Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertama tama perlu kita ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasayunani yaitu lithos
artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitulapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalanrata-rata 1200 km.Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud
batuan bukanlah benda yangkeras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga
dalam bentuktanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.Sepanjang sejarah,
manusia selalu terpana oleh tinggi dan besarnyagunung. Mereka menganggap gunung adalah
tempat suci, tempat bersemayamTuhan. Orang Jepang mensyakralkan gunung Fuji. Dewa-dewi
orang Yunanitinggal di Olympus. Pegunungan Himalaya merupakan tempat dewanya orangIndia
dan Tibet.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disimpulkan rumusanmasalahnya yaitu:1. Apa


pengertian dari litosfer?2. Bagaimana batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya?3.
Bagaimana susunan lapisan bumi?

C. Tujuan
1. Mampu mendeskripsikan pengertian litosfer.
2. Mampu menjelaskan batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya.
3. Mengetahui susunan lapisan- lapisan bumi

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Litosfer

Litosfer berasal dari bahasa yunani yaitu litos artinya batu dan Sphareberarti bulatan.Secara
harfiah litosfer artinya “lapisan batu” (the stone sphere).

Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahankurang lebih 1200
km.Ahli-ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalampengertian yang lebih terbatas yaitu
kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak(crust).

B. Batuan Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (IgneousRock), Batuan Sedimen
(Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf).Proses terbentuknya ketiga macam batuan
tersebut berbeda-beda. Induk dariketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah
larutan silikatyang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.

1. Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan bekuadalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yangmembeku menjadi padat,
dengan sekitar 80% material batuan yang menyusunbatuan kerak bumi adalah batuan
beku.Berdasarkan tempat terbentuknyamagma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:

a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsungperlahan-lahan ketika masih
berada jauh di dalam kulit bumi. Contohbatuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.

b. Batuan Beku Gang/Korok

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antaradapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap di antaralapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsunglebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua
besar.Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuanbeku korok.

c. Batuan Beku Luar

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magmamembeku di permukaan
bumi (seperti magma hasil letusan gunungberapi). Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit,
andesit, obsidin,scoria, batuan apung (bumice).

iii
4

Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2,yaitu:

a. Batuan beku mineral ringanTersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang,


mudah pecah,dan banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam
b. Batuan beku mineral beratTersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap,
sukarpecah, dan kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimenmerupakan batuan mineral yang telah terbentukdipermukaan bumi yang


mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas darihasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin,maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau
tersedimentasi danterjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengerasdan
menjadi bantuan sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu:

A. Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan olehair sungai, danau,
atau air hujan.

B. Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuanoleh angin.

C. Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan olehgletser

Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5, yaitu :

a. Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat.

b. Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.

c. Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau.

d. Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.

Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu:

a. Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubahsusunan kimianya.


Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi.

b. Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadiperubahan struktur kimia.
Contohnya batu kapur, gipsum, gamping.

c. Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhlukhidup). Contohnya


terumbu karang.
5

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan Malihanadalah batuan yang telah mengalami perubahan, baiksecara fisik maupun kimiawi,
sehingga berbeda dari batuan induknya terbentukkarena terjadinya penambahan suhu atau
penambahan tekanan yang tinggi danterjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.Berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya batuanmetamorf dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruhsuhu tinggi. Suhu tinggi
karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitarbatuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill. Pada
zona ini banyakditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur,contohnya besi,
timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareousshale.

b. Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena tekananyang tinggi, dalam waktu yang
lama, dan dihasilkan proses pembentukankulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah
berlawananmenyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristalkembali.
Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate).

c. Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gasdari magma. Contohnya
kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin,dengan gas florin menjadi topas (permata kuning)

Perubahan Batuan Penyusun Litosfer

Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan.Berdasarkan karakter
perubahan yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakanmenjadi beberapa kategori sebagai
berikut:

a. Pelapukan

Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisik dan kimiawi. Pelapukankimiawi, yaitu
pelapukan yang terjadi karena perubahan komposisi kimiawi;pelapukan ini menyebabkan batuan
mengalami perubahan komposisi kimia;agen utama penyebab pelapukan tipe ini adalah air.
Pelapukan fisik adalahpelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti
pecahnyabatuan karena akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahantemperatur;
pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi fragmen-fragmen batuan yang lebih kecil.
Proses pelapukan ini terjadi di permukaanbumi, dimana batuan (litosfer) mengalami kontak
dengan atmosfer danhidrosfer serta biosfer.

b. Deformasi

Yaitu perubahah fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi initerjadi di bawah
permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan dantubuh-tubuh batuan beku atau metamorf
6

c. Perubahan jenis batuan

Menyebabkan suatu jenis batuan menjadi jenis batuan yang lain , seperti daribatuan beku
menjadi batuan sedimen atau batuan, dari batuan sedimenmenjadi batuan metamorf atau batuan
beku, atau dari batuan metamorfmenjadi batuan sedimen atau batuan beku. Pembicaraan tentang
perubahanjenis batuan ini dilakukan ketika kita berbicara tentang petrologi. Di sini kitaberbicara
tentang siklus batuan. Proses perubahan jenis batuan ini terjadi dilitosfer secara keseluruhan
mulai dari permukaan bumi bahkan sampaimantel. Proses ini melibatkan seluruh agen
geomorfologi, gerak-geraktektonik, dan temperature

d. Susunan Bumi

Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai darilapisan terluar sampai
terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atasinti luar dan inti dalam.Litosfer disebut
juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1. Lapisan sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusunatas logam silisium
dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL2 O3. Pada lapisan sial (silisium dan
alumunium) ini antara lain terdapatbatuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor,
dan batuan lainyang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerakbersifat
padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.Kerak bumi ini terbagimenjadi dua bagian yaitu:

a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granitdibagian atasnya dan
batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yangmerupakan benua.

b. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di lautpada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yangpaling bawah tersusun dari batuan beku
gabro dan peridolit. Kerak inimenempati dasar samudra.

2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusunoleh logam logam
silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 danMgO lapisan ini mempunyai berat jenis
yang lebih besar dari pada lapisansial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral
ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipatelastis dan mepunyai
ketebalan rata rata 65 km.
7

Perkembangan Bentuk Muka Bumi

A. Teori kontraksi
Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana tahun 1847 dan Elie de Baumant tahun
1852.Teori kontraksi menyatakan bahwa kerak bumi mengalami pengerutan karena pendinginan
di bagian dalam bumi akibat konduksi panas.Pengerut-pengerutan itu mengakibatkan bumi
menjadi tidak rata.Keadaan itu dianggap sama seperti sebuah apel yaitu jika bagian dalamnya
mengering maka kulitnya akan mengerut.

Kelemahan teori kontraksi ialah bahwa bumi tidak akan mengalami penurunan suhu yang sangat
drastis. Di dalam bumi terdapat banyak unsur radioaktif yang selalu memancarkan panas
sehingga ada tambahan panas bumi. Selain itu,reaksi –reaksi kimia antarmineral di dalam bumi
dan pergesekan kerak bumi akan menimbulkan panas.

B. Teori Laurentina-Gondwana

Teori laurentina-Gondwana dikemukakan oleh Edward Zeuss tahun 1884 dan frank B.Taylor
tahun 1910.Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat dua benua di kedua kutub
bumi.Benua-benua tersebut di beri nama Laurentina(Laurasia) dan Gondawa. Kedua benua itu
bergerak secara perlahan kea rah ekuator sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua
seperti sekarang.Teori ini di yakini oleh para ahli namun penyebab terpecahnya benua-benua
tersebut belum dapat di temukan.
8

C. Teori Apungan Benua

Alfred Lothar Wegener pada tahun 1912 mengemukakan teori apungan benua.Menurut teori ini,
dipermukaan bumi pada awalnyahanya terdapatsebuah benua besar Pangea dan sebuah samudera
Phantalasa.Benua tersebut kemudian bergeser secara perlahan kea rah ekuator dan barat
mencapai posisi seperti sekarang. Teori ini di perkuat dengan adanya kesamaan garis pantai
antara Amerika selatan dan Afrika,serta kesamaan lapisan batuan dan fosil-fosil pada lapisan
kedua di daerah tersebut.

D. Teori Konveksi

Teori konveksi mengemukakan bahwaterjadi aliran konveksi ke arah vertikaldalam lapisan


astenosfer yang agak kental.Aliran tersebut berpengaruh sampai kekerak bumi yang ada di
atasnya. Alirankonveksi yang merambat ke dalam kerakbumi menyebabkan batuan kerak
bumimenjadi lunak. Gerak aliran dari dalammengakibatkan permukaan bumi menjaditidak rata.
Pengikut teori konveksi diantaranya bumi adalah Harry H.Hess. Hess berpendapat bahwa aliran
konveksi yang sampai ke permukaanadalah di mid oceanic ridge (punggung tengah laut). Di
puncak mid oceanic ridge, lava terusmengalir kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku
membentuk kerak bumi baru.
9

Teori Lempeng Tektonik

Teori lempeng tektonik berasal dari hipotesis pergeseran benua (continental drift) yang
dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912. Teori lempeng tektonik dikembangkan untuk
memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh
litosfer bumi. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Lapisan pertama
adalah litosfer yang terdiri atas kerak bumi dan selimut bumi bagian atas yang kaku dan padat.
Lapisan kedua adalah astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalair seperti cairan
dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama. Lapisan selimut bumi
di bawah astenosfer sifatnya lebih kaku. Penyebabnya adalah tekanan yang sangat tinggi

.
10

1) Batas Lempeng (Plate Boundary)

Ada tiga jenis batas lempeng berdasarkan cara bergeraknya. Tiga jenis batas lempeng tersebut
adalah sebagai berikut.

a) Batas transform (transform boundaries), terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami
gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault).
Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan
pengamat) atau dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar
jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
b) Batas divergen/konstruktif (divergent/contructive boundaries), terjadi ketika dua lempeng
bergerak menjauh satu sama lain. Pada batas ini ditandai dangan terbentuknya kerak bumi
baru karena naiknya materi dari astenosfer yang biasanya membentuk punggung laut. Mid
oceanic ridge dan zona retakan (rifting) adalah contoh batas divergen
c) Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries), terjadi jika dua lempeng
bertabrakan sehingga salah satu lempeng menghunjam ke bawah (subduction). Palung laut
yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam
banyak mengandung hidrat (air), Kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan dan
bercampur dengan mantel kemudian terjadi pencairan sehingga menyebabkan aktivitas
vulkanik. Contohnya, Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan Busur Pulau Jepang
(Japanese Island Arc).

Jenis Lempeng

Pada saat ini di permukaan bumi terdapat tujuh lempeng utama yaitu sebagai berikut;

A)Lempeng Afrika, meliputi Afrika - lempeng benua


11

B) Lempeng Antartika, meliputi Antartika - lempeng benua.

C) Lempeng Australia, meliputi Australia (bergabung dengan Lempeng India, 50 - 55 juta tahun
yang lalu) - lempeng benua.

D) Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - lempeng benua.

E) Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - lempeng benua.

F)Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - lempeng benua

G) Lempeng Pasifik, meliputi Samudra Pasifik - lempeng samudra

Lempeng-lempeng kecil di permukaan bumi yaitu sebagai berikut;

a)Lempeng India b)Lempeng Arabia c)Lempeng karibia

d)Lempeng Juan de fuca e)Lempeng Cocos f)Lempeng Nazca

g)Lempeng Filipina h)Lempeng Scotia

TENAGA PENGUBAH BENTUK MUKA BUMI

A.Endogen.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun
permukaan bumi. Jenis tenaga endogen di antaranya vulkanisme, seisme, dan tektonisme.

(1) Tektonisme

Tektonis merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
perubahan letak lapisan permukaan bumi secara mendatar atau vertikal, baik yang
mengakibatkan putusnya hubungan batuan maupun tidak. Gerakan tektonis dapat dibedakan
menjadi epirogenesa dan orogenesa.

a) Epirogenesa

Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat
dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah meliputi wilayah yang
luas. Gerakan epirogenesa ada dua macam yaitu sebagai berikut.
12

(1) Epirogenesa positif, yaitu gerakan dengan arah ke bawah menyebabkan daratan mengalami
penurunan seolah-olah permukaan laut menjadi naik. Penyebab gerakan adalah adanya tambahan
beban, misalnya adanya sedimen yang sangat tebal di suatu lembah yang sangat luas di kulit
bumi.

(2) Epirogenesa negatif, yaitu gerakan dengan arah ke atas menyebabkan naiknya permukaan
daratan seolah-olah permukaan laut menjadi turun. Penyebab gerakan adalah pengurangan beban
lapisan kerak bumi, misalnya lapisan es di daratan yang mencair.

b) Orogenesa

Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit.
Orogenesa merupakan proses pembentukan gunung atau pegunungan akibat adanya tabrakan
lempeng benua, tabrakan sesar bawah benua dengan lempeng samudra, perekahan kontinen, atau
pergeseran punggung samudra dengan benua. Berikut ini adalah beberapa bentuk muka bumi
akibat gerakan orogenesa.

(1) Lipatan

Struktur batuan akan mengalami pelipatan jika terkena suatu tekanan yang lemah, tetapi
berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama. Besarnya tekanan masih di bawah titik patah
batuan sehingga dapat ditahan oleh sifat plastis batuan. Bagian puncak lipatan disebut antiklinal
sedangkan bagian lembah disebut siklinal. Berdasarkan sumbu lipatannya terdapat beberapa tipe
lipatan yaitu lipatan tegak (a), miring (b), menggantung (c), dan lipatan rebah (d).

(2) Patahan
13

Struktur batuan mengalami patahan jika terjadi tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan
dan berlangsung sangat cepat. Daerah sepanjang patahan biasanya merupakan pusat gempa bumi
karena selalu mengalami pergeseran. Ada beberapa jenis patahan yaitu sebagai berikut.

a)Normal fault, yaitu patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat

b) Reverse fault, yaitu patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya
berat.

c) Strike slip fault, yaitu patahan yang arah lempeng batuannya horizontal dan berlawanan.

(2) Vulkanisme

Vulkanisme adalah keluarnya magma ke permukaan bumi. Proses terjadinya vukanisme


dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke litosfer (kulit bumi). Bila penyusupan
magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam maka dinamakan intrusi magma. Bila penyusupan
magma sampai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Bentuk ekstruksi magma ada
berbagai macam.

a) Ekstrusi sentral, yaitu keluarnya magma melalui gunung berapi.

b) Ekstrusi linier, yaitu keluarnya magma melalui patahan atau garis yang memanjang

c) Ekstrusi areal, yaitu keluarnya magma terjadi pada daerah yang luas dan biasanya dekat
dengansumber magma.

Berdasarkan sifat lava dan kekuatan erupsinya, peristiwa ekstrusi magma akan menghasilkan
berbagai bentuk gunung api yaitu sebagai berikut.

a) Gunung api maar, adalah bentuk gunung api hasil erupsi eksplosif (ledakan) yang biasanya
hanya terjadi satu kali karena dapur magmanya dangkal dan volumenya kecil. Misalnya, kawah
di Gunung Lamongan yang umumnya berbentuk danau. Penduduk setempat menyebutnya ranu
(contohnya Ranu Klakah).

b) Gunung api perisai, merupakan gunung berapi yang beralas sangat luas dengan lereng gunung
yang sangat landai karena terbentuk dari lelehan lava encer. Indonesia tidak memiliki bentuk
gunung semacam ini. Contoh yang terkenal adalah di Kepulauan Hawaii bahkan seluruh
14

Kepulauan Hawaii merupakan sebuah gunung berapi perisai. Beberapa puncak gunung berapi
perisai di Kepulauan Hawaii adalah Mauna Loa, Mauna Kea, dan Kilanea.

c)Gunung api strato, terjadi karena erupsi eksplosif yang bergantian dengan efusif (lelehan).
Gunung berapi ini berbentuk kerucut.Jika di lihat penampangnya, badan gunung berlapis-lapis
dengan lapisan yang sejajar dengan lereng gunung

3) Seisme

Seisme atau gempa bumi adalah pergeseran lapisan batuan yang menyebabkan terjadinya getar
hebat. Gempa bumi pada umumnya dapat merusak permukaan bumi

A) Macam-Macam Gempa Bumi

Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut.

(1) Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.

(a) Gempa tektonik (gempa dislokasi), terjadi karena pergeseran letak lapisan kulit bum
(dislokasi). Gempa ini sering menimbulkan malapetaka yang besar.

(b) Gempa vulkanis (gempa gunung berapi), terjadi bersamaan dengan meletusnya gunungberapi
atau terjadi tidak lama sebelum dan sesudah letusan. Gempa ini terasa di sekitargunung
berapi.(c) Gempa runtuhan, terjadi bila ada tanah runtuh pada lubang atau gua dalam tanah.
Misalnya dalam tambang dan pegunungan kapur. Gempa semacam ini sifatnya lemah dan hanya
terasa pada daerah reruntuhan

(2) Berdasarkan letak hiposentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.


15

(a) Gempa dangkal, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah
permukaan bumi.

