Anda di halaman 1dari 8

285

ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

REKLAMASI TANAMAN ADAPTIF LAHAN TAMBANG BATUBARA PT. BMB


BLOK DUA KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

(Adaptive Plant Reclamation of Coal Mine Land of PT. BMB Blok Dua Tapin, South
Kalimantan)

Muhammad Fathan Kamil Taqiyuddin1 dan Luthfi Hidayat2


1
MAN Insan Cendekia Tanah Laut
Email: fthankamil@gmail.com
2
Prodi Teknonologi Pertanian Politeknik Islam Syekh Salman Al Farisi Rantau
Jl. Munggu Raya No.212 Kel. Tambarangan, Tapin Selatan. Rantau
Email: luthfihidayat1972@gmail.com

Article Submitted: 14-06-2020


Article Accepted : 12-09-2020

ABSTRACT
This study aims to explain the characteristics of adaptive plants as well as determine which
types of plants are suitable for the reclamation of ex-mining areas of PT. BMB Blok Dua. The
study method is descriptive quantitative and the data were obtained by conducting participant
observation. The characteristics of adaptive plants that are following the recommendations for
planting on the ex-mining area are woody plants that do not bear fruit, have fast growth, and can
survive on marginal lands. There are 20 types of plants that are cultivated in the nursery garden,
which are divided into three groups, namely reclamation staple plants, secondary plants, and
complementary plants. Two species of plants that are the most adaptive staple plants are the
Trembesi (Samanea Saman) and the Sengon Laut (Paraserianthes falcataria) plants.

Keywords: Plants, Adaptive, Reclamation, Land, Mining, Coal

PENDAHULUAN umumnya penambangan yang dilakukan


dengan sistem penambangan terbuka (open
Kegiatan industri pertambangan
mining). Kontribusi sektor pertambangan
merupakan salah satu upaya pemenuhan
terhadap kerusakan hutan di Indonesia
kebutuhan manusia di sektor ekonomi.
mencapai 10% dan kini melaju mencapai 2
Tambang batubara memiliki sumber daya
juta ha per tahun. Untuk mengatasi hal-hal
yang tinggi untuk memenuhi hal itu. Total
tersebut maka perlu dilakukan reklamasi
sumber daya batubara di Indonesia tahun
lahan bekas tambang. Keberhasilan
2011 diperkirakan mencapai 105 miliar ton.
reklamasi membutuhkan pengetahuan dasar
Saat ini, 75% dari total produksi batubara
tentang lingkungan biotik dan abiotik dan
diekspor, terutama ke Jepang, Taiwan,
juga tentang proses yang terjadi pada
Korea Selatan dan Eropa, dan sisanya untuk
lingkungan pada setiap tingkatannya
kebutuhan dalam negeri (ESDM, 2011).
(Kurniawan, 2013).
Selain melimpahnya sumber daya
Dampak kerusakan lingkungan
alam yang didapat dari proses
antara lain hilangnya vegetasi hutan, flora
pertambangan, kegiatan penambangan juga
dan fauna serta lapisan tanah. Oleh karena
mengubah bentang alam yang pada awalnya
itu setiap perusahaan yang melakukan
berupa gunung atau hutan menjadi lubang
kegiatan pertambangan wajib melaksanakan
yang tandus (void). Hal itu terjadi karena
286
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

reklamasi lahan bekas pertambangannya tambang. Karena Reklamasi dinilai berhasil


(Patiung, dkk., 2011). apabila telah memenuhi kriteria keberhasilan
Oleh karena itulah diperlukan upaya reklamasi yang ditetapkan. Dalam hal ini
untuk mengembalikan keadaan lahan bekas untuk kegiatan revegetasi perlu
tambang menjadi seperti semula dengan memperhatikan antara jenis tanaman yang
mereklamasi lahan tersebut. Reklamasi dipilih dan syarat tumbuh tanaman dengan
adalah suatu kegiatan pengelolaan tanah kondisi lahan, agar kriteria keberhasilan
yang mencakup perbaikan kondisi fisik reklamasi dapat tercapai (Setyowati dkk,
tanah (overburden) agar tidak terjadi 2017)
longsor, pembuatan waduk untuk perbaikan Hal demikian yang mendasari dan
kualitas air asam tambang yang beracun, menjadi latar belakang peneliti untuk
yang kemudian harus dilajutkan dengan mengetahui lebih dalam karakteristik dan
melakukan revegetasi. Pada dasarnya jenis-jenis tanaman yang adaptif digunakan
reklamasi dan revegetasi merupakan salah untuk reklamasi lahan bekas tambang.
satu usaha yang dilakukan untuk Harapannya, hasil penelitian ini dapat
memperbaiki kondisi lahan pasca menjadi referensi dan rekomendasi dalam
penambangan (Pujawati, 2009). memilih tanaman yang baik dan berpotensi
Dengan mereklamasi lahan bekas untuk reklamasi lahan bekas tambang.
tambang, setidaknya dapat menjadikan Langkanya tanaman-tanaman lokal
bentang alam kembali seperti keadaannya Kalimantan juga menjadi hal yang
semula walaupun mungkin tidak bisa mendorong peneliti untuk memfokuskan
mengembalikan keanekaragaman hayatinya kajian pada tanaman adaptif untuk reklamasi
persis seperti sedia kala. Upaya ini juga lahan bekas tambang. Dunia pertambangan
dapat mengurangi risiko terjadinya tanah secara umum memiliki rekomendasi
longsor dan bencana lainnya yang tanaman-tanaman tertentu yang mudah
disebabkan karena rusaknya suatu tumbuh dan berkembang di lahan bekas
ekosistem. Pelaksanaan reklamasi dilakukan tambang ini, namun penelitian ini juga ingin
paling lambat satu bulan setelah tidak ada memberikan rekomendasi tanaman khas
lagi kegiatan usaha pertambangan pada lokal Kalimantan untuk dijadikan tanaman
lahan. Sedangkan laporan pelaksanaan reklamasi.
reklamasi dilaksanakan setiap satu tahun
kepada gubernur (Oktavia, S. 2017) METODE PENELITIAN
Pemilihan tanaman yang adaptif,
Tempat dan Waktu
cocok dan sesuai dengan karakteristik lahan Penelitian Reklamasi Tanaman
bekas tambang juga menjadi kunci pokok Adaptif Lahan Bekas Tambang Batubara ini
penentu keberhasilan proses reklamasi lahan mengambil studi kasus di Perusahaan
bekas tambang. Kondisi demikian juga akan Pertambangan IUP (Izin Usaha
menjadikan program berjalan ekonomis, Pertambangan) PT. Binuang Mitra Bersama
efektif, dan efesien. Tanaman adaptif yang Blok Dua (PT. BMB Blok Dua) yang
dimaksudkan adalah disesuaikan dengan berlokasi di Kecamatan Binuang, Kabupaten
karakteristik lingkungan lahan bekas Tapin, Kalimantan Selatan. Penelitian ini
tambang (lahan bekas tambang di wilayah dilaksanakan mulai dari bulan September
studi kasus) yang telah mengalami suksesi 2019 sampai bulan Januari 2020.
(kondisi iklim, jenis tanah, bentuk lahan,
flora dan fauna, tata ruang dan lain-lain), Metode Penelitian
dan sedapat mungkin mengembalikan pada Metode penelitian yang digunakan
jenis tanaman lokal (Kalimantan) sesuai dalam penelitian ini adalah metode
dengan kaidah-kaidah reklamasi lahan bekas kuantitatif deskriptif, yaitu dengan cara
287
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

mencari informasi-informasi tentang gejala Kabupaten Tapin. Perizinan yang Dimiliki:


