KARTANEGARA
LAPORAN EKSPLORASI
TENGGARONG
BAB I
PENDAHULUAN
CV. Surya Harapan Baru dalam tahap eksplorasi ini telah melakukan kegiatan
eksplorasi di wilayah kuasa pertambangan yang berlokasi di Desa Kutai Lama,
Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
Table I.1
KOORDINAT
No BT LS
o o
1. 117 20 40.35 00 28 11.62
2. 117 20 40.35 00 27 41.62
3. 117 20 05.39 00 27 41.62
4. 117 20 05.39 00 28 11.62
Gambar I.1 Peta
Kesampaian Daerah.
I.4. Keadaan
Lingkungan
Uraian
tentang kondisi
umum daerah
penyelidikan
meliputi morfologi,
kondisi sosial
ekonomi, iklim dan
curah hujan, flora
dan fauna, serta
tata guna lahan,
adalah seperti
berikut ini :
I.4.1. Morfologi
Seperti halnya wilayah lain di sekitar Kecamatan Anggana terutama disekitar daerah
penyelidikan mempunyai iklim tropis. Curah hujan antara 1500 - 2000 mm pertahun.
Musim penghujan dimulai bulan Oktober April. Suhu udara rata - rata antara 25 - 27
C.
Tahun Jan Feb Mar Apr Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1997 319.8 412.8 179.4 147.2 105.5 75.7 46.6 8.0 4.0 56.5 135.5 187.6
1998 15.3 2.5 0.0 10.5 76.2 363.1 191.8 182.2 122.3 241.2 213.8 338.0
1999 222.1 392.2 218.5 180.7 170.5 121.1 129.8 203.7 226.3 317.6 255.8 264.2
2000 188.8 308.3 265.9 138.5 249.4 279.6 118.2 101.0 209.1 175.3 381.4 168.7
2001 156.4 307.3 235.7 157.6 187.1 109.7 98.4 26.4 167.7 134.1 220.8 112.1
2002 156.9 128.2 284.4 190.0 130.0 180.6 76.4 32.7 73.5 140.1 101.7 181.8
2003 253.3 157.9 417.3 135.7 244.9 79.8 44.5 95.6 273.8 220.9 203.7 217.9
2004 180.9 208.0 197.9 162.8 198.6 202.9 99.9 104.6 141.4 168.6 203.6 212.7
2005 152.1 159.0 237.3 122.5 319.7 113.3 18.2 47.9 28.2 80.0 289.9 193.1
2006 88.9 187.5 165.7 124.5 228.5 232.4 89.2 105.8 92.0 122.4 126.5 147.5
Jumlah 1734.5 2263.7 2202.1 1370.0 1910.4 1758.4 913.0 907.9 1338.3 1656.7 2132.0 2023.6
Rata-rata 173.5 226.4 220.2 137.0 191.0 175.8 97.3 90.8 133.8 165.7 213.2 202.4
Sumber : Stasiun Badan Metrologi dan geofisika Bandara Temindung Samarinda ( 2007)
- Fauna liar : Babi hutan, kera, ular, ayam hutan, tupai, burung dll.
- Fauna piaraan : Kambing, sapi, kerbau, anjing, kucing, ayam, dll.
Melihat Lahan CV. Surya Harapan Baru bahwa keseluruhan lahan seluas 100 Ha adalah
semak belukar, ladang, tegalan dan sesuai Rencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTRD)
Propinsi tahun 2000 daerah penyelidikan termasuk dalam kawasan Pertambangan.
I.5. Waktu
Mai 07
Rincian Kerja 07 15 31
1. Studi Pustaka
2. Persiapan Lapangan
3. Penyelidikan Lapangan
4. Analisa Laboratorium
5. Pemetaan Topografi
6. Pemboran
8.Pembuatan Laporan
Table I.7. Peralatan Studio dan Sarana penunjang lain untuk kegiatan Eksplorasi CV.
Surya Harapan Baru.
I.7. Pelaksana
Personil pelaksana eksplorasi batubara CV. Surya Harapan Baru di Desa Kutai
Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara ini terdiri:
Tenaga Kerja
No Nama Peralatan Jumlah
Indonesia Asing
1 Koordinator Operasional 1 Orang - 1 Orang
2 Senior Geologis 3 Orang - 3 Orang
3 Helper 6 Orang - 6 Orang
4 Drafman 1 Orang - 1 Orang
5 Surveyor 3 Orang - 3 Orang
6 Master Bor 2 Orang - 2 Orang
7 Sopir 1 Orang - 1 Orang
8 Pembantu Umum 10 Orang - 10 Orang
Jumlah 27 Orang - 27 Orang
BAB II
GEOLOGI
1. Cekungan Kutai bagian Barat, merupakan daerah rendah, sebagian besar tertutup rawa,
danau dan aluvial, menandakan daerah masih bergerak turun.
Urutan regresif Cekungan Kutai dari lapisan - lapisan klastik deltaik hingga
paralik mengandung banyak lapisan batubara dan lignit, sehingga merupakan kompleks
delta yang terdiri dari siklus endapan delta. Tiap siklus dimulai dengan endapan
paparan delta ( delta plain ) yang terdiri dari endapan rawa ( swamp ), endapan alur
sungai ( channel ), gosong sungai ( point bar ), tanggul tanggul sungai ( natural levee )
dan creavase splay. Di tempat yang lebih dalam diendapkan sedimen delta front dan
prodelta.
Selanjutnya terjadi transgresi, paparan delta kembali di atas endapan delta front
dan prodelta. Siklus - siklus endapan delta ini terlihat jelas di Cekungan Kutai dari
Eosen - Tersier Muda, progradasi dari arah Barat - Timur, yang ditandai oleh
pengendapan formasi Pulau Balang, formasi Bebulu, formasi Balikpapan, formasi
Kampung Baru dan endapan delta Mahakam yang berumur Kuarter.
0 250 KM
LEGENDA
DISPHOSHIONAL AREA
Penyusunan stratigrafi daerah penyelidikan ini berdasarkan atas ciri ciri litologi
batuan yang tersingkap kemudian dikompilasikan dengan peta geologi regional lembar
Samarinda. Dari pengamatan dilapangan dapat diketahui bahwa daerah penyelidikan
termasuk dalam formasi kampung baru dan formasi Balikpapan, hal ini dikarenakan
adanya perbedaan ciri fisik litologi. Didaerah penelitian yaitu didaerah Desa Kutai Lama
yang mempunyai formasi Balikpapan dicirikan oleh perulangan batupasir kuarsa, batu
lempung dan batubara.
Batupasir yang tampak adalah batupasir kuarsa yang berwarna putih susu, jika
lapuk kuning keabu-abuan, struktur sedimen perlapisan pararel dan silang siur dengan
tebal lapisan berkisar antara 0,8 3,5 m.
Pada batupasir ini mempunyai ukuran butir pasir sedang pasir halus dengan
komposisi mineral terdiri dari kuarsa, feldspar dan chert. Batupasir kuarsa umumnya
tersementasi lemah dan bersifat lepas lepas. Sisipan batulanau mempunyai warna abu
abu cerah, struktur sedimen berupa perlapisan pararel, terdapat material pengotor
berupa pasir dengan komposisi mineral lempung dan kuarsa. Batulempung berwarna
abu-abu gelap, berstruktur sedimen berlapis dan pararel serta laminasi, sortasi baik
sebagian mengandung serpih serpih karbon. Serpih batubara berwarna coklat sampai
kehitaman, agak lunak dan sebagian keras, agak kompak dan menyerpih.
Peta Geologi Regional
BAB III
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Rangkaian kegiatan dimulai dari tahap persiapan lapangan yang meliputi pengumpulan
data berupa penyediaan peta dasar, peta topografi dan peta geologi regional yang telah
tersedia untuk kegiatan lapangan dengan skala 1 : 50.000 dengan perbesaran skala 1 : 4000,
penyediaan peralatan lapangan berupa kompas geologi, GPS Garmin 12 CX, palu geologi,
kamera, pita ukur, roll meter, handie talkie, topi lapangan, sepatu safety, tas lapangan, kantong
plastik sampel batubara dan kebutuhan alat tulis serta evaluasi data - data sekunder.
III.2.1. Waktu
Kegiatan eksplorasi di laksanakan mulai pada awal bulan Mai 2007 sampai dengan Akhir
Agustus 2007 yang kemudian di lanjutkan secara bersama-sama pengolahan data , analisa
laboratorium dan penulisan laporan.
Pada tahapan survey geologi ini bertujuan mendapatkan gambaran umum batubara
meliputi jenis, penyebaran, ketebalan, kualitas megaskopis, dan struktur geologi yang
kemungkinan dapat mempengaruhi pola penyebaran seam batubara. Dari data survey tersebut
dapat dijadikan acuan untuk menentukan titik pemboran dan sumur uji / parit uji, serta sebagai
data pendukung korelasi dengan kegiatan survey yang lainnya. Pemetaan geologi dilakukan
dengan menggunakan alat GPS untuk akurasi pengeplotan lokasi pada peta skala 1 : 4000.
