Anda di halaman 1dari 10

TUGAS GENESA BAHAN GALIAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

NAMA : APRILIA DWI ASTUTI


NPM : 11.2017.1.00672

SOAL DAN JAWABAN :


1. Jelaskan tentang pembentukan batuan dan mineral !
Jawab :
 Proses pembentukan mineral :
Mineral terbentuk dari proses alamiah di berbagai lingkungan di bumi yang
memungkinkan atom-atom yang bersesuaian saling terkait satu sama lainnya.
Adapun proses-proses pembentukan mineral sebagai berikut :
a. Akibat Kristalisasi Magma
Magma dapat diartikan sebagai leburan silikat yang mengandung berbagai
macam unsur kimia, baik unsur logam, semi logam bukan logam ataupun
unsur-unsur pembentuk gas (volatil). Magma terdapat pada lingkungan suhu
dan tekanan tinggi, dan diperkirakan terdapat pada kedalaman 40 kilometer
atau lebih dibawah permukaan bumi.
b. Pelapukan fisika dan kimia
Pelapukan fisika adalah proses pelapukan mineral menjadi partikel yang
lebih halus sehingga permukaan spesifik naik tanpa menyebabkan perubahan
komposisi kimia namun sangat diperlukan sebelum terjadinya pelapukan
kimia. Pelapukan ini disebabkan oleh fluktuasi suhu, air membeku dan
perakaran tanaman.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan mineral melalui reaksi kimia
mneghasilkan material yang memiliki komposisi berbeda dengan bahan
aslinya (disolusi, hidrolisi, asidolisis dan oksidasi). Agen utama terjadinya
proses pelapukan kimia adalah H2O, CO2, O2 dan ion H+.
c. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan mineral hasil pelapukan yang
tertransportasi dan mengendap ditempat tertentu.
 Proses pembentukan batuan :
a) Magma mengalami kristalisasi
Terjadinya batuan pertama kali diawali oleh adanya agma. Magma ini
merupakan bahan pokok pembentuk batuan. Pembentukan batuan pertama
kali karena diawali oleh magma yang mengalami kristalisasi. Magma yang
membeku akan membentuk sebuah Kristal atau mineral. Magma yang
membentuk kristal ini sama seperti air yang didinginkan menjadi es. Magma
yang membeku akan membentuk batuan.
b) Mengalami pengangkatan dan pelapukan
Kemudian batuan-batuan yang telah terbentuk tadi lama-kelamaan akan
mengalami proses pelapukan. Batuan yang mengalami pelapukan paling
cepat terutama adalah batuan yang membeku di permukaan bumi. Lebih
cepat mengalami pelapukan karena terpapar secara langsung oleh cuaca di
bumi dan juga atmosfer bumi, sehingga pelapukannya lebih cepat daripada
yang berada di bawah permukaan bumi.
c) Mengalami erosi
Setelah mengalami proses pengangkatan dan pelapukan, maka proses
selanjutnya adalah erosi. Dalam proses erosi ini yang paling banyak berperan
adalah air. Arus dari air ini pula yang akan mengangkut material pelapukan
batuan menuju ke tempat lain.
d) Pengendapan dan pembentukan batuan sedimen
Material-material dari pelapukan batuan yang telah terangkut oleh air,
angina, ataupun gletser, lama-kelamaan akan mengendap di suatu tempat dan
jumlah semakin banyak.

2. Jelaskan tentang klasifikasi batuan, berikan gambar dan contoh masing-masing !


Jawab :
Klasifikasi batuan ada 3 yaitu :
1) Batuan Beku
Terjadi dari magma (batuan cair) yang mengalami proses pendinginan,kemudian
membeku. Berdasarkan tempat pembekuan batuan beku dibagi menjadi 3 macam
yaitu :
 Batuan beku dalam pembekuannya terjadi di dalam jauh dibawah permukaan
bumi. Proses pendinginannya sa ngat lambat.Hal ini mengakibatkan
terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak.
struktur mineral seperti itu disebut Struktur plutonik atau granites
(holokristalin) Batuan beku dalam disebut batuan Abisis. Contoh batuan
granit, diorit, sienit dan gabro.
 Batuan beku gang atau korok atau hipabisis Sisa magma yang masih cair
meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipa-pipa
gunung api,kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pemekuannya
relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur (kristal-kristal) yang terjadi tidak
sekompak bayuan beku dalam.Struktur batuan beku gang disebut Struktur
porfiris. Contoh : Granit, porfirisdiorit, porfiris sienit, dan porfiri.
 Batuan beku luar atau batuan beku effusive : Batuan beku macam ini terjadi
dari magma yang mencapai permukaan bumi, kemudian membeku. Proses
pembekuannya cepat sekali, sehingga dapat terbentuk kristal(hablur)Misalnya
pada tekstur porfiritik.
Contoh : Batu granit

2) Batuan Sedimen
Batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami penghancuran
oleh pengaruh cuaca, kemudian diangkat oleh tenaga alam seperti air, angin,
gletser, dan diendapkan di tempat lain, sehingga terbentuk batuan sedimen.
Berdasarkan proses terjadinya batuan sedimen dibedakan atas :
 Batuan Klastik atau Mekanik yang terbentuk dari gumpalan batu besar yang
diangkut dari lereng gunung melalui air hujan lalu diangkut oleh arusd sungai
dan kemudian diendapkan di daereah hilir dalam bentuk pasai yang susunan
kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Ini berarti pengendapan itu
melalui proses mekanik.
Contoh batuan klatik yaitu :
 Batuan organis, dibentuk dari penumpukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan.
Contoh batu karang.
Contoh : batu konglongmerat
3) Batuan Metamorf
Adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses metamorfosis yaitu
suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekan dan suhu yang sama-sama
meningkat.
Batuan metamorfosis diklasifikasikan sebagai berikut.
 Batuan metamorfik termik (kontak): adalah batuan yg terbentuk karean
kanikan suhu.Misalnya batuan kapur berubah menjadi marmer/pualam.
Contoh : tambang marmer di Ciputat ,bandung dan Tulungagung
 Batuan metamorf dinamik : adalah batuan yang terbentuk akibat tekanan datri
lapisan di atasnya dalam waktu yang lama.Batuan metamorf dinamik disebut
juga batuan metamorf kinetis. Contoh batu tulis (sabak) yang berasal dari
tanah liat.
 Batuan metamorf kontak pneumatolotik adalah batuan yang terbentuk akibat
adanya penembagan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur lain (zat lain).
Contoh: kuarsa yang dalam proses metamorfosisnya disusupi unsur
boron akan menghasilkan turmalin, sedangkan jika disusupi fluorium akan
menghasilkan topas.
Contoh : Batu sabak

3. Jelaskan penamaan batuan beku !


Jawab :
Cara penamaan batuan ada 3 yaitu :
1). Struktur batuan beku
Struktur dalam “hand spaciment sample “ :
Masif : tidak ada lubang gas
Vesikuler : berlubang karena keluarnya gas.
Skaria : berlubang besar dan tidak teratur
Amigdaloidal : lubang-lubang gas terisi mineral sekunder (kalsit, silica).
Xendith : adanya fragmen batuan lain masuk dalam batuan beku.
2). Tekstur batuan beku
Derajat Kristalisasi ada holokristalin, holohialin dan hipokristalin.
Granularitas ada fanerik (halus, sedang, kasar dan sangat kasar) dan afanitik
(sangat halus)
Bentuk Kristal ada euhedral, subhedral dan anhedral.
Hubungan antar Kristal ada equigranular dan inegranular.
3). Komposisi mineral terdiri dari mineral felsik dan mineral mafik.

Jelaskan penamaan batuan sedimen !


Jawab :
Penaman batuan sedimen secara deskriptif, tergantung pada data pemerian (data
deskriptif) yang meliputi warna, tekstur, struktur dan komposisi. Pembagian batuan
sedimen silisiklastika umumnya berdasar ukuran butir, ditambah dengan bentuk butir,
struktur dan komposisi (Tabel 3.9), yaitu :
1. Rudit (f > 2 mm), termasuk breksi (fragmen meruncing), konglomerat (fragmen
membulat). Apabila komposisi fragmen batuan secara megaskopik dapat diamati,
maka penamaaan tambahan dapat diberikan berdasarkan komposisi utama fragmen
batuan tersebut. Misalnya breksi andesit, breksi batuapung, konglomerat kuarsa.
2. Arenit, adalah batuan sedimen berbutir pasir (batupasir). Penamaan batupasir ini
dapat ditambahkan berdasar kenampakan struktur sedimen (contoh batupasir
berlapis, batupasir silangsiur), atau komposisi penyusun utamanya, misal batupasir
kuarsa.
3. Lutit, terdiri dari batu lempung, batu lanau, dan serpih. Batulempung berbutir
lempung, batulanau tersusun oleh mineral/fragmen batuan berbutir lanau. Serpih
adalah batulempung atau batulanau berstruktur laminasi.
Tabel 3.9 Penamaan batuan sedimen klastika secara megaskopis (Huang, 1965).

Tekstur/Str Komposisi
Nama batuan Ciri-ciri khas
uktur mineral/fragmen

Rudit Komposisi sejenis Konglomerat Fragmen umumnya


(2 – 256 atau campuran, bulat atau agak
mm) terutama dengan membulat
rijang, kuarsa, granit,
kuarsit, batugamping
dll.

Fragmen umumnya runcing,


Breksi dan menyudut

Arenit Terutama kuarsa Arenit atau Pemilahan baik dan


(1/16 – 2 25%, felspar kalium batupasir bersih
mm) atau plagioklas 10- kuarsa
25%.
Pecahan batuan: Pemilahan jelek, warna abu-
basal, riolit, Arkose abu kemerahan
batusabak dll.
Mineral mika, serisit, Batupasir felspatik Lebih dewasa dari arkose
klorit, bijih besi. Graywacke antara graywacke dan arenit

Lutit Umumnya mineral Batu lanau Antara batupasir dan


(1/16 – lempung, kuarsa, serpih
1/256 mm) opal, kalsedon, klorit
dan bijih besi. Serpih Mudah membelah, tidak
Batulumpur plastis, bila dipanasi
Batulempung menjadi plastis

Jelaskan penamaan batuan metamorf


Jawab :
Penamaan batuan metamorf didasarkan atas tekstur, struktur dan komposisi mineral
yang menyusun batuan tersebut.
1) Tekstur batuan metamorf terdiri dari bentuk butir granoblatik (terdiri dari mineral
granular), lipidoblastik (terdiri dari mineral-mineral pipih), dan nomatoblastik
(terdiri dari mineral-mineral orthorombik).
2) Stuktur batuan metamorf
Struktur Foliasi
a. Struktur Skistose : struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih
(biotit, muskovit, felspar) lebih banyak dibanding mineral butiran.
b. Struktur Gneisik : struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral granular,
jumlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.
c. Struktur Slatycleavage : sama dengan struktur skistose, kesan kesejajaran
mineraloginya sangat halus (dalam mineral lempung).
d. Struktur Phylitic : sama dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan
kesejajarannya sudah mulai agak kasar.

Struktur Non Foliasi


a. Struktur Hornfelsik : struktur yang memperlihatkan butiran-butiran mineral relatif
seragam.
b. Struktur Kataklastik: struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap
batuan asal.
c. Struktur Milonitik : struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi
mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus.
d. Struktur Pilonitik : struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan
yang berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur
milonitik, malah mendekati tipe struktur filit.
e. Struktur Flaser : sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk
lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.
f. Struktur Augen : sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir
felspar dalam masa dasar yang lebih halus.
g. Struktur Granulose : sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran
beragam.
h. Struktur Liniasi : struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk
jarus atau fibrous.

4. Jelaskan reaksi bowen !


Jawab :

Reaksi Bowen adalah gambaran bagaimana magma merubah bentuk mineral


sebagai akibat dari proses pendinginan. seorang petrologist yang bernama Norman
Bowen (1887- 1956) telah menyelesaikan eksperimennya pada awal tahun 1900-an
yang mendukung teori granit. beliau menemukan bahwa magma basalt mendingin
secara lambat dan membentuk mineral tertentu. Bowen menyimpulkan dua bagian
unit proses reaksi pendinginan dan dia menamakan reaksi tidak menerus dan reaksi
menerus. Seri rekasi Bowen merupakan urutan mineral-mineral yang dihasilkan dari
proses pendinginan magma. berikut dibawah ini adalah gambar Seri Reaksi Bowen.
Perhatikan gambar diatas, dimana Seri Reaksi Bowen terdapat dua deret
kristalisasi, yaitu reaki menerus (contineous series) dan reaksi tidak menerus
(discontinuous series). Seri Reaksi Tidak Menerus yang terlihat pada gambar dimulai
dari mineral olivin, kemudian piroksin, kemudian ampibol dan kemudian biotit.
perubahan bentuk mineral tersebut diakibatkan oleh drajat temperatur yang menurun.
Seri Reaksi menerus terlihat pada gambar adalah Plagioklas Feldspar, yang
dimaksudkan disitu adalah kristalisasi plagioklas yang terbentuk akibat temperatur
yang tinggi menghasilkan berbagai macam bentuk mineral dengan kalsium tinggi
yaitu anortite. kemudian terjadi penrunan temperatur yang akhirnya mineral
mengalami kristalisasi sehingga menghasikan meneral yang kaya dengan
sodium bitoenit, labradorite, andesin, oligoklas dan akhirnya albit.
Penurunan temperatur terus berlanjut, sehingga dua seri tersebut bergabung dn
menghasilkan urutan meneral alkali feldspar, muscovite dan quartz. Mineral-mineral
yang terbentuk pada seri reaksi Bowen dapat dibagi menjadi duakelompok yaitu :
 Mineral felsik : pada umumnya berwarna cerah/terang, mengandung Mg dan Fe
yang rendah dan silika yang tinggi. mineral tersebut adalah: plagioklas, k-
felspar, muskovit dan kuarsa.
 Mineral mafik : umumnya berwarna gelap, mengandung Mg dan Fe yang tinggi
dan silika yang rendah, mineral tersebut adalah olivin, piroksen, hornblenda, dan
biotit.

5. Jelaskan tentang foliasi beserta diagramnya !


Jawab :
Foliasi di geologi mengacu pada perlapisan berulang di batuan metamorf. Setiap
lapisan dapat setipis selembar kertas hingga setebal satu meter. Kata foliasi berasal
dari bahasa latin folium yang berarti "daun", dan mengacu pada struktur planar
berlembar. Foliasi disebabkan oleh gaya geser (tekanan yang mendorong bagian-
bagian berbeda dari batuan dari berbagai arah ), atau tekanan diferensial. Lapisan-
lapisan tersebut berbentuk sejajar dengan arah gaya geser, atau tegak lurus arah
tekanan terbesar. Batuan metamorf non-foliasi biasanya terbentuk akibat terrkena
tekanan diferensial atau gaya geser yang tidak begitu signifikan pada batuan. Foliasi
biasa ditemukan di batuan yang dibentuk akibat metamorfisme regional yang umum
di formasi sabuk pegunungan (sabuk orogenik)
Secara teknis, foliasi adalah setiap bidang planar tertekan pada batuan. Batuan
mengalami foliasi. seperti metamorfisme prograde pada batu lumpur, batu
sabak, filit, sekis, dan gneis. Belahan slatey yang umum pada batu sabak terjadi
akibat orientasi mikroskopik dari kristal - kristal filosilikat. Pada gneis, foliasi
biasanya digambarkan sebagai pita - pita yang tersusun akibat segregasi fase - fase
mineral.
6. Jelaskan perbedaan pembentukan mineral dengan batuan !
Jawab :
Perbedaan utama antara mineral dan batuan
Batuan yang terbentuk dari kombinasi dari satu atau lebih mineral atau
negara mineral, sedangkan zat mineral yang stabil pada suhu kamar, dengan
rumus kimia dan memiliki nomor atom.
Batu ditandai dengan jenis mineral, tekstur dan permeabilitas ; sementara
mineral dicirikan oleh estuctura, kekerasan, gloss, kejelasan, warna, belahan dada,
fraktur.
Batuan diklasifikasikan sebagai beku, sedimen dan metamorf ; sementara mineral
diklasifikasikan sebagai silikat dan non-silikat.
Batu dapat ditemukan hampir di mana-mana dan bebas, sedangkan mineral
mungkin langka dan langka ; mengapa harga bervariasi.
Batu-batu yang digunakan dalam konstruksi, sebagai senjata (mengingat
masa lalu) dan untuk mengekstrak mineral; sementara mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh, dan mengatur fungsi tubuh tertentu, membantu dalam pembentukan
tulang dan gigi, pembekuan darah dan perkembangan otot.
Contoh batu : granit, batu kapur, pasir dan konglomerat.
Contoh mineral : emas, perak, kuarsa, mika dan feldspar.

7. Jelaskan tentang metaorit !


Jawab :
Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan planet Bumi. Disebut
juga meteor setelah menembus atmosfer bumi tetapi belum mencapai permukaan
bumi. Meteor merupakan asteroid kecil dari luar angkasa yang tertarik oleh gravitasi
Bumi, ketika memasuki atmosfer bumi terjadi gesekan udara di lapisan ionosfer
menyebabkan meteor panas dan terbakar menimbulkan cahaya terang sehingga
kadang kala disebut bintang jatuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://sites.google.com/site/batudanmineral/perbedaan-batuan-dan-mineral
https://id.wikipedia.org/wiki/Meteorit
http://agoessarwono60.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-batuan.html
http://geoenviron.blogspot.com/2011/11/analisis-batuan-metamorf-batuan-asal.html
https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-sedimen/
https://id.scribd.com/document/322060512/Penamaan-Batuan-Berdasarkan-Klasifikasi-IUGS

Anda mungkin juga menyukai