yang ada, di definisikan dengan jelas tujuan SK No. 188.45/169/kum/2013
yang akan dicapai, merencanakan cara PT. Binuang Mitra Bersama Blok
pendekatannya, mengumpulkan data sebagai Dua merupakan salah satu perusahaan
bahan untuk membuat laporan. swasta dalam bidang usaha pertambangan
Dalam penelitian ini, peneliti ingin batubara. Secara administratif, lokasi
memberikan informasi tanaman apa saja pertambangan ada di Desa Salam Babaris
yang adaptif, yang dapat bertahan hidup dan Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris
untuk reklamasi lahan bekas tambang batu & Desa Kalumpang & Linuh Kec.Bungur
bara. Tujuannya adalah agar reklamasi Kabupaten Tapin.
lahan tambang yang dilakukan oleh sebuah Tanaman yang sering dipilih dalam
perusahaan pertambangan menjadi berhasil melakukan revegetasi tanah pada lahan
dengan baik. Metode dalam mengumpulkan bekas tambang biasanya dilakukan dengan
data adalah dengan menggunakan observasi, menanaman tanaman akasia (A. mangium
yaitu participant observation. Instrumen dan A. auriculiformis), Gamal dan Sengon
yang digunakan untuk mendapatkan data (Setiadi, 2006). Namun informasi dari PT.
dalam penelitian ini adalah observasi dan BMB tanaman akasia saat ini sudah tidak
dokumentasi, sehingga peneliti akan direkomendasikan. Menurut Dulahim
mendapatkan data yang terpercaya dalam (2012), tanaman revegetasi yang biasa
mencari informasi tentang jenis tanaman dan digunakan untuk lahan bekas tambang antara
karekteristiknya. lain: Mahoni (Swetenia Mahagoni), Pule
(Astonia scholaris), Trembesi (Samanea
HASIL DAN PEMBAHASAN Saman), dan Jati (Tectano Grandis).
Hal yang terpenting adalah
Kondisi Umum Lahan Tambang dan
pemilihan tanaman harus, sesuai dengan
Kegiatan Batubara
kondisi lahan bekas tambang (Setyowati,
Lahan tambang batubara dikelola
dkk 2017). Berdasarkan data di Lahan
oleh PT. Binuang Mitra Bersama Blok Dua,
Reklamasi (RK) ada 20 spesies tanaman
merupakan yang memiliki Izin Usaha
yang dikembangkan di nursery milik PT.
Pertambangan Operasi Produksi di daerah
BMB (Tabel 1). Yakni tanaman Sengon laut
Kabupaten Tapin dengan melakukan
(Paraserianthes falcataria), tanaman Petai
penambangan sistem tambang terbuka.
(Parkia speciosa), Kalangkala (Litsea
Adapun untuk lebih detail mengenai PT.
angulata), tanaman Jambu mete
Binuang Mitra Bersama Blok Dua dapat
(Anacardium occidentale), tanaman
dilihat sebagai berikut:
Ramania (Bouea macrophylla), tanaman
Nama Perusahaan : PT. BINUANG
Cempedak (Artocarpus integer), tanaman
MITRA BERSAMA BLOK DUA
Matoa (Pometia pinnata), tanaman Mangga
Jenis Badan Usaha : Perseroan Terbatas
(Mangifera indica), tanaman Sirsak (Annona
(PT)
muricata), tanaman Srikaya (Annona
Alamat Perusahaan : Jl. Pelda Bunawar
squamosa), tanaman Katuk (Sauropus
RT. 04, Desa Pualam Sari – Transad
androgynus), tanaman Durian (Durio
Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten
zibethinus), tanaman Rambutan (Nephelium
Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan
lappaceum), tanaman Kulur/sukun
Status Permodalan : PMDN
(Artocarpus altilis), tanaman Asam jawa
Bidang Usaha : Pertambangan
(Tamarindus indica), tanaman Jengkol
Batubara
(Archidendron pauciflorum), tanaman
Lokasi Kegiatan : Desa Salam Babaris
Kutapi (Sandoricum koetjape), tanaman
dan Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris,
Bambu (Bambuseae), tanaman Nangka
Desa Kalumpang Linuh Kec. Bungur
288
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

(Artocarpus heterophyllus), dan tanaman Trembesi (Samanea saman).

Tabel 1. Jenis tanaman yang dibudidayakan di nursery PT. BMB Blok Dua.
No Jenis Tanaman No Jenis Tanaman
1. Sengon laut (Paraserianthes falcataria) 11 Katuk (Sauropus androgynus)
2 Petai (Parkia speciosa) 12 Durian (Durio zibethinus)
3 Kalangkala (Litsea angulata) 13 Rambutan (Nephelium lappaceum)
4 Jambu mete (Anacardium occidentale) 14 Kulur/sukun (Artocarpus altilis)
5 Ramania (Bouea macrophylla) 15 Asam jawa (Tamarindus indica)
6 Cempedak (Artocarpus integer) 16 Jengkol (Archidendron pauciflorum)
7 Matoa (Pometia pinnata) 17 Kutapi (Sandoricum koetjape)
8 Mangga (Mangifera indica) 18 Bambu (Bambuseae)
9 Sirsak (Annona muricata) 19 Nangka (Artocarpus heterophyllus)
10 Srikaya(Annona squamosa) 20 Trembesi (Samanea saman)

Keberhasilan revegetasi bergantung Setiap 630 tanaman, ada 25% tanaman buah
pada beberapa hal seperti: persiapan yang ditanam. (Peraturan Mentri ESDM No
penanaman, pemeliharaan tanaman serta 07 tahun14)
pemantauan tanaman. Setiap lokasi Sesuai dengan Peraturan Menteri
pertambangan memiliki kondisi tertentu ESDM No 7 tahun 2014, setiap tanaman
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan ditanam dengan jarak 4x4 meter. Sebelum
reklamasi. Untuk itu perlu dilakukan dipindahkan ke RK, tanaman biasanya
identifikasi awal kondisi lahan untuk diberikan stress terlebih dahulu agar tidak
menentukan jenis tanaman yang akan “terkejut” ketika dipindahkan ke lahan RK
ditanam untuk revegetasi lahan bekas yang memiliki tanah marginal. Tanaman
tambang (Setyowati dkk, 2017). Lokasi yang dipindahkan ke lahan RK biasanya
lahan yang direklamasi saat ini adalah seluas telah memiliki tinggi 30 cm atau berumur 3-
12 ha, namun saat ini tersisa kurang lebih 10 4 bulan.
ha yang direvegetasi. Ketebalan top soil Tanaman yang adaptif untuk ditanam
yang diterapkan PT. BMB minimal adalah di lahan bekas tambang di PT. BMB Blok
30 cm. Di beberapa bagian topsoilnya Dua yaitu tanaman berkayu yang tidak
sanagat tipis. Ada juga yang tebal sampai 60 berbuah, memiliki pertumbuhan yang cepat
cm. dan dapat sintas di lahan marginal, tahan
Diantara faktor yang mempengaruhi debu, daun majemuk ganda dan tulang daun
laju dan ketahanan pertumbuhan adalah menyirip, dengan anak daun yang kecil
waktu penanaman. Untuk hasil yang lebih berbentuk elips sampai memanjang, serta
baik, tanaman sebaiknya ditanam ketika daun yang cepat menjadi humus ketika telah
musim hujan, agar tidak kekurangan air. mati.
Pemilihan tanaman yang akan ditanam di Diantara tananaman tersebut ada
lahan reklamasi (di lapangan disebut RK) kelompok tanaman utama/pokok untuk
berdasarkan rekomendasi menteri dan reklamasi, tanaman sisipan, dan tanaman
keadaan realitanya di lapangan. Tanaman pelengkap. Secara umum yang
yang ditanam di lahan RK adalah sengon dikembangkan untuk tanaman pokok
laut, sengon butu, trembesi, bambu, jambu, reklamasi di lapangan adalah seperti
manga, matoa, durian, cempedak, nangka, tanaman trembesi dan sengon laut
petai, nanas, dan buah naga.Disini buah (Parascita, L,dkk, 2015). Kedua jenis
ditanam hanya sebagai tanaman sisipan.
289
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

tanaman ini memiliki kelebihan dan menyerap air run up. Selain itu, sengon juga
kekurangan masing-masing. membantu mengurangi debu yang ada di
Di lokasi RK PT. BMBM Blok Dua, lahan tambang. Pertumbuhan sengon
tanaman paling umum dipakai adalah termasuk cepat, antara 8-9 cm per bulan di
Sengon Laut (Paraserianthes falcataria), lahan RK. Pertumbuhan sempurna sengon
ditumbuhkan dari biji yg disemai di nursery, di lahan RK adalah 8 meter dalam waktu 2
ditanam di RK ketika umur 4-6 bulan, kira- tahun. Kondisi tanaman bisa dilihat pada
kira 30 cm. Akarnya yang serabut membantu Gambar 1.

Gambar 1. Tanaman sengon laut (Paraserianthes falcataria)

Informasi yang didapat dari petugas dapat menyerap CO2 secara maksimal.
PT. BMB Blok Dua, diantara kekurangan Sementara kita ketahui bahwa kondisi iklim
sengon laut adalah rantingnya mudah patah, di Kalimantan Selatan memiliki suhu yang
dan tidak tahan musim panas. Hal ini cukup tinggi di musim kemarau.
terbukti ketika sengon ditanam di musim Tumbuhan Trembesi juga memiliki
panas, banyak tanaman tersebut yang mati akar tunggang, sehingga lebih kuat daripada
dan harus melakukan beberapa kali sengon. Tumbuhan Trembesi (Samanea
penanaman ulang. Dari sekitar 2500 Saman) mempunyai daya serap yang cukup
tanaman sengon yang ditanam, ada sekitar tinggi terhadap keberadaan CO2, hal ini
200 lebih tanaman sengon yang mati. Harga sangat bermanfaat karena disamping untuk
bibit sengon termasuk mahal. Untuk yang revegetasi lahan juga untuk membantu
tingginya 60 cm, harganya sekitar 25.000 pemulihan udara yang tercemar (Setyowati,
rupiah dkk, 2017). .Oleh karena itu, trembesi
Tanaman yang umum ditemui kedua biasanya ditanam dipinggir jalan holling,
setelah sengon adalah trembesi (Samanea dan lereng-lereng. Dari data yang diperoleh,
saman)., yang memiliki pertumbuhan cukup ada sekitar 1400 tanaman trembesi yang
lambat namun memiliki daya tahan yang tumbuh di lahan RK. Kondisi tanaman
jauh lebih baik dibandingkan sengon. Dari trambesi bisa diamati pada Gambar 2.
informasi petugas PT. BMB, dalam 1 bulan, Selain itu, ada juga tumbuhan
pertambahan tingginya hanya mencapai 2-3 bambu, yang cukup adaptif untuk ditanam di
cm. Trembesi dapat tumbuh di tanah yang lahan marginal. Untuk di masa yang akan
kekurangan unsur hara. Bahkan, trembesi datang, mambu akan berpotensi menjadi
yang ditanam di tanah kriston pun masih tanaman yang sangat direkomendasikan,
bisa tumbuh. Tanaman trembesi memiliki karena sifat akar nya yang banyak menahan
kelebihan lebih adaptif dan tahan terhadap dan menyerap air serta fungsi bambu yang
kondisi panas yang cukup panjang serta sangat banyak (Juneri R, Mubarak A., 2019)
290
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Tanaman yang sudah tidak saat ini direkomendasikan. Meski ada


direkomendasikan lagi untuk relamasi, beberapa tanaman tersebut masih ada di
pelan-pelan dilakukan penebangan dan lahan reklamsi, seperti tanaman Akasia.
digantikan dengan tanaman reklamasi yang

Gambar 2 Tanaman Trembesi (Samanea saman)

