Anda di halaman 1dari 33

PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

VI
SESAR

DEFINISI

Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran melalui
bidang rekahnya. Sesar merupakan patahan/rekahan tunggal atau suatu zona pecahan pada
kerak bumi bersamaan dengan terjadinya pergerakan yang cukup besar, paralel dengan
rekahan atau zona pecahan. Suatu permukaan, sisi, atau dinding yang bergeser melewati
dinding lain akan mengakibatkan kerusakan dan bergesernya struktur batuan yang
sebelumnya menerus tepat pada sesar. Maka, sebuah sesar adalah bergesernya struktur
batuan yang disebabkan oleh massa batuan yang slip satu sama lain disepanjang bidang atau
zona rekahan. Sesar adalah patahan/rekahan shear (shear fracture), dan istilah shearing
sering kali digunakan sebagai sinonim untuk pensesaran. Sesar terdapat pada batuan yang
paling keras dan kuat, seperti granit, dan pada batuan yang lebih lunak serta material bumi
yang tidak seragam, seperti pasir dan lempung, sesar terdapat dimana-mana, paling tidak
pada beberapa ukuran, sepanjang bagian kulit terluar bumi yang masih dapat dilihat.

Sesar pertama kali dikenali oleh penambang Eropa, dan ahli geologi di abad 19
menyebutnya sebagai shoves, traps, heaves, shifts, breaks, throws, rents, dan clefts, sama
dengan sesar. Efek sebuah sesar pada penambangan batubara dan mineral bijih
menghasilkan perdebatan yang membingungkan mengenai penamaan, klasifikasi dan
material asal, dan akhirnya pada waktu geologi dan lingkaran penambangan (lihat Reid
dkk.,1913; Gill, 1935,1941; Hill, 1959; Crowe11,1959).

Joints, rekahan tarikan (tension cracks), dan belahan pada batuan merupakan patahan/rekahan
namun bukan sesar, meskipun mereka dapat memperlihatkan pergerakan yang cukup besar
tegaklurus dengan dinding yang menghasilkan terbukanya dan terpisahnya dinding, tapi tidak
memperlihatkan kesejajaran. Mereka dapat saja menghancurkan kekuatan suatu massa batuan,
namun tidak menghasilkan pergeseran pada strukturnya. Sesar memiliki ukuran lebar yang
bervariasi, dari yang mikroskopik sampai ribuan kaki dan mencapai panjang lebih dari puluhan
atau ratusan mil, beberapa sesar berdimensi kontinen, dipercayai memotong kerak dan
memanjang sampai ke bawah mantel. Pergerakan total sepanjang sesar mungkin dari puluhan
inci sampai ratusan mil dan melibatkan pergerakan massa material kerak sampai mil kubik.
Tingkat sesar pada struktur kerak utama menghasilkan penampakan goresan pada topografi,
seperti fault scarps dan rift valleys, dan khusus bentang darat (landscape), seperti pegunungan
dan cekungan, yang menghasilkan kompleksitas pada dataran geologi yang sederhana,
pergeseran unit litologi kedalam lingkungan anomali dan pensejajaran (juxtaposition) yang
aneh, dan menghancurkan batuan alami dengan cara crushing dan grinding (Gambar 64). Peran
sesar pada bentukan gunung mungkin sangat penting dan paling tidak seringkali penting.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 64. (A) Sesar berskala besar dengan pergeseran berpuluh-puluh kilometer
(B) Sesar berskala kecil dengan pergeseran 60 cm,
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Sesar menghasilkan perangkap bawah tanah yang merupakan reservoar bernilai dari suatu
akumulasi hidrokarbon atau merupakan tempat sirkulasi air (panas atau dingin)
mengendapkan logam bernilai membentuk urat dan bijih.

Dari sudut pandang manusia, sesar menghasilkan kerusakan lingkungan. Sesar menghasilkan
zona lemah, sementara pada zona kuat, batuan keras, menghasilkan celah dan lubang yang
rumit (excavation difficult) yang seringkali berbahaya, bagian atap dan dinding dapat runtuh
mengikuti zona sesar, dan aliran air tanah yang banyak dan tak diinginkan dapat hadir
bersamaan. Pada penambangan, sesar dapat memotong seams dan lodes, merumitkan
eksploitasi dan bahkan menyebabkan kehilangan nilai secara keseluruhan. Pergerakan masa
sekarang disepanjang sesar aktif segera menyebabkan banyak kerusakan gempa bumi dan
menjadi penyebab pada bencana gempa bumi San Fransisco tahun 1906. Bendungan, jembatan
dan bangunan penting sebaiknya tidak dibangun di dekat atau pada sesar aktif.

Pergerakan sesar dapat terbatas sepanjang patahan/rekahan single planar atau curviplanar
atau dapat terdistribusi pada ruang yang berdekatan, sejajar, patahan/rekahan planar
membentuk zona sesar berlembar (sheeted fault zone). Di sepanjang bidang tipis schistosity
membentuk zona schist (sering juga disebut sebagai zona shear yang kurang tepat sejak
semua tipe zona sesar merupakan zona shear); atau diantara sistem anastomosing curved
fractures membentuk zona patahan/rekahan. Biasanya, sesar menyerupai garis lurus atau
membelok sedikit pada arah pergerakan relatif dari dindingnya, dengan ketidakaturan yang
cenderung disebabkan oleh crush, sobekan atau planed away oleh pergerakan, tapi pada
arah yang lain di bidang sesar seringkali berupa amplitudo dan panjang gelombang
merupakan kenampakan biasa yang terdapat di permukan sesar dan seringkali
mengindikasikan arah pergeseran dinding satu sama lain.

Gambar 65. Tiga jenis sesar berdasarkan morphologinya (Twiss & Moore,1992)
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Suatu sesar dapat berupa Bidang Sesar (Fault Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih sering
berupa Jalur Sesar (Fault Zone), yang terdiri dari lebih dari satu sesar. Jalur sesar atau gerusan
(shear), mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor atau sampai
puluhan kilometer (Gambar 65). Kekar yang memperlihatkan pergeseran dapat pula dikatakan
sebagai Sesar mikro/minor (Microfault). Rekahan yang cukup besar pada permukaan akibat
regangan, amblesan (subsidence), longsor, yang disebut sebagai fissures, tidak termasuk dalam
definisi sesar. Sesar yang terjadi pada daerah yang cukup dalam, pada kondisi temperatur dan
tekanan tinggi akan berkembang sebagai Jalur Gerusan (Shear zones).

Goresan kecil atau striae, sering terdapat pada pergerakan permukaan, yang mungkin
mengalami penghalusan atau pemolesan menjadi slickensides cermin sesar. Biasanya, lempung
halus lunak dan lengket (gouge) terbuat dari batuan dasar halus dan hancur berasal dari dinding,
membentuk ketebalan puluhan inci sampai puluhan kaki di sepanjang sesar. Pada saat
pergerakan sesar telah sangat intensif dan telah membentuk panas serta friksi, material dari
dinding mengalami crush, resementasi, dan bahkan di beberapa contoh leburan kadang-kadang
membentuk batuan gelas, seringkali banded, mylonites (Gambar 66).

Sepanjang sesar terbuka, fragmen kasar sampai membundar berasal dari dinding
membentuk zona breksiasi. Ruang antara fragmen mungkin tetap terbuka, menyebabkan
adanya sirkulasi air tanah, terisi oleh material dasar yang lebih halus, atau mungkin terisi
oleh mineral seperti kuarsa atau kalsit, hasil presipitasi dari sirkulasi air. Breksi biasanya
diisi oleh mineral bijih dalam konsentrasi yang cukup untuk membentuk cebakan/tubuh
mineral bijih yang dapat dieksploitasi. Sebuah irisan dinding batuan pada zona sesar
disebut dengan horse, atau slice, istilah slice sering digunakan untuk massa batuan
berbentuk tabular tipis yang terdapat diantara sesar yang sejajar.

Dinding batuan sepanjang sesar dapat mengalami patahan/rekahan oleh terbentuknya joint
dan sesar minor, dan struktur dinding batuan, seperti bedding, dapat mengalami
pembengkokan dan terdeformasi membentuk drag folds di sepanjang dinding sesar.
Struktur minor ini berasosiasi dengan pergerakan sesar dan sering bermanfaat dalam
penentuan arah pergerakan utama sesar.

Magnitude dari pergerakan terjadi pada sesar sering direfleksikan oleh kehadiran atau intensitas
dari perkembangan terbentuknya kenampakan internal atau dinding batuan. Sebaliknya, sesar
yang terbentuk oleh pergerakan kecil menghasilkan breksiasi yang intensif, patahan/rekahan
dinding, pembentukan gouge tebal, pergerakan mencapai puluhan mil dapat memperlihatkan
deformasi sangat kecil pada dinding atau pembentukan breksi, gouge, atau mylonit. Bagian
yang terakhir telah terlihat pada batuan yang tersingkap di permukaan dan pada borehole
kecuali bila terdapat petunjuk lain mengenai keterdapatannya, seperti lapisan terpotong
(truncated beds) atau pensejajaran tipe batuan berbeda yang aneh (strange juxtaposition) atau
massa batuan dari umur yang amat berbeda. Secara keseluruhan, sesar, merupakan zona lemah,
tidak cukup tersingkap dengan baik karena pelapukan dan erosi yang menghancurkan
singkapan permukaannya dan menutupnya dengan soil dan alluvium kecuali
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

pada pegunungan tinggi dan sepanjang tebing curam. Sesar, sebagian besar, sangat baik
terlihat pada singkapan buatan seperti pada road cuts, penambangan (mines) atau
penggalian (quarries).

Gambar 66. Sesar dengan zona milonit (A) dan slickensides (B)
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

GEOMETRI SESAR

Untuk vertikal sesar ada dua istilah penting yang digunakan untuk mendeskripsi blok dikedua
bagian sesar. Definisi ini berlaku untuk sesar naik dan sesar normal, adalah sebagai berikut:

Hangingwall adalah blok yang terletak diatas bidang sesar


Footwall adalah blok yang terletak dibawah bidang sesar

Gambar 67. Definisi footwall dan hangingwall dari penambangan bawah tanah
(Allmendinger, 2003)

Tiga dimensi geometri bidang sesar dapat sangat bervariasi antara lain:
Planar, sesar dengan geometri bidang yang lurus
Listric sesar dengan geometri bidang yang cekung keatas (kemiringan bidang sesar
makin dalam makin berkurang)
Steepening downward atau cembung keatas (kemiringan bidang sesar makin
dalam makin besar)
Anastomosing sesar dengan bidang becabang-cabang yang tidak beraturan Secara
tiga dimensi sesar mempunyai permukaan yang tidak beraturan.

Semua sesar akan berhenti oleh salah satu karakteristik dibawah ini:
a) Pegeserannya menjadi nol
b) Dipotong oleh sesar lainnya
c) Memotong permukaan bumi

Tipline adalah dimana pergeseran sesar menjadi nol, ini adalah garis yang memisahkan
batuan yang bergeser dan yang tidak, atau ujung dari rekahan. Hanya jika memotong
permukaan bumi atau bercabang, tipline adalah loop tertutup.
Branch line adalah garis dimana sesar berpotongan atau bercabang menjadi sesar lain
Surface trace adalah garsi perpotongan sesar dengan permukaan bumi
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

PERGESERAN SEMU (APPARENT) DAN SEBENARNYA (SLIP)

Pergeseran satu blok relative terhadap blok lainnya dinamakan sebagai slip vector. Vektor
ini menghubungkan dua titik yang tadinya berhubungan disalah satu sisi dari sesar.
Sangatlah jarang kita bisa mendapatkan object geologi yang sama yang terpotong oleh
sesar menjadi dua bagian. Tetapi informasi bisa didapatkan dari garis-garis atau bentuk-
bentuk linear yang memotong dan telah tergeser sepanjang bidang sesar. Garis ini dikenal
sebagai piercing points. Kebanyakan bentuk-bentuk linear ini di geologi yang terbentuk
oleh perpotongan dua bidang, antara lain:

Perpotongan antara intrusi (dike) dengan bidang perlapisan


Perpotongan bidang tertentu diatas dan dibawah ketidakselarasan
Sumbu lipatan

Tetapi secara umum lebih mudah mengenali bentuk-2 planar yang tergeser oleh sesar.
Dimana dalam kasus ini kita hanya membicarakan separation bukan slip:

Gambar 68. Geometri dan definisi separation pada bidang sesar

Ada banyak kemungkinan slip yang dapat membentuk separation planar yang dapat
diobservasi. Jika hanya melihat bagian atas dari blok, kita akan menginterpretasi sesar
tersebut hanya strike-slip. Jika hanya melihat dari depan sebagai sesar normal. Tetapi,
sebenarnya salah jenis diatas atau kombinasi dari keduanya.

UNSUR-UNSUR PADA STRUKTUR SESAR

Secara umum dapat unsur geometri sesar dapat dibagi menjadi (Gambar 69):

- Bidang sesar - bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran, yang kedudukannya


dinyatakan dengan jurus dan kemiringan
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

- Hanging wall - bagian terpatahkan yang berada diatas bidang sesar.


- Foot wall - Bagian terpatahkan yang berada dibawah bidang sesar.
- Throw - besaran pergeseran vertikal pada sesar
- Heave - besaran pergeseran horisontal pada sesar
- Slip - pergeseran relatif sebenarnya

Gambar 69. Komponen geometri pada bidang sesar (Twiss dan Moore,1992)

Berdasarkan definisi diatas jenis dan klasifikasi sesar dapat dibagi menjadi:

Dip Slip
Ada dua jenis sesar yang bisa masuk dalam klasifikasi ini, adalah:

Nomal jika hangingwall relative turun terhadap footwall. Gerakan ini sebagai hasil dari
regangan pada arah horizontal. Berdasarkan stratigrafi ini akan menghasilkan batuan muda
diatas (juxtapose) dengan batuan tua. Dapat diklasifikasi menjadi dia: bersudut kemiringan
tinggi (high-angle dip) > 45 dan rendah (low-angle dip) <45.

Naik (reverse) jika hangingzuall relative naik terhadap footzvall. Gerakan ini disebabkan
oleh perpendekan (shortening) pada arah horizontal. Berdasarkan stratigrafi ini akan
menghasilkan batuan tua diatas (juxtapose) dengan batuan muda. Dapat diklasifikasi
menjadi dia: bersudut kemiringan tinggi (high-angle dip) > 45 dan rendah (low-angle dip)
<45 atau dikenal sebagai thrust.

Strike-slip

Sesar dikenal sebagai sesar geser, jenis adalah sebagai berikut:


Sesar geser menganan atau right-lateral (dextral) apabila bidang atau blok yang
didepan kita bergerak kekanan
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Sesar geser mengiri atau left-lateral (sinistral) apabila bidang atau blok yang
didepan kita bergerak kekiri
Oblique slip apabila kombinasi dari kedua gerakan tersebut.

Gambar 70. Klasifikasi sesar berdasarkan seperation


PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 71. Klasifikasi sesar berdasarkan slip

SESAR ROTASI

Dalam kasus ini salah satu block terputar terhadap block lainnya. Ini dapat terjadi jika
bidang sesar tidak lurus atau melingkar dimana rotasi terjadi sejajar atau tegak-lurus
dengan bidang sesar. Yang rotasinya tegak-lurus bidang seasr dinamakan sebagai scissors
fault atau hinge fault (Gambar 72).
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 72. Pergerakan dari sesar rotasi jenis scissors.

Batuan Sesar

Proses pensesaran menghasilkan batuan dengan tekstur yang khas, dan tesktur tersebut
dapat diklasifikasikan sesuai dengan mekanismenya. Dua mekanisme yang dibicarakan
dalam proses pensesaran adalah fricitional-cataclastic (mekanisme brittle) dan mekanisme
crystal-plastic.

Klasifikasi Sibson

Klasifikasi yang terkenal untuk batuan sesar adalah dari Sibson (1982). Klasifikasi tersebut
mempunyai dua kategori yaitu berfoliasi atau random (Gambar 73):
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 73. Klasikasi dan Distribusi batuan sesar secara vertikal (Twiss dan
Moore,1992).

KONTRAVERSI ISTILAH MILONIT

Definisi milonit (mylonite) sampai saat ini masih mengandung kontraversi, dimana tidak
ada satu definisi umum yang dapat diterima, walaupun kurang tepat satu defini dari batuan
ini umum digunakan. Secara umum dalam literatur ada tiga definisi yang mewakili batuan
ini, yaitu:

Batuan berbutir sangat halus, berlaminasi dan dihasilkan dari proses microbreksiasi
yang sangat ekstrim serta mengalami proses pengilingan pada bidang sesar pada
saat pergeseran.

Setiap batuan yang bersifat foliasi dimana butirannya telah diperkecil oleh
mekanisme yang bekerja dalam proses pensesaran.

Batuan sesar dimana matrixnya telah terdeformasi yang didominasi oleh mekanisme
crystal-plastic, walaupun butiran yang kuat akan terdeformasi oleh proses rekahan
dan hancuran (brittle). Definisi ini yang paling umum digunakan.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Permasalahan dengan definisi ini adalah mereka cenderung genetic dibandingkan deskripsi,
dan kebanyakan tidak memperhitungkan fakta bahwa pada kondisi temperatur dan pressure
yang sama mineral yang berbeda dapat terdeformasi dengan mekanisme yang berbeda-
beda.

