Anda di halaman 1dari 4

Endapan Placer

Endapan Placer Endapan placer secara umum dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu endapan
placer eluvial, endapan placer colluvial , endapan placer aluvial, dan endapan placer aeolian
(Macdonald, 1983 dalam Evans ,1993). Secara tradisional juga sering digunakan istilah endapan placer
residual , untuk endapan yang terbentuk dan berada di atas batuan sumbernya. Endapan ini umumnya
terbentuk pada daerah yang mempunyai morfologi yang relatif datar. Penggunaan istilah endapan
placer colluvial tidak begitu populer, beberapa penulis menyebut endapan ini terbentuk di dasar suatu
tebing (cliff) dan sering diartikan sama dengan endapan talus . Endapan placer eluvial umumnya
terbentuk pada daerah yang memiliki morfologi bergelombang. Mineral-mineral berat akan
terkonsentrasi di lereng-lereng dekat batuan sumber.Komoditi penting yang terbentuk sebagai endapan
placer adalah emas (Au), platina (Pt) dan Timah (Sn).

Endapan Placer

Cebakan mineral alochton dibentuk oleh kumpulan mineral berat melalui proses sedimentasi, secara
alamiah terpisah karena gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara. Kerapatan
konsentrasi mineral-mineral berat tersebut tergantung kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat
jenis, ketahanan kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai ekonomi yang
dimilikinya para ahli geologi menyebut endapan alochton tersebut sebagai cebakan placer

Jenis cebakan ini telah terbentuk dalam semua waktu geologi, tetapi kebanyakan pada umur Tersier dan
masa kini, sebagian besar merupakan cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu
singkat karena tererosi. Kebanyakan cebakan berkadar rendah tetapi dapat ditambang karena berupa
partikel bebas, mudah dikerjakan dengan tanpa penghancuran; dimana pemisahannya dapat
menggunakan alat semi-mobile dan relatif murah. Penambangannya biasanya dengan cara pengerukan,
yang merupakan metoda penambangan termurah.

c. Lingkungan Pengendapan Placer

Placer adalah jenis spesifik aluvium yang dibentuk oleh proses sedimentasi selama periode waktu
panjang dan mengandung konsentrasi pasir, kerikil, mineral-mineral logam dan batu-batu hias.
Lingkungan placer dibedakan dari lingkungan sedimen lainnya karena sangat dipengaruhi oleh sumber
batuan asal dan kondisi geomorfologi tempat pengendapannya, antara lain:

§ Batuan sebagai sumber geologi, yang menen-tukan diendapkannya jenis-jenis mineral di dalam placer.

§ Iklim dan kondisi kimiawi, merupakan ga-bungan penentu terjadinya tingkat dan bentuk mine-ral-
mineral setelah dibebaskan dari sumbernya.

§ Kondisi geometris dan batas permukaan, yang mencerminkan kendala-kendala fisik pada saat
transportasi dan pengendapan.

§ Unsur-unsur perubahan lingkungan, yang mengubah pola penyebaran mineral.

Sedimen pada lereng dan saluran di sekitar hulu sungai telah tersingkap oleh kekuatan subareal yang
bersifat merusak hanya dalam waktu singkat, oleh karena itu terdiri atas tipe dan ukuran lanau dan
koloida. Sementara endapan sedimen pantai biasanya telah mengalami perjalanan berjarak jauh dan
melalui banyak daur pelapukan dan erosi, se-hingga partikel sedimen di dalamnya secara garis

Mengingat bahwa Pulau Kalimantan merupakan bagian dari paparan benua dan dianggap memiliki
stabilitas wilayah untuk terbentuknya lingkungan pengendapan placer benua yang luas, maka perlu
dipahami bagaimana proses keterjadian endapan tersebut. Berdasarkan keterkaitan placer dengan
teknis eksplorasi dan penambangannya, Macdonald (1983) membagi lingkungan pengendapan placer
atas: benua, transisi dan laut; dimana yang pertama terdiri atas sublingkungan eluvial, koluvial, fluvia-til,
gurun, dan glacial.

Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya:

- Placer eluvial. Partikel mineral/bijih pembentuk jenis cebakan ini diendapkan di atas lereng bukit suatu
batuan sumber. Di beberapa daerah ditemukan placer eluvial dengan bahan-bahan pembentuknya yang
bernilai ekonomis terakumulasi pada kantong-kantong (pockets) permukaan batuan dasar.

- Placer residual. Partikel mineral/bijih pembentuk cebakan terakumulasi langsung di atas batuan
sumbernya (contoh : urat mengandung emas atau kasiterit) yang telah mengalami pengrusakan/peng-
hancuran kimiawi dan terpisah dari bahan-bahan batuan yang lebih ringan. Jenis cebakan ini hanya
terbentuk pada permukaan tanah yang hampir rata, dimana didalamnya dapat juga ditemukan mineral-
mineral ringan yang tahan reaksi kimia (misal : beryl).

- Placer sungai atau aluvial. Jenis ini paling penting terutama yang berkaitan dengan bijih emas yang
umumnya berasosiasi dengan bijih besi, dimana konfigurasi lapisan dan berat jenis partikel mineral/bijih
menjadi faktor-faktor penting dalam pembentukannya. Telah dikenal bahwa fraksi mineral berat dalam
cebakan ini berukuran lebih kecil daripada fraksi mineral ringan, sehubungan : Pertama, mineral berat
pada batuan sumber (beku dan malihan) terbentuk dalam ukuran lebih kecil daripada mineral utama
pembentuk batuan. Kedua, pemilahan dan susunan endapan sedimen dikendalikan oleh berat jenis dan
ukuran partikel (rasio hidraulik).

- Placer pantai. Cebakan ini terbentuk sepanjang garis pantai oleh pemusatan gelombang dan arus air
laut di sepanjang pantai. Gelombang melemparkan partikel-partikel pembentuk cebakan ke pantai
dimana air yang kembali membawa bahan-bahan ringan untuk dipisahkan dari mineral berat.
Bertambah besar dan berat partikel akan diendapkan/terkonsentrasi di pantai, kemudian terakumulasi
sebagai batas yang jelas dan membentuk lapisan. Perlapisan menunjukkan urutan terbalik dari ukuran
dan berat partikel, dimana lapisan dasar berukuran halus dan/ atau kaya akan mineral berat dan ke
bagian atas berangsur menjadi lebih kasar dan/atau sedikit mengandung mineral berat. Placer pantai
(beach placer) terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh perubahan muka air laut,
dimana zona optimum pemisahan mineral berat berada pada zona pasang-surut dari suatu pantai
terbuka. Konsentrasi partikel mineral/bijih juga dimungkinkan padaterrace hasil bentukan gelombang
laut. Mineral-mineral terpenting yang dikandung jenis cebakan ini adalah : magnetit, ilmenit, emas,
kasiterit, intan, monazit, rutil, xenotim dan zirkon.

Mineral yang terdapat dalam endapan placer. Suatu cebakan pasir besi selain mengandung mineral-
mineral bijih besi utama tersebut dimungkinkan berasosiasi dengan mineral-mineral mengandung Fe
lainnya diantaranya : pirit (FeS2), markasit (FeS), pirhotit (Fe1-xS), chamosit [Fe2Al2SiO5(OH)4], ilmenit
(FeTiO3), wolframit [(Fe,Mn)WO4], kromit (FeCr2O4); atau juga mineral-mineral non-Fe yang dapat
memberikan nilai tambah seperti : rutil (TiO2), kasiterit (SnO2), monasit [Ce,La,Nd, Th(PO4, SiO4)], intan,
emas (Au), platinum (Pt), xenotim (YPO4), zirkon (ZrSiO4) dan lain-lain.

Endapan sedimen evaporit

Pada kondisi tertentu dari air laut, danau, air tanah, dan sumber air panas alamiah (Hot Spring) dapat
menimbulkan proses penguapan (evaporasi) dan pengendapan daripada garam-garam yang
dikandungnya.

Faktor yang mempengaruhi proses penguapan dan pengendapan tersebut, diantaranya yaitu:

a. iklim panas dan kering dimana temperatur cukup tinggi, menyebabkan proses penguapan
berjalan cepat,
b. Salinitas (kadar garam) dapat mempengaruhi kecepatan pembentukan endapan. Makin tinggi
salinitasnya makin cepat proses penguapan dan pengendapan garam-garamnya.
c. Curah hujan kecil sehingga penambahan air tidak banyak.

Proses penguapan dan pengendapan mineral akan lebih intensif apabila sumber air terisolir dari
penambahan atau suplai air dari tempat lain. Dalam waaktu yang cukup lama proses penguapan ini
berjalan terus sehingga larutan menjadi jenuh dan menimbulkan proses pengendapan yang akhirnya
terbentuk endapan garam.

Endapan garam yang terbentuk sesuai dengan komposisi asal dari air yang menguap. Biasanya endapan
yang terbentuk merupakan perlapisan yang cukup tebal, bersifat monominerals dan murni. Namun,
terkadang mengalami sedikit pengotoran dari mineral lain yang ikut terendapkan.

1. Endapan Sedimen Evaporit Air Laut


Garam-garam pada air laut umumnya berasal dari pelapukan dan transportasi dari batuan yang
berasal di daratan. Contoh endapan ini yaitu:
- Endapan kalsium Sulfat berupa gypsum (mengandung komposisi air) dan anhidrit (tidak
mengandung komposisi air)
- Endapan Garam NaCl (Halit)
- Endapan Potasium
- Endapan Borat dan Bromida
2. Endapan Sedimen Evaporit Air Danau
Kondisi air danau yang berada di daerah beriklim tropis agak kering sampai kering dengan arus
yang tetap sehingga dapat menghasilkan endapan karena proses evaporasi. Komposisi larutan
garam disini pada umumnya tidak terlalu banyak pada air laut yang banyak mengandung suplay
dari banyak sungai yang masuk. Larutan garam yang masuk ke dalam danau tergantung kepada
larutan yang di bawah oleh aliran-sungai tertentu, yang jumlahnya sedikit. Jenis endapan garam
yang terbentuk tergantung kepada jenis material-material hasil pelapukan batuan tertentu yang
dilalui oleh sungai yang mensuplai air danau tersebut.
Contoh endapan garam yang bisa terjaadi berupa tipe-tipe khusus endapan danau, antara lain :
garam-garam HCl, Natrium, Natrium Sulfat, Borat, Nitrat, Magnesium dan Kalsium. Pada
umumnya endapan yang terbentuk mengandung garam clorida dan sulfat.

Anda mungkin juga menyukai