Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan nikel dunia serta ditunjang oleh keberadaan
potensi bijih nikel di Indonesia, eksplorasi nikel laterit secara intensif dilakukan oleh perusahaan
swasta di Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Pada dasarnya daerah ini dikenal sebagai daerah
yang mempunyai potensi nikel laterit, batuan ultramafik menyebar sangat luas pada daerah ini
sebagai sumber dari terbentuknya nickel laterite.
Beberapa eksplorasi dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan tidak mengikuti kaidah
eksplorasi yang benar sehingga dapat menimbulkan resiko tinggi pada investasi sebab rendahnya
pemahaman akan distribusi nikel dan rendahnya kualitas data yang diperlukan untuk kebutuhan
mining.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk penyederhanaan peta geologi regional yang telah ada
menjadi zona-zona geologi dalam hubungannya dengan lokasi keberadaan litologi, distribusi
singkapan, serta kedudukan endapan nikel laterit dan mineral pengikutnya, yang nantinya akan
sangat membantu dalam pembatasan wilayah penyelidikan untuk eksplorasi lanjutan.
Geologist
Mine Engineer
Berdasarkan hasil plot koordinat, luas Wilayah IUP PT. Kelompok delapan indonesia yaitu
228,8 Ha.
Lokasi IUP
Jetty PT.KDI
Gambar 1 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah IUP PT. Kelompok delapan indonesia
Pemukiman terdekat yang dijumpai berjarak sekitar 2 – 4 Km dari Lokasi IUP. Pemukiman
tersebut dihuni oleh penduduk lokal yang dominan berasal dari suku Tolaki dan beberapa Kepala
Keluarga merupakan suku Bajo dan Bugis.
Berdasarkan dari peta lokasi IUP PT. Kelompok delapan indonesia didominasi (APL)
(GAMBAR 2).
Morfologi Perbukitan Terjal terdapat pada bagian barat yang dicirikan dengan ketinggian
berkisar antara 80 - 310 mdpl dan kemiringan lereng berkisar 16 – 350, untuk morfologi perbukitan
bergelombang terjal tersebar dari Timur IUP, dicirikan dengan ketinggian 60 - 420 mdpl dengan
slope berkisar antara 80 - 160.
Top ore
5m
4.2 Infrastruktur
MHR (Mine Hauing Road)
MHR berada didalam areal IUP yakni di selatan IUP PT. KDI yang berabatasan. Jarak dari
stockpile atas sampai ke jety adalah sekitar 2 km,jarak dari rencana bukaan ke blok H sekitar
2,5km dan jarak rencana bukaan pada blok alfa sekitar 3,3km.jalan cukup luas
Stockpile
Stockpile yang dapat dipakai sangat luas ,berada di tiga tempat pilihan penumpukan,di
stockpile atas, dan di jety PT.KDI,Tempat penumpukan sangat stabil kondisinnya untuk ETO DAN
EFO.stockpile sangat luas
Jetty
Jetty terdekat adalah milik PT. KDI yang sedang digunakan oleh PT.tiran dikarenakan
PT.KDI baru akan berkegiatan,jararak jetty dengan stockpile berkisar 2km.Jetty cukup luas
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil site visit yang dilakukan didalam wilayah IUP PT. Kelompok delapan
indonesia ,dapat diambil beberapa kesimpulan:
a. Indikasi Areal Prospek berdasarkan hasil site visit dan testpit memiliki luas area 25 Ha
dengan slope yang tidak terlalu terjal.
b. Areal prospek di bagian utara, barat dan pertengahan iup lokasi berstatus Kawasan Areal
Penggunaan Lain (APL).
c. Morfologi pada areal prospek sangat ideal untuk pembentukan endapan nikel dengan slope
yang tidak terlalu terjal.Pembentukan nikel di lokasi tersebut memiliki tahapan pembentu
kan ultramafik sempurna.
d. Sumber air yang tidak terlalu jauh dengan debit yang cukup ,jika nantinya akan dilakukan
pengeboran kembali pada areal prospek bila menggunakan mesin bor tipe Jacrow.
e. Areal blok H masih sangat memungkinkan untuk ditambang dengan melanjutkan bukaan
yang sudah ada
f. Perlunnya pembuatan jalan produksi baru untuk memprogres lahan blok Alfa sekitar 1,2
km
Untuk memperoleh data yang lebih akurat perlunya dilakukan kegiatan penyelidikan lanjutan
seperti testpit dan pengeboran pada Blok Alfa dan blok H.
Perlunnya percepatan yang lebih cepat dengan mela kukan penambangan pada blok H,dibarengi
dengan melakukan kegiatan pengeboran pada blok H agar mendapat hasil yang sangat maksimal
dari sisi ekonomis dan data.
Dokumentasi
1. PETA PENGAMATAN
2. PETA CITRA
3. PETA GEOLOGI
4. PETA KAWASAN HUTAN