Anda di halaman 1dari 9

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil Well Tie, Picking Horizon , Picking Seismik maupun


pembuatan peta bawah permukaan terhadap sumur GMB 1, GMB 2, maupun
GMB 5 dilakukan analisis terhadap kondisi geologi yang terdapat pada wilayah
tersebut. Pada ketiga sumur tersebut dilakukan korelasi melalui titik Top Sand
GM-1
GM-1
GM-1
GM-2
GM-2
GM-2
GM-5
GM-5
GM-5

Surface
Top Sand Namur
Bottom Sand Namur
Top Westbourne
Top Sand Namur
Bottom Sand Namur
Top Westbourne
Top Sand Namur
Bottom Sand Namur
Top Westbourne

DepthSS
-1765,71
-1808,74
-1847,7
-1719,41
-1759,71
-1799,54
-1717,85
-1757,29
-1797,41

MD
1804,91
1847,94
1886,9
1759,49
1799,79
1839,62
1757,66
1797,1
1837,22

Namur,

Bottom

Sand

Namur

dan

Top

Westborne yang dimana


ketiga

titik

tersebut

diketahui

titik

kedalamannya

pada

masing-masing sumur yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dari semua titik ketinggian yang telah diketahui terssebut kemudian


dilakukan korelasi dengan melakukan penarikan dari titik ketinggian yang satu
dengan yang lainnya dari ketiga sumur yang berbeda yang kemudian dari ketiga
titik penarikan tersebut dilakukan pengikatan terhadap seismiknya. Hasil korelasi
tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Dari tiga titik tersebut dilakukan well seismic tie yaitu pengikatan sumur
terhadap kenampakan data seismik yang ada. Setelah proses pengikatan tersebut
kemudian dilakukan picking fault dan picking horizon guna untuk mengetahui
adanya struktur maupun penerusan dari struktur geologi yang ada baik dari satu
inline ke inline yang lain ataupun dari crossline yang satu dengan yang lain.
Selain itu dilakukan picking horizon untuk mengetahui adanya kemenerusan
ataupun ketidak menerusannya suatu lapisan terhadapp struktur geologi yang ada.
Hasil dari picking fault dan picking horizon dari kenampakan seismik yang ada
baik dalam top sand namur, bottom sand namur, dan top westborne menunjukkan
kenampakan seperti pada gambar di bawah ini.
1. Top Sand Namur

Top Sand Namur Depth Structure

Top Sand Namur Time Structure

Dari kenampakan picking fault dari kenampakan time strucuture map


dapat dilihar kenampakan penerusan struktur geologi yang ditandai dengan
titik biru yang berada pada peta kontur. Dapat diinterpretasikan bahwa
keberadaan struktur geologi ini dapat diketahui berada pada deliniasi warna
kuning hingga warna merah yang berada pada peta kontur yang dapat
diketahui bahwa pada peta kontur ini wilayah dengan warna merah
merupakan wilayah yang mempunyai kedalaman yang lebih dangkal
dibandingkan pada kedalaman yang lain yang lebih dalam yang dapat dilihat
dengan deliniasi warna biru. Keberadaan struktur geologi pada bawah
permukaan ini dapat dapat diinterpretasikan berada pada kedalaman yang
cukup dangkal karena keberadaan struktur tersebut berada pada wilayah
dengan deliniasi berwarna merah hingga kuning. Struktur geologi yang
terdapat pada wilayah tersebut dapat diinterpretasikan berupa patahan yang
dimana dapat dilihat dari kenampakan seismiknya terjadi ketidak menerusan
yang dimana dari picking fault tersebut diinterpretasikan menjadi bidang
patahan atau bidang fault. Dapat dilihat pada kenampakan lapisan pada
3

bagian paling kanan lapisan batuan terlihat lebih turun dibandingkan pada
lapisan pada bagian kiri pada bidang fault. Sehingga dapat diinterpretaasikan
bahwa pada berdasarkan peta time structure map dan depth structure map
memperlihatkan adanya struktur geolofi bawah permukaaan yaitu berupa
sesar yang memotong perlapisan batuan yang dapat dilhat dari kenampakan
seismik pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Picking Fault Top Sand Namur.

Dari kenampakan kontur juga keberadaan struktur tersebut berada


pada pola kontur yang lebih rapat dibandingkan pada pola kontur yang
lainnya sehingga keberadaan struktur ini berada pada wilayah yang lebih
tinggi dibandingkan pada wilayah yang lainnya. Pada bagian kiri pada peta
kontur dapat diketahui terdapat banyak pola kontur yang rapat yang
menandakan banyaknya tinggian-tinggian yang mencirikan adanya
struktur pada wilayah tersebut. Selain itu dapat diketahui juga pada bagian
kanan dari peta horizon dari top sand namur dapat dilihat adanya anomali
pada bagian pola-pola kontur yang rapat yang diinterpretasikan merupakan
struktur geologi berupa sesar normal.
2. Bottom Sand Namur

Dari hasil picking horizon dan picking fault pada bottom sand namur maka
didapatkan time structure map dan depth structure map pada gambar berikut
ini ;

Depth Strucuture Map

Time Structure Map

Berdasarkan hasil picking fault pada kenampakan seismik, maka dapat


diketahui bahwa adanya kenampakan penerusan struktrur yang dimana
keberadaan struktur tersebut memiliki kenampakan yang sama dengan papa
peta time structure map pada Top Sand Namur. Keberadaan struktur tersebut
berada pada kedalaman yang lebih dalam yang dimana titik fault tersebut
berada pada daerah deliniasi warna hijau dan kuning yang dimana kedua
warna tersebut menunjukkan wilayah yang lebih dalam dibandingkan pada
top sand namur yang dimana strukturnya berada pada wilayah yang ditandai
dengan warna merah.
Keberadaan struktur yang diinterpretasikan merupakan struktur geologi
berupa patahan terdapat pada kontur yang sama dengan kedalaman yang
sebelumnya yang dimana berada pada wilayah dengan kontur yang lebih
rapat dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui bahwa
keberadaan struktur ini berada pada wilayah yang mempunyai relief yang

lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Adanya kontur yang rapat
yang membentuk banyak bukit pada bagian bukit yang terletak pada kiri peta
maka dapat diketahui bahwa struktur tersebut mempunyai pola penerusan
pada wilayah yang tinggian.
Struktur geologi yang ada pada daerah tersebut dapat diketahui bahwa
adanya

ketidak

menerusan

lapisan

batuan

yang

dimana

dapat

diinterpretasikan bahwa pada bagian hanging wallnya cenderung lebih turun


dibandingkan dengan lapisan footwallnya sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa struktur geologi yang terdapat pada wilayah tersebut dapat
diinterpretasikan merupakans sesar normal yang dapat dilihat dari
kenampakan seismiknya.
Dari pola konturnya juga dapat diketahui bahwa struktur ini berada pada
daerah dengan deliniasi kontur yang sama yang dimana dari baik peta time
structure maupun depth structure map berada pada wilayah yang dideliniasi
dengan warna hijau yang dimana struktur ini berada pada kedalaman yang
hampir sama. Penerusan struktur tersebut dapat dilihat pada picking horizon
berikutnya yaitu pada bagian Top Westborne.
3. Top West Borne
Dari hasil picking horizon dan picking fault pada top westborne
maka didapatkan time structure map dan depth structure map pada gambar
berikut ini ;

Depth Strucuture Map

Time Structure Map

Dari kenampakan picking fault dari kenampakan time strucuture map


dapat dilihar kenampakan penerusan struktur geologi yang ditandai dengan
titik biru yang berada pada peta kontur. Keberadaan struktur ini berada pada
wilayah yang ditandai dengan warna hijau yang dimana berada wilayah yang
lebih dangkal lagi dibandingkan sebelumnya. Sehingga daapat disimpulkan
bahwa struktur geologi berupa patahan tersebut memiliki penerusan dengan 2
titik yang sebelumnya. Pada daerah tersebut dapat diketahui bahwa
keberadaan struktur tersebut berada pada wilayah yang memiliki relief yang
lebih tinggi dibandingkan dengan horizon yang sebelumnya yang dimana
pada wilayah ini dapat diketahui struktur berada pada daerah yang dutandai
dengan deliniasi warna kuning. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
struktur tersebut menerus pada wilayah yang lebih dangkal dibandingkan
dengan horizon sebelumnya.
Berdasarkan Time Structure Map dan Depth Structure Map yang berada
pada Top Westborne dapat diketahui bahwa pada bagian barat dan selatan
peta memiliki kenampakan kotur yang lebih rapat dibandingkan pada pola
kintur yang berada pada wilayah timur dan wilayah yang lainnya.
Berdasarkan pada peta tersebut maka dapat diketahui bahwa wilayah struktur
berada pada wilayah kontur yang lebih tinggi dibandingkan pada wilayah
yang lainnya. Struktur sesar tersebut dapat diketahui bahwa memiliki
kenampakan yang sama yang merupaka penerusan dari struktur geologi yang
terindentidikasi dari picking fault yang dilakukan pada horizon yang terdapat
sebelumnya.
7

Struktur Geologi Daerah Sumur GMB 1, GMB 2, dan GMB 5


Berdasarkan dari adanya penelusuran horizon pada penampang
seismik dapat ditentukan bahwa adanya struktur geologi bawah permukaan
berupa adanya sesar yaitu berupa sesar turun. Sesar turun ini dapat
diinterpretasikan merupakan akibat adanya ekstension. Sesar turun ini
dapat diketahui dengan adanya keberadaan haningwall yang dimana
memiliki kenampakan lebih turun dibandingkan dengan kenampakan
bagian footwallnya yang dimana dapat dilihat dari penampang seismik.
Sesar Turun dapat dikatakan merupakan sesar yang terjadi karena
pergeseran blok batuan akibat pengaruh gaya gravitasi dan terjadi sebagai
akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi
seimbang. Menurut teori Anderson dapat diketahui bahwa sesar normal ini
terbentuk dengan nilai sigma 1 mempunyai nilai yang paling besar.

Gambar Sesar Normal

Geometri Bawah Permukaan


Pada bagain kanan dari peta kontur dapat dilihat bahawa bagian
kontur terlihat lebih rendah dibandingkan dengan bagian kontur di bagian
sebelah kiri, pada bagian sebelah kiri dapat dilihat adanya banyaknya
tinggian yang dapat diindikasikan adanya struktur yang mempengaruhi hal
tersebut. Selain itu dapat diketahui juga pada bagian bawah baik dari peta
horizon dapat dilihat adanya anomali pada bagian daerah yang memiliki
tinggian yang dapat diinterpretasikan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh
adanya struktur yang diinterpretasikan merupakan sesar normal.
8

Anda mungkin juga menyukai