Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ketersediaan data atau informasi mengenai Sumber Daya Mineral
(bahan galian) merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
mempromosikan potensi bahan galian kepada investor. Dalam rangka otonomi
daerah potensi bahan galian merupakan salah satu aset pemerintah daerah
yang perlu dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan potensi bahan galian perlu
dilakukan penyelidikan pendahuluan dan kajian terhadap prospek
pengembangannya dengan melalui kegiatan eksplorasi.
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan.
2. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dan tujuan dilakukan kegiatan Kuliah lapangan Terpadu adalah
untuk menjalankan salah satu program dari bidang litbang HMTP UMMU
untuk memberikan materi kepada peserta berupa teori maupaun praktikan
secara langsung dilapangan tentang penggunaan alat-alat geologi, pengenalan
struktur-struktur geologi, dan deskripsi sampel terhadap singkapan ataupun
endapan bahan galian disekitar lokasi penelitian dilakukan.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk memenuhi tugas eksplorasi dengan
mengumpulkan informasi-informasi berupa data lapangan mengenai kondisi
geologi, geomorfologi, litologi baik jenis batuan, sebaran serta struktur yang
berkembang yang kemudian akan diinterpretasikan kedalam bentuk peta.
3. Perizinan Kegiatan
Sistem perizinan telah dilakukan sebelum kegiatan Kuliah Lapangan Terpadu
dilaksanakan dengan cara surat menyurat. Adapun rangkaian perizinan yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut :
 Permohonan izin dilokasi penelitian kepada tokoh masyarakat setempat
yakni, ketua RT desa Tahane

1
 Permohonan izin kepada ketua pemuda desa Tahane
 Permohonan izin pelaksanaan kegiatan kepada warga setempat
 Perizinan kepada pihak program studi Teknik Pertambangan Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara.

KOORDINAT WILAYAH IZIN


KULIAH LAPANGAN TERPADU (KLT) 2022
 Lokasi :
 Provinsi : Maluku Utara
 Kabupaten : Halmahera Utara
 Kecamatan : Malifut
 Desa : Tahane
 Bahan Galian : Andesit dan Batubara

Tabel 1.1 Korrdinat Lokasi Kuliah Lapangan Terpadu

Lokasi Koordinat (X) Koordinat (Y)


Basecamp 368762 126420
Lp 1 (Andesit) 368467 125728
Lp 2 (Batubara) 366972 125804

2
BAB II
GEOGRAFI DAN GEOLOGI REGIONAL

2.1 Geografi
Kabupaten Halmahera Utara terdiri dari 17 kecamatan, salah satunya
adalah Kecamatan Malifut. Kecamatan Malifut secara administratif terdiri
dari 22 desa dengan luas wilayah 254,85 km2 yang berada di dataran atau
pesisir hingga lereng, tebing.
Kecamatan Malifut beribukota di desa Samsuma dengan jarak ke
ibukota kabupaten sejauh 98 km. Secara geografis wilayah Kecamatan
malifut berbatasan dengan :
 Utara : Kecamatan Kao
 Selatan : Kecamatan Kao Teluk
 Barat : Kabupaten Halmahera Barat
 Timur : Desa Samsuma
Secara administratif daerah lokasi penelitian terletak di Desa Tahane,
Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara.
1.1.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Daerah lokasi penelitian atau lokasi kegiatan dilaksanakan di
Desa Tahane, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, yang
secara geografis terletak antara ……..
Lokasi penelitian berjarak sekitar …. dari Kota Ternate dengan
menempuh perjalanan dengan kapal laut selama ± 2 jam ke ibukota
Sofifi, kemudian dilanjutkan dengan jalur darat menggunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat melalui jalan beraspal dan
jalan berbatu selama ± 3 jam perjalanan untuk sampai ke desa tahane.
2.1.2 Iklim
Daerah lokasi penelitian mempunyai iklim yang relatif sama
dengan daerah lainnya di Indonesia yaitu beriklim tropis yang

