Anda di halaman 1dari 7

Proses Terjadinya Siklus Batuan

Bagaimana proses terjadinya siklus batuan? Secara umum penjelasan siklus batuan berawal dari
magma yang mengkristal menjadi batuan beku, lalu mengalami pelapukan dan erosi menjadi
sedimen, yang terus mengendap menjadi batuan sedimen, kemudian terkena tekanan dan panas
bumi menjadi batuan metamorf, yang akhirnya meleleh menjadi magma lagi.

Berikut akan dijelaskan siklus batuan di tiap langkah-langkah proses dari awal sampai akhir beserta
pembahasan lengkap dan detail.

1. Magma Mengkristal dan Membeku

Proses pertama proses terjadinya siklus batuan terjadi saat magma mengkristal. Magma (batu-
batuan cair /larutan silika yang bersuhu tinggi dan terletak dibawah permukaan bumi) merupakan
sumber utama batuan yang ada di permukaan bumi. Setelah itu magma akan membeku dan
mengkristal di gunung berapi saat mengalami erupsi.

Magma yang keluar saat erupsi dan sampai ke permukaan bumi dikenal dengan sebutan magma
ekstrusif. Magma yang keluar akan membeku dan kemudian akan berubah menjadi batuan beku.
Jenis-jenis batuan beku pun banyak ditemui di sekitar gunung berapi.

2. Batuan Beku Mengalami Pelaupukan dan Erosi Menjadi Sedimen

Setelah kristalisasi magma, proses kedua dalam siklus batu-batuan adalah pelapukan batuan. Proses
ini terjadi saat batuan beku mengalami pelapukan karena pengaruh berbagai hal seiring berjalannya
waktu. Perubahan cuaca menjadi faktor utama pelapukan batuan beku.

Batuan beku yang berada di permukaan bumi mengalami pelapukan lebih cepat karena sering
terkena hujan, angin dan panas matahari. Sementara batuan beku yang tidak ada di permukaan
bumi juga akan melapuk, meski jangka waktunya lebih lama.

Proses siklus batuan berikutnya adalah erosi. Pengertian erosi adalah proses pengikisan padatan
yang merupakan akibat dari interaksi air, udara dan hujan serta es. Pada siklus batuan, erosi terjadi
setelah batuan mengalam proses pelapukan. Proses erosi dibantu oleh air yang akan menyingkirkan
material hasil pelapukan ke wilayah lain.

3. Endapan Material Menjadi Batuan Sedimen

Berikutnya akan terjadi proses pengendapan pada batuan. Material yang terangkut air hasil
pelapukan dan erosi akan berkumpul pada satu tempat secara terus menerus. Akhirnya material
tersebut akan mengendap hingga menimbulkan tumpukan material dalam satu titik.

Endapan dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras dan terus menumpuk. Lama kelamaan
endapan batuan tersebut akan membentuk batuan sedimen atau batuan endapan. Ketika ada air
atau molekul lain yang masuk, butir batuan sedimen akan semakin terikat lebih erat satu dengan
yang lain.
4. Batuan Sedimen Menerima Tekanan dan Panas Bumi Menjadi Batuan Metamorf

Batuan sedimen awalnya akan berada di bawah permukaan bumi, namun lama kelamaan akan
mengalami proses pengangkatan lalu akan terkubur dan bergerak semakin dalam. Hal ini membuat
batuan tersebut menerima tekanan dan energi panas bumi yang meningkat.

Batuan sedimen kemudian akan berubah menjadi batuan jenis lain yaitu metamorf karena pengaruh
tekanan dan suhu tinggi tersebut. Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa melapuk
karena waktu. Hasil pelapukannya mengendap dan mengeras. Yang menghasilkan batuan sedimen
jenis baru.

5. Batuan Metamorf Meleleh Menjadi Magma

Proses terakhir pada siklus batuan adalah kembali ke magma. Batuan metamorf atau malihan juga
mengalami pelapukan dan kembali berubah menjadi batuan sedimen. Struktur yang berbeda juga
membuat batuan metamorf akan meleleh dan kembali menjadi magma.

Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan pengendapan hingga
terbentuknya sedimen dan metamorf. Proses siklus batuan ini akan terus berulang, dari awalnya
adalah magma hingga kemudian kembali berubah menjadi magma lagi.
Contoh batuan Beku :

1. Batu granit

2. Batu Gabro

3. Batu Andesit
4. Batu Obsidian

5. Batu Basalt

Contoh batuan sendimen :

1. Batu Breksi
2. Batu Konglomerat

3. Batu Pasir

4. Sand dunes ( gumuk pasir / bukit pasir di tepi pantai hasil endapan angin)
5. Moraine : bentukan dari bagian depan sungai es yang bergerak maju.

Batuan Metamorf

Macam-macam batuan metamorf/malihan adalah :

a. Metamorfisme Kontak /thermal

Yaitu terjadi karena pengaruh suhu yang tinggi ( sebagai akibat dari aktivitas magma /intrusi
magma /terobosan magma ke dalam lapisan-lapisan litosfer) . Pada zona metamorfosa tersebut
banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian. Contoh: marmer dari batu gamping (limestone) dan
antrasit dari batubara.

Gambar. Salah satu tambang marmer yang ada di Kecamatan Besuki, Tulungagung
b. Metamorfik Dinamo/kinetis

Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan
tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan
dan lipatan. Contoh, batulumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate), batu bara menjadi antrasit,
sabak, gneis dan serpih.

sumber : www.google.co.id

c. Metamorfik pneumatolitis kontak
Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk karena penambahan unsur-unsur (zat-zat)
lain. Pengaruh penambahan unsur pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi
kimiawi mineral tersebut. Contohnya adalah kuarsa dengan gas borium  berubah menjadi
Turmalin seperti gambar di bawah ini.

Gambar. Turmalin

Anda mungkin juga menyukai