Anda di halaman 1dari 2

Judul : Batuan dan Mineral di Kerak Bumi

Nama : Zahra Zuluthfa

NPM : 1306405276

Data Publikasi :

Strahler, Alan. 2011. Introducing Physical Geography, New York: John Wiley & Sons, Inc.

http://www.ilmufajar.com/index.php/macam-macam-batuan/ Diakses pada tanggal 15


September 2013

Peta Konsep`:

Penjelasan Tambahan :

Menurut cara terbentuknya, batuan penyusun litosfer dikelompokkan atas 3 macam, yaitu batuan beku,
batuan endapan atau batuan sedimen, dan batuan malihan atau batuan metamorphosis.

Batuan Beku

Batuan beku terbentuk pada waktu magma membeku. Peristiwa ini terjadi sepanjang tepi lempeng pada
daerah yang menghasilkan magma. Beberapa batuan beku terbentuk dari magma yang dikeluarkan sebagai
lava dari gunung berapi. Mineral utama pembentuk batuan beku adalah kuarsa, feldspar, piroksin, mika,
magnetit, dan olivine. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi tiga
golongan yaituL
1. Batuan beku dalam atau plutonik, pembekuan terjadi di dalam kerak bumi, misalnya granit, diorite,
dan gabro.
2. Batuan beku korok atau porfirik, pembekuan terjadi di saluran yang menuju permukaan bumi.
3. Batuan beku luar (lelehan) atau efusif, pembekuan terjadi di permukaan bumi, misalnya basalt,
andesit, obsidian, scoria, dan purnice

Batuan Sedimen

Akibat pengaruh atmosfer, batuan beku di permukaan bumi akan hancur dan terbawa oleh angin, air dan
gletser. Batuan yang terbawa oleh ketiga macam erosi tersebut akan mengendap membentuk batuan
endapan atau sedimen. Endapan yang memadat akan menjadi konglomerat, batuan pasir, batu lumpur, atau
batu serpih. Batuan organik yang menjadi padat dalam perairan dangkal akan menjadi sedimen seperti batu
gamping.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu:

1. Batuan sedimen klasik


2. Batuan sedimen kimiawi
3. Batuan sedimen organik

Batuan sedimen klastik merupakan sedimen yang mempunyai susunan kimia sama dengan batuan asalnya.
Pada saat penganggkutan, batuan ini hanya mengalami penghancuran secara mekanik saja. Jika dalam
proses pengendapannya terjadi perubahan secara kimiawi, akan terbentuk sedimen kimiawi, contohnya
batu kapur. Air hujan yang mengandung CO2 meresap ke dalam batu kapur (gamping) yang tersusun dari
CaCO3 menjadi larutan air kapur Ca(HCO3)2. Aliran air kapur yang sampai kea tap gua kapur menjadi
tetesan air kapur dan membentuk stalaktif di atap gua dan stalagmite di dasar gua. Batuan sedimen organik
terbentuk karena selama proses pengendapannya mendapatat batuan organisme.

Berdasarkan tenaga alam pengangkutnya, batuan sedimen diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Batuan sedimen aelik, oleh tenaga angin.


2. Batuan sedimen akuatik, oleh tenaga aliran air
3. Batuan sedimen glacial, oleh gletser (lelehan es)
4. Batuan sedimen marin, oleh tenaga air laut.

Batuan Malihan

Batuan malihan disebut juga sebagai batuan metamorphosis. Batuan malihan terbentuk akibat perubahan
suhu dan tekanan yang dialami oleh batuan sedimen. Ada tiga macam batuan malihan, yaitu:

1. Batuan malihan termik, terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi, contohnya pualam dan
marmer
2. Batuan malihan dinamik, terbentuk karena pengaruh tekanan yang tinggi, contohnya sabak dan
batu bara,
3. Batuan malihan termik pneumatolitik, terbentuk karena suhu tinggi disertai penyerapan magma,
contohnya batu azurite mineral (mengandung tembaga), topas, dan turmalin (batu permata)

Anda mungkin juga menyukai