Anda di halaman 1dari 10

Petrologi batuan ofiolit daerah Sodongparat, Kawasan Ciletuh, Sukabumi

(Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,& Nugraha Ardiansyah)

PETROLOGI BATUAN OFIOLIT DAERAH SODONGPARAT,


KAWASAN CILETUH, SUKABUMI
Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,
& Nugraha Ardiansyah
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

ABSTRACT
Ophiolite outcrops offers a unique opportunity to learn directly oceanic lithosphere, as ophiolite
represents one of the few outcrops of rock that body can not be reached. Ophiolite is interpreted in the
context of plate tectonics, as part of the oceanic lithosphere thrust into the continent during the first
phase of orogenesa. Many geologists believe that the definition of ophiolite according to Penrose Field
Conference in 1972, which is a typical sequence of rocks composed of, starting from the bottom: the
complex ultramafic, gabbro complex, complex sheeted mafic dikes, complex mafic-volcanic and
sedimentary pelagos. Ophiolite sequence may be incomplete, torn or termetamorfisme. Group ophiolite
in area Ciletuh is an assemblage of mafic rocks (basalt, gabbro and ultramafic (peridotite, serpentinite),
which is closely associated with the sedimentary-volcanic and metamorphic rocks. Generally ofiolitnya a
sequence ophiolite very incomplete, and the mechanism of the transferor-tempatannya (emplacement )
can be equated with ophiolite "Cordilleran", which is rather a ophiolite (ocean floor, which did not
contain fragments of the continent) above the subduction complex.
Keywords: peridotite, gabbro, basalt, ophiolite, instead of a place, ophiolite "Cordilleran".

ABSTRAK
Daerah Sodongparat adalah salah satu daerah di kawasan Teluk Ciletuh yang menyingkap batuan ofiolit
(gabbro, peridotit, dan basalt) yang berumur Pra-Tersier. Batuan Pra-Tersier di Ciletuh dikenal luas
sebagai komplek melange yang terbentuk dari penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia
pada Kapur-Paleosen. Morfologi daerah ini berupa tanjung yang menyingkap gabro dan peridotit
sedangkan basalt tersingkap di bagian selatannya. Penelitian ini menggunakan analisis petrografi dan
geokimia batuan (XRF & ICP-MS) untuk menggambarkan karakteristik mineral dan kimiawi batuannya.
Gabro bertekstur halus hingga kasar dengan komposisi plagioklas dan piroksen (klinopiroksen),
horblenda, olivin dan klorit sekunder. Proses metamorfisme dan struktur geologi juga berkembang pada
gabro ditunjukkan oleh pelekukan mineral muskovit, terubahnya amfibol menjadi epidot dan kembar
terdeformasi pada plagioklas. Sayatan tipis kode menunjukkan peridotit yang sudah terserpentinkan
ditandai dengan kehadiran mineral serpentin jenis antigorite-krisotil dan tekstur mesh dan ribbon. Basalt
menunjukkan tekstur aliran didominasi oleh kristal plagioklas, sedikit piroksen dan feldspar. Berdasarkan
data geokimia, ofiolit termasuk pada jenis gabro olivin, troktolit dan subalkaline basalt dengan
kandungan alumina rendah (Al 2O3<15%). Lingkungan tektonik gabro terletak di IAT dan MORB,
sedangkan basal pada MORB. Anomali komposisi kimia ditunjukkan dengan variasi komposisi Ti (1-4%),
MnO-P2O5 Unsur REE menunjukkan nilai pada basal jauh lebih rendah dibandingkan dari REE pada
batuan gabro. Terdapat sedikit peningkatan nilai HREE di bandingkan LREE.
Kata kunci: Petrologi, ofiolit

PENDAHULUAN kawasan ini termasuk bagian dari Pe-


gunungan Selatan yang membujur
Kawasan Ciletuh, Kabupaten Su-
dari daerah Ciletuh-Jampang di bagi-
kabumi, Jawa Barat dikenal sebagai
an barat hingga ke timur di wilayah
satu-satunya kawasan di Jawa Barat
Cilacap (Bemmelen,1949). Penelitian
yang menyingkap batuan Pra-Tersier
ini hanya di fokuskan pada daerah So-
berupa ofiolit yang tersebar di bebe-
dongparat dan sekitarnya.
rapa tempat yaitu di Sodongparat,
Gunung Badak dan Gunung Beas. Ka-
METODOLOGI
wasan ini dikenal juga sebagai kom-
Metode penelitian yang digunakan ya-
plek melange berupa kumpulan batu-
itu pemetaan geologi, pengambilan
an hasil tumbukan antara lempeng
conto batuan, analisis petrografi, dan
benua Eurasia dan lempeng samudera
analisis kimia dengan metode ICP-
Indo-Australia pada zaman Kapur
OES dan ICP-MS serta program apli-
(Sukamto,1975). Secara fisiografi

221
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 221-230

kasi Winrock digunakan mengolah da- pentinisasi ditunjukkan oleh kehadiran


ta kimia kedalam klasifikasinya. Ana- mineral serpentin dengan berwarna
lisis petrografi di lakukan di laborato- hijau terang, berserabut dan umum-
rium Petrologi dan Mineralogi UNPAD, nya menggantikan mineral mafik oli-
sedangkan analisis kimia di lakukan di vin. Singkapan batuan peridotit me-
Laboratorium PT. Intertek Utama miliki bidang kontak batuan tegas ter-
Services, Jakarta. hadap batuan Tersier jenis batupasir
konglomeratan. Kenampakan di la-
HASIL PENELITIAN pangan peridotit berada di atas batu-
pasir sehingga ditafsirkan kedudukan
Geologi Daerah Sodongparat
ini telah mengalami pembalikan aki-
Pemetaan geologi dilakukan di bat proses tektonik.
daerah Sodongparat dan sekitarnya Satuan Basalt: tersingkap di se-
untuk memperoleh gambaran kondisi latan Sodongparat atau ke arah pantai
geologinya. Pengambilan contoh batu- Cibulakan. Batuan berwarna gelap,
an dilakukan secara acak yang diang- bertekstur porfiritik, dengan komposi-
gap mewakili jenis litologi yang berbe- si didominasi oleh mineral plagioklas
da berdasarkan singkapan yang dite- dan sedikit piroksen (Gambar 1). Ba-
mukan. tuan ini telah mengalami kekar-kekar
Litologi di daerah Sodongparat da- akibat tektonik, dan terlihat kontak
pat dibedakan atas batuan ofiolit tegas dengan batuan gabro dan ba-
yang dibedakan atas satuan gabro, tupasir konglomeratan. Satuan ga-
satuan peridotit-serpentinit, satuan bro, peridotit dan basalt dapat dise-
basalt; serta batuan sedimen berupa bandingkan dengan batuan Melange
batupasir konglomeratan. yang berumur Pra-Tersier yang se-
Satuan Gabro: tersingkap di se- muanya memiliki hubungan kontak
panjang tepi Tanjung Sodongparat tektonik (Sukamto, 1975).
berupa retas dan memiliki variasi Satuan Batupasir Konglomeratan:
terkstur porfiritik hingga faneritik. dijumpai sebagai batuan yang paling
Secara megaskopis berwarna segar dominan di kawasan Sodongparat.
gelap sampai putih, didominasi oleh Batuan ini berumur Tersier yang me-
mineral plagioklas dan amfibol, serta nutupi secara tidakselaras di atas ba-
piroksen dan olivin. Umumnya sing- tuan ofiolit. Batuan ini bisa diseban-
kapan telah terkekarkan dan setem- dingkan dengan Formasi Ciletuh yang
pat terdapat urat-urat epidot, serta berumur Eosen (Sukamto, 1975) yang
urat berwarna putih yang didominasi berkomposisi batupasir dan konglo-
oleh kuarsa. Retas berkomposisi merat (Gambar 1). Batupasir ber-
leukogabro terlihat memotong satuan warna abu terang dengan komposisi
peridotit (gambar 1). Setempat pada kuarsa yang dominan, menunjukkan
satuan ini juga di jumpai batuan ber- struktur sedimen laminasi sejajar dan
warna hijau tua, bertekstur sangat graded bedding. Sedangkan konglo-
kasar dengan komposisi didominasi merat yang mengandung komponen
oleh amfibol dan sedikit plagioklas. basalt, peridotit gabro, chert serta ku-
Batuan tersebut lebih memiliki karak- arsit tampak menindih tidakselaras di
teristik seperti amfibolit yang ber- atas satuan gabro. Distribusi satuan
tekstur sangat kasar. batuan tersebut dapat dilihat pada
Satuan Peridotit : tersingkap di gambar 2.
bagian timur Sodongparat di muara Struktur geologi diinterpretasikan
Sungai Cikepuh dan Tegal Sabuk din- berdasarkan hasil pengkuran jurus
ding disekitar Sungai Cikepuh. Secara dan kemiringan batuan serta analisis
megaskopis batuan ini berwarna hi- data kekar pada semua batuan de-
tam kehijauan, bertekstur porfiritik ngan metode pita ukur, sehingga da-
sampai faneritik (Gambar 1). Batuan pat direkonstruksi adanya struktur
ini umumnya telah mengalami ser-

222
Petrologi batuan ofiolit daerah Sodongparat, Kawasan Ciletuh, Sukabumi
(Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,& Nugraha Ardiansyah)

perlipatan dan struktur sesar seperti dang mengalami karbonatisasi. Kom-


pada gambar 3 (Ardiansyah, 2015). posisi mineral utama terdiri atas pla-
gioklas, olivin, piroksen (augite dan
Analisis Petrografi diopside) serta mineral opak yang ha-
dir sebagai mineral bijih serta ubahan
Sebanyak 7 (tujuh) conto batuan
berupa serpentin. Piroksen dan pla-
dari daerah Sodongparat di pilih untuk
gioklas sebagian terubah menjadi kal-
dilakukan analisis petrografi (gambar
sit, klorit, prehnite, riebekit, aktinolit-
3). Secara megaskopis batuan terse-
tremolit, kuarsa, dan epidote. Tekstur
but dibedakan atas 1 conto berupa
yang hadir berupa ophitik – subophi-
peridotit, 5 berupa conto gabro, dan 1
tik, bleb, intertetial filling, inverted
conto mewakili basalt.
pyroxene, exsolution lamellae. Seba-
gian batuan mengalami metamorfis-
Peridotit-Serpentinit
me hingga fasies amfibolit dengan
Sayatan umumnya berwarna ke-
kehadiran mineral amfibol sekunder
merahan karena telah mengalami
lebih dari 50%. Mikro-struktur pada
oksidasi, bertekstur cellular, fibrous,
plagioklasa menunjukkan tekstur
anhedral-subhedral, ukuran 0,04 -
pembengkokan dan pemadaman
1,77mm. Komposisinya terdiri atas
bergelombang hal ini menunjukkan
olivin, dan piroksen. Olivin dan pirok-
bahwa batuan telah mengalami de-
sen sebagian besar telah terubah
formasi.
menjadi asbes dan klorit-kloritoid
serta serpentin jenis krisotil atau
Basalt
bastite yang menunjukkan tekstur
Hadir di bagian selatan berupa bu-
mesh, interlocking. Sebagian lagi
kit/bongkah masif yang sangat besar.
terubah menjadi kalsit (+ 5%). Dite-
Dibawah mikroskop kenampakan ce-
mukan juga sedikit mineral spinel
rah, bertekstur afanitik sampai porfi-
jenis picotite. Mineral opak (bijih)
ritik, subhedral – anheral. Komposisi
berupa hematite, kromit, ilmenit
mineral didominasi oleh plagioklas
sebagai hasil mineralisasi hadir me-
berbentuk memanjang, serta sedikit
ngisi retakan pada massa semen
kuarsa, biotit, piroksen yang tertanam
serpentin. Hasil analisis kualitatif
dalam massadasar gelas dan mikro-
menunjukkan jenis peridotit adalah
kristalin. Tekstur yang tampak berupa
hazburgite. Piroksen yang hadir
trakhitik atau aliran. Batuan teralte-
berupa ortopiroksen jenis hiperstene
rasi sedang ditunjukkan oleh bebera-
maupun enstatin. Tahapan pemben-
pa serisit yang hadir mengubah pla-
tukan mineral diawali oleh pemben-
gioklas. Mineral bijih (opak) berupa
tukan olivin dan piroksen pada fasies
hematit / ilmenit. Kenampakan batu-
hazburgite, lalu hidrasi air mengubah
an dari petrografi dapat dilihat pada
keduanya menjadi mineral serpentin.
gambar 4.
Kemungkinan batuan ini terbentuk di
suhu 1000o - 1200o C (Klein,1985).
Analisis Geokimia
Gabro Sebanyak 5 (lima) conto batuan
Gabro pegmatit yang bertekstur gabro dan basalt dipilih untuk dilaku-
faneritik serta sebagian kecil berupa kan analisis geokimia dengan meng-
mikrogabro. Retas leukogabro ber- gunakan metode XRF dan ICP-MS.
warna putih sampai agak abu-abu Conto batuan dari jenis peridotit tidak
hadir memotong peridotit di Sungai dilakukan analisis geokimia, karena
Cikepuh, maupun di sekitar Gua laut umumnya batuan yang ada telah me-
Sodongparat. Secara mikroskopis ngalami pelapukan yang tinggi serta
batuan bertekstur faneritik, holo- terubah hampir seluruhnya menjadi
kristalin, ukuran 0,02-7,5 mm, anhe- serpentinit. Hasil analisis geokimia
dral - subhedral, telah teralterasi se- berdasarkan klasifikasi Streckeisen,

223
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 221-230

1975 dengan menggunakan diagram kestabilan saat kristalisasi mineral


segitiga Pl-Px-Ol, diketahui bahwa ter- plagioklas. Pengurangan plagioklas
dapat dua jenis gabro, yaitu Olivin akibat metamorfisme ataupun alterasi
Gabro (K7-4B; K7-6 dan K7-5) dan akan menurunkan komposisi europi-
Troctolit (K7-4A) seperti terlihat pada um pada batuan (Winter, 2001). Se-
gambar 5A. Serta satu conto basalt lain itu juga terlihat satu conto batuan
berjenis Subalkalin basalt berdasar- olivin gabro menunjuk-kan kandungan
kan klasifikasi menurut Winchester REE relatif lebih tinggi dibandingkan
dan Floyd,1977 atas dasaar komposisi conto gabro yang lain, serta menun-
Zr/TiO2 vs SiO2 seperti terlihat pada jukkan netaive anomali untuk unsur
gambar 5B. Batuan gabro memiliki Eu (Gambar 5E). Sementara itu basal
kandungan alumina rendah (Al2O3 menunjukkan kandungan REE lebih
<15%) dengan silika (SiO2) berkisar rendah dibandingkan batuan gabro.
41-54%, sedangkan basalt memiliki Sedangkan pada normalisasi MORB,
kandungan alumina tinggi (Al2O3 persebaran unsur ini tidak merata de-
>15%) dan silika (SiO2) 49%. ngan perbandingan LREE lebih tinggi
Komposisi magma dari semua dari HREE. Pola seperti ini mirip de-
conto batuan menunjukkan seri mag- ngan pola batuan pada pematang
ma asal tholeit sebagaimana terlihat tengah samudera (Gambar 5F).
pada diagram segtiga AFM menurut
Irvine dan Baragar, 1971 (Gambar Diskusi
5C). Terdapat perbedaan komposisi
Batuan ofiolit pada Blok Cikepuh –
Fe dan Mg yang menyolok antara ba-
Sodong Parat yang tersingkap terdiri
sal dan gabro, dimana batuan basalt
atas peridotit, variasi gabro dan ba-
lebih memiliki kandungan Mg yang
salt lalu ditutup oleh sedimen Tersier
tinggi dan Fe yang rendah, sementara
berupa batupasir dan konglomerat.
kelompok gabro memiliki komposisi
Sebagian batuan telah mengalami
Fe yang tinggi dan Mg yang lebih
retrograde metamorphism seperti pe-
rendah.
ridotit menjadi serpentininit dan gabro
Untuk mengetahui lingkungan tek-
menjadi amphibolit.
tonik pembentukan kedua jenis batu-
Hasil analisis petrografi di bawah
an tersebut, digunakan diagram MnO-
mikroskop polarisasi bahwa peridotit
TiO2-P2O5 dimana unsur-unsur terse-
diawali dengan kristalisasi mineral
but relatif resistan selama proses alte-
olivin dan piroksen + spinel selanjut-
rasi & metamorfisme (Mullen, 1983).
nya hidrasi air mengubah mineral ter-
Berdasarkan diagram segitiga terse-
sebut menjadi mineral serpentin jenis
but dapat dilihat bahwa kondisi ling-
krisotil , antigorite dan bastit. Batuan
kungan pembentukan dua conto Olivin
diperkirakan terbentuk pada suhu
gabro (K7-6 dan K7-5) dan basalt
1000-1200oC (Klein,1985). Variasi ga-
(K19-4) terbentuk pada lingkungan
bro halus dan kasar diawali dengan
Mid Oceanic Ridge Basalt (MORB),
kristalisasi feldspar-olivin-piroksen,
sedang satu gabro berjenis troktolit
selanjutnya sebagian mengalami me-
(K7-4A) terbentuk pada lingkungan
tamorfisme menjadi ampibolit dengan
Island Arc Tholeiit (IAT) dan satu con-
kumpulan mineral amphibole (aktino-
to olivin gabro yang lain terbentuk pa-
lit-tremolit, hornblend, riebekit)- kal-
da lingkungan OAI (Gambar 5D).
sit-klorit. Basalt mengandung domi-
Distribusi UTJ/REE (Unsur Tanah
nan plagioklas memanjang bertekstur
Jarang/ Rare Earth Element) pada
aliran/trakitik.
diagram laba-laba dengan normalisasi
Hasil data geokimia bahwa gabro
chondrite menunjukkan pola yang se-
(troktolit) berasosiasi dengan ling-
dikit peningkatan nilai REE dari LREE
kungan IAT/Island Arc Toleiit, semen-
dibandingkan HREE, walaupun ada a-
tara gabro olivin dan subalkaline ba-
nomali pada unsur Eu (Europium).
salt berasosiasi dengan lingkungan
Unsur europium hadir terkait dengan

224
Petrologi batuan ofiolit daerah Sodongparat, Kawasan Ciletuh, Sukabumi
(Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,& Nugraha Ardiansyah)

MORB / Mid Oceanic Ridge Basalt DAFTAR PUSTAKA


(Mullen,1982) dengan kandungan alu-
Cordero, J.G.B dan Garcia, G.R., 1999
mina rendah pada gabro (Al2O3<15%)
Petrography , geochemistry and
yang mirip dengan komposisi batuan
age of Cerro Frontino Gabro. Bul.
pematang tengah samudera yang ber-
of Clecencia Tierra.
asal dari kerak benua (Dirk,1997).
Coleman, R., 1971, Plate tectonic em-
Troktolit mengandung TiO2 jauh lebih
placement of upper mantle peri-
rendah karena derajat partial melting
dotites along continental edges.
yang lebih tinggi.
Journal of Geophysical Research,
Tersingkapnya batuan pra-Tersier
v. 76, p. 1212–1222.
ofiolit dalam kompleks melange ke
De La Roche, H., Leterrier, J.,
permukaan diperkirakan akibat ada-
Grandclaude, P. & Marchal, M.
nya pengurangan kecepatan penekuk-
(1980). A classification of volcanic
an pada zaman Tersier (Eosen – Oli-
and plutonic rocks using R1R2-
gosen Bawah) (Suparka ,1980) yang
diagram and major element
diimbangi dengan terbentuknya akresi
analyses – its relation-ships with
di kompleks melange Ciletuh. Pada
current nomenclature. Chemical
saat bersamaan juga terjadi obduksi,
Geology 29, 183–210.
yaitu kerak samudera menindih island
Dirk, M.J.H., 1997. Studi Batuan
arc sehingga menyebabkan terjadinya
Ofiolit Dari Komplek Bancuh Ci-
proses metamorfisme (Dianto dan
letuh, Jawa Barat. Jurnal Geologi
Sameena,1998). Akibat terbentuknya
dan Sumber Daya Mineral, ed. VII
akresi baru yang disertai dengan
April. Hal. 26-3, Puslitbang
pengangkatan pada kala Oligosen
Geologi, Bandung
Atas, yaitu adanya penambahan pe-
Haryanto, I., 2014. Evolusi Tektonik
nekukan yang bergeser ke selatan
Pulau Jawa Bagian Barat Selama
(Suparka,1980).
Kurun Waktu Kenozoikum. Diser-
tasi Doktor, Pasca Sarjana UNPAD
KESIMPULAN
(Tidak dipublikasi).
Komplek batuan ofiolit di daerah Hutchishon, C. S., 1975. Ophiolite in
Sodongparat dapat dibedakan atas Southeast Asia. Geol. Soc. America
peridotit, gabro dan basal yang ber- Bull. 86, 797-806
umur Pra-Tersier, yang ditutupi oleh Hooper dan Hawkesworth.1993. An
batuan sedimen batupasir konglo- introduction to Igneous and
meratik berumur Eosen. Komposisi Metamorphic petrology. J. Petrol.,
gabro sangat bervariatif, baik dari 34 1203-1246.
tekstur dan komposisinya, yaitu ber- Irvine, T. N. & Baragar., 1971. A
tekstur sangat kasar dari faneritik guide to the chemical class-
hingga halus berupa mikrograbro. ification of the common volcanic
Secara kimia dapat dibedakan ber- rocks. Canadian Journal of Earth
jenis olivin gabro dan troktolit. Jenis Sciences 8, 523–548.
magmanya menun-jukkan seri mag- Klein, Cornelis; C. S. Hurlburt (1985).
matik berkomposisi tholeiit, sementa- Manual of Mineralogy (21st ed.).
ra lingkungan tektoniknya dapat dibe- New York: John Wiley & Sons.
dakan atas MORB, IAT dan OIA. ISBN 0-471-80580-7.
Le Bas, M. J. dan Streckeisen A., The
IUGS systematics of igneous rock.
Journal of the Geological Society,
London, Vol. 148, 1991, pp. 825-
833, 8 figs, 2 tables. Printed in
Northern Ireland.
Meschede, M.,1986. A method of dis-
criminating between different

225
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 221-230

types of mid-ocean ridge basalts sedimentation in Southwest Java.


and continental tholeiites with the Proceedings IPA, Jakarta.
Nb–Zr–Y diagram. Chemical Silia,J dan D.Savage. 1982. Layered
Geology 56, 207–218. Ultramafic-gabro bodies in the
Mullen, E. D., 1983. MnO/TiO2/ P2O5: Lewisian of northwest Scotland :
a minor element discriminant for geochemistry and petrogenesis.
basaltic rocks of oceanic environ- Elsevier .Vol 53
ments and its implications for Suhaeli, E.T.,dkk., 1977, The status of
petrogenesis. Earth and Planetary the melange complex in Ciletuh
Science Letters 62, 53–62. area, Southwest Java: Proceeding
Nakamura, N., 1974 Determination Indonesia Petroleum Assoc., 6th
REE, Fe, Mg, Na, and K in car- annual conv., hal 241-253.
bonaceous & ordinary chondrites. Streckeisen, A., 1976. To Each
Geochim. Cosmochim. Acta, 32, Plutonic Rock Its Proper Name.
757-775. Earth Sci. Rev. 12, 1-33
Patonah, A., 2011. Lingkungan tek- Sukamto, Rab, 1975: Geologi Lembar
tonik ofiolit komplek melange Jampang dan Balekambang, Skala
Ciletuh Jawa Barat berdasarkan 1:100.000. Direktorat Geologi
pendekatan petrologi. Bull. Scient. Bandung
Contr. 9, 3, p. 139-151. Sun S.S. dan McDonough W. F., 1989,
Pearce, J. A. & Cann, J. R. (1973). Chemical and isotopic systematics
Tectonic setting of basic volcanic of oceanic basalts: implication for
rocks determined using trace mantle composition and processes.
element analyses. Earth and Geol Soc. London. Spec. Pub. 42,
Planetary Science Letters 19, 290– pp. 313-345.
300. Suparka, S (1980). Perkembangan
Raymond, L.A. 2002. Petrology: The Tektonik Daerah Jampang, Jawa
Study of Igneous, Sedimentary Barat berdasarkan Pengamatan
and Metamorphic Rocks. 2nd ed. Struktur Geologi. Teknologi Indo-
McGraw-Hill: New York. nesia. Jilid III. No 1.
Rollinson, H. R., 1993. Using Geo- Thompson, J. B., 1957. The Graphical
chemical Data: Evaluation, Pre- Analysis Of Mineral assamblage
sentation, Interpretation. Pearson Pelitic Schist. American Mineralog-
Educated Asia (Pte) Ltd, Printed in ist, v. 42 hal. 842-858.
Singapore. Wakabayashi, J., dan Dilek Y., 2009.
Rosana, M. F. 2006. Geologi Kawasan What constitutes 'emplacement' of
Ciletuh Sukabumi : Karakteristik, an ophiolite?" Mechanisms and
Keunikan, dan Implikasinya. Loka- relationship to subduction initiation
karya Penelitian Unggulan dan Pe- and formation of metamorphic
ngembangan Program Pascasarja- sole. Geological Society, London,
na FMIPA UNPAD 3 April 2006. Special Publications 2003; v. 218;
Satyana, A. H., 1989, Geologi dan hal. 427-447
Kerabat Ofiolit Gunung Badak. Wilson, M., 1989. Igneous Petro-
Jurusan Geologi FMIPA UNPAD. genesis. London: Unwin Hyman.
Skripsi, Tidak dipublikasi Winkler, H. G. F., 1976. Petrogenesis
Satyana, A., 2014. New Consideration of Metamorphic Rocks. 4th ed.
on The Cretaceous Subduction Springer-Verlag, New York. 334
Zone of Ciletuh-Luk Ulo–Bayat-Me-
ratus: Implication For Southeast
Sundaland Petroleum Geology.
Proceedings IPA ke 39 PA14-G-
129, Jakarta.
Schiller, D.M., Garrard, R.A., Prasetyo
Ludi, 1991, Eocene Submarine fan

226
Petrologi batuan ofiolit daerah Sodongparat, Kawasan Ciletuh, Sukabumi
(Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,& Nugraha Ardiansyah)

A B

C D

Gambar 1.
Singkapan leukogabro berupa dike memotong peridotit (A), Singkapan gabro di
Sodongparat (B), Kontak antara gabro, peridotit dan batupasir konglomeratik (C)
dan singkapan lava basalt yang terkekarkan (D).

Gambar 2. Peta lokasi pengambilan conto batuan untuk analisis

227
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 221-230

Gambar 3. Peta Geologi daerah Sodongparat, desa Mandrajaya, Kecamatan


Ciemas, Sukabumi

a a’

b b’

Gambar 4a. Sayatan tipis batuan dibawah mikroskop.(a-a’) serpentinit (b-b’)

228
Petrologi batuan ofiolit daerah Sodongparat, Kawasan Ciletuh, Sukabumi
(Mega F. Rosana, Euis T. Yuningsih, Kessar D. Saragih, Rinaldi Ikhram,& Nugraha Ardiansyah)

c c’

Gambar 4b.Lanjutan. Sayatan tipis batuan dibawah mikroskop basalt bertekstur


porfiritik (c-c’)

Gambar 5.
Klasifikasi : (a) tatanama batuan berdasarkan kandungan Plag Px-Ol menurut
Streckeisen, 1975; (b) tatanama batuan berdasarkan komposisi Zr/TiO 2 vs SiO2
(Winchester dan Floyd,1977) ; (c) jenis magma batuan AFM (Irvine dan Baragar
,1971) (d) lingkungan tektonik berdasarkan kandungan MnO – TiO2 – P2O5
(Mullen ,1983).

229
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 221-230

Gambar 6
Lanjutan : Klasifikasi : (e-f) distribusi unsur tanah jarang dalam diagram laba-laba
dinormalisasikan terhadap Chondrite menurut Nakamura (1974) & MORB menurut
Pearce (1983)

230

Anda mungkin juga menyukai