Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dimas Anas Hakim

NIM : 21100113130081
TEKNIK GEOLOGI
UNIVESITAS DIPONEGORO
TEORI HOT SPOT DAN PLUME MANTLE
Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga
menemukan teori patahan transform mengemukakan suatu penjelasan yang
disebut sebagai Teori Hot Spot. Wilson mengatakan bahwa pada beberapa tempat
di bumi ini terjadi proses vulkanik yang sangat aktif, dan berlangsung sudah
sangat lama. Menurut beliau hal ini bisa terjadi jika di bawah sebuah lempeng
tektonik ada sebuah area yang relatif kecil, sudah eksis dan bertahan lama, dan
memiliki panas yang sangat tinggi yang disebut hotspot. Hotspot ini akan
memberikan sumber energi panas lokal yang tinggi untuk mempertahankan proses
vulkanik.
Wilson berhipotesis bahwa bentuk rangkaian kepulauan Hawai yang terletak
pada garis lurus adalah sebagai hasil dari pergerakan lempeng Pasifik di atas dari
hotspot yang berada sangat dalam di mantel bumi. Lokasi hotspot ini relatif tetap
dan posisi saat ini tepat di bawah Kepulauan besar Hawaii.
Panas dari HotSpot ini memberikan sumber magma terus-menerus yang
sebagian meleleh di atas lempeng Pasifik. Magma tersebut (yang lebih ringan
dibanding batuan padat di sekitarnya), kemudian naik di sepanjang mantel dan
kulit bumi dan kemudian meleleh di dasar lautan dan membentuk gunung aktif
bawah laut. Seiring dengan waktu gunung bawah laut itu bertumbuh dan
membesar akibat proses erupsi yang terjadi terus-menerus, sehingga pada
akhirnya timbul di atas muka laut, dan membentuk kepulauan vulkanik.
Wilson berteori bahwa pergerakan lempeng Pasifik juga akan menggeser
pulau vulkanik yang terbentuk dari atas hotspot sehingga menghilangkan sumber
sumber magma, sehingga proses vulkanis berakhir. Ketika sebuah pulau vulkanik
sudah eksis, pulau yang lain akan tumbuh di atas hotspot, dan siklus tersebut
terjadi berulang-ulang.
Sementara Plume Mantle adalah suatu fenomena dalam arus konveksi,
dimana, massa mengapung, dari jauh di dalam bumi naik menuju dasar litosfer,
hal ini dapat menciptakan "hot spot". Jika arus lempeng yang bergerak di atas

hotspot atau plume mantel, pulau-pulau vulkanik dapat dibentuk di tengah


lempeng tektonik seperti halnya di Kepulauan Hawaii.

Gambar 1. Animasi Penjelasan Hotspot

Gambar 2. Model Plume Mantle di dalam Bumi

Gambar 3. Simulasi hidrodinamik dari satu "jari" dari ketidakstabilan Rayleigh-Taylor,


mekanisme yang mungkin untuk pembentukan Plume.

REFERENSI
Smithsonian Institution, multiple contributors. 2003. Earth. Pages 140-209 in
Luhr JF, ed. Mountains and Volcanoes. New York: Dorling Kindersley
Limited.
McCarthy T and Rubidge B. 2005. The Story of Earth and Life. Pages 32-57 in
How the Earth Works. Cape Town. Struik Publishers
https://strukturawam.wordpress.com/2011/10/25/pembentukan-kepulauan-hawaii/
( diakses pada Senin, 9 Maret 2015 Pukul 17.16 WIB )
http://erwingeograf.blogspot.com/2012/02/teori-tektonik-lempeng.html ( diakses
pada Senin, 9 Maret 2015 Pukul 17.17 WIB )
https://www.youtube.com/watch?v=hOCfb9ox_90 ( diakses pada Senin, 9 Maret
2015 Pukul 17.18 WIB )
https://www.youtube.com/watch?v=bYv6V5EJAKc ( diakses pada Senin, 9 Maret
2015 Pukul 17.20 WIB )
https://www.youtube.com/watch?v=AhSaE0omw9o ( diakses pada Senin, 9 Maret
2015 Pukul 17.21 WIB )
http://faculty.weber.edu/bdattilo/parks/parks_t2_review.html

diakses

pada

Minggu, 15 Maret 2015 Pukul 18.00 WIB )


http://en.wikipedia.org/wiki/Mantle_plume ( diakses pada Minggu, 15 Maret 2015
Pukul 18.02 WIB )

Anda mungkin juga menyukai