Pemetaan topografi ini kami lakukan dengan menggunakan alat Theodolite, dengan metode
poligon tertutup dengan jarak spasi 10 m. Untuk data singkapan dan titik bor semuanya kami
ikat pada titik-titik ikat yang ada di sepanjang lintasan pengukuran topografi terdekat. Adapun
toleransi kesalahan pengukuran jarak, azimuth dan ketinggian yang diperbolehkan pada
pengukuran topografi di daerah penyelidikan sekitar 5% , dan semua data yang kami dapat
kami rekam dan kami olah dengan sistem computer.
III.2.4. Pemboran
Kegiatan pemboran bertujuan untuk mengetahui ketebalan, kedalaman dan memastikan jumlah
seam batubara yang ada. Kedalaman pemboran bervariasi antara 10.65 40.65 m tergantung
keadaan dengan mempertimbangkan pola penyebaran singkapan batubaranya, selain itu juga
dari hasil pemboran nantinya dapat diketahui jumlah cadangan secara lebih detail.
Proses pengambilan contoh batubara dilakukan pada singkapan batubara dan dari hasil
pengeboran. Metode pengambilan contoh batubara pada singkapan yaitu dengan Channel
Sampling dilakukan pada salah satu bagian singkapan yang memotong seluruh ketebalan
lapisan batubara. Sedangkan pada hasil pemboran kami mengambil salah satu coring dalam
satu lubang bor yang kemudian contoh tersebut kami bungkus dengan almunium foil, yaitu
plastic khusus sample. Dan semua hasil segera kami bawa ke laboratorium untuk segera di
analisa.
Analisa kualitas contoh dimaksudkan untuk mengetahui kandungan, sifat - sifat fisik dan
kimia batubara yang meliputi : kandungan abu, Karbon ( C ), Belerang ( S ), kandungan air, nilai
kalori dan HGI.
Pengambilan contoh dilakukan pada hasil pemboran inti. Analisa contoh kualitas
batubara dilakukan dengan metode proximate di Laboratorium PT. Surveyor CCI berdasarkan
standar ASTM.
Table. 3.1
Hasil
Kegiatan
Bor di
Lokasi
Daerah
Penyelidikan
Berdasarkan data yang diperoleh dari pemetaan geologi, tahap selanjutnya yaitu
melakukan pengolahan data yang meliputi seluruh aspek - aspek geologi yang ada, mulai dari
hasil lapangan sampai dengan hasil dari studi pustaka, selain itu dilakukan penyusunan laporan
dan rekontruksi geologi daerah penyelidikan dari data lapangan, seperti data survey geologi,
data bor, pemetaan topografi dan hasil dari laboratorium sehingga model geologi daerah
penyelidikan dapat diketahui.
Dari seluruh data yang diperoleh di lapangan kemudian di plotkan pada peta skala 1 :
4000 secara keseluruhan dan membuat pola sebaran batubara menggunakan hukum V rules
dan kontur struktur. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan cadangan dengan
metode cross section profilling pada Sofwer Autocad untuk mengetahui nilai tonase batubara
dan volume overburden, sehingga diperoleh stripping ratio dari setiap section yang berspasi
rata-rata 50 m.
Cadangan batubara pada areal CV. Surya Harapan Baru dihitung berdasarkan metode
Cross Section Profilling, yaitu dengan rumus sebagai berikut :
L1,2,.. = P x T
VB = (L1 + L2) x S x Bj
Keterangan :
OB = ( L1 + L2 )/2 x J
Keterangan :
OB : Overburden ( Bcm )
BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN
Pada daerah penyelidikan tidak dijumpai struktur geologi mayor yang mempengaruhi
tatanan geologi daerah penyelidikan, kedudukan lapisan N 190 - 230 E /100 - 140, dengan
struktur monoklin dan dip kearah tenggara.
Struktur geologi diluar daerah penyelidikan yang terkena tektonik menyebabkan bidang
perlapisan batuan didaerah penyelidikan mengalami gangguan, dari semula relatif
horizontal menjadi miring landai sampai agak tegak. Sebagian besar mempunyai arah
kemiringan relatif sama yaitu ke tenggara.
Adapun kenampakan fisik pada batubara, di daerah penyelidikan mempunyai sifat dan
karateristik hampir sama serta dapat dibedakan dari posisi stratigrafi, ketebalan, jenis
dan letaknya. Ini semua dikarenakan singkapan yang ditemukan di daerah penyelidikan
hanya terdapat pada Formasi Balikpapan, jadi kondisi ini yang membuat batubara di
daerah penelitian relatif hampir sama berwarna hitam mengkilap, sub concoidal dan
masuk dalam Sub-bituminus golongan B.
Di Daerah penyelidikan, lapisan batubara tersebut tersingkap pada alur, sungai dan
tebing. Pola dan arah penyebaran berarah timur laut barat daya.
Dari hasil interprestasi korelasi data bor dan evaluasi data singkapan batubara yang
kami jumpai dan kami rekonstruksi kedalam peta, daerah penyelidikan, diketahui
sebaran lapisan batubara membentuk pola arah jurus dengan arah relatif timur laut
barat daya, dapat dilihat pada peta geologi.
Dari seluruh data yang diperoleh di lapangan kemudian di plotkan pada peta skala 1 :
4000 secara keseluruhan dan membuat pola sebaran batubara menggunakan hukum V rules
dan kontur struktur. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan cadangan dengan
metode cross section profilling pada Sofwer Autocad, yang pertama untuk mengetahui luas
setiap seam batubara dan interburden yang kemudian dihitung nilai tonase batubara dan
volume overburden yang terukur untuk setiap section dan kumulatifnya sehingga diperoleh
stripping ratio dari setiap section yang berspasi rata-rata 50 m dan striping ratio untuk rata rata.
Cadangan batubara pada areal CV. Surya Harapan Baru, dihitung berdasarkan metode
Cross Section Profilling, yaitu :
L1,2,.. = P x T
VB = (L1 + L2) x S x Bj
Keterangan :
VB : Tonase batubara ( ton )
OB = ( L1 + L2 )/2 x J
Keterangan :
OB : Overburden ( Bcm )
L1
L2
Gambar IV.1.
Penampang
perhitungan cadangan
dan tanah penutup
Cara perhitungan
dengan mengetahui luas dari setiap section, yang kemudian tiap luas penampang dihitung
dengan rumus yang ada diatas dan hasil perhitungan sesuai rumus menghasilkan Overburden
dalam satuan Bcm, sedang batubara dalam satuan tonase, dari penampang diatas maka bila di
ilustrasikan posisi Overburden yang dihitung dan yang di section, dalam perhitungan luas, kami
sesuaikan dengan program software yang saat ini di gunakan oleh perusahaan tambang, demi
keakuratan data.
Dari 3 Singkapan batubara yang ditemukan dan 10 titik pengeboran, dengan total
kedalaman 265.50 m, diambil 3 contoh (sample) batubara dan dianalisa kualitasnya di
Laboratorium Surveyor - CCI, contoh ini diambil dalam keadaan segar (fresh sample) untuk
mencegah oksidasi dan pengotoran karena lapuk dan memiliki ketebalan 4.15 dan 1.53 meter
yang mewakili. Untuk pengambilan contoh ini dilakukan pada lokasi singkapan batubara.
Dari hasil analisa contoh batubara diperoleh nilai kalori 5477 - 5625 kcal/kg (adb),
batubara di daerah penyelidikan dapat dikategorikan dalam Sub Bituminous Coal B, di samping
itu hasil analisa menunjukkan nilai sulfur yang relatif rendah yaitu 0,31 1,44 %.
IV.4. Cadangan
Berdasarkan perhitungan cadangan batubara dengan metode cross section profiling, diperoleh
jumlah cadangan batubara terukur sebesar 775,619.85 ton dengan Stripping Ratio 4.25. (Tabel
Perhitungan Cadangan Batubara Terlampir).
Rangkuman hasil perhitungan cadangan adalah sebagai berikut :
Tabel IV.2.
BAB V
KESIMPULAN
V.1. KESIMPULAN
- Pemetaan topografi
- Pemboran open hole dan inti sebanyak 10 titik, total kedalaman 265.50 m.
B. Secara umum bahwa daerah penyelidikan dapat disimpulkan satuan geomorfologi yaitu :
D. Dari hasil singkapan dilapangan, evaluasi dan rekonstruksi di peta bahwa struktur yang ada
pada daerah penyelidikan adalah monoklin karena dari hasil lapangan di temukan
kedudukan batuan yang relatif sama.
E. Hasil analisa contoh batubara diperoleh nilai kalori batubara antara 5477 - 5625 cal/g
(adb), batubara di daerah penyelidikan dapat dikategorikan dalam Sub Bituminous Coal
B, di samping itu hasil analisa menunjukkan nilai sulfur yang relatif rendah yaitu 0,31
1,44 %.
F. Hasil perhitungan cadangan daerah penyelidikan ini memiliki cadangan dengan
stripping ratio menggunakan metode penampang dengan memperhatikan kemiringan
final slope. Hasil perhitungan cadangan adalah sebagai berikut :
Tabel V.1.
V.2. SARAN
Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan oleh CV. Surya Harapan Baru
dengan lahan seluas 100 Ha dan jarak Hauling terjauh sekitar 7.5 Km, juga melihat hasil
perhitungan cadangan, maka lahan ini bisa dikatakan Prospek sehingga dapat
dilanjutkan untuk pembuatan Study kelayakan dan dapat di kembangkan lebih lanjut ke
tahapan Eksploitasi.