(b) Gempa menengah, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya antara 100 - 300 km di bawah
permukaan bumi.

(c) Gempa dalam, yaitu gempa yang letak hiposentrumnya pada kedalaman 300 km.

(3) Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi dua mcam sebagai berikut;

(a) Gempa laut, yaitu gempa yang letak episentrumnya berada di dasar laut. Gempa ini sangat
berbahaya sehingga sering menimbulkan gelombang pasang (tsunami).

(b) Gempa daratan, yaitu gempa yang letak episentrumnya berada di daratan. Kadang- kadang
gempa ini kuat dan merusak bangunan-bangunan yang ada di daerah itu.

B) Alat Pengukur Gempa

Seismograf adalah alat pencatat getaran gempa bumi. Seismograf ada dua macam yaitu sebagai
berikut.

(1) Seismograf horizontal, yaitu seismograf untuk mencatat getaran gempa arah mendatar.

(2) Seismograf vertikal, yaitu seismograf untuk mencatat getaran gempa arah tegaPencatat waktu
sangat penting karena setiap gelombang yang ditangkap harus ditentukan waktunya dengan tepat.
Dengan demikian dapat diketahui pusat, jenis, dan gelombang gempa. Dengan menggunakan dua
jenis seismograf dapat diketahui letak episentrum.k. Seismograf harus diletakkan pada tempat
yang stabil agar tidak mengalami gangguan lokal.

C) Cara Menentukan Letak Episentrum

Cara menentukan letak episentrum adalah dengan menggunakan tiga tempat seismograf yang
terletak dalam satu homoseista. Tiga tempat tersebut adalah tempat yang mencatat gelombang
primer pada waktu yang sama. Untuk menghitung jarak episentrum dari stasium gempa dapak
menggunakan Hukum Laska.

= {(S-P) - 1'} x 1 Megameter

∆= jarak episentrum ke seismograf

S P = waktu yang diperlukan oleh gelombang sekunder (gelombang transversal) ke seismograf =


waktu yang diperlukan oleh gelombang primer (gelombang longitudinal) ke seismograf

1 = satu menit
16

1 Megameter = 1.000 km = kecepatan gelombang primer setiap 1 menit

Setelah A didapat maka dibuatlah lingkaran dengan jari-jari sebesar A dari seismograf ke pusat
gempa. Titik potong ketiga lingkaran ini merupakan episentrum. Titik pencatatan seismograf
sebaiknya lebih dari 1, misalnya 3 seismograf sehingga dapat dibuat tiga lingkaran.

Setelah A didapat maka dibuatlah lingkaran dengan jari-jari sebesar A dari seismograf ke pusat
gempa. Titik potong ketiga lingkaran ini merupakan episentrum. Titik pencatatan seismograf
sebaiknya lebih dari 1, misalnya 3 seismograf sehingga dapat dibuat tiga lingkaran.

D) Istilah dalam Gempa Bumi

(1) Hiposentrum, berasal dari kata hypo (bawah), sentrum (pusat), ialah pusat asal mula getaran
gempa. Hiposentrum terletak di bawah permukaan bumi. Dari hiposentrum ada dua macam
getaran.

(a) Gelombang longitudinal (gelombang primer P), gelombang yang searah dengan arah pukulan
yang menimbulkan getaran. Kecepatan gelombang 7,5 - 14 km/detik. (b) Gelombang transversal
(gelombang sekunder S), gelombang yang tegak lurus dengan arah pukulan dengan amplitudo
besar. Kecepatan gelombang 3,5-7 km/detik

. (2) Episentrum, adalah tempat di permukaan bumi yang terdekat dengan hiposentrum, atau
disebut juga pusat gempa di permukaan bumi.

(3) Makroseisme, adalah daerah episentrum yang menderita kerusakan terparah.

(4) Mikroseisme, adalah getaran kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa
kecualioleh seismograf.

(5) Pleistoseista, adalah daerah yang dibatasi oleh isoseista. Daerah ini berada di sekitar
episentrum yang paling banyak mendapat kerusakan. Pleistoseista dapat juga berarti garis khayal
yang membatasi tempat yang episentrumnya mengalami kerusakan terparah akibat gempa.

(6) Isoseista, adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras
getaran gempanya.

(7) Homoseista, adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang
sama mengalami getaran gempa

E) Kekuatan Gempa

Kekuatan gempa bergantung kepada jarak episentrum dan besarnya amplitudo getaran. Makin
pendek jarak episentrum dan makin besar amplitudonya maka makin besar kekuatan (magnitudo)
gempa tersebut. Magnitudo suatu gempa adalah besarnya energi yang dilepaskan oleh pusat
gempa. Intensitasnya adalah ukuran besarnya tingkat kerusakan di suatu daerah yang terkena
17

gempa. Intensitas suatu gempa diukur dengan beberapa ukuran. Ukuran yang terkenal adalah
Skala Mercalli dan Skala Richter.

Magnitudo Klasifikasi gempa


>8 Bencana Nasional
7-8 Gempa besar
6-7 Gempa Destruktif
5-6 Gempa merusak
4-5 Gempa keras
3-4 Gempa kecil
0-3 Goncangan kecil

F) Fenomena Gempa Bumi dan Tsunami

Gempa bumi bisa disebabkan oleh berbagai sumber seperti letusan gunung berapi, tubrukan
meteor, ledakan bawah tanah (seperti uji nuklir), dan pergerakan kulit bumi. Berdasarkan
seismologi, gempa tektonik dapat dijelaskan oleh teori lempeng tektonik. Teori ini menyebutkan
bahwa lapisan bebatuan terluar yang disebut litosfer mengandung banyak lempengan. Di bawah
litosfer ada lapisan yang disebut astenosfer. Lapisan astenosfer seakan-akan melumasi bebatuan
tersebut sehingga mudah bergerak. Di antara dua lapisan ini bisa terjadi 3 hal sebagai berikut;

1) Lempeng bergerak saling menjauh, maka magma dari perut bumi akan keluar menuju
permukaan bumi. Magma yang sudah di permukaan bumi disebut lava.

(2) Lempengan bergerak saling menekan, maka salah satu lempeng akan naik/turun atau dua-
duanya naik/turun. Inilah cikal bakal terjadinya gunung atau lembah.
18

(3) Lempeng bergerak berlawanan satu sama lain. Misalnya yang satu ke arah selatan dan
satunya lagi ke arah utara.

Ketiga peristiwa di atas akan menimbulkan getaran. Getaran ini disebut gelombang seismik yang
bergerak ke segala arah. Inilah yang disebut gempa. Lokasi di bawah tanah tempat sumber
getaran disebut fokus gempa.

Jika lempeng bergerak saling menekan terjadi di dasar laut ketika salah satu lempeng naik/ turun
maka volume daerah di atasnya akan mengalami perubahan kondisi. Bila lempeng turun maka
volume daerah itu akan bertambah. Bila lempeng naik maka volume daerah itu akan berkurang.
Perubahan volume tersebut memengaruhi gelombang laut. Gelombang-gelombang yang tersedot
ke tengah laut dan kembali ke pantai sampai daratan inilah yang disebut tsunami.

B). Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Berikut ini
adalah tenaga eksogen yang berperan penting dalam merubah bentuk muka bumi.

1) Erosi (Pengikisan)

Erosi atau pengikisan adalah proses terlepasnya partikel batuan secara alamiah oleh tenaga
pengangkut yang ada di permukaan bumi. Pengikisan dapat dilakukan oleh air, angin, gletser,
binatang, tumbuhan, manusia, atau gravitasi bumi. Erosi ada beberapa bentuk antara lain sebagai
berikut.

a) Erosi glasial, yaitu pengikisan oleh gletser yang terjadi pada pegunungan tinggi atau daerah
subtropik ke atas. Biasanya es bergerak melalui lereng-lereng atau celah-celah kemudian
mengikis dasar lereng gunung dan mendorongnya ke lembah.
19

b) Erosi selokan (gully), yaitu pengikisan yang menghasilkan jurang-jurang. Apabila beberapa
anak sungai kecil berkumpul menjadi aliran sungai yang lebih besar dan deras, erosi bertambah
hebat sehingga terbentuk jurang-jurang dalam dengan lereng curam menyerupai canyon (ngarai).

c) Erosi buatan manusia (man made), yaitu erosi yang terjadi karena manusia yang menjadi
penyebab utamanya. Umumnya terjadi karena kurangnya pengertian dan desakan ekonomi.
Misalnya, hutan ditebangi serta dibakar untuk membuat ladang sehingga tanah menjadi gundu

Contoh erosi

d) Erosi rill (anak sungai), yaitu erosi yang terjadi oleh anak-anak sungai yang kecil. Bila hujan
sangat lebat dan sheet erotion meningkat. Air mengalir di permukaan tanah yang miring dan
menggumpal membentuk aliran air kemudian mengorek tanah sehingga terbentuklah jalur-jalur
yang menyerupai tali sepatu (shoestring rill).

e) Erosi tanah (soil erotion), yaitu erosi yang terjadi akibat perusakan dan pemindahan tanah
(tapsoil) sebagian atau seluruhnya. Soil erotion yang kuat terjadi di daerah yang banyak turun
hujan dan musim kering. Misalnya, terjadi di daerah lintang rendah. Penyebab pengikisan tanah
antara lain hujan, angin, kemiringan permukaan tanah, dan penyalahgunaan oleh manusia seperti
penebangan hutan.

f) Erosi air mengalir (erotion steam), yaitu pengikisan oleh air yang terdiri atas berikut ini.

(1) Solution (pelarutan), yaitu air melakukan pelarutan bila mengalir melewati batu-batuan.
Tingkat kelarutannya berbeda-beda bergantung kepada kejernihan air dan solubilitas batuan
20

.(2) Hydrolic action (kegiatan hidrolik), yaitu erosi karena efek pengangkutan dan pengangkatan
air mengalir.

(3) Corrosion (korosi), yaitu pengikisan yang bersifat abrasi. Bahan-bahan yang diangkut oleh air
biasanya bergulung-gulung atau bersama air dan turut mengikis. Erosi ini mempunyai daya larut
dan penghancuran secara kimia.

(4) Impaction, yaitu erosi yang terjadi karena pukulan terhadap dasar sungai atau pinggir sungai
oleh batuan bongkah (boolders) terutama ketika sungai banjir. (5) Attrition, yaitu erosi yang
terjadi karena gosokan dan tabrakan bahan yang diangkut oleh air menjadi pecah dan hancur
akibat bergesekan.

g) Erosi angin, yaitu pengikisan oleh angin yang terdiri atas dua macam.

(1) Batuan yang sudah pecah atau hancur akibat pelapukan dalam bentuk debu diangkut oleh
angin. Angin menggulung-gulung pecahan batu atau pasir dan kerikil. Bongkah batuan yang
tidak dapat digerakkan tertinggal di belakang.

(2) Abrasi, yaitu jenis erosi angin yang mengangkut pasir dan mengikis permukaan batuan
dengan tenaga yang sangat besar dan kuat. Erosi ini dapat juga terjadi di daerah pantai, sehingga
pantai menjadi rata.

(3) Sedimentasi

Setelah lapisan batuan dikikis oleh tenaga eksogen (air, gletser, dan angin) hasil pengikisan akan
mengalami pengangkutan seperti oleh aliran air, angin, atau gletser. Bila daya angkut tenaga
tersebut mulai berkurang maka material-material yang dibawa akan diendapkan (sedimentasi).
Sedimentasi batuan merupakan hasil dari pelapukan, erosi, dan denudasi. Sedimentasi batuan
biasanya berlapis-lapis. Bila sedimentasi batuan tersebut terdiri atas hancuran kasar maka disebut
konglomerat. Bila sedimentasi batuan tersebut bersudut tajam disebut breccie. Tempat- tempat
terjadinya pengendapan antara lain sebagai berikut.

a) Laut (marine), pengendapan terjadi di dasar laut. Hasil dari endapan berupa sisa binatang
karang, endapan pasir, dan binatang-binatang laut (plankton, lokan, ikan).

b) Sungai (fluvial), tempat endapan batuan pasir dan kerikil yang bentuknya bulat-bulat.
Biasanya akan ditutupi oleh lumpur sungai sebagai pembawa.
21

c) Danau, terjadi pengendapan yang berasal dari endapan sungai berupa lumpur, pasir, kerikil,
dan hasil dari tanah yang longsor di sekitar danau tersebut yang disebabkan air hujan. Bila
endapan terjadi di daerah rawa, maka yang paling dominan berupa bahan organis dan tanah fin

d) Daerah es (glacial), endapan berupa onggokan batuan dan kerikil. Bongkahan yang
ditinggalkan oleh sisa-sisa gletser biasanya terbentuk pada ujung gletser kemudian membentuk
es.

e) Daratan (teritis), tumpukan endapan terdapat di daerah gurun yang memanjang.

f) Pantai, disebabkan oleh ombak yang memecah pantai yang landai kemudian ditiup angin ke
darat, sehingga membentuk timbunan pasir yang tinggi.

4. Bentuk Muka Bumi Hasil Tenaga Geologi

Berbagai bentuk muka bumi ada karena aktivitas tenaga geologi, yaitu tenaga endogen dan
tenaga eksogen sebagai berikut.

a). Dataran tinggi, merupakan daerah di antara gunung-gunung yang berbentuk agak datar dan
lebih tinggi dari sekitarnya. Dataran tinggi terbentuk karena adanya danau yang kering,
sedimentasi, atau tanah yang terangkat. Contoh dataran tinggi di Indonesia antara lain Dataran
Tinggi Agam. Dieng, Toba, dan Gayo.

b). Plato, yaitu dataran tinggi yang atasnya rata serta lapisan batuannya horizontal. Misalnya,
Dieng di Jawa Tengah, Plato Wonosari di Yogyakarta, serta di bagian kepala burung Papua.

c). Dataran rendah, merupakan hasil pengendapan yang umumnya berbatasan dengan pantai.
Contohnya daratan rendah pantai utara Jawa, pantai timur Sumatra, serta Kalimantan Barat dan
Selatan.

d). Peneplain, terjadi karena pencucian terus menerus oleh air hujan pada daratan tinggi atau
perbukitan. Daerah tersebut akan rata dan memiliki batuan yang keras serta daerahnya tidak
subur. Contohnya di Banten utara.

e). Lembah, terjadi karena tenaga tektonik menenggelamkan suatu daerah sehingga membentuk
daerah yang lebih rendah dari sekitarnya. Contohnya Lembah Sindoro, Posa, dan Towuti.

I). Delta, terjadi karena hasil erosi yang dibawa oleh sungai dan diendapkan di muara sungai
secara terus menerus. Contohnya Delta Citarum, Bengawan Solo, Sungai Musi, Sungai Kapuas,
Sungai Siak, dan Delta Batanghari

Selain dataran, perubahan muka bumi juga terjadi di dasar laut. Tinggi rendahnya dasar laut
dipengaruhi oleh kerja tenaga endongen. Relief dasar laut terdiri atas delapan bagian yaitu;
22

a). Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya bermula di dasar laut dan puncaknya muncul di atas
permukaan laut. Contohnya Gunung Krakatau, Mauna Loa, dan Mauna Kea.

b). Ambang laut, yaitu ambang yang memisahkan dua laut yang dalam. Contohnya Ambang
Gibraltar.

c). Palung laut, yaitu laut dalam yang menyempit.

d). Lubuk laut, yaitu laut dalam yang melebar (trog). Contohnya Lubuk Laut Banda dan Jawa.

e). Gosong, yaitu karang yang membentuk atol.

f). Continental shelf, yaitu landas benua bagian dasar laut yang paling tepi, yang mengakibatkan
menurunnya laut secara perlahan-lahan. Kedalaman laut sekitar 200 m.

g). Continental slope, yaitu lereng benua yang merupakan bagian lereng submarine yang
berbatasan dengan continental shelf. Kedalaman laut sekitar 2.000 - 2.500 m. h. Lembah laut,
yaitu sungai yang tenggelam di dasar laut yang kemudian tertimbun oleh lumpur dan pasir laut

]
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dansphera artinya
lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar danterdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km.Lapisan kulit bumi tempat manusia hidup merupakan bagian dari
kerakbumi. Segala kejadian atau peristiwa di kulit bumi tidak terlepas dari segalaaktivitas kerak
bumi, yaitu dari poses tenaga geologis, berupa tenaga endogensebagai tenaga pembentuk muka
bumi dalam bentuk epirogenesis danorogensis, yang pada akhirnya menghasilkan relief. Tenaga
inilah yang mula-mula membentuk muka bumi dalam bentuk tinggi-rendah, menonjol, datar
ataumembentuk lekukan. Terbentuknya relief semata-mata bukanlah hasil daritenaga endogen,
namun tenaga eksogen pun ikut berperan melalui prosespelapukan, pengerosian, dan
sedimentasi.Dari hasil bentukan kedua tenaga ini, kita akan mendapatkan hamparanmuka bumi,
mulai dari puncak gunung yang paling tinggi sampai ke tepi pantai,bahkan dasar laut, agar dapat
dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas.

23

Anda mungkin juga menyukai