PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan merupakan suatu ilmu yang berhubungan erat dengan ilmu
Eksplorasi, dimana Eksplorasi itu sendiri adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu
keadaan suatu daerah, ruang ataupun suatu areal yang sebelumnya tidak diketahui
keberadaannya. Istilah explorasi geologi yang dipergunakan adalah mencari tahu
keberadaan suatu objek geologi, yang pada umumnya berupa cebakan Mineral. Namun
objek geologi itu tidak terbatas pada cebakan mineral, batubara maupun akumulasi
minyak dan gas bumi, tetapi juga gejala geologi yang bermanfaat bagi kesejahteraan
manusia maupun mempunyai dampak negatif, seperti adanya sesar, jenis batuan
tertentu keberadaannya perlu diketahui secara mendetail untuk penempatan bangunan
konstruksi seperti suatu bendungan, terowongan dsb. Konsep explorasi jika seseorang
mencari sesuatu mau tidak mau secara sadar atau tidak tentu harus mempunyai
bayangan dulu, apa yang akan dicarikan, dimana dia akan mencarinya dan bagaimana
dan menggunakan alat apa dia akan mencarinya. Menurut Thomas Kuhn, 1962 dalam
bukunya “The Structure of Scintific Revolution” mengatakan bahwa jika seseorang
akan mencari sesuatu sadar atau tidak dia harus sudah mempunyai suatu model dari
benda yang dicarikannya itu, serta model dimana benda tersebut akan didapatkan.
Dengan demikian pula untuk melakukan explorasi yaitu pencaharian suatu cebakan
mineral seorang explorasionist sudah harus mempunyai bayangan apa yang akan
dicarinya itu, di daerah mana akan dicarinya dan metode apa serta system yang efektif
bagaimana yang harus digunakan, dengan kata lain seorang explorasionist harus
mempunyai konsep, sehingga dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia
khususnya dalam bidang Pertambangan, harus memahami dan menguasai betul ilmu
eksplorasi secara umum.
Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, maka dianggap perlu untuk
mengadakan praktek lapangan eksplorasi ini. Hal ini juga disebabkan oleh
pertimbangan lain bahwa teori dan praktek harus seiring dan sejalan atau adanya
keseimbangan antara teori dan praktikum.
1. Maksud dan Tujuan Praktek Lapangan Eksplorasi
1. Ilham Sanip
2. Titi Dwi Safitri
3. Indra Sulistyanto
4. M. Gantang Louw
5. Zulkifli
6. Jondriawan
7. Bustamin Kelian
8. Gunawan Jafar
9. M. Iqbal Rumalutur
Potensi bahan galian daerah Kabupaten Dati II Maros terdiri dari; Bahan
galian golongan A, dan bahan galian golongan C. Berikut uraian:
1. Lempung
2. Batugamping
3. Marmer
4. Oker
Bahan galian oker di daerah ini secara genetik berasal dari satuan
tufa berukuran lempung yang merupakan batuan sedimen laut
formasi Camba, secara fisik berwarna abu-abu kehijauan, abu-abu
kekuningan, coklat tua dan coklat kemerahan, tekstur klastik,
berukuran lempung, berlapis dan menyerpih, ketebalan perlapisan
antara 0,3 - 2 meter dengan kemiringan 35 dan kedudukan
perlapisan berlawanan dengan kemiringan lereng.
5. Pasir Kuarsa
1. Basal
2. Andesit
3. Diorit
4. Granodiorit
5. Trakit
6. Batupasir
7. Pasir Sungai
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN EKSPLORASI
1. Cara Penyelidikan
2. Jadwal Kegiatan Penyelidikan Praktek Lapangan Eksplorasi
3. Tahapan Penyelidikan Praktek Lapangan Eksplorasi
a. Study literatur
b. Pemetaan (topografi, geologi, dan singkapan).
10
11
1. Kesimpulan :
2. Saran :
LAMPIRAN
1. Foto-Foto / Dokumentasi Kegiatan Praktek Lapangan Eksplorasi
13
3. http:// www.lipi.go
4. ..
5. ..
6. ..
14
15