Anda di halaman 1dari 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Silvikultur Tropika

JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA


Vol. 03 Agustus 2011 Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos 109
Vol. 03 No. 01 Agustus 2011, Hal. 109 – 112
ISSN: 2086-8227

Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap


Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.)
pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)
Influence of Compost on the Growth of Seedling of Mahogany
(Swietenia macrophylla King.) Used in Land Mine Gold (Tailings)
Basuki Wasis1 dan Agustina Sandrasari1
1
Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB

ABSTRACT

Tailing is one form of waste produced in large quantities in the gold mining activities are nutrient poor. Therefore it
is necessary for land revegetation in these tailings. Revegetation activities must be conducted on former mining land, but
often encounter obstacles that revegetation efforts are quite heavy. The success of revegetation on land that is dominated
by tailings require plants that are able to adapt as mahagony seedling (Swietenia macrophylla), which has the potential
if planted in dry soil as the soil tailings. This study used a complete randomized design. The results showed 30 grams of
compost fertilizer effect is very real influence with the percentage growth of 40.70% against the control with an average
growth of 6.81 cm.

Keywords: Tailing, NPK Fertilizer, Compost Fertilizer, Mahogany (Swietenia macrophylla)

PENDAHULUAN Tanah tailing ini akan mengganggu ekosistem suatu


lingkungan, menyebabkan kualitas dan produktivitas
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan lingkungan menurun (Juhaeti 2005; Green & Renault
hasil hutan, meliputi keanekaragaman jenis makhluk 2007) sehingga sistem ekologi akan mengalami
hidup dan kekayaan bahan atau material logam kerusakan (Keraf 2002; Manik 2007).
tambang. Penambangan material tersebut biasanya Revegetasi menjadi kegiatan yang wajib dilakukan
dilakukan oleh perusahaan swasta yang telah mendapat pada lahan bekas penambangan, namun seringkali
izin dari pemerintah. Kegiatan pertambangan upaya revegetasi menghadapi kendala yang cukup berat.
merupakan salah satu kegiatan manusia yang paling Keberhasilan revegetasi pada lahan yang didominasi
merusak hutan. Penambangan emas yang dilakukan oleh tailing membutuhkan jenis tanaman yang mampu
beberapa perusahaan pertambangan, salah satunya beradaptasi seperti Mahoni yang berpotensi bila ditanam
adalah PT. Antam UBPE Pongkor seringkali di daerah kering seperti lahan tailing (Direktorat
meninggalkan limbah berupa tanah bekas penambangan Perbenihan Tanaman Hutan 2001). Kegiatan revegetasi
(rock-dump) dan tanah bekas pengolahan (tailing). juga membutuhkan pertumbuhan tanaman yang cepat
Tailing merupakan salah satu bentuk limbah yang dan harus disertai dengan upaya perbaikan sifat kimia
dihasilkan dalam jumlah banyak pada kegiatan tanah tailing agar dapat menghasilkan produktivitas
pertambangan emas. Jumlah tailing yang dihasilkan tanaman yang baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini
oleh perusahaan pertambangan skala besar dapat digunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk
mencapai 2.500 ton per hari. Oleh karena itu perlu anorganik seperti pupuk NPK sebagai penambah unsur
dilakukan revegetasi pada lahan tailing tersebut hara untuk meningkatkan pertumbuhan semai mahoni
(Fauziah 2009). dan memperbaiki sifat kimia tanah tailing.
Kegiatan pertambangan berpotensi memberikan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
pemasukan daerah yang cukup besar. Namun demikian, sebagai berikut :
kegiatan tersebut juga memberikan dampak negatif bagi
lingkungan jika limbah yang dihasilkan tidak diolah 1. Menganalisa pengaruh pemberian pupuk organik
dengan baik. Dampak negatif yang dapat terjadi (kompos) terhadap pertumbuhan semai Mahoni
terhadap lingkungan adalah penurunan kondisi tanah pada media tanah bekas tambang emas.
bekas penambangan (tailing) berupa hilangnya profil 2. Menganalisis pengaruh penggunaan pupuk dalam
lapisan tanah, terjadi pemadatan tanah (tingginya memperbaiki sifat kimia tailing.
tingkat bulk density), kekurangan unsur hara penting,
pH rendah, pencemaran oleh logam-logam berat pada
lahan bekas tambang, serta penurunan populasi mikroba BAHAN DAN METODE
tanah (Setyaningsih 2007; Tamin 2010; Rusdiana et al.
Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan
2000).
pada bulan Agustus 2009 sampai Februari 2010. Lokasi
110 Basuki Wasis et al. J. Silvikultur Tropika