3
dicirikan dengan pergantian dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau.
Desa Tahane, Kecamatan Malifut beriklim seperti layaknya
daerah dataran rendah di daerah tropis dengan cuaca panas sebagai ciri
khas. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan malifut adalah ± 32oC
dengan suhu terendah ± 26oC.
2.1.3 Vegetasi
Terdapat berbagai variasi vegetasi yang dapat di temui di lokasi
penelitian. Pada daerah pemetaan dapat dijumpai tumbuh-tumbuhan
seperti jenis tanaman pangan, tanaman kebun, dan tanaman kayu untuk
kebutuhan bangunan. Yang meliputi tanaman pangan yang terdapat
dilokasi penelitian adalah : umbi-umbian, jagung, kacang tanah, ketela,
tebu, dll. Tanaman kebun sayuran dan buah meliputi : cabai, pisang,
kelapa, cengkeh serta berbagai macam sayuran dan buah-buahan
lainnya. Yang termasuk tanaman kayu seperti kayu jati dan kayu
sengon.
2.1.4 Tata Guna Lahan
Pemanfaatan lahan di Desa Tahane, Kecamatan Malifut
digunakan sebagai perkampungan/pemukiman, pertanian,
perhubungan, perindustrian, pariwisata, pertambangan dan hutan.

2.2 Geologi Regional


Apandi & Sudana (1980) membagi fisiografi Pulau Halmahera dan
sekitarrnya menjadi 3 bagian yaitu Mandala Halmahera Timur, Halmahera
Barat, dan Busur Kepulauan Gunungapi Kuarter (Gambar 2.1).
 Mandala Halmahera Timur meliputi lengan timur laut, lengan tenggara,
dan beberapa pulau kecil di sebelah timur Pulau Halmahera. Morfologi
mandala ini terdiri dari pegunungan berlereng terjal dan torehan sungai
yang dalam,serta sebagian mempunyai morfologi karst. Area ini terdapat
pegunungan curam dengan titik tertinggi di Bukit Saolat yang mencapai
1508 mdpl. Area dataran hanya ditemui pada muara sungai seperti muara

4
Sungai Sangaji dan dataran di sekitar pantai. Batuan dasar area ini berupa
kompleks ofiolitdan sedimen laut dalam berumur Mesozoik, terimbrikasi
dengan sedimen berumur Paleogen dan di bagian atasnya diendapkan
sedimen klastik marin dan karbonat berumur Neogen (Sukamto et al.,
1981 dalam Darman & Sidi, 2000).
 Batuan dasar dari lengan timur laut terdiri dari dismembered ultrabasic-
basic rocks complex dengan variable low grade metamorphic overprint
dan terinterkalasi dengan sedimen Mesozoik dan Eosen.
 Mandala Halmahera Barat meliputi lengan utara dan lengan selatan
Halmahera. Morfologi mandala berupa perbukitan agak terjal dan
perbukitan karst. Terdapat endapan gunungapi yang berumur Oligosen.
Mendala Busur Kepulauan Gunungapi Kuarter meliputi pulau-pulau kecil
di sebelah barat pulau Halmahera. Deretan pulau ini membentuk suatu
busur kepulauan gunungapi. Sebagian pulaunya mempunyai kerucut
gunung api yang masih aktif.

Gambar 2.1 Pembagian Mandala Fisiografi Halmahera (Dimodifikasi


dari Apandi & Sudana 1980)

5
BAB III
KEGIATAN EKSPLORASI

3.1 Metode Penyelidikan


Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah dengan melakukan
pemetaan geologi permukaan. Dengan cara analisa permukaan terhadap
data-data geologi yang ada dipermukaan tanah seperti singkapan batuan/out
crop. Hasil akhir dari analisa data lapangan tersebut adalah dalam bentuk
peta topografi, peta geologi, dan peta penyebaran bahan galian. Berikut
metode langsung yang diterapkan dengan pengambilan data primer.
2.1.1 Penyelidikan Singkapan Batuan / Out Crop
Singkapan merupakan bagian dari tubuh batuan yang tersingkap
dipermukaan tanah. Singkapan terjadi karena adanya pengikisan dan
transportasi dari lapisan permukaan penutup dari suatu batuan,
sehingga lapisan batuan yang segar akan tersingkap dipermukaan.
Selain itu, singkapan batuan juga bisa terjadi karena adanya proses
tektonik yang berkembang pada suatu daerah yang menyebabkan
adanya struktur geologi berupa pengangkatan Sebagian lapisan batuan
dipermukaan tanah.
Singkapan batuan merupakan obyek utama yang digunakan
dalam pengambilan data di lapangan. Data lapangan yang dapat
diperoleh dari penyelidikan singkapan adalah deskripsi jenis batuan,
struktur geologi dan kedudukan batuan yang biasa dijadikan dasar
dalam pembuatan peta geologi dan penyebaran bahan galian disuatu
daerah.
Penyelidikan singkapan batuan pada daerah penelitian dilakukan
pada 2 titik lokasi penelitian. Jenis singkapan yang dijumpai berupa
batuan andesit dan batubara.
3.1.1 Pengumpulan Data

6
Pengumpulan data yang menunjang kegiatan eksplorasi berasal dari 2
sumber data yaitu :
 Data primer, yang berupa pengambilan data langsung dilapangan :
 Sampel batuan
 Deskripsi batuan
 Kedudukan batuan
 Lithologi singkapan
 Koordinat lokasi penelitian
 Foto lapangan
 Pengamatan morfologi secara langsung dilapanagn
 Data sekunder, berupa pengambilan data tidak langsung yang
berasal dari sumber referensi yang telah ada dari penelitian-
penelitian sebelumnya, berupa :
 Data informasi geografi daerah penelitian
 Data geologi regional
 Data literatur dari penelitian sebelumnya.

3.2 Tahap Penyelidikan


Tahap penyelidikan lapangan untuk eksplorasi dilaksanakan dengan 2
tahapan, yaitu tahap pra-mapping dan tahap pemetaan (mapping).
3.2.1 Tahap Pra-mapping
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan
observasi dan survey tinjau terhadap rencana lokasi penelitian,
dimana hasil dari tahapan ini adalah didapatkan koordinat lokasi
penelitian yang berupa wilayah izin eksplorasi. Sehingga dengan
pelaksanaan tahapan ini akan memudahkan dalam perencanaan kerja
berupa estimasi waktu dan biaya pelaksanaan kegiatan.
Selain dari kegiatan observasi dan survey tinjau, kegiatan yang
dilakukan pada tahap pra-mapping adalah studi pustaka. Kegiatan ini
berupa pembelajaran awal untuk menggali sebanyak mungkin

7
informasi – informasi yang berasal dari data sekunder hasil literature
atau penelitian- penelitian sebelumnya terhadap daerah penelitian
tersebut, berupa informasi geografi, dan geologi. Sehingga tujuan dari
kegiatan ini adalah memberikan gambaran umum terhadap kondisi
daerah penelitian, sehingga akan memudahkan dalam penyelidikan di
lapangan.
3.2.2 Tahap Mapping
Tahap mapping merupakan tahapan lanjut dari kegiatan
sebelumnya yaitu pra-mapping. Pada tahap ini dilakukan pemetaan
secara langsung di lokasi penelitian yang tujuannya untuk
mendapatkan data primer di lapangan. Sehingga dari tahapan ini akan
didapatkan data lapangan yang dijadikan bahan dalam pengolahan
data sehingga akan didapatkan informasi data secara valid
berdasarkan hasil penyelidikan langsung di lapangan.
3.3 Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan terhadap data lapangan yang
didapat yang dicocokan dengan data hasil studi literatur. Proses
pengolahan data dilakukan pada data – data yang berupa numerik dan
diskriptif. Data numerik yang didapatkan di lapangan berupa data
kedudukan batuan / strike dip, data koordinat hasil plotting titik penelitian,
data slope/ kemiringan lereng, data hasil tracking lokasi penelitian.
Sedangkan data yang termasuk ke dalam data diskriptif berupa data
diskripsi sampel batuan, data vegetasi, data geologi regional.
Data - data tersebut kemudian diolah, sehingga akan dibuat model
interpretasinya dalam bentuk peta daerah penelitian yang berupa peta
topografi, peta kesampaian daerah, peta penyebaran bahan galian dan peta
geologi regional. Tahapan analisis data dilakukan untuk mengkorelasi dan
menyimpulkan hasil proses interpretasi terhadap data di lapangan. Adapun
jenis analisa yang dilakukan pada kegiatan ini adalah proses perhitungan
cadangan terhadap bahan galian yang potensial pada daerah penelitian.

8
BAB IV

HASIL EKSPLORASI

4.1 Kondisi Geologi dan Geomorfologi Daerah Penelitian


4.1.1 Geologi Daerah Penelitian

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Morotai, litologi batuan yang


mendominasi daearah penelitian terdiri atas fomasi batuan vukkanik dan
batuan beku berumur kuarter yaitu :
1. Qht (Tuff)
Merupakan formasi yang tersusun atas lempung tufaan dan sisa
tumbuhan
2. Qpk (Formasi Kayasa)
Merupakan formasi yang tersusun atas lava dan breksi bersusunan
andesit dan basalt.
3. An (Andesit)
4.1.2 Geomorfologi Daerah Peneleitian
Morfologi yang daerah kuliah lapangan terpadu terdiri atas
kenampakan morfometri perbukitan bergelombang dengan elevasi 150 –
200 mdpl dan perbukitan curam bergelombang dengan elevasi 350 mdpl,
selain itu, kenampakan morfografis berupa pola aliran sungai sub
dendritik yang tersusun atas litologi vulkanik formasi kayasa
Pada proses pelapukan dan erosi yang terjadi di daerah penelitian
disebabkan oleh rendahnya tingkat resistensi batuan sehingga mudah
mengalami erosi yang kemudian menyebabkan adanya kenampakan
longsoran dibeberapa titik daerah yang berelereng cukup curam.
Longsoran terbetuk karena adanya pergerakan masa batuan yang telah
mengalami erosi permukaan.