Tanaman akasia yang dulunya pernah adalah: tanaman Rambutan (Nephelium


ditanam, karena perintah dari pemerintah, lappaceum), tanaman Ramania (Bouea
tanaman tersebut ditebang dan diganti oleh macrophylla), tanaman Cempedak
tanaman lain. Hal ini dikarenakan akasia (Artocarpus integer), dan yang lainnya.
cepat terbakar dan daun yang berjatuhan Tanaman buah seperti ramania, sukun,
memerlukan waktu lama untuk jadi humus, rambutan, durian, terus dikembangkan, akan
tidak seperti sengon dan trembesi. tetapi kondisi di lapangan memang belum
Di lahan RK juga kita temukan sesuai dengan yang diharapkan. Namun
tumbuhan berbuah yang paling adaptif bagaimapun juga, tanaman ini tidak boleh
adalah Matoa (Pometia pinnata). Tanaman luput dari program reklamasi, karena
matoa termasuk tanaman yang bagus untuk tanaman ini adalah tanaman asli lokal dari
reklamasi lahan bekas tambang. Tumbuhan Kalimantan. Tanaman lokal yang sengaja
yang memiliki buah berwarna merah ini dikembangkan berfungsi untuk menghindari
berasal dari Papua (Pasambuna, H,dkk, hilangnya plasma nutfah (keanekaragaman
2017). Dari 200 tanaman, sekitar 190 dapat hayati) lokal.
bertahan. Di lahan RK ditemukan kebanyakan
Di lahan RK, kita juga temukan tanaman-tanaman berbuah juga tidak dapat
tanaman Mangga (Mangifera indica) adalah tumbuh di keadaan kering, berdebu, dan
tanaman yang cukup adaptif. Namun, banyak hama. Tanaman berbuah lain yang
tanaman mangga dan tanaman berbuah ditanam namun belum memberikan hasil
lainnya biasanya dapat tumbuh setelah yang baik adalah yaitu tanaman Durian
tanaman-tanaman seperti sengon dan (Durio zibethinus), tanaman Jambu mete
trembesi berumur 12 bulan. Hal ini (Anacardium occidentale), tanaman Petai
dikarenakan tanaman mangga hanya dapat (Parkia speciosa), tanaman Nangka
hidup setelah tumbuhan-tumbuhan lain di (Artocarpus heterophyllus), dan tanaman
sekitarnya tumbuh besar sehingga membuat Nanas. Namun, yang dapat bertahan hanya
keadaan tanah menjadi lebih subur. matoa, mangga, petai, dan nanas. Tanaman
Selain tanamn Matoa dan Mangga, berbuah memang agak sulit berkembang,
diantara tanaman buah yang dikembangkan, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai
291
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

tanaman pokok untuk dilakukan reklamasi Mining)”.Jurnal MANUSIA DAN


lahan. Akan tetapi tanaman ini tetap LINGKUNGAN. Vol XXI Nomor 1:
dikembangkan sebagai pemelihara plasna 60-61.
nutfah tanaman lokal.
Budiana, I Gede Eka, dkk. 2017. “Evaluasi
KESIMPULAN DAN SARAN Tingkat Keberhasilan Revegetasi
Lahan Bekas Tambang Batubara Di
Kesimpulan
PT Kitadin Site Embalut Kabupaten
Karakteristik tanaman yang adaptif
Kutai Kartanegara Kalimantan
dan sesuai dengan rekomendasi untuk
Timur”. Jurnal AGRIFOR. Volume
ditanam di lahan bekas tambang adalah
XVI Nomor 2: 196-197.
tanaman berkayu yang tidak berbuah,
memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat
Dulahim, Hasan, M. 2012. Reklamasi Lahan
sintas di lahan marginal, tahan debu, daun
Bekas Tambang Batu Gamping di
majemuk ganda dan tulang daun yang
Gunung Sidowayah Desa Bedoyo
menyirip, dengan anak daun berukuran kecil
Kecamatan Pojong Kabupaten
berbentuk elips sampai memanjang, serta
Gunung Kidul Provinsi Daerah
daun yang cepat menjadi humus. Jenis
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:
tanaman yang paling adaptif untuk ditanam
Kementrian ESDM
di lahan reklamasi bekas tambang adalah
tanaman trembesi dan segon laut. Tanaman
Ed. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
sisipan yang cukup adaptif adalah tanaman
Schmidt, I., Leuschner C., Molder,
Matoa, disusul kemudian tanaman bambu,
A. And Schmidt,W., 2009. Structure
dan tanaman buah. Meskti tanaman buah
and Composition of the Seed Bank in
lokal belum dapat tumbuh dengan baik,
Monospecific and Tree Species Rich
tanaman ini terus dikembangkan untuk
Temperate Broad-leaved
menghindari musnahnya plasma nutfah
Forests.Forest Ecology and
lokal.
Management 257: 695–702.
Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih ESDM, 2011. Sumber Daya Batubara
lanjut untuk mendalami karekteristik lahan Indonesia Capai 105 Miliar Ton.
secara spesifik dan mendalam; mulai dari Jakarta.
kesuburan tanah, kondisi iklim saat terjadi http://www.esdm.go.id/berita/batu
pernambangan, agar dapat membandingkan bara/44-batubara/4557- sumberdaya-
dengan tanaman adaptif yang lebih pas. Juga batubaraindonesiacapai-105-miliar-
disarankan untuk menambah jenis tanaman ton.html
yang diuji coba di lapangan untuk
dikembangkan sebagai tanaman adaptif Juneri, R, Mubarak A, 2019. Peran
reklamasi lahan bekas tambang. Pemerintah Kabupaten Darmasyara
dalam Memperbaiki Kerusakan
DAFTAR PUSTAKA Lahan Bekas Tambang. Jurnal
Agus, Cahyono, dkk. 2014.” Peran Perspektif. Volume 02 Nomer 3 Juli
Revegetasi Terhadap Restorasi 2019
Tanah Pada Lahan Rehabilitasi
Tambang Batubara Di Daerah Kepmen PE No.1211.K/008/M.PE/1995
Tropika(Role of Revegetation on the tentang Pencegahan dan
Soil Restoration in Rehabilitation Penanggulangan Perusakan dan
Areas of Tropical Coal Pencemaran Lingkungan pada
292
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545

