BAB I
III
MEMAHAMI KONSEP, PENDEKATAN,
LITOSFER
PRINSIP,ASPEK, DAN HAKIKAT GEOGRAFI
Secara berurutan, terjadinya batuan di Bumi dapat anda lihat pada siklus batuan berikut ini.
a) Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer.
b) Karena proses pendinginan di lapisan dalam bumi, di dalam korok atau di permukaan Bumi,
terjadi proses pembekuan magma menjadi batuan beku dalam, korok dan bagian beku luar.
c) Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, terbentuklah
batuan sedimen klasik.
d) Untuk pengendapan melalui proses kimiawi, hasilnya adalah sedimen kimiawi dan
pengendapan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah sedimen organik.
e) Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf dynamo, dan karena
penambahan zat lain menghasilkan batuan metamorf kontak pneumatolitik.
f) Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma akan mengalami
perubahan bentuk terlebih dahulu, jika keadaan memungkinkan, akan masuk kembali ke
dalam magma.
2. Batuan Sedimen
Batuan beku yang tersingkap dipermukaan bumi akan mengalami penghancuran
(pelapukan) oleh pengaruh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin
atau gletser dan diendapkan di tempat lain, sehingga terbentuklah batuan endapan
(sedimen).
1). Menurut proses terjadinya, batuan sedimen, dibedakan atas :
Batuan klastik dan mekanik.
Batuan klastik terbentuk dari gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung,
melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai kemudian diendapkan di daerah hilir
dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Ini
berarti pengendapan itu tidak mengalami proses kimia, melainkan hanya proses
mekanik. Contoh batuan klastik yaitu :
a. Brexi rock/batu breksi
b. Conglomerate rock/batu konglomerat
c. Sand (sandy rock, sandy soil and sand)/pasir (batu pasir, tanah pasir dan
batu pasir).
d. Tanah liat
Untuk lebih jelasnya contoh batu breksi, konglomerat, batu pasir dan baru lempung
(ada gambar).
Batuan kimiawi.
Terbentuklah melalui proses kimiawi, seperti yang dialami batu kapur di bagian atap
gua kapur. Batu kapur yang diresapi air hujan yang mengandung karbondioksida akan
larut dalam bentuk larutan air kapur. Sebagian larutan itu menetes dari atap gua dan
jatuh ke dasar gua yang kering, sebagian lagi menempel pada bagian atas gua sehingga
terbentuklah endapan kapur sebagai sebagai sisa penguapan air kapur pada saat
larutan itu menetes. Terbentuklah stalaktit dan stalakmit, yang merupakan salah satu
proses yang dihasilkan oleh batuan kimiawi.
Jenis-
jenis batuan sedimen
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses
metamorphosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu
yang sama-sama meningkat. Batuan metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Batuan metamorf termik (kontak)
Batuan metamorf termik adalah batuan yang terbentuk karena adanya kenaikan
suhu. Misalnya batuan kapur yang terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi
sehingga menjadi cair, kemudian setelah mengalami proses pendinginan berubahlah
batuan kapur tadi menjadi batu pualam (marmer). Contohnya tambang marmer yang
terdapat di Cipatat (Bandung) dan tulungagung.
b). Batuan metamorf dinamik
Batuan metamorf dinamik adalah batuan yang terbentuk akibat adanya tekanan
dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Batuan metamorf dinamik ini
disebut batuan metamorf kinetis. Contohnya batu tulis (sabak) yang berasal dari
tanah liat, yang mendapat tekanan dari lapisan atasnya.
c). Batuan metamorf kontak pneumotolotik
Batuan metamorf kontak pneumotolotik adalah batuan yang terbentuk akibat
adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain).
Contohnya, kuarsa yang dalam proses metamorfnya disusupi unsur boron, akan
menghasilkan semacam batu permata yang disebut turmalin, sedangkan jika unsur
penambahnya adalah fluorium, akan menghasilkan topas, semacam permata
berwarna kuning.
1) Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan tenaga endogen dengan
arah horizontal dan vertikal.
Menurut kecepatan geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Epirogenesa
Epirogenesa adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat
pada wilayah yang luas. Proses epirogenesa terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Epirogenesa positif adalah gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik.
(penurunan benua)
Contoh : - Tenggelamnya Benua Gondwana (disebelah selatan Indonesia)
- Tenggelamnya daratan Atlantis
b. Epirogenesa negatif adalah gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun.
Contohnya : - Naiknya Pulau Timor dan Buton.
2. Gerak Orogenesa
Gerakan orogenesa adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan
meliputi wilayah yang relatif sempit. Ini berarti terjadi pembentukan pegunungan (oros =
gunung, genesus = kelahiran) dan lipatan. Contohnya : terbentuknya lipatan pegunungan
muda Sirkumpasifik.
Lipatan (fault) yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung
dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat,
kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan terjadi karena tekanan
yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah
lipatan disebut sinklinal. yang sangat luas dinamakan geosinklinal. Ada beberapa tipe
lipatan umum:
*Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.
* Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang
porosnya yang miring.
* Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga
salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertikal.
* Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial
yang lebih besar dari yang lain.
* Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya
tangensial.
* Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
* Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai
kemiringan landai.
* Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.
Patahan (fold) terjadi karena adanya tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan, dan
SMA NEGERI 2 ENDE 5
berlangsung sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Ada tiga macam
patahan:
* Normal fault: patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat.
* Reserve fault: patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya
berat.
* Strike slip fault: patahan yang arah lempeng batuannya horisontal berlawanan arah
dengan gaya berat..
.
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam
waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah
naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok
batuan mengalami penurunan.
* Fault scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan salah satu blok
bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.
Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-
retak tapi masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal
dan dikenal dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya ada dua macam
retakan, yakni:
* Retakan yang disebabkan tekanan (shear/compression joints), umumnya terlihat paralel dengan
gejala sesar.
* Retakan yang disebabkan tarikan (tension joints), berbentuk tidak teratur dengan bidang-bidang
tidak rata dan selalu terbuka.
2) . Vulkanisme
Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi. Vulkanisme terdiri dari dua macam :
b. Ekstrusi magma adalah aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi. Ekstrusi magma
menghasilkan gunung api. Hasil ekstrusi magma yaitu erupsi. Dilihat dari bentuknya, erupsi
terdiri dari tiga jenis :
1).Erupsi Sentral, yaitu gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Erupsi
sentral akan menghasilkan macam-macam bentuk gunung api. Berdasarkan sifat
erupsinya serta bahan yang dikeluarkannya, kita mengenal 3 (tiga) bentuk gunung api,
sebagai berikut :
a). Gunung Api Perisai (tameng). Erupsinya bersifat efusif, bahan yang dikeluarkannya
hanya berwujud cair. Dengan demikian gunung api perisai landai (hanya cembung
sedikit seperti halnya perisai). Bahan yang dikeluarkan encer dan mengalir ke segala
arah serta membentuk lereng yang landai. Contohnya Gunung Kilauea, Maunaloa,
Maunakea di Kepulauan Hawaii.
b). Gunung Api Maar. Erupsinya bersifat eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit,
karena sumber magma dangkal dan sempit. Gunung semacam ini tak ubahnya seperti
sebuah cekung dengan tanggul di sekitarnya. Tidak mustahil jika gunung ini akan berubah
menjadi sebuah danau. api dengan dapur magma yang kecil dan dangkal. Puncak gunung
tidak terlalu tinggi, hanya sekali meletus dan ditandai dengan adanya kaldera atau danau
kawah.Contohnya, danau kelakah di lereng Gunung Lamongan, Danau Kelakah dilereng
c). Gunung Api Strato. Gunung api terjadi akibat erupsi yang bersifat campuran antara
eksplosif(letusan) dan efusif (lelehan)yang bergantian secara terus menerus. Bentuk
gunung api ini paling banyak di dunia. Gunung api Indonesia umumnya berbentuk strato.
2). Erupsi Linier adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang brbentuk celah memanjang.
Contohnya, erupsi Gunung Api Laki di pulau Eslandia.
3). Erupsi Areal adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma
letaknya dekat sekali ke permukaan bumi. Berdasarkan kekuatannya, erupsi gunung api
dapat dibedakan menjadi :
a). Erupsi Efusif adalah proses erupsi api yang berupa ledakan lemah.
b). Erupsi Eksplosif adalah erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat.
Tipe Letusan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api antara lain adalah :
1). Derajat kekentalan magma
2). Tekanan gas magnetik, dan
3). Kedalaman dapur magma.
Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api, dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
a. Wujud padat disebut eflata, terdiri dari :
a. Bom, yaitu eflata yang berukuran besar.
b. Lapili yaitu eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil, besarnya kira-kira sebesar biji
kemiri.
c. Pasir vulkanik, yakni eflata sebesar batuan pasir.
d. Abu vulkanik yaitu eflata halus berupa debu yang dapat di terbangkan sampai beberapa
kilometer jaunya.
e. Batu apung, yakni batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar
keluar dan cepat membeku.
b. Wujud cair
Wujud cair terdiri dari :
a. Lava yaitu aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi.
b. Lahar yaitu lumpur panas yang merupakan campuran lava dengan air dan bercampur
dengan materi-materi di permukaan bumi.
c. Wujud gas
Salah satu faktor yang menentukan kuat-lemahnya letusan gunung api adalah
kekuatan tekanan gasnya. Gas yang dikeluarkan antara lain :
a. gas belerang(sulfatar),
b. gas nitrogen,
c. gas asam arang(mofet), dan
d. uap air(fumarol).
a. Sirkum Pasifik
Sirkum pasifik merupakan pegunungan lipatan muda berusia tersier, mulai dari kepulauan
Aleut, Semenanjung Kamsyatka, Kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, Sangir Talaud, Sulawesi
Utara, Halmahera, Papua, Selandia Baru, menyeberang ke pegunungan Andes di Amerika
Selatan, menyambung ke pegunungan di Amerika dengan Kepulauan Aleut tadi.
b. Sirkum Mediterania
Sirkum pegunungan muda Mediterania bermula di daerah sekitar Laut Mediterania,
meliputi Pegunungan Atlas (Afrika Utara), pegunungan Pirenea, Apenia, Karpatia, Anatolia
Kaukasu, Himalaya, dan Arakan Yoma, lalu bersambung ke Busur dalam dan Busur luar yang
terdapat di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta persebaran Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania pada
gambar berikut :
Klasifikasi Gempa
Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan, gempa bumi digolongkan menjadi tiga jenis.
1). Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan gerak tektonik berupa retakan atau
patahan. Jenis gempa yang terkuat dan meliputi areal yang luas.
2). Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Jenis gempa ini
kurang kuat jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik dan hanya terasa di derah
sekitar gunung tersebut.
3). Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhan atap gua yang
terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur dan terowong tambang.
Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada 2 macam gempa :
1). Gempa linier, episentrumnya gempa ini berbentuk garis (linier). Gempa-gempa tektonik
umumnya termasuk jenis gempa linier, sebab “patahan” sudah tentu merupakan suatu
garis.
2). Gempa Sentral, episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan
termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.
Berdasarkan letak/kedalaman hiposentrumnya, terdapat tiga macam gempa.
a). Gempa dalam, jika letak hiposentrumnya 300-700 km.
b). Gempa intermidier (Menengah), jika hiposentrumnya terletak antara 100 km sampai 300
km.
c). Gempa dangkal, jika kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km.