9
4.2 Pemetaan Singkapan
1. Kedudukan lokasi : LP 1
Tempat : Singkapan Batu Andesit
Koordinat : X = 368467, Y = 125728
Elevasi : 13 m dpl
Vegetasi : Kelapa dan cengkeh
Tiba Pukul : 08.00 WIT
Cuaca : Cerah
Kegiatan : Deskripsi batuan, sampling, sketsa lokasi dan
interpretasi lokasi.

Gambar 4.1 Singkapan batu andesit

2. Kedudukan lokasi : LP 2
Tempat : Singkapan Batubara
Koordinat : X = 366972, Y = 125804
Elevasi : 179 m dpl
Vegetasi : Kelapa dan kayu sengon
Tiba Pukul : 08.00 WIT
Cuaca : Cerah

10
Kegiatan : Deskripsi batuan, sampling, sketsa lokasi dan
interpretasi lokasi

Gambar 4.2 Singkapan batubara

4.3 Pengambilan Sampel Batuan


Adapun proses pengambilan sampel batuan dilakukan selama 2 hari
pada hari jumat dan sabtu. Proses sampling merupakan kegiatan
pengambilan
data primer yaitu pengambilan langsung di lokasi penelitian. Tahapan kerja
pengambilan sampel batuan dilakukan di setiap titik penelitian di masing-
masing singkapan batuan. Pada saat tiba di lokasi titik penelitian, langkah
pertama yang dilakukan adalah plotting area menggunakan GPS.
Tujuannya untuk mendapatkan koordinat di setiap titik singkapan.
Selanjutnya dilakukan pengambilan sample batuan di masing- masing
singkapan. Peralatan kerja yang digunakan berupa palu geologi. Proses
pengambilan sampel dilakukan untuk menganalisa jenis batuan pada
singkapan sehingga akan didapatkan diskripsi batuan secara terperinci
terhadap sampel di masing- masing titik penelitian.
4.4 Analisa Sampel Batuan
Proses analisa sampel yang didapatkan di masing- masing lokasi
penelitian dilakukan secara megaskopis, dimana proses diskripsi dilakukan
secara langsung dengan mata telanjang tanpa alat bantu berupa mikroskop.
Peralatan dan bahan kerja yang digunakan pada tahapan ini adalah peralatan

11
sederhana berupa alat tulis dan lembar form diskripsi batuan. Hasil dari
analisa sampel batuan ini akan digunakan sebagai data acuan dalam proses
interpretasi peta. Berikut hasil analisa sampel batuan di lokasi penelitian :

1. Lokasi : LP 1
Jenis Batuan : Batuan beku intermediet
Warna : Abu-abu
Tekstur
 Kristalinitas : Holokristalin
 Granularitas : Afanitik
 Bentuk Kristal : Subhedral
 Relasi : Equigranular
Komposisi Mineral : Plagioklas, biotit, hornblende, kuarsa
Struktur : Masif
Nama Batuan : Batu andesit
Foto Sampel :

Gambar 4.3 Batu Andesit

2. Lokasi : LP 2
Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik
Warna : Hitam
Kilap : Kusam
Gores : Hitam
Kekerasan : Very soft
Pecahan : Tidak beraturan
Ketahanan : Rapuh
Pemilahan : Buruk
Mineral : Mineral karbon

12
Nama Batuan : Batubara
Foto Sampel :

Gambar 4.4 Batubara

4.5 Penyebaran
Terdapat 2 bahan galian yang kami temukan dengan penyebaran yang
masing-masing berbeda, yaitu :
 Batu Andesit
Penyebaran batuan andesit terdapat di daerah pemukiman yang
tepatnya di lokasi pertama kegiatan penelitian dilakukan dengan
membentuk suatu lapisan.
 Batubara
Penyebaran batubara terdapat di daerah aliran sungai pada lokasi kedua
kegiatan penelitian dilakukan. Dengan penyebaran ke arah tenggara -
barat laut sepaanjang aliran sungai kea rah hulu sungai, dengan ketebalan
yang bervariasi.

