Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR PROGRAM SARJANA (75,21%) di semua tipologi lebak dan sangat tinggi 546,08 ha (16,90%) di

JURUSAN TANAH lebak dalam. KTK memiliki dua kriteria, yaitu sedang 621,19 ha (19,22%)
FAKULTAS PERTANIAN dan tinggi 2.610,53 (80,78%) di semua tipologi lebak. Kelas tekstur tanah
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT pada lokasi penelitian adalah liat, liat berdebu dan lempung liat berdebu
BANJARBARU sehingga KTK memiliki kandungan yang dominan tinggi dipengaruhi oleh
tekstur tanah dengan kandungan liat yang relatif tinggi..
Judul : Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Kata kunci: Basa-basa tukar, kapasitas tukar kation, tekstur tanah, lahan
Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara rawa lebak
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Pemrasaran : Muhammad Khoirul Husseini PENDAHULUAN
NIM : E1C113012
Dosen Pembimbing : 1. Ir. Muhammad Mahbub, MP Latar Belakang
2. Dr. Ir. H. Bambang Joko Priatmadi, MP
Indonesia memiliki lahan rawa yang tersebar di Sumatera,
Pembahas Utama : 1. Eriana Nadia Salsabila (1710513220005)
Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Kalimantan Selatan yang dijuluki kota
2. Samsuri (1610513110013)
seribu sungai termasuk salah satu provinsi dengan lahan rawa yang cukup
Moderator : Hendra Setiawan (1610513110006)
luas yaitu sekitar 1,14 juta hektar dari 3.753.052 hektar total luas kalimantan
Hari/Tanggal : Senin, 05 April 2021
selatan dengan luas lahan rawa pasang surut sekitar 806.259 hektar dan luas
Pukul : 14.00 - 15.00 WITA
lahan rawa lebak sekitar 333.741 hektar (BPS Provinsi Kalimantan Selatan,
Tempat : Ruang Sidang Jurusan Tanah
2014). Lahan rawa pasang surut maupun rawa lebak adalah salah satu
sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan menjadi lahan
ABSTRAK
pertanian produktif.
Lahan rawa lebak adalah salah satu sumber daya alam yang potensial untuk Pertanian di lahan rawa lebak telah menjadi kebudayaan atau
dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif. Tipologi lahan rawa lebak kearifan lokal setempat karena telah dilakukan selama berabad-abad oleh
terdiri dari lebak pematang, lebak tengahan dan lebak dalam. Kapasitas tukar penduduk lokal dengan cara pengelolaan lahan yang dilakukan secara turun
kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan temurun sehingga tidak menimbulkan permasalahan pada tanah. Tipologi
kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi bila didominasi oleh kation basa lahan rawa lebak terdiri dari lebak pematang, lebak tengahan dan lebak
Na+, K+, Ca2+ dan Mg2+ (kejenuhan basa tinggi) dapat meningkatkan dalam.
kesuburan tanah. Lahan rawa lebak lokasi penelitian di Kecamatan Labuan Darmawijaya (1990) menjelaskan bahwa sifat tanah sangat
Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara memiliki luas 3.231,72 ha. menentukan dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
Parameter yang dianalisis adalah basa-basa tukar, kapasitas tukar kation baik sifat fisika, biologi dan kimia tanah. Sifat fisika tanah antara lain
(KTK) dan tekstur tanah. Hasil penelitian menunjukkan kandungan basa tekstur, struktur dan permeabilitas tanah. Sifat kimia tanah antara lain pH
tukar Na-dd dan Mg-dd termasuk kriteria sangat rendah seluas 3.231,72 ha tanah dan kandungan unsur hara. Tingkat kesuburan kimiawi tanah seperti
(100%) di semua tipologi lebak. Basa tukar K-dd memiliki dua kriteria, yaitu kandungan basa-basa tukar, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa
rendah 222,50 ha (6,88%) di lebak dalam dan sangat rendah 3.009,22 ha (KB), derajat kemasaman tanah (pH), dan kandungan bahan organik (C/N
(93,12%) di semua tipologi lebak. Basa tukar Ca-dd memiliki tiga kriteria, ratio) merupakan suatu petunjuk guna mengetahui keadaan kesuburan tanah
yaitu sedang 254,88 ha (7,89%) di lebak pematang, tinggi 2.430,76 ha terkini.
Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 1
Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat METODE PENELITIAN
erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi
mampu menjerat dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah Bahan dan Alat
dengan KTK rendah. Tanah dengan KTK tinggi bila didominasi oleh kation
Bahan
basa Na+, K+, Ca2+, dan Mg2+ (kejenuhan basa tinggi) dapat meningkatkan
kesuburan tanah, tetapi bila didominasi oleh kation asam, Al, H (kejenuhan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang di
basa rendah) dapat mengurangi kesuburan tanah. Pertukaran kation dalam ambil pada kedalaman 0-40 cm pada lahan rawa lebak di Kecamatan Labuan
tanah terjadi karena adanya muatan negatif dari koloid tanah yang menjerap Amas Utara di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan bahan-bahan kimia.
kation-kation dalam bentuk dapat ditu
karkan (exchangeable) (Rosmarkam & Yuwono, 2002). Alat
Penelitian ini dilakukan untuk memetakan sebaran basa-basa tukar Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global
