Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Wilayah Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah termasuk dalam salah
satu daerah yang memiliki keterdapatan batuan ultramafik yang cukup luas dari hasil pen
elitian terdahulu. Batuan ultramafik merupakan batuan sumber dari endapan nikel later
it. Nikel laterit adalah mineral logam hasil dari proses pelapukan dan pengkayaan mineral
pada batuan ultramafik. Berdasarkan hal tersebut, daerah ini berpotensi memiliki endapan
nikel laterit yang besar. Sehingga, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
kualitas dan jumlah sumber daya yang ada.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan logam nikel di dunia dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan, maka peluang bagi perusahaan yang bergerak di sektor pertamba
ngan untuk membuka areal penambangan nikel di daerah ini sangatlah besar.

PT. Trida Daya Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bij
ih nikel. PT. Trida Daya Abadi melakukan kegiatan eksplorasi bijih nikel di Desa Sinampang
nyo, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Luwuk, Provinsi Sulawesi Tengah Dalam melakukan
kegiatannya PT. Trida Daya Abadi sangat berkomitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan K
erja, dan Lingkungan Hidup (K3LH).

I.2 Maksud dan Tujuan


Laporan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan detail guna mengoreksi batas s
atuan formasi pada peta geologi regional wilayah Desa Sinampangnyo dengan luas
blok 406 ha, yang sebelumnya berdasarkan pada peta Geologi Regional lembar Luw
uk termasuk dalam Formasi Kompleks Ultramafik, Formasi POH dan Formasi M atano
(Rusmana Dkk, 1993) dan melaporkan evaluasi geologi permukaan serta prospeksi area
pada wilayah blok 406 Ha.

I.3 Lokasi dan Luas Daerah Penyelidikan


Lokasi penyelidikan termasuk dalam wilayah Desa Sinampangnyo,
Kacamatan Pagimata, kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyelidik
an bahan galian laterit dilakukan diatas lahan seluas 406 ha.

Alat transportasi yang digunakan untuk menuju lokasi dapat melalui jalan dara
t, udara dan laut. Adapun rute yang ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut adalah
:

a. Jakarta – Luwuk
Dapat menggunakan pesawat terbang, dengan waktu tempuh kurang lebih
± 2 jam 30 menit.
b. Luwuk – Batu Putih
Dari Luwuk ke Desa Sinampangnyo, ditempuh dengan menggunakan alat
transportasi darat dengan waktu tempuh ± 1 jam 30 menit.
c. Desa – Lokasi IUP
Dari desa terdekat ke lokasi blok 406 ha terdekat, ditempuh dengan waktu
tempuh ± 1 jam 15 menit dengan berjalan kaki.

Secara geografis koordinat lokasi penyelidikan adalah sebagai berikut :

Table 1 Koordinat Batas Blok 406 Ha


Bujur Timur (E) Lintang Selatan (S)
No
Derajad (°) Menit (“) Detik (‘) Derajad (°) Menit (“) Detik (‘)
1 122 38 28,22 0 50 7,47
2 122 37 6,93 0 50 7,47
3 122 37 6,93 0 49 15,28
4 122 38 28,22 0 49 15,28

I.4 Keadaan Lingkungan


Uraian tentang kondisi umum daerah penyelidikan meliputi morfologi, kondisi sosial
ekonomi, iklim dan curah hujan, flora dan fauna, serta tata guna lahan, adalah
seperti berikut ini.
I.5 Topografi
Daerah konsesi IUP PT Kasmar Tiar Raya memiliki ketinggian topografi
berkisar 150 – 450 mdpl berupa Perbukitan landai bergelombang dan perbukitan
terjal bergelombang.
I.5.1 Penduduk dan Sosial Ekonomi
Penduduk di daerah penyelidikan terdiri atas Suku Siuna, Suku Buton, Suku
Muna, umumnya sudah berbaur dengan penduduk setempat. bahkan, banyak
diantara mereka yang sudah menjalin persaudaraan atau menikah dengan
penduduk asli. Mayoritas penduduknya beragama Nasrani, Katolik, dan Islam.
Adapun mata pencaharian penduduk di daerah penyelidikan secara umum
yaitu Bertani dan berkebun, dan pekerja tambang pada IUP Sekitar di Pagimana,
sebagai pekerja musiman pada proyek bangunan, jalan, dan berdagang. Sebagian
diantaranya ada juga yang bekerja sebagai karyawan swasta dan pegawai negeri
sipil (PNS). Tingkat pendidikan penduduk rata‐rata adalah lulusan sekolah Pertama
(SMP) dan yang sudah mencapai tingkat sarjana. Jalan yang menghubungkan antar
desa tergolong baik, sehingga cukup memudahkan masyarakat dalam melakukan
berbagai aktivitas kesehariannya..
I.5.2 Infrastruktur
Infrastruktur yang ada di daerah penyelidikan antara lain berupa prasarana
transportasi darat yaitu jalan Nasional yang merupakan jalan penghubung antar
Provinsi dan Kabupaten. Selain tersedia prasarana transportasi, di daerah
penyelidikan juga telah tersedia listrik, pemukiman, tempat ibadah, dan lain‐lain.
Pembangunan infrastruktur pemukiman penduduk umumnya berada di sekitar jalan
dan pusat kegiatan kemasyarakatan, yang merupakan jalan antar
Kabupaten/provinsi. Untuk kondisi jalan di beberapa desa yang termasuk kedalam
wilayah Kecamatan Pagimana ada beberapa desa yang masih memperlihatkan
kondisi jalan yang memperihatinkan.