PROSES PENSESARAN

Sebuah pertanyaan yang sangar penting adalah "bagaimana memulai sebuah sesar?"
Pengetahuan yang berkaitan proses rangkaian struktur didapatkan dari hasil percobaan
shear mengunakan lempung berlapis (Gambar 74).

Gambar 74. Experiment shear pada lempung berlapis (Riedel,1929).

Hasil percobaan diatas menyimpulkan bahwa strike-slip melibatkan dua proses yaitu:
Struktur sebelum proses pensesaran (pre-rupture structures)
Struktur sesudah proses pensesaran (post-rupture structures)

Pre-rupture structures

Gambar 75. Sistem rekahan Riedel yang dihasilkan dari percobaan diatas.

Sudut yang membentuk sintetik dan antitetik shear dikontrol oleh koefisien friksi dalamnya.
Sudut-sudut dan geometry yang dihasilkan menyimpulkan bahwa maksimum kompresi dan
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

sumbu utama pemendekan (shortening) dari strain infinitesimal, keduanya mempunyai


orientasi 45 dengan batas dari zona sesar (shear zone).
Dengan bertambahnya pergeseran, rekahan-2 tersebut akan mengalami rotasi searah jarum
jam (Gambar 75) membentuk sudut yang lebih besar. Karena R'-shear asalnya mempunyai
sudut yang tinggi dengan batas shear zone, mereka akan terotasi lebih cepat dan akan
menjadi tidak aktif lebih cepat juga dibandingkan R-shear. Secara umum, R-shear yang
paling umum didapatkan dalam observasi mungkin karena rekahan ini mempunyai
pergeseran yang lebih besar. Riedel shear akan sangat berguna untuk menentukan arah
pergerakan pada zona sesar brittle.

Rekahan terbuka (extension crack) akan sangat berguna karena untuk kasus tertentu
rekahan ini akan membentuk sudut 45 dengan batas dari zona sesar (Gambar 76).

Gambar 76. A) Orientasi rekahan terhadap zona sesar utama, B) rotasi dari blok didalam
zona sesar menghasil pergerakan yang berlawanan arah dengan sesar utama.

Rupture dan Post-Rupture Structures

Rupture didefinisikan pada proses pensesaran atau proses dimana sesar muncul
dipermukaan. Pada saat rupture, pasangan rekahan baru terbentuk yang dinamakan sebagai
P-shears untuk simetri dari R-shear (Gambar 77). Dimana rekahan ini mempunyai tendensi
untuk bersatu dengan R-shear membentuk zona sesar yang menerus.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 77. Perkembangan rekahan baru dalam sistem zona sesar

MENENTUKAN PERGERAKAN SESAR (SENSE OF SLIP)

Untuk mengerti kinematik dari deformasi sesar, kita harus menentukan pergerakannya
(slip). Vektor slip terdiri dari dua yaitu: (1) orientasi dari garis atau struktur linear dalam
blok yang telah bergerak, (2) arah pergerakan (sense of slip) atau pergerakan relative blok
satu dengan lainnya.

Data geologi biasanya memberikan salah satu dari bukti diatas. Urutan daftar dibawah ini
adalah bentuk struktur yang umum dijumpai dilapangan yang dapat digunakan untuk
menentukan pergerakan sesar.

Orientasi

Untuk sesar Frictional-cataclastic (brittle fault)

Torehan (grooves), cermin sesar (slickensides), gores garis

(slickenlines) Untuk sesar Crystal Plastic (ductile shear zone)

Liniasi mineral

Pergerakan (sense of slip)


Untuk sesar Frictional-cataclastic (brittle fault)
Rekahan Riedel shear, struktur tangga (steps), tool marks, rekahan terisi (sigmoidal gash
fractures), drag fold, curved mineral fibers.

Untuk sesar Crystal Plastic (ductile shear zone)

Sheath folds, S-C fabrics, asymmetry c-axis, mica fish, asymmetry augen, rekahan dan
mineral yang terotasi.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 78. Analisa pe.rgerakan untuk jenis brittle fault (Allmendinger, 2003)
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 79. Analisa pergerakan untuk jenis brittle fault (Allmendinger, 2003)
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Gambar 80. Analisa pergerakan untuk jenis ductile fault (Allmendinger, 2003)
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

PENGENALAN DAN GEJALA UMUM SEBAGAI BUKTI SESAR

Dari peta topografi, foto udara atau citra satelit :


- Berupa kelurusan gawir, bukit, lembah, sungai.
- Pergeseran bentuk morfologi/ geologi (bukit, lembah, sungai, lapisan)

Gambaran fisik di lapangan :


- Kelurusan gawir, bukit, lembah, sungai.
- Gawir dengan Triangular Facet, bentuk segitiga dari muka punggungan akibat terpotong
sesar (terutama pada sesar aktif).
- Mata air panas.
- Kelurusan mata air atau mata air panas
- Hancuran (breksiasi, milonit, gouge)
- Rekahan-rekahan (rekahan gerus, rekahan tarikan)
- Lipatan (minor)
- Bidang sesar dan cermin gores-garisnya (slikencsides, striation, groove)
- Lipatan seretan (drag fold)
- Ketidak teraturan stratigrafi; terpotongnya lapisan, hilang atau berulangnya lapisan atau
kedudukan yang tidak teratur.

Dinamik dan Kinemati Sesar

Perlu diingat bahwa proses pemebentukan sesar dari batuan yang homogen dan tidak ada
rekahan dapat digambarkan oleh lingkaran Mohr (Gambar 81) untuk stress yang
menyentuh kurva pecahnya batuan (failure envelop).

Gambar 81. Diagram Mohr yang memenggambarkan mekanisme pensesaran


PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Dalam kondisi dang kal, kurva pecahanya batuan akan m empunyai lereng yang konstan
yan g dikenal sebagai Cou lomb Failure Criteria (untuk lebih jelas liha t Bab 4) yang
hubunga n matematisnya dapat digambarka n sebagai berikut:

Apa yan g digambarkan dalam hubungan diatas ada lah, dalam kondisi ini sesar haru s
mempunyai sudut ter hadap 1 ( Gambar 82). Karena u ntuk kebany akan batua n,
maka sesar juga harus terbentuk 30 terhadap maksimum stress, 1.

