Anda di halaman 1dari 16

DESK ASSESMENT

IUP-OP PT. DOTATA UTAMA


KECAMATAN BUNGKU PESISIR o KABUPATAN MOROWALI o PROVINSI SULAWESI TENGAH
Project Location
Project Modi Location
Forestry Status
Geology Regional
Topography
Morphometry
Citra Satellite
Laterite Suspect - Topography
Laterite Suspect - Morphometry
Laterite Suspect – Satellite
Infrastructure Plan
Diskusi
a. Lokasi dan Akses f. Penelitian Terdahulu
Area PT. Dotata Utama seluas 1,006 ha terletak di Kecamatan Pertengahan Maret 2022, tim BPMS melakukan reconnaissance di
Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah. PT. Gapura Alam Mineral yang secara geografis bertampalan dengan
Lokasi proyek dapat ditempuh; PT. Dotata Utama. Hasil penelitian menunjukkan area di bagian selatan
Kendari - Buleleng 6 jam kendaraan umum dari IUP Dotata Utama menunjukkan soil sedimen hasil pelapukan
Buleleng - Crusser APN 1 jam menggunakan LV batuan Gabro dari Formasi Ultramafic Complex.
Crusser – Lokasi 2 jam (4 km jalan kaki)
b. Status Hutan
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia tentang Peta Area Perhutanan, maka keseluruhan
daerah penelitian masuk dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas.
c. Regional Geologi
Sekitar 80% daerah penelitian terutama bagian Utara masuk dalam
Formasi Ultramafic Complex dengan litologi harzburgit, dunit, peridotit,
wherlit, serpentinit, gabbro, basal, dolerit, diorit, mafik meta,
amphibolit, magnesit, setempat rodingit, dan sisanya bagian Selatan
masuk dalam Formasi Tokala dengan litologi batuan sedimen dan selang
seling sedimen gampingan.
d. Morfologi
Proses laterisasi akan berkembang dengan baik kalau didukung
dengan morfologi yang ideal, dengan kelerengan antara 5o – 15o atau
8% - 26%. Morfologi area bagian Barat, Tengah dan Selatan dari daerah
penelitian sangat potensial untuk terjadinya proses laterisasi.
e. Potensi Penyebaran Laterit
Jalur dan kode litologi PT. GAM
Dengan asumsi seluruh daerah penelitian mengandung source rock (2022)
Ultramafic Complex, dan proses laterisasi berjalan normal, maka potensi
penyebaran nikel laterit mencapai luasan sekitar 338ha, menyebar di Berdasarkan hasil reconnaissance di atas, tim memutuskan pada saat itu
bagian Barat, Tengah, dan Selatan dari daerah penelitian. bahwa area PT Gapura Alam Mineral kurang prospek untuk ditindak
lanjut kearah eksplorasi selanjutnya.
f. Karakteristik Zona Laterit

Zona bedrock memperlihatkan rekahan dengan intesitas yang cukup


tinggi dengan tingkat pelapukan dan serpentinisasi rendah, kompak dan
massif

Resume

Mengutip laporan oleh Arif , Lama dan Nurfasiha yang dimuat dalam
Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral tentang Data Sumur Uji yang
pernah dilakukan di Kecamatan Bungku Pesisir, didapat karakter
penyebaran laterit sebagai berikut :
Zona overburden dengan ketebalan berkisar 4 – 11 m
. Zona limonit umumnya sangat lunak , tersusun oleh mineral lempung
dengan kadar nikel berkisar 0,30 % - 1,42 % dengan ketebalan berkisar
2– 3m
Zona saprolit merupakan zona yang kaya akan unsur Ni dan Mg serta
minim unsur Fe , banyak dijuimpai proses pengkayaan , yang ditandai
dengan munculnya mineral serpentin dan garneierit magnesit.dan kadar
nikel di zona ini berada pada kisaran 1.7 % - 3.4 % dengan ketebalan
lapisan 3 – 8 m
Sumberdaya Sebaran Nikel Zona Saprolit
Laterit
Luas 338 ha 236 ha
Cadangan terkira 27.150.030 mt 21.147.600 mt
Kaadar Ni 0.3 % - 1.42 % 1.7 % - 3.4 %
g. Rencana Infrastructure
Ada 2 jalur yang yang direncanakan untuk hauling road sampai area
IMIP. Diantaranya;
Jalur Barat
Jalur Barat berupa jalan baru dan existing road (warna merah).
Berdasarkan perhitungan di atas peta menunjukkan total jalan yang
dilalui sepanjang 20.4km, yang terdiri dari new road (5.9km) dan
existing road (14.5km). Beberapa IUP yang dilewati Jalur Barat ini
diantaranya PT. Makarti Padabaho Sorajai, PT. Maghantara
Multimedia Nusaphala, dan PT. Bintang Delapan Mineral.
Jalur Timur
Jalur Timur melewati Jalan Arteri (propinsi) sepanjang 19.8km dan jalan
baru sepanjang 4.4km. Rencana jalan hauling Jalur Timur dengan
total jarak sejauh 24.2km ini melewati PT. Hengjaya Mineralindo.
Brown soil
S21
h. Kesimpulan
Perlu dilakukan survey pendahuluan (reconnaissance) daerah penelitian
untuk mengetahui penyebaran laterit dan pengambilan soil sampel
terutama di area potensi penyebaran laterit di bagian tengah dan barat.

Outcrop Gabro
SO20

Anda mungkin juga menyukai