Anda di halaman 1dari 3

Muchammad Yusrizhal Baharudin Syah

21100113120016

HOTSPOT DAN MANTEL PLUME


Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga
menemukan teori patahan transform mengemukakan ide cemerlang yang saat ini
disebut sebagai Teori Hot Spot. Hot spot merupakan suatu wilayah dimana terjadi
proses vulkanik yang sangat aktif dan berlangsung sangat lama yang bisa terjadi di
bawah sebuah lempeng tektonik dan memiliki sumber panas yang sangat tinggi. Hot
spot memberikan sumber panas local yang tinggi untuk mempertahankan proses
vulkanik. Contoh dari aktivitas yang dihasilkan oleh hot spot adalah terbentuknya
kepulauan Hawai.
Panas dari hot spot ini memberikan sumber magma terus-menerus yang
sebagian meleleh di atas lempeng. Magma tersebut, -yang lebih ringan dibanding
batuan padat di sekitarnya-, kemudian naik di sepanjang mantel dan kulit bumi dan
kemudian meleleh di dasar lautan dan membentuk gunung aktif bawah laut. Seiring
dengan waktu gunung bawah laut itu bertumbuh dan membesar akibat proses erupsi
yang terjadi terus-menerus, sehingga pada akhirnya timbul di atas muka laut, dan
membentuk kepulauan vulkanik.
Wilson berteori bahwa pergerakan lempeng Pasifik juga akan menggeser
pulau vulkanik yang terbentuk dari atas hotspot sehingga menghilangkan sumber
sumber magma, sehingga proses vulkanis berakhir. Ketika sebuah pulau vulkanik
sudah eksis, pulau yang lain akan tumbuh di atas hotspot, dan siklus tersebut terjadi
berulang-ulang. Proses vulkanik tumbuh dan mati ini terjadi sepanjang jutaan tahun
dan meninggalkan jejak panjang pulau-pulau dan gunung-gunung vulkanik di dasar
lautan Pasifik.
Sebagaimana telah diketahui bahwa magma yang keluar melalui hotspot
bersifat basa / ultrabasa. Sehingga dengan magma yang bersifat basa / ultrabasa
memiliki karakteristik yang encer, tekanan gas yang rendah, dan viskositas rendah..

Muchammad Yusrizhal Baharudin Syah


21100113120016

Sehingga dengan kondisi tersebut dapat menghasilkan pegunungan berjenis shield


volcano. Pegunungan ini terbentuk karena aliran lava basalt dan kemiringannya
landai. Selain itu gunung ini terbentuk tanpa letusan, hanya lelehan lava.

Plume Tectonic
(1) Plume tectonics sebagai mantle plume hypothesis telah dikemukakan
pertama kalinya oleh Wilson. Saat itu, mantle plume didefinisikan sebagai massa
ringan (buoyant) material mantel yang naik karena keringanannya secara densitas
(buoyancy). Saat mencapai litosfer, dikenal yang namanya plume heads dengan
diameter 5003000 km, dan plume tails yang diameternya 100500 km yang masuk
jauh ke mantel atas. Pentingnya peranan mantle plume, terutama superplume, dalam
evolusi geodinamika Bumi, pertama kali diajukan oleh Maruyama (1994 - Plume
tectonics: J. Geol.

Gambar Model Plume Tektonik

https://earthmax.wordpress.com/2010/02/21/tipe-tipe-gunung-api/

Muchammad Yusrizhal Baharudin Syah


21100113120016

https://strukturawam.wordpress.com/2011/10/25/pembentukan-kepulauan-hawaii/
http://genesa-boy.blogspot.sg/2012/02/plume-tectonics-dan-kisah-terdapatnya.html

Anda mungkin juga menyukai