Gambar 82. Hubung an antara dan sudut pembentuk an sesar .

Lebih ja uh lagi lin gkaran Mo hr memper lihatkan ba hwa dalam dua dime nsi ada du a
kemungk inan orienta si sesar yang simetris pada 1 (Gam bar 83).

Gambar 83. Conj ugate fault d an hubungannya denga n arah .

Fault tersebut diken al sebagai conjugate fault sets dan sangat umum dijumpai dilapanga n.
Interpretasi standart adalah 1 akan membagi sudut lancip dan 3 akan memb agi dua sud
ut tumpul.
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Teori Sesar Anderson (1951)

Anderso n (1951) menyadari kepentingan dar i Coulomb Failure Criteria dan leb ih dari itu, ia
menyimp ulkan kare na permuka an bumi ada lah permukaan bebas jadi tidak ada stress yan g
bekerja. Sehingga, s alah satu da ri tiga stress utama akan tegak lurus permukaan bumi karen a
sumbu stress utama (principal stress) selalu tegak lurus pada bidang dimana shear stress tida k
bekerja. Dua sumbu utama lainny a pasti akan sejajar perm ukaan tersebut (Gamba r 84).

Ga mbar 84. Geometri stres s yang bekerja disuatu pe rmukaan

Batasan ini memberikan beberap a hubungan khusus ant ara stress dan geometri sesar,
sebagai berikut:

Gamb ar 84. Hub ungan antara jenis sesar dan stress ya ng bekerja
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Teori An derson (19 51) telah terbukti kegunaanya tetap i perlu diing at bahwa teori ini buka n
suatu teo ri yang berlaku umum. Sebagai c ontoh, teori memprediksi bahwa kita tidak aka n
pernah menjumpai sesar normal bersudut rendah dipermukaan bu mi, tetapi kenyataanny a
bahwa sesar jenis ini banyak dijumpai. S elain itu se sar naik su dut tinggi juga dijump ai
walaupu n tidak ada d alam teori.

Ada dua masalah utama yang berkaitan deng an teori An derson:

Bat uan dialam tidak bersifat homoge nous seperti yang diga mbarkan dalam Coulom
b failure, padah a umumnya selalu me mpunyai a nisotropy planar. Term asuk bidan g
perlapisan, foliasi pada batuan metamo rfik, dan rekahan yang sudah ada d alam batua
n. Jik a 2 lebih besar dari 60 pada bidan g-2 anisotr opy tersebut maka tidak ada
masala h, teta pi bila lebih kecil slip akan terjadi s ejajar denga n anisotropy tersebut.
Sec ara jelas ba hwa Anderson teori berasumsi plane strain, dimana diasu msikan tida
k ada strain yang terjadi dal am arah 2. Sehingga hanya dua arah sesar ya ng
diprediksi. Da lam strain tiga dimensi (Gambar 86), akan ada dua pasangan conjugate
faults seperti yan g ditunjukan oleh Z. Renches (1987 ).

Gambar 86. Gamb aran geometri strain dalam 3D yang memp erlihatkan kemungkina n
terdap at 4 buah se sar bukan dua seperti d alam Anders on (1951).

Anderso n teori um umnya terlalu terbatas untuk ban yak kasus dipermukaa n bumi yan g
hampir selalu mempunyai rekahan dengan o rientasi yan g bermaca m-macam. Sehingga
pad a ahli geologi struktur mengembangkan berbagai tehni k baru untu k menganalisa
populasi sesar. Ad a dua cara u ntuk mempelajari populasi sesar:
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

1. Me mberlakuka n data ses ar sebagai strain yang dihasilkan dari prose s pensesara n,
ki nematik analisis
2. Mempelajari populasi sesa r dalam be ntuk stress yang menyebabkannya atau dinami
k analisis.

Kedua m etoda diatas mempunyai kekurangan dan kelebihan masin g-2 dan untuk keduany
a memerlukan data jenis pergeraka n dari semua sesar yang akan dianalisa.

Orientas i Sesar dan Stress Trajectories

Hubunga n yang pra ktis antara orientasi su mbu stress dan jenis str uktur menurut Anderso
n (1951) hanya ber laku dekat permukaan. Dikedalaman ban yak faktor yang ak an
mempengaruhi orien tasi sumbu-2 stress, sehingga mempunyai arah yang bervariasi yan g
ternyata juga merupakan orient asi dari sesa r. Dalam kondisi terte ntu variasi tersebut dapat
untuk menggambark an stress trajectories yang berhubungan dengan model t eoritis sepe rti
yang dilihat pada Gambar 87.

Gambar 87. Model teoritis be rupa stress trajectorie s (yang berwarna) dan orientasi
sesar normal (ga ris terputus-putus) sebagai hasil dari pergerak an keatas
dalam dua dimen si (Park, 198 9).

Variasi sudut awal sesar mungkin sudah ter prediksi ba hkan dalam orientasi st ress
yang yang sama, dikare nakan meningkatnya efek kebaw ah dari dal am tekana n
batuan (confinin g pressure). Perubahan ini diperlihatkan dengan oleh p erubahan
lereng dari kurva M ohr failure envelop ter utama ketik a stress horizontal berub ah dari
ten sional ke compressional dengan perub ahan kedalaman. Walaupun efek ini tidak
selalu menghasilkan bidan g sesar ya ng cekung (listric). Suatu sesar waktu mulai bisa
mempunyai sudut 30 dan berge rak kepermu kaan dengan sudut yang relatif sama.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Sesar dan Gempabumi


Ketika batuan tertekan dalam kondisi brittle, efek strain akan bekerja sebelum batuan
tersebut terkekarkan. Perubahaan ini penting untuk digunakan dalam memprediksi
gempabumi. Strain permulaan akan bersifat elastik, tetapi ketika shear stress mencapai
harga setengah dari kekuatan batuan, batuan akan mulai memperlihatkan sedikit deformasi
yang bersifat permanen yang diakibatkan pergerakan dan regangan rekahan kecil dalam
zona strain terbesar dimana pada akhirnya sesar terjadi. Intensitas rekahan ini bertambah
ketika mendekati nilai kekuatan shear. Bukaan dari rekahan menyebabkan peningkatan
volume atau dilation dalam batuan yang berasosiasi dengan peningkatan kandungan fluida
ketika air tanah mengisi rekahan-rekahan tersebut. Peningkatan tekanan fluida mempunyai
efek melemahkan batuan (efective stress).

