PENDAHULUAN
awalnya dibuat dari bahan yang sederhana (kayu, bambu, daun dan
proses geologi yang telah terjadi, selama jutaan tahun secara keseluruhan
1
menghasilkan bermacam-macam dan jumlah bahan galian dengan
air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh Negara dan
karena itu semua kegiatan atau aktifitas yang berkaitan dengan hal
tersebut wajib d lakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang
salah satunya yaitu Di kota Palu. Secara umum Kota palu mempunyai
Batu kali, batu andesit, Pasir, pasir-Batu, dan Granit. Wilayah Sulawesi
tinggi dalam penyediaan bahan ini, dan hal ini hampir merata Di seluruh
2
masalah dalam bentuk basis data, grafik, dan tabel akan cepat teratasi.
TENGAH”
di kota palu.
3
1.2.1. Batasan masalah
palu.
Palu.
palu.
Palu
a. Akademik
4
3. Menembah referensi pengetahuan bagi pembaca mengenai cara
b. Pemerintah
Di Kota Palu.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Gambar 2.1
7
2.1.2 Geografi Daerah Penelitian
Secara geografis, Kota palu terletak pada 119° 50’ 13.30” BT dan
Sulawesi Tengah.
Gambar 2.2
8
2.2 Geologi Regional
2.2.1 Geomorfologi
a. Geomorfologi Regional
busur sulawesi barat bagian utara yang dicirikan oleh aktivitas volkanik
9
geologi ini dicirikan oleh variasi batuan, struktur dan sejarah geologi yang
dalam satuan morfologi ini. Di wilayah Kota Palu morfologi ini meluas di
2.2.2 Stratigrafi
bagi tiga (3) kelompok, dari tua kemuda yakni batuan Pra-Tersier dan
daerah penelitian berupa batuan malihan yang terdiri atas Sekis Mika,
10
Pra-Tersier secara tidak seleras, batuan Tersier merupakan formasi
Tinombo. Rangkain sedimen ini terutama terdiri dari serpih, batu pasir,
(Sukamto : 1973)
atau kolerasi antar lapisan yang berada dapat dikembangkan lebih lanjut
lapisan batuan.
11
Gambar 2.3
Kolom Stratigrafi Kec. Mantikulore, Kota Palu
Palu hingga Teluk Bone. Secara keseluruhan sesar ini panjangnya lebih
kurang 250 Km. Struktur Geologi yang dapat di amati di daerah ini berupa
Kekar tarik dan kekar gerus, terutama pada batuan Pra-Tersier dan
gawir berfaset segitiga dengan kipas aluvium berjajar dengan arah Barat-
Timur. Selain itu di jumpai pula indikasi lain berupa Breksi Sesar, Miilonit,
serta gores garis. Selain sesar berarah Utara-Selatan di jumpai pula sesar
12
(Sumber Data : Dinas ESDM Kota Palu)
Gambar 2.4
Peta Geologi Kota Palu
2.3. LANDASAN TEORI
13
2.3.1. Bahan Galian
pengendapan dari gas dan uap, pengendapan kimiawi dan organik dari
massa dasar aliran dimana tekstur ini berbentuk dari aliran lava yang
keluar dari mulut gunung api pada sayatan ini di temukan plagioclase,
fenokrisnya adalah mineral yang utuh atau belum rusak sama sekali,
merupakan mineral dengan warna ungu sampai hitam cross nikol dan
14
Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek
1. Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
pada batu gamping atau marmer dalam kristalin yang berlapis dan
3. Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur.
Suhu dan tekenan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga
untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain.
15
6. Batu Garam merupakan batuan sediment, Batu Garam ini terbentuk
7. Batu Apung adalah produk umum letusan gunung api dan umumnya
8. Granit adalah jenis batuan intrusiv, felsik, igneus umum dan banyak di
temukan,. Granit kebanyakan besar, keras, dan kuat, dan oleh karena
bumi.
10. Talk adalah mineral yang sangat lunak dengan komposisi kimia
Dolomit.
11. Andesit adalah suatu jenis batuan Beku Vulkanik, Ekstrusif, komposisi
umum, Andesit adalah jenis peralihan antara basalt dan dasit, dengan
16
geografi, dan personel yang didesain untuk memperoleh,menyimpan,
manusia.
sebagai berikut :
Printer
17
Perangkat lunak, merupakan sistem yang berfumgsi untuk
1. Sistem Tenaga
hari di suatu tempat tidak ada sumber tenaga maka di pakai sumber
18
2. Objek
permukaan bumi, seperti tanah, gunung, air, kota, atau benda-benda yang
3. Sensor
4. Detektor
5. Wahana
19
2.5.2. Data Citra Landsat
Gambar 2.5
Foto Udara Landsat 7
20
(Sumber : Hasil Klasifikasi Menggunakan Citra)
Gambar 2.6
Citra Landsat ETM + 8
21
(Sumber : Hasil Klasifikasi Menggunakan Citra)
Gambar 2.7
Data Citra Landsat Admistrasi Desa Betteng, Kec. Pamboang, Kab.
Majene Prov. Sul-Bar
merekam gambar sejak bulan April 2013 silam. Satelit ini mengorbit setiap
99 menit dan merekam gambar dari setiap poin di planet ini setiap 16 hari,
22
Landsat 8 memiliki 9 gelombang pemancar, termasuk didalamnya
jarak pendek, juga dua sensor panas yang digunakan untuk berbagai
lahan Indonesia.
