Anda di halaman 1dari 18

GENESA BAHAN GALIAN

PEMBENTUKAN ENDAPAN
SEKUNDER
PENGERTIAN ENDAPAN SEKUNDER

Endapan sekunder adalah endapan yang terbentuk akibat konsentrasi mineral berharga (bijih) yang
berasal dari perombakan batuan asal melalui beberapa mekanisme antara lain:

Pelapukan (Kimia Atau Mekanik)

Transportasi

Pemilahan (Sorting)

Proses Pengkonsentrasian (Pengkayaan)


Proses terjadinya endapan atau cebakan mineral sekunder dipengaruhi 4 faktor, yaitu,

1. Sumber dari mineral, yaitu metal atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau sekunder).

2. Proses erosi dari daerah mineralisasi yang kemudian diendapkan dalam cekungan (supergene).

3. Proses biokimia akibat bakteri, organisme seperti endapan diatomae, batubara, dan minyak bumi,

4. Proses Kristalisasi magma dalam kerak bumi atau vulkanisme (hypogene).


Berdasarkan Pembagian/Pengelompokan, Endapan Sekunder Dibagi Menjadi Dua :

Sumber :Sedimenter vs Laterit berdasarkan proses perombakannya. (Slide materi kuliah Genesa Bahan Galian Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT)
A. Endapan Sedimenter
Merupakan endapan-endapan yang terbentuk (terkonsentrasi) oleh proses-proses
mekanis, terutama yang terjadi pada mineral-mineral berat (heavy minerals) yang
memiliki ketahanan (resistensi) terhadap pelapukan.
Contoh endapan Placer adalah : Kasiterit (SnO2), kromit (FeCr2O4), intan, emas,
ilmenit (FeTiO3), magnetit (Fe3O4), monazite[(Ce,La,Nd,Th)PO4], platinum, rutil
(TiO2), xenotim[Y(PO4)] dan zircon (ZrSiO4), serta batu mulia (garnet, ruby,
sappire, dll)
1. Endapan Placer Residual

Endapan ini terbentuk di atas batuan asal, akibat penguraian dan


penghancuran secara mekanis batuan asal mengalami perombakan
ukuran butir yang lebih kecil atau halus.

Endapan ini terbentuk di atas batuan asal, akibat penguraian dan


penghancuran secara mekanis batuan asal mengalami perombakan
ukuran butir yang lebih kecil atau halus.
a. Endapan placer residual dan eluvial (colluvial)
Umumnya endapan ini terdapat (terbentuk)
di atas batuan asal. Akibat penguraian dan
penghancuran secara mekanis, batuan asal
mengalami perombakan sehingga ukuran
butirnya menjadi lebih kecil atau halus,
kemudian fragmen yang relative lebih
ringan dan mudah larut akan tertransportasi
(konsentrasi mineral berat). Pada topografi
yang miring, terjadi perpidahan konsentrasi
mineral berat (residual), produk akhirnya
adalah endapa eluvial.
b. Endapan Placer Alluvial
Endapan placer alluvial merupakan konsentrasi mineral-mineral berat pada titik
lokasi dimana terjadi suatu gangguan pada aliran (irregular flow) atau
pengurangan energi, seperti:
1. Natural riffle
2. Lubang pada dasar sungai atau air terjun
3. Pada tubrukan arus sungai (pay streak)
4. Meander
Pada endapan ini, fraksi ukuran butir pada mineral-mineral berat relative lebih halus
daripada mineral-mineral ringan. Endapan placer alluvial merupakan tipe endapan
yang sangat penting untuk emas dan intan.
Lubang pada dasar sungai atau air terjun
Natural riffle

Pada tubrukan arus sungai (pay streak)


Meander
2. Endapan Pantai (beach placer) dan endapan lepas pantai (offshore placer)
Endapan pantai yang ekonomis terendapkan pada sepanjang garis pantai, daeah
muara sungai atau reworking dari endapan yang lebih tua, dimana pergerakan
muka air laut dan ombak memegang peranan yang penting. Sedangkan endapan
lepas pantai (offshore placer) dipengaruhi oleh arus bawah laut.
B. Endapan Laterit
Endapan ini merupakan endapan sekunder yang terbentuk akibat proses-proses kimiawi.
Laterit sendiri adalah bagian atas dari suatu horizon tanah yang kaya dengan oksida besi
dan miskin silika sebagai hasil dari pelapukan intensif pada regolith. Laterisasi proses
pelapukan yang terjadi pada daerah tropis, endapan laterit cenderung berkadar rendah
dengan jumlah yang melimpah.

Pada proses laterisasi terjadi pelarutan beberapa mineral yang mudah terlarut
seperti Na, K, Mg, Ca dan beberapa Si serta meninggalkan mineral yang sukar
larut seperti Fe dan Al sehingga terakumulasi.
1. Endapan emas laterit
Endapan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan distribusi emas pada profil pelapukan yang bergantung
pada sejarah paleo-climatic, yaitu:
• Endapan iklim savanna (tropis lembab) dimana Au menurun, tetapi hadir sebagai residual pada
profil.
• Endapan pada iklim hutan hujan tropis, dimana duricrust menurun, tetapi Au terkayakan pada
horizon ferruginous.
• Endapan dengan lingkungan semi arid dimana remobilitas post- lateritik telah menghasilkan
pengayaan Au pada berbagai horizon pada profil pelapukan.

2. Endapan besi laterit


Besi dan alumina laterit tidak dapat di pisahkan dari proses pembentukan nikel laterit, salah satu
produk laterit adalah besi dan almunium. Pada profil laterit terdapat zona-zona di antaranya zona
limonit. Zona ini menjadi zona terakumulasinya unsur-unsur yang kurang mobile, seperti Fe dan Al.
Batuan dasar dari pembentukan nikel laterit adalah batuan peridotit dan dunit, yang komposisinya
berupa mineral olivine dan piroksin.
3. Endapan bauksit laterit
Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar alumunium nisbi tinggi,
kadar Fe rendah dan tidak atau sedikit mengandung kuarsa (SiO¬2) bebas atau
tidak mengandung sama sekali.Bentuknya menyerupai cellular atau tanah liat
dan kadang-kadang berstruktur pisolitic.

4. Endapan Nikel laterit


Berdasarkan cara terjadinya, endapan nikel dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu endapan sulfida nikel – tembaga berasal dari mineral pentlandit, milerit,
yang terbentuk akibat injeksi magma dan konsentrasi residu (sisa) silikat nikel
hasil pelapukan batuan beku ultramafik yang sering disebut endapan nikel
laterit.
see you soon

Anda mungkin juga menyukai