ABSTRACT
Tailing is one form of waste produced in large quantities in the gold mining activities are nutrient poor. Therefore it
is necessary for land revegetation in these tailings. Revegetation activities must be conducted on former mining land, but
often encounter obstacles that revegetation efforts are quite heavy. The success of revegetation on land that is dominated
by tailings require plants that are able to adapt as mahagony seedling (Swietenia macrophylla), which has the potential
if planted in dry soil as the soil tailings. This study used a complete randomized design. The results showed 30 grams of
compost fertilizer effect is very real influence with the percentage growth of 40.70% against the control with an average
growth of 6.81 cm.
Faktor Rata-rata Peningkatan dosis 30 gram memberikan pengaruh yang paling nyata
Pertumbuhan (%) untuk pertumbuhan tinggi tanaman diantara perlakuan
(cm) yang lainnya. Semakin tinggi dosis pupuk kompos yang
Pemberian pupuk diberikan, nilai rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman
Kompos gmelina semakin meningkat (Gambar 2). Berdasarkan
- dosis 0 gram 0.3958a -
hasil penelitian, pada perlakuan pemberian pupuk
- dosis 10 gram 0.4225a 6.82
- dosis 20 gram 0.4475a 13.13 kompos 0 gram (kontrol) tidak mengalami pertumbuhan
- dosis 30 gram 0.4666a 17.93 tinggi tanaman yang cukup besar. Hal ini membuktikan
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
bahwa penambahan unsur hara dengan pemberian
perlakuan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% pupuk kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi
tanaman serta penambahan unsur hara dalam media
Pada hasil yang diperoleh, kontrol memberikan hasil tailing yang digunakan. Dalam Samekto (2006), kompos
yang paling baik diantara perlakuan lainnya. dilihat dari membantu tanah yang miskin hara menyediakan unsur
nilai tersebut, semakin besar dosis kompos yang hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih baik,
digunakan, semakin menurun pertumbuhan diameter memperbaiki struktur tanah sehingga akar bibit dapat
tanaman. Perlakuan 30 gram memberikan rata-rata tumbuh dengan baik dan dapat melaksanakan fungsinya
pertumbuhan terbesar diantara perlakuan lainnya, yaitu dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan bibit
sebesar 0,4666 cm dengan persentase pertumbuhan dengan lebih optimal.
diameter sebesar 17,93%, sedangkan rata-rata pertum- Menurut hasil uji Duncan, pemberian pupuk kompos
buhan terkecil yaitu dosis 0 gram yang memiliki nilai tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter
yang sama yaitu 0,3958 cm. tanaman gmelina. Terlihat pada Tabel 3. Diduga
pemberian pupuk kompos tidak meningkatkan basa-
Pembahasan basa tanah seperti unsur Ca, Mg, dan K secara nyata.
Unsur-unsur tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan
Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos kayu atau perkembangan diameter. Hasil analisa tailing
angkat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter menunjukkan bahwa unsur Ca (1,98 me/100 g, Mg
tanaman mahoni. Hal ini disebabkan karena kompos (1,07 me/100 g) dan K (0,64 me / 100g) masuk kategori
merupakan bahan organik yang telah mengalami rendah. Pemberian bahan organik juga akan
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga meningkatkan pengikatan terhadap basa-basa tanah
dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, (Notodarmojo, 2004). Hal tersebut akan berakibat
disamping itu di dalam kompos terkandung hara-hara terjadinya penurunan pertumbuhan diameter.
mineral yang berfungsi untuk penyediaan makanan bagi Tanah tailing berpotensi menurunkan tingkat
tanaman. Kompos merupakan bahan organik yang dapat
kesuburan tanah dan menyebabkan keracunan bagi
berfungsi sebagai pupuk. Selain itu, kompos juga dapat
tanaman sehingga sulit bagi tanaman untuk tumbuh.
memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi Sebagai media tumbuh tanaman, bahan tailing
remah dan pada gilirannya mikroba-mikroba tanah yang mempunyai banyak kendala baik fisik maupun kimia.