Berdasarkan jarak episentrumnya, dibedakan dua macam gempa.
a). Gempa dekat (lokal), jarak episentrumnya kurang dari 10.000 m.
b). Gempa jauh, jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m.
Alat pencatat gempa (seismograf)
Seismograf terdiri dari seismograf horizontal dan seismograf vertikal.
Gelombang gempa ada 3 macam, yaitu :
1. Gelombang longitudinal atau geombang primer.
2. Gelombang transversal atau gelombang sekunder.
3. Gelombang panjang.
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Gempa
1. Seismologi ialah ilmu tentang gempa.
2. Hiposentrum, ialah pusat gempa di dalam bumi.
3. Episentrum, ialah tempat dipermukaan bumi atau permukaan laut yang tepat di atas
hiposentrum. Sering disebut juga “pusat gempa di permukaan bumi.
4. Seismograf ialah pencatat gempa.
5. Seismogram, adalah hasil pencatatan gempa oleh seismograf.
6. Pleistoseista, ialah garis pada peta yang membatasi derah yang mengalami kerusakan
terhebat di sekitar episentrum.
7. Isoseista, ialah garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan bumi dimana
intensitas gempanya sama.
8. Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami/
mencatat gelombang primer pada waktu yang sama.
SMA NEGERI 2 ENDE 13
9. Makroseista yaitu daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terberat akibat
gempa. Makroseista dibatasi oleh pleitoseista.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air,
gletser maupun sinar matahari. Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa
pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.Dalam modul ini akan dibahas satu persatu.
b. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.
Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang
dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang
dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak
batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam
pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
c. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO3).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di
Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan
kimiawi.
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
Perhatikan gambar!
c. Aliran deras
Kadang kala kita temui sungai yang pada beberapa bagianya sangat deras, sedangkan bagian
yang lain tidak deras. Aliran air sungai yang deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang
selang- seling antara batuan yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat
air melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai
menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan
terbentuk seperti air terjun pendek yang aliranya deras.
Bentang alam seperti ini disebut rapit atau aliran deras.
d. Air terjun
Air terjun terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada yang resisten yang tidak
resisten.Proses yang terjadi hampir sama dengan aliran deras.
Hanya saja, pengikisan air mengakibatkan perbedaan air yang cukup besar antara batuan
resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air jatuh dari ketinggian membentuk air terjun.
Lihat gambar di bawah ini.
Latihan
Amatilah daerah di sekitar anda! Selanjutnya sebutkan jenis jenis erosi beserta bentang
alamnya yang terjadi akibat proses eosi tersebut! Laporkan hasil tugas kepada guru
anda!
3. Bentangan alam akibat pengendapan.
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau
gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
a. Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan.
Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air
kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan
mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan.Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun tepi
luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai
yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan.
Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan
terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan
menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk
oxbow lake.
b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi
lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan
sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama ,
akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk
dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai
harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai
tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai
Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
Perhatikan gambar!
Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan,
sehingga membentuk tombolo.
Perhatikan gambar!
Perubahan lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah kepada
kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai degradasi.Degradasi di sini artinya penurunan
kwalitas maupun perusakan lahan.
Penebangan hutan yang semena - mena penyebab utama degradasi lahan. Selain itu tidak terkendali
dan tidak terencananya penebangan hutan secara baik merupakan bahaya Ekologis yang paling besar.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:
SMA NEGERI 2 ENDE 20
- Erosi
- Pestisida
- bahan radio aktif
- pupuk kimia
- deterjen
- sampah organic (terutama dari derah perkotaan )
- wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan penyebaran organisma
yang menyebabkan infeksi,
- limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.
Masalah tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini menonjol di Daerah Aliran Sungai
DAS, yang diorientasikan kepada segi- segi pemgawetan tanah dan air dengan titik berat kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.
Latihan
Amatilah lingkungan anda, adakah kerusakan yang terjadi? Bila ada jelaskan faktor penyebabnya serta apa
dampak dari kerusakan tersebut? Hasil pengamatan di serahkan kepada guru Anda!
Tugas 1
Tugas 2
SMA NEGERI 2 ENDE 22
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan tiga jenis pelapukan!
2. mengapa terjadi lembah?
3. jelasnya syarat terjadinya delta!
4. Kegiatan apakah yang paling banyak menimbulkan degradasi lahan, berikan alasannya.
5. Sebutkan bentangan alam dampak pengikisan oleh air sungai!
SOAL PAKET 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab!
1. Hiposentrum adalah….
a. Pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam
b. Pusat gempa yang terletak di permukaan bumi
c. Alat pencacat gempa yang terdiri atas seismograf vertical dan horizontal
d. Gambaran getaran bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk grafik pada pita
e. Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa
2. Gerakan dengan arah bawah menyebabkan daratan pengalami penurunan dan seolah-olah permukaan
laut menjadi naik adalah….
a. Epirogenes negative d. Gempa bumi
b. Epirogenesa positif e. Epirogenesa
c. Orogenesa
a. Horst
b. Slenk/graben
c. Antiklinal
d. Escarpment
e. Sinklinal
7. Jika dibedakan antara gerak epirogenetik dengan orogenetik, akan terlihat . . . .
a. Gerak epirogenetik lebih cepat daripada gerak orogenetik
b. Gerak epirogenetik meliputi daerah sempit
c. Gerak epirogenetik berarah tegak, gerak orogenetik mendatar
d. Gerak epirogenetik lambat, gerak orogenetik cepat
e. Epirogenetik dan orogenetik sama-sama cepat
8. Tenaga berasal dari dalam bumi yang bersifat merusak disebut . . . .
a. Gempa bumi d. Tektonik
b. Orogenesa e. Epirogenesa
c. Vulkanisme
9. Di bawah ini yang tergolong tenaga eksogen adalah . . . .
a. Erosi, gempa bumi, masswasting d. Sedimentasi, erosi, tektonisme
b. Masswasting, vulkanisme, tektonisme e. Pelapukan, erosi, masswasting
c. Gempa bumi, pelapukan, vulkanisme
10. Lapisan inti bumi yang tersusun atas unsur nikel dan besi adalah . . . .
13. Terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua di daerah Karst akibat proses ….
a. Pelapukan mekanis d. Sedimentasi marine
b. Pelapukan kimiawi e. Sedimentasi fluvial
c. Pelapukan organik
14. Intrusi magma adalah ….
a. Peristiwa yang berhubungan dengan gunung api
b. Kegiatan yang ada kaitannya dengan gempa bumi
c. Aktivitas magma yang mencapai permukaan bumi
d. Peristiwa menyusupnya magma dilapisan kulit bumi
e. Kegiatan magma yang keluar melalui sebuah lubang
15. Jenis-jenis erupsi berdasarkan sifat letusannya adalah ….
a. Erupsi, efusif, erupsi eksplosif d. Erupsi areal, erupsi linier
b. Erupsi eksplosif, erupsi linier e. Erupsi eksplasif, erupsi sentral
c. Erupsi sentral, erupsi efusif
16. Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah ….
a. Meander d. Moraine
b. Ngarai e. Stalaktit
c. Tanah Loss
17. Sedimentasi adalah ….
a. Hancurnya batuan oleh panas matahari
b. Hasil pengikisan yang dilakukan oleh air
c. Proses pengendapan material hasil erasi dan karasi
d. Peristiwa menyusupnya magma ke permukaan bumi
e. Penangkutan material oleh tenaga air
18. Batuan sedimen fluvial adalah batuan sediment yang proses pengendapannya berada di….
a. Daerah es d. Pantai
b. Sungai e. Laut
c. Danau
19. Garis yang menghubungkan tempat - tempat yang dilalui gempa dengan intesitas yang sama disebut …..
a. Homoseista d. Longitudinal
b. Isoseista e. Trasfersal
c. Makroseista
20. Erosi yang disebabkan oleh air laut disebut...
a. Insolasi d. Korasi
b. Glasial e. Abrasi
c. Deflasi
Sumber soal:Read more: Soal Geografi Litosfer:Raseco blog blogger Purworejo
http://raseco.blogspot.com/2010/05/soal-geografi-litosfer.html#ixzz1imtLoipQ
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives
SOAL PAKET 2
1. Yang dimaksud dengan kerak bumi adalah lapisan bumi paling atas . . . .
A. 10 - 40 km D. 3.470 km
B. 1.200 km E. 6.370 km
C. 1.700 km
2. Lapisan inti bumi yang padat tebalnya . . . .
A. 10 - 40 km D. 3.470 km
B. 1.200 km E. 6.370 km
SMA NEGERI 2 ENDE 24
C. 1.700 km
3. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dibagi menjadi batuan . . . .
A. beku, sedimen, dan metamorf
B. dalam, koral, dan lelehan
C. beku, sedimen, dan korok
D. beku, lelehan, dan metamorf
E. sedimen, metamorf, dan korok
4. Batuan yang magmanya membeku di saluran magma disebut batuan . . . .
A. plutonis D. beku lelehan
B. beku dalam E. beku luar
C. beku korok
5. Batuan sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen yang bundar terekat satu sama lain, disebut . . . .
A. gamping D. breksi
B. stalagmit E. konglomerat
C. stalagtit
6. Magma yang telah meleleh di permukan bumi disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. lahar hujan
C. lahar panas
7. Lelehan lumpur panas yang terjadi dari magma bercampur air dari danau kepundan yang mendidih
akibat suhu naik pada waktu erupsi disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. lahar hujan
C. lahar panas
8. Aliran lumpur yang terjadi dari efflata yang telah mendingin setelah letusan, dihanyutkan aliran air
hujan di lereng gunung disebut. . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. magma basa
C. lahar panas
9. Benda padat yang dikeluarkan dari gunung api pada waktu erupsi, disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. eflata E. batu-batuan
C. magma
10. Batu-batu besar sampai sebesar kepalan tangan yang dikeluarkan gunung pada waktu letusan di sebut
....
A. lapilli B. eflata C. bom vulkanik D. kerikil vulkanik E. batu apung
11. Penghancuran massa batuan, sedangkan batuan yang telah hancur tetap mempunyai susunan kimia
seperti semula, tidak mengalami perubahan, hanya butirannya saja yang mengecil, disebut . . .
A. pelapukan mekanik D. pengikisan
B. pelapukan kimiawi E. masswating
C. pelapukan biologi
12. Proses perubahan muka bumi yang mengakibatkan penurunan di
suatu tempat dan peninggian di tempat lain secara alami sehingga
merubah tanah menjadi rata, disebut . . . .
A. peneplain D. deskuamasi
B. denudasi E. masswasting
C. weathering
13. Muka tanah yang relatif datar menurun ke arah pantai, disebut . . . .
A. peneplain D. dataran aluvial
B. denudasi E. dataran abrasi
C. dataran rendah
14. Perubahan suhu dari dingin menjadi panas atau sebaliknya akan menyebabkan batuan menjadi retak
dan terkelupas. Proses ini disebut . . . .
A. denudasi D. masswating
B. landslide E. deskuamasi
C. subsidence
15. Proses terangkutnya partikel-partikel batuan hasil gaya perusakan oleh air mengalir, ombak laut,
angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lainnya disebut ….
A. erosi D. masswasting
B. deflasi E. sedimentasi
C. weathering
SOAL PAKET 3
Q.1)
Unsur kimi yang paling banyak kandungannya pada lapisan litosfer adalah....
