Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SURVEY TINJAU

PT. Konawe Bakti Pratama

10.777 Ha
Kecamatan Routa
Kabupaten Konawe
Sulawesi Tenggara

Indonesia

Dibuat oleh:

Muh Fahmi Dwifaza


Rahmat Dwi Suprayogi

Geologist

23 – 30 November 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya industri nikel di Indonesia dan di dukung oleh potensi

sumberdaya nikel yang masih besar di Indonesia, ini merupakan peluang bagi PT. Bina

Mitra Indosejahtera (PT. BMIS) untuk mengembangkan bisnisnya dan diharapkan bisnis

tersebut dapat memberikan manfaat dan kemakmuran bagi pemegang saham, karyawan,

maupun masyarakat setempat, serta berpartisipasi dalam memajukan industri nikel

Indonesia kedepannya. Setelah dilakukan peninjauan awal melalui desktop study terhadap

IUP PT. Konawe Bakti Pratama yang dianggap potensial dalam hal ketersediaan nikel

laterit di wilayah tersebut, kegiatan survey tinjau dilakukan sebagai tahapan untuk

penilaian potensi endapan untuk pertimbangan tahapan berikutnya yaitu eksplorasi rinci.

PT. Bina Mitra Indosejahtera mendapatkan kesempatan untuk melakukan survey

tinjau terhadap lahan PT. Konawe Bakti Pratama yang memiliki 3 (tiga) Lokasi IUP yang

digabungkan menjadi satu lahan. Masing-masing IUP memiliki luasan berbeda yaitu IUP

yang pertama seluas 7.288 Ha, yang kedua seluas 1.253 Ha dan yang ketiga seluas 2.236

Ha dengan luasan keseluruhan sebesar 10.777 Ha.

1.2 Ketersampaian lokasi

Lokasi berada pada sebelah Barat Daya dari kantor PT. Bina Mitra Indosejahtera

di Kec. Bahodopi, Kab. Morowali dengan jarak ± 80 Kilometer. Perjalanan dapat

di tempuh dengan jalur darat memakai kendaraan roda empat dengan waktu

tempuh ± 10 jam dengan jarak tempuh ± 354 Km dari Kec. Bahodopi menuju

penyebrangan Danau Matano untuk sampai di Soroako, perjalanan dilanjutkan

melewati Malili kemudian sampai di Desa Sarambu, Kab. Kolaka Utara sebagai
tempat pos awal untuk mencapai lokasi IUP yang berada di Kec. Routa Kab.

Konawe.

Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi


1.3 Waktu penyelidikan dan Tenaga Pelaksana

Kegiatan survey tinjau ini berlangsung mulai pada tanggal 23 November – 30

November 2021

Tenaga pelaksana kegiatan survey ini terdiri dari :

- 2 Geologist

- 2 Asisten Geologist

- 4 Tim Survey

- 5 Warga lokal

1.4 Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan survey tinjau ini

adalah sebagai berikut :

- Peta Geologi Lokal

- Peta Tata Guna Lahan

- GPS (Global Positioning System)

- Kantong sampel

- Alat tulis menulis

- Terpal

- Parang

- Kamera HP

- Kendaraan roda empat dan dua

- Karung

- Obat-obatan (P3K)

- Logistik, dll.
BAB II

KEGIATAN PENYELIDIKAN

2.1 Metode Penyelidikan

Pendekatan dan metode penyelidikan yang digunakan dalam survey ini adalah studi

literatur daerah yang dituju dan kegiatan lapangan, yakni eksplorasi langsung berupa

pemetaan geologi dikhususkan pada penyelidikan pola sebaran laterite pada lokasi

penyelidikan.

Gambar 2.1 Peta Plan Mapping


2.1.1 Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi dalam hal ini adalah pemetaan persebaran laterit pada peta

dasar 1:100.000. Pelaksanaan dilakukan dengan pengamatan permukaan tanah yang

mengindikasikan formasi batuan ultramafik dengan mengklasifikasi material

berdasarkan ukuran butirnya kedalam tiga jenis yaitu laterit, regolit, dan singkapan

batu. Selain batuan ultramafik, material dikategorikan sebagai brown soil.

2.1.2 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara grab sampling. Grab sampling

permukaan diambil dengan terlebih dahulu dilakukan penggalian sekitar ± 1 meter

menggunakan pacul lalu sampel diambil pada permukaan lubang dan dimasukkan ke

dalam kantong plastik serta ditutup rapat. Sampel yang diambil ini selanjutnya dianalisa

di laboratorium. Adapun analisa yang dilakukan terdiri dari analisa kimia batuan.

2.1.3 Hasil Yang Diharapkan

Dengan dilakukannya survey tinjau ini diharapkan bisa laporan akhir berisi data-

data teknis geologi dengan peta sebaran laterit skala 1 : 100.000 yang dilengkapi

dengan rekonstruksi yang menggambarkan arah penyebaran laterit di daerah tersebut

dan juga peta situasi yang menggambarkan situasi saat ini lokasi penyelidikan.

Walaupun penyelidikan ini masih merupakan survey tinjau, akan tetapi

diharapkan dapat menjadi sumber data yang dapat dikembangkan pada penyelidikan

selanjutnya.
BAB III

KONDISI UMUM DAN GEOGRAFIS

3.1 Kawasan Hutan

Kawasan hutan area IUP PT. Konawe Bakti Pratama masuk dalam status Hutan Lindung

(HL) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang

mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur

tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan tanah. Sedangkan

Hutan Produksi terbatas adalah merupakan hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara

tebang pilih.
Gambar 3.1 Peta Kawasan Hutan PT. Konawe Bakti Pratama

Tabel 3. 1. Status Kawasan Hutan PT. Konawe Bakti Pratama.

No STATUS KAWASAN HUTAN LUAS (Ha) LUAS (%)

1 Hutan Lindung (HL) 3879 36%

2 Hutan Produksi Terbatas (HPT) 6898 72%

3.2 Geologi dan Stratigrafi Regional

Berdasarkan peta geologi regional Lembar Lasusua yang diterbitkan oleh pusat penelitian

dan pengembangan geologi bandung, formasi yang menyusun daerah sekitar wilayah IUP PT.

Konawe Bakti Pratama yaitu, Kompleks Ultramafik terdiri atas serpentinite, harzburgite, dan

dunite. Formasi Meluhu terdiri atas batupasir, kuarsit, serpih hitam,serpih merah, filit,

batusabak,batugamping dan batulanau. Formasi Pandua terdiri dari konglomerat, batupasir

dan batulempung. Sedangkan Pualam Paleozoikum terdiri dari pualam dan batugamping

terdaunkan.
Gambar 3.2 Peta Geologi Regional PT. Konawe Bakti Pratama

3.3 Geomorfologi

Satuan morfologi yang berkembang di area IUP PT. Konawe Bakti Pratama berdasarkan

Peta Topografi merupakan pegunungan bergelombang sedang – kuat jika semakin ke bagian

tengah dan atas (utara) area IUP dengan kemiringan lereng berkisar 20 o - 70o dengan elevasi

450 – 1100 mdpl.

Gambar 3.3 Morfologi IUP PT. Konawe Bakti Pratama (Sumber Google earth 3D
Landsat)
BAB IV

HASIL SURVEY TINJAU LOKASI

4.1 Situasi Kegiatan

Hasil survey tinjau ini bisa di bilang tidak berhasil karena tidak bisa mewakili

keseluruhan area IUP yang di akibatkan oleh kurangnya referensi tentang akses menuju

lokasi, medan yang ekstrim dan faktor cuaca (musim hujan) yang terjadi hampir tiap hari

selama survey berlangsung yang mengakibatkan perjalanan menuju lokasi menjadi terhambat

dan kekurangan logistik. Tim survey hanya berkoordinasi dengan Kepala Desa Sarambu dan

warga lokal untuk menjadi kru survey.

Perjalanan dimulai pada tanggal 23 November 2021, pada hari pertama berangkat dari

rumah pak Desa menggunakan sepeda motor yang di sewa dari warga dan milik perusahaan

sendiri. Beberapa kali terjatuh dari kendaraan akibat jalan yang kurang baik dan licin,

sebagian kendaraan mulai bermasalah dan satu kendaraan tidak bisa melanjutkan perjalanan

seelah melewati sungai pertama karena mengalami kerusakan. Pada sekitar pukul 17.00 sore

mulai mendirikan tenda karena hari mulai gelap.


