Anda di halaman 1dari 5

REKAYASA IDE BAHAN BAHAN LISTRIK

Teknologi Superkonduktor untuk Energi Terbarukan

OLEH :

NAMA:
FAJRI HAMONANGAN
NAUFAL HUSEIN
ALBET JEKIA

PRODI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, NOVEMBER 2017
BAB I

Selama ini ilmuwan memimpikan teknologi superkonduktor yang laik pasar.


Perkaranya, untuk menghantarkan listrik tanpa kehilangan energi, superkonduktor
membutuhkan suhu kritis yang berada jauh di bawah suhu ruangan.

Fenomena yang dikenal hampir setiap orang adalah, selain cahaya, bohlam
konvensional juga memproduksi panas. Tapi hanya 10 persen energi yang dikonversi
jadi cahaya oleh bohlam lampu. Dan 90 persen dubah menjadi panas.
Tapi mengapa arus listrik berubah menjadi sesuatu yang berbeda? Dari mana cahaya
dan panas berasal? Kuncinya ada pada hambatan listrik. Arus listrik - elektron
mengalir melalui kawat penghantar - melepas energi ke atom kawat penghantar.
Semakin besar hambatan, semakin besar energi yang dilepaskan oleh atom dan
suhunya akan bertambah panas. Kawat penghantar yang sangat tipis akan menjadi
merah menyala: hasilnya cahaya dan panas.
Pada bohlam, efek semacam ini diinginkan. Tapi pada banyak kasus, energi justru
menghilang. Seperti pada jaringan listrik saluran udara.
Seabad yang lalu, ahli fisika Belanda Heike Kamerlingh Onnes menemukan, bahwa
dalam kondisi tertentu beberapa material tidak lagi memiliki hambatan listrik. Lalu
menjadi "superkonduktif". Kamerlingh Onnes menggunakan helium cair untuk
mendinginkan merkuri hingga mencapai suhu minus 269 derajat. Ini hampir mencapai
nol absolut, suhu yang paling rendah di alam. Hasil analisanya menunjukkan, dalam
keadaan super dingin, logam kehilangan tahanan listrik.

1
BAB II

METODE YANG SUDAH ADA

Seabad yang lalu, ahli fisika Belanda Heike Kamerlingh Onnes menemukan, bahwa
dalam kondisi tertentu beberapa material tidak lagi memiliki hambatan listrik. Lalu
menjadi "superkonduktif". Kamerlingh Onnes menggunakan helium cair untuk
mendinginkan merkuri hingga mencapai suhu minus 269 derajat. Ini hampir mencapai
nol absolut, suhu yang paling rendah di alam. Hasil analisanya menunjukkan, dalam
keadaan super dingin, logam kehilangan tahanan listrik.

2
BAB III

IDE BARU

Selama berabad-abad, efek ini hanya menarik bagi para ahli fisika. Tapi di akhir
abad 20, peneliti menemukan, bahwa material menjadi superkonduktif pada suhu
yang lebih tinggi. Pada minus 196 derajat, efeknya sudah bisa dimanfaatkan. Suhu
rendah tersebut bisa dicapai dengan nitrogen cair, bahan yang bisa diperoleh dengan
mudah karena juga digunakan untuk kebutuhan industri lainnya.
Superkonduktor dikenal manfaatnya untuk MRI, pencitraan resonansi magnetik.
Kumparan magnet superkonduktif mampu menghasilan medan magnetik kuat, yang
tidak akan bisa dicapai dengan material konvensional. Hasil pindaian MRI
memberikan citra sesungguhnya dari jaringan tubuh yang tidak akan bisa diperoleh
dari sinar X.
Kumparan superkonduktif juga digunakan pada keret maglev yang bobotnya puluhan
ton. Kereta berada dalam posisi mengambang di atas rel dan mampu melaju hingga
lebih dari 580 kilometer per jam.
Idealnya, jika superkonduktivitas bisa digunakan untuk transmisi listrik jarak jauh. Ini
bisa mencegah kehilangan listrik saat ditribusi, sehingga pembangkit listrik tidak harus
dibangun sedekat mungkin dengan konsumen.
Pembangkit listrik tenaga surya di belahan dunia yang disinari matahari akan mampu
memproduksi listrik yang tidak akan berkurang saat transmisi ke seluruh dunia.

3
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Superkonduktivitas

Anda mungkin juga menyukai