overburden (lapisan tanah
penutup) yang dipindahkan dari lokasi tambang ke disposal area. Dari
hasil survey progress ini maka akan diketahui berapa BCM ( Bank Cubic
Meter ) lapisan overburden yang telah diambil dan dipindahkan dan yang
telah diambil dari lokasi tersebut.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, survei adalah teknik roset,


penyelidian, peninjauan, dengan memberi batasan yang jelas atas data.
Pemetaan adalah gambaran, Survei pemetaan merupakan sebuah ilmu, seni
dan teknologi untuk menentukan posisi relatif, suatu titk di bawah
permukaan bumi.
Adapun cara pengukuran bidang persil tanah ( pertahanan
nasional,, 2011: 6 ) adalah saebagai berkut :
Centering dan berdirikan Electtonik Total Station (ETS)
1. Dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik
2.

atau pengukur
Pasang total station di atas statif kemudian putar sekrup pengunci

3.

pada statif
Angkat dan gerkan 2 kaki statif sambil melihat titik ato melalui

4.

centering optik sampai benang centering mendekati titik patok


Apabila benang centering sudah mendekati titik patok, tancapkan

5.
6.

kembali 2 kali statif yang sudah diangkat tadi


Atur nivo tabung dengan cara menaik-turunkan kaki statif
Setelah nivo tabung berada di tengah, atur nivo kotak dengan
memutar serup A, B, C serta searah dan bersamaan sampai
gelembung udara nivo kotak tengah berada tepat di tengah

7.

lingakaran
Kemudian cek kembali apakah benang centering optik masih tepat
berada di atas titik patok. Apabila tidak tepat lagi, longgaran
pengunci total station dan gerakan total station secara perlahan
sampai benang centering optik benar-benar tepat berada di atas titik
patok. Bila sudah tepat kencangkan sekrup pengunci total station

5.2 Alat Survei Pemetaan


Pekerjaan survei dan pemetaan merupakan pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan peralatan
yang menunjang keberhasilan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu
pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah mengukur jarak atau sudut dan
berdasarkan ini pula maka alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang
dipersiapkan untuk mengukur jarak dan sudut. Alat-alat yang digunakan
ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana

atau modernnya alat ini dapat dilihat dari cara menggunakanya dan
komponen peralatanya. Adapun alat ukur jarak dapat berupa meteran (Pita
ukur skala besar), mistar, rambu ukur, GPS dan lainya.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam kegiatan survei (Syaripudin,
2008 : 18 233) adalah sebagai berikut :
1. Total Station, Nikkon, adalah alat utama dalam pengukuran tambang
yang dapat mengeluarkan gelombang kemudian dipantulkan kembali
oleh reflektor atau prisma. Alat ini dapat membaca sudut horizontal
dan vertikal bersama-sama dengan jarak miringnya (slope distance).
TS dilengkapi dengan chip memori, sehingga data pengukuran sudut
dan jarak dapat di simpan untuk kemudian didownload dan diolah
secara computerize

2.

Prisma Target (APS), digunakan sebagai alat pemantul gelombang


yang dipasang pada backsight sebagai titik ikat. Alat ini diletakkan
pada titik yang telah diketahui kordinatnya.

3.

Tongkat dan Prisma, digunakan sebagai tempat berdirinya alat


maupun APS tripod terbuat dari aluminium besi stainless

4.

Tripod digunakan sebagai tempat berdirinya alat maupun APS tripod


terbuat dari aluminium dan besi stainless

5.

Meteran, digunakan untuk mengukur tinggi Total Station dan APS


yang selanjutnya diinput ke dalam Total Station

6.

Hand Gps, digunakan untuk melakukan pembebasan lahan, membuat


boundary daerah yang ingin diambil titik detail, dan menentukan
stake out

7.

Handly Talky, digunakan sebagai alat komunikasi para kru survey

5.3 Kegiatan Joint Survei


Joint survei (Anomdyas, 2015) adalah kegiatan pengukuran dan
pengambilan data bersama sama pihak kontraktor dengan pemilik IUP
pertambangan (owner) Kegiatan joint survey terbagi dua yaitu kegiatan
mingguan dan kegiatan akhir bulan (Progress). Kegiatan pengukuran
mingguan umumnya melakukan pengukuran batubara roffl, floor dan mine
out, overburden, mud (lumpur) dalam waktu satu minggu dan sekaligus
untuk peta situasi, weekly plan, dan mengetahui jumlah inventory batubara
yang telah terbuka agar lebih mudah membuat planning mingguan dan
planning harian.sedangkan pada penutupan akhir bulan (progress)
dilakukan di area yang berbeda lokasi, yaitu
1.

Pengukuran part stockfile dengan mengambil data toe, top, spot serta
pengukuran data batubara yang tela di stock.

2.

Pengukuran ROM stockfile per seam-nya agar lebih mudah


mengetahui jenis, mutu/kualitas batubara tersebut.

3.

Pengukuran palnt dleed dengan mengambil data crest, toe, spot dan
mengikuti bentuk batubara.

4.

Pengukuran product bin dengan mengambil data crest, toe, spot sama
dengan pengambilan data di flant fedd tersebut.

5.

Pengukuran ditambang dengan mengambil data crest, toe, spot,


overburden, mud, serta pengukuran road, roof / floor batubara, mine
out dan batubara yang terpotong.

5. 4

Kegunaan Software Surpac Vision 6 .51 dalam kegiatan survey


Surpac Vision 6.5.1 adalah software yang sudah dikenal dalam di
dunia pertambangan yang tidak hanya untuk engineer tapi dapat juga
untuk geologi, Surveying dan juga untuk IT dan finance.

Surpac itu mudah digunakan dan fleksibel dalam pengunaanya


untuk berbagai bidang pekerjaan untuk geology, surveying, dan engineer.
Data yang diberikan berupa dalam mining dan juga eksplorasi. Surpac
juga dapat membuat data, membuat model cadangan dan estimasi,
perhitungan volume dan system gryde control. Surpac Vision 6.5.1
merupakan persyaratan dari ahli geologi, surveyor dan insinyur
pertambangan di sektor sumber daya cocok untuk komiditi, badan biji dan
metode penambangan.
Surpac juga bisa dipergunakan dalam perihitungan Cutt and Fill,
data prosesing pengukuran pembuatan peta sampai ploting hasil peta,
blasting, mine design, dan perhitungan cadangan mineral. Dalam kegiatan
survey para surveyor Surpac digunakan untuk menghitung volume Cutt
and Fill dengan memberikan design 3D.
1.

Adapun produk - produk yang tersedia dalam Surpac meliputi :

Drill Hole Database(GDB)

Stratigraphic Modelling

Bloc Modeling

Open Cut Planning

Scheduling

Mine Surveying

Haul Road Design

Drill & Blast

Dragline Modelling

5.5 Perhitungan Volume Produksi dengan Menggunakan Metode Truck


Count
Truck Count merupakan hasil produksi pada area penambangan
yang dicatat oleh bagian pencatat produksi (checker) berupa catatan ritase
alat dumpt truck dalam satu hari dengan masing-masing muatan.
Beberapa aspek yang mempegaruhi perhitungan produksi dengan metode
truck count yaitu :
1.

Faktor pengembangan (swell factor)


Swell factor adalah faktor yang mempegaruhi perubahan volume

material dari kondisi institu (BCM) menjadi loose (LCM). Dengan adanya
perubahan volume akan dapat diketahui berapa presentase volume material
tersebut bertambah. Untuk menentukan faktor pengembangan suatu
material dapat ditentukan dengan membandingkan volume institu (BCM)
dengan volume loose (LCM). Untuk lebih teliti menghitung produksi suatu
alat mekanis menggunakan metode truck count maka perlu diketahui
faktor - faktor yang mempengaruhi hasil kerja peralatan mekanis tersebut.
Tiga kondisi material tersebut adalah sebagai berikut :
a. Keadaan institu (BCM)
Adalah keadaan material sebelum digangu dari bentuk aslinya.
b. Keadaan loose (LCM)

Adalah keadaan material yang telah digali dari keadaan aslinya dan
pada kondisi ini mengalami pengembangan volume
c. Keadaan compact (CCM)
Adalah keadaan material yang telah digali kemudian dipadatkan
kembali akibatnya terjadi penyusutan volume
2.

Kapasitas wadah alat angkut


Kapasitas alat angkut sangat berpegaruh terhadap volume

penggalian dan mempengaruhi jumlah produksi. Karena semakin besar


kapasitas wadah alat angkut akan semakin besar volume galian yang
diangkut, begitu juga sebaliknya bila kapasitas wadah kecil maka akan
kecil pula volume penggalian yang diangkut
3.

Ritase
Ritase adalah jumlah siklus kerja dari alat angkut pada satuan

waktu tertentu. Semakin besar jumlah ritase alat angkut dalam satu shift
kerja maka akan semakin besar volume produksi dari alat angkut tersebut.
V.

Metodologi Penelitian Tugas Akhir


Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah :
1.

Studi Literatur
Studi literatur adalah survei bahan bacaan, pembahasan literatur,
pencarian refensi teori yang relevan yang berkaitan dengan kegiatan survei

2.

penambangan sebelum penelitian tugas akhir ini


Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati mekanisme

kegiatan pengukuran di lapangan secara langsung.


Pengumpulan Data
Dalam penelitian tugas akhir ini terdapat dua jenis data yaitu :
Data primer

3.

Adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan meliputi : titik


kordinat, data gambar, data produksi hasil pencatatan ceker dengan metode
truck count
Data sekunder

Adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber pustaka yang


berhubungan dengan tugas akhir ini meliputi : sejarah perusahaan, lokasi
kesampaian daerah, pete topografi dan hasil produksi
4.

Pengolahan data
Data-data yang telah di peroleh kemudian di klasifikasikan

berdasarkan jenis data kemudian dilakukan analisis serta perhitungan sesuai


dengan kebutuhan dan tujuan dari penelitian tugas akhir ini.
5. Penulisan laporan
Penulisan laporan dilakukan setelah keempat poin diatas telah selesai
dilaksanakan.
VI.

Tempat dan waktu pelaksanaan

7.1. Tempat pelaksanaan


Nama instansi/perusahaan

: PT. Bintang Sukses Energi

Alamat perusahaan

: Desa Srimaju Bayung Lencir, Kabupaten.


Musi Banyuasin, provinsi. Sumatera
Selatan

7.2. Waktu pelaksanaan


Sesuai dengan surat permohonan yang diajukan kepada bapak/ibu pimpinan
PT. Bintang Sukses Energi. Tugas akhir ini akan dilaksanakan pada tanggal
Februari s.d. April 2016 dengan deskripsi kegaitan.
No.

Kegiatan

1
2
3

Orientasi lapangan
Pengambilan data
Pengolahan data

1
+
-

Pembuatan laporan

Keterangan.
= = Dilaksanakan

VII. Penutup

2
+
-

Minggu ke
3
4
5
6
+
+
- zz= +
+

7
+

8
-

Kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melaksanakan penelitian


tugas akhir di PT. Bintang Sukses Energi akan saya laksanakan dengan maksimal
dan penuh tanggung jawab. Demikian proposal tugas akhir ini saya ajukan, Besar
harapan saya PT. Bintang Sukses Energi dapat menyetujui dan menerima proposal
tugas akhir ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan saya ucapkan terima
kasih.

CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama

: Wahyu Irawan

Tempat, TanggalLahir

: Banyuasin, 07 Juli 1995

JenisKelamin

: Laki - Laki

TinggiBadan

: 168 cm

BeratBadan

: 52 kg

Kewarganegaraan

: Indonesia

Status Sipil

: Belum Menikah

Status

: Mahasiswa Aktif

Agama

: Islam

Alamat Rumah

: Rt. 10 lk I Pasar Baru Bayung Lencir Kec. Bayung


Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi
Sumatera Selatan

Telepon/HP

: 082371703068

Email

: wahyuirawanblc1995@gmail.com

DATA PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
1. Sekolah Dasar Negeri 3 Bayung Lencir

, 2002 - 2008

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bayung Lencir

, 2008 - 2011

3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bayung Lencir , 2011 - 2014


4. Perguruan Tinggi Politeknik Akamigas Palembang

, 2014 sekarang

Pendidikan Non Formal


1. Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pertambangan dan Energi, Sekayu,
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pelaksanaanya 15 Juli sampai

15

Agustus 2013
2. Praktek Kerja Lapangan di PT. Putra Muba Coal, Job Site Sungai Lilin
Desa Mekar Jadi (B2), pelaksanaanya, tanggal 08 Agustus sampai 08
September 201
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Devisi Seni Himpunan Mahasiswa Tambang BatuBara Bersatu
Politeknik Akamigas Palembang
2. Anggota pramuka tingkat smk dan sma sederajat Kec. Bayung Lencir
3. Anggota paskibraka Kecamatan tingkat Sma , Smk Sederajat Kec.
Bayung Lencir

SEMINAR DAN PELATIHAN


1. Peserta Praktek kunjungan lapangan ke PT. Realita Jaya Mandiri, A5
Kec. Tungkal Jaya . Kab Musi Banyuasin mengenai gambaran umum
aktivitas penambangan secara langsung, 2013
2. Peserta Obdik Madabintal, 2014
3. Peserta ESQ Leadership Training, 2014
4. Peserta Kuliah Umum Gambaran Umum Kegiatan Pertambangan
Batubara, 2014
5. Peserta Kunjungan Lapangan ke PT Bukit Asam, Tanjungenim, 2014
6. Peserta Latihan LMOMTD 2014

7. Peserta praktek Studi Geologi Lapangan, Lahat 2015


8. Peserta Pelatihan Teknologi Keselamatan Tambang Batubara Bawah
Tanah, yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Mineral dan Batubara bekerja sama dengan

Mitsui Matsushima

Resources CO., Jepang,. LTD pada tanggal 10 - 13 November 2015 di


Politeknik Akamigas Palembang
9. Peserta Praktek Tambang Bawah Tanah yang diselenggarakan oleh Balai
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah, ( Education and
Training For Underground Mining ), pada tanggal 16 mei 2016 sampai
dengan 18 mei 2016, Sawah Lunto, Sumatera Barat
10. Kunjungan lapangan praktek tambang Bawah Tanah ke PT. Nusa Alam
Lestari , Sawah Lunto, Sumatera Barat, 2016
11. Peserta kunjungan lapangan praktek Peledakan di PT. Semen Baturaja
Persero, Tbk , 2016
12. Peserta kuliah umum gambaran umum potensi perminyakan hulu migas di
indonesia, 2016

Palembang, 26 Juli 2016


Hormat Saya

Wahyu Irawan
NPM 1404020

Anda mungkin juga menyukai