Gambar 4.1 Dokumentasi perjalanan

Tanggal 24 November 2021, pada hari kedua, perjalanan dilanjutkan kembali. Sekitar jam

12.00 siang hujan mulai turun membuat jalanan makin licin dan berlumpur. Banyaknya motor

bermasalah akibat jalan yang dilalui membuat perjalanan makin lama. Tim sampai di sungai

kedua sekitar pukul 14.00 siang. Kondisi sungai yang deras akibat hujan membuat sungai

tidak bisa dilalui kendaraan sehingga Tim memutuskan untuk mendirikan tenda. Hujan

berlangsung kurang lebih 3 jam.

Gambar 4.2 Dokumentasi perjalanan (sungai deras kendaraan tidak dapat menyebrang)

Tanggal 25 November 2021 hari ketiga perjalanan, jalur kendaraan banyak di jumpai

pohon tumbang membuat banyak waktu terbuang untuk membersihkan jalan. sebagian motor

sudah kehabisan bahan bakar dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sekitar pukul

14.00 siang cuaca mulai gerimis jadi diputuskan untuk mencari sumber air terdekat lalu

mendirikan tenda sembari menunggu teman-teman yang berjalan. Pukul 14.30 hujan mulai

deras hingga jam 17.00 sore reda.


Gambar 4.3 Dokumentasi Perjalanan (Membersihkan jalan kendaraan)

Tanggal 26 November 2021 semua kendaraan di simpan karena kehabisan bahan bakar

dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Ada 1 warga ditugaskan untuk balik ke desa

untuk mengambil bahan bakar kendaraan pulang nantinya. Pada sekitar pukul 16.00 sore,

Tim sampai di danau yang kemudian akan di jadikan Camp Induk pada lokasi tersebut.

Gambar 4.4 Dokumentasi Perjalanan (Danau Lokasi Camp Induk)


Tanggal 27 November 2021 hari ke 5, perjalanan dimulai untuk memasuki lokasi IUP.

Berdasarkan pada Plan Mapping yang telah dibuat sebelumnya (Gambar 2.1), fokus utama

pada survey tinjau ini berada di bagian atas dan tengah wilayah IUP yang merupakan wilayah

batuan ultramafik, jadi Tim memutuskan untuk langsung mencari jalan ke bagian atas

wilayah IUP. Dalam perjalanan, makin ke utara perjalanan medan mulai terasa sulit karena

banyak terdapat tebing batuan yang terjal dan curam hingga tidak dapat dilalui. Dikarenakan

kondisi lapangan (terdapat banyak kendala), Tim akhirnya tidak bias melanjutkan perjalanan.

Sekitar pukul 13.00 siang, hujan kembali mengguyur sehingga memutuskan untuk kembali ke

Camp Induk. Tidak ditemukannya sumber air menjadi alasan tidak di dirikannya camp

berjalan.

Gambar 4.5 Dokumentasi Perjalanan (tebing terjal dan curam)

Tanggal 28 November 2021 hari ke 6, perjalanan masuk lokasi IUP dimulai dengan

mencari jalur alternatif lainnya. Sekitar jam 11.00 siang berhasil memasuki IUP melalui
bagian bawah area IUP. Memulai tracking di sekitar area tersebut dan melakukan tespit di

beberapa titik. Sekitar pukul 13.00 siang hujan kembali mengguyur, jadi di putuskan untuk

kembali ke Camp Induk. Hujan mulai reda pada sekitar pukul 17.00 sore.

Gambar 4.6 Dokumentasi perjalanan (Testpit)

Tanggal 29 November 2021 hari ke 7, keadaan logistik mulai menipis jadi survey tinjau

lokasi pun selesai dengan hasil kurang memuaskan. Tim memutuskan untuk balik ke desa.

Perjalanan dari Camp Induk sampai lokasi terakhir penyimpanan motor sampai sekitar pukul

11.00 siang. Dalam perjalanan balik ada 1 motor bermasalah jadi di putuskan untuk

mendirikan camp sembari memperbaiki kendaraan tersebut dahulu.

Tanggal 30 November 2021 hari ke 8, perjalanan dilanjukan menuju desa. Tim pun

sampai dengan selamat pada pukul 16.00 sore di kediaman rumah Pak Desa.

4.2 Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel paada survey tinjau menggunakan metode Grab Sampling yaitu

pengambilan sampel di permukaan tanah dengan melakukan penggalian terlebih dahulu

dengan kedalaman ± 1 meter.

Gambar 4.7 Dokumentasi pengambilan sampel


Gambar 4.8 Peta Titik Pengambilan Sampel

4.3 Sarana Infrastruktur dan Penunjang lainnya

Belum terdapat infrastruktur penunjang dalam lokasi PT. Konawe Bakti Pratama, bahkan

untuk akses jalan menuju lokasi jarang dilalui oleh warga di sekitaran lokasi tersebut. Tidak

adanya kegiatan masyarakat di dekat maupun dalam lokasi IUP membuat akses jalan menuju

lokasi menjadi sulit untuk di akses.


Gambar 4.9 Beberapa dokumentasi kegiatan menuju lokasi
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Lokasi IUP PT. Konawe Bakti Pratama dengan luas keseluruhan IUP seluas 10.777

Ha. Secara administratif terletak di Kecamatan Routa Kabupaten Konawe Provinsi

Sulawesi Tenggara.

2. Geologi Regional IUP PT. Konawe Bakti Pratama tersusun oleh Kompleks

Ultramafik (Ku), Formasi Meluhu (RJm), Formasi Pandua (Tmpp) dan Pualam

Paleozoikum (Pzmm).

3. Geomorfologi lokal PT. Konawe Bakti Pratama terdiri dari sedikit dataran dan bukit

sedang-curam (sebagian besar IUP).

4. Status kawasan hutan area IUP PT. Konawe Bakti Pratama terdiri dari Hutan Lindung

(HL) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

5. Area IUP PT. Konawe Bakti Pratama terbilang masih original dengan di dominasi

area bukit sedang-curam dan tidak mempunyai akses jalan menuju lokasi IUP.

6. Untuk area yang berhasil di survey, cuman terdapat area sedimentasi dengan

banyaknya boulder-boulder besar yang tersebar di sekitar area tersebut.

6.2 Saran

1. Mengingat kondisi lokasi jauh dan medan yang cukup ekstrim, tidak perlu di

lanjutkan survey tinjau dan mapping ini sehingga jika ada lokasi IUP yang sama (jauh

dan evaluasi konturnya cukup terjal) perlu di pertimbangkan sebelumnya sehingga

biaya survey tinjau dan mapping tidak banyak.

2. Mengingat kondisi pertambangan nikel yang sekarang ada dan lagi pesatnya, banyak

perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan Take Over (TO) maupun Joint


Operation (JO) IUP dan banyak hasil akhir setelah survey tinjau lokasi hasilnya nihil

atau tidak ekonomis karena lokasi dengan cadangannya tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan, maka perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan saat

ingin melakukan TO maupun JO lokasi IUP.


LAMPIRAN

Lampiran daftar koordinat

Nama perusahaan : PT. KONAWE BAKTI PRATAMA (1)


Lokasi : Kec. Routa
Kab. Konawe
Provinsi Sulawesi Tenggara
Komoditas Tambang : Bijih Nikel
Kode Wilayah : KW 08 FEB ER 005

