Praktikum
ENDAPAN
MINERAL
48
Sutarto Hartosuwarno
BAB 4
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL
ada
atau
(host
bentuk
endapannya,
diantaranya
bijih
bijih
berdasarkan
control
sepanjang
munculnya
teori
magmatisme
kontak
tektonik
batuan
lempeng
dan keberadaan
beku.
yang
endapan
Sehubungan
dapat
atau
dengan
menjelaskan
proses
secara
epitermal
Endapan
dalam
(Tabel
hipotermal
pada temperature
Endapan
Mesotermal,
dan
1).
terbentuk
pada
wilayah
yang
cukup
Mesotermal
terbentuk
50
Mesitermal
dan hipotermal.
Dalam klasifikasi
0-70 C
P menengah-tinggi
Evaporasi
1. KONSENTRASI KOMPONEN YANG BERASAL DARI TUBUH BATUAN SENDIRI
a. Oleh pelapukan
0-100 C
P menengah
0-100 C
P menengah
c. Oleh metamorfosa
0-400 C
P tinggi
0-100 C
p menengah
500-600 C
P tinggi
Mesothermal
150-300 C
P tinggi
Epitermal
50-150 C
P menengah
Pyrometasomatic
500-800 C
P tinggi
Sublimates
100-600 C
P rendah-menengah
Endapan magmatik
700-1500 C
P tinggi
Pegmatik
575 C
P tinggi
C. Endapan magmatik
3000- 15000 m
300-600
Pada atau dekat batuan plutonik asam.Pada umumnya pada
batuan prakambrium, jarang pada batuan muda.Sering ditemukan
pada sesar naik
Zona bijih
Fracture-filling dan replacement, tubuh bijih umumnya tidak
beraturan, kadang tabular. Kadang terdapat ore disseminated
pada batuan samping
Logam bijih
Au, Sn, Mo,W,Cu,Pb,Zn,As
Mineral bijih
Magnetit, spekularit, pirhotit, kasiterit, arsenopirit, molibdenit,
bornit, kalkopirit, wolframit, scheelite, pirit,galena, sfalerit-Fe.
Mineral
penyerta Garnet, plagioklas,biotit, muskovit, topas, tormalin, epidot, kuarsa,
(gangue)
kloorit-fe, karbonat
Ubahan batu samping Albitisasi, tourmalinisasi, kloritisasi, seritisasi pada batuan silikaan
Tekstur dan struktur
Kristal kasar, kadang berlapis, inklusi fluida hadir pada kuarsa
Zonasi
Tekstur dan mineralogy makin kedalam berubah secara gradual,
Au telurida kadang hadir sebagai bonanza.
1200-4500 m
200-300
Umumnya pada atau di dekat batuan beku intrusive. Mungkin
berasosiasi dengan rekahan tektonik regional. Umum pada sesar
normal maupun sesar naik
Zona bijih
Sebagai endapan replacement yang luas dan fracture-infilling.
Batas tubuh bijih bergradasi dari massif ke diseminasi.Seing
membentuk bijih tabular, stockwork, pipa, saddle-reefs, beddingsurface. Strike dan dip Fissure agak teratur.
Logam bijih
Au,Ag,Cu,As,Pb,Zn,Ni,Co,W,Mo,U, dll
Mineral bijih
Native Au, Ag, kalkopirit, bornit, pirit, sfalerit, galena enargit,
kalkosit, bournonite, argentite, pitchblende, niccolite,cobaltite,
tetrahedritesulphosalt,
Mineral
penyerta Mineral temperature tinggi jarang (garnet, tourmaline, topas dll),
(gangue)
albit, kuarsa serisit, klorit, karbonat, siderite, epidot, monmorilonit.
Ubahan batu samping Kloritisasi intens, karbonisasi atau seritisasi.
Tekstur dan struktur
Kristal lebih halus dibamding hipotermal, pirit jika hadir sangat
halus, lensa yang besar bisanya massif.
Zonasi
Gradual, secara pasti terjadi perubahan mineralogy kearah
kedalaman
Tabel 4.4 Ciri-ciri umum endapan epitermal (Lingren 1933)
Kedalaman
Temperatur
Pembentukan
Zona bijih
Logam bijih
Mineral bijih
Niggli (1929)
menyampaikan
konsep
pengelompokan
mineral,
pertama
adalah endapan
endapan
yang terkait
yang
kemudian
Kelompok
dibagi
menjadi
Kelompok
Pneumatolitik-Pegmatik,
dan
Orthomagmatik,
kelompok
Hidrotermal.
Logam
berat-alkanine
Kelompok
Pneumatolitik
earths- fosforus-titanium,
Silikon-alkali-fluorin-boron-tin-molibdenum-tungsten,
Tourmalin-kuarsa.
Demikian
halnya
dengan
dan
Kelompok
dan
dibagi
kelompok
Kelompok
lain
seperti
oleh fase
cair.
Pada
klasifikasi
ini
telah
muncul
istilah
Pada
kenyataannya
sulit
mesotermal,
dan
53
istilah teletermal,
untuk endapan
mineral pada daerah dangkal, yang terbentuk jauh dari sumbernya (T dan P
rendah). Sedangkan Buddington (1935), mengenalkan istilah xenotermal,
untuk endapan pada daerah dangkal tetapi terbentuk pada temperatur
tinggi (T tinggi P rendah). Hal ini disebabkan oleh adanya intrusi pluton
didekat permukaan.
Tabel 4.6. Klasifikasi Lindgren (1933) yang dimodifikasi oleh Graton (1933) dan Buddington
(1935)
700-1500 C
P sangat tinggi
T sedang-tinggi
P sangat tinggi
100-600 C
P atmosfer-menengah
100-600 C
P atmosfer
500-800 C
P sangat tinggi
300-500 C
P sangat tinggi
200-300 C
P tinggi
Epitermal, dangkal
50-200 C
P menengah
T rendah
P rendah
Xenothermal, dangkal
T tinggi-rendah
P sedang-atmosfer
KOMPONEN EPIGENETIK
KARENA ERUPSI BATUAN BEKU
T 100 C
P menengah
400 C
P tinggi
0-100 C
P menengah
0-100 C
P menengah-atmosfer
T tinggi
P rendah-menengah
0-70 C
P menengah
T rendah
P
rendah,
permukaan
a. Reaksi
inorganik b. Reaksi
organik
di
C. Di dalam
Tabel 4.7 Ciri-ciri umum endapan teletermal (Graton, 1933 dari Evans , 1993)
Kedalaman
Temperatur
Pembentukan
Dekat permukaan
100
Pada batuan sedimen, lava. Sering terbentuk pada wilayah yang
tidak ditemukan batuan plutonik
Zona bijih
Dalam rekahan terbuka, cavities, kekar, fissure. Tidak ditemukan
replacement.
Logam bijih
Pb,Zn,Cd,Ge
Mineral bijih
Galena(miskin Ag), sfalerit (miskin Fe, mungkin kaya Cd),
markasit, pirit, Cinabar
Mineral
penyerta Kalsir, dolomite miskin Fe, dll
(gangue)
Ubahan batu samping Dolomitisasi, chertification
Tekstur dan struktur
Seperti epitermal
Zonasi
-
Konsentrasi bijih
besi
Strata-bound
Berapa
ahli
geologi
melakukan
pengelompokan
endapan
bijih
700-1500 C
P sangat tinggi
T sedang
P sedang
Pegmatik
T
sedangtinggi
P tinggi
100-1200 C
P atmosfer-menengah
100-600 C
P atmosfer
200-800 C
P menengah
Anortosit, gabro
KOMPONEN EPIGENETIK
KARENA ERUPSI BATUAN BEKU
dangkal-menengah
Batuan metamorfik
300-800 C
P rendah-menengah
Epitermal
50-300 C
P rendah,
dangkal-menengah
Mississipi Valley
25-200 C
P rendah
25-75 C
P rendah
25-350 C
P rendah
Endapan-endapan
samodra,smokers, red Sea
Volcanic exhalites in part
kerak
25-600 C
P tinggi
0-150 C
P menengah
25-50 C
P atmosfer
25-350 C
P hydrospheric
25-75 C
P hydrospheric
0-70 C
P menengah
25-75 C
P atmosfir
25-75 C
P rendah
P rendah, di permukaan
55
dan
Pak,
jarang
digunakan.
epitermal,
Variasi
sampai
endapan
sekarang
ini
Istilah
istilah hipotermal,
teletermal,
maupun xenotermal,
yang banyak
digunakan
jarang
dalam eksplorasi
tatanan
geologinya,
immisvibility,
deposit,
skarn,
epitermal
(low sulphidation dan high sulphidation) dll. Endapan skarn kadang juga
digolongkan sebagai endapan metamorfik. Sedangkan endapan-endapan
permukaan meliputi endapan palcer, endapan evaporasi, endapan residual
laterit, endapan supergen, maupun endapan volkanik-exhalative. Proses
pembentukan bijih logam secara umum dapat di bagi menjadi empat
kelompak, yaitu proses magmatik, proses hidrotermal, proses metamorfik
dan proses permukaasn (disarikan dari Hutchison, 1983, Evans 1993)
a.
Proses
Magmatik
Mineral-mineral
pada
pada
fase
ini
Beberapa
proses
pada
fase
disebut
Semua
mineral
sebagai endapan
magmatisme
bijih
yang
magmatik.
diantaranya
meliput
i:
56
kromit (Cr),
57
Di Indonesia endapan-endapan
signifikan. Konsentrasi bijih besi (Fe) atau nikel (Ni) lebih disebabkasn oleh
proses
pelapukan,
baik
kimiawi maupun
fisik,
membentuk
endapan
hidrotermal
dapat
didifinisikan
sebagai
sirkulasi
fuida
baru
dengan
membentuk
menyesuasikan
sesuasi dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi (ubahan)
hidrotermal.
fuida
hidrotermal
yang
melindi
mengendapkan mineral-mineral
(leaching),
baru
menstranport,
sebagai
respon
dan
terhadap
(batuan
dinding),
2.
3.
4.
5.
Massive Sulphide Volcanogenic : Au, Pb, Zn. Contoh
Wetar
Greisen
muskovit
didefinisikan
(atau lipidolit)
agregat
granoblasti
dari
kuarsa
dan
m,
yang
bergradasi
melalui
zona
ubahan
felspatik
dalam Evans,1993).
Endapan bijih epitermal
adalah endapan
yang terbentuk
pada
kalk-alkali
batuan
sub-aerial,
yang berasosiasi
sulfida
dengan
volkanik
sering
dikenal
banyak
mengandung
by-product.
976)
membagi
endapan
massive
sebagai
sulphide volcanogenic
menjadi tipe Kuroko, tipe Cyprus, tipe Besshi, dan tipe Sullivan.
C.
Proses
hidrotermal
metamorfsme-
rekristalisasi,
alterasi,
mineralisasi,
penggantian
metamorfosa
kontak
dan metasomatosa
samping terutama
kontak
yang melibatkan
batuan
endapan skarn. Dalam proses ini berbagai macam fuida seperti magmatik,
metamorfik, serta meteorik ikut terlibat. Fluida yang mengandung bijih ini
sering tercebak dan terakumulasi antara tubuh
disekitar
pluton
dengan
batuan
pluton
dan
sesar-sesar
besar skarn ditemukan pada batuan karbonat, tetapi juga dapat terbentuk
pada jenis batuan lainnya, seperti serpih, batupasir maupun batuan beku.
a. Kontak pirometasomatik (skarn): Cu, Au, Fe
b. Metamorfosa menyebabkan bijih terkonsentrasi : Au
Kata "skarn" pertama kali digunakan di pertambangan Swedia untuk
sebuah material
gangue kalk-silikat
endapan-endapan
yang
kaya
akan
bijih-Fe
dan
mineral
tipe
Pengertian
endo-skarn dan exo- skarn mengacu pada skarnifikasi batuan beku dan
batugamping yang terkait. Endo- skarn adalah proses skarnifikasi
terjadi pada batuan beku, sedangkan exo- skarn
pada
batugampiong
sekitar
batuan
beku.
adalah
yang
skarnifikasi
Pada kenyataannya
Tipe ubahan
ENDAPAN
MAGMATIK
MAGMATIK
Basaltik-Ultra
basa
Basaltik-ultra
basa
-
Mineral ubahan
Topas, kuarsa,
muskovit,turmalin
Mineral bijih
utama
Kromit,
pendlandit,
magnetit
Cr, Ni, Pt
Diseminasi,
berlapis
Kristalisasi
langsung dari
magma
Kasiterit,wolframit,sc
heelite
Intrusi
Host rocks
Komoditi logam
Tekstur utama
Keterangan lain
GREISEN
Pluton granitik
Pluton granitik
greisen
Sn,W
Diseminasi,
stockwork
PORFIRI
Sub vulkanik
granitik-andesitik
Garanitik-andesitik
SKARN
Sub vulkanik granitikandesitik
karbonat
EPITERMAL H.S.
Andesitik
EPITERMAL L.S
andesitik
M.S.V.
Dasitik/granitik
Vulkanik, sedimen
Vulkanik, sedimen
Vulkanik dasitik
Potasik, filik,
argillic,,profilitikan
vanced argillic
Biotit,
KF,kuarsa,serisit,pir
it,ilit,epidot,klorit,kal
sitkaolinit,alunit
Bornit, kalkosit
kalkopirit,
molibdenit
Cu, Mo, Au, Sn, W
Diseminasistockwork, urat
Zona ubahan
umumnya
konsentris, tonase
besar dg kadar
rendah
Potasik,skarn,profiliti
k
advanced argillic
,Profilitik, argillic
Silisik,internedietarg
illic
Garnet,diopsit,magne
tit,wolastonit,tremolit,
biotit, klorit
Kaolinit,alunit,
diaspor.pirofilit, ilit
Filik, argillic,
profilitik anvanced
argillic
Serisit,ilit,klorit,
epidot, kalsit,
adularia kaolinit
Bornit, kalkosit
kalkopirit, molibdenit
Enargir, luzonit,
tenantit
Sfalerit, galena,
kalkopirit
Sfalerit,galena,
kalkopirit
Au, Cu,Ag
Diseminasireplacement masif
Equivalen dg sistem
gunung api aktif
Au, Ag
Urat, stockwork
Equivalen dengan
geotermal aktif
Berasosiasi dengan
vulkanisme bawah
laut
Barit, gipsum,
anhidrit,ilit,kuarsa
60
d.Proses-proses
permukaan
Endapan
di
permukaan
merupakan
endapan-endapan
bijih
yang
residual, untuk
endapan
yang
terbentuk
dekat
batuan
sebagai endapan placer adalah emas (Au), platina (Pt) dan Timah (Sn).
Endapan
residual
Endapan-endapan placer, seperti yang telah dibahas di atas terbentuk
dari material yang terlepas dari batuan sumbernya baik secara mekanik
61
atau
unsur
yang
tertinggal
oleh
mempunyai nilai
62
batuan
akan
zona laterit atau zona limonit (12% Ni) atau dalam garnierit pada zona saprolit (2-3%, zona lapuk di
bawah zona
laterit
)
Pengkayaan
supergen
Selama berlangsung pengangkatan dan erosi, suatu endapan bijih
terekspos di dekat permukaan, kemudian mengalami proses pelapukan,
pelindian (leaching), maupun oksidasi pada mineral-mineral bijih. Proses
tersebut menyebabkan
2+
2+
2+
dll.) akan
ke
dalam air tanah atau bahkan sampai ke kedalaman dimana proses oksidasi
tidak berlangsung.
Daerah dimana terjadi proses oksidasi disebut sebagai zona oksidasi.
Sebagian larutan yang mengandung logam-logam yang terlarut bergerak
terus hingga di bawah muka air tanah, kemudian logam-logam tersebut
mengendap kembali membentuk sulfida sekunder. Zona ini dikenal sebagai
zona pengkayaan supergen. Di bawah zona pengkayaan supergen terdapat
daerah dimana mineralisasi primer tidak terpengaruh oleh proses oksidasi
maupun pelindian, yang disebut sebagai zona hipogen. Logam yang paling
banyak terbentuk karena proses ini adalah tembaga (Cu)