13
BAB V

KESIMPULAN

Setelah kami melakukan kegiatan Kuliah Lapangan Terpadu di lapangan


yaitu di Desa Tahane, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera, Porivinsi
Maluku Utara, kami dapat menyimpulkan bahwa :

Keadaan Lingkungan Daerah Penelitian

Berdasarkan letak lokasi penelitian dan geografis memiliki keadaan


lingkungan yang telah di bagi dalam beberapa bab, yaitu :

 Kabupaten Halmahera Utara terdiri dari 17 kecamatan, salah satunya adalah


Kecamatan Malifut. Kecamatan Malifut secara administratif terdiri dari 22 desa
dengan luas wilayah 254,85 km2 yang berada di dataran atau pesisir hingga
lereng, tebing.
 Iklim, Desa Tahane, Kecamatan Malifut beriklim seperti layaknya daerah
dataran rendah di daerah tropis dengan cuaca panas sebagai ciri khas. Suhu
tertinggi yang tercatat di Kecamatan malifut adalah ± 32 oC dengan suhu
terendah ± 26oC.
 Vegetasi, Pada daerah pemetaan dapat dijumpai tumbuh-tumbuhan seperti jenis
tanaman pangan, tanaman kebun, dan tanaman kayu untuk kebutuhan
bangunan. Yang meliputi tanaman pangan yang terdapat dilokasi penelitian
adalah : umbi-umbian, jagung, kacang tanah, ketela, tebu, dll. Tanaman kebun
sayuran dan buah meliputi : cabai, pisang, kelapa, cengkeh serta berbagai
macam sayuran dan buah-buahan lainnya. Yang termasuk tanaman kayu seperti
kayu jati dan kayu sengon.

Kondisi Geologi yang digolongkan dalam beberapa bab, yaitu :

14
 Mandala Halmahera Timur meliputi lengan timur laut, lengan tenggara, dan
beberapa pulau kecil di sebelah timur Pulau Halmahera. Morfologi mandala ini
terdiri dari pegunungan berlereng terjal dan torehan sungai yang dalam,serta
sebagian mempunyai morfologi karst. Area ini terdapat pegunungan curam
dengan titik tertinggi di Bukit Saolat yang mencapai 1508 mdpl. Area dataran
hanya ditemui pada muara sungai seperti muara Sungai Sangaji dan dataran di
sekitar pantai. Batuan dasar area ini berupa kompleks ofiolitdan sedimen laut
dalam berumur Mesozoik, terimbrikasi dengan sedimen berumur Paleogen dan
di bagian atasnya diendapkan sedimen klastik marin dan karbonat berumur
Neogen (Sukamto et al., 1981 dalam Darman & Sidi, 2000).
 Batuan dasar dari lengan timur laut terdiri dari dismembered ultrabasic-basic
rocks complex dengan variable low grade metamorphic overprint dan
terinterkalasi dengan sedimen Mesozoik dan Eosen.
 Mandala Halmahera Barat meliputi lengan utara dan lengan selatan Halmahera.
Morfologi mandala berupa perbukitan agak terjal dan perbukitan karst.
Terdapat endapan gunungapi yang berumur Oligosen. Mendala Busur
Kepulauan Gunungapi Kuarter meliputi pulau-pulau kecil di sebelah barat
pulau Halmahera. Deretan pulau ini membentuk suatu busur kepulauan
gunungapi. Sebagian pulaunya mempunyai kerucut gunung api yang masih
aktif.

Penyebaran

 Batu Andesit
Penyebaran batuan andesit terdapat di daerah pemukiman yang tepatnya di
lokasi pertama kegiatan penelitian dilakukan dengan membentuk suatu lapisan.
 Batubara
Penyebaran batubara terdapat di daerah aliran sungai pada lokasi kedua
kegiatan penelitian dilakukan. Dengan penyebaran ke arah tenggara - barat laut
sepaanjang aliran sungai kea rah hulu sungai, dengan ketebalan yang
bervariasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rauf Abdul.1998.Perhitungan Cadangan Endapan Mineral, Modul Kuliah,


Jurusan Teknik Pertambangan UPN ‘Veteran’Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Utara catalog : 1102001.8205010

16
LAMPIRAN

1. Peta Kesampaian
2. Peta Topografi
3. Peta Geologi
4. Peta Penyebaran Batubara

17

Anda mungkin juga menyukai