Luas : 7.288 Ha

GARIS BUJUR GARIS LINTANG


NO BUJUR LINTANG
DERAJA MENI DETI DERAJA MENI DETI
DESIMAL DESIMAL
T T K T T K
1 121 27 44.46 3 14 59.82 121.46235 -3.24995
2 121 33 39.04 3 14 59.82 121.5608444 -3.24995
3 121 33 39.04 3 12 51.03 121.5608444 -3.214175
4 121 33 57.74 3 12 51.03 121.5660389 -3.214175
5 121 33 57.74 3 9 36.42 121.5660389 -3.160116667
6 121 30 8.12 3 9 36.42 121.5022556 -3.160116667
7 121 30 8.12 3 10 46.08 121.5022556 -3.179466667
8 121 31 29.37 3 10 46.08 121.524825 -3.179466667
9 121 31 29.37 3 11 11.68 121.524825 -3.186577778
10 121 31 49.95 3 11 11.68 121.5305417 -3.186577778
11 121 31 49.95 3 13 18.54 121.5305417 -3.221816667
12 121 32 20.94 3 13 18.54 121.53915 -3.221816667
13 121 32 20.94 3 13 45.35 121.53915 -3.229263889
14 121 31 28.26 3 13 45.35 121.5245167 -3.229263889
15 121 31 28.26 3 13 31.94 121.5245167 -3.225538889
16 121 30 39.7 3 13 31.94 121.5110278 -3.225538889
17 121 30 39.7 3 13 14.52 121.5110278 -3.2207
18 121 29 52.18 3 13 14.52 121.4978278 -3.2207
19 121 29 52.18 3 12 49.65 121.4978278 -3.213791667
20 121 29 0.53 3 12 49.65 121.4834806 -3.213791667
21 121 29 0.53 3 12 16.65 121.4834806 -3.204625
22 121 27 44.46 3 12 16.65 121.46235 -3.204625
Nama perusahaan : PT. KONAWE BAKTI PRATAMA (2)
Lokasi : Kec. Routa
Kab. Konawe
Provinsi Sulawesi Tenggara
Komoditas Tambang : Bijih Nikel
Kode Wilayah : KW 07 JNP 005

Luas : 1.253 Ha

GARIS BUJUR GARIS LINTANG


BUJUR LINTANG
NO DERAJA DERAJA
MENIT DETIK MENIT DETIK DESIMAL DESIMAL
T T
1 121 30 7.74 3 10 46.08 121.50215 -3.17946667
2 121 31 29.29 3 10 46.08 121.5248028 -3.17946667
3 121 31 29.29 3 11 11.67 121.5248028 -3.186575
4 121 31 49.95 3 11 11.67 121.5305417 -3.186575
5 121 31 49.95 3 13 18.53 121.5305417 -3.22181389
6 121 32 20.94 3 13 18.53 121.53915 -3.22181389
7 121 32 20.94 3 13 45.35 121.53915 -3.22926389
8 121 31 28.25 3 13 45.35 121.5245139 -3.22926389
9 121 31 28.25 3 13 31.94 121.5245139 -3.22553889
10 121 30 39.7 3 13 31.94 121.5110278 -3.22553889
11 121 30 39.7 3 11 14.74 121.5110278 -3.18742778
12 121 30 7.74 3 11 14.74 121.50215 -3.18742778
Nama perusahaan : PT. KONAWE BAKTI PRATAMA (3)
Lokasi : Kec. Routa
Kab. Konawe
Provinsi Sulawesi Tenggara
Komoditas Tambang : Bijih Nikel
Kode Wilayah : KW 07 JNP 001

Luas : 2.236 Ha

BUJUR TIMUR BUJUR LINTANG


BUJUR LINTANG
NO DERAJA MENI DETI DERAJA MENI DETI
DESIMAL DESIMAL
T T K T T K
1 121 26 44.17 3 10 30.41 121.4456028 -3.175113889
2 121 30 8.71 3 10 30.41 121.5024194 -3.175113889
3 121 30 8.71 3 11 14.76 121.5024194 -3.187433333
4 121 30 41.77 3 11 14.76 121.5116028 -3.187433333
5 121 30 41.77 3 13 14.41 121.5116028 -3.220669444
6 121 29 52.18 3 13 14.41 121.4978278 -3.220669444
7 121 29 52.18 3 12 49.65 121.4978278 -3.213791667
8 121 29 0.53 3 12 49.65 121.4834806 -3.213791667
9 121 29 0.53 3 12 16.65 121.4834806 -3.204625
10 121 28 7.85 3 12 16.65 121.4688472 -3.204625
11 121 28 7.85 3 11 36.42 121.4688472 -3.19345
12 121 27 23.43 3 11 36.42 121.4565083 -3.19345
13 121 27 23.43 3 10 58.26 121.4565083 -3.18285
14 121 26 44.17 3 10 58.26 121.4456028 -3.18285

Anda mungkin juga menyukai