A
SiO2
.
SMA NEGERI 2 ENDE 25
B
Fe2O3
.
C. CaO
D. K2O
E. MnO
Q.2) Lapisan kerak bumi paling luar dan terdiri batuan
disebut ...
A
nife
.
B
atmosfer
.
C
barisfer
.
D. litosfer
E. hidrosfer
Litosfer atau kulit bumi terdiri dari dua bagian
Q.3)
yaitu
A. lapisan SiAl dan barisfer
B. Lapisan SiAl dan lapisan pengantara
C
lapisan SiMa dan lapisan barisfer
.
D. lapisan SiMa dan lapisan SiAl
E. lapisan barisfer dan lapisan pengantar
Lempeng litosfer dapat dibedakan menjadi dua
Q.4)
yaitu
A
lempeng dasar laut dan lempeng perairan
.
B. lempeng daratan dan lempeng pegunungan
C
lempeng dunia dan lempeng benua
.
D. lempeng benua dan lempeng samudra
E. lempeng dasar laut dan permukaan
Q.5)
Dilihat dari tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi
A
sedimen marin, sedimen aeolis dan sedimen glasial
.
sedimen lakustre, sedimen akuatis dan sedimen
B.
glaial
C
sedimen lakustre, sedimen teristris dan sedimen marine
.
D. sedimen aeolis, sedimen teristris dan sedimen akuatis
sedimen aeolis, sedimen glasial dan sedimen
E.
akuatis
Q.6)
yang termasuk tenaga indogen adalah...
A. sial sima
B. sial dan barisfer
Soal Paket 4
Profil Tanah
Profil tanah adalah lapisan-lapisan tanah tertentu yang menunjukan tingkat kepadatan, ketebalan,
warna, tekstur, dan struktur yang berbeda-beda. Lapisan tersebut disebut horizon yang terbagi
menjadi beberapa horizon :
Horizon O merupakan lapisan permukaan
Horizon A merupakan zona eluviasi yang masih mempunyai banyak humus. Berwarna keabu-
abuan dan berwarna pucat.
Horizon B merupakan zona akumulasi yang sedikit sekali lapisan humusnya.
Horizon C merupakan zona terjadinya pelapukan bahan induk tanah.
Klasifikasi Tanah
Berdasarkan kesuburannya, tanah diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Tanah muda (alluvium), yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak
sehingga belum subur.
2) Tanah dewasa, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga
sangat subur. Tanah ini sangat baik untuk pertanian.
3) Tanah tua, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah berkurang.
b. gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu
tergenang air; dan
c. mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
2. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium,
tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH
bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan
(depresi).
3. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur
berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari
bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk
pasir pantai.
4. Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan
batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya
tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi.
Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan,
lereng miring sampai curam.
5. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat
merah hingga kuning.
Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 – 1000 meter, batuan induk
dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.
8. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic
(A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi
lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran
kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan
kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam.
Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering,
topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
9. Andosol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak
asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang
dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
Sifat-sifat tanah
Sifat-sifat tanah dibedakan berdasarkan :
1. Warna tanah menentukan kandungan kimia dan organik.
2. Tekstur tanah adalah besar kecilnya butir-butir tanah.
3. Struktur tanah adalah susunan butir-butir tanah yang saling mengikat sehingga membentuk
kemantapan struktur. Ada 3 jenis struktur tanah yaitu struktur tanah lepas, struktur tanah remah,
tanah berstruktur gumpal.
4. Konsistensi tanah adalah reaksi tanah apabila mendapatkan perlakuan berupa tekanan (kompres).
Konsistensi tanah dapat dibedakan sebagai berikut :
Tanah gambut, tanah kohesi adalah tanah yang lepas-lepas.
Tanah sangat gembur dapat dipecahkan dengan tenaga tangan yang halus.
Tanah gembur dapat dipecahkan dengan tenaga tangan yang lembut.
Tanah sangat teguh dapat di pecahakan dengan tenaga yang kuat.
Ekstrem teguh hanya dapat dipecahkan dengan tenaga yang sangat besar dan pecah sedikit
demi sedikit. ion hydrogen dalam larutan air
Derajat keasaman (pH) tanah adalah ukuran aktifitas tanah. Derajat keasaman tanah dapat
terbagi menjadi 3 yaitu :
Tanah yang bersifat asam dan pH dibawah 6,5 %
Tanah yang bersifat metral dan pH antara 6,6 % - 7,5 %
Tanah yang bersifat basa dengan pH 7,6 % ke atas.
5. Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya peresapan air ke dalam tanah. Yang kasar
butirnya lebih cepat meresap air sebaliknya dengan yang halus.
6. Solum tanah adalah kedalaman atau ketebalan tanah yang diukur dari permukaan sampai
batuan induk.
1. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering ditemukan sungai-sungai di
bawah tanah.
7. Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah tanah
terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan liat. Dalam musim
hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan
yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
2. Sifat-sifat tanah
3. Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng makin
curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat
pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin
besar.
4. Vegetasi (tumbuhan)
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
- Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga kekuatan
untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi.
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.
- Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan) melalui vegetasi.
Hutan paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya dan rumputnya rapat. Untuk
pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup vegetasi.
5. Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau buruk.
Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan pengaruh baik manusia, karena
dapat mengurangi erosi. Sebaliknya penggundulan hutan di daerah pegunungan merupakan
pengaruh yang jelek karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.
2. Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang
dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode
mekanik antara lain:
a. Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar
garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air, dan memperbesar resapan air.
b. Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan tanggul sejajar
dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah.
Pada tanggul dapat ditanami palawija.
c. Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan
miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng,
memperbesar resapan air dan mengurangi erosi.
d. Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng
panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat diperlambat dan mengatur aliran
air sampai ke sungai.
Metode pengawetan tanah akan sangat efektif apabila metode mekanik dikombinasikan
dengan metode vegetatif misalnya terrassering dan buffering.
3. Metode Kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah,
yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap
tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air
permukaan (run off) tetap kecil.
Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan, walaupun cukup
efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-
percobaan.
Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain Bitumen dan
Krilium. Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan
1:3, kemudian dicampur dengan tanah.
Bagaimana sampai disini, apakah Anda sudah memahami uraian materinya? Kalau belum baca
lagi, tapi kalau sudah kerjakan latihan berikut agar Anda lebih memahami materinya.
SMA NEGERI 2 ENDE 36
Erosi Tanah
Dengan adanya erosi tanah maka lapisan tanah yang subur akan hilang dan mengakibatkan lapisan tanah
yang lainnya ikut rusak. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan erosi tanah adalah sebagai
berikut :
Curah hujan yang berintensitas tinggi.
Tanah gundul atau tidak ada tanamannya, penebangan liar.
Kemiringan lereng atau topografi.
Campur potensial dan lahan kritis.
Tidak dibuatnya tanggul dan teras.
Pengembalaan liar.
Latihan Kegiatan 2
Agar Anda lebih memahami materi pelajaran tersebut, jawablah soal-soal latihan berikut ini dengan cara
menjodohkan penjelasannya di kolom sebelah kiri dengan jawaban tepatnya di sebelah kolom kanan
cukup membubuhkan huruf saja!
ATMOSFER
Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh
grafitasi bumi dan digunakan oleh bumi untuk melindungi serangan dari luar. Tebal lapisan
atmosfer adalah ± 1000 km. semakin keatas lapisan atmosfer semakin renggang. Lapisan atmosfer
ikut berotasi seperti bumi. Kecepatan rotasi yaitu 1667 km/jam. Atmosfer terdiri dari :
Nitrogen 78 %
Oksigen 21 %
Argon 0,9 %
Karbon dioksida 0,03 %
Atmosfer memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan dimuka bumi antara lain :
1. Memancarkan sinar ultraviolet
SMA NEGERI 2 ENDE 42
2. Melindungi bumi dari benda-benda angkasa
3. Memantulkan gelombang
4. Menjaga kestabilan suhu udara
5. Pasokan oksigen
6. Pemanfaatan bagi dunia industri.
Gejala-gejala di atmosfer antara lain :
1.Kabut
2.Kilat
3.Guntur.
4.Pelangi.
5.Fatamorgana.
6.Aurora.
a. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas udara yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Banyak
sedikitnya panas matahari yang diterima oleh bumi dipengaruhi oleh factor-faktor berikut.
Pemanasan udara didapat melalui dua proses antara lain :
1). Pemanasan secara langsung melalui proses :
- absorpsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar X,
dan ultraviolet. Unsur-unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hydrogen, dan debu.
- refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H₂O, awan dan partikel-partikel lain diatmosfer).
- difusi adalah sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung yang berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna
biru.
2). Pemanasan secara tidak langsung melalui proses konduksi, konveksi adveksi, dan
turbelensi.
- Konduksi adalah pemberian panas matahari pada lapisan udara bagian bawah, kemudian
lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
- Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
- Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
- Turbelensi adalah pemberian panas oleh udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke
atas.
B. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, (karena beratnya) kepada setiap
luas 1 cm bidang datar dipermukaan bumi sampai batas atmosfer. Sebaran tekanan udara
dapat dibedakan menjadi dua (1) sebaran vertikal yaitu bahwa semakin dekat ke permukaan
bumi, udara lebih rapat dan lebih berat.
C. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum menuju daerah yang
bertekanan minimum. Angin diberi nama berdasarkan arah dari mana angin itu dating bertiup.
a. Macam-macam angin
Angin Lokal
Angin lokal terdiri dari 3 macam yaitu :
1). Angin darat dan angin laut
- Angin darat adalah angin yang berhembus dari darat ke laut. Angin darat terjadi pada
malam hari.
- Angin laut adalah angin yang berhembus dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada
siang hari.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut
a). Angin darat terjadi karena zat padat lebih mudah menangkap panas dari pada air.
b). zat padat di darat diam, sehingga molekul batuan yang telah panas tetap pada tempat
semula dan terus menerus menerima panas, molekul air selalu bergerak, sehingga
molekul lain yang masih dingin menggantikan tempatnya.
c). Permukaan air yang mengkilat lebih banyak mematulkan sinar dari pada permukaan
darat yang pada umumnya kusam dan menyerap panas. Pada kondisi pemanasan
yang sama, yaitu siang hari, darat lebih cepat melepaskan panas dari pada laut. Maka
bertiuplah angin darat ke arah laut pada malam hari.
2). Angin lembah adalah angin yang bergerak dari lembah ke gunung, sedangkan angin
gunung adalah angin bergerak dari gunung ke lembah. Pada malam hari berhembus
angin gunung, sedangkan pada siang hari berhembus angin lembah.
3). Angin fohn (angin terjun) adalah angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas
di lereng sebuah pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung uap
air naik ke suatu lereng pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung
uap air naik ke suatu lereng pegunungan, sehingga suhunya turun terus menerus sampai
mencapai kondensasi dan menurunkan hujan. Angin fohn mempunyai sifat panas, kering
dan ribut sehingga sering menimbulkan kerusakan dan kerugian pada daerah yang
dilaluinya, misalnya merobohkan rumah, menumbangkan pohon-pohon, mengeringkan
tanaman, dan membuat tanaman menjadi gersang.
2). Kelembapan udara relatif yakni bilangan yang menunjukan udara dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung massa udara tersebut pada suhu yang sama.
Kelembapan udara relatif dinyatakan dalam persentase.
E. Awan
Yang dimaksud awan adalah kumpulan titik-titik air atau Kristal es di dalam udara yang
terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.
Awan dibagi dalam 4 golongan :
1). Awan tinggi (6000-12.000 meter)
a). Awan Cirrus (Ci)
Ciri-cirinya :
1. Berbentuk seperti bulu ayam
2. Awannya berdiri sendiri dan halus
3. Letaknya tinggi
4. Tidak menimbulkan hujan
5. Tidak tebal dan tidak padat
6. Berukuran kecil
b). Cirro-stratus
Ciri-cirinya :
1. Bentuknya seperti anyaman yang tidak teratur
2. Warnanya kelabu putih dan halus.
c). Cirro-cumulus
Ciri-cirinya
1. Awannya terputus-putus
2. Penuh dengan Kristal-kristal es
3. Bentuknya seperti gerombolan domba
b. Alto-stratus
Ciri-cirinya :
1. Warnanya kelabu.
2. Awannya berlapis-lapis
3. Bersifat luas
b. Stratus
Ciri-cirinya :
1. Awannya luas
2.Tingginya kurang dari 1000 meter
3. Lapisannya melebar
SMA NEGERI 2 ENDE 45
4. Terjadi karena pada lapisan inversi, terdapat cukup air.
c. Nimbo-Stratus
Ciri-cirinya :
1. Merupakan awan hujan
2. Awannya tebal
3. Bentuknya tidak beraturan
4. Berwarna putih
5. Di Indonesia jenis awan ini hanya menyebabkan hujan gerimis.
b. Cumulus-Nimbus
Cumulus-Nimbus adalah awan yang dapat menimbulkan hujan lebat disertai
kilat dan guntur.
Ciri-cirinya :
1. Volumenya besar
2. Posisinya rendah
3. Awannya tebal
4. Puncaknya melebar
5.
F. Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dari atmosfer ke permukaan
bumi dalam bentuk cair, padat, atau gas.
Proses terjadinya hujan di dahului oleh proses kondensasi yaitu peristiwa
berubahnya uap air menjadi titik air. Titik-titik air itu melayang-layang di udara
dan berkumpul menjadi bentuk yang lebih besar dan berat. Kumpulan titik-titik
air di udara dinamakan awan.
Berdasarkan prosesnya, hujan di bagi menjadi tiga macam :
1). Hujan orografis adalah hujan yang terjadi massa udara yang mengandung
uap air naik ke lereng sebuah pegunungan.
2). Hujan zenital adalah hujan yang terjadi karena massa udara yang
mengandung uap air bergerak naik secara vertikal (konveksi)
3). Hujan Frontal adalah hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara
dengan yang dingin.
Pembagian Iklim
a. Iklim Matahari
Yang dimaksud iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada
kedudukan matahari dalam perjalanan harian semu di permukaan bumi. Iklim
matahari terdiri dari :
1). Iklim tropis : 23,50LU – 23,50LS
2). Iklim subtropis : 23,50LU - 400LU dan 23,50LS - 400SL
3). Iklim Sedang : 400Lu- 66,50LU dan 400 LS - 900LS
4). Iklim Kutub : 66,50LU - 900LS - 900LS
Di Indonesia, kita mengenal 3 istilah musim sebagai berikut :
1). Musim Hujan (Oktober-April)
2). Musim Pancaroba (September dan Maret) yaitu suatu musim yang terjadi
sekitar satu bulan sebelum tiba musim hujan dan satu bulan sebelum
berakhir musim hujan.
3). Musim Kemarau.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba adalah kondisi suhu udara dan curah hujan
tidak stabil. Keistimewaan tanggal 31 Maret dan 23 September bagi daerah
yang dilewati khatulistiwa adalah :
1). Matahari terbit tepat ditimur dan terbenam tepat di sebelah barat.
SMA NEGERI 2 ENDE 46
2). Pada jam 12 siang matahari tepat di atas kepala kita.
3) Lamanya siang sama dengan lamanya malam.
b. Iklim Koppen
Iklim koppen diciptakan oleh Dr. Wladimir Koppen (1846-1940) seorang
ahli iklim dan geografi tumbuh-tumbuhan dari Unhiversitas Graz Australia.
Pembagian iklim Koppen didasarkan pada suhu udara dan curah hujan.
Keterangan :
1). Bulan kering : bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm.
2). Bulan Lembab : bulan yang rata-rata curah hujan antara 60-100 mm.
3). Bulan Basah : bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm.
Berdasarkan besarnya nilai Q (quantient) dan rumus diatas, Schmidt Ferguson
menggolongkan tipe iklim suatu daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pembagian Tipe Iklim Berdasarkan Nilai Q
Dampak El Nino dan La Nina bias merugikan dan menguntungkan. Bagi sebagian yang tidak
terkena dampak merugikan La Nina dan El Nino, hal ini menguntungkan, sebagai contoh
adalah Kenya. Negara di Benua Hitam ini berkembang dari ekspor kopi.
a. Hubungan antara pemanasan Global dan El Nino
Iklim global selalu berubah. Sebagai contoh, suhu pada awal abad ke 20 relatif
dingin, sedangkan pada tahun 1940-an sampai 1920-an sampai 1930-an relatif panas,
pada tahun 1940-an sampai 1960-an relatif dingin dan 1970-1980-an relativ panas lagi.
SOAL PAKET 1
SOAL PAKET 2
A. Tulis jawaban soal-soal berikut ini pada buku tulismu!
1. Komposisi macam-macam zat yang banyak dalam atmosfer menurut Humprey adalah sebagai berikut,
kecuali . . . .
A. nitrogen D. hidrogen
B. oksigen E. helium
C. aragon
2. Konsentrasi gas ozon (O3) terdapat pada lapisan . . . .
A. troposfer D. termosfer
B. stratosfer E. ionosfer
C. mesosfer
3. Berikut ini adalah unsur-unsur cuaca, kecuali . . . .
A. hujan
B. penyinaran panas matahari
C. suhu udara
D. tekanan udara
E. kelembapan udara
4. Peristiwa cuaca, terutama terbentuk di lapisan troposfer, karena di lapisan ini . . . .
A. terkandung zat dan gas
B. terjadi proses adiabatik basah dan kering
C. letaknya paling dekat dengan muka bumi
D. unsur-unsur radiasi matahari diserap bumi
E. terjadi gerakan udara naik
5. Batuan meteorit dan eksosfer kebanyakan hancur di lapisan . . . .
A. troposfer D. mesosfer
B. stratosfer E. termosfer
C. stratopause
6. Proses ionisasi hanya terbentuk pada siang hari, karena . . . .
A. gas oksigen dan nitrogen menyerap radiasi matahari
B. ion adalah atom gas yang hanya bermuatan listrik positif
C. konsentrasi adalah ion yang hanya terbentuk di lapisan termosfer
D. konsentrasi ion dapat memantulkan gelombang radio
E. termosfer adalah bagian atmosfer terpanas
7. Suhu udara di permukaan bumi tidak sama. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebabnya, kecuali . . .
.
A. radiasi matahari menjadi panas setelah menyentuh bumi
B. bentuk muka bumi bulat
C. kemiringan sinar matahari tidak sama
D. bumi yang menghadap matahari berputar
E. posisi bumi terhadap matahari berubah-ubah
8. Tekanan udara di atas khatulistiwa bumi selalu minimum, sebab . . . .
A. matahari selalu berada di atas khatulistiwa
B. udaranya cukup lembap
C. khatulistiwa adalah daerah konvergensi antartropik
D. suhu udaranya paling tinggi
E. tekanan udara adalah salah satu dari tiga unsur cuaca
9. Berikut ini adalah gejala-gejala cuaca, kecuali . . . .
A. angin D. hujan
B. awan E. gejala optik
C. matahari
10. Kabut yang menyelimuti Kota Jakarta yang tampak dari daerah Puncak pada pukul 06.00 berasal dari .
...
A. angin laut D. angin darat
B. angin gunung E. kabut industri
C. angin lembah
11. Gurun pasir gersang yang luas di dunia, umumnya berlokasi di daerah subtropika, sebab di daerah ini .
...
A. jarang turun hujan
B. lengas nisbi udaranya kurang dari 25%
C. bertekanan udara maksumum
D. tempat pemusatan angin pasat
E. tempat turunnya angin antipasat
12. Sebelum terbentuk awan, di angkasa terjadi proses . . . .
SOAL PAKET 3
Q.1)
Q.6)
Dari gambar dua isobar diatas dapat dihitung Gradien Barometriknya jika jarak antara kedua isobar
tersebut 100 km
A. 30,00 mb
B. 31,23 mb
C
32,33 mb
.
D. 33.30 mb
E. 34,35 mb
Pemberian panas oleh matahari pada lapisan uadar abagian bawah, kemudian lapisan udara
Q.7)
tersebut memberikan panas pada lapisan udara diatasnya disebut….
A
Aduksi
.
B. Konduksi
C
Konveksi
.
D. Turbulensi
Konveksi
E.
absorbsi
Udara di atmosfer bersifat melewati kalort (panas) tetapi kenyataannya udara di atmosfer menyerap
Q.8)
kalor, sebab….
A
Udara ikut berotasi dan berevolusi bersama bumi
.
B
Udara ditarikoleh gaya gravitasi
.
C. Udara saling
A
iklim darat, iklim laut dan iklim kutub
.
B
iklim tropis, iklim subtropis dan iklimkutub
.
C
iklim panas , iklim sedang dan iklim dingin
.
iklim darat/kontinen, iklim laut dan iklim dataran
D.
tinggi
E. iklim laut dan iklim darat
Q.11)
Apabila ketinggian bertambah 100 m maka temperature …..
A. Bertambah 0,6 oC
B. Bertambah 6 oC
C. Berkurang 0,6oC
D. Berkurang 6oC
E. Tidak berubah
B. Essay
A. PENGERTIAN HIDROSFER
Hidrosfer berasal dari kata “hidro” artinya air dan “sphere” artinya lapisan/selubung. Jadi hidrosfer
meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer.
1. Siklus Hidrologi
Proses terjadinya siklus hidrologi adalah sebagai berikut :
a. Matahari berfungsi sebagai motor pemanas, air yang ada di permukaan bumi mengalami
penguapan, kemudian uap air naik ke udara (atmosfer)
Proses penguapan air terjadi melalui proses di bawah ini :
1). Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan bumi secara langsung melalui proses
pemanasan. Misalnya penguapan air laut, air danau, air sungai, dan air rawa.
2). Transpirasi adalah proses penguapan air dalam tubuh tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
3). Intersepsi adalah penguapan air hujan yang jatuh pada daun-daun dan batang tumbuhan
sebelum sampai di permukaan tanah.
b. Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Oleh karena itu uap air akan mengalami
pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti kondensasi (debu), Kristal-kristal garam,
asam-asam belerang, abu, amoniak, sulfida, dan ion, maka terbentuklah awan.
c. Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air, terjadilah hujan.
(presipitasi).
d. Air hujan yang jatuh ke bumi akan mengalir di permukaan tanah (run off), meresap ke dalam
tanah (infiltrasi) dan sebagian lagi akan menguap (evaporasi).
e. air hujan mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju lapisan jenuh dengan air dalam
tanah (air tanah). Air dalam tanah tidak diam melainkan bergerak (baseflow). Pada bagian-
bagian tertentu keluar sebagai mata air (spring water) dalam bentuk air artesis, lalu menuju
ke sungai, danau, dan rawa-rawa. Akhirnya, aliran air tersebut akan sampai ke laut atau
Samudra.
f. Akibat pemanasan matahari, air laut kembali mangalami penguapan. Oleh karena itu terjadi
siklus air yang berulang seperti uraian dari nomor satu sampai nomor lima.
Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh – tumbuhan melalui bagian daun,
terutama stomata atau mulut daun.
Evapotranspirasi
Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi
perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-
titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan
menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu
(hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh
arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan
tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh
sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.
Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air
dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan
cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga
mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.
Infiltrasi
Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori – pori tanah.
Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan
tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di
udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu
udara turun ,5°C). Dengan demikian semakin ke tas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses
kondensasi (pengembunan).
Uap air berubah menjadi butir-butir air dan terkumpul menjadi awan atau mendung danakhirnya jatuh ke
permukaan laut/lautan sebagai hujan.
Uap air ang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap
air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai
ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh
di atas daratan sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui
resapan di dalam tanah.
Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung
dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Uap
yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensi bahan membeku, mmebentuk awan yang terdiri
dari kristal-kristal es.
Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: akibat pemanasan oleh
sinar matahari, air yang ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya menguap
membumbung ke angkasa. Setelah mencapai ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu) uap air berubah
menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagaian air hujan turun
SMA NEGERI 2 ENDE 58
di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas daratan. Air hujan yang turun di darat sebaian
disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke laut melalui sungai.
Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yang
ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan darat. Coba Anda
renungkan sejenak, apa yang dimaksud dengan perairan darat?, kemudian tuliskan jawabannya di buku
latihanmu atau di selembar kertas. Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di
darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan
Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang
dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat.
Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.
Amatilah sungai-sungai yang ada di sekitarmu, kemudian jawablah pertanyaan berikut ini: Apa yang
dimaksud dengan sungai? Setelah Anda jawab, sekarang cocokkan jawabanmu dengan jawaban berikut
ini.
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi
tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari
pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air
yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal
dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke
sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam
yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya
adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-
benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu
sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di
Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai
permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis
ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan
Indragiri di Sumatera.
b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim
kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan
Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta
sungai Brantas di Jawa Timur.
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya
banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya
sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya
belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai
konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen,
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
c. Sungai Obsekuen,
adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah
dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen,
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai
subsekuen.
e. Sungai Insekuen,
adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan
sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden
adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan)
yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.
b. Sungai Superposed,
adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis,
rektanguler dan pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).
1) Radial sentrifugal,
adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang
berbentuk kerucut.
2) Radial sentripetal,
adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
b. Dendritik,
adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh
aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
c. Trellis,
adalah pola aliran yang menyirip seperti daun
d. Rektangular,
adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
e. Pinate,
adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
f. Anular,
adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan
teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu.
Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.
a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar
sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat
air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.
b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi
ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi
pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau
lebih.
c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.
2.Danau
Pernahkah Anda melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau sekolahmu terdapat danau.
Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau yang pernah Anda lihat serta di mana danau tersebut
berada. Dari hasil pengamatan Anda tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa
danau itu merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang
menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di
danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.
Bagaimana, apakah keterangan tersebut sesuai dengan keadaan danau yang Anda amati?, kalau tidak
diskusikan dengan teman atau gurumu.
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di
Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin
(memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan
lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang
sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak
mengalir lagi ke tempat lain.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik,
Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.
1) Danau Tektonik
Yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses
patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau
ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi
air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan
danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
Yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung
meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika
terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah danau
Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau
Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
3) Danau Tektono-Vulkanik
Yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika
gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk
cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah
danau Toba di Sumatera Utara.
4) Danau Karst
Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini
terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan
terisi air sehingga terbentuklah danau.
5) Danau Glasial
Danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan
yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika
dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
Adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan
kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini
misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan,
Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.
Bagaimana, apakah dapat Anda pahami penjelasan tersebut. Kalau masih ada kesulitan Anda bisa
bertanya kepada guru Pamong maupun guru Bina Anda. Baik mari kita lanjutkan bahasan kita mengenai
rawa.
3. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal Anda terdapat
rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau
Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat
dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh tumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-
barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dll,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga
kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
4. Air Tanah
Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tersebut diperoleh? Kalau
jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita
saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah
terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan.
Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan bahwa air yang kita minum
serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat
dilakukan dengan menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air. Dimanakah air tanah
berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan
air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama.
Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter
kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga
kedalamannya mencapai 10 atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan topografi. Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah.
Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-
tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab
lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika
dibandingkan pada musim penghujan.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air
tanah dalam.
a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau dan rawa
termasuk jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air
(impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau
artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa)
dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan
tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas
bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang
kelangsungan hidupnya.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat mengamati gambar wilayah air berikut ini:
Gambar 5.
Penampang air tanah (Sumber: Sandy, 1985)
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut,
airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
Apakah jawaban Anda sesuai dengan jawaban tersebut di atas? Bagus. Dengan demikian kita dapat
menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat
di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus (Tim MGMP SMU DKI Jakarta, p. 153).
a. DAS Gemuk,
yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini,
airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
b. DAS Kurus,
yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini
luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu
tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
a. air sungai meluap, sering terjadi banjir,
b. akan terbentuk delta sungai, dan
c. dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum, sumber tenaga,
irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi dan olahraga air.
a. Air Minum
Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-
lain merupakan bagian dari perairan darat.
c. Irigasi
Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan
berbagai usaha pertanian dan perkebunan.
d. Perikanan Darat
Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lain-lain) dapat kita
jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping meningkatkan
penghasilan juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
e. Sarana Transportasi
Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai
di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
g. Rekreasi
Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita
jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
Bagaimana, apakah Anda sudah dapat memahami uraian materi pada kegiatan 2 ini, jika belum silahkan
Anda pelajari lagi pada bagian-bagian yang belum Anda mengerti, jika sudah silahkan mengerjakan soal-
soal Latihan berikut pada buku latihanmu.
Latihan
1. Pengertian
Laut adalah hamparan “kolam” asin yang lebih sempit dari samudera dan berada di sekitar
benua atau daratan dengan kedalaman yang tidak terlalu dalam. Pantai merupakan bagian daratan
yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses-proses abrasi, sedimentasi dan
pasang surutair laut. Menurut bentuknya pantai dibedakan mnjadi dua yaitu pantai landai dan pantai
terjal. Sedangkan pesisir merupkan wilayah yang berupa daratan yang masih mendapat pengaruh laut
(pasang-surut air laut dan perembesan air laut pada daratan) an wilayah laut yang masih dipegaruhi
oleh daratan (aliran air sungai dan sedimen dari darat).
2. Klasifikasi Laut
Relief yang terdapat didasar laut sebenarnya hampir sama dengan yang ada di daratan akan
tetapi memiliki nama dan istilah yang berbeda.
Paparan benua / continental shelf adalah dasar laut yang dangkal dan merupakan
daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai.
SMA NEGERI 2 ENDE 70
Punggung laut / Ridge merupakan dasar lautan yang dangkal, memanjang dan sempit
yang di kanan kirinya merupakan laut dalam.
Palung laut / Trench adalah dasar lautyang sangat dalam, memanjang, sempit dan
terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut.
Cekungan laut / Basin adalah dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyeruaisatu
baskon yang luas.
Gerakan air laut meliputi arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
ARUS LAUT
Arus laut adalah aliran air laut yang mempuyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus
laut dapat dibedakan menurut letak, suhu dan cara terjadinya.
Arus laut menurut letaknya
Arus bawah adalah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut. Misalnya arus
bawah di Selat Gibraltar
Arus atas adalah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus California.
Arus laut menurut suhunya
Arus panas adalah jika suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut disekitarnya.
Misalnya Arus teluk.
Arus digin ialah jika suhu arus laut yang lebih dingin dibandingkan dengan air laut
disekitarnya. Missal arus Labrador.
Arus laut menurut terjadinya
Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut.
Arus karena angin.
Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air).
Arus karena pengaruh daratan atau benua.
Arus karena pasang naik dan surut.
GELOMBANG LAUT
Gelombang adalah suatu bentuk punggung air yang menyerupi bentuk bukit yng dapat berubah
bentuk pada permukaan air. Aliran turbulen dan energy angin menyebabkan terjadinya perubahan
tegangan dan tekanan di atas permukaan laut. Selain karena tiupan angin, gelombang juga dapat
ditimblkan oleh adanya dislokasi dasar laut atau yang diketahui sebagai gelombang tsunami. Tinggi
rendahnya gelombang dipengaruhi oleh kekuatan gaya geser angin yang menggerakkannya. Komar
(1983) membagi gelombang menjadi tiga jenis yaitu sea, swell dan surf. Sea adalah gelombang yang
langsung dibangkitkan oleh angin. Swell adalah gelombang lanjutan dari gerakan air yang terdorong
oleh kekuatan gelombang sea. Sedangkan Surf adalah gelombang yang telah pecah mndekati garis
pantai.
PASANG SURUT
Pasang surut air laut adalah perubahan ketinggian permukaan air laut yang berlangsung secara
periodic dalam periode setengah hari. Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya
gravitasi bulan. Sela itu juga disebabkan oleh gaya grafitasi antara bumi-bulan-matahari. Hokum
gravitasi Newton menyatakan bahwa semua massa benda tarik menarik satu sama lain, dan gaya ini
tergantung pada besarnya massa serta jarak di antara massa tersebut. Sehingga dapat dipahami
Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air. Perbedaan kualitas
air laut juga dapat dilihat dari suhu, kecerahan dan salinitasnya. Keadaan suhu perairan
laut ;ditentukan oleh besar kecilnya enyinaran matahari (insolasi), letak lintang geografis daerah
tersebut dan keadaan anginnya. Suhu permukaan laut di bumi ini berbeda-beda tergantung letak
lintangnya, daerah tropis menerima penyinaran matahari lebih banyak dari pada daerah lainnya
sehingga suhu permukaan air laut di daerah tropis mencapai 30° C bahkan lebih. Sedangkan di daerah
lintnag pertengahan suhu permukaan laut berkisar antara 5°-18°C. sedangkan di daerah kutub
umumnya menerima sinar matahari dengan sudut condong sehigga pemanasan tidak focus pada
permukaan, selain itu banyak sinar yang dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga akan memabh
dingin suhu di daerah kutub.
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut dari kandungan sedimen yang dibawa
aliran sungai dan juga karena kandungan zat organic dan anorganik yang ada di laut.pada laut yang
keruh radiasi matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuha laut dan karang juga akan
kurang dibandingkan dengan air laut yang jernih. Di perairan yang dalam dan jernih fotosintesis dapat
mencapai 200 m sedangkan jika airnya keruh hanya mencapai 15-40 m. laut yang jernih merupakan
habitat yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral.
Sedangkan salinitas air merupakan kadar kandungan mineral garam dalam air laut (dnyataa
denagn gram). Garam di laut berasal dari hasil pelapukan di daratan. Hasil-hasil pelapukan ini
mengandung bermacam-macam garam yang dilarutkan oleh sungai dan dihanyutkan serta dibawa ke
laut. Cara penghitungan salinitas biasanya menghitung jumlah kadar kor yang ada dalam satu sampel
(chlorinitas) dengn rumus :
Salinitas : Chlorinitas X 1.817
Salinitas umumnya stabil meskipun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut yang memiliki kadar
garam rendah biasanya banyak dijumpai di daerah-daerah yang memiliki banyak muara sungai.
Sebagai suatu ilmu yang terus berkembang ,pengetahuan geografi juga menuntut adanya fasilitas
pendukung bagi peserta didik untuk memahaminya.Minimnya buku sumber menjadi dasar penyusunan
bahan ajar ini.Materi ini disusun untuk memenuhi kebutuhan buku penunjang bagi siswa kelas X dalam
memahami Konsep-Konsep Dasar Ilmu georafi yang terdiri dari lima bab utama. Penyajian materinya
cukup sederhana dan mudah dipahami.
Dalam setiap pokok bahasan diawali dengan penjelasan singkat dan gambar yang diusahakan
mengkonkritkan pengetahuan geografi yang sedang dipelajari.Pada setiap akhir pokok bahasan diberikan
soal-soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dipelajari.
Pemanfaatan waktu secara efisien, ketekunan dalam belajar, dan kedisiplinan dalam berlatih soal-soal
latihan merupakan kunci sukses dalam mempelajari bahan ajar ini.
Selesainya penyusunan bahan ajar ini karena kerja sama berbagai pihak,khususnya sahabat kami
Tibortius Mori S.Pd yang sekarang telah mengabdi di tempat lain.Penyusun menyadari bahwa materi ini
masih jauh dari sempurna.Untuk itu segala input pendukung sangat kami harapkan.
Mudah-mudahan bahan ajar ini dapat berguna dan bermanfaat.
Penyusun
b. Konsep Geografi
Geografi pertama kali dikemukakan oleh Erathothenes dalam tulisannya berjudul Geografika.
Geografi pada awalnya berarti tentang muka bumi yang meliputi tanah, iklim, laut, flora, maupun
manusia. Yang disebut bumi pada zaman itu adalah permukaan bumi yang masih terbatas luasnya.
Lambat-laun, manusia menyadari bahwa apa yang diketahui tentang muka bumi ternyata masih
terbatas. Fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari menumbuhkan rasa tidak puas tentang apa yang
selama ini dipelajari.
a. Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu wilayah yang di dasarkan pada garis lintang dan garis
bujur.
Contoh : Secara astronomi lokasi Negara Indonesia terletak antara 6 oLU-11o LS dan 95oBT
– 141oBT.
b. Lokasi Relatif yaitu suatu lokasi wilayah di permukaan bumi yang sifatnya dapat berubah-
ubah karena di pengaruhi daerah sekitarnya.
Contoh : Tanah yang lokasinya di daerah perkotaan biasanya harganya mahal
Berdasarkan konsep geografi di atas berikut dipaparkan tentang pengertian geografi menurut para
ahli.
a. James
Geografi adalah ilmu yang melihat keturunan gejala-gejala alam sehingga memberikan
karakteristik suatu tempat. Selanjutnya dia menyatakan bahwa geografi menyangkut
Untuk diketahui bahwa untuk pengertian geografi yang di pakai sekarang adalah menurut IGI
yang di himpun dari pengertian para ahli berdasarkan hasil Seminar and Workshop of IGI
(Ikatan Geografi Indonesia) Seminar dan Lokakarya IGI (Ikatan Geografi Indonesia) tahun 1988
di Semarang.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dan interaksi
antara manusia dengan lingkungannya dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan.
- Lingkungan fisik mempelajari tentang aspek topologi, aspek biotik, aspek abiotik.
- Lingkungan non fisik aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik.
b. Pendekatan Sistem
Suatu ruang yang merupakan satu kesatuan, dapat ditetapkan sebagai suatu sistem
keruangan (spatial sistem). Suatu ruang geografi dengan segala komponen atau sub sistemnya
membentuk system keruangan. System itu memiliki pengertian konotatif yang luas. Konsep
sistem ini dapat diterapkan pada serangkaian gejala, alat atau pesawat elektronik, dan lain-lain.
Pendekatan system merupakan metode berpikir sinetik yang di terapkan pada masalah yang
merupakan suatu sistem. Sedangkan yang dimaksud dengan metode berpikir sinetik, yaitu
metode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah
cara meninjau suatu benda atau suatu hal sebagian bahan dari keseluruhan yang besar.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu.
Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah
tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor
determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang
kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.
Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan menggunakan
pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan kombinasi antara pendekatan yang
pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat
multivariate, maka kajian bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis
yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada
SMA NEGERI 2 ENDE 77
aspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain
telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu
wilayah, sistem yang kompleks sifatnya dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang
multivariate juga.
Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai berikut.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Masalah itu
merupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua wilayah, yaitu wilayah desa dan kota.
Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. menerapkan pendekatan keruangan, seperti dicontohkan pada pendekatan pertama
2. menerapkan pendekatan kelingkungan, sebagaimana dicontohkan pada pendekatan kedua
3. menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota
Aktivitas penduduk ini dapat di tinjau dari penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya
dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi. Ditinjau dari penyebarannya,
dapat dibedakan jenis-jenis aktivitas tadi sehubungan dengan mata pencaharian penduduk.
c. Pendekatan Regional
Maksud regional adalah sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan dari dari wilayah-wilayah lainnya.
Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah tersebut tersebar.
Penekanan utama pendekatannya bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan
kepada region yang merupakan ruang atau lokasinya. Misalnya dalam melakukan study
tentang masalah kelaparan.
E. Prinsip Geografi
Prinsip geografi merupakan dasar mengkaji dan mengungkapkan gejala geografi di permukaan
bumi. Secara teoritis, prinsip-prinsip geografi adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Penyebaran
Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta dalam peta
serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal
tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang
satu dengan wilayah yang lain.
2.Prinsip Interrelasi
Prinsip interelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non-fisik.
Prinsip tersebut dapat mrngungkapkan gejala dan fakta geografi di suatu wilayah tertentu.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskrpsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang
gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi
dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
F. Aspek Geografi
Secara garis besar geografi dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu geografi fisis dan geografi
manusia. Geografi fisis mempelajari aspek fisik, sedangkan geografi manusia (geografi sosial)
mempelajari aspek-aspek sosial. Kedua aspek tersebut berpengaruh terhadap lingkungan
kehidupan manusia. Aspek fisik meliputi : relief bumi, mineral dan struktur batuan, air, cuaca dan
iklim, flora serta fauna. Sedangkan aspek sosial meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Dalam geografi aspek fisik dan aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Dalam geografi aspek fisik
dan sosial selalu berhubungan dengan disiplin ilmu lain. hubungan tersebut bersifat timbal balik
secara insentif. Untuk dapat mengetahui hubungan timbal balik antara geografi dengan disiplin ilmu
lain.
1. Aspek Fisik
Aspek geografi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia yaitu aspek fisik. Beberapa aspek
fisik yang mempengaruhi kehidupan manusia misalnya : iklim, relief, gempa bumi, air,
vulkanisme dan sebagainya. Contoh aspek fisik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia
antara lain :
b. Relief Bumi
Relief adalah tinggi rendahnya permukaan bumi. Relief bumi merupakan aspek fisik geografi
yang mempengaruhi kehidupan manusia maupun tumbuhan. Berikut adalah beberapa
pengaruh relief bumi terhadap kehidupan manusia.
c. Gempa Bumi
Gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik, sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang rawan terhadap kedua jenis
gempa tersebut. Seringnya kejadian gempa di Indonesia dipengaruhi oleh letak geologis. Secara
geologis, Negara kita berada di jalur pegunungan dan lempeng benua. Dampak yang
ditimbulkan oleh gempa bumi terhadap kehidupan di permukaan bumi sangatlah luas.
1. Adanya gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan kandungan
mineral yang terkandung dalam litosfer.
2. Adanya kejadian gempa dapat membantu arsitek untuk menentukan bentuk rumah dan
bahan yang di gunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa.
2. Aspek Sosial
Aspek sosial geografi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya penduduk,
mobilitas penduduk, dan persebaran penduduk.
a. Penduduk
Aspek sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu jumlah penduduk. Jumlah
penduduk Indonesia menepati urutan ke 4 dunia setelah RRC, India dan USA. Sedangkan di
kawasan asia tenggara, Indonesia menduduki urutan pertama. Potensi penduduk yang besar
dapat menjadi pendukung dan penghambat pembangunan antara lain :
1. Penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
2. Penduduk yang banyak dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangunan.
Contoh :
Kegiatan industri terpusat di pulau jawa, salah satu factornya adalah jumlah
penduduk. Penduduk yang banyak di pulau jawa dapat mendukung aktivitas
industri dalam hal.
c. Penyediaan tenaga kerja
f. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Sebagian penduduknya
terkosnsetrasi di pulau jawa. Dampak yang lebih luas dari penyebaran penduduk yang
tidak merata adalah sebagai berikut.
1. Pembangunan kurang merata
2. pemanfaatan sumber daya alam tidak optimal
3. di pulau jawa, lahan pertanian semakin sempit karena di manfaatkan untuk lahan
perumahan.
4. wilayah diluar pulau jawa kekurangan tenaga kerja, sehingga berdampak luar jawa
pembangunan kurang lancar.
Untuk mengatasi penduduk Indonesia yang banyak dan tidak merata, pemerintah
telah berupaya melaksanakan program transmigrasi, walaupun program tersebut
belum berhasil secara optimal.
27. Sejak tahun 2000 Indonesia banyak mengalami bencana banjir. Pendekatan geografi yang
paling tepat digunakan untuk mengetahui persebaran dan interelasi banjir itu sendiri adalah ....
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan sistem
28. Upaya dalam mengkaji fenomena geosfir khususnya terhadap interaksi antara organisme
hidup dan lingkungannya dinamakan ….
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan sistem
29. Contoh bahwa untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda
daerah sekitarnya, hal ini dapat menggunakan…
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan system
30. Gejala geografi yang terjadi pada geosfer yang tersebar di permukaan bumi dan
persebarannya tidak merata disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
31. Adanya hubungan saling terkait antara fenomena satu dengan fenomena lain yang terjadi
dalam ruang disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
32. Pengkajian fenomena geografi secara menyeluruh yang berdasarkan analisis terhadap
persebaran, interelasi dan deskripsi fenomena disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
SMA NEGERI 2 ENDE 83
33. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia disebut….
a. Aspek sosial
b. Aspek individu
c. Aspek kelompok
d. Aspek alamiah
e. Aspek non alamiah
34. Segala fenomena materi geosfir yang menjadi kajian dalam geografi dinamakan…
A. JAGAT RAYA
a. Terjadinya Jagat Raya
1). Teori Keadaan Tetap
Menurut teori ini jagat raya selalu memuai dengan kecepatan tetap dan pembentukan
materi baru terus-menerus berlangsung, sehingga dalam ruang tertentu selalu dijumpai
jumlah materi-materi yang sama. Teori ini tidak mengenal dentuman (ledakan) ke pusat
jagat raya.
