Pembentukan mrfologi atau relief yang berada pada dasar laut sangat erat
kaitannya dengan gaya tektonika yang mempengaruhinya
1.1
muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak
seruncing dan sekasar relatif di daratan. Morfologi laut merupakan kenampakan
bentuk muka bumi di dasar laut sebagai hasil tenaga eksogen dan tenaga endogen
yang mebentuk relief permukaan laut
1.2
2.
Pengelupasan oleh arus laut seperti erosi, ombak, angin dan proses
atmosfer.
3.
Pergeseran lempeng
a.
arah berlawanan
1
4.
Gempa bumi
Dengan adanya gempa bumi akan mengakibatkan perubahan bentu
dan posisi dari morfologi laut.
b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya relief dasar laut dibagi menjadi ;
Zona Neritik
Zona ini dibatasi antara tempat pasang surut sampai continental
shelf dengan kedalaman, 50-200 m dari permukaan laut. Zone ini penting
artinya bagi hewan laut karena sinar matahari mampu menembus perairan,
karena itu itu nelayan banyak menangkap ikan di zona ini.
Zona Batial,
Merupakan zona laut yang dalamnya antara 200 2000 m. Sinar matahari
sudah tidak dapat menembus zona ini. Pada zona ini tumbuhan sangat terbatas
walaupun binatang laut masih ada.
Zona Abysal
Zona ini merupakan zona laut dalam dengan morfologi dasar laut landai
sampai datar, meskipun terdapat cekungan yang memanjang yang disebut palung
laut. Zona ini sering disebut sebagai lantai benua. Relief dasar laut berdasarkan
kedalamannya ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
c. Berdasarkan bentukannya
Basin, dikenal juga dengan lubuk laut. Lubuk laut merupakan cekungan di
dasar laut yang bentuknya sama dengan danau di daratan. Contoh basin adalah
Sumatera.
Lubuk Laut (basin atau bekken), merupakan celah yang sangat dalam di dasar
laut dan bentuknya agak bulat. Terjadi karena tenaga tektonik, sehingga dasar
Krakatau.
Shelf (paparan benua), Paparan benua (shelf), yaitu dasar laut yang melandai
ke daratan dengan kedalaman rata-rata 200 m. Contohnya: paparan sahul,
paparan sunda.
1.4 Kaitan antara Pengaruh Tektonika Terhadap Pembentukan Morfologi Dasar Laut
Pembentukan morfologi atau bentukan relief pada dasar laut dapat berubah
sesuai dengan gaya tektonika yang mempengaruhinya. Pengaruh tektonika ini yaitu
akibat adanya komponen gaya yang berasal dari bumi yaitu gaya orde 1, orde 2, orde
3, dan orde 4. Dan berikut adalah pembahasan dari masing-masing gaya tiap orde;
Orde 1
Pada gaya orde 1 ini yaitu pengaruhnya terdap pemebntukan struktur
internal bumi yang terdiri dari kerak, mantle, dan inti bumi. Pada gaya orde 1
ini mengaakibatkan juga adanya 2 pergerakan bumi yaitu secara internal
yaitu:
a. Rotasi : pergerakan bumi terhadap sumbunya
b. Revolusi : pergerakan bumi mengelilingi matahari
Pengaruh gaya orde 1 ini terhadap pembentukan morfologi laut yaitu akan
terjadinya pasang surut air laut.
Orde 2
Pada gaya orde 2 ini yaitu gaya yang pengaruhnya atau efeknya
terdapar pergerakan lempeng baik bergerak secara konvergen, divergen dan
transform. Pergerakan lempeng ini mempengaruhi terbenrtuknya beberapa
morfologi laut yang baru seperti contohnya yaitu pergerakan lempeng
Orde 3
Pada gaya irde 3 ini yaitu gaya yang menyebabkan terjadinya proses
epirogenesa dan orogenesa. Epirogenesa yaitu pergerakan lempeng yang
menyebabkan terbentuknya benua dan terjadi pada daerah yang sangat luas.
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan
mencakup area yang sempit/ terbatas. Orogenesa menjadi awal bagi
pembentukan gunung atau pegunungan. Tabrakan antar lempeng benua,
tabrakan antar sesar bawah benua dan lempeng samudra, perekahan kontinen,
dan pergeseran antara punggung samudra dan benua adalah contoh orogenesa.
Gerakan orogenesa terjadi karena tekanan horizontal dan vertikal yang
mengakibatkan deformasi batuan, yaitu perubahan kedudukan lapisan batuan
dalam bentuk pelengkungan (warping), lipatan (folding), retakan (jointing),
dan patahan (faulting). Semua gerakan yang mengakibatkan deformasi batuan
disebut dengan diastropisme.
Orde 4
Gaya orde 4 ini yaitu gaya yang menyebabkan terbentuknya adanya
struktur geologi dalam suatu wilayah. Struktur geologi ini yaitu berupa kekar,
sesar dan lipatan. Pembentukan morofologi dasar laut yang diakibatkan oleh
adanya struktur geologi ini seperti ketika adanya sesar naik ataupun sesar
turun yang membuat perbedaan tinggi maupun kedalaman dari suatu
morfologi laut itu sendiri.
Secara keseluruhan komponen gaya yang berada di bumi yaitu gaya orde 1,
orde 2, orde 3 dan orde 4 sangat menentukan terbentuknya bentukan morfologi laut
itu sendiri.
Pada gaya orde 1 yaitu gaya yang menyebabkan terjadinya rotasi dan revolusi
bumi yaitu akan menyebabkan terjadinya pasang-surutnya air laut. Pasang surut ini
terjadi pada dua fase yaitu ketika terjadi pasang surut tertinggi yaitu ketika posisi
bumi, bulan dan matahari berada pada satu garis lurus. Pasang-surut terendah terjadi
ketika bulan, bumi dan matahari membentuk suatu sudut siku-siku. Pasang-surutnya
air laut ini menyebabkan peubahan morfologi laut berdasarkan kecuramannya.
Misalnya, pada kondisi pasang-surut tertinggi dapat menyebabkan zona laut yang
awalnya batial dapat berubah menjadi neritic ataupun litoral dan bergitu juga dengan
sebaliknya.
Pada gaya orde 2 ini yaitu terjadinya pergerakan lempeng berupa pergerakan
secara convergent, divergen, mapun transform. Ketika terjadi pergerakan secara
konvergen atau tumbukan yaitu terjadinya pertemuan antara lempeng samudera dan
lempeng benua pada zona subduksi akan mengakibatkan terbentuknya trench atau
palung laut. Pada zona kovergen juga dapat menyebabkan terbentuknya suatu basin
atau disebut juga dengan cekungan. Selain itu, pada zona konvergen ini menyebabkan
terbentuknya suatu gunung api bawah laut. Ketika lempeng samudera dan lempeng
benua saling mendekat maka magma yang keluar akan membentuk suatu timbunan
yang disebut juga dengan gunung api bawah laut Di daerah pemekaran samudera
terjadi proses keluarnya material magma dari lapisan astenosfer ke lapisan permukan
litosfer. Arus berputarnya disebut juga dengan arus konveksi . Gunung api bawah laut
ini terbentuk di atas kerak samudera dan terus terbawa oleh kerak samudera menuju
zona penunjaman. Semakin jauh dari zona pemekaran , material yang cair dan panas
akan kehilangan suhunya sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang
seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. Selain itu
pada zona divergen yaitu zona pemekaran dimana lempeng samudera dan lempeng
samudera bergerak saling menjauh dan mengakibatkan terbentuknya morfologi laut
yaitu berupa parit samudera atau pematang. Pergerakan lempeng sangat menentukan
terbentuknya morfologi dasar laut yang tergantung pada proses pergerakan dari
pengangkatan akibat pengurangan beban lapisan kerak bumi, misalnya lapisan es yang
mencair.
Produktivitas laut
Pergerakan geologi dasar laut (merubah ukuran dan bentuk, sebaran
yang sangat dipengaruhi oleh input daratan. Wilayah tersebut termasuk estuari,
fjord, teluk, laguna, delta, dataran pasut, batas benua.
dalam ini sangat unik karena jauh dari daratan, Dua karakter utama sedimen laut
dalam ini yaitu berdasarkan ukuran partikel dan laju akumulasi.
Mekanisme transport sedimen dibagi menjadi 2 yaitu secara bedload dan
suspensi. Pada arus suspense, dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa
dalam suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya
material halus saja yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan
suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran
tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang
buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
menyentuh dasar aliran. Yang kedua yaitu secara bedload dimana pada tipe
gerakannya dapat dibagi menjadi endapan arus traksi, endapan arus pekat dan
endapan suspense. Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen
didasarnya. Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti
angin atau pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini
umumnya berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat yaitu pemilahan
10
baik, tidak mengandung masa dasar, ada perubahan besar butir mengecil ke atas
(fining upward) atau ke bawah (coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun
(graded bedding). Pada sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi
dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara
pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur silang-siur dan perlapisan
bersusun. Arus pekat (density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density)
media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar
garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di bawah
media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal
dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan
nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi.
Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung yang
dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam.
11