ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
(Adaptive Plant Reclamation of Coal Mine Land of PT. BMB Blok Dua Tapin, South
Kalimantan)
ABSTRACT
This study aims to explain the characteristics of adaptive plants as well as determine which
types of plants are suitable for the reclamation of ex-mining areas of PT. BMB Blok Dua. The
study method is descriptive quantitative and the data were obtained by conducting participant
observation. The characteristics of adaptive plants that are following the recommendations for
planting on the ex-mining area are woody plants that do not bear fruit, have fast growth, and can
survive on marginal lands. There are 20 types of plants that are cultivated in the nursery garden,
which are divided into three groups, namely reclamation staple plants, secondary plants, and
complementary plants. Two species of plants that are the most adaptive staple plants are the
Trembesi (Samanea Saman) and the Sengon Laut (Paraserianthes falcataria) plants.
Tabel 1. Jenis tanaman yang dibudidayakan di nursery PT. BMB Blok Dua.
No Jenis Tanaman No Jenis Tanaman
1. Sengon laut (Paraserianthes falcataria) 11 Katuk (Sauropus androgynus)
2 Petai (Parkia speciosa) 12 Durian (Durio zibethinus)
3 Kalangkala (Litsea angulata) 13 Rambutan (Nephelium lappaceum)
4 Jambu mete (Anacardium occidentale) 14 Kulur/sukun (Artocarpus altilis)
5 Ramania (Bouea macrophylla) 15 Asam jawa (Tamarindus indica)
6 Cempedak (Artocarpus integer) 16 Jengkol (Archidendron pauciflorum)
7 Matoa (Pometia pinnata) 17 Kutapi (Sandoricum koetjape)
8 Mangga (Mangifera indica) 18 Bambu (Bambuseae)
9 Sirsak (Annona muricata) 19 Nangka (Artocarpus heterophyllus)
10 Srikaya(Annona squamosa) 20 Trembesi (Samanea saman)
Keberhasilan revegetasi bergantung Setiap 630 tanaman, ada 25% tanaman buah
pada beberapa hal seperti: persiapan yang ditanam. (Peraturan Mentri ESDM No
penanaman, pemeliharaan tanaman serta 07 tahun14)
pemantauan tanaman. Setiap lokasi Sesuai dengan Peraturan Menteri
pertambangan memiliki kondisi tertentu ESDM No 7 tahun 2014, setiap tanaman
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan ditanam dengan jarak 4x4 meter. Sebelum
reklamasi. Untuk itu perlu dilakukan dipindahkan ke RK, tanaman biasanya
identifikasi awal kondisi lahan untuk diberikan stress terlebih dahulu agar tidak
menentukan jenis tanaman yang akan “terkejut” ketika dipindahkan ke lahan RK
ditanam untuk revegetasi lahan bekas yang memiliki tanah marginal. Tanaman
tambang (Setyowati dkk, 2017). Lokasi yang dipindahkan ke lahan RK biasanya
lahan yang direklamasi saat ini adalah seluas telah memiliki tinggi 30 cm atau berumur 3-
12 ha, namun saat ini tersisa kurang lebih 10 4 bulan.
ha yang direvegetasi. Ketebalan top soil Tanaman yang adaptif untuk ditanam
yang diterapkan PT. BMB minimal adalah di lahan bekas tambang di PT. BMB Blok
30 cm. Di beberapa bagian topsoilnya Dua yaitu tanaman berkayu yang tidak
sanagat tipis. Ada juga yang tebal sampai 60 berbuah, memiliki pertumbuhan yang cepat
cm. dan dapat sintas di lahan marginal, tahan
Diantara faktor yang mempengaruhi debu, daun majemuk ganda dan tulang daun
laju dan ketahanan pertumbuhan adalah menyirip, dengan anak daun yang kecil
waktu penanaman. Untuk hasil yang lebih berbentuk elips sampai memanjang, serta
baik, tanaman sebaiknya ditanam ketika daun yang cepat menjadi humus ketika telah
musim hujan, agar tidak kekurangan air. mati.
Pemilihan tanaman yang akan ditanam di Diantara tananaman tersebut ada
lahan reklamasi (di lapangan disebut RK) kelompok tanaman utama/pokok untuk
berdasarkan rekomendasi menteri dan reklamasi, tanaman sisipan, dan tanaman
keadaan realitanya di lapangan. Tanaman pelengkap. Secara umum yang
yang ditanam di lahan RK adalah sengon dikembangkan untuk tanaman pokok
laut, sengon butu, trembesi, bambu, jambu, reklamasi di lapangan adalah seperti
manga, matoa, durian, cempedak, nangka, tanaman trembesi dan sengon laut
petai, nanas, dan buah naga.Disini buah (Parascita, L,dkk, 2015). Kedua jenis
ditanam hanya sebagai tanaman sisipan.
289
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
tanaman ini memiliki kelebihan dan menyerap air run up. Selain itu, sengon juga
kekurangan masing-masing. membantu mengurangi debu yang ada di
Di lokasi RK PT. BMBM Blok Dua, lahan tambang. Pertumbuhan sengon
tanaman paling umum dipakai adalah termasuk cepat, antara 8-9 cm per bulan di
Sengon Laut (Paraserianthes falcataria), lahan RK. Pertumbuhan sempurna sengon
ditumbuhkan dari biji yg disemai di nursery, di lahan RK adalah 8 meter dalam waktu 2
ditanam di RK ketika umur 4-6 bulan, kira- tahun. Kondisi tanaman bisa dilihat pada
kira 30 cm. Akarnya yang serabut membantu Gambar 1.
Informasi yang didapat dari petugas dapat menyerap CO2 secara maksimal.
PT. BMB Blok Dua, diantara kekurangan Sementara kita ketahui bahwa kondisi iklim
sengon laut adalah rantingnya mudah patah, di Kalimantan Selatan memiliki suhu yang
dan tidak tahan musim panas. Hal ini cukup tinggi di musim kemarau.
terbukti ketika sengon ditanam di musim Tumbuhan Trembesi juga memiliki
panas, banyak tanaman tersebut yang mati akar tunggang, sehingga lebih kuat daripada
dan harus melakukan beberapa kali sengon. Tumbuhan Trembesi (Samanea
penanaman ulang. Dari sekitar 2500 Saman) mempunyai daya serap yang cukup
tanaman sengon yang ditanam, ada sekitar tinggi terhadap keberadaan CO2, hal ini
200 lebih tanaman sengon yang mati. Harga sangat bermanfaat karena disamping untuk
bibit sengon termasuk mahal. Untuk yang revegetasi lahan juga untuk membantu
tingginya 60 cm, harganya sekitar 25.000 pemulihan udara yang tercemar (Setyowati,
rupiah dkk, 2017). .Oleh karena itu, trembesi
Tanaman yang umum ditemui kedua biasanya ditanam dipinggir jalan holling,
setelah sengon adalah trembesi (Samanea dan lereng-lereng. Dari data yang diperoleh,
saman)., yang memiliki pertumbuhan cukup ada sekitar 1400 tanaman trembesi yang
lambat namun memiliki daya tahan yang tumbuh di lahan RK. Kondisi tanaman
jauh lebih baik dibandingkan sengon. Dari trambesi bisa diamati pada Gambar 2.
informasi petugas PT. BMB, dalam 1 bulan, Selain itu, ada juga tumbuhan
pertambahan tingginya hanya mencapai 2-3 bambu, yang cukup adaptif untuk ditanam di
cm. Trembesi dapat tumbuh di tanah yang lahan marginal. Untuk di masa yang akan
kekurangan unsur hara. Bahkan, trembesi datang, mambu akan berpotensi menjadi
yang ditanam di tanah kriston pun masih tanaman yang sangat direkomendasikan,
bisa tumbuh. Tanaman trembesi memiliki karena sifat akar nya yang banyak menahan
kelebihan lebih adaptif dan tahan terhadap dan menyerap air serta fungsi bambu yang
kondisi panas yang cukup panjang serta sangat banyak (Juneri R, Mubarak A., 2019)
290
ZIRAA’AH, Volume 45 Nomor 3, Oktober 2020 Halaman 285-292 p-ISSN 1412-1468 e-ISSN 2355-3545
Kurniawan, Ali R, Dkk. 2013. Model Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun
Reklamasi Tambang Rakyat 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi
Berwawasan Lingkungan: Tinjauan dan Pascatambang Pada Kegiatan
Atas Reklamasi Lahan Bekas Usaha Pertambangan Mineral dan
Tambang Batu Apung Ijobalit, Batubara dan Peraturan Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur, Proponsi Nomor 78 Tahun 2010 tentang
Nusa Tenggara Barat. Jurnal Reklamasi dan Pascatambang
Teknologi Mineral dan Batubara
Volume 9, Nomor 3, September Pujawati, E. D., 2009. Jenis-jenis Fungi
2013 : 165 – 174 Tanah pada Areal Revegetasi Acacia
mangium Willd di Kecamatan
Munir, Misbakhul dan RR Diah Nugraheni Cempaka Banjarbaru.Jurnal Hutan
Setyowati. 2017. “Kajian Reklamasi Tropis Borneo Volume 10 : 28
Lahan Pasca Tambang Di Jambi,
Bangka, dan Kalimantan Selatan”. Setiadi, Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi
Jurnal KLOROFIL. Vol I Nomor 1: Restorasi. Program Studi Ilmu
12-14 Pengetahuan Kehutanan. Sekolah
Pasca Sarjana. IPB.
Oktavia, S. 2017. Kebijakan Reklamasi dan
Revegitasi Lahan Bekas Tambang Setyowati, D. N, Amalia N.A, Aini NU.,
(Studi Kasus Tambang Batubara 2017. Studi Pemilihan Tanaman
Indonesia). Jurnal Teknik Revegitasi untuk Keberhasilan
Lingkungan. Vol 3 Nomor 1: 16-20 Reklamasi Lahan Bekas Tambang.
Jurnal Teknik Lingkungan Volume 3
Pasambuna, H, Husein, J, Rotinsulu, W; (1) 14-20)
2017, Analisis Potensi Jenis Pohon
Lokal Guna Revigitasi Lahan Subowo, G. 2011. “Penambangan Sistem
Tambang Emas (PT. J-Rosources Terbuka Ramah Lingkungan Dan
Bolaang Mongondow Site Lanut). Upaya Reklamasi Pasca Tambang
Jurnal Agri-SosioEkonomiUnsrat. Untuk Memperbaiki Kualitas
Volume 13: 1-8 Sumberdaya Lahan Dan Hayati
Tanah”. Jurnal Sumberdaya Lahan.
Parascita, L., Dkk. 2015.Rencana Reklamasi Vol V Nomor 2: 84-85
Pada Lahan Bekas Penambangan
Tanah Liat di Kuari Tlogowaru PT.
SEMEN Indonesia (Persero) Tbk,
Pabrik Tuban, Jawa Timur. Jurnal
Teknologi Pertambangan Volume 1
Periode Maret - Agustus.
Yogyakarta: UPN Veteran