SESAR NORMAL (Sesar Turun)


Pergerakan di sepanjang sesar dapat seperti pelepasan tegasan dengan memperpanjang
kerak secara horisontal pada arah tegasan normal terkecil dan perpendekan pada arah
tegasan normal terbesar, misalnya pergerakan dapat berupa dip-slip normal saat hangging
wall bergerak relatif turun terhadap footwall, dan sesar dapat berupa sesar normal. Karena
arah vertikal merupakan arah dasar dari bidang gravitasi bumi, suatu sesar dapat menjadi
sesar gravitasi, tapi sesar normal dengan orientasi serupa dapat berasal dari kekuatan lain
selain kekuatan gravitasi. Sesar gravitasi dipercaya oleh kebanyakan ahli geologi sebagai
penyebab dari terbentuknya graben dan rift valley di seluruh dunia, seperti East African
Rift, Dead Sea dan Rhine Graben, dan topografi spesial seperti Basin and Range of Nevada.

Keterdapatan Umum :

- Didaerah dengan keadaan geologi beragam


- Didaerah dengan gejala tektonik tarikan
- Pegunungan lipatan
- Bagian luar suatu jalur orogen
- Bagian puncak kubah atau lipatan
- Sebagai pencerminan diatas permukaan dari gejala sesar yang letaknya lebih dalam.

Sifat-sifat umum:

- Mempunyai kemiringan bidang sesar yang besar (< 45)


- Terdapat bersejajaran dengan bentuk tangga
- Bidang sesar dengan cermin sesar dan gores garis, agak umum dijumpai
- Terdapat gawir sesar
- Sering memperlihatkan adanya "reverse-drag"
- Terdapatnya "antithetic fault".
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Gamba r 88. Jenis dan geometri dari sesar normal (ext ensional fa ult). A)Int racontinent al
exten sion, model dari Werni cke (1985), B) Geometri dari sesar normal jenis
listric, C) Sesar normal listic dengan g eometri flat-ramp, D) Sesar norm al
listric dengan struktur geo metri collap se, E) Sala h satu evolu si dari ses ar
norm al jenis listric, F) Sesa r normal listric yang membentuk "duplex", G )
Sesar normal den gan transfe r zone (mo difikasi dar i Park, 1989).
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

SESAR NAIK (Reverse & Thrust)

Pergerakan yang terjadi pada sesar naik melepaskan tegasan dengan cara ekspansi kearah atas
kerak bersamaan dengan pemendekan secara horisontal, pergerakan berupa reverse slip dimana
hanging wall bergerak relatif naik terhadap footwall, dan sesar berupa sesar naik/reverse fault.
Sesar ini telah lama disebut sebagai thrusts, atau lebih spesifik sebagai low-angle thrust faults,
untuk membedakannya dengan up thrust atau high-angle thrusts, yang terbentuk dari rejim
tegasan yang berbeda. Perlipatan biasanya terjadi bersamaan dengan thrust faulting. Sumbu
lipatan berorientasi sejajar terhadap arah sumbu tegasan normal menengah dan sejajar dengan
strike dari thrust fault. Transisi dari lipatan dan thrust diobservasi di berbagai dataran geologi:
suatu lipatan terbalik pada arah tertentu dan sayap yang terbalik tersebut tertarik dan menjadi
rekahan/patahan dan kemudian membentuk thrust.

Keterdapatan umum :

- Daerah dengan pegaruh tekanan pegunungan lipatan yang muda


- Daerah dengan endapan cekungan yang tebal (back-arc basin)

Sifat-sifat dan gejala di lapangan :


1. Kebanyakan sesar naik mempunyai kemiringan bidang sesar <45 sampai
mendekati horizontal atau sering disebut sebagai "low-angle fault"
2. Bidang sesarnya merupakan zona kompleks dan jarang merupakan bidang yang
halus (smooth) dengan jalur sesar kebanyakan berupa garis lengkung.
3. Sesar naik dicirikan oleh pola sesar ganda sub-Parallel fault, dengan bidang sesar
masing-masing searah (subparallel) dengan sumbu lipatan.
4. Adanya batuan yang lebih tua menumpang diatas batuan yang lebih muda.
5. Adanya seretan (drag) akibat dari pergerakan blok-blok sesar yang menunjukkan
gerakan relatif naik.
6. Gejala seretan dan pembentukan sesar-sesar sekunder.
7. Sesar naik umumnya berasosiasi dengan lipatan dan mempunyai hubungan yang erat
dengan pembentukan lipatan. Adapun jenis lipatannya adalah lipatan simetris atau lipatan
rebah dengan posisi bidang sesar pada sayap yang curam.
8. Perulangan dari beberapa lapisan.
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Gambar 89. Geo metri dan M odel Sesar Naik (Park , 1989). A) Geometri flatramp, B )
Faul t-bend-fold geometri, C) Geometri thrust-fault terimbrikasi denga n
perk embangan kedepan, D) Geometri thrustfau lt terimbrikasi dengan perk
embangan k ebelakang, E) Sesar naik dengan g eometri du plex, F) Po p-up
g eometri pada thrust system, G) Perk embangan back-thrust system.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

SESAR GESER MENDATAR


(Rifts - Strike Slip - Transcurrent - Wrench - Transversal - Mega Shear)

Pergerakan sepanjang sesar geser terjadi dengan pelepasan tegasan secara lateral pada arah
sumbu tegasan normal terkecil dan pemendekan pada arah sumbu tegasan normal terbesar,
pergerakan yang terjadi berupa strike-slip/pergeseran. Anderson (1951) menamakan sesar ini
sebagai sesar transcurrent/transcurrent fault namun kemudian istilah wrench fault yang
digunakan oleh Kennedy diterima penggunaanya. Flaws dan tear faults merupakan sinonim
yang kurang lebih sama artinya. Lipatan dan thrust diakibatkan oleh suatu bidang tegasan
sebelumnya dan berbeda atau rejim yang sebelumnya membentuk wrench fault. Pada dataran
yang seperti itu, sumbu lipatan dan thrust fault terpotong secara oblique oleh sesar wrench,
sumbu lipatan dan trusts berada pada arah sumbu tegasan normal menengah dari orientasi
tegasan sebelumnya dimana relief tegasan ke arah atas dan tidak berdampingan seperti pada
rejim wrench terakhir. Perubahan rejim tegasan seperti ini biasa terdapat di mountain-built belts
sebagai bentukan orogenic. Contoh luar biasa dari wrench faulting dapat ditemukan di
Northwest Highlands di Skotlandia dan Jura Mountain di Perancis. Sesar Semangko di Sumatra
dan San Andreas Fault di California merupakan wrench fault terbesar di dunia.

Sifat-sifat umum :

1. Panjang, lurus atau lengkung - lebar, sepanjang jejaknya.


2. Kemiringan terjal / curam yang beragam.
3. Lebar, jalur teranyam dengan gouge / mylonit dan gores-garis horizontal.
4. Berukuran panjang dan arahnya hampir lurus - mudah dikenal difoto udara.
5. Sembul dan terban yang tak sistimatis.
6. Lipatan-lipatan seretan yang menunjam dan merencong.
7. Tataan stratigrafi yang saling menindih dan tidak sama.
8. Merupakan jalur peka erosi
9. Yang berukuran besar, mempunyai jumlah pergeseran yang besar : San andreas 500 km
dan Semangko 25-100 km.
10. Diatas permukaan, jalur penggerusan/ pelenturan - lebar beberapa ratus ribu meter.
11. Pembentukan depresi dan pembubungan - pembubungan akibat penyimpangan pada
arah secara merencong.
12. Struktur penyerta; rekahan, lipatan, struktur bentuk bunga (flower structure).

Struktur penyerta pada sesar mendatar

(Secara teoritis terbentuk pada saat yang bersamaan)


- Lipatan merencong (en echelon fold);
- Umumnya yang pertama terbentuk - Sejajar poros panjang elip keterakan
- Jalur sesar-sesar mendatar ; proses yang terjadi di bagian yang dalam, batuan dasar akan
terlibat sesar merambat ke atas melalui sedimen-sedimen tertutup.
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Sub Tipe ; a. Parallel


b. Con vergent
c. Divergent

- Sesar tu run / rekahan tarikan teg ak lurus por os lipatan


- Sepasa ng sesar-sesa r mendatar ( dextral dan sinistral)

Cara me mpelajari Sesar Mendatar :


1. Studi mekanisma g empa
2. Pergeseran bentuk geologi yang teramati
3. Pergeseran dari titik-titik atau bentuk lainnya yang dipe roleh dengan cara rekonstruksi
4. Bentu k-bentuk stru ktur yang pasti diakibatkan oleh gejala sesar mendatar
5. Sifat-sifat jalur sesar yang tela h terbukti se bagai diakibatkan oleh s esar mendat ar
6. Pencer minan topo grafi dari gejala sesar mendatar penc erminan
7. Hubun gan secara regional yan g menunjukk an ke arah sesar mendatar.

Jenis Sesar Mendatar utama :

- Sesar T ransform:
Adalah sesar yang te gak yang berakhir secara mendada k pada bent uk struktur lainnya.
Ses ar tersebut memotong s erta menggeser pematan g samudra ; gejala strike - slip hanya
terbatas pad a bahagian sesar terdapat diantara kedua pem atang itu s aja. Sekelom pok
sesar yang terdapat dilantai samudra d an tidak terdapat kesa mannya di benua. Memotong
pematang da n menggesernya deng an arah me ndatar yang berlawana n dengan ar ah
pergeser an pematan g (King P. B,1967).

- Sesar utama di Indonesia


(Sesar Sumatra, Sesa r Palu-Koro, Sesar Sorong)

Perbedaan Ant ara Sesar Transform Sesar Jurus - M endatar


PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Status Sesar

Penyajian struktur sesar dalam peta tergantung dari status (tingkat keabsahannya)
1. Pasti adalah bukti-bukti cukup, arah dan jenis pergeseran dapat ditentukan.
2. Ditafsirkan / Diperkira bukti-bukti cukup, arah dan / atau jenis pergeseran sebenarnya
belum dapat ditentukan.
3. Diduga bukti kurang, gejala ada, belum pasti tentang ada tidaknya
PRINSIP DASAR GEO LOGI STRUKTUR

Gambar 90. Geometri dan M odel Sesar Geser (Park, 1989). A) Struktur penyerta yan g
terben tuk dalam s istem sesar geser menganan, B) Je nis-jenis ter minasi
siste m sesar geser, C) E volusi pembentukan z ona sesar geser, D) Je nis
morfolo gi yang diakibatkan oleh sesar geser, E) Struktur duplex dalam
sistem ses ar geser.
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

Catatan Khusus Teori Pensesaran

Teori Anderson (1951) tentang pensesaran berdasarkan pada perkiraan utama dimana
material yang mengalami tegasan tertentu bersifat homogeneous, suatu kondisi yang sangat
jarang terdapat pada kerak. Inhomogenitas terbentuk dimana-mana, perlapisan, dike dan
rekahan/patahan tua sering terdapat di setiap dataran geologi. Inhomogenitas pada semua
skala sangat universal, pada kenyataannya, ditemukan secara mengejutkan bahwa banyak
sesar memiliki strike, dip, net slip dan pola yang konsisten dengan teori. Kebanyakan sesar
normal memiliki kemiringan 600-650 dan sesar strike slip kemiringannya vertikal. Secara
keseluruhan, terlihat bahwa kebanyakan massa batuan dari litologi dan struktur yang
berbeda bereaksi terhadap tegasan lebih pada bentuk seragam/ sama daripada secara intuitif
berasal dari pemeriksaan variasi litologi dan struktur. Pada massa lain bidang lemah yang
belum tersesarkan memiliki pengaruh pada terbentuknya sesar, dan percobaan telah
membuktikan adanya kejadian ini. Pengecualian lain memerlukan pertimbangan khusus,
tapi penjelasan, meski tidak sempurna, paling tidak telah memuaskan pengetahuan saat ini
secara sepintas. Beberapa sesar yang tidak sesuai dengan harapan teoritis dapat dijelaskan
secara mendasar bahwa deformasi berikutnya atau tilting dari suatu sesar telah terjadi jauh
setelah sesar-sesar tersebut terbentuk. Hal ini bukan merupakan kondisi yang jarang, thrust
fault secara khusus sering terlipat.

Hafner (1951) menjelaskan orientasi lain dari sesar dan slip dengan melawan perkiraan
dasar Anderson (1951) mengenai orientasi bidang tegasan dengan sumbu tegak lurus
terhadap seluruh permukaan kerak dan memiliki intensitas dan orientasi seragam diseluruh
massa kerak. Bidang tegasan secara umum sangat mungkin bervariasi baik pada intensitas
maupun orientasi diseluruh bagian kerak, dan oleh karenanya, sumbu tegasan tidak akan
benar-benar tepat horisontal dan vertikal tetapi akan mengikuti jalur tegasan. Maka, sebagai
sumbu tegasan normal terbesar yang memiliki variasi inklinasi dari horisontal pada bidang
tegasan naik (thrust stress fields), maka kemiringan dari sesar pun akan bervariasi. Hafner
telah mengerjakan beberapa variabel teoritis bidang tegasan dan arah tegasan utama yang
dapat menjelaskan secara baik mengenai inkonsistensi kemiringan, slip atau orientasi dari
beberapa sesar, seperti contohnya upthrust atau reverse fault dengan kemiringan curam.

Tipe sesar lain yang memerlukan penjelasan khusus diantaranya great flat-lying thrust,
overthrust, atau nappe thrust. Pada saat kekuatan dari material membentuk hanging wall atau
blok overthrust (yang mungkin memiliki lebar puluhan mil) dipertimbangkan, maka sangat
jelas bahwa blok yang sangat besar seharusnya tidak tergeser pada ukuran jarak puluhan mil
dikarenakan batuan dari blok tadi secara sederhana tidak cukup kuat untuk meneruskan
kekuatan yang mendorongnya tapi dapat gagal disepanjang beberapa sesar tambahan, suatu
kondisi yang tidak diteliti. Hubbert dan Rubey (1959) telah menyarankan bahwa kebanyakan
dari blok overthrust mungkin telah bergerak pada jarak yang jauh dikarenakan blok thrust
benar-benar terapung secara hidrostatik pada zona tertutup jenuh air atau lapisan batuan
sedimen dan kemudian bergeser atau meluncur diatas blok dasar dengan
PRINSIP DASAR GEOLOGI STRUKTUR

ringan yang dapat saja tidak mungkin terjadi bila permukaan sesar berada pada kontak
normal. Tekanan pori tinggi bisa terdapat pada bagian kerak lebih dalam secar tidak
normal. Tekanan tinggi itu mengurangi hampir sampai nol dari efektivitas tegasan normal
pada bidang datar. Pengurangan efektivitas tegasan normal pada akhirnya menunjukkan
pengurangan friksi peluncuran (sliding friction) disepanjang permukaan sesar, oleh karena
itu hanya tegasan shearing yang relatif kecil yang dihasilkan dari pergerakan besar. Tipe
lain dari low-angle fault atau nappe yang biasa terdapat dihasilkan dari blok yang meluncur
kebawah dengan lapisan sedimen yang telah terdeformasi dibawah pengaruh gravitasi,
misalnya oleh gravitasi tektonik. Mekanisme dari Hubbert dan Ruby (1959) diterapkan
secara sama/ equal pada variasi pensesaran ini.

Akhirnya, di berbagai daerah pensesaran geser (wrench faulting), telah ditemukan bahwa
sistem dasar dari wrench fault berorientasi pada arah tegasan terbesar berdasarkan pada
teori, tapi pada sesar sekunder lainnya, tidak memiliki orientasi. McKinstry telah
menyarankan mekanisme dari shearing orde kedua untuk menjelaskan perbedaan strike ini,
dan sarannya juga telah diperkuat dalam sistem wrench fault yang lengkap oleh Moody dan
Hill (1956). McKinstry mendalilkan bahwa arah tegasan maksimum sekunder terbentuk
dalam blok yang bergerak. Bidang tegasan sekunder ini pada akhirnya menghasilkan sistem
sesar orde kedua yang baru dan juga suatu arah dari lipatan baru. Pergerakan sepanjang
sesar orde kedua pada akhrinya dapat menciptakan sesar orde ketiga, tapi kebanyakan dari
sesar ini tidak dapat dikenali karena orientasi dan gejala pergerakannya serupa dengan sesar
orde pertama. Pembentukan urutan teratur dari rejim tegasan utama dan sekunder dan
berkaitan dengan sesar tentu saja sangan jarang, kalaupun ada, hal ini disebabkan oleh
inhomogenitas pada kerak.

Anda mungkin juga menyukai