pengambilan tailing dilakukan di PT. Antam UBPE HASIL DAN PEMBAHASAN


Pongkor. Penelitian penanaman bibit Mahoni
(Swietenia macrophylla) dilakukan di rumah kaca, Hasil
Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. Tabel 1. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh pemberian
Alat dan Bahan. Alat yang digunakan dalam pupuk kompos terhadap pertumbuhan mahoni
penelitian ini adalah timbangan, alat penyiram, neraca Peubah yang Diamati
analitik, mistar, kaliper, alat tulis, alat hitung, kamera, Faktor
Tinggi Diameter
tally sheet, Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Pemberian Pupuk 0,0193** 0,2352tn
adalah air, tailing tambang emas Pongkor, bibit Mahoni
Kompos
(Swietenia macrophylla) umur 3 bulan, pupuk kompos.
Ket :
angka-angka dalam tabel adalah nilai signifikan.
Metode Penelitian ** = perlakuan sangat berpengaruh nyata pada selang kepercayaan
95% dengan nilai signifikan < 0.05 ( α ).
Tahapan persiapan media tanam. Media tanam tn = perlakuan tidak berpengaruh nyata pada selang kepercayaan
yang digunakan adalah tailing yang berasal dari PT. 95% dengan nilai signifikan < 0.05 ( α ).
Antam yang dipindahkan ke rumah kaca Departemen
Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Persiapan media Pertumbuhan Tinggi. Pertumbuhan didefinisikan
tanam serta bibit mahoni yang akan ditanam di lahan sebagai pertambahan dari jumlah dan dimensi pohon,
tailing dimulai dengan menyiapkan tanah tailing dan baik diameter maupun tinggi yang terdapat pada suatu
pupuk kompos sebanyak 10 gram, 20 gram, dan 30 tegakan. Pertumbuhan ke atas (tinggi) merupakan per-
gram masing-masing 8 ulangan seberat 1 kg. tumbuhan primer (initial growth), sedangkan pertum-
Setelah proses persiapan media tanam selesai, yang buhan ke samping (diameter) disebut pertumbuhan
dilakukan adalah campuran tailing tersebut disimpan di sekunder (secondary growth). Tinggi tanaman merupa-
rumah kaca dan diinkubasi selama satu bulan tetapi kan salah satu aspek dalam perkembangan tanaman.
tailing tetap disiram pada pagi atau sore hari. Tinggi merupakan pertumbuhan dari tanaman secara
Tahapan penyapihan bibit. Setelah satu minggu, vertikal dan setiap harinya mengalami perubahan (Davis
langkah berikutnya adalah bibit Mahoni disapih ke dan Jhonson 1987).
dalam media tailing yang telah disiapkan. Penyapihan
bibit dilakukan pada sore hari. Langkah-langkah yang Tabel 2. Hasil uji Duncan pengaruh tunggal pem-
dilakukan dalam penyapihan bibit ini adalah bibit berian pupuk kompos terhadap pertumbuhan
Mahoni dicabut dari media tanam sebelumnya dan tinggi semai Mahoni
dibersihkan serta akar bibit tersebut direndam di dalam
Persentase
