Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ALIFKA MAHARDHIKA RAMADHANA

NIS : 226441

KELAS : X.3 MAKKASAU

BATUAN PENYUSUN BUMI

Batuan beku, sedimen, dan metamorf adalah batuan penyusun litosfer, yang masing-masing
berbeda materi penyusun dan proses terbentuknya. Semua jenis batuan penyusun litosfer itu
pada mulanya berasal dari magma saat gunung berapi meletus. Setelah mencapai permukaan
bumi, magma akan membeku dan menjadi batuan beku. Selama kurun waktu beribu tahun,
batuan beku di permukaan bumi akan hancur dan terurai. Ada yang terbawa angin dan
menjadi endapan di suatu tempat. Proses ini membentuk batuan endapan atau batuan
sedimen. Dalam proses selanjutnya, perubahan temperatur dan tekanan yang dialami dua
jenis batuan dia atas dalam jangka waktu lama, memicu pembentukan batuan malihan atau
batuan metamorf.

Planet bumi memiliki berbagai macam lapisan. Salah satu lapisannya adalah litosfer. Lapisan
ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan silikat. Lapisan litosfer terdiri
dari berbagai macam bagian. Seperti misalnya bagian tanah, batuan penutup, dan batuan
dasar. Singkatnya, litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust.
Para ilmuwan menyebutkan ada tiga jenis batuan penyusun litosfer, diantaranya adalah
batuan beku, sedimen, dan metamorf sebagai berikut:

Batuan Beku

Jenis batuan pertama yang membentuk litosfer adalah batuan beku yang terbentuk dari
magma pijar yang membeku. Batuan ini menjadi padat karena mengalami proses
pendinginan. Batuan beku terbagi lagi menjadi tiga jenis berbeda, yaitu batuan tubir, batuan
leleran, dan batuan korok.

 Batuan Tubir

Batuan tubir juga dikenal dengan sebutan batuan kristal. Dinamakan demikian karena batian
ini terdiri dari berbagai jenis kristal yang terbentuk di dalam kulit bumi. Batuan tubir
memiliki bongkahan kristal berukuran super besar yang terbentuk akibat proses pendinginan
yang berjalan lambat. Salah satu jenis batuan tubir adalah batu granit.

 Batuan Leleran

Batuan leleran atau batuan beku luar merupakan jenis batuan yang proses pembekuannya
terjadi tepat di luar kulit bumi. Oleh sebab itu, proses penurunan temperaturnya juga terjadi
sangat cepat. Batuan leleran juga bisa berbentuk kristal kecil, kristal besar, ataupun amorf
seperti liparit. Salah satu contoh batuan leleran yang paling populer adalah batu apung.
 Batuan Korok

Batuan korok juga dikenal sebagai batuan gang yang terbentuk di korok atau gang sesuai
dengan namanya. Proses pendinginan batuan ini juga berlangsung cepat karena lokasinya
yang sangat dekat dengan permukaan bumi. Batuan korok dapat berupa kristal kecil ataupun
kristal besar. Salah satu contohnya adalah granit fosfir.

Batuan Sedimen

Jenis batuan penyusun litosfer berikutnya adalah batuan sedimen. Batuan ini terbentuk dari
endapan struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa angin ataupun air. Secara perlahan,
endapan tersebut pada akhirnya menumpuk, kemudian mengeras dan membentuk batuan.
Oleh karena proses tersebut, batuan ini disebut sebagai batuan sedimen. Sementara proses
pengerasannya dikenal dengan nama pembaruan.
a. Batuan Sedimen Berdasarkan Proses Pengendapan

Berdasarkan tempat terjadinya proses pengendapan, ada tiga jenis batuan sedimen, antara lain

 Batuan Sedimen Kontinental

Batuan sedimen kontinental adalah salah satu jenis batuan yang proses pengendapannya
berada di kawasan tanah gurun pasir ataupun tanah los.

 Batuan Sedimen Marine

Sesuai dengan namanya, proses pengendapan batuan sedimen marine terjadi di laut dalam.
Misalnya pada endapan radiolaria di laut dalam ataupun lumpur biru dan lumpur merah yang
terjadi di pantai.

 Batuan Sedimen Lakustre


Batuan sedimen ini pengendapannya terjadi di sekitar kawasan danau, contohnya tuff danau
ataupun tanah liat danau.

b. Batuan Sedimen Berdasarkan Proses Pembentukan

Sedangkan bila dilihat dari proses pembentukannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis yang berbeda, antara lain:

 Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik merupakan batuan asal yang mengalami proses penghancuran secara
mekanis dari ukuran besar menjadi kecil. Selanjutnya batuan ini mengalami pengendapan dan
membentuk batuan endapan klastik berupa batuan pasir ataupun batu lempung (shale).

 Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan berikutnya adalah sedimen kimiawi yang terjadi karena proses kimiawi. Proses
kimiawi yang dimaksud adalah proses penguapan, dehidrasi, hingga proses pelarutan.
Salah satu contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan
sedimen kapur seperti stalaktit dan stalagmit. Biasanya, stalaktit dan stalagmit lebih sering
ditemukan di dalam gua-gua kapur.

 Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik adalah jenis batuan yang proses pengendapannya mendapat bantuan
dari organisme. Contohnya adalah sisa bangkai binatang yang tertimbun hingga dasar laut
seperti terumbu karang atau kerang.

c. Batuan Sedimen Berdasarkan Perantara / Medium

Batuan sedimen juga dibagi berdasarkan perantara atau medium,yaitu:

 Batuan Sedimen Aeris / Aeolis

Proses pengangkutan batuan ini dipengaruhi oleh angin. Beberapa contoh batuan sedimen
aeris adalah tanah los, tuff, dan pasir gurun.
 Batuan Sedimen Aquatis

Batuan sedimen aquatis adalah batuan yang terdiri dari batu-batu yang saling merekat satu
sama lain.

 Batuan Sedimen Glasial

Secara umum, pengangkutan batuan ini terjadi melalui media perantara es, salah satu jenisnya
adalah moraine.

Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan salah satu jenis batuan yang dihasilkan dari perubahan batuan
beku dan batuan endapan karena adanya proses metamorfosis. Beberapa faktor yang
menyebabkan batuan ini berubah adalah tingginya tekanan, suhu, kombinasi suhu, dan
penambahan bahan lainnya.
batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut:

 Batuan metamorf kontak atau termik, yakni batuan metamorf yang terjadi karena adanya
penambahan suhu yang tinggi, karena berdekatan letaknya dengan dapur magma. Contoh
batuan ini adalah batu pualam.

 Batuan metamorf dinamik atau sintektonik, yakni batuan metamorf yang terbentuk karena
adanya tekanan tinggi. pada umumnya perubahan ini karena adanya gaya tektonik yang
bekerja pada batuan tersebut. Contoh batuan ini adalah batu sabak.
 Batuan metamorf temik pneumatolitik, yakni batuan metamorf yang terjadi karena adanya
penambahan suhu dan juga tekanan. Contoh batuan ini adalah batu permata, dan topas.

Anda mungkin juga menyukai