Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah
rahmat dan karunianya yang telah di berikan kepada kita yang tidak terhitung nilai
dan harganya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun tugas makalah ini
dengan judul “Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap”. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih banyak kepada dosen bersangkutan yang telah memberikan kami tugas
ini, sehingga kami dapat mengeteahui dan menyusun laporan penelitian ini, jika ada
penulisan yang salah mohon di maafkan. Karena kami menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kami sangat mengharapkan kritik
dan saran agar tugas makalah ini akan menjadi lebih sempurna, dan dapat bermanfaat
bagi pembaca dan terutama bagi kami.
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

PembangkitLlistrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) adalah salah satu jenis


pembangkit listrik yang telah mengkombinasikan dua jenispembangkit listrik yaitu
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di
mana panas dari gas buang dari PLTG di gunakan untuk menghasilkan uap yang di
gunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang di gunakan untuk
menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU
merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energy panas
(hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energy listrik yang bermanfaat.

Pada dasarnya, system PLTGU ini merupakan penggabungan PLTG dan


PLTU. PLTU memanfaatkan energy panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran
di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Generator),
sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan di gunakan
untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang di hasilkan dalam ruang bakar pada
pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakan turbin dan kemudian generator,
yang akan mengubahnya menjadi energy listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan
bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunan bahan
bakar menentuka tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

Salah satu bagian penting yang berperan penting pada PLTGU untuk
mensuplai gas kepada turbin adalah GCU (Gas Control Unit), scrubber adalah salah
satu komponen yang terdapat pada GCU yang berfungsi untuk mengatur tekanan dan
menyaring kotoran pada gas sebelum masuk kedalam turbin agar tetap efisien dan
aman. Tekanan yang masuk dalam GCU sangat besar maka sebelum di operasikan
sangat penting di lakukan uji kelayakan pada setiap kompomem GCU agar tidak
terjadi kebocoran ketika pada saat pengoperasian.

I.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian yang di khususkan pada Fuel Gas


Conditioning Unit (FGCU), khususnya Scrubber (V-101) serial No.150166 untuk
menentukan kapasitas, aliran gas, kekuatan dinding, tinggi dan diameter scrubber.

I.3 Batasan Masalah

1. Menghitung aliran gas actual (ACFS)


2. Menghitung masa jenis (PG)
3. Menghitung luas penampang pada plate pak (A)
4. Menghitung diameter lingkaran pada plate pak, (D)
5. Menghitung tebal silinder pada dinding

I.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan secara teknis yang di khususkan pada Fuel Gas
Conditioning Unit (FGCU) khususnya Scrubber untuk mengurangi resiko yang
timbul pada saat di gunakan untuk mensuplay gas ke pada turbin yang beroprasi pada
PLTGU 60 mega watt (MW) dan mensuplay gas pada turbin agar lebih bersihh, karna
sudah di filtrasi pada scrubber, menjamin kepastian dan kekuatan pada scrubber agar
tidak meledak pada pengoprasian.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian PLTGU

PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah


energy panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energy listrik yang
bermanfaat. Pada dasarnya system PLTGU ini merupakan penggabungan antara
PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energy panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam
Generator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan di
gunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang di hasilkan dalam ruang
bakar pada pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakan turbin dan
kemudian generator yang akan mengubahnya menjadi energy listrik. Sama halnya
dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

Siklus dasar turbin gas di sebut siklus brayton, yang pertama kali di ajukan pada
tahun 1870 oleh George Brayton seorang insinyur dari boston. Sekarang siklus
brayton di gunakan hanya pada turbin gas, yang merupakan cikal bakal dari PLTGU
denga proses kompresi dan ekspansi terjadi pada alat permesinan yang berputar. John
barber telah mempatenkan dasar turbin gas pada tahun 1791. Dua penggunaan utama
mesin turbin gas adalah pendorong pesawat terbang dan pembangkit tenaga listrik.

Turbiin gas di gunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang berdiri


sendiri (simple cycle) atau bergandengan dengan turbin uap (combined cycle) pada
sisi suhu tingginya. Turbin uap (combined cycle) memanfaat kan gas buang turbin
gas sebagai sumber panasnya. Turbin uap di anggab sebagai sumber mesin penbakar
luar (external combustion), di mana pembakaran terjadi di luar mesin. Energy termal
di pindah ke uap sebagai panas.
Sebelum pembangit daya ukuran besar berbahan bakar batu bara atau pun
bertenaga nuklir telah mendominasi pembangkitan tenaga listrik. Tetapi sekarang
turbin gas berbahan bakar gas alam yang telah mendominasinya karena kemampuan
start (black start) yang cepat, efisien yang tinggi, biaya awal yang lebih rendah, waktu
pemasangan yang lebih cepat, karakter gas buang yang lebih baik dan berlimpahnya
persediaan gas ala. Biaya pembangunan pembangkit tenaga utama hingga awal tahun
1990an. Lebih dari separoh dari seluruh pembangkit daya yang akan di pasang di
masa yang akan datang di perkirakan akan merupakan pembangkit daya turbin gas
ataupun di kombinasikan dengan turbin uap (combined cycle).

Di awal tahun 1990-an General Electric telah memasarkan turbin gas dengan
ciri perbandingan tekanan (pressure ratio) 13,5 menghasilkan daya net 135,7 MW
dengan efisiensi termal 33 persen pada operasi sendiri (simple cycle operation).
Turbin gas terbaru yang di buat General Electric bersuhu masuk 1425 oC (2600oF)
menghasilkan daya hingga 282 MW dengan efisiensi termal mencapai 39.0 persen
pada operasi sendiri (simple cycle operation).

Bahan bakar minyak ringan seperti minyak diesel, minyak tanah, minyak
mesin jet, dan bahan bakar gas yang bersih (seperti gas alam) paling cocok untuk
turbin gas. Bagaimanapun, bahan bakar tersebut di atas akan menjadi lebih mahal dan
pasti akan habis. Oleh karena itu pemikiran kemasa depan harus dilakukan
untuk ,menggunakan bahan bakar alternative lain.
Gambar II.1 PLTGU

II.2 Bagian bagian PLTGU

Secara garis besar komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai
berikut :

A. Alat bantu pada boiler


Boiler atu ketel uap adalah suatu alat yang di gunakan untuk memproduksi
uap dengan tekanan dan temperature tertentu. Uap yang di gunakan dan di
hasilkan digunakan untuk menggerakan turbinuap sehingga dari turbin uap
tersebut akan didapatkan energy mekanis. Selanjutnya energy mekanis ini
akan di ubah menjadi energy listrik di dalam generator.
Adapun boiler sendiri mempunyai alat-alat bantu seperti berikut :
1. Economizer
Economizer adalah alat yang di gunakan untuk memanaskan air
pengisi ketel dengan media pemanas energy kalor yang terkandung di
dalam gas bekas. Hal ini di maksudkan untuk mendapatkan air pengisi
ketel yang suhunya tidak jauh berbeda dengan air yang terdapat pada
boiler drum, serta untuk menaikan efisiensi boiler.
2. Drum uap / stean drum
Steam drum adalah alat yang di gunakan untuk memisahkan bagian
air, uap basah dan uap kering karena di dalam boiler terjadi pemanasan
bertingkat. Setiap unit boiler dilengkapi oleh sebuah steam drum dan
di pasang pada bagian atas dari boiler.
3. Super Heater
Uap yang di hasilkan boiler drum ada yang masih berupa uap basah,
dan untuk mendapatkan uap yang betul-betul kering. Uap basah yang
berasal dari boiler drum perlu di panaskan lagi pada super heater
sehingga uap kering yang di hasilkan naik ke steam drum dan
memutar sudu-sudu turbin uap. Setiap boiler biasanya di lengkapi
dengan dua buah super heater yaitu primary dan secondary super
heater yang dipasang pada bagian atas dari ruang pembakaran
(furnace).
4. Desuper Heater
Desuper heater merupakan sprey water yang di gunakan untuk
mengatur temperature uap yang di alirkan ke turbin. Alat sudah di buat
sedemikian rupa sehingga bila temperature uap melebihi ketentuan,
maka desuper heater ini akan menyemprotkan air yang berasal dari
discharge boiler fead pump sampai temperaturnya normal kembali.
5. Soot Blower
Soot blower merupakan alat pembersih pipa di dalam boiler yang di
akibatkan menempelnya sisa-sisa pembakaran, dengan media
pembersih auxiliria steam.
6. Boiler Feed Pump (BEP)
(BEP) merupakan pompa pengisi air boiler. pompa tersebut
memompakan dearator storage tank ke boiler.
B. Alat-alat bantu pada Turbin
Adapun alat-alat bantu pada turbin adalah sebagai berikut :
1. Condenser
Condenser di buat dari sejumlah pipa-pipa kecil yang mana air laut
sebagai media pendingin dapat mengalir melalui pipa-pipa tersebut.
Sedangkan uap bekas yang keluar dari turbin akan memasuki sela-sela
pipa kondensor sehingga terjadilah perpindahan panas dari uap ke air
laut yang selanjutnya kan terjadi pengembunan dan kondensasi uap.
Uap yang sudah berubah menjadi air di dalam kondesor dintampung di
dalam hot well. Sedangkan kondesor berfungsi untuk menaikan
efisiensi turbin mengembunkan uap bekas dari turbin dengan media
pendingin air laut yang mengalir melalui pipa-pipa kecil di dalam
kondesors sehingga air kondensasi tersebut dapat di jadikan sebagai air
pengisi ketel.
2. Condensate Pump
Setelah air kondensasi terkumpul pada hot wel, maka air tersebut di
pompakan oleh condensante pump ked aerator tank dengan melalui
heater.
3. Low Presure Heater
Alat ini di gunakan untuk memanaskan air condensate yang berasal
dari hot well, sebelum di masukan ked aerator tank. Konstruksi
pemanasan ini terdiri dari pipa-pipa air yang di lalui oleh condensate
dan pada bagian luarnya di panasi dengan uap yang di ambilkan dari
extraction steam dari turbin.
4. Auxiliary Cooling Water Pump
Pompa ini berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin yang di
butuhkan untuk mendinginkan minyak pelumas dan gas hydrogen. Air
pendingin yang disirkulasikan oleh pompa ini di dinginkan lagi oleh
air laut dalam auxillary cooling water heat exchanger.
5. High Pressure Heater
Alat ini berguna untuk memanaskan air pengisi ketel yang berasal dari
daerator storage tank, yang selanjutnya akan di kirim ke ketel lewat
economizer. Konstruksi alat ini terdiri dari pipa-pipa air yang di lalui
oleh air boiler feed dan bagian luarnya di panasi dengan uap.
6. Daerator
Daerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang O2 dan gas-gas
lain yang terkandung dalam air kondensat, di samping itu juga
berfungsi sebagai pemanas air kondensat.
7. Air Ejector
Air ejector adalah suatu alat yang di konstruksikan dari sebuah nozzle
sehingga bilamana dialiri uap akan dapat menarik udara dan gas-gas
yang tidak dapat mengembun di dalam kondensor sehingga kondensor
akan menjadi vacuum.
Alat ini ada dua macam yaitu :
a. Priming Ejector
Priming ejector di gunakan pada saat start up, kemudian bila
kemampuannya sudah mencapai batas maka penarikan vacuum
di lakukan oleh alat ini.
b. Air Ejector
Air ejector di gunakan untuk menarik kevakuman setelah
melalui alat pimming ejector.

Secara garis besar komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai berikut :

 Cranking Motor
Cranking motor adalah motor yang di gunakan sebagai penggerak awal saat
turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun compressor.
Motor cranking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan
tegangan tinggi 150 KV/500 KV jawa-bali.
 Air Filter
Air filter merupakan filter yang berfungsi menyaring udara bebas agar udara
yang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.
 Combustion Chamber
Combustion chamber (ruang bakar) adalah ruang yang di pakai sebagai
tempat pembakaran bahan bakar (solar) dan udara atomizing. Gas panas yang
di hasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber di gunakan
sebagai pengerak turbin gas.
 Gas Turbin
Gas turbin adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energy gas
panas yang di hasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin
inilah yang akan di ubah oleh generator untuk menghasilkan listrik.
 Selector Valve
Selector valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas buangan
dari turbin gas, apakah akan di buang lamgsung ke udara ataukah akan di
alirkan menuju ke HRSG.
 GTG
GTG (Gas Turbin Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan
menggunakan tenaga putaran yang di hasilkan dari turbin gas. Pada PLTGU,
satu buah generator ini menghasilkan daya 100 MW. PT. Indonesia Power
Unit Bisnis pembangkit semarang memiliki 3 gas turbin generator dengan
kapasitas masing-masing adalah 100 MW
 Steam Turbin
Steam turbin (turbin uap) adalah turbin yang berputar dengan menggunakan
energy uap. Uap ini di peroleh dari penguapan air yang berasal dari HRSG
(Heat Recovery Steam Generator).
 HRSG
HRSG (Heat Recovery Steam Generator). HRSG di desain untuk beroperasi
pada turbin gas dengan pembakaran natural gas dan desitale oil.
 STG
STG (Steam Turbin Generator) merupakan generator berfungsi sebagai alat
pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang di peroleh dari
turbin uap. Tenaga penggeraknya berasal dari uap yang di hasilkan oleh
HRSG dengan putaran 300 RPM, berpendingin hydrogen dengan tenaga
keluar 11,5 KV. Pada PLTGU satu buah generator ini menghasilkan daya
kurang lebihnya sekitar 200 MW.

III.2 Cara Kerja PLTGU

PLTGU merupakan pembangkit listrik gabungan PLTG dengan PLTU. PLTG


disebut siklus bryton sedangkan PLTU disebut siklus rankine. Dari hasil tersebut bisa
di sebut dengan combined cycle.

Adapun siklus PLTGU adalah sebagai berikut :


Gambar II.2 skema PLTG

Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut :

 Turbin gas berfungsi menghasilkan energy mekanik untuk memutar


kompresor dan rotor generator yang teprasang satu poros, tetapi pada start up
fungsi ini terlebih dahulu di jalankan oleh penggerak mula (prime mover).
 Proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan bahan bakar
cair (fuel oil) maka terjadi proses penggabutan (atomizing) setelah itu terjadi
proses pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang kemudian di hasilkan
api dan gas panas yang bertekanan. Gas panas tersebut di alirkan ke turbin
senhingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran.
Selanjutnya gas panas di buang ke atmosfir dengan temperature yang masih
tinggi.

Proses seperti di atas tersebut merupakan siklus turbin gas yang merupakan
penerapan siklus bryton. Siklus tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar II.2 Diagram P-v dan T-s


Siklus seperti gambar di atas terdapat empat langkah yaitu sebagai berikut :

 Langka 1-2 : udara luar di hisap dan di tekan di dalam kompresor,


menghasilkan udara bertekanan (langkah kompresi)
 Langkah 2-3 : udara bertekanan dari kompresor di campur dengan bahan
bakar, terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah
pemberian panas).
 Langkah 3-4 : gas panas hasil pembakaran di alirkan untuk memutar
turbin (langkah ekspansi)
 Langkah 4-5 : gas panas dari turbin di buang ke udar luar (langkah
pembangunan)

Adapun siklus kombinasi (combined cycle) :

Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan PLTU. Suklus PLTG
merupakan siklus bryton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal rankines
seperti gambar di bawah ini yaitu :
Gambar III.2 proses PLTGU

Gambar II.2 Siklus Kombinasi

II.3 Kelebihan PLTGU

Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus


pembangkit (PLTGU) maka dapat di peroleh beberapa keuntungan, di antaranya
adalah :

1. Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biaya operasi (Rp/kWh lebih


rendah di bandingkan dengan pembangkit termal lainnya.
2. Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energy) lebih rendah.
3. Pembangunannya relative cepat.
4. Kapasitas dayanya berfariasi dari kecil hingga besar
5. Fleksibilitasnya tinggi
6. Tempat yang di perlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya infestasi
lahan lebih sedikit
7. Pengoperasia PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan
pengoperasian
8. Waktu yang di butuhkan untuk membangkitkan beban maksimum 1
blok PLTGU relative singkat yaitu 150 menit

II.4 Kekurangan PLTGU

1. Prosedur pemelihara lebih sering di lakukan karena beroperasi pada suhu


yang sangat tinggi
2. Tidak ramah lingkungan meskipun lebih rendah jika di bandingkan dengan
pembangkit termal lainnya
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

PembangkitLlistrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) adalah salah satu jenis pembangkit
listrik yang telah mengkombinasikan dua jenispembangkit listrik yaitu pembangkit
listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di mana panas
dari gas buang dari PLTG di gunakan untuk menghasilkan uap yang di gunakan
sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang di gunakan untuk menghasilkan uap
tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan suatu
instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energy panas (hasil pembakaran
bahan bakar dan udara) menjadi energy listrik yang bermanfaat.

PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah


energy panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energy listrik yang
bermanfaat. Pada dasarnya system PLTGU ini merupakan penggabungan antara
PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energy panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam
Generator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan di
gunakan untuk memutar sudu (baling-baling).

III.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai