Anda di halaman 1dari 10

TUGAS - 3

LINGKUNGAN
TAMBANG
Oleh : Kelompok PMM
Nama Anggota Kelompok
1. Deni W. Tampubolon
2. Fahmi Rahmah Febriani
3. Filipus Sitompul
4. Grahita Berlian F.
5. Gunawan Adi S. Meha
6. Jones M. Gultom
7. Kezia Febiola Br Bangun
8. Mia Maulina
9. Muhamad Rizal
10. Rio E. Girsang
11. Silvia Eka Febriani
12. Tania Belvayu U.M.I
13. Tri Novita A. Br Sitepu
1. Apa saja dampak positif dari tambang terbuka ?

 Biaya lebih murah


Biaya yang diperlukan dalam proses perhitungan per ton jadi lebih murah. Sebab pada tambang terbuka tidak dibutuhkan penyangga,
ventilasi dan pencahayaan. Semua langsung diperoleh dari lingkungan yang langsung berada di permukaan bumi.
 Lingkungan kerja lebih baik
Berbeda dengan kondisi di bawah tanah yang sulit akses cahaya serta udara, metode terbuka lebih baik. Pekerja mendapatkan suplai
udara dan pencahayaan maksimal langsung dari alam terbuka.
 Penggunaan alat berat lebih maksimal
Penggunaan peralatan untuk mendukung kebutuhan mekanis lebih leluasa. Alat-alat berat berukuran besar mobilisasinya lebih mudah,
sehingga mendukung operasional, volume produksi material lebih banyak.
 Perolehan bahan lebih banyak
Batas deposit pada tambang terbuka dapat terlihat langsung. Sehingga bisa diperhitungkan banyak yang bisa dieksploitasi. Ini juga
perkiraan waktu serta biaya produksi serta pengelolaan.
 Efisien bahan peledak
Penggunaan bahan peledak aman dan efisien. Sebab ada banyak bidang bebas, gas yang dihasilkan langsung dihembuskan angin,
meminimalisir kelongsoran. Berbeda dengan metode bawah tanah yang cukup berisiko.
 Pengawasan lebih mudah
Pengawasan dilakukan langsung melalui visual lebih mudah. Melalui pengamatan mutu bijih atau kontrol kelas. Sehingga bisa
memastikan seberapa tinggi kualitas hasil material dari proses ini.
2. Bagaimana pandangan kelompok, mengenai kasus PT. Freeport
yang hanya

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha Pertambangan untuk menata, memulihkan, dan
memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.Mengacu pada defenisi Reklamasi menurut UU No 3 Tahun 2020 , PT FI yang dikenal dengan
ekstraksi Emas dan Tembaga tentunya sudah memiliki IUP Eksplorasi dan IUP Produksi. Demikian juga pada konsep
reklamasinyaDalam pengajuan Rencana Reklamasi dilakukan secara bertahap. Sesuai UU bahwa rencana Reklamasi
itu dibuat dalam jangka waktu 5 tahun dan menyesuaikan umur tambangnya.

Setiap daerah bekas penambangan pada PT. FI tentunya akan direklamasi secara bertahap Dan pada intinya PT. FI
tidak akan bisa melakukan penambangan baik emas dan tembaga jika tidak diberikan dan disetujui Ijin Rencana
Reklamasi atau IUP. Hal ini mengacu pada perturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam perundangan Jadi
intinya sekalipun PT. FI bergerak di penambangan Emas dan Tembaga, setiap daerah bekas penambangannya sudah
direncanakan proses Reklamasi bertahapnya
3. Sedimentasi yang dimaksud pada penjelasan materi, sedimentasi
apa dan bagaimana bisa terjadi ?
Dari pengertian sedimentasi sendiri yaitu sedimentasi merupakan proses pengendapan yang terjadi pada
beberapa komponen abiotik yang terjadi akibat proses transportasi dimana faktor utamanya yaitu air,
sehingga akan membawa komponen-komponen tersebut untuk menjadi terendapkan atau tersedimentasi
pada suatu wilayah. Konsep dari reklamasi sendiri yaitu untuk mengendalikan atau memperbaiki fungsi
lahan khususnya tanah yang sebelumnya telah dilakukan proses penambangan, sehingga saat proses
reklamasi dilakukan yaitu khususnya untuk perbaikan lahan yang nantinya akan dijadikan lahan
pertanian tentunya harus memperbaiki tanah yang akan menjadi media tanam pada tanaman yang akan
ditanam pada lahan reklamasi sehingga harus mengendalikan sedimentasi pada tanah agar tanah tersebut
dapat menjadi subur dan bisa ditanami tanaman. Jadi mengendalikan sedimentasi yang di maksud yaitu
pada tanah khususnya lahan reklamasi.
4. Perusahaan mana saja yang sudah menerapkan perubahan
peraturan perundang-undangan mengenai IUP ?
Kegiatan pertambangan selain menghasilkan produk olahan yang bermanfaat bagi masyarakat, di sisi lain juga
menghasilkan dampak ikutan yang harus dipulihkan, seperti adanya bekas galian. Untuk itu pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi Pasca Tambang Keputusan dan
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara. Tujuan diterbitkannya dua beleid
tersebut sangat jelas, agar dampak negatif dari aktivitas pertambangan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Saat
tim www.esdm.go.id berkesempatan mengunjungi PT Adaro Energy Tbk, salah satu kontraktor Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara di
Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan, tampak dalam kegiatan
pertambangannya telah melakukan upaya produktif di lahan eks tambang dengan melakukan reklamasi dan
memanfaatkannya menjadi wilayah ekowisata.
5. Bahan-bahan apa saja yang terdapat di Amelioran ?

• Jerami Padi
Jerami padi sangat tepat digunakan untuk menjaga kesuburan tanah di lahan sawah yang digunakan secara intensif. Dalam
proses pembuatan kompos dari jerami padi, peran mikro selulolitik dan lignotik sangat besar karena keduanya
memperoleh energi dan karbon dari proses perombakan bahan yang mengandung karbon.
• Dolomit (kapur)
Dolomit merupakan bahan amelioran anorganik yang bersifat basa. Ia mengandung kalsium dan magnesium yang
berfungsi untuk mengurangi tingkat keasaman dan memperbaiki aerasi tanah. Hal ini akan menunjang keberlangsungan
aktivitas biologi pada tanah.
• Biochar (Biomassa Charcoal)
Biochar merupakan arang hasil sisa pembakaran tidak sempurna yang mengandung karbon tinggi. Bahan baku biochar
bisa didapatkan dari kayu, batok kelapa, sekam padi, atau bahan-bahan lain yang memiliki serat kayu. Sebagai amelioran,
biochar dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah, mengikat air dan unsur hara, serta meningkatkan aktivitas biota
di dalam tanah
5. Bahan-bahan apa saja yang terdapat di Amelioran ?

• Zeolit
Zeolit merupakan amelioran berbahan mineral non-logam yang sangat efektif digunakan untuk menukar ion-ion hara
dalam tanah. Bahan ini juga dapat menyimpan air dan membebaskan unsur hara dalam tanah dengan baik. Dengan
mengaplikasikan zeolit untuk proses ameliorasi, efisiensi pemupukan akan lebih tinggi.
• Pupuk kandang
Bahan organik yang paling sering digunakan untuk membuat pupuk kandang adalah kotoran hewan ternak. Pupuk
kandang ini dapat menyediakan unsur-unsur hara makro yang dapat meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam
tanah. Pupuk kandang ternak besar sapi, kambing, domba, dan sebagainya kaya akan nitrogen dan mineral logam
seperti magnesium, kalium dan kalsium, sementara pupuk kandang yang dihasilkan dari ternak ayam lebih kaya akan
kandungan fosfor
6. Bagaimana factor utama yang memengaruhi jenis perlakuan reklamasi ?

• Jenis Tanah
Tanah merupakan lahan dan salah satu komponen dalam bentuk muka bumi. Lahan yang dimaksud di sini adalah kondisi
tanah. Tanah juga merupakan salah satu sumber daya yang sering dimanfaatkan oleh manusia. Menanam tumbuhan,
membangun rumah, hingga beraktivitas pun memerlukan tanah. Jenis-jenis tanah meliputi Tanah liat,Tanah gambut,
Tanah pasir, Tanah aluvial, Tanah humus, dan lain-lain

• Memperhitungkan naiknya muka air laut akibat perubahan iklim global


Pengaturan drainase dan penanaman bakau atau mangrove juga merupakan hal yang tidak boleh terlewatkan dalam
reklamasi pantai.memperhitungkan naiknya muka air laut akibat perubahan iklim global. Pengaturan drainase dan
penanaman bakau atau mangrovejuga merupakan hal yang tidak boleh terlewatkan dalam reklamasi pantai.Ia
menambahkan bahwa reklamasi ini apabila tidak direncanakan dengan hati-hati akan dapat menimbulkan beberapa
masalah. Oleh karena itu, sebelum kegiatan reklamasi dilaksanakan

• Pemakaian lahan
Kegiatan ini bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya.
Daftar Pustaka

Adiansyah, J. S. (2021). Lingkungan Tambang. Deepublish.

Drastinawati, D., Syafriadiman, S., & Hasibuan, S. (2016). Pengaruh Amelioran Formulasi terhadap Kualitas Tanah
dan Air Kolam Gambut (Doctoral dissertation, Riau University).

Nur fifi dkk. (2014). PENANGANAN MASALAH EROSI DAN SEDIMENTASI DI KAWASAN KELURAHAN
PERKAMIL. Universitas Samratulangi

Setyowati, R. D. N., Amala, N. A., & Aini, N. N. U. (2017). Studi pemilihan tanaman revegetasi untuk keberhasilan
reklamasi lahan bekas tambang. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 3(1), 14-20.

Tauran, I. L. (2015). EVALUASI KEBERHASILAN REKLAMASI PADA LAHAN PASCA TAMBANG DI PIT GRASBERG
PT. FREEPORT INDONESIA, KECAMATAN TEMBAGAPURA, KABUPATEN MIMIKA, PAPUA (Doctoral
dissertation, UPN" Veteran" Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai