Anda di halaman 1dari 113

BAB

BAB I
III
MEMAHAMI KONSEP, PENDEKATAN,
LITOSFER
PRINSIP,ASPEK, DAN HAKIKAT GEOGRAFI

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan
pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
Indikator :
 Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer
 Menemutunjukkan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga endogen
 Mendeskripsikan tentang bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme
 Mengidentifikasikan tipe letusan dan bahan yang dikeluarkan gunung api
 Memaparkan proses terjadinya gempa bumi
 Menemutunjukkan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
 Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, dan pengendapan
 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahan
 Menganalisis dampak degradasi lahan bagi kehidupan

A. STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI DAN PEMANFAATANNYA


Kata litosfer diambil dari bahasa Yunani dan berarti lapisan batuan. Litosfer adalah lapisan kerak
Bumi paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer merupakan lapisan batuan kerak bumi yang paling
luar terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. tebal kulit bumi tidak merata di bagian
benua lebih tebal dibandingkan dengan bagian samudera. Litosfer mempunyai ketebalan rata-rata 70
km dan berat jenisnya 2,89 cm³.
Lapisan litosfer terdiri dari dua lapisan yaitu :
1. Lapisan sial (silisium aluminium) dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sediment, sgranit,
andesit, jenis batuan metamorf, serta batuan yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial disebut
juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata ± 335 km. Kerak ini terbagi
menjadi dua yaitu kerak benua dan kerak samudera.
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit yang disusun oleh logam-logam silisium
dan magnesium lapisan sima bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
a. Proses Terjadinya Batuan

Secara berurutan, terjadinya batuan di Bumi dapat anda lihat pada siklus batuan berikut ini.
a) Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer.
b) Karena proses pendinginan di lapisan dalam bumi, di dalam korok atau di permukaan Bumi,
terjadi proses pembekuan magma menjadi batuan beku dalam, korok dan bagian beku luar.
c) Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, terbentuklah
batuan sedimen klasik.
d) Untuk pengendapan melalui proses kimiawi, hasilnya adalah sedimen kimiawi dan
pengendapan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah sedimen organik.
e) Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf dynamo, dan karena
penambahan zat lain menghasilkan batuan metamorf kontak pneumatolitik.
f) Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma akan mengalami
perubahan bentuk terlebih dahulu, jika keadaan memungkinkan, akan masuk kembali ke
dalam magma.

SMA NEGERI 2 ENDE 1


b. Klasifikasi Batuan
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dibedakan menjadi tiga bentuk :
1) Batuan Beku
Terjadi dari magma (batuan cair) yang mengalami proses pendinginan, kemudian
membeku. Berdasarkan tempat pembekuan, batuan beku dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu :
 Batuan beku dalam
Pembekuannya terjadi di dalam, jauh dibawah permukaan bumi. Proses
pendinginannya sangat lambat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur
mineral besar-besar dan sempurna serta kompak. Struktur mineral seperti itu
disebut struktur plutonik atau granitenis (holokristalin). Batuan beku dalam disebut
juga batuan abisis contohnya batuan granit, diorite, sienit, dan gabro.
 Batuan beku gang atau korok atau batuan hipabisis
Sisa magma yang masih cair merersap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke
sela-kela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses
pembekuannya relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur (Kristal-kristal) yang
terjadi tidak sekompak batuan beku dalam. Struktur batuan beku gang ini disebut
struktur porfiri. Contohnya granit, porfiri diorit, porfiri sienit, dan porfiri.
 Batuan beku luar atau batuan beku effusive
Batuan beku macam ini terjadi dari magma yang mencapai permukaan Bumi,
kemudian membeku. Proses pembekuannya cepat sekali, sehingga dapat terbentuk
Kristal (hablur). Misalnya pada tekstur porfiritik.

Jenis-jenis batuan beku

2. Batuan Sedimen
Batuan beku yang tersingkap dipermukaan bumi akan mengalami penghancuran
(pelapukan) oleh pengaruh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin
atau gletser dan diendapkan di tempat lain, sehingga terbentuklah batuan endapan
(sedimen).
1). Menurut proses terjadinya, batuan sedimen, dibedakan atas :
 Batuan klastik dan mekanik.
Batuan klastik terbentuk dari gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung,
melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai kemudian diendapkan di daerah hilir
dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Ini
berarti pengendapan itu tidak mengalami proses kimia, melainkan hanya proses
mekanik. Contoh batuan klastik yaitu :
a. Brexi rock/batu breksi
b. Conglomerate rock/batu konglomerat
c. Sand (sandy rock, sandy soil and sand)/pasir (batu pasir, tanah pasir dan
batu pasir).
d. Tanah liat
Untuk lebih jelasnya contoh batu breksi, konglomerat, batu pasir dan baru lempung
(ada gambar).
 Batuan kimiawi.
Terbentuklah melalui proses kimiawi, seperti yang dialami batu kapur di bagian atap
gua kapur. Batu kapur yang diresapi air hujan yang mengandung karbondioksida akan
larut dalam bentuk larutan air kapur. Sebagian larutan itu menetes dari atap gua dan
jatuh ke dasar gua yang kering, sebagian lagi menempel pada bagian atas gua sehingga
terbentuklah endapan kapur sebagai sebagai sisa penguapan air kapur pada saat
larutan itu menetes. Terbentuklah stalaktit dan stalakmit, yang merupakan salah satu
proses yang dihasilkan oleh batuan kimiawi.

SMA NEGERI 2 ENDE 2


Proses kimiawi yang terjadi adalah : CaCO₃ + H₂O + CO₂ Ca (HCO₃)₂
 Batuan organis. Dibentuk dari pemupukan (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan
hewan. Contohnya batu karang.
2). Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya), batuan sedimen terbagi atas :
a) Sedimen akuatis diendapkan oleh air. Contohnya batu pasir, tanah liat.
b) Sedimen aeolis (aeris), diendapkan oleh angin (udara). Contohnya tanah loss,
tanah pasir.
c) Sedimen glasial, diendapkan oleh gletser. Contohnya batu-batu morena.
3). Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi:
a) Sedimen teritis terdapat didarat yaitu batu tuf, batu pasir, tanah loss.
b) Sedimen marine terdapat dilaut yaitu batu karang, batu garam.
c) Sedimen fluvial terdapat disungai pasir, tanah liat.
d) Sedimen limnis terdapat didanau/di rawa yaitu tanah rawa, tanah gambut.
e) Sedimen glasial terdapat di daerah es yaitu batu morena.

Jenis-
jenis batuan sedimen
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses
metamorphosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu
yang sama-sama meningkat. Batuan metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Batuan metamorf termik (kontak)
Batuan metamorf termik adalah batuan yang terbentuk karena adanya kenaikan
suhu. Misalnya batuan kapur yang terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi
sehingga menjadi cair, kemudian setelah mengalami proses pendinginan berubahlah
batuan kapur tadi menjadi batu pualam (marmer). Contohnya tambang marmer yang
terdapat di Cipatat (Bandung) dan tulungagung.
b). Batuan metamorf dinamik
Batuan metamorf dinamik adalah batuan yang terbentuk akibat adanya tekanan
dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Batuan metamorf dinamik ini
disebut batuan metamorf kinetis. Contohnya batu tulis (sabak) yang berasal dari
tanah liat, yang mendapat tekanan dari lapisan atasnya.
c). Batuan metamorf kontak pneumotolotik
Batuan metamorf kontak pneumotolotik adalah batuan yang terbentuk akibat
adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain).
Contohnya, kuarsa yang dalam proses metamorfnya disusupi unsur boron, akan
menghasilkan semacam batu permata yang disebut turmalin, sedangkan jika unsur
penambahnya adalah fluorium, akan menghasilkan topas, semacam permata
berwarna kuning.

SMA NEGERI 2 ENDE 3


Jenis-jenis batuan metamorf

B. MACAM-MACAM BENTUK MUKA BUMI SEBAGAI AKIBAT PROSES ENDOGEN

Adanya bermacam-macam bentuk di permukaan bumi salah satunya disebabkan oleh


tenaga endogen. Tenaga tersebut berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun,
artinya membentuk bentuka-bentukan baru di permukaan bumi
Tenaga endogen bermacam-macam, seperti tektonisme (epirogenesa dan orogenesa, seisme
(gempa bumi), dan vulkanisme.
1). Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga
endogen dengan arah horizontal atau vertikal.
2). Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung berapi dan
pergerakan magma dari dalam perut bumi ke permukaan. Indonesia adalah salah satu
Negara dimana terdapat banyak gunung api.
3). Seisme (gempa bumi) adalah gerakan atau getaran dipermukaan bumi yang berasal dari
lapisan-lapisan bumi. Gempa bumi dapat dibedakan menjadi gempa tektonik, gempa
vulkanik, gempa runtuhan. Selain itu, berdasarkan kedalamannya, gempa dibedakan
menjadi gempa bumi dalam, gempa bumi menengah, dan gempa bumi dangkal.

1) Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan tenaga endogen dengan
arah horizontal dan vertikal.
Menurut kecepatan geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Epirogenesa
Epirogenesa adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat
pada wilayah yang luas. Proses epirogenesa terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Epirogenesa positif adalah gejala turunnya daratan sehingga seolah-olah air laut naik.
(penurunan benua)
Contoh : - Tenggelamnya Benua Gondwana (disebelah selatan Indonesia)
- Tenggelamnya daratan Atlantis

b. Epirogenesa negatif adalah gejala naiknya daratan sehingga seolah-olah air laut turun.
Contohnya : - Naiknya Pulau Timor dan Buton.

SMA NEGERI 2 ENDE 4


- Naiknya Pantai Skandinavia.

2. Gerak Orogenesa
Gerakan orogenesa adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan
meliputi wilayah yang relatif sempit. Ini berarti terjadi pembentukan pegunungan (oros =
gunung, genesus = kelahiran) dan lipatan. Contohnya : terbentuknya lipatan pegunungan
muda Sirkumpasifik.
Lipatan (fault) yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung
dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat,
kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan terjadi karena tekanan
yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah
lipatan disebut sinklinal. yang sangat luas dinamakan geosinklinal. Ada beberapa tipe
lipatan umum:

*Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.
* Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang
porosnya yang miring.
* Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga
salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertikal.
* Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial
yang lebih besar dari yang lain.
* Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya
tangensial.
* Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
* Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai
kemiringan landai.
* Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.
Patahan (fold) terjadi karena adanya tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan, dan
SMA NEGERI 2 ENDE 5
berlangsung sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Ada tiga macam
patahan:
* Normal fault: patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat.
* Reserve fault: patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya
berat.
* Strike slip fault: patahan yang arah lempeng batuannya horisontal berlawanan arah
dengan gaya berat..
.

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam
waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah
naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok
batuan mengalami penurunan.
* Fault scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan salah satu blok
bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.

Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-
retak tapi masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal
dan dikenal dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya ada dua macam
retakan, yakni:
* Retakan yang disebabkan tekanan (shear/compression joints), umumnya terlihat paralel dengan
gejala sesar.
* Retakan yang disebabkan tarikan (tension joints), berbentuk tidak teratur dengan bidang-bidang
tidak rata dan selalu terbuka.

(retakan di Benua Afrika, Zimbabwe)

SMA NEGERI 2 ENDE 6


Pelengkungan (warping) adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya
yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal
menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi
cekungan (basin).

( Grand Prismatic, yellowstone National Park, USA)

Bentuk Muka Bumi Hasil Tektonisme yang Arahnya Horizontal


Gerak horizontal dari tektonisme pada litosfer bergerak satu arah dan tertahan oleh
lapisan lain akan membentuk lipatan di permukaan bumi. Puncak dari sebuah lipatan
dinamakan antiklinal, sedangkan lembah dari lipatan disebut sinklinal.
Kumpulan dari beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium. Berdasarkan
ketegakan posisi sumbu dan bentuk pelipataanya, jenis lipatan dibagi atas lipatan tegak,
lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan isoklinal, lipatan rebah, yang beralih menjadi
sesar – sangkup (lihat gambar di depan)

Bentuk Muka Bumi Hasil Tektonisme yang Arahnya Vertikal


Tenaga endogenik yang geraknya vertikal akan menghasilkan bentukan muka bumi
yang berupa patahan. Macam-macam bentukan patahan dipermukaan bumi, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1). Patahan akibat tektogenesis yang bergerak vertikal. Akibat adanya tekanan kearah
vertikal, litosfer akan mengalami retakan, yang menghasilkan bentuk patahan atau
retakan. Bagian puncaknya disebut Horst. (lihat gambar di depan)
2). Patahan akibat tektogenesis yang bergerak horizontal dan memusat akibat
adanya gerak dari dua arah atau lebih secara horizontal, dapat menjadikan suatu
bagian kerak bumi terdorong naik membentuk sebuah horst atau turun membentuk
suatu slenk (graben) dilereng terjal sekali. Untuk lebih jelasnya perhatikan (lihat
gambar di depan)
3). Patahan akibat adanya gerak horizontal yang tidak frontal. Jika pergeseran dengan dua
arah, maka akan menimbulkan bentuk patahan yang disebut sesar mendatar.
Ada beberapa macam sesar mendatar, yakni :
a). Dekstral, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu, potongan sesar lainnya
di depan kita bergeser ke kanan.
b). Senistral, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu, potongan sesar lainnya di
depan kita bergeser ke kiri.
c). Fleksur adalah bentuk pergeseran vertikal yang merupakan peralihan dari
bentuk lipatan ke bentuk patahan.
d). Pegunungan blok adalah kumpulan pegunungan-pegunungan patahan, di
dalamnya terdapat macam-macam bentuk horst, slenk, dan sebagainya.
e). Sinklinal adalah bagian yang rendah dari suatu bentukan lipatan untuk lebih
jelasnya. Gunung blok memiliki puncak yang bagus dibandingkan gunung
terlipat, dan dibentuk dengan cara yang berbeda. Blok yang sangat besar dari
batu terdorong diantara dua benturan pada kerak bumi. Contohnya,
pegunungan Sierra Nevada di USA. (lihat gambar di depan)

2) . Vulkanisme
Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi. Vulkanisme terdiri dari dua macam :

SMA NEGERI 2 ENDE 7


a. Intrusi magma (plutonisme) adalah aktivitas magma yang tidak sampai ke permukaan bumi.
Akibat adanya intrusi magma, terjadi bermacam-macam bentukan seperti berikut :
1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat.
2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara
permukaan atasnya tetap rata.
3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan.
4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi.

b. Ekstrusi magma adalah aktivitas magma yang sampai ke permukaan bumi. Ekstrusi magma
menghasilkan gunung api. Hasil ekstrusi magma yaitu erupsi. Dilihat dari bentuknya, erupsi
terdiri dari tiga jenis :
1).Erupsi Sentral, yaitu gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran magma. Erupsi
sentral akan menghasilkan macam-macam bentuk gunung api. Berdasarkan sifat
erupsinya serta bahan yang dikeluarkannya, kita mengenal 3 (tiga) bentuk gunung api,
sebagai berikut :
a). Gunung Api Perisai (tameng). Erupsinya bersifat efusif, bahan yang dikeluarkannya
hanya berwujud cair. Dengan demikian gunung api perisai landai (hanya cembung
sedikit seperti halnya perisai). Bahan yang dikeluarkan encer dan mengalir ke segala
arah serta membentuk lereng yang landai. Contohnya Gunung Kilauea, Maunaloa,
Maunakea di Kepulauan Hawaii.

b). Gunung Api Maar. Erupsinya bersifat eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit,
karena sumber magma dangkal dan sempit. Gunung semacam ini tak ubahnya seperti
sebuah cekung dengan tanggul di sekitarnya. Tidak mustahil jika gunung ini akan berubah
menjadi sebuah danau. api dengan dapur magma yang kecil dan dangkal. Puncak gunung
tidak terlalu tinggi, hanya sekali meletus dan ditandai dengan adanya kaldera atau danau
kawah.Contohnya, danau kelakah di lereng Gunung Lamongan, Danau Kelakah dilereng

SMA NEGERI 2 ENDE 8


Gunung Lamongan, danau Eiffel di Perancis.

c). Gunung Api Strato. Gunung api terjadi akibat erupsi yang bersifat campuran antara
eksplosif(letusan) dan efusif (lelehan)yang bergantian secara terus menerus. Bentuk
gunung api ini paling banyak di dunia. Gunung api Indonesia umumnya berbentuk strato.

2). Erupsi Linier adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang brbentuk celah memanjang.
Contohnya, erupsi Gunung Api Laki di pulau Eslandia.