bermanfaat dapat hidup lebih subur (Widianto 1996 Secara fisik bahan tailing relatif bertekstur kasar,
dalam Dharmawan 2003). Kompos juga berguna untuk berbutir tunggal tidak membentuk agregat seperti tanah,
bioremediasi (Notodarmojo 2005). akibatnya daya menahan air sangat rendah. Secara
Kompos bersifat hidrofilik sehingga dapat mening- kimia, bahan tailing tidak mengandung koloid sama
katkan kemampuan tanah dalam memegang air dan sekali, akibatnya kapasitas tukar kation (KTK) sangat
mengandung unsur C yang relatif tinggi sehingga dapat rendah, kandungan unsur hara rendah, kemampuan
menjadi sumber energi mikroba (Paul Clark 1989 dalam menahan hara juga rendah. Disamping itu, unsur logam
Lesmanawati 2005).
mikro tinggi karena merupakan bahan sisa tambang,
Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan
yang kemungkinan dapat meracuni baik terhadap
merangsang perakaran yang sehat. Kompos mem- tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kondisi ini
perbaiki struktur tanah dengan meningkatkan menyebabkan aktivitas mikroorganisme rendah
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan (Lesmanawati 2005).
kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan Pertumbuhan diameter tanaman cenderung menurun
air tanah. Tanaman yang dipupuk dengan kompos dengan peningkatan pemberian kompos. Upaya yang
cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman dapat dilakukan yaitu pemberian kapur atau dolomit.
yang dipupuk dengan pupuk kimia. Samekto (2006) Sehingga kebutuhan unsur Ca dan Mg tanaman dapat
menyatakan bahwa kompos mampu mengurangi diatasi (Hakim et al, 1983). Sehingga pengaruh buruk
kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan dari kompos dapat diatasi.
akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara.
Media tanah tailing yang dicampur dengan kompos
Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman
merupakan media yang mampu memberikan respon
dapat secara langsung, atau sebagian besar
pertumbuhan mahoni yang lebih baik. (Dharmawan
mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri 2003). Dengan terjadi pertumbuhan tanaman maka
tanah. logam-logam yang terkontaminasi tanah dapat terserap,
Pemberian pupuk kompos memberikan pengaruh sehingga tidak membahayakan lingkungan (Arienzo et
nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, akan tetapi al, 2003).
tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter Penambahan kompos pada tanah tailing dapat
tanaman. Dalam perlakuan pemberian pupuk kompos, meningkatkan kandungan hara terutama N dan P,
112 Basuki Wasis et al. J. Silvikultur Tropika
sementara itu kandungan Fe +3 yang bersifat toksik Tailing: Greenhouse study. Elsevier Science, 151
menurun sekitar 3-5 kali. Hal tersebut disebabkan oleh (3): 524 – 531.
penambahan bahan organik pada media dapat Hakim N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho,
meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah M.A. Diha, G.B. Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-
karena memiliki daya jerap kation yang lebih besar. dasar Ilmu Tanah. Lampung : Unversitas Lampung.
Semakin tinggi kandungan bahan organik maka semakin
Keraf A. S. 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Buku
tinggi pula KTK-nya sehingga Fe+3 berubah menjadi
Kompas. Jakarta.
Fe+2 yang lebih tersedia bagi tanaman dan memiliki
fungsi penting dalam sistem enzim dan diperlukan Juhaeti T, F. Syarif, N Hidayati. 2005. Inventarisasi
dalam sintesa klorofil (Hakim et al. 1986). Tumbuhan Potensial untuk Fitoremediasi Lahan dan
Air Terdegradasi Penambangan Emas. Jurnal
Biodiversitas, 6 (1): 31 -33.
KESIMPULAN
Manik K. E. S. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup.
1. Pupuk kompos berpengaruh sangat nyata terhadap Penerbit Djambatan. Jakarta.
pertumbuhan tinggi, tetapi tidak berpengaruh nyata Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air
terhadap pertumbuhan diameter semai mahoni. Tanah. Penerbit ITB. Bandung
2. Dosis pengaruh pemberian pupuk kompos 30 gram Samekto R. 2006. Pupuk Kompos. PT Intan Sejati.
berpengaruh pengaruh nyata dengan persentase Klaten.
pertumbuhan semai mahoni sebesar 40,70%
Lesmanawati I. R. 2005. Pengaruh pemberian kompos,
terhadap kontrol dengan rata-rata pertumbuhan
thiobacillus, dan penanaman gmelina serta sengon
sebesar 6,81 cm.
pada tailing emas terhadap biodegradasi sianida dan
pertumbuhan kedua tanaman [Tesis]. Bogor:
Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana O., Y. Fakuara, C. Kusmana, Y. Hidayat.
Arienzo M., P Adamo, V. Cozzolino. 2003. The 2000. Respon pertumbuhan tanaman sengon
Potential of Lolium Perenne for Revegetation of (Paraserianthes falcataria) terhadap kepadatan dan
Contamined Soil form a Metallurgical Site. Elsevier kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal
Science, 319 (2004) : 13 -25. Manajemen Hutan Tropika Vol 6 No. 2 : 43 – 53.
Setiabudi B.T. 2005. Penyebaran merkuri Akibat Usaha
Conesa HM, Angel F, Raquel A. 2005. Heavy Metal
Pertambangan Emas di Daerah Sangon Kabupaten
Acumulation and Tolerance in Plant from Mine
Kulon Progo. D.I. Yogyakarta. Jurnal Biodiversitas
Tailings of the Semiarid Cartagena –La Union
2(1) : 34-39.
Mining District (SE Spain). Elsevier Science 336
(1) : 1 – 11. Setyaningsih L. 2007. Pemanfaatan cendawan mioriza
arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2001. Informasi pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach Linn)
Singkat Benih Edisi 5. Jakarta: Departemen pada media tailing tambang emas Pongkor. [Tesis]
Kehutanan RI. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Dharmawan IW. 2003. Pemanfaatan endomikoriza dan Sudarmonowati E., Novi S., N.S. Hartati, N. Taryana,
pupuk organik dalam memperbaiki pertumbuhan U.J. Siregar. 2009. Sengon Mutan Putatif Tahan
Gmelina arborea LINN pada tanah tailing [Tesis]. Tanah Ex-Tambang Emas. Journal of Applied and
Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Industrial Biotechnology in Tropical Region, 2 (2) :
Bogor. 1 – 5.
Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Tamin R. P. 2010. Pertumbuhan Semai Jabon
Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. (Anthocephalus cadambaRoxb Mic) pada media
UI Press. Jakarta. pasca penambangan batu bara yang diperkaya fungi
mikoriza arbuskula, limbah batubara dan pupuk
Fauziah A. B. 2009. Pengaruh Asam Humat dan NPK. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Kompos Aktif untuk Memperbaiki Sifat Tailing
Tordoff, G., A. J. M. Baker, A. J. Willis. 2000. Current
dengan Indikator Pertumbuhan Tinggi Semai
Approaches to the Revegetation and Reclamation of
Enterolobium cyclocarpum Griseb dan Altingia
Metallliferous Mine Wastes. Elsevier Science 40 (2)
excelsa Noronhae [skripsi]. Bogor: Departemen
: 487-490.
Silvikultur Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor. Puspaningsih N., K. Murtilaksono, N. Sinukaban, I. N.
S. Jaya, Y. Setiadi. 2010. Pemantauan Keberhasilan
Green S., S. Renault. 2007. Influence of papermill Reforestasi di Kawasan Pertambangan Melalui
sludge on Growth of Medicago sativa, Festuca Model Indeks Tanah Reforestation Achievement
rubra and Agropyron trachycaulum in Gold Line Monitoring at Mining Area through Soil Index
Model. JMHT Vol. XVI, (2): 53–62.