air selama 30 menit. Kemudian lubang tanam kecil Rata-rata
Pertumbuhan
dibuat di tailing dengan menggunakan kayu kecil agar Faktor Pertumbuhan
dibanding
mudah menanam bibit ke dalam polybag yang berisi (cm)
kontrol (%)
tailing tersebut. Setelah bibit direndam selama 30 menit, Pupuk Kompos
penyapihan bibit Mahoni dimulai ke dalam masing- - dosis 0 gram 4.84a -
masing campuran tailing. - dosis 10 gram 5.57ab 15.08
Tahapan pemeliharaan dan pengamatan - dosis 20 gram 6.47b 33.68
tanaman. Yang dilakukan selanjutnya adalah - dosis 30 gram 6.81b 40.70
pemeliharaan bibit Mahoni dengan menyiramnya pada Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
pagi dan sore setiap hari. Jika terasa masih basah maka perlakuan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan
penyiraman tidak dilakukan.
Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu dengan Pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap
mengukur tinggi dan diameter. Pengukuran tinggi pertumbuhan tinggi semai gmelina menunjukkan
dilakukan dengan menggunakan mistar mulai dari bahwa, pemberian pupuk kompos dengan dosis 30 gram
pangkal batang yang telah ditandai hingga titik tumbuh memberikan pengaruh yang sangat nyata dalam hal ini
pucuk semai. Pengukuran diameter dilakukan dengan berbeda nyata dengan kontrol (pupuk kompos 0 gram).
menggunakan kaliper pada batang yang telah ditandai. Pengaruh nyata ini terlihat pada persentase pertumbuhan
Pengamatan dan pengambilan data dilakukan selama 4 sebesar 40,70% terhadap kontrol dengan rata-rata
bulan. Data yang didapatkan kemudian di rekapitulasi di pertumbuhan sebesar 6,81 cm. Dosis pupuk kompos 10
dalam tally sheet. gram tidak berbeda nyata dengan tanaman kontrol.
Analisis Data. Untuk mengetahui pengaruh Penggunaan dosis 10 gram memberikan persentase
perlakuan, dilakukan sidik ragam dengan uji F. Data pertumbuhan terhadap kontrol sebesar 15,08% atau
diolah dengan menggunakan perangkat lunak statistika setara dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,57 cm.
SPSS versi 13 dan SAS versi 9.0. Hasil SPSS Sedangkan pemberian kompos 20 gram berbeda nyata
menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan agar dengan kontrol memberikan persentase pertumbuhan
mudah untuk menguji tingkat variasi perlakuan. Uji 33,68% atau setara 6,47 cm.
lanjutan juga digunakan untuk membandingkan Pertumbuhan Diameter
perlakuan mana yang paling baik dalam percobaan.
Pengujian lanjut ini menggunakan uji Duncan. Tabel 3. Hasil uji Duncan pengaruh tunggal pem-
berian pupuk kompos terhadap pertumbuhan
tinggi semai Mahoni
Vol. 03 Agustus 2011 Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos 111