tanah yang meliputi K-dd, Na-dd, Ca-dd dan Mg-dd dan memetakan sebaran Positioning System), bor tanah, ayakan ukuran 2 mm, neraca analitik, alat-
kapasitas tukar kation (KTK) dalam menentukan tingkat kesuburan tanah. alat laboratorium dan seperangkat komputer.
Rumusan Masalah Metode Penelitian
Bagaimana sebaran basa-basa tukar dan kapasitas tukar kation (KTK) Menggunakan metode deskriptif eksploratif yang pendekatan
tanah pada lahan rawa lebak? variabelnya dilakukan melalui survei lahan dan didukung dengan hasil
analisis tanah di laboratorium. Tahapan penelitian berupa (1) Pengumpulan
Hipotesis
data; (2) Survei lahan; (3) Analisa data; (4) Pemetaan hasil penelitian; dan
Terdapat perbedaan kandungan basa-basa tukar dan kapasitas tukar (5) Kesimpulan. Penentuan sampel tanah dilakukan dengan teknik purposive
kation tanah pada lahan rawa lebak yang dipengaruhi oleh tipologi lebak. sampling berdasarkan tipologi lahan rawa lebak (Lampiran 1).
Tujuan Penelitian Tempat dan Waktu
Untuk mengetahui dan memetakan sebaran basa-basa tukar dan Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari bulan April
kapasitas tukar kation tanah pada berbagai tipologi lahan rawa lebak di hingga Mei tahun 2019, yang meliputi kegiatan lapangan dan analisa di
Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah. laboratorium. Kegiatan lapangan berupa pengambilan sampel tanah pada
lahan rawa lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai
Manfaat Penelitian Tengah. Sedangkan analisa laboratorium dilakukan di laboratorium Fisika,
Untuk memberikan informasi mengenai sebaran basa-basa tukar dan Kimia dan Biologi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung
kapasitas tukar kation tanah pada berbagai tipologi lahan rawa lebak di Mangkurat Banjarbaru.
Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah sehingga
Pelaksanaan Penelitian
civitas akademika maupun petani dapat mengembangkan dan memanfaatkan
teknologi ilmu pengetahuan dalam memanfaatkan lahan rawa lebak pada Tahap penelitian ini seperti : Persiapan penelitian berupa observasi
lokasi penelitian sebagai lahan pertanian yang produktif. mengenai pustaka-pustaka terkait penunjang penelitian dan pengumpulan
data sekunder berupa data vektor (shapefile) yang dibutuhkan. Kemudian
pelaksanaan di lapangan meliputi; mengadakan survei pendahuluan untuk
Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 2
orientasi lapangan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
survei utama untuk pengambilan sampel tanah yang akan dianalisis. Sampel
tanah yang diambil pada lokasi penelitian adalah sebanyak 15 titik.
Kemudian kegiatan di laboratorium meliputi; persiapan sampel tanah yang
diambil di lapangan hingga analisa sampel tanah untuk mendapatkan
parameter basa-basa tukar, kapasitas tkar kation dan tekstur tanah.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari analisa laboratorium kemudian diolah
menjadi peta sebaran Na-dd, peta sebaran K-dd, peta sebaran Ca-dd, peta
sebaran Mg-dd dan peta sebaran kapasitas tukar kation (KTK) pada lokasi
penelitian dengan menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi ArcGIS Gambar 1. Nilai Na-dd berdasarkan titik sampel tanah dan tipologi lebak
10.4. Area sebaran basa-basa tukar dan kapasitas tukar kation di deliniasi Hasil analisa sampel tanah untuk kandungan basa tukar natrium (Na-
berdasarkan kelompok kriteria penilaian hasil analisis tanah yang terdiri dari dd) (Gambar 1) menunjukkan bahwa nilai Na-dd yang paling rendah terdapat
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi (Pusat Penelitian pada sampel tanah 4 sebesar 0,02 me/100 gr dan yang paling tinggi terdapat
Tanah, 1983). pada sampel tanah 7 sebesar 0,04 me/100 gr.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini adalah nilai basa-basa tukar (Na+, K+, Ca2+,
Mg2+) dan kapasitas tukar kation (KTK) tanah serta tekstur tanah berdasarkan
data hasil analisa laboratorium fisika, kimia dan biologi Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru .
Data hasil analisa laboratrium basa-basa tukar dan kapasitas tukar
kation berdasarkan nilai dan kriteria pada lokasi penelitian ditampilkan dalam
bentuk gambar grafik dan peta sebaran. Kriteria penilaian dibedakan menjadi
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.
Hasil pemetaan sebaran pada lahan rawa lebak di lokasi penelitian
dengan luas 3.232,72 ha menunjukkan nilai basa-basa tukar (Na+, K+, Mg2+) Gambar 2. Nilai rata-rata Na-dd tanah pada masing-masing tipologi lebak
di dalam tanah memiliki nilai dengan kriteria yang relatif, sedangkan basa Nilai rata-rata Na-dd tanah memiliki tren nilai yang meningkat dari
tukar Ca2+ dan KTK tanah memiliki nilai dengan kriteria yang lebih tipologi lebak pematang ke tipologi lebak dalam (Gambar 2). Pada lebak
bervariasi dan berbeda pada semua tipologi lebak. pematang dengan nilai 0,028 me/100 gr, lebak tengahan dengan nilai 0,030
me/100 gr dan lebak dalam dengan nilai 0,032 me/100 gr.

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3
Gambar 4. Nilai K-dd berdasarkan titik sampel tanah dan tipologi lebak
Hasil analisa sampel tanah untuk kandungan basa tukar kalium (K-
dd) (Gambar 4) menunjukkan bahwa nilai K-dd yang paling rendah terdapat
pada sampel tanah 4 sebesar 0,02 me/100 gr dan yang paling tinggi terdapat
pada sampel tanah 12 sebesar 0,12 me/100 gr.

Gambar 3. Peta sebaran basa-basa tukar tanah Na-dd


Berdasarkan hasil pemetaan sebaran basa tukar Na-dd (Gambar 3)
pada semua sampel tanah memiliki kriteria sangat rendah dengan nilai
dibawah 1 me/100 gr di semua jenis tipologi lebak. Area dengan nilai 0,02
me/100 gr seluas 241,38 ha di tipologi lebak pematang, nilai 0,03 me/100 gr
seluas 2.797,20 ha di semua tipe tipologi lebak dan nilai 0,04 me/100 gr
seluas 193,14 ha di tipologi lebak tengahan dan dalam. Persentase basa tukar
Na-dd kriteria sangat rendah adalah 100% dengan luas 3.232,72 ha. Gambar 5. Nilai rata-rata K-dd tanah pada masing-masing tipologi lebak
Menurut Rosmarkam & Yuwono (2002), basa tukar Na-dd sering Nilai rata-rata K-dd tanah memiliki tren nilai yang meningkat dari
berpengaruh terhadap kualitas produksi, baik yang bersifat positif maupun tipologi lebak pematang ke tipologi lebak dalam (Gambar 5). Pada lebak
negatif. Pengaruh Na yang baik bagi pertumbuhan tanaman bila kadar K pematang dengan nilai 0,036 me/100 gr, lebak tengahan dengan nilai 0,055
relatif rendah. Pada konsentrasi K yang rendah, pemberian Na menaikkan me/100 gr dan lebak dalam dengan nilai 0,068 me/100 gr.
produksi cukup tinggi, sedangkan pada konsentrassi K yang tinggi,
pemberian Na sedikit menurunkan produksi .

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 4
sendiri (Hakim dkk, 1986). Rendahnya kandungan K–dd dalam tanah
dikarenakan bahan induk dalam tanah yang miskin akan K, unsur hara yang
ada didalam tanah telah diserap tanaman serta K-dd sangat mudah larut dan
terbawa oleh air.

Gambar 7. Nilai Ca-dd berdasarkan titik sampel tanah dan tipologi lebak
Hasil analisa sampel tanah untuk kandungan basa tukar kalsium (Ca-
dd) (Gambar 7) menunjukkan bahwa nilai Ca-dd yang paling rendah terdapat
pada sampel tanah 4 sebesar 9,45 me/100 gr dan yang paling tinggi terdapat
pada sampel tanah 7 sebesar 28,90 me/100 gr.
Gambar 6. Peta sebaran basa-basa tukar tanah K-dd
Berdasarkan hasil pemetaan sebaran basa tukar K-dd (Gambar 6)
pada 14 sampel tanah, yaitu sampel tanah 1-11 dan 13-15 memiliki kriteria
sangat rendah dengan kisaran nilai 0,02 hingga 0,07 me/100 gr, sedangkan
pada sampel tanah 12 memiliki kriteria rendah dengan nilai 0,12 me/100 gr.
Area dengan nilai 0,02 hingga 0,04 me/100 gr seluas 1.138,50 ha di tipologi
lebak pematang dan tengahan, nilai 0,05 hingga 0,07 me/100 gr seluas
1.870,72 ha di semua jenis tipologi lebak, nilai 0,12 me/100 gr seluas 222,50
ha di tipologi lebak dalam. Persentase basa tukar K-dd kriteria sangat rendah
adalah 93,12 % dengan luas 3.009,22 ha dan kriteria rendah adalah 6,88%
dengan luas 222,50 ha.
Ketersediaan K diartikan sebagai ketersediaan Kalium yang dapat Gambar 8. Nilai rata-rata Ca-dd tanah pada masing-masing tipologi lebak
dipertukarkan dan dapat diserap oleh tanaman. Dengan demikian Nilai rata-rata Ca-dd tanah memiliki nilai yang menurun dari tipologi
Ketersediaan K dalam tanah sangat tergantung pada adanya penambahan dari lebak pematang ke tipologi lebak tengahan dan meningkat dari tipologi
luar, fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari Kaliumnya tengahan ke tipologi dalam (Gambar 8). Pada lebak pematang dengan nilai
Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 5
15,358 me/100 gr, lebak tengahan dengan nilai 14,968 me/100 gr dan lebak
dalam dengan nilai 21,117 me/100 gr.

Gambar 10. Nilai Mg-dd berdasarkan titik sampel tanah dan tipologi lebak
Hasil analisa sampel tanah untuk kandungan basa tukar magnesium
(Mg-dd) (Gambar 10) menunjukkan bahwa nilai Mg-dd yang paling rendah
terdapat pada sampel tanah 10 sebesar 0,09 me/100 gr dan yang paling tinggi
terdapat pada sampel tanah 8 dan 12 sebesar 0,21 me/100 gr.

Gambar 9. Peta sebaran basa-basa tukar tanah Ca-dd


Berdasarkan hasil pemetaan sebaran basa tukar Ca-dd (Gambar 9)
memiliki tiga kriteria yang berbeda. Pada sampel tanah 4 memiliki kriteria
sedang dengan nilai 9,45 me/100 gr, pada sampel tanah 1-3, 5, 6, 9-11, 13-15
memiliki kriteria tinggi pada kisaran nilai 12,82 hingga 18,47 me/100 gr dan
pada sampel tanah 7, 8 dan 12 memiliki kriteria sangat tinggi pada kisaran Gambar 11. Nilai rata-rata Mg-dd tanah pada masing-masing tipologi lebak
nilai 21,42 hingga 28,90 me/100 gr. Area dengan nilai 9,45 me/100 gr seluas
Nilai rata-rata Mg-dd tanah memiliki tren nilai yang meningkat dari
254,88 ha di tipologi lebak pematang, nilai 12,82-28,90 me/100 gr seluas
tipologi lebak pematang ke tipologi lebak dalam (Gambar 11). Pada lebak
2.430,76 ha di semua jenis tipologi lebak, nilai 21,82-28,90 me/100 gr seluas
pematang dengan nilai 0,098 me/100 gr, lebak tengahan dengan nilai 0,128
546,08 ha di tipologi lebak dalam. Persentase basa tukar Ca-dd kriteria
me/100 gr dan lebak dalam dengan nilai 0,140 me/100 gr.
sedang adalah 7,89 % dengan luas 254,88 ha, kriteria tinggi adalah 75,21%
dengan luas 2.430,76 ha dan kriteria sangat tinggi adalah 16,90 % dengan
luas 546,08 ha.

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 6
dengan memberikan kapur kalsit atau dolomit dan pemberian pupuk Ca dan
Mg.

Gambar 13. Nilai KTK berdasarkan titik sampel tanah dan tipologi lebak
Hasil analisa sampel tanah untuk kandungan kapasitas tukar kation
(KTK) (Gambar 13) menunjukkan bahwa nilai KTK yang paling rendah
terdapat pada sampel tanah 4 sebesar 21,81 me/100 gr dan yang paling tinggi
terdapat pada sampel tanah 7 sebesar 36,1 me/100 gr.

Gambar 12. Peta sebaran basa tukar tanah Mg-dd


Berdasarkan hasil pemetaan sebaran basa tukar Mg-dd (Gambar 12)
pada semua sampel tanah memiliki kriteria sangat rendah dengan nilai
dibawah 0,21 me/100 gr. Area dengan nilai 0,01 me/100 gr seluas 1.147,05
ha dan nilai 0,09-0,12 me/100 gr seluas 1.100,32 ha yang tersebar di semua
jenis tipologi lebak, sedangkan nilai 0,20-0,21 me/100 gr seluas 984,35 ha
tersebar di tipologi lebak tengahan dan dalam. Persentase basa tukar Mg-dd
kriteria sangat rendah adalah 100% dengan luas 3.232,72 ha.
Menurut Hakim (1986), ketersediaan dan kebutuhan Ca2+ dan Mg2+
dalam tanah dipengaruhi oleh tingkat kemasaman tanah. Apabila kedua unsur
ini cukup pada tanah maka akan sangat menguntungkan terutama membantu Gambar 14. Nilai rata-rata KTK tanah pada masing-masing tipologi lebak
penyusunan dinding sel, pembelahan sel tanaman, pembentukan klorofil dan Nilai rata-rata KTK tanah memiliki nilai yang meningkat dari tipologi
membentuk system kerja enzim (Mahfud,1996). Upaya yang dapat dilakukan lebak pematang ke tipologi lebak tengahan dan menurun dari tipologi
untuk memenuhi kebutuhan Ca dan Mg pada tanah maupun tanaman yaitu tengahan ke tipologi dalam (Gambar 14). Pada lebak pematang dengan nilai

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 7
26,776 me/100 gr, lebak tengahan dengan nilai 29,270 me/100 gr dan lebak lebih banyak akan memiliki nilai KTK lebih tinggi, begitu juga sebaliknya.
dalam dengan nilai 27,560 me/100 gr. Sumber utama koloid tanah adalah bahan organik dan mineral liat. Jika tanah
mempunyai kandungan bahan organik yang banyak maka nilai KTK tanah
juga akan meningkat. Sesuai yang dikemukakan Mukhlis dkk (2011), bahwa
besarnya KTK suatu tanah ditentukan oleh faktor-faktor berikut, yaitu tekstur
tanah, kadar bahan organik dan jenis mineral liat yang terkandung di tanah,
jenis mineral liat sangat menentukan besarnya KTK tanah.
Kelas tekstur tanah pada lahan rawa lebak lokasi penelitian adalah liat
dan liat berdebu pada semua jenis tipologi lebak dan lempung liat berdebu
pada tipologi lebak pematang. Liat terdapat pada sampel tanah 8 di lebak
dalam, sampel tanah 9 di lebak tengahan dan sampel tanah 10 di lebak
pematang. Liat berdebu terdapat pada sampel tanah 7 dan 11 hingga 14 di
lebak dalam, sampel tanah 1, 6 dan 15 di lebak tengahan, serta sampel tanah
2 dan 5 di lebak pematang. Lempung liat berdebu terdapat pada sampel tanah
3 dan 4 di lebak pematang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil penelitian di lahan rawa lebak dengan luas 3.231,72 ha ini
dapat disimpulkan bahwa kadar basa tukar Na-dd dan Mg-dd berada pada
kriteria sangat rendah 100% di semua tipologi lebak, basa tukar K-dd berada
Gambar 15. Peta sebaran kapasitas tukar kation (KTK) tanah pada kriteria sangat rendah 93,12% di semua tipologi lebak dan rendah 6,88%
di lebak dalam serta basa tukar Ca-dd berada pada kriteria sedang 7,89% di
Berdasarkan hasil pemetaan sebaran kapasitas tukar kation (KTK)
lebak pematang, tinggi 75,21% di semua tipologi lebak dan sangat tinggi
(Gambar 15) memiliki dua kriteria, yaitu sedang dan tinggi pada semua jenis
16,90% di lebak dalam sedangkan kapasitas tukar kation (KTK) berada pada
tipologi lebak. KTK dengan kriteria sedang terdapat pada sampel tanah 4, 13
kriteria sedang 19,22% dan tinggi 80,78% di semua tipologi lebak. Jenis
dan 14 dengan nilai 21,82-22,22 me/100 gr dan kriteria tinggi terdapat pada
tipologi lahan rawa lebak mempengaruhi kandungan basa-basa tukar tanah
sampel tanah 1-3, 5-12 dan 15 dengan nilai 25,25-36,10 me/100 gr. Area
Na-dd, K-dd dan Mg-dd yang dominan sangat rendah dan kandungan basa
dengan nilai 21,81-22,22 me/100 gr seluas 621,19 ha, nilai 25,25-29,38
tukar Ca-dd yang dominan tinggi. Sedangkan KTK memiliki kandungan
me/100 gr seluas 1.772,33 ha dan nilai 30,27-36,10 me/100 gr seluas 838,20
yang dominan tinggi dipengaruhi oleh tekstur tanah dengan kandungan liat
ha tersebar di semua jenis tipologi lebak. Persentase KTK kriteria sedang
yang relatif tinggi.
adalah 19,22% dengan luas 621,19 ha dan kriteria tinggi dengan luas
2.610,53 ha.
Perbedaan nilai kapasitas tukar kation yang tersebar pada semua jenis
tipologi lahan ditentukan oleh koloid tanah, tanah yang mengandung koloid

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 8
Saran LAMPIRAN
Dari hasil penelitian disarankan agar dilakukan pemupukan, terutama
Lampiran 1. Peta lokasi pengambilan sampel tanah
pupuk magnesium dan kalium serta untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai tipologi lahan rawa lebak pada lokasi penelitian di Kecamatan
Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk dapat
mengembangkan dan memaksimalkan penggunahan lahan rawa lebak
sebagai kawasan pertanian yang produktif dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Kalimantan Selatan dalam Angka 2014. Badan
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan.

Darmawijaya, M.I. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Hakim, H., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, G.B. Hong
& H.H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas
Lampung. Bandarlampung.

Rosmarkam, A. & N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius.


Yogyakarta.

Mahfud. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta

Mukhlis., Sarifuddin., dan H. Hanum. 2011. Kimia Tanah, Teori dan


Aplikasi. USU Press. Medan.

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam tanah di Indonesia


untuk Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah
Transmigrasi. PPT Bogor.

