Batuan Metamorf
Adanya penambahan suhu dan penambahan tekanan, campuran
gas, yang terjadi secara bersamaan pada saat proses siklus batuan
sedimen. Jenis-jenis batuan metamorf ini diantaranya:
Batuan Metamorf Kontak (Thermal). Merupakan batuan yang
terbentuk saat siklus karena adanya peningkatan suhu tinggi karena
letaknya dekat dengan dapur magma.
Batuan Metamorf Dinamo. Merupakan batuan yang terbentuk dalam
siklus karena adanya tekanan tinggi.
Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik. Merupakan batuan yang
terbentuk saat proses siklus karena adanya peningkatan suhu dan
tekanan yang tinggi.
Contoh dari ketiga jenis batuan yang telah diuraikan diatas yaitu:
Batuan beku dalam : Granit, Diorit
Batuan beku luar : Basal, Apung, Andesit
Batuan sedimen klastik : Konglomerat Breksi, Pasir
Bataun sedimen kimiawi : Halid, Fraternit, Gips
Batuan sedimen Organik : Bara, Karang, Gambut
Batuan sedimen aeris : Seris, Barchan, Bukit pasir
Batuan sediemen glacial : Monera, Drumdin, Gletser
Batuan sedimen aquatic : Gosong pasir, Natural levee, Lempung
Batuan sedimen marine : Terumbu karang
Batuan metamorf kontak : Marmer, Kuarsit
Batuan metamorf Dinamo : Sabale, sekis, Filit
Batuan metamorf Thermal-Pneumatolik : Genes, Amfibiolit, Grafit
Di dalam kehidupan kita, jenis_jenis batuan dari siklus yang terjadi
ini sering dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Sebut saja
misalnya yang sedang nge-trend saat ini yaitu di jadikan hiasan pada
cincin batu akik yang digandrungi anak muda jaman sekarang. Adapun
manfaat lainnya dari batuan ini yaitu:
Batuan beku: Granit (keras, besar, kuat) untuk konstruksi bangunan,
Andes`it untuk konstruksi bangunan magalitik
Batuan sedimen: Gypsum untuk bahan dasar bangunan, Gamping
untuk pengeras jalan dan pondasi rumah
Batuan metamorf: Batu sabak untul alat tulis, Marmer untuk lantai
dan dekorasi bangunan dan batu nisan, Emas, intan untuk perhiasan
Sumber:
http://www.plengdut.com/2015/01/siklus-pembentukanbatuan.html (dengan sedikit pengubahan)