Faktor Rata-rata Peningkatan dosis 30 gram memberikan pengaruh yang paling nyata
Pertumbuhan (%) untuk pertumbuhan tinggi tanaman diantara perlakuan
(cm) yang lainnya. Semakin tinggi dosis pupuk kompos yang
Pemberian pupuk diberikan, nilai rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman
Kompos gmelina semakin meningkat (Gambar 2). Berdasarkan
- dosis 0 gram 0.3958a -
hasil penelitian, pada perlakuan pemberian pupuk
- dosis 10 gram 0.4225a 6.82
- dosis 20 gram 0.4475a 13.13 kompos 0 gram (kontrol) tidak mengalami pertumbuhan
- dosis 30 gram 0.4666a 17.93 tinggi tanaman yang cukup besar. Hal ini membuktikan
Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
bahwa penambahan unsur hara dengan pemberian
perlakuan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% pupuk kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi
tanaman serta penambahan unsur hara dalam media
Pada hasil yang diperoleh, kontrol memberikan hasil tailing yang digunakan. Dalam Samekto (2006), kompos
yang paling baik diantara perlakuan lainnya. dilihat dari membantu tanah yang miskin hara menyediakan unsur
nilai tersebut, semakin besar dosis kompos yang hara yang dibutuhkan bibit dengan lebih baik,
digunakan, semakin menurun pertumbuhan diameter memperbaiki struktur tanah sehingga akar bibit dapat
tanaman. Perlakuan 30 gram memberikan rata-rata tumbuh dengan baik dan dapat melaksanakan fungsinya
pertumbuhan terbesar diantara perlakuan lainnya, yaitu dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan bibit
sebesar 0,4666 cm dengan persentase pertumbuhan dengan lebih optimal.
diameter sebesar 17,93%, sedangkan rata-rata pertum- Menurut hasil uji Duncan, pemberian pupuk kompos
buhan terkecil yaitu dosis 0 gram yang memiliki nilai tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter
yang sama yaitu 0,3958 cm. tanaman gmelina. Terlihat pada Tabel 3. Diduga
pemberian pupuk kompos tidak meningkatkan basa-
Pembahasan basa tanah seperti unsur Ca, Mg, dan K secara nyata.
Unsur-unsur tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan
Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos kayu atau perkembangan diameter. Hasil analisa tailing
angkat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter menunjukkan bahwa unsur Ca (1,98 me/100 g, Mg
tanaman mahoni. Hal ini disebabkan karena kompos (1,07 me/100 g) dan K (0,64 me / 100g) masuk kategori
merupakan bahan organik yang telah mengalami rendah. Pemberian bahan organik juga akan
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga meningkatkan pengikatan terhadap basa-basa tanah
dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, (Notodarmojo, 2004). Hal tersebut akan berakibat
disamping itu di dalam kompos terkandung hara-hara terjadinya penurunan pertumbuhan diameter.
mineral yang berfungsi untuk penyediaan makanan bagi Tanah tailing berpotensi menurunkan tingkat
tanaman. Kompos merupakan bahan organik yang dapat
kesuburan tanah dan menyebabkan keracunan bagi
berfungsi sebagai pupuk. Selain itu, kompos juga dapat
tanaman sehingga sulit bagi tanaman untuk tumbuh.
memperbaiki sifat fisik tanah sehingga tanah menjadi Sebagai media tumbuh tanaman, bahan tailing
remah dan pada gilirannya mikroba-mikroba tanah yang mempunyai banyak kendala baik fisik maupun kimia.
bermanfaat dapat hidup lebih subur (Widianto 1996 Secara fisik bahan tailing relatif bertekstur kasar,
dalam Dharmawan 2003). Kompos juga berguna untuk berbutir tunggal tidak membentuk agregat seperti tanah,
bioremediasi (Notodarmojo 2005). akibatnya daya menahan air sangat rendah. Secara
Kompos bersifat hidrofilik sehingga dapat mening- kimia, bahan tailing tidak mengandung koloid sama
katkan kemampuan tanah dalam memegang air dan sekali, akibatnya kapasitas tukar kation (KTK) sangat
mengandung unsur C yang relatif tinggi sehingga dapat rendah, kandungan unsur hara rendah, kemampuan
menjadi sumber energi mikroba (Paul Clark 1989 dalam menahan hara juga rendah. Disamping itu, unsur logam
Lesmanawati 2005).
mikro tinggi karena merupakan bahan sisa tambang,
Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan
yang kemungkinan dapat meracuni baik terhadap
merangsang perakaran yang sehat. Kompos mem- tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kondisi ini
perbaiki struktur tanah dengan meningkatkan menyebabkan aktivitas mikroorganisme rendah
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan (Lesmanawati 2005).
kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan Pertumbuhan diameter tanaman cenderung menurun
air tanah. Tanaman yang dipupuk dengan kompos dengan peningkatan pemberian kompos. Upaya yang
cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman dapat dilakukan yaitu pemberian kapur atau dolomit.
yang dipupuk dengan pupuk kimia. Samekto (2006) Sehingga kebutuhan unsur Ca dan Mg tanaman dapat
menyatakan bahwa kompos mampu mengurangi diatasi (Hakim et al, 1983). Sehingga pengaruh buruk
kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan dari kompos dapat diatasi.
akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara.
Media tanah tailing yang dicampur dengan kompos
Peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman
merupakan media yang mampu memberikan respon
dapat secara langsung, atau sebagian besar
pertumbuhan mahoni yang lebih baik. (Dharmawan
mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri 2003). Dengan terjadi pertumbuhan tanaman maka
tanah. logam-logam yang terkontaminasi tanah dapat terserap,
Pemberian pupuk kompos memberikan pengaruh sehingga tidak membahayakan lingkungan (Arienzo et
nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, akan tetapi al, 2003).
tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter Penambahan kompos pada tanah tailing dapat
tanaman. Dalam perlakuan pemberian pupuk kompos, meningkatkan kandungan hara terutama N dan P,
112 Basuki Wasis et al. J. Silvikultur Tropika

sementara itu kandungan Fe +3 yang bersifat toksik Tailing: Greenhouse study. Elsevier Science, 151
menurun sekitar 3-5 kali. Hal tersebut disebabkan oleh (3): 524 – 531.
penambahan bahan organik pada media dapat Hakim N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho,
meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah M.A. Diha, G.B. Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-
karena memiliki daya jerap kation yang lebih besar. dasar Ilmu Tanah. Lampung : Unversitas Lampung.
Semakin tinggi kandungan bahan organik maka semakin
Keraf A. S. 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Buku
tinggi pula KTK-nya sehingga Fe+3 berubah menjadi
Kompas. Jakarta.
Fe+2 yang lebih tersedia bagi tanaman dan memiliki
fungsi penting dalam sistem enzim dan diperlukan Juhaeti T, F. Syarif, N Hidayati. 2005. Inventarisasi
dalam sintesa klorofil (Hakim et al. 1986). Tumbuhan Potensial untuk Fitoremediasi Lahan dan
Air Terdegradasi Penambangan Emas. Jurnal
Biodiversitas, 6 (1): 31 -33.
KESIMPULAN
Manik K. E. S. 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup.
1. Pupuk kompos berpengaruh sangat nyata terhadap Penerbit Djambatan. Jakarta.
pertumbuhan tinggi, tetapi tidak berpengaruh nyata Notodarmojo S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air
terhadap pertumbuhan diameter semai mahoni. Tanah. Penerbit ITB. Bandung
2. Dosis pengaruh pemberian pupuk kompos 30 gram Samekto R. 2006. Pupuk Kompos. PT Intan Sejati.
berpengaruh pengaruh nyata dengan persentase Klaten.
pertumbuhan semai mahoni sebesar 40,70%
Lesmanawati I. R. 2005. Pengaruh pemberian kompos,
terhadap kontrol dengan rata-rata pertumbuhan
thiobacillus, dan penanaman gmelina serta sengon
sebesar 6,81 cm.
pada tailing emas terhadap biodegradasi sianida dan
pertumbuhan kedua tanaman [Tesis]. Bogor:
Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana O., Y. Fakuara, C. Kusmana, Y. Hidayat.
Arienzo M., P Adamo, V. Cozzolino. 2003. The 2000. Respon pertumbuhan tanaman sengon
Potential of Lolium Perenne for Revegetation of (Paraserianthes falcataria) terhadap kepadatan dan
Contamined Soil form a Metallurgical Site. Elsevier kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal
Science, 319 (2004) : 13 -25. Manajemen Hutan Tropika Vol 6 No. 2 : 43 – 53.
Setiabudi B.T. 2005. Penyebaran merkuri Akibat Usaha
Conesa HM, Angel F, Raquel A. 2005. Heavy Metal
Pertambangan Emas di Daerah Sangon Kabupaten
Acumulation and Tolerance in Plant from Mine
Kulon Progo. D.I. Yogyakarta. Jurnal Biodiversitas
Tailings of the Semiarid Cartagena –La Union
2(1) : 34-39.
Mining District (SE Spain). Elsevier Science 336
(1) : 1 – 11. Setyaningsih L. 2007. Pemanfaatan cendawan mioriza
arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan
Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2001. Informasi pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach Linn)
Singkat Benih Edisi 5. Jakarta: Departemen pada media tailing tambang emas Pongkor. [Tesis]
Kehutanan RI. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Dharmawan IW. 2003. Pemanfaatan endomikoriza dan Sudarmonowati E., Novi S., N.S. Hartati, N. Taryana,
pupuk organik dalam memperbaiki pertumbuhan U.J. Siregar. 2009. Sengon Mutan Putatif Tahan
Gmelina arborea LINN pada tanah tailing [Tesis]. Tanah Ex-Tambang Emas. Journal of Applied and
Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Industrial Biotechnology in Tropical Region, 2 (2) :
Bogor. 1 – 5.
Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Tamin R. P. 2010. Pertumbuhan Semai Jabon
Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. (Anthocephalus cadambaRoxb Mic) pada media
UI Press. Jakarta. pasca penambangan batu bara yang diperkaya fungi
mikoriza arbuskula, limbah batubara dan pupuk
Fauziah A. B. 2009. Pengaruh Asam Humat dan NPK. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
Kompos Aktif untuk Memperbaiki Sifat Tailing
Tordoff, G., A. J. M. Baker, A. J. Willis. 2000. Current
dengan Indikator Pertumbuhan Tinggi Semai
Approaches to the Revegetation and Reclamation of
Enterolobium cyclocarpum Griseb dan Altingia
Metallliferous Mine Wastes. Elsevier Science 40 (2)
excelsa Noronhae [skripsi]. Bogor: Departemen
: 487-490.
Silvikultur Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor. Puspaningsih N., K. Murtilaksono, N. Sinukaban, I. N.
S. Jaya, Y. Setiadi. 2010. Pemantauan Keberhasilan
Green S., S. Renault. 2007. Influence of papermill Reforestasi di Kawasan Pertambangan Melalui
sludge on Growth of Medicago sativa, Festuca Model Indeks Tanah Reforestation Achievement
rubra and Agropyron trachycaulum in Gold Line Monitoring at Mining Area through Soil Index
Model. JMHT Vol. XVI, (2): 53–62.

Anda mungkin juga menyukai