Kegiatan Usaha Pertambangan Hidrologis. Jurnal Hidrolitan, Vol 2


Umum. (2) : 60-73

Kurniawan, Ali R, Dkk. 2013. Model Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun
Reklamasi Tambang Rakyat 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi
Berwawasan Lingkungan: Tinjauan dan Pascatambang Pada Kegiatan
Atas Reklamasi Lahan Bekas Usaha Pertambangan Mineral dan
Tambang Batu Apung Ijobalit, Batubara dan Peraturan Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur, Proponsi Nomor 78 Tahun 2010 tentang
Nusa Tenggara Barat. Jurnal Reklamasi dan Pascatambang
Teknologi Mineral dan Batubara
Volume 9, Nomor 3, September Pujawati, E. D., 2009. Jenis-jenis Fungi
2013 : 165 – 174 Tanah pada Areal Revegetasi Acacia
mangium Willd di Kecamatan
Munir, Misbakhul dan RR Diah Nugraheni Cempaka Banjarbaru.Jurnal Hutan
Setyowati. 2017. “Kajian Reklamasi Tropis Borneo Volume 10 : 28
Lahan Pasca Tambang Di Jambi,
Bangka, dan Kalimantan Selatan”. Setiadi, Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi
Jurnal KLOROFIL. Vol I Nomor 1: Restorasi. Program Studi Ilmu
12-14 Pengetahuan Kehutanan. Sekolah
Pasca Sarjana. IPB.
Oktavia, S. 2017. Kebijakan Reklamasi dan
Revegitasi Lahan Bekas Tambang Setyowati, D. N, Amalia N.A, Aini NU.,
(Studi Kasus Tambang Batubara 2017. Studi Pemilihan Tanaman
Indonesia). Jurnal Teknik Revegitasi untuk Keberhasilan
Lingkungan. Vol 3 Nomor 1: 16-20 Reklamasi Lahan Bekas Tambang.
Jurnal Teknik Lingkungan Volume 3
Pasambuna, H, Husein, J, Rotinsulu, W; (1) 14-20)
2017, Analisis Potensi Jenis Pohon
Lokal Guna Revigitasi Lahan Subowo, G. 2011. “Penambangan Sistem
Tambang Emas (PT. J-Rosources Terbuka Ramah Lingkungan Dan
Bolaang Mongondow Site Lanut). Upaya Reklamasi Pasca Tambang
Jurnal Agri-SosioEkonomiUnsrat. Untuk Memperbaiki Kualitas
Volume 13: 1-8 Sumberdaya Lahan Dan Hayati
Tanah”. Jurnal Sumberdaya Lahan.
Parascita, L., Dkk. 2015.Rencana Reklamasi Vol V Nomor 2: 84-85
Pada Lahan Bekas Penambangan
Tanah Liat di Kuari Tlogowaru PT.
SEMEN Indonesia (Persero) Tbk,
Pabrik Tuban, Jawa Timur. Jurnal
Teknologi Pertambangan Volume 1
Periode Maret - Agustus.
Yogyakarta: UPN Veteran

Patiung, O., Naik S., Suria D. T., dan


Dudung D., 2011. Pengaruh Umur
Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Batubara Terhadap Fungsi

Anda mungkin juga menyukai