Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2 GEOMORFOLOGI

Disusun Oleh :

JODI OLVIANDY I S

111.180.126

GEOMORFOLOGI KELAS E

PROGAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
1. Hubungan antara Peta pola pengaliran dengan gempa bumi
Pada daerah erosional sangat rentan terhadap longsoran yang yang disebabkan oleh gempa
bumi, dalam jangka waktu yang lama daerah erosional yang terkikis tersebut dapat menjadi
tempat mengalirnya air.
2. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Tsunami
Tentang bagaimana pola pengaliran di darat /sungai saat terjadi tsunami menerjang yang
pada sungai yang di tepi pantai yang menyebabkan gelombang tsunami tersebut masuk pada
sungai yang merupakan pola pengaliran yang memungkinkan tsunami untuk mengalir pada
jalur sungai tersebut.
3. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Gunung meletus
Hubungannya tentang saat gunung meletus memuntahkan material-material dari perut bumi
yang jika terakumulasi pada puncak gunung atau kaldera pada gunung tersebut lalu terkena
air hujan yang menyebabkan banjir lahar dingin yang dapat meluncur dari puncak gunung
melalui pola-pola pengaliran dengan arus yang cukup deras dikarenakan air yang membawa
material tersebut mengalir melalaui lereng yang relatif curam.
4. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Banjir
Peta pola pengaliran yang menunjukan sungai yang mengecil akan menyebabkan kerawanan
banjir pada sungai tersebut dan pada pola pengaliran sungai meander yang dapat sewaktu
waktu akan menyebabkan banjir karena pada saat sungai memiliki arus yang kencang.
5. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Gerakan tanah
Peta pola pengaliran menunjukan daerah yang di lalui sungai. pada daerah tersebut biasanya
merupakan daerah yang rawan bergerak tanah nya karena pengaruh oleh fluida yang
mengalir pada daerah tersebut yang dapat menyebabkan tanah longsor.
6. Hubungan antara peta pola pengaliran dengan Abrasi
Pada daerah pengaliran yang memalui sungai sungai biasanya menyebabkan abrasi pada
daerah tanggul sungai yang bisa menyebabkan banjir jika terus terus tergerus dan
menyebabkan tangul tersebut jebol
7. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan gempa bumi
Pada daerah yang memiliki lereng curam dan tanpa adanya tanaman yang mengikat soil
hingga kedalam sangat rawan akan longsor yang bias saja disebabkan oleh gempa bumi yang
besar. Sebagai contoh nyata berada di dasar laut yang memiliki slope, banyak longsoran
bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi.
8. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Tsunami
Sebagai contoh nyata terdapat pada Gunung Anak Krakatau yang memiliki slope sehingga
terjadi longsoran material vulkanik ke laut yang menyebabkan tsunami.
9. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Gunung meletus
Gunung meletus dapat mempengaruhi pola kelerengan yang awalnya curam menjadi landai
karena letusan yang dasyat.
10. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Banjir
Dengan melihat peta pola kelerengan kita dapat melihat daerah yang memiliki potensi rawan
terkena banjir.
11. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Gerakan tanah
Gerakan tanah sering terjadi pada lereng-lereng yang terlalu banyak mengandung air
sehingga tanah bergerak secara bertahap.
12. Hubungan antara Peta Pola Kelerengan dengan Abrasi
Pola kelerengan yang terjal pada garis pantai dapat mengerosi bagian bawah dari tebing yang
dapat menyebabkan longsor pada tebing garis pantai dan dapat mengganggu aktivitas
manusia jika di atas tebing terdapat bangunan atau jalan raya.
13. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan gempa bumi
Bentuk lahan dapat dipengaruhi oleh gempa bumi, seperti tanah longsor yang besar dan
mengubah pola bentuk lahan.
14. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Tsunami
Bentuk lahan dapat mempengaruhi terjangan tsunami ke darat, jika tepi pantai merupakan
daratan yang tinggi maka tsunami yang menerjang akan lebih diredam oleh tebing tersebut,
akan tetapi jika bentuk lahan hanya dataran landau maka tsunami akan dengan mudah
menerjang daratan.
15. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Gunung meletus
Gunung yang meletus dengan dasyat dapat mengubah bentuk lahan yang ada disekitar
gunung tersebut, seperti contohnya gunung Krakatau yang meletus yang menghilangkan
bentuk gunungnya sehingga terbentuk kembali anak Krakatau.
16. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Banjir
Banjir yang terus berulang semakin lama akan dapat mengubah bentuk lahan yang
dibanjirinya. Karena banjir membawa material-material yang ada disungai untuk diendapkan
pada daerah banjir.
17. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Gerakan tanah
Hal ini tidak terlalu terlihat dalam perubahan bentuk lahan karena gerakan tanah terjadi
tergantung pada jenis tanah dan kadungan airnya, jika terjadi dapat dilihat dari tiang listrik
yang berada di lereng lama-kelamaan akan miring.
18. Hubungan antara Peta Pola Bentuk Lahan dengan Abrasi
Jika bentuk lahan merupakan batuan beku maka daratan tidak mudah dalam terabrasi air laut,
tetapi sebaliknya jika garis pantai tersusun atas karst atau batuan sedimen lain maka batuan
tidak terlalu resisten terhadap abrasi.
19. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan gempa bumi.
Tidak ada hubungan.
20. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Tsunami
Semakin keras pantai dengan litologi batuan yang keras dan kasar maka gelombang tsunami
yang menerjang juga akan diperlambat dari batuan-batuan pantai yang dilewatinya.
21. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Gunung meletus
Material yang berada di pantai dapat berasal dari gunung yang meletus atau erupsi, kasar
halusnya dapat ditentukan dari jauh dekatnya gunung tersebut dari pantai (transportasi).
22. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Banjir
Jika banjir yang disebabkan oleh air laut maka dapat mempengaruhi material yang dibawa
oleh banjir tersebut di darat, semakin kasar maka semakin sedikit material yang terbawa
banjir.
23. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Gerakan tanah
Gerakan tanah umumnya banyak terjadi di soil yang mengandung air, sedangkan di pantai
pasti juga ada gerakan tanah yangdisebabkan oleh gelombang ombak maupun pasang surut
air, semakin halus pantai maka akan semakin mudah mengalami gerakan tanah.
24. Hubungan antara Peta Kekasaran Pantai dengan Abrasi
Semakin besar ukuran butir batuan di pantai maka abrasi juga akan semakin kecil yang
diterima oleh pantai.
25. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan gempa bumi
Pada peta geomorfologi ditampilkan bentuk morfologi dari permukaan bumi baik di benua
maupun dasar laut, gempa bumi dapat merubah kenampakan tersenut dalam beberapa dekade
sehingga pemetaan geomorfologi harus dilakukan secara berkala untuk terus memantau
perubahan permukaan bumi.
26. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Tsunami
Jika terjadi tsunami kita dapat melihat morfologi apa yang terdapat pada daerah pesisir
sehingga kita dapat mengantisipasi adanya tsunami tersebut.
27. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Gunung meletus
Peta geomorfologi dapat dijadikan sebagai dasar untuk pemetaan gunung yang harus
diwapadai akan meletus.
28. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Banjir
Daerah yang rawan terhadap banjir pasti memiliki ciri morfologi tertentu penyebab banjir
sehingga dapat dilihat melalui peta geomorfologi.
29. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Gerakan tanah
Terdapat beberapa morfologi yang mendukung terjadinya gerakan tanah sehingga dengan
melihat peta geomorfologi dapat mengelompokkan daerah yang sering terjadi pergeseran
tanah.
30. Hubungan antara Peta Geomorfologi dengan Abrasi
Abrasi hanya terjadi pada daerah pantai atau pesisir sehingga dengan melihat peta
geomorfologi kita dapat melihat garis pantai yang rentan terhadap abrasi.
31. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan gempa bumi
Gempa bumi tidak dapat diprediksi hingga saat ini, tetepi melalui peta magnitude gempa kita
dapat melihat daerah yang rawan terhadap gempa bumi.
32. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Tsunami
Dari peta tersebut, kita dapat memperkirakan tsunami yang akan terjdai. Kita juga dapat
memetakan daerah rawan gempa bumi sebagai daerah rawan tsunami, tetapi tsunami terjadi
jika kekuatan gempa bumi sangat besar.
33. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Gunung meletus
Gunung api yang akan meletus dapat dipantau melalui peta gempa yang dibuat.
34. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Banjir
Dengan melihat peta gempa kita dapat menghindari daerah rawan gempa untuk ditinggali,
tetapi juga melihat aspek yang lain seperti daerah rawan banjir.
35. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Gerakan tanah
Pada daerah rawan gempa dapat mempercepat gerakan tanah terutama dapat mengakibatkan
longsoran tanah.
36. Hubungan antara Peta Magnitude Gempa dengan Abrasi
Melihat persebaran gempa kita dapat melihat gemlombang ombak yang dipengaruhi oleh
gempa yang mengabrasi garis pantai.
37. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan gempa bumi
Kedalaman gempa akan mempengaruhi efek yang ditimbulkan pada permukaan bumi,
semakin dalam maka akan lebih kecil efek yang ditimbulkan di permukaan.
38. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Tsunami
Sama halnya dengan nomer sebelumnya dengan melihat peta kedalaman gempa kita dapat
mengontrol apakah tsunami dapat terjadi atau tidak berdasarkan gempa yang terjadi.
39. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Gunung meletus
Peta kedalaman gempa pada gunung api dapat menentukan aktivitas vulkanik terjadi pada
kedalaman tersebut.
40. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Banjir
Jika terjadi banjir yang besar pada daerah yang memiliki intensitas gempa tinggi dan
kedalaman yang tidak dalam dengan kepadatan penduduk yang tinggi, maka akan menambah
rentetan masalah perbencanaan.
41. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Gerakan tanah
Frekuensi gempa yang terjadi pada tanah bergerak dapat menjadi factor yang mempercepat
pergeseran tanah.
42. Hubungan antara Peta Kedalaman Gempa dengan Abrasi
Kedalaman terjadinya gempa akan mempengaruhi besar gelombang yang mengabrasi pesisir.
43. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan gempa bumi
Selain menghasilkan tsunami gerakan struktur geologi seperti sesar dpat mengakibatkan
gempa bumi.
44. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Tsunami
Gerakan struktur akibat tektonik di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
45. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Gunung meletus
Adanya struktur sesar dapat mengontrol adanya kativitas vulkanik yang dapat meyebakan
terbentuknya gunung-gunung api atau intrusi.
46. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Banjir
Sungai biasanya mengikuti asanya struktur sesar mendatar yang merupakan zona erosional,
setiap sungai memiliki zona maksimum saat sungai meluap, tetapi zona tersebut biasanya
dijadikan pemukiman oleh masyarakat sehingga menyebabkan banjir.
47. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Gerakan tanah
Rekahan-rekahan yang terbentuk di tanah dapat mempercepat terjadinya gerakan tanah.
48. Hubungan antara Peta struktural geologi dengan Abrasi
Jika terdapat sesar pada daerah pesisir maka hal tersebut akan mempermudah abrasi pada
area zona sesar tersebut.
49. Hubungan antara Peta curah hujan dengan gempa bumi
Jika terjadi gempa yang besar pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dengan
kepadatan penduduk yang tinggi pula akan menambah rentetan masalah perbencanaan.
50. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Tsunami
Jika terjadi tsunami pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dengan kepadatan
penduduk yang tinggi pula akan menambah rentetan masalah perbencanaan.
51. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Gunung meletus
Curah hujan pada gunung vulkanik dapat menyebabkan lahar dingin yang membawa batuan-
batuan besar hasil letusan.
52. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang terlalu tinggi dan fungsi resapan air yang
kurang, biasanya terjadi pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan drainase
air yang buruk.
53. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Gerakan tanah
Curah hujang yang tinggi pada daerah yang banyak soil dan memiliki kelerengan maka
sangat berpotensi dalam terjadinya gerakan tanah.
54. Hubungan antara Peta curah hujan dengan Abrasi
Curah hujan yang tinggi pada daerah pesisir dapat menyebabkan meningkatnya erosi selain
dari abrasi yang merupakan factor utama.
55. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan gempa bumi
Penggunaan lahan yang kurang tepat dapat merugikan masyarakat dalam jangka waktu yag
lama, karena dapat merusak alam yang nanti berimbas pada kita sendiri.
56. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Tsunami
Pengguaan lahan pesisir yang rawan tsunami dapat berakibat buruk pada mereka yang
menggunakan lahan tersebut.
57. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Gunung meletus
Banyak warga indonesia yang bercocok tanam di daerah rawan gunung meletus yang
seharusnya dijauhi oleh warga sekitar, sehingga penggunaan lahan yang tidak pada
tempatnya juga tidak baik.
58. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Banjir
Penggunaan lahan yang kurang baik dapat menyebabkan banjir, seperti alih fungsi hutan
menjadi perkebunan sehingga air tidak dapat tersimpan dan langsung meluncur pada daerah
yang lebih rendah sebagai penyebab banjir.
59. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Gerakan tanah
Gerakan tanah dapat diatasi atau dicegah jika kita selalu mengawasi lahan-lahan yang kita
gunakan untuk apapun itu.
60. Hubungan antara Peta Penggunaan Lahan dengan Abrasi
Penggunaan lahan pesisir pantai dapat mengurangi tingkat abrasi pantai jika dikontrol dengan
baik.
61. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan gempa bumi
Gempa bumi yang terjadi pada kawasan padat penduduk bias jadi bencana yang menakutkan
karena menghancurkan banyak bangunan bahkan banyak terjadi korban jiwa yang
berjatuhan.
62. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Tsunami
Tsunami dapat terjadi kapan saja maka kita yang harus memetakan daerah rawan terjadi
tsunami untuk keamanan penduduk.
63. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Gunung meletus
Dengan melihat Gunung api yang aktif maka sebaiknya menyarankan penduduk untuk
tinggal jauh dari sekitar gunung api tersebut, agar saat gunung terjadi letusan tidak memakan
korban yang banyak dan proses evakuasi mudah.
64. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Banjir
Kepadatan penduduk berhubunga erat dengan banjir karena orang-orang jaman sekarang
tidak merawat lingkungan dengan baik dan sering membuang sampah sembarangan di sungai
yang meyebabkan banjir.
65. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Gerakan tanah
Misalkan pada daerah yang terisolasi hanya terdapat satu kabel suplai listrik ke sebuah desa,
jika terjadi pergeseran tanah yang terus menerus pada tiang penopang kabel listrik maka akan
menyusahkan penduduk desa tersebut.
66. Hubungan antara Peta Kepadatan Penduduk dengan Abrasi
Dapat mempengaruhi abrasi karena jika para penduduk tinggal di daerah pesisir maka
mereka pasti akan mengurangi efek abrasi yang ditimbulkan.

Anda mungkin juga menyukai