Anda di halaman 1dari 2

2.

mineral oksida
Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen
dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya
kecuali dengan mineral silikat dan juga lebih berat dari mineral
lainnya kecuali dengan mineral sulfida karena kebanyakan unsur
oksigen saling berikatan dengan unsur logam

korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) kasiterit (SnO2)


dan hausmannit (Mn2O4).

5. Mineral Sulfida. Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur


tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan
merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai
ekonomis, atau bijih, pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS),
sphalerite (ZnS)

Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat

Mineral karbonat merupakan susunan utama yang membentuk


batuan sedimen. Mineral karbonat terbentuk pada lingkungan laut
oleh endapan bangkai plankton. Mineral karbonat juga terbentuk
pada daerah karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan
stalagmite. Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam
mineral karbonat ini adalah
dolomite (CaMg(CO3)2, kalsit (CaCO3) dan magnesite
(MgCO3).
BATUAN
Batuan merupakan kumpulan mineral yang telah membeku. Batuan juga merupakan
elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui proses
pelapukan dan menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-
sifat fisik, dan umur yang bermacam-macam. Umumnya batuan merupakan
gabungan dari dua mineral atau lebih. Berdasarkan proses pembentukannya batuan
dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari pendinginan lava yang
kemudian membeku. Batuan beku dapat ditemukan di dalam perut bumi maupun
di permukaan bumi.[3] Batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan
plutonik dan batuan vulkanik. Batuan plutonik terbentuk dari pendinginan magma
di kerak bumi dan kristalisasi secara perlahan. Salah satu contoh batuan plutonik
adalah granit. Batuan vulkanik terbentuk melalui pembekuan magma di
permukaan bumi saat masih berbentuk lava. Contoh batuan vulkanik adalah batu
apung dan basal.[4]

Batuan sedimen atau batuan endapan[1] adalah batuan yang terbentuk di


permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini
berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan,
erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang
selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan,
membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi,
mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen

Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk melalui perubahan


metaformisme dari batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan terjadi karena
adanya pengaruh suhu tinggi.[3] Tekanan dan suhu yang mempengaruhi
pembentukan batuan metamorf melebihi tekanan dan suhu pembentukan batuan
beku dan batuan sedimen sehingga mampu mengubah mineral asal menjadi
mineral lain.

Anda mungkin juga menyukai