Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN SOAL – SOAL LATIHAN BAB I

PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK

OLEH :

T. Afrian (5193530005)

TEKNIK ELEKTRO A 2019

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Ir. A . Hakim Butar-butar MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULATAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
1. Jelaskan proses konversi energi menjadi energy listrik pada pusat listrik !

 Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga
Uap (PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah
menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar
yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar
dan minyak merupakan wujud cairnya.

Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan


bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air
dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar
dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan,
sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang
yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas
Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan
langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan
turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam
generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor
untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam
jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau
sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower
yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator
untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air
ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan
melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan
kembali ke dalam ketel.

 Pusat Listrik Tenaga Dissel (PLTD)

Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar),
biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil,
terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam
perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel
ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak
torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi
putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik.
Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan
tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh
gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.

Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada
mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang
pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran.
Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4
langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna
mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus
perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang
digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih
kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.

 Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG)
akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik.Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)
maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara
dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel
debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara
dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.

Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar


dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan
udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan
dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan
udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi
(enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin
menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah
melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang
disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan
pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah
korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak
boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per
mill (ppm).

 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan
kombinasin antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan
dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.
Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat
Recovery Steam Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG,
3 unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50%
dari daya unit PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas
buang unit PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan daya
PLTU akan mengikuti saja.

PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan


bakarnya.Secara umum HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU, yang
bekerja untuk menghasilkan uap. Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut
akan dialirkan ke turbin uap dan memutar generator untuk menghasilkan daya listrik.
Dan efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik termal lainnya mengingat listrik yang
dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG ditambah PLTU tanpa bahan
bakar.

 Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik


konvensional, yaitu ; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang
dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran
turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan
panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari
pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur
dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat.
Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari
lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.
Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang sama,
dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus
selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium
ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan
asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena
itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif
yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam
bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN,
sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

 Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)

Prinsip dasar pemanfaatan sumber energi tenaga air ini adalah dengan (i)
mengandalkan jumlah debit air dan (ii) dengan memanfaatkan ketinggian jatuhnya
air.Berdasarkan konstruksinya, ada dua cara pemanfaatan tenaga air untuk pembangkit
listrik: (a) memanfaatkan aliran air sungai tanpa membangun bendungan dan reservoir
atau yang sering disebut dengan Run-of-river Hydropower ; (b) membangun bendungan
dan membuat reservoir untuk mengalirkan air ke turbin.

Secara umum cara kerja PLTA adalah dengan memanfaatkan energi dari aliran
air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
intake, kemudian dengan menggunakan pipa pembawa (headrace) air diarahkan menuju
turbin. Beberapa PLTA biasanya menggunakan pipa pesat (penstock) sebelum dialirkan
menuju turbin/kincir air, dengan tujuan meningkatkan energi dalam air dengan
memanfaatkan gravitasi dan mempertahankan tekanan air jatuh.

Turbin yang tertabrak air akan memutar generator dalam kecepatan tertentu,
sehingga terjadilah proses konversi energi dari gerak ke listrik. Sementara air yang tadi
digunakan untuk memutar turbin dikembalikan ke alirannya. Energi listrik yang
dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun
digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.

2. Sebutkan beberapa produk sampingan yang tidak diinginkan yang timbul dalam
proses konversi yang disebut-sebutkan pada soal 1!

Jawaban :

Ada beberapa produk sampingan yang dihasilkan yaitu berupa “limbah” dan
“kebisingan” yang perlu dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.

3. Apa fungsi dari pusat listrik ?

Jawaban :

Sebagai tempat dimana proses pembangkitan tenaga energi listrik dilakukan , proses
pembangkitan energi listrik merupakan proses pengkonversian energi primer (bahan
bakar atau potensi tenaga air) menjadi energi mekanik penggerak generator,
selanjutnya energi mekanik ini diubah menjadi energi listrik oleh generator.

4. Sebutkan jenis- jenis pusat Listrik

Jawaban :

a. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)


b. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
c. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
d. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
e. Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
f. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
g. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

5. Apakah tipe generator yang umum dipakai dalam pusat listrik?


Jawaban : Generator sinkron
6. Sebutkan masalah utama dalam pembangkitan energi listrik!

Jawaban :
a. Penyediaan Energi Primer
b. Penyediaan Air Pendingin
c. Masalah Limbah
d. Masalah Kebisingan
e. Operasi
f. Pemiliharaan
g. Gangguan dan Kerusakan
h. Pengembangan Pembakitan
i. Perkembangan Teknologi Pembangkitan

7. Apakah syarat-syarat suatu mutu energi listrik ?


Jawaban :
a. Kontinuitas Penyediaan
b. Nilai Tegangan
c. Nilai Frekuensi
d. Kedip Tegangan
e. Kandungan Harmonisa

8. Jelaskan dengan gambar bagaimana proses penyediaan energi listrik


berlangsung dari pusat listrik sampai ke konsumen !
Jawaban :
9. Mengapa PLTU yang besar umumnya dibangun dipantai ?
Jawaban :
Karena perlu air pendingin dalam jumlah yang besar dan dermaga untuk trasportasi
bahan bakar yaitu batu bara yang lewat laut.

10. Ada 7 syarat mempararel generator sebutkan !


Jawaban :
• Besar tegangan kerja (voltage ) masing-masing generator

• Urutan fase masing –masing generator (arah pashe)

• Frekuensi (herzt) masing-masing generator

• Sudut phase masing-masing generator


11. Gambarkan beberapa buah generator yang dihubungkan paralel sampai ke beban, berikut
peralatan-peralatan yang digunakan dalam hal mutu listrik :

a. Voltage dip

b. Swell, swings

c. Flicker

d. Impuls

Untuk poin a, b, c, d gambarkan penyebab terjadinya.

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai