DOSEN PENGUJI
Nur Ulina W Br Sebayang SP, M.Agr
LATAR BELAKANG Karena semakin terbatasnya ketersediaan lahan pertanian akibat alih
fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman guna memenuhi
kebutuhan penduduk yang semakin meningkat,oleh karena itu untuk
memaksimalkan produktivitas pertanian diarahkan ke pemanfaatan
wilayah lahan marjinal dalam hal ini pada lahan gambut.Tanah
organosol atau tanah histosol yang saat ini lebih populer disebut tanah
gambut di Indonesia memiliki luas sekitar 14,9 juta ha (7,8%) dari
luas total wilayah Indonesia (Sitohang, 2021).
Rendahnya produktifitas tanah gambut dilihat dari segi sifat kimia, juga
dapat di ketahui dari sifat biologi. Salah satu parameter yang dapat
digunakan ialah penghitungan populasi mikroorganisme tanah. Hal ini
karena mikrorganisme di lahan gambut tidak hanya berfungsi dalam
proses penguraian bahan organik tetapi juga alat penting dalam
mineralisasi nutrisi yang memiliki peran positif terhadap lingkungan dan
ekosistem tanah (Pratiwi et al. 2018)
* * *
Dalam memanfaatkan lahan gambut perlu Berdasarkan penelitian Rostaman et al. (2011), Atas dasar tersebut, maka penulis
penerapan intensifikasi berupa perbaikan sifat- setelah inkubasi selama 7 hari pada tanah pada
sifat tanah sehingga efisiensi pemanfaatan lahan
memutuskan untuk meneliti pengaruh
berbagai dosis abu vulkanik, nilai pH terus pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi
dapat ditingkatkan. Berbagai alternatif untuk
mengatasi kendala yang ada pada tanah gambut mengalami kenaikan dengan semakin tinggi dosis yang dilakukan terhadap sifat kimia dan
telah dilakukan, yaitu dengan memberikan abu vulkanik yang ditambahkan. Pemberian abu populasi mikroorganisme tanah serta
beberapa jenis amandemen pada tanah gambut vulkanik pada tanah gambut meningkatkan pH pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
seperti: kapur, pupuk, tanah mineral dan abu dibandingkan kondisi awal. Dalam penelitian SM jagung (Zea mays L.) pada tanah gambut
serbuk gergaji (Zuraida, 2011). Salah satu bahan
HR et al. (2018), pemberian amelioran abu dataran tinggi Toba.
amandemen yang diharapkan dapat memperbaiki
kesuburan tanah dan dapat menyumbang mineral vulkanik mampu meningkatkan tinggi tanaman
pada tanah gambut adalah abu vulkanik. padi pada tanah gambut.
TUJUAN PENELITIAN
9. PEMANENAN
PARAMETER PENGAMATAN
pH (H2O) C-Organik
Rasio C/N
PARAMETER PENGAMATAN
C-Organik
Berdasarkan hasil pengukuran C-Organik tanah dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa lama inkubasi berpengaruh nyata terhadap
C-organik tanah sedangkan pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap C-Organik tanah.
Tabel 1: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap C-Organik tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi %
D0 = 0 Hari 6,36 5,91 6,13b
D1 =15 Hari 7,92 8,34 8,13a
D2 = 30 Hari 8,38 7,87 8,13a
Rataan 7,55 7,37
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
N-Total
Berdasarkan hasil pengukuran N-Total tanah dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa lama inkubasi berpengaruh nyata terhadap
N-Total tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap N-Total tanah.
Tabel 2: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap N-Total tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi %
D0 = 0 Hari 0,22 0,23 0,23b
D1 =15 Hari 0,18 0,18 0,18c
D2 = 30 Hari 0,28 0,26 0,27a
Rataan 0,22 0,23
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Basa-basa Tukar
Na-Tukar
Berdasarkan hasil pengukuran Na-Tukar dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata
terhadap Na-Tukar tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap Na-Tukar tanah.
Tabel 3: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap Na-Tukar tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi me/100g
D0 = 0 Hari 1,74 2,11 1,92a
D1 =15 Hari 0,56 0,38 0,47c
D2 = 30 Hari 0,52 0,72 0,62b
Rataan 0,94 1,07
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
K-Tukar
Berdasarkan hasil pengukuran K-Tukar dan hasil analisa sidik ragamnya diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata terhadap K-
Tukar tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap K-Tukar tanah.
Tabel 4: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap K-Tukar tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi me/100g
D0 = 0 Hari 0,31 0,26 0,28b
D1 =15 Hari 0,36 0,34 0,35a
D2 = 30 Hari 0,28 0,25 0,26b
Rataan 0,32 0,28
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Mg-Tukar
Berdasarkan hasil pengukuran Mg-Tukar dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi dan pemberian abu
vulkanik serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap Mg-Tukar tanah
Tabel 5: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap Mg-Tukar tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi me/100g
D0 = 0 Hari 0,82 0,69 0,76
D1 =15 Hari 0,57 0,51 0,54
D2 = 30 Hari 0,68 0,56 0,62
Rataan 0,69 0,59
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Ca-Tukar
Berdasarkan hasil pengukuran Ca-Tukar dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata
terhadap Ca-Tukar tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap Ca-Tukar tanah
Tabel 6: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap Ca-Tukar tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi me/100g
D0 = 0 Hari 1,17 1,13 1,15a
D1 =15 Hari 0,65 0,60 0,63b
D2 = 30 Hari 0,44 0,43 0,43c
Rataan 0,75 0,72
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Kapasitas Tukar Kation (KTK)
Berdasarkan hasil pengukuran KTK dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata terhadap
KTK tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap KTK tanah
Tabel 7: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap KTK tanah
Perlakuan Abu Vulkanik Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi me/100g
D0 = 0 Hari 65,94 51,07 58,50a
D1 =15 Hari 27,50 27,52 27,51b
D2 = 30 Hari 29,75 27,38 28,56b
Rataan 41,06 35,32
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
C/N
Berdasarkan hasil pengukuran C/N dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata terhadap
C/N tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan C/N tanah
Tabel 8: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap C/N tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi
D0 = 0 Hari 31,80 26,28 29,04b
D1 =15 Hari 45,24 46,45 45,85a
D2 = 30 Hari 29,93 30,09 30,01b
Rataan 35,66 34,27
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
pH Tanah
Berdasarkan hasil pengukuran pH tanah dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian abu vulkanik dan lama
inkubasi tanah serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah.
Tabel 9: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap pH tanah
Abu Vulkanik
Perlakuan Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi
D0 = 0 Hari 5,50 5,01 5,25
D1 =15 Hari 4,89 5,06 4,97
D2 = 30 Hari 4,82 4,82 4,82
Rataan 5,07 4,96
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Kejenuhan Basa (KB)
Berdasarkan hasil pengukuran KB tanah dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian abu vulkanik dan lama
inkubasi tanah serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap KB tanah.
Tabel 10: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap KB tanah
Perlakuan Abu Vulkanik Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi %
D0 = 0 Hari 6,28 8,93 7,61
D1 =15 Hari 7,77 6,76 7,27
D2 = 30 Hari 7,19 6,48 6,83
Rataan 7,08 7,39
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tinggi Tanaman
Berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian abu vulkanik dan lama
inkubasi tanah serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
Tabel 11: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap tinggi tanaman
Perlakuan Abu Vulkanik Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi cm
D0 = 0 Hari 115,58 105,83 110,70
D1 =15 Hari 95,73 112,80 104,26
D2 = 30 Hari 87,15 92,98 90,06
Rataan 99,48 103,87
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Diameter Batang
Berdasarkan hasil pengukuran diameter batang dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian abu vulkanik dan
lama inkubasi tanah serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang.
Tabel 12: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap diameter batang
Perlakuan Abu Vulkanik Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi mm
D0 = 0 Hari 8,71 8,19 8,45
D1 =15 Hari 5,88 6,49 6,18
D2 = 30 Hari 6,66 7,14 6,90
Rataan 7,08 7,27
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Bobot Kering Tanaman
Berdasarkan hasil pengukuran bobot kering tanaman dan hasil analisa sidik ragamnya dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian abu vulkanik
dan lama inkubasi tanah serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman.
Tabel 13: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap bobot kering tanaman
Perlakuan Abu Vulkanik Rataan
A0 = 0 ton/ha A1 = 23,6 ton/ha
Lama Inkubasi g
D0 = 0 Hari 19,05 16,95 18,00
D1 =15 Hari 11,73 12,40 12,06
D2 = 30 Hari 11,20 15,95 13,58
Rataan 13,99 15,10
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Populasi Mikroorganisme Tanah
Berdasarkan hasil pengukuran populasi mikroorganisme tanah dan hasil analisa sidik ragamnya diketahui bahwa perlakuan lama inkubasi
berpengaruh nyata terhadap populasi mikroorganisme tanah namun pemberian abu vulkanik dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata
terhadap populasi mikroorganisme tanah.
Tabel 14: Pengaruh pemberian abu vulkanik dan lama inkubasi terhadap populasi mikroorganisme tanah
Keterangan : Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata
menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian abu vulkanik tidak berpengaruh nyata terhadap beberapa sifat kimia dan populasi mikroorganisme tanah serta
pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah gambut dataran tinggi Toba
2. Perlakuan lama inkubasi berpengaruh nyata meningkatkan C-organik, N-total, K-tukar dan C/N pada tanah gambut dataran
tinggi Toba
3. Interaksi antara pemberian debu vulkanik dan lama inkubasi tidak berpengaruh nyata terhadap sifat kimia dan populasi
mikroorganisme tanah serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah gambut dataran tinggi Toba
Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan dosis yang yang lebih baik abu vulkanik dan mengkombinasi dengan
bahan amelioran lain dengan inkubasi lebih lama.
LAMPIRAN
THANK YOU