Anda di halaman 1dari 7

GURU MAPEL : YULIA ROHIM S.

PD
MATERI BEBATUAN

KELOMPOK 4:
JEANETH MIRELLHA A.
ATIKAH NUR KHAIRUNNISA
FEBRIYANTO WIJAYA
MOH. REZKI
NURUL AULIA RAMADHANI
SYALWA AINUN
ZALFA

SMK NEGERI 1 PALU


1. PENGERTIAN
Batuan adalah mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian utama dari kerak bumi.
Definisi lain mengenai batuan ini adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral
yang sudah dalam membeku atau keras. Tidak hanya itu saja, batuan merupakan salah satu
elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik, yang mana melalui proses
pelapukan dapat menghasilkan tanah. Dalam sebuah batuan, jarang memuat satu mineral saja,
sehingga kebanyakan batuan mengandung gabungan dari dua mineral atau lebih. Keberadaan
mineral tersebut menjadi substansi anorganik dengan komposisi kimia dan struktur atom tertentu.

2. SIKLUS BATUAN
Siklus batuan adalah sebuah proses perputaran dimana material bumi berubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya, akibat adanya interaksi antara lempengan tektonik dan siklus hidrologi. Siklus
batuan ini berbeda dengan siklus hidrologi yang dapat terjadi setiap hari. Dalam siklus batuan,
justru prosesnya membutuhkan waktu hingga ribuan tahun sehingga tidak diketahui secara jelas
kapan dan akhir dari siklusnya.
3. PROSES SIKLUS BATUAN
Proses siklus batuan berawal dari magma, yang kemudian mengalami proses pendinginan
sehingga membentuk batuan beku. Selanjutnya, batuan beku ini mengalami yang namanya
penghancuran oleh tenaga eksogen sehingga membentuk batuan sedimen klastik.
Batuan sedimen klastik ini akan mengalami beberapa proses. Pertama, ada yang namanya proses
pelarutan atau oksidasi sehingga membentuk batuan sedimen kimia. Yang kedua ketika adanya
aktivitas organisme sehingga membentuk batuan sedimen organik.
Setelah kedua proses tersebut, batuan akan mengalami yang namanya proses perubahan suhu,
tekanan, atau karena adanya unsur lain sehingga membentuk batuan metamorf. Jadi, batuan
metamorf ini akan kembali menjadi magma ketika terganggunya keseimbangan suhu dan
tekanan.

4. JENIS-JENIS BATUAN
Secara umum, siklus batuan menyebabkan bentuk batu tidak permanen dan memunculkan 3 jenis
batuan. Yaitu:
 Batuan beku, merupakan batuan yang pada mulanya berbentuk magma, kemudian mengalami
proses pendinginan sehingga menjadi beku.
 Batuan sedimen, adalah batuan yang terbentuk karena pengendapan atau hasil dari pelapukan
dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin.
 Batuan Metamorf atau Batuan Malihan, merupakan batuan yang berasal dari batuan sedimen,
dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan.
1. BATUAN BEKU
Batuan ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu batuan beku dalam, korok, dan luar.
 Batuan beku dalam atau plutonik, merupakan jenis batuan yang membeku atau mengalami
pendinginan saat masih di dalam bumi. Contoh batuan beku dalam atau plutonik yaitu granit,
diorit, gabro, dan peridotit.
 Batuan korok atau hypo-abyss, batuan ini terjadi karena adanya sisa magma cair yang
menyusup ke celah-celah dalam kulit bumi sehingga mengalami proses pendinginan yang
cepat. Contoh batuan korok adalah granit profirit dan diorit profirit.
 Batuan beku luar atau efusif terjadi ketika magma sudah mencapai permukaan bumi dan
akhirnya membeku. Contoh batuan beku luar yaitu basalt, andesit, obsidian, dan batu apung.
2. BATUAN SEDIMEN
Jenis batuan ini digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan sifat pelapukan dan mediumnya.
1. Sifat Pelapukan
Berdasarkan sifat pelapukannya, jenis batuan sedimen terbagi menjadi tiga yaitu klastik
(mekanik), kimiawi, dan organik.
Batuan sedimen klastik (mekanik) merupakan jenis hancuran batuan. Contoh batuan sedimen
klastik yaitu breksi, konglomerat, dan batu pasir.
Batuan sedimen kimiawi adalah jenis batuan yang terjadi karena adanya larutan yang
diendapkan. Contoh batuan sedimen kimiawi yaitu batu kapur dan batu gips.
Batuan sedimen organik adalah batuan yang terjadi karena adanya endapan organisme. Contoh
batuan sedimen organik yaitu batu gamping dan batu koral.
2. Medium
Berdasarkan mediumnya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu aeris atau aeolis,
glasial, dan akuatis.
Aeris atau aeolis merupakan batuan yang diendapkan berdasarkan angin, contohnya tanah loss
dan gurun pasir.
Glasial merupakan batuan yang diendapkan oleh es, contohnya morena.
Akuatis merupakan batuan yang diendapkan oleh air, contohnya breksi dan konglomerat.

3. BATUAN METAMORF
1. Batuan Metamorf Kontak.
Batuan metamorf kontak adalah jenis batuan yang berubah bentuk karena suhu tinggi,
contohnya batu marmer, kuarsit, dan antrasit.
2. Batuan Metamorf Dinamo.
Batuan metamorf dinamo adalah jenis batuan yang berubah bentuk karena adanya tekanan
tinggi, contohnya sabak.
3. Batuan Metamorf Pneumatolitis.
Batuan metamorf pneumatolitis adalah jenis batuan yang berubah karena disusupi unsur lain,
contohnya turmalin dan topaz.

5.PROSES PEMBENTUKAN MACAM-MACAM BATUAN


1. PEMBENTUKAN BATU GRANIT
Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur magma.
Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih ringan dari
batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan bumi. Pergerakan
magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan tanah karena tekanan yang diberikan terlalu
kecil. Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses
kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam dapur
magma. Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi
batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku.

2. PEMBENTUKAN BATU BASALT


Proses terbentuknya adalah berasal dari magma yang keluar ke permukaan bumi bersama
erupsi gunung berapi yang kemudian melewati sungai atau mengalir di bawah danau atau
laut dan mengalami pembekuan yang sangat cepat.
3. PEMBENTUKAN BATU BARA
Proses terbentuknya batubara memakan waktu hingga jutaan tahun lamanya. Proses
pembentukan batubara dimulai dari membusuknya bagian-bagian tumbuhan karena aktifitas
bakteri anaerob. Selanjutnya, tumbuhan yang sudah busuk mengalami pengendapan di
lingkungan yang berair. Proses ini berlangsung secara berulang sehingga terbentuk lapisan
gambut. Selanjutnya lapisan gambut tersebut akan mengalami dekomposisi yakni proses
biokimia yang menyebabkan unsur karbon bertambah. Selanjutnya lapisan gambut tadi
masuk tahapan geotektonik dimana terjadi kompaksi karena adanya gaya tektonik. Pada
tahapan ini batubara yang berada di lingkungan berair akan berubah menjadi lingkungan
darat. Terakhir adalah proses erosi dimana batubara yang telah melewati proses geotektonik
akan mengalami erosi yang menyebabkan permukaannya terkupas.

4. PEMBENTUKAN BATU KONGLOMERAT


Pada proses pembuatan batu konglomerat, diawali oleh proses sedimentasi yang di lakukan
oleh air atau ombak. Tenaga sedimen ini membawa pasir dan kerikil lalu menumpuknya, dan
mengendapkannya. Lalu pasir dan tanah liat yang ada di sekitar endapan tersebut, masuk dan
mengisi ruangan yang ada di sekiar endapan yang akan mengeras itu. Terakhir, sedimen
kimawi mengikat batuan tersebut, sehingga menciptakan batu utuh, yaitu batu konglomerat.
5. PEMBENTUKAN BATU SABAK
Proses terbentuknya yaitu dari proses peralihan batuan sedimen Shale ataupun Mudstone atau
batu lempung di tekanan serta suhu yang sangat rendah. Dimana batuan metamorf slate ini
memiliki struktur foliasi yang terdiri dari berbagai jenis butir yang sangat halus.
6. PEMBENTUKAN BATU MARMER
Batu marmer terbentuk akibat proses rekristalisasi batuan gamping (kapur) yang disebabkan
karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi. Rekristalisasi yang terjadi pada batuan gamping
mengakibatkan terbetuknya struktur batuan baru yang disebut batu marmer.

KESIMPULAN
Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan
mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama
dari materi bumi.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai