Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS STRATIGRAFI DI KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI

Futra Kibayutullah, Miranda Br. Simatupang, Erlys Hutasoit


Program Studi Teknik Geofisika , Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi Luar Kota Jambi 36361
E-mail : futrakibayutullah@gmail.com, miranda.kim99@gmail.com,
erlyshutasoit21@gmail.com

ABSTRAK

Informasi geologi dasar suatu daerah dan kondisi geologi yang khas serta
kompleks merupakan landasan dalam pengelolaan serta pengembangan suatu
daerah. Stratigrafi dan informasi geologi dasar menjadi penunjang dalam analisis di
daerah Kabupaten Bungo, Jambi yang bertujuan untuk mengetahui kondisi
stratigrafi dan struktur geologi daerah ini. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis kualitatif yaitu studi literatur yang telah di validasi sehingga
informasi yang terkait akurat. Hasil analisis stratigrafi daerah penelitian terbagi
menjadi 2 (dua) satuan batuan yaitu satuan batuan sedimen yang diendapkan di
atas batuan dasar, yaitu Satuan Batulempung Batubara dan Satuan Batupasir
Konglomeratan. Struktur geologi yang berkembang di daerah ini berupa Lipatan
berarah Barat-Timur mempengaruhi batuan Pra Tersier dan lipatan berarah Barat
Laut-Tenggara mempengaruhi batuan Pra Tersier dan tersier. Sesar dapat dibagi
atas 4 (empat) arah, yaitu Barat Barat Laut-Timur Tenggara, Barat Laut-Tenggara,
Timur Laut-Barat Daya dan Timur Timur Laut-Barat Barat Daya. Sesar pada
batuan Pra Tersier lebih kuat dibandingkan pada Tersier.
Kata Kunci: Stratigrafi, Geologi, Sesar, Batuan

ABSTRACT

The basic geological information of an area and its unique and complex
geological conditions are the basis for the management and development of an area.
Stratigraphy and basic geological information support the analysis in Bungo Regency,
Jambi which aims to determine the stratigraphic conditions and geological structure
of this area. The method used in this research is qualitative analysis, namely the
study of literature that has been validated so that the relevant information is
accurate. The results of the stratigraphic analysis of the research area are divided
into 2 (two) rock units, namely the sedimentary rock unit deposited on the bedrock,
namely the Coal Claystone Unit and the Conglomerate Sandstone Unit. The geological
structure that develops in this area is in the form of folds trending west-east affecting
Pre-Tertiary rocks and folds trending northwest-southeast affecting pre-tertiary and
tertiary rocks. The fault can be divided into 4 (four) directions, namely West
Northwest-East-Southeast, Northwest-Southeast, Northeast-Southwest and East
Northeast-Southwest. The faults in Pre-Tertiary rocks are stronger than those in
Tertiary.
Keywords: Stratigraphy, Geology, Fault, Rocks

PENDAHULUAN berbeda-beda pada tiap daerah,


Geologi adalah ilmu yang tergantung pada proses genesa-nya
mempelajari bumi, material dan lingkungan pengendapan yang
penyusun, sejarah pembentukan ada pada suatu daerah tersebut.
bumi itu sendiri, serta fenomena Untuk mempelajarinya,
lainnya. Semua proses yang terjadi dibutuhkan studi geologi yang baik
pada bumi, baik itu vulkanik maupun yaitu meneliti langsung (observasi) di
tektonik akan menghasilkan struktur lapangan. Selain itu, diperlukan data
atau karakteristik batuan yang atau literatur valid yang akan
berbeda dan tentunya memiliki ciri mendukung penafsiran yang logis dan
khusus juga. Sehingga bisa di akurat sehingga nalar geologi pun
interpretasikan oleh manusia sangat berperan.
mengenai kemungkinan proses
TINJAUAN PUSTAKA
geologi apa saja yang telah terjadi
Kabupaten Bungo, Provinsi
dalam pembentukan batuan tersebut.
Jambi secara geografis terletak pada
Stratigrafi secara umum
posisi 101º27’ sampai dengan 102º30’
merupakan ilmu yang membahas
Bujur Timur dan di selang 1º08’
aturan, hubungan dan kejadian
sampai dengan 1º55’ Lintang Selatan.
(genesa) macam-macam batuan di
alam dalam ruang dan waktu. Secara
singkat, stratigrafi ialah ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan.
Lapisan-lapisan batuan akan
memberikan karakter khas pada tiap
tempat yang berbeda. Kondisi
stratigrafi yang khas ini pula yang Gambar 1. Peta Administrasi
terbentuk pada suatu kondisi yang Kabupaten Bungo
Stratigrafi regional pada laptop dan beberapa studi literatur.
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Adapun waktu dan tempat
yaitu Formasi Palepat (Pp), Formasi pengerjaannya ialah pada rentang
Diorit (Jd) dan Granit (Jgr). waktu dari 3-6 Desember 2021
Formasi Palepat (Pp) berumur terhitung sejak tugas project based
Perem tersusun oleh lava, tufa learning ini diberikan.
terpropilitkan secara hidrotermal,
HASIL DAN PEMBAHASAN
termineralkan sehingga terbentuk
Berdasarkan karakteristik
pirit, tembaga dan molibden. Lava
batuan, umur, serta lingkungan
basalan dan riolitan tersebar tidak
pengendapan, maka satuan batuan di
beraturan dalam formasi ini. Pada
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi ini
umumnya lava andesitan dengan
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)
plagioklas menengah dan mineral
satuan batuan sedimen yang
mafik terubah menjadi serisit dan
diendapkan di atas batuan dasar,
klorit. Formasi ini mengandung batu
yaitu Satuan Batulempung Batubara
lanau keras terkersikkan, batu
dan Satuan Batupasir
tanduk, serpih dan batu gamping
Konglomeratan.
hablur terlapis baik. Diorit (Jd)
1. Satuan batuan batupasir
berumur Jura tersusun oleh diorit,
konglomeratan, yang terdiri dari
hornblenda sampai kuarsa dengan
batupasir konglomeratan,
bintik-bintik mineral mafik, secara
batupasir lanauan, dan lapisan-
setempat terkena kloritisasi dan
lapisan batubara dimana batuan
terubah terdaoat sebagai stok,
ini diendapkan di lingkungan
formasi ini menerobos Formasi
sungai.
Palepat. Granit (Jgr) berumur Jura
2. Satuan Batulempung-Batubara,
tersusun oleh granit, biotit,
yaitu terdiri dari perselingan
hornblenda sampai granodiorit
laminasi batulempung dan
dengan bintik-bintik mineral mafik,
batulanau dengan lapisan-lapisan
plagioklas dan jenis oligoklas.
batubara di dalamnya. Dimana,
Hornblenda telah mengalami
Satuan batuan ini diendapkan di
kloritisasi dan secara setempat
lingkungan danau.
terdapat apatit sebagai stok.
Stratigrafi Muara Bungo dari muda
METODOLOGI ke tua berturut-turut adalah:
Adapun alat yang di gunakan pada 1. Aluvium (Qal)
project based learning ini adalah 2. Undak Sungai (Qat)
3. Formasi Kasai (Qtk) Tenggara, Barat Laut-Tenggara,
4. Formasi Muaraenim (Tmpm) Timur Laut-Barat Daya dan Timur
5. Formasi Gumai (Tmg) Timur Laut-Barat Barat Daya.
6. Formasi Talangakar (Tomt) Sesar pada batuan Pra Tersier
7. Granit (Jgr) lebih kuat dibandingkan pada
8. Anggota Batugamping F. Barisan Tersier.
(Pbl)
KESIMPULAN
9. Formasi Barisan (Pb)
Adapun kesimpulan yang
dapat di ambil dari project based
learning ini antara lain:
1. Analisis stratigrafi
Muarabungo, Jambi terbagi
menjadi 2 (dua) satuan batuan
yaitu satuan batuan sedimen
yang diendapkan di atas
batuan dasar, yaitu Satuan
Gambar 2. Peta Geologi Bungo Batulempung Batubara dan
Struktur geologi yang Satuan Batupasir
mempengaruhi Lembar Kabupaten Konglomeratan.
Bungo cukup kompleks, meliputi 2. Struktur geologi Muarabungo,
proses tektonik yang berlangsung Jambi yang berkembang yaitu
sejak Karbon hingga Resen, maka lipatan berarah Barat-Timur
struktur geologi yang berkembang, mempengaruhi batuan Pra
yaitu: Tersier dan lipatan berarah
1. Lipatan berarah Barat-Timur Barat Laut-Tenggara
mempengaruhi batuan Pra Tersier mempengaruhi batuan Pra
dan lipatan berarah Barat Laut- Tersier dan tersier dan Sesar
Tenggara mempengaruhi batuan dapat dibagi atas 4 arah, yaitu
Pra Tersier dan tersier. Ciri lipatan Barat Barat Laut-Timur
menunjukkan pengaruh deformasi Tenggara, Barat Laut-
pada batuuan Pra Tersier lebih Tenggara, Timur Laut-Barat
kuat dibandingkan Tersier dan Daya dan Timur Timur Laut-
kuarter. Barat Barat Daya. Sesar pada
2. Sesar dapat dibagi atas 4 (empat) batuan Pra Tersier lebih kuat
arah, yaitu Barat Barat Laut-Timur dibandingkan pada Tersier.
Dinas PU Kabupaten Bungo. 2015.
Profil Kabupaten Bungo. (tidak
UCAPAN TERIMA KASIH
diterbitkan)
Terima kasih diucapkan
Hasantoha, A., Djuhendi, T., E Linda,
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Y., Heru, K., Dicky, L., dan
telah memberikan kelancaran dalam
Yuliana L Siagian., 2008.
penulisan laporan ini sehingga
Belajar dari Bungo: mengelola
penulis dapat menyelesaikan tugas
sumberdaya alam di era
akhir semester ini yaitu project based
desentralisasi. CIFOR.
learning. Terima kasih juga diucapkan
M Heri, H. dan Hermes, P., 2013.
kepada dosen pembimbing telah
Depositional Environment of
membimbing dalam pengerjaan tugas
Fine-Grained Sedimentary
akhir semester ini, serta teman-teman
Rocks of the Sinamar
yang telah membantu dalam
Formatioon, Muara Bungo,
menyelesaikan tugas akhir semester
Jambi. Indonesian Journal on
ini.
Geoscience 8(1), 25-38.
DAFTAR PUSTAKA
M Heri, H. dan Hermes, P., 2014.
Bagaskara, J. 2020. “Analisis
Hydrocarbon Source Rock
Stratigrafi dan Rumusan
Potential of the Sinamar
Sejarah Geologi Daerah Cibodas
Formation, Muara Bungo,
dan Sekitarnya, Kecamatan
Jambi. International Journal on
Majalengka, Jawa Barat”.
Geoscience 1(1), 53-64.
Padjajaran Geoscienci Journal.
Setiawan, dkk., 2013. Peta
Vol.4(3).
Hidrogeologi Indonesia Lembar
Benget, H. M., Guskarnali, G., dan
0914 Muarabungo. Badan
Haslen, O., 2020. Master Plan
Geologi. Bandung.
Pit Blok Timur Tambang
Silitonga, 1973, Peta Geologi Lembar
Batubara Di PT Artamulia
Subang Jawa Barat, Skala
Tatapratama Kabupaten Muaro
1;100.000, PPPG-Bandung.
Bungo Provinsi Jambi.
Simanjutak, T.O., dkk., 1981, Lembar
MINERAL 5(2).
Peta Geologi Daerah Muara
Bommelen. R. W. van. 1949. The
Bungo. Sumatra, Pusat
Geology of Indonesia. The
Penelitian dan Pengembangan
Hague. Jakarta.
Geologi (PPPG),Bandung.
Thornbury, W. D., 1989, Principles of
Geomorphology, Fourth Wiley
Eastern Reprint, John Wiley dan
Son, New Delhi.

Anda mungkin juga menyukai