Anda di halaman 1dari 12

EKSPLORASI UMUM REE DI KABUPATEN

KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT


Oleh : Kisman dan Bambang Nugroho Widi
Kelompok Program Penelitian Mineral Logam
Sari
Keberadaan unsur tanah jarang (UTJ) atau rare earth element (REE) di Indonesia belum
diketahui secara menyeluruh. Salah satu lokasi keterdapatan UTJ berada di wilayah
pertambangan timah aluvial sebagai mineral ikutan. Mineral monasit merupakan salah satu
mineral yang mengandung UTJ. Kebutuhan UTJ sebagai bahan baku pada industri berteknologi
tinggi semakin meningkat sehingga perlu upaya pencarian sumbernya selain pada lokasi
penambangan timah. Pendekatan pencarian sumber dilakukan pada wilayah terdapatnya
batuan granit, diorit serta endapan bauksit.
Satuan batuan Granit Sukadana yang memiliki wilayah cukup luas di daerah Sandai,
Kabupaten Ketapang sebagian mengalami lateritisasi menjadi bauksit yang diduga
mengandung UTJ. Karakteristik geokimia UTJ yang terkandung dalam conto lapisan tanah
laterit horison B dan dalam tanah dengan fragmen bauksit saprolit pada sumur uji menunjukkan
bahwa peningkatan kandungan gadolinium (Gd) dan praseodymium (Pr) terdapat dalam conto
tanah dengan fragmen bauksit saprolit. Sumber UTJ di daerah ini berhubungan dengan batuan
granit tipe-S yang berasosiasi dengan cebakan timah.
Kata kunci : bauksit saprolit, Granit Sukadana, unsur tanah jarang.

Abstract
The occurences of rare earth element in Indonesia is wholly unknown. One of the location has
been discovered of REE is in the alluvial-tin mining area which produce monazite as by-
product mineral. Monazite mineral is one of the carrier of REE beside other minerals.The needs
of REE as a raw material for hi-tech industry mostly increase therefore require some
exploration to find its source outside of tin mining area. The approach of this exploration is to
seek the source near the occorence where granite rocks and diorite also bauxite deposits are
existed. Sandai area, Ketapang regency as study area has a wide area where granite rocks
unit lies, known as Sukadana Granite Formation which has been laterisation. Evaluation result
of geochemical characteristic of REE that contain in the sample of laterite soil B -horison and
soil with saphrolite bauxite fragmental from test pit indicates that increasing of Gd and Pr
content occure in the soil with saphrolite bauxite fragmental. The source of REE is derived from
S-type granite associated with tin deposits.
Keywords : saprolite bauxites, Sukadana Granite, rare earth element.
PENDAHULUAN granitik tersebut telah mengalami proses
Unsur tanah jarang (UTJ) lateritisasi yang cukup kuat sehingga
merupakan bahan baku industri terbentuk endapan bauksit seperti halnya
berteknologi tinggi yang kebutuhannya yang ditemukan didaerah Sandai,
cenderung meningkat. Ketersediaan bahan Kalimantan Barat. Penyelidikan mineral
baku ini menjadi masalah yang harus bauksit dan penelitian indikasi kandungan
segera mendapat perhatian secara serius UTJ pada daerah endapan bauksit di
dan sistematis bagi pemerintah sehingga Kalimantan Barat dilakukan Pusat Sumber
akan memacu dalam usaha pencarian Daya Geologi (Anonim, 2012).
sumber endapannya di Indonesia. Secara administratif lokasi daerah
UTJ tersebar luas dalam konsentrasi penyelidikan endapan REE terletak di
rendah (10 ppm s.d. 300 ppm) pada banyak Dusun Sumber Rejo, Desa Sandai,
formasi batuan. Kandungan UTJ yang tinggi Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang,
lebih banyak dijumpai pada batuan granitik Provinsi Kalimantan Barat (Gambar 1).
dibandingkan dengan pada batuan basa. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk
Konsentrasi UTJ tinggi dijumpai pada mengetahui kandungan UTJ dan
batuan beku alkalin dan karbonatit penyebarannya yang berada pada
(Suprapto, 2009). lingkungan batuan granitik dan
Proses pengayaan UTJ dalam mendapatkan daerah prospek UTJ yang
laterisasi batuan granitik berada pada kemungkinan dapat dikembangkan lebih
daerah yang kaya endapan timah (Horbe lanjut.
and Costa, 1999). Dalam batuan beku METODOLOGI
alkalin yang menghasilkan bauksit saprolit
Metoda yang digunakan adalah
fragmental konsentrasi UTJ (REE total)
pengumpulan data sekunder dan primer,
meningkat dari 850 ke 1050 ppm. UTJ
analisis laboratorium serta pengolahan
lebih terkonsentrasi dalam matriks daripada
data. Pengumpulan data sekunder selain
dalam fragmen. Sedangkan pada bagian
mempelajari literatur juga pembuatan peta
dasar, konsentrasi paling kuat terjadi pada
kerja dari DEM. Sedangkan data primer
unsur cerium (Ce) dan Gd (Boulange dan
merupakan pekerjaan yang langsung
Muller 1990).
dilakukan di lapangan yang meliputi
Batuan granitik yang terdapat di
pengamatan geologi, pengambilan conto
wilayah Kalimantan Barat dikenal dengan
tanah dan batuan termineralisasi.
Granit Sukadana (Hartono, 2012). Batuan
Pengamatan geologi pada lokasi yang
secara konsep geologi memiliki indikasi sedangkan untuk penggambaran dalam
keterdapatan mineralisasi maupun peta dari statistik menggunakan program
berdasarkan evaluasi data sekunder mapinfo-11. Peta yang diperoleh berupa
memungkinkan terbentuknya endapan gambar anomal REE dalam satu blok
mineral logam. daerah penyelidikan.

GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN


Morfologi daerah penyelidikan dapat
dibagi menjadi tiga satuan morfologi yaitu
morfologi perbukitan tinggi, perbukitan
rendah dan pedataran Gambar 2. Morfologi
perbukitan tinggi berkisar 225-375 meter
yang menempati lokasi di bagian sudut kiri
bawah dan sudut kiri atas serta bagian timur
dari blok penyelidikan. Morfologi perbukitan
rendah tersebar dibagian utara dan selatan.
Morfologi pedataran tersebar di bagian
Gambar 1. Peta Lokasi Eksplorasi Umum tengan dan sudut kanan atas daerah
penyelidikan.
Pengambilan conto berupa tanah
Stratigrafi daerah penyelidikan
pada horizon B maupun tanah dari testpit
teramati beberapa satuan batuan dari
secara vertikal. Conto batuan
batuan tertua ke yang muda sebagai berikut
termineralisasi maupun batuan yang masih
: Satuan metasedimen, terdiri dari
fresh dari singkapan. Conto tanah dan
batupasir, lanau dan lempung yang telah
batuan dari testpit dimaksudkan untuk
mengalami oksidasi atau lateritisasi. Satuan
mendapatkan data di zona saprolit.
batuan ini umumnya berwarna kuning,
Pengambilan conto tanah dengan
merah-merah tua menjadi limonitik.
membuat grid yang jaraknya relatif masih
Satuan batuan granitik setempat terubah,
jauh yaitu berkisar 250 meter per conto.
batuan ini tersingkap dekat dengan satuan
Conto yang diperoleh berupa tanah dan
batuan metasedimen bagian bawah. Satuan
batuan. Conto-conto tersebut dianalisis
batuan ini termineralisasikan sulfida dengan
kandungan REE di laboratorium dengan
kehadiran mineral pirit halus tersebar, peta
metoda ICP-MS.
geologi disajikan pada Gambar 3.
Hasil analisis laboratorium dilakukan
pengolahan data dengan statistik deskriptif,
Gambar 2. Foto Morfologi perbukitan rendah dan perbukitan tinggi
Mineralisasi yang terdapat di daerah
Satuan batuan granitik biotit, satuan
penyelidikan adalah berupa mineral sulfida
batuan ini tersingkap di bukit yang relatif
pirit yang tersebar pada batuan yang
pada ketinggian yang cukup dan kondisinya
terubah. Ubahan yang teramati dari batuan
fresh. Satuan batuan ini diperkirakan
berupa silisifikasi, argilik dan
sebagai pembawa mineralisasi yang
oksidasi/lateritisasi. Ubahan silisifikasi
menerobos satuan granitik dan satuan
berwarna putih keras, ubahan argilik
metasedimen. Satuan batuan gunungapi,
berwarna abu-abu kehijauan dan lunak
terdiri dari tufa breksi dengan fragmen-
terdapat mineral sulfida pirit halus tersebar,
fragmen yang telah mengalami oksidasi
sedangkan oksidasi/lateritisasi berwarna
berwarna kuning-merah. Satuan aluvial,
kuning, merah kecoklatan.
terdiri pasir lepas, lempung dan material
lepas lainnya serta bahan organik. ANALISIS DAN HASIL
Struktur geologi lokal yang teramati Conto-conto yang dapat dari lapangan
adalah berupa kelurusan-kelurusan dan dianalisis kimia unsure dengan metoda ICP
fraktur-fraktur batuan metasedimen. Satuan MS. Hasil analisis kimia unsur dengan
metasedimen diperkirakan terintrusi oleh rangkuman statistik deskriptif conto tanah
satuan granit, sehingga terbentuk horizon B disajikan dalan Tabel 1, conto