I.5.3 Iklim dan Curah Hujan


Iklim yang berkembang pada daerah ini yaitu iklim tropis yang terdiri atas
musim hujan dan musim kemarau, yang dimana iklimnya sangat dipengaruhi oleh
angin laut. Curah hujan rata – rata 60,30– 263,00 mm perbulan. Berdasarkan jumlah
bulan basah dan perhitungan dari curah hujan BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN

GEOFISIKA maka Kabupaten Luwuk termasuk tepi iklim sangat menengah.

I.5.4 Flora dan Fauna


Lokasi konsesi blok 406 ha secara keseluruhan merupakan APL (Area
Penggunaan Lain) dan APT (Hutan Produksi Terbatas) dengan sebaran flora/tanam
an yang cukup lebat, terutama pada area perkebunan. Karakteristik tipe ekosistem y
ang dijumpai termasuk kedalam jenis tanaman perkebunan berupa cengkeh, kelapa,
dan aren beberapa jenis lainnya yang biasa dimanfaatkan, selain pakis – pakis, pisa
ng – pisang, dan jenis jambu – jambu yang vegetasinya lebih kecil. Pada lokasi blok
406 banyak dijumpai tanaman produktif, karena sebagian area tersebut masuk kedal
am Area Penggunaan Lain (APL).

Penyebaran jenis satwa liar dapat terjadi secara vertical dan horizontal. Secar
a vertical, penggolongan jenis satwa liar dapat dibedakan atas jenis satwa terrestrial
(permukaan tanah), arboreal (pemanjat pohon), dan top conapi (satwa terbang).

Secara horizontal, penggolongan jenis satwa liar didasarkan atas satwa yang
hidup di areal hutan lebat (hutan primer), satwa yang hidup di areal hutan terbuka (h
utan sekunder/tersier), serta satwa yang dapat hidup pada dua wilayah ekosistem te
rsebut. Jenis primata pada umumnya termasuk jenis arboreal (menghabiskan sebagi
an besar waktunya tinggal di pohon), meskipun untuk jenis owa-owa dan kera kadan
g sering turun ke permukaan tanah. Jenis Fauna yang dapat dijumpai pada lokasi bl
ok yaitu babi, ular, kera, burung, jenis reptile lainnya.

I.5.5 Tata Guna Lahan

Berdasarkan peta penunjukan Kawasan Hutan Se-Indonesia tahun 2019, lok


asi blok termasuk dalam kawasan Area Penggunaan Lain(APL) dan Hutan produksi
terbatas (HPT).

Table 2 Status Hutan Pada Lokasi IUP PT Kasmar Tiar Raya


I.6 Waktu
Kegiatan survey berlangsung selama 4 hari dari tanggal 10 sampai 13 oktober 2022, di
lapangan mengumpulkan data-data lapangan seperti pengambilan sampel permukaan ber
upa soil dan litologi serta data geomorfologi dan data data pendukung lainnya.

Table 3 Jadwal waktu Survey

JADWAL KEGIATAN EKSPLORASI


N Oktober 2022
Uraian Kerja
o 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Study Pustaka                    
           
Persiapan Lap
2                    
angan            
3 Penyidikan                                
4 Analisa Awal                    
           
5 Survey                    
           
Analisa Data T
7                    
erpadu
           
Pembuatan La
8                    
poran            

I.7 Metode dan Peralatan


Metode penyelidikan dilakukan melalui pemetaan permukaan ( surface mappi
ng ) yaitu dengan mengamati ciri - ciri fisik Bijih nikel laterite, ketebalan, penyebaran,
dan tebal tanah penutup/overburden ( OB ). Survei dilakukan dengan menyusuri wil
ayah/lokasi dan jalan untuk mencari ciri permukaan adanya potensi sebaran bijih nik
el laterite yang baik.
Pemetaan permukaan bertujuan mendapatkan gambaran umum kandungan
nikel laterite meliputi jenis, penyebaran, ketebalan, kualitas, dan struktur geologi.
Dari data survei tersebut diharapkan dapat mendukung serta sebagai data
pendukung pada tahap penyelidikan umum sampai eksploitasi/produksi.
Peralatan yang dipergunakan ada 2 bagian yaitu dalam kegiatan pemetaan
geologi, dan pemetaan topografi diantaranya dapat dilihat pada table berikut :
Table 4 Peralatan Pemetaan Geologi

No Peralatan Jenis Jumlah Keterangan


1 Kompas Geologi Brunton 1  
3 Palu Geologi Sediment 1  
GARMIN 6
4 Gps 4s 1  
5 Loupe 10 X 10 1  
6 Meteran 100 1  
Plastic Bag/K
7 Bag Sample Digital 5 Set
arung
8 Alat Gali Manual Set  
9 Pita Survey Warna 2 Roll  

I.8 Pelaksana Kegiatan


Personil pelaksana survey blok 406 di Desa Sinamgpangyo Kecamatan
Pagimana Kabupaten Baggai ini terdiri dari :

Table 5 Pelaksana Kegiatan


TENAGA KERJA
NO NAMA PERALATAN JUMLAH
INDONESIA ASING
1 Project Manager 1 Orang - 1 Orang
2 Senior Geologist 1 Orang - 1 Orang
3 Wellsite Geologist 1 Orang - 1 Orang
4 Helper 2 Orang - 2 Orang
8 Sopir 1 Orang - 1 Orang
Jumlah 6 Orang - 6 Orang

Anda mungkin juga menyukai