2). Teori Dentuman Besar
Menurut teori ini, jagat raya berasal dari ledakan dahsyat dan galaksi akan meluas tanpa
batas, serta galaksi tersebut tidak pernah kembali ke pusat jagat raya. Semua persediaan
unsur-unsur diciptakan dalam setenga jam pertama sesudah terjadinya ledakan, sehingga
tidak dijumpai materi baru.
3). Teori Berayun
Menurut teori ini, bahwa semua materi saling menjauh dan berasal dari masa yang padat.
Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi
akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini
tidak ada materi yang rusak atau tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.
Jagat raya dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya
untuk dipelajari. Bagaimanakah proses terbentuknya jagat raya? Adakah kehidupan lain
selain di Bumi? Pertanyaan seperti ini mungkin pernah terlintas di benak kita. Sampai saat
ini, baru sebagian kecil rahasia alam semesta yang sudah terungkap melalui penelitian
secara terus-menerus.
1. Teori Terjadinya Jagat Raya
Proses terjadinya jagat raya merupakan salah satu misteri yang dicoba dipecahkan oleh manusia.
Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat raya.
a. Teori ”Big Bang”
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”. Menurut
A. SATUAN JARAK
Untuk mengetahui jarak antara benda-benda angkasa yang terdapat di jagad raya
digunakan satuan-satuan ukuran jarak sebagai berikut:
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kant
dan Simon de Laplace. Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir
bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya
terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya. penyusutan berlanjut dan terbentuk
matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat
menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.
3. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,
Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.
Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang
dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa)
tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke
Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau
planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari
Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih
kecil dan akhirnya menjadi planet.
Teori Bintang Kembar ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5. Teori Pasang
Teori Pasang pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya
berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan
Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas
Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi di dekat Matahari. Ketika bintang
mendekat atau bahkan menyerempet matahari,tarikan gravitasinya menyedot filament gas
yang berbentuk cerutu panjang.Filamen gas ini mulai membesar bagian tengah dan mengecil
di kedua ujungnya.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas
panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin
serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard
P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh
gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami
pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian
tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi
tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya (Matahari). Bagian tepi cakram berpilin lebih
Anggota tata surya terdiri dari : Matahari, Planet, Asteroid, Komet, Meteor dan Satelit.
a. Matahari
Bentuk Matahari merupakan suatu bola gas yang sangat besar. Karena demikian besarnya,
apabila berbentuk wadah akan dapat menampung lebih dari sejuta planet Bumi. Dalam
system tata surya kita, matahari berperan sebagai pusat peredaran planet. Ada beberapa yang
termasuk bagian-bagian dalam matahari antara lain :
Inti
Bagian ini belum banyak di ketahui, inti matahari adalah tempat terjadinya reaksi
termonuklir, dimana hidrogen dibentuk menjadi helium dan diubah menjadi energi
dengan suhu kurang lebih 20 juta ⁰C.
Fotosfer
Bagian yang tampak seperti piringan emas dan mempunyai suhu kurang lebih 6000
Kelvin.
Kromosfer
Pancaran cahaya yang mengelilingi fotosfer. Kromosfer ini hanya dapat dilihat memakai
teropong.
Corona
Lapisan matahari yang paling luar dan mengelilingi kromosfer. Lapisan ini hanya dapat
terlihat pada saat gerhana matahari total, dan menyerupai mahkota.
Prominences
b. Planet
Planet berasal dari kata planetair (bahasa yunani), artinya pengembara. Sidang umum
Perhimpunan Astronomi Internasional yang diselenggarakan di kota praha, ceko tanggal 24
agustus 2006 menghasilkan definisi baru tentang planet. Planet adalah benda langit yang
mengitari matahari, yang berbentuk bulat dan merupakan satu-satunya objek dominan di
orbitnya. Semua planet-planet mengelilingi Matahari sebagai pusatnya. Setiap planet mempunyai
lintasan yang berbeda. Lintasan-lintasan planet merupakan bidang-bidang berbentuk elips.
Hampir semua planet memiliki satelit, yang tidak mempunyai satelit hanyalah planet Merkurius
dan Venus. Awalnya, planet-planet pada tata surya terhitung sembilan buah, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto. Tetapi sekarang hanya terhitung delapan
planet di tata surya, karena Pluto tidak termasuk dalam criteria planet. Pluto dikategorikan
sebagai planet kerdil (dwarf planet). Berikut ini adalah gambar susunan planet pada sistem tata
surya:
Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua dengan bumi sebagai batas:
1. Planet inferior, yaitu planet-planet yang lintasannya berada di antara Bumi dan Matahari. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah planet Merkurius dan Venus.
2. Venus
Sebutan lainnya adalah “bintang kejora” atau “sahara”. Planet ini paling dekat dengan Bumi dengan
jarak 0,72 SA atau kira-kira 180 km. Sudut engolasinya sebesar 48°. Diameternya 12.104 km dengan
massa 0,82 kali massa Bumi. Gravitasi
Venus sebesar 0,88 kali gravitasi di Bumi. Rotasi planet ini berlawanan dengan Bumi. Lama
revolusinya adalah 224,7 hari dengan periode rotasi 243 hari. Temperatur permukaannya sebesar
480°C. Permukaan Venus tertutup oleh awan tebal yang mengandung asam sulfat dan hujannya
merupakan cairan paling merusak dalam tata surya. Atmosfer Venus mengandung CO 2 dengan tekanan
udara 20 kali lipat tekanan udara di Bumi. Planet Venus tidak mempunyai satelit, bulan, mau pun cincin.
4. Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari. Mars juga disebut sebagai planet Anggar atau
planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Warna merah ini disebabkan karena
panet Mars mengandung karat besi. Planet Mars memiliki massa 0,11 kali massa Bumi. Jarak Mars
dengan Matahari kurang lebih adalah 228 juta kilometer. Diameternya sebesar 6.795 kilometer. Rata-
rata suhu di Mars adalah -63°C dengan suhu maksimal 20°C dan minimum -140°C, dengan komposisi
udara yang sebagian besar karbondioksida, serta gaya gravitasi sebesar 0,38 kali gravitasi
Bumi. Keenam paling umum komponen dari udaranya adalah:
a. Karbon Dioksida (CO2): 95.32%
b. Nitrogen (N2): 2.7%
c. Argon (Ar): 1.6%
d. Oksigen (O2): 0.13%
e. Air (H2O): 0.03%
f. Neon (Ne): 0.00025 %'
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam. Di planet Mars, terdapat
sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat
5. Jupiter
Merupakan planet paling besar dalam tata surya. Berdiameter 142.800 km. Jarak dengan Matahari 780
juta km. Masa revolusi terhadap Matahari adalah 11,86 tahun. Kala rotasi Jupiter paling cepat diantara
planet lain, yaitu selama 9 jam 50 menit. Keunikan Jupiter adalah atmosfernya berotasi sangat lambat
sehingga mengakibatkan pusaran pada bagian atas atmosfernya. Ukuran noda merah tersebut lebih
besar daripada Bumi, yaitu panjangnya sekitar 30.000 km dan lebarnya 14.000 km. sekitar 85% planet
ini tersusun atas hidrogen. Campuran lainnya antara lain gas CH 4 dan NH. Planet ini mempunyai satelit
paling banyak yaitu 14 buah. Empat satelit yang terbesar ialah Io, Europa, Ganymede, dan Calisto.
Keempat satelit tersebut diberi nama “Galilean”, karena keempatnya ditemukan oleh Galileo Galilei pada
tahun 1610.
6. Saturnus
Planet ini memiliki cincin yang merupakan batuan padat bahan pembentuk bulan atau satelit. Material
tersebut tidak sempat menggumpal menjadi satelit, sehingga bahan lepas yang berceceran sepanjang
orbitnya. Hal ini diperkirakan terjadi karena sebuah satelit bergerak terlalu dekat dengan planet
induknya. Gaya tarik planet induknya yang jauh lebih besar menyebabkan satelit tersebut hancur
7. Uranus
Planet ini ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1781. Jarak Uranus dengan Matahari adalah
19,18 SA atau 2.877 juta km. Orbit kemiringannya sebesar 98° terhadap ekuator. Garis tengahnya pada
ekuatornya adalah 50.800 km. Kala revolusinya selama 84,01 tahun dengan rotasi selama 16 jam 10
menit. Struktur planet ini diperkirakan sama dengan Saturnus, hanya lapisan hidrogennya lebih sedikit.
Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. Ini terbukti dari adanya lingkaran-lingkaran
materi yang mengelilinginya. Temperatur di permukaan Uranus adalah -210°C. Massa planet ini adalah
sekitar 14,6 kali massa Bumi, dengan gravitasi sebesar 1,17 kali gravitasi Bumi. Atmosfer Uranus terdiri
atas metana, hidrogen, dan helium. Hingga saat ini Uranus memiliki 5 satelit yaitu Oberon, Umbriel,
Ariel, dan Miranda. Planet ini juga diketahui mempunyai sembilan cincin.
Dari hasil sidang umum IAU di Praha tersebut, jumlah planet sistem tata surya kita menjadi
delapan buah yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Pluto
yang dulunya termasuk planet yang terdapat dalam sistem tata surya kita, sekarang tidak
termasuk. Hal itu karena Pluto dianggap bukan planet besar, melainkan planet kerdil. Alasan
Pluto bukan termasuk planet dalam sistem tata surya kita adalah karena disekitar orbit Pluto
banyak dijumpai objek-objek sejenis berupa TNO (Trans Neptunian Objects). TNO merupakan
objek tata surya yang mengorbit atau melintas diluar orbit planet Neptunus.
3. Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah kumpulan planet kecil yang berputar mengelilingi Matahari
dan terletak antara Mars dan Jupiter. Menurut bentuknya asteroid dibagi menjadi 2 bagian.
Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-
gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas
sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek
yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76
tahun sekali.
Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek
sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga
hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Sekarang telah dikenal banyak nama komet, antara lain sebagai berikut.
Komet Kohoutek.
5. Meteor
Meteor adalah benda kosmis yang amat kecil yang biasa disebut debu, pasir atau kersik langit.
Dalam bahasan mengenai meteor, kita mengenal tiga istilah yaitu :
1) Meteoroid adalah benda langit padat yang berterbangan secara tak beraturan dan tidak
mempunyai orbit yang tetap.
2) Meteor adalah meteoroid yang masuk dalam atmosfer bumi.
3) Meteorit adalah meteor yang masuk ke dalam atmosfer bumi yang berupa batuan dan
sebagian telah hancur.
6). Satelit
Satelit berarti pengikut. Yang dimaksud dengan istilah satelit disini ialah benda langit yang
menjadi pengikut planet. Pada bagian akan dibicarakan satelit alam, yakni satelit yang
terbentuk secara alami, bersama-sama dengan proses pembentukan planet. Karena masanya
lebih kecil dan beralokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit itu beredar
mengelilingi planet tersebut. Hampir setiap planet dalam sistem tata surya kita mempunyai
satelit, kecuali Merkurius, Venus, dan Asteroid. Bumi kita mempunyai satelit yang dinamakan
Bulan. Antara planet yang satu dengan yang lain dalam sistem tata surya kita jumlahnya
berbeda-beda. Satelit bulan cukup berpengaruh terhadap kehidupan di Bumi, misalnya
berpengaruh terhadap besar kecilnya pasang surut air laut. Data statistik Bulan adalah sebagai
berikut :
a). Jarak rata-rata antara Bumi-Bulan = 384.000 km.
b). Kecepatan rata-rata orbital = 1,02 km/detik
c). Luas permukaan = 37.940.000 km2
Pergerakan Bulan
Bulan melakukan tiga macam gerak sekaligus, yaitu :
Berputar pada sumbunya (rotasi). Untuk sekali putaran (360 0) diperlukan waktu 1
bulan.