Landsat yang tersedia secara gratis sebanyak lebih 23 scane setiap tahun
23
Data citra satelit ASTER di harapkan dapat berkontribusi pada
tutupan Lahan.
Gambar 2.8
Data Citra Aster Danau Di Dagzê
24
(Sumber : Hasil Klasifikasi Menggunakan Citra)
Gambar 2.9
Data Citra Aster Pemetaan Mineral Tambang Escondida
fisik (visual) dari vegetasi, benda alam, dan unsur-unsur budaya yang ada
25
dasar untuk penelitian yang mendalam mengenai perilaku manusia dalam
(Suryantoro : 2002).
Power : 2000).
memilih training area untuk tiap kategori penutup lahan yang mewakili
26
sebagai kunci interprestasi merupakan klasifikasi terbimbing. Klasifikasi
bantuan komputer.
menentukan nilai pixel yang dikenal dan paling mirip dengan kategori
yang sama. Perbandingan tiap pixel citra dengan kategori pada kunci
berbagai strategi klasifikasi (dapat dipilih salah satu dari jarak minimum
peta penutupan lahan, dan dibuat tabel matrik luas berbagai jenis
27
2.6.2. Klasifikasi Unsupervised
penunjang apapun. Hal ini berarti bahwa proses tersebut hanya dilakukan
yang akan dibuat. Penentuan jumlah kelas ini dapat dilakukan dengan
spectral yang akan dibentuk. Setelah jumlah kelas spectral ini ditentukan
28
Parameter yang menentukan pemisahan dan pengelompokan
sampai 7
persen (%).
sampai 3,9.
kebutuhan.
(dalam presentasi, %)
29
Setelah semua kelas spectral teridentifikasikan kemudian dapat
dapat ditunjukan dari gradasi warna yang terbetuk yang menunjukan jenis
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Data
yaitu:
31
Peta Tutupan Lahan
Data koordinat dan tutupan lahan ini akan menjadi patokan bahwa
nilai spektral dari data citra pada koordinat tersebut adalah untuk
tersebut.
32
sehingga mudah dibaca. Setelah data dianalisis, maka perlu diberikan
penelitian (skripsi) sesuai dengan format dan kaidah penulisan tugas akhir
33
3.4. Bagan Alir Penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
DATA :
1. Data Kordinat Lokasi Tambang
2. Peta Geologi Palu
3. Data citra Landsat
4. Peta lokasi tambang Batuan
34
Penyusunan Laporan Penelitian
BAB IV
terdapat di kec. Palu barat yang merupakan tambang batuan yang kini
sedang beroprasi. Adapun data koordinat yang saya ambil adalah sebagai
berikut :
4.2. Pembahasan
35
Komposit band citra merupakan proses menggabungkan Band citra
Gambar 4.2
Komposit band data citra landsat etm +8
36
Gambar 4.3
Komposit band data citra landsat etm +8
visual citra, dalam hal ini memperbaki nilai piksel yang tidak sesuai
37
4.2.1.3. Koreksi Histogram
Gambar 4.4
Koreksi Under Layer Propertis
38
Gambar 4.5
Koreksi Under Layer Propertias
Koreksi Under layar properities dari band hijau, koreksi bermaksud untuk
menghasilkan gambar yang lebih nampak akibat dari pengambilan gambar yang
terhalang oleh atmosfir.
39
Gambar 4.6
Koreksi Under layar properities dari band biru, koreksi bermaksud untuk
menghasilkan gambar yang lebih nampak akibat dari pengambilan gambar yang
terhalang oleh atmosfir.
40
2. Koreksi Histogram Under Image Analysis
Gambar 4.7
Koreksi Under Image Analysis
agar dapat menghasilkan data gambar yang sesuai yang kita inginkan.
41
4.2.1.4. Koreksi Spektral
Gambar 4.8
Koreksi Spektral
42
4.2.2.1 Interpretasi citra secara manual
mengenali obyek yang tergambar pada data citra, maka kita tidak dapat
Dalam hal ini kita harus mempunyai data sebagai acuan untuk
dapat menyajikan nilai dari spektral yang ingin cari. Oleh karena itu,
43
Gambar 4.9
Titik Pengambilan Sample Batuan Andesit
informasi nilai spektral yang di sajikan pada data citra berupa diagram
Gambar 4.10
Diagram Show Scatterplots nilai spektral batuan andesit
metode Unsupervised
informasi spektral yang di sajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital
44
mengkategorikn secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi
spektral yang sama maka akan membentuk kelas atau warna yang sama.
Gambar 4.15
Interpreatasi data citra dengan menggunakan metode Unsupervised
45
Gambar 4.16
Interpreatasi data citra dengan hanya mengambil nilai spektral dari
batuan andesit
data geologi, dalam hal ini saya menggabungkan data yang diperoleh dari
citra etm +8 untuk mengetahui area yang memiliki potensi andesit yang
sesuai dengan data geologi atau formasi batuan yang memiliki potensi
andesit.
46
Gambar 4.17
peta Geologi Kota Palu
47
Gambar 4.18
Intergrasi data citra dengan data geologi
48
Dalam penyatuan data citra terlihat area potensi andesit daerah
formasi batuan gunung api basa yang secara geologi memang memiliki
49
BAB V
5.1. Kesimpulan
Band citra landsat untuk membentuk suatu tampilan yang ingin kita
tampilkan.
kualitas visual citra, dalam hal ini memperbaki nilai piksel yang
c. Koreksi Spektral
50
2. Cara mengetahui sebaran batuan andesit berdasarkan pemetaan
5.2. Saran
51