bongkahan-bongkahan yang berserakan. tanah dari testpit pada Tabel 2. Hasil
analisis kimia unsur dengan rangkuman
statistik deskriptif conto batuan disajikan nomor atom dari 57 – 63. Grup kedua yaitu
dalam Tabel 3, hasil analisis conto batuan yang disebut REE berat (HREE) terdiri dari
terubah untuk logam dasar dan emas pada Gadolinium (Gd) sampai Lutetium (Lu) dan
Tabel 4 dan hasil analisis major elements termasuk Yttrium atau dengan nomor atom
disajikan pada Tabel 5. Contoh dari 64 – 71 dan 39. Secara sederhana grup
perbandingan dengan ilustrasi unsur pertama disebut “Grup Cerium” dan grup
(Ce_ppm1*) dari kedalaman 0-1 m dan kedua disebut “Grup Yttrium” (Kuntjara,
unsur (Ce_ppm2*) dari kedalaman 1-2 m 1992).
disajikan pada Gambar 4 dan untuk unsur Hasil analisis conto tanah dalam grup
Pr pada Gambar 5. cerium diwakili oleh lima unsur (La, Ce, Pr,
Nd, Sm), sedangkan dalam grup yttrium
hanya diwakili oleh unsur Gd dan Y.
Adapun hasil analisis conto batuan grup
Yttrium bertambah menjadi lima unsur (Gd,
Tb, Dy, Lu dan Y). Dari pengamatan hasil
analisis kimia conto tanah menunjukkan
karakteristik geokimia UTJ yang
Gambar 4. Garafik perbandingan unsur terkandung dalam conto lapisan tanah
Ce laterit horison B dan dalam tanah dengan
fragmen bauksit saprolit pada sumur uji
menunjukkan bahwa peningkatan
kandungan gadolinium (Gd) dan
praseodymium (Pr).
Pengamatan terhadap hasil analisis
conto tanah dari testpit dapat dikemukakan
bahwa conto yang diambil pada kedalaman
0-1,0 m dan kedalaman 1,0-2,0 m, hasilnya
Gambar 5, Grafik perbandingan unsur Pr
berbeda dengan kecenderungan naik pada
PEMBAHASAN
conto tanah di kedalaman 1-2,0 m. Trend
REE secara garis besar dibagi
kenaikan nilai kadar unsur REE ini
kedalam dua grup unsur. Grup pertama
kemungkinan disebabkan kaarena diambil
adalah yang disebut REE ringan atau
mendekati atau pada zona saprolit batuan
(LREE) yang terdiri dari unsur Lantanum
granit.
(La) sampai Europium (Eu) atau dengan
Dari pengolahan data hasil analisis disajikan dalam Gambar 3, sebesar
major elements untuk menentukan jenis 1.928.640 ton kadar rata-rata REE 279,18
granit menurut Chappel dan White (1974), ppm. Sebaran keterdapatan UTJ, aluminium
maka dapat disimpulkan bahwa jenis granit dan lithium di daerah blok penyelidikan
di daerah penyelidikan termasuk kedalam disajikan pada Gambar 6.
granit tipe-S. Granit tipe-S biasanya
KESIMPULAN
merupakan pembawa mineral timah yang
Karakteristik geokimia UTJ di daerah
dikategorkan juga sebagai sumber bagi
penyelidikan untuk selain unsur Gd dan Pr
REE.
umumnya lebih rendah daripada tingkat
Batuan ubahan silisifikasi dan argilik
kelimpahan unsur dalam kerak bumi. Nilai
dijumpai pada singkapan di daerah bagian
mean untuk unsur Gd dan Pr masing-
selatan blok penyelidikan. Hasil analisis
masing mencapai dua dan empat kali lipat
conto batuan ini khusus untuk mengetahui
daripada tingkat kelimpahan UTJ dalam
adanya unsur logam dasar, menunjukkan
kerak bumi.
terdapat kandungan tertinggi Pb 372 ppm
Pola sebaran unsur Gd dan Pr
dan Au 109 ppb. Angka kandung unsur ini
berada dalam lingkungan batuan granit
sebagai data yang berharga untuk bahan
terubah dan batuan gunung api yang
pertimbangan dimasa yang akan dating jika
dikontrol oleh struktur sesar berarah
daerah penyelidikan ini akan dikembangkan
baratlaut-tenggara. Daerah ini mempunyai
lebih lanjut.
prospek untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pada pengujian laboratorium untuk
Granit tipe-S di daerah ini diduga
conto-conto yang diperoleh dari daerah
merupakan sumber UTJ yang berasosiasi
formasi batuan granit ini, juga dilakukan
dengan cebakan timah. Kandungan UTJ
analisis kimia untuk unsur lithium dan
yang relatif tinggi di daerah penelitian
aluminium. Hal ini dilakukan untuk
terdapat pada tanah dengan fragmen
mengetahui berapa besar kandunga Li dan
bauksit sparolit.
Al dalam granit di daerah penyelidikan
yang sebagian besar sudah mengalami UCAPAN TERIMA KASIH
lateritisasi. Kandunga rata-rata Li 6.36 ppm Pada kesempatan ini penulis ucapkan
dan untuk kandungan rata-rata Al berkisar terima kasih kepada editor yang telah
15%. memberikan saran dan koreksinya terhadap
Sumberdaya hipotetik REE dengan makalah ini sehingga dapat diterbitkan.
dukungan data lima buah tespit pada lokasi
DAFTAR PUSTAKA https://www.niton.com/docs/literature/rareea
Anonim, 2012. Laporan Eksplorasi Umum rthreeultra.pdf?sfvrsn=2 5-5-2014
Mineral Logam di Kabupaten http://silentreed.hubpages.com/hub/ree-a-
strategic-and-economic-weapon#2-5-2014
Ketapang Provinsi Kalimantan Barat,
http://www.fieldexexploration.com/images/pr
Pusat Sumber Daya Geologi,
operty/1_RareEarths_FLX_02.pdf
Bandung.
Anonim, Kabupaten Ketapang Dalam
Angka 2013, BPS Kabupaten
Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
Boulange, B. dan Muller, J.P., 1990.
Behaviour of the REE in a lateritic
bauxite from syenite, Geochemistry of
the Earth’s surface and of mineral
formation, 2nd International,
Symposium, Juyi 2-8,1990, Aix em
Provence, France.
Castor, B. and James B. Hedrick, 2006,
Rare Earth Elements, Pages 769-
792 in Industrial Minerals and Rocks.
Hartono, U., 2012, Magmatism in
Kalimantan, Centre for Geological
Survey, Bandung
Ishihara, 1980, Granitic Magmatism and
Related Mineralization, Mining
Geology Special Issue No.8, 1980,
The Society of Mining Geology of
Japan, p. 13-28.
Kuntjara, Umi, 1992, Exploration for Rare-
Earth Elements Bearing Deposits,
Geology Departement the University
of Leicester United Kingdom.
Suprapto, S.J., 2009. Tinjauan Tentang
Unsur Tanah Jarang, Buletin Sumber
Daya Geologi Vol.4 No.1-2009.
http://www.iupac.org/publications/books/rbo
ok/Red_Book_2005.pdf. Retrieved on 2007-
12-17.
http://wikipedia.com/rare earth element
http://geology.com/articles/rare-earth-
elements/10032014
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/com
modity/rare_earths/mcs-2013-raree.pdf
www.earthexplorer.com/2009-
11/Rare_Earth.asp
http://www.wealthminerals.com/s/NewsReleases
.asp?ReportID=494839& 2-5-2014
Tabel 1. Rangkuman statistik analisis kimia conto tanah zona horizon B daerah Sumber Rejo, Kecamatan Sandai
Kabupaten Ketapang

Standard Standard Sample Confidence


Analisis statistik Mean Median Mode Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
Error Deviation Variance Level(95.0%)

Li_ppm 6.48 0.24 6 6 2.04 4.17 3.79 1.60 11 4 15 460 71 0.48


Al_% 15.10 0.48 14.54 13.32 4.03 16.26 0.81 0.86 20.86 6.92 27.78 1071.92 71 0.95
Ce_ppm 53.61 4.24 44 39 35.76 1278.67 11.10 2.83 224 11 235 3806 71 8.46
Gd_ppm 7.72 0.71 7 7 5.97 35.69 4.43 1.63 33 0 33 548 71 1.41
La_ppm 11.38 0.94 12 0 7.89 62.30 0.52 0.55 37 0 37 808 71 1.87
Nd_ppm 9.30 0.91 9 0 7.66 58.61 2.17 1.20 39 0 39 660 71 1.81
Pr_ppm 31.66 2.08 30 17 17.54 307.77 3.96 1.38 104 3 107 2248 71 4.15
Sm_ppm 0.63 0.15 0 0 1.30 1.69 8.50 2.72 7 0 7 45 71 0.31
Y_ppm 0.41 0.14 0 0 1.18 1.39 17.23 3.95 7 0 7 29 71 0.28

Tabel 2. Rangkuman statistik analisis kimia conto tanah pada testpit/bukaan daerah Sumber Rejo, Kecamatan Sandai
Kabupaten Ketapang
Standard Standard Sample Confidence
Analisis Statistik Mean Median Mode Kurtosis SkewnessRange Minimum Maximum Sum Count
Error Deviation Variance Level(95.0%)
Li_ppm 6.24 0.20 6 7 1.49 2.22 -0.76 0.07 6 3 9 343 55 0.40
Al_% 14.39 0.70 12.7 14.67 5.18 26.80 1.36 1.38 21.64 7.68 29.32 791.6 55 1.40
Ce_ppm 54.38 4.38 45 45 32.50 1055.98 3.73 1.85 152 16 168 2991 55 8.78
Gd_ppm 6.24 0.62 6 4 4.58 21.00 7.30 2.10 27 0 27 343 55 1.24
La_ppm 14.15 1.61 13 13 11.92 142.13 1.17 1.11 48 0 48 778 55 3.22
Nd_ppm 10.91 1.29 9 0 9.58 91.86 0.97 1.07 39 0 39 600 55 2.59
Pr_ppm 30.75 1.94 29 28 14.38 206.75 1.33 0.63 73 0 73 1691 55 3.89
Sm_ppm 0.87 0.20 0 0 1.47 2.15 1.76 1.73 5 0 5 48 55 0.40
Y_ppm 0.71 0.35 0 0 2.57 6.58 31.42 5.30 17 0 17 39 55 0.69
Tabel 3. Rangkuman statistik analisis kimia conto batuan daerah Sumber Rejo, Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang
Standard Standard Sample Confidence
Analisis Statistik Mean Median Mode Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count
Error Deviation Variance Level(95.0%)
Li_ppm 6.98 0.84 5 4 5.47 29.93 1.76 1.56 22 1 23 293 42 1.70
Al_% 12.13 1.42 11.105 11.78 9.21 84.88 5.08 2.06 45.28 0.13 45.41 509.56 42 2.87
Ce_ppm 51.05 6.25 49 65 40.49 1639.22 8.65 2.33 230 0 230 2144 42 12.62
Dy_ppm 0.17 0.07 0 0 0.44 0.19 7.39 2.73 2 0 2 7 42 0.14
Gd_ppm 9.40 2.14 6 0 13.85 191.95 8.26 2.94 59 0 59 395 42 4.32
La_ppm 18.38 3.05 15.5 0 19.78 391.22 5.06 1.87 97 0 97 772 42 6.16
Lu_ppm 0.10 0.10 0 0 0.62 0.38 42.00 6.48 4 0 4 4 42 0.19
Nd_ppm 13.93 2.14 12.5 0 13.87 192.41 4.40 1.71 67 0 67 585 42 4.32
Pr_ppm 34.43 5.54 27.5 26 35.93 1291.23 10.43 3.02 186 0 186 1446 42 11.20
Sm_ppm 2.57 0.51 1 0 3.34 11.13 2.86 1.68 14 0 14 108 42 1.04
Tb_ppm 0.98 0.98 0 0 6.33 40.02 42.00 6.48 41 0 41 41 42 1.97
Y_ppm 1.88 0.67 0 0 4.33 18.79 5.93 2.48 19 0 19 79 42 1.35

Tabel 4. Daftar hasil analisis kimia unsur logam dasar dan emas

NO. CONTO Cu_ppm Pb_ppm Zn_ppm Ag_ppm Au_ppb As_ppm

1 KT14-105R 8 272 40 2 109 0

2 KT14-105R1 3 146 15 2 104 0

3 KT14-105R2 3 372 29 2 94 0

4 KT14-219R 35 31 17 2 99 0

5 KT14-162R 19 35 71 2 105 0

6 KT 14-40F 6 40 11 3 99 0

7 KT 14-56F 9 31 36 2 86 0
Tabel 5. Daftar hasil analisis kimia major elements dan molar ratio
KODE SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O TiO2 MnO P2O5 SO3 H2O- HD Molar
NO. CONTO % % % % % % % % % % % % % Ratio
METODA KF-III32-20 IKNL AST M C 25-2006 S NI 7574-2010

1 KT 14-147 R1 68.13 15.63 2.50 2.39 1.86 2.43 4.79 0.45 0.08 0.19 < 0.01 0.42 1.56 1.6
2 KT 14-147 R2 68.43 15.59 2.43 2.38 2.06 2.63 4.38 0.44 0.07 0.19 < 0.01 0.34 1.42 1.7
3 KT 14-147 R3 69.50 15.51 2.36 2.01 1.86 2.41 4.06 0.45 0.08 0.19 < 0.01 0.60 1.53 1.8
4 KT 14-147 R4 69.21 15.48 2.63 2.03 2.30 2.50 3.79 0.45 0.08 0.20 < 0.01 0.41 1.37 1.9
5 KT 14-147 R5 70.08 15.21 2.42 1.68 2.09 2.79 3.48 0.38 0.08 0.18 < 0.01 0.37 1.63 1.9
6 KT 14-147 R6 68.62 15.44 2.91 2.13 2.73 2.76 3.08 0.50 0.10 0.23 < 0.01 0.30 1.50 1.9
7 KT 14-147 R7 68.28 18.27 2.32 1.30 1.49 1.50 3.73 0.46 0.07 0.15 < 0.01 0.51 2.43 2.8
8 KT 14-147 R9 71.52 15.21 2.05 1.72 1.86 2.58 3.41 0.37 0.07 0.17 < 0.01 0.41 1.03 2.0
9 KT 14-163 R 69.86 15.67 2.41 2.01 2.25 2.38 3.49 0.43 0.08 0.20 < 0.01 0.34 1.23 2.0
10 KT 14-163 R1 70.21 15.43 2.34 1.88 2.16 2.30 3.51 0.42 0.06 0.20 < 0.01 0.56 1.49 2.0
11 KT 14-163 R2 69.67 16.06 2.23 1.84 2.07 2.56 3.33 0.41 0.08 0.19 < 0.01 0.57 1.55 2.1
12 KT 14-163 R3 71.05 15.20 2.13 1.64 1.92 2.51 3.42 0.36 0.07 0.17 < 0.01 0.47 1.52 2.0
13 KT 14-115 R 67.44 16.65 3.04 2.18 2.37 2.38 3.07 0.59 0.09 0.22 < 0.01 0.55 1.98 2.2
14 KT 14-115 R 67.25 16.52 3.39 1.91 2.42 2.00 3.45 0.61 0.13 0.22 < 0.01 0.63 2.11 2.2
Gambar 3. Peta Geologi dan lokasi Sumberdaya REE daerah penyelidikan
Gambar 6. Peta sebaran UTJ, Litium dan Alumunium darah penyelidikan

Anda mungkin juga menyukai