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 9
Lampiran 2. Data analisa tekstur tanah 8
Rantau
0,03 SR 0,06 SR 21,42 ST 0,21 SR 26,83 T
Bujur
Fraksi 9 Samhurang 0,03 SR 0,03 SR 15,55 T 0,20 SR 28,85 T
KS Nama Desa Pasir Debu Liat Kelas Tekstur 10 Samhurang 0,03 SR 0,04 SR 14.12 T 0,09 SR 25,25 T
---------- % ---------- 11 Tabat 0,03 SR 0,05 SR 17,82 T 0,10 SR 29,35 T
1 Sungai Buluh 1,39 50,03 48,58 Liat Berdebu Rantau
12 0,03 SR 0,12 R 22,90 ST 0,21 SR 28,99 T
2 Binjai Pirua 10,27 43,13 46,60 Liat Berdebu Bujur
3 Binjai Pirua 2,48 57,93 39,59 Lempung Liat Berdebu 13 Mantaas 0,03 SR 0,06 SR 17,82 T 0,21 SR 22,22 S
4 Binjai Pemangkih 63,52 10,70 25,78 Lempung Liat Berdebu 14 Tabat 0,03 SR 0,05 SR 17,84 T 0,10 SR 21,87 S
5 Binjai Pemangkih 3,68 53,77 42,55 Liat Berdebu 15 Tabat 0,03 SR 0,07 SR 18,47 T 0,10 SR 27,40 T
6 Rantau Bujur 4,67 48,75 46,58 Liat Berdebu Keterangan :
7 Rantau Bujur 3,27 47,86 48,87 Liat Berdebu KS : Kode Sampel
8 Rantau Bujur 1,93 38,59 59,48 Liat Kr : Kriteria
9 Samhurang 17,37 39,64 42,98 Liat
*Kriteria mengikuti PPT, 1983
10 Samhurang 2,12 38,39 59,49 Liat Sangat Rendah (SR) : Tanaman menderita gejala kekurangan, masing-masing hara
11 Tabat 4,32 46,85 48,83 Liat Berdebu menampakkan gejala tertentu, produksi tanaman sangat rendah
12 Rantau Bujur 1,50 57,37 41,14 Liat Berdebu dan apabila diberi hara yang bersangkutan akan menunjukkan
13 Mantaas tanggapan yang nyata (produksi tanaman meningkat sedangkan
5,94 51,67 42,39 Liat Berdebu
gejala kahat hara menghilang).
14 Tabat 12,06 45,78 42,16 Liat Berdebu Rendah (R) : Tanaman tidak menunjukkan gejala kahat, tetapi produksi
15 Tabat 1,33 50,88 47,79 Liat Berdebu rendah dan apabila diberi hara yang bersangkutan maka
produksi akan naik cukup memadai (menunjukan tanggapan
Lampiran 3. Data analisa basa-basa tukar dan kapasitas tukar kation tanah terhadap pemupukan)
Sedang (S) : Keadaan hara dalam tanah cukup, dan apabila diberi hara yang
Nilai (me/100 gr) bersangkutan akan naik cukup memadai
KS Nama Desa Na- K- Ca- Mg- Tinggi (T) : Tanaman umumnya menampakkan gejala pertumbuhan
Kr Kr Kr Kr KTK Kr normal, produksi dalam keadaan optimal
dd dd dd dd
Sungai Sangat Tinggi (ST) : Bila kadarnya melampaui ambang batas toleransi, sebagian
1 0,03 SR 0,06 SR 13,03 T 0,01 SR 30,56 T tanaman akan menunjukkan gejala penyimpangan
Buluh
pertumbuhan (gejala keracunan, dimana masing-masing
2 Binjai Pirua 0,03 SR 0,04 SR 17,41 T 0,01 SR 30,32 T
tanaman menunjukkan gejala yang berbeda-beda)
3 Binjai Pirua 0,03 SR 0,04 SR 17,73 T 0,01 SR 29,38 T
Binjai
4 0,02 SR 0,02 SR 9,45 S 0,01 SR 21,81 S
Pemangkih
Binjai
5 0,03 SR 0,04 SR 18,08 T 0,01 SR 27,12 T
Pemangkih
Rantau
6 0,03 SR 0,06 SR 12,82 T 0,11 SR 30,27 T
Bujur
Rantau
7 0,04 SR 0,07 SR 28,90 ST 0,12 SR 36,10 T
Bujur

Muhammad Khoirul Husseini. 2021. Sebaran Basa-Basa Tukar Tanah pada Lahan Rawa Lebak di Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah 10

Anda mungkin juga menyukai