Bergerak mengelilingi bumi (revolusi). Untuk satu kali peredaran (360 0) diperlukan
waktu 1 bulan.
Bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Untuk satu kali gerakan diperlukan
waktu 1 tahun.
S
S
M
BM BM
B.1. B.3. B.2.
Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi jika bulan dalam keadaan oposisi dan terletak pada salah satu
simpul sehingga umbra Bumi menutupi bulan, maka terjadilah gerhana bulan total.
Sebaliknya jika bulan terletak disekitar simpul, sehingga penumbra Bumi menutupi Bulan
maka terjadilah gerhana bulan penumbra. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut ini.
Bayang2 tambahan l
Lintasan bulan
Bayang2 inti
Bln
Bumi Matahari
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada saat Bulan mati atau baru dan Bulan dalam kedudukan
konjungsi. Atau lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Bumi bln
Matahari
Lintasan Bulan
0 21 Maret 21 Maret
M
M M
Khatulistiwa 2 3 Sept
23½ LS (GBS) 22
M
Des
Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut pangae yang
dalam bahasa yunani berarti “ keseluruhan bumi”. Sejak tahun 1900, para ahli geologi telah
mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung diatas lapisan dalam yang lunak.
I. Beberapa teori gerakan benua yang mengemukakan sejarah terbentuknya muka bumi.
Divergen
Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen
(zona sebar pisah).
Lempeng bergerak saling menjauh ( berlawanan ).
Pada batas pergerakan akan terbentuk kerak bumi yang baru karena naiknya materi dari
lapisan mantel ( magma ) ke permukaan bumi dan membeku sehingga membentuk punggung
laut.
yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan
antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan
terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San
Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).
Bumi memiliki beberapa lapisan atau bagian. Lapisan fisis pertama yang paling dalam adalah
mesosfer. Lapisan ini cukup tebal, pejal, dan berada di kedalaman lebih dari 500 km. Lapisan
inilah yang mengurung inti bumi (inner core) dan selubungnya (outer core), inner core
berbentuk seperti bola padat, kira-kira terpusat pada kedalaman 5.150 km. Sementara di
atasnya (diapit mesosfer) terletak outer core yang cair.
Di atas mesosfer terdapat lapisan astenosfer. Yaitu lapisan yang terletak pada kedalaman 100-
300 km. Lapisan ini lebih cair dan bersifat seperti fluida. Lapisan ini terus bergerak sepanjang
waktu akibat tekanan dari lapisan yang mengapitnya. Lapisan ini merupakan asal dari magma
gunung api.
o
2). Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650).
Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya
proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah,
dan dataran.
Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya
berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian
dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan
dan lembah-lembah.
II Prinsip Dasar Teori Tektonik Lempeng dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api
dan Gempa Bumi
Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu berkisar 1,5 cm – 7,5 cm per tahun.
Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan
Kep.Madagaskar (9 meter/tahun).
Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh sekitar enam lempengan besar
dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri
Lempengan-lempengan tersebut saling bertemu di sepanjang tiga tipe garis tepi yang berbeda-beda.
Setiap tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng, gempa, dan gejala-gejala lainnya yang
berbeda-beda pula.
Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama, yaitu :
1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari
lempeng akan masuk ke bawah yang lain. Daerah hasil tumbukan tersebut membentuk suatu palung
yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Di daerah pertemuan dua lempeng,
terjadi beberapa fenomena sebagai berikut
Lempeng dasar samudera yang lebih tipis dapat didesak kebawah oleh lempeng benua yang lebih tebal
dan keras. Di tempat ini terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang. Pegunungan
di pantai Barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara itu adalah akibat
pembentukan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau-pulau itu bermunculan puncak
gunung api. Di wilayah tersebut sering terjadi gempa bumi yang kadang-kadang sangat kuat.
Menurut teori Nebula bahwa bumi kita terbentuk bersamaan dengan terbentuknya satu
system tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi pada awalnya adalah berupa gas panas
kemudian berubah menjadi cairan dan pada akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak bumi
menjadi padat mengeras.
Jika dipandang dari angkasa, bumi bercahaya seperti batu menyala-nyala dalam tata surya. Sejak
zaman phytagoras (500 SM), bentuk bumi dikenal bulat. Cladius Ptolemy mengumpulkan daftar
pengamatan intensif yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk bola. Christoper Columbus (1451-
1506) mengetahui bahwa bumi adalah bulat dan ia berpikir dapat menemukan jalan pintas
(shortcut) ke Hindia (Indies) dengan berlayar ke barat. Akan tetapi, dengan memakai nilai-nilai
Ptolemy, Columbus mendapatkan pelayarannya lebih jauh daripada yang diperkirakannya.
Bumi tidak benar – benar bulat, karena ia berotasi mengelilingi sumbunya. Bumi berbentuk dempak
(spheroid), yaitu berbentuk sebuah bola namun sedikit rata pada kutubnya, sehingga jari – jari polar
(jarak dari pusat bumi ke kutub) lebih pendek dari jari – jari ekuatornya. Rujukan internasional
tenteng dimensi bumi diadopsi oleh IUGG (International Union of Geodery and Geophysic)
mempunyai pendekatan sebagai berikut.
Jari-jari polar = 6,357 km = 3,951 mil
Jari-jari ekuator = 6,378 km = 3,964 mil
Jari-jari rata-rata = 6,371 km = 3,960 mil
Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam Bumi sebagai berikut.
1. Kerak Bumi (litosfer)
Bagian ini memiliki ketebalan 30–70 km, terdiri atas batuan-batuan basa dan masam yang
memiliki berat jenis kira-kira 2,7 gram/cm3.
Bagian atas dan bagian tengah kerak Bumi disebut lapisan sial karena sebagian besar terdiri
atas zat-zat silisium dan aluminium, sedangkan bagian bawah disebut sima karena sebagian besar
terdiri atas zat-zat silisium dan magnesium.
Kerak Bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua memiliki
ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudra.
2. Selubung Bumi atau Sisik Silikat (Astenosfer)atau Mantel
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan memiliki berat jenis 3,4–4 gram/cm 3.
Kerak Bumi dan selubung Bumi ini merupakan lapisan litosfer.
3. Lapisan antara atau Chalkosfera
Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai
material dan meningkatnya tekanan di dalam bumi secara bertahap menghasilkan panas yang
sanggup mencairkan bagian dalam bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam
sedangkan material ringan seperti silika (batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen) muncul ke
permukaan bumi dan membentuk lapisan keras kulit bumi yang pertama. Panasnya perut bumi juga
menyebabkan zat-zat kimia di dalam bumi muncul ke permukaan. Beberpa zat kimia membentuk air
dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfer. Selama lebih dari jutaan tahun secara
perlahan-lahan air berkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan
berkembang di bumi, air hujan, dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan
yang selanjutnya dibawa menuju lautan, sehingga membuat air laut menjadi asin.
1. Lapisan Inti Bumi (barisfer)
Lapisan inti yang tersusun atas unsur-unsur nikel (nikel) dan besi (ferum). Lapisan inti bumi terdiri atas
lapisan inti dalam (inner core) dan lapisan inti luar (outer core). Suhu udara pada lapisan inti dalam
dapat mencapai 5.000 derajat celcius, dengan ketebalan lapisan 1300km. Lapisan inti luar, suhunya
dapat mencapai 2.200 derajat celcius dengan ketebalan lapisan 2.250 km. Berat jenis lapisan inti bumi
adalah 9,6 gr/cm.
2. Mantel (Astenosfer)
Lapisan antara atau lapisan selubung bumi adalah lapisan yang ada di atas lapisan inti luar tersusun atas
cairan silikon pekat (magma). Lapisan ini memiliki ketebalan 2.900km.. Lapisan ini terdiri atas beberapa
unsur, antara lain silikon, oksigen, besi, dan magnesium. Bagian bawah mantel yang dekat dengan
lapisan inti luar, suhunya dapat mencapai 2.200 derajat celcius. Bagian atas mantel suhunya sekitar 870
derajat celcius. Berat jenis lapisan ini rata-rata 5gr/cm.
Berat jenis kerak bumi adalah 2,7 gr/cm, kerak bumi merupakan bagian atas litosfer. Litosfer adalah
lapisan padat yang terletak dibagian paling atas bumi. Lapisan litosfer memiliki ketebalan antara 50-100
km. Litosfer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
· Lapisan sial: Lapisan yang tersusun atas silisium dan aluminium. Lapisan ini terdapat pada lapisan
bagian atas lapisan litosfer.
· Lapisan sima: Lapisan yang tersusun atas silisium dan magnesium. Lapisan ini terdapat pada lapisan
bagian bawah litosfer.
Menurut komposisi kimia, terdiri dari: core (besi), mantel (silikat), dan kerak (silikat).
Di atas astenosfer selanjutnya ada litosfer, lapisan fisis terluar bumi yang memiliki ketebalan sekitar
100 km. Di lapisan ini terhampar kerak bumi yang keras, relatif dingin, dan mampu menahan beban.
Di lapisan terluar inilah terletak lempeng-lempeng bumi, yang di atasnya terhampar benua, pulau,
gunung, dan lain sebagainya. Kerak lautan (oceanic crust) memiliki sekitar 6 km, sementara kerak
benua (continental crust) dengan pegunungan yang mencapai ketebalan hingga 64 km.
Permukaan bumi diperkirakan tersusun dari 20 lempeng (ada juga yang menyebut 15) yang terbagi
atas lempeng besar dan lempeng kecil, dengan ketebalan antara 70 – 100 km. Lempeng-lempeng ini
senantiasa masih berkembang, luruh ,dan bergerak karena berada diatas lapisan astenosfer yang
cair dan amat panas.
Tujuh diantara lempeng-lempeng di permukaan bumi dikategorikan sebagai lempeng besar/utama
atau lempeng yang digolongkan sebagai lempeng utama penyusun litosfer, yaitu :
a. Lempeng Afrika .
b. Lempeng Amerika Utara.
c. Lempeng Amerika Serikat.
d. Lempeng Pasifik.
e. Lempeng Aurasia.
f. Lempeng Indo-Australia.
g. Lempeng Antartika.
PERGERAKAN BUMI
Bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 10 detik, serta
menempuh jarak sejauh 958 juta km. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk sekali mengitari
matahari ini disebut satu tahun bumi. Dalam mengorbit matahari, bumi bergerak dengan
kelajuan rata-rata 107,2 km / jam. Di samping bergerak mengitari matahari, bumi juga berputar
pada porosnya. Waktu yang di perlukan untuk berputar satu kali pada porosnya sama dengan 23
jam, 56 menit, dan 4 detik, yang disebut sebagai satu hari bumi.
Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Untuk menyelesaikan satu putaran
penuh, bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi tiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15°.
Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif. Akibat rotasi itulah, benda-
benda langit melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat.
Akibat rotasi bumi :
a. Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
b. Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin pasat.
d. Pembelokan arah arus laut.
e. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
Revolusi Bumi
Bumi beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika. Orbitnya
hampir seperti lingkaran (360°) dengan periode 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 10 detik. Hal