3). Erupsi Areal adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar karena dapur magma
letaknya dekat sekali ke permukaan bumi. Berdasarkan kekuatannya, erupsi gunung api
dapat dibedakan menjadi :
a). Erupsi Efusif adalah proses erupsi api yang berupa ledakan lemah.
b). Erupsi Eksplosif adalah erupsi gunung api yang berupa ledakan kuat.

Tipe Letusan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api antara lain adalah :
1). Derajat kekentalan magma
2). Tekanan gas magnetik, dan
3). Kedalaman dapur magma.

SMA NEGERI 2 ENDE 9


Jenis tipe letusan gunung api, yaitu sebagai berikut :
1). Tipe Hawaii. Lavanya cairan encer, tekanan gasnya rendah dan dapur magmanya
sangat dangkal.
2). Tipe Stromboli. Lavanya cair encer, tekanan gasnya sedang karena sumber atau dapur
magmanya dangkal. Letusan yang terjadi berupa semburan gas yang membawa
magma dengan disertai bom dan lapili. Contohnya gunung Stromboli, gunung Raung
di Jawa Timur.
3). Tipe Vulkano. Magmanya cair kental. Tipe ini dibedakan menjadi dua macam.
a). Vulkano lemah, tekanan gas sedang, sumber magma dangkal. Contohnya Gunung
Bromo.
b). Vulkano kuat, tekanan gas tinggi, sumber magma dalam. Contohnya Gunung
Semeru.
4). Tipe Perret. Tipe ini ditandai dengan lava cair kental, tekanan gas sangat tinggi,
sumber magma sangat dalam, kira-kira 50 km. Letusannya demikian dahsyat.
Semburan gas dengan disertai material padat dapat mencapai ketinggian 85 km
menjulang ke angkasa seperti terjadi pada letusan Gunung Krakatau tahun 1883,
duapertiga dari badan Gunung Krakatau hancur, sehingga akhirnya membentuk suatu
kaldera yang luas sekali.
5). Tipe Merapi. Lavanya kental, sumber magma sangat dangkal, tekanan gasnya rendah.
Letusan berupa semburan gas yang keluar dari sumbat kawah yang retak atau dari sisi
sumbat kawah itu. Awan panas meluncur di lereng gunung dengan disertai pecahan
sumbat kawah sebagai “bom”-nya.
6). Tipe St. Vincent. Lavanya kental, tekanan gas tinggi, sumber magma dalam. Contohnya,
gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. Pada waktu gunung itu meletus, gas pijar
keluar dari celah-celah sumbat kawah dengan suhu 200 0
C.

Penyebab Terjadinya Gunung Api


Beberapa gunung dibentuk oleh letusan gunungapi, sebagian lagi dibentuk oleh
pergerakan kerak bumi, tumbukan antara lempeng benua dan samudera. Ada dua jenis
gunung yang dibentuk oleh pergerakan kerak bumi.
Bentuk gunung akan terlipat bila dua lempengan saling berbenturan dan kerak di
antaranya melipat dan mengerut seperti kertas. Himalaya, gunung tertinggi di dunia,
terbentuk kira-kira 45 juta tahun yang lalu. Lempengan yang membawa India membentur
lempengan yang membawa Asia, menyebabkan dasar laut antara keduanya melengkung
menjadi gunung. Salah satu buktinya adalah fosil kerang dapat ditemukan di puncak
Himalaya.

Penyebab Gunung api Meletus


Letusan gunung api adalah salah satu panorama dramatis di bumi. Di bawah kerak
bumi terdapat cairan merah panas yang disebut magma. Gunung berapi meletus bila
tekanan dibawah tanah bertambah, sehingga memaksa magma naik dan keluar melalui
retakan pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan bersama batu,
debu, dan gas, disebut lava. Sedangkan lahar yaitu lumpur panas yang merupakan
campuran lava dengan air dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi.

SMA NEGERI 2 ENDE 10


Bentuk gunung apiberlainan, tergantung pada bagaimana kerasnya gunung itu meletus
dan jenis lava yang tertumpah. Lava yang tebal dan lengket membangun bentuk kerucut
seperti gunung yang cepat dingin dan mengeras. Lava yang tipis dan basah mengalir lebih
cepat sebelum menjadi dingin dan mengeras.
Tanda-tanda gunung api yang akan meletus
Sebelum gunung api meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut:
 Suhu sekitar kawah naik.
 Sumber air banyak yang mengering.
 Sering terjadi gempa bumi (gempa vulkanik)
 Binatang yang ada di puncak gunung tersebut banyak yang berpindah dan
berlarian mencari tempat yang dingin.
 Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.

Menurut wujudnya, material yang dikeluarkan oleh letusan gunung api, dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
a. Wujud padat disebut eflata, terdiri dari :
a. Bom, yaitu eflata yang berukuran besar.
b. Lapili yaitu eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil, besarnya kira-kira sebesar biji
kemiri.
c. Pasir vulkanik, yakni eflata sebesar batuan pasir.
d. Abu vulkanik yaitu eflata halus berupa debu yang dapat di terbangkan sampai beberapa
kilometer jaunya.
e. Batu apung, yakni batuan porous (berongga) berasal dari buih magma yang terlontar
keluar dan cepat membeku.
b. Wujud cair
Wujud cair terdiri dari :
a. Lava yaitu aliran magma yang sampai ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi.
b. Lahar yaitu lumpur panas yang merupakan campuran lava dengan air dan bercampur
dengan materi-materi di permukaan bumi.
c. Wujud gas
Salah satu faktor yang menentukan kuat-lemahnya letusan gunung api adalah
kekuatan tekanan gasnya. Gas yang dikeluarkan antara lain :
a. gas belerang(sulfatar),
b. gas nitrogen,
c. gas asam arang(mofet), dan
d. uap air(fumarol).

Pengaruh yang menguntungkan dari erupsi gunung api


1.Menyuburkan tanah
a. Material vulkanik termasuk abu vulkanik yang menutupi daerah pertanian, setelah
jangka waktu satu atau dua tahun, akan menambah kesuburan tanah untuk jangka
waktu puluhan tahun.
b. Tanah hancuran bahan vulkanik sangat banyak mengandung unsur hara yang dapat
menyuburkan tanah.
2. Gunung api merupakan daerah penangkapan hujan yang baik berpadu dengan kesuburan
tanahnya, maka gunung api merupakan daerah hutan lebat yang dapat berfungsi sebagai
tempat reservoir air.
3. Gunungapi merupakan tempat objek wisata alam dengan keindahan alam yang mempesona
dan udara yang sejuk.
4. Terdapatnya bahan galian berharga dan gejala-gejala post vulkanik yang ditemui disuatu
wilayah berupa :
a. Air panas.
b. Ekshalasi (gas) yang terdiri dari :
1). Mofet (gas karbon dioksida)
2). Solfatar (gas belerang)
3). Fumarol (gas uap air)
c. Geyser
Pengaruh yang merugikan dari erupsi gunungapi

SMA NEGERI 2 ENDE 11


1. Letusan gunungapi dengan berbagai material yang disemburkannya sangat berbahaya
(dapat mengancam jiwa dan harta)
2. Bom, lapili, dan pasir vulkanik dapat merusak bangunan rumah, jembatan, ladang, dan
sewah.
3. Abu vulkanik yang bertaburan di angkasa dapat mengganggu penerbangan, pemandangan
mejadi gelap dan akhirnya dapat mempengaruhi tanaman pertanian dan perkebunan.
4. Aliran lava dan lahar panas dapat merusak apa saja yang dilaluinya.
5. Awan panas yang bergerak sangat cepat dapat membunuh penduduk serta hewan dan
tumbuhan.
6. Aliran lahar dingin (lahar hujan) menyebabkan terjadinya banjir lahar dan sungai menjadi
dangkal.
7. Gas racun (misalnya mofet) sewaktu-waktu mengancam penduduk yang tinggal atau berada
didaerah sekitarnya.

Daerah-daerah gunung api didunia


1). Daerah lipatan pegunungan muda, yakni :
o Sirkum Pasifik
o Sirkum Mediterania
2). Daerah retakan di Afrika Timur.
3). Eslandia, Greenland, dan Hawai

a. Sirkum Pasifik
Sirkum pasifik merupakan pegunungan lipatan muda berusia tersier, mulai dari kepulauan
Aleut, Semenanjung Kamsyatka, Kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, Sangir Talaud, Sulawesi
Utara, Halmahera, Papua, Selandia Baru, menyeberang ke pegunungan Andes di Amerika
Selatan, menyambung ke pegunungan di Amerika dengan Kepulauan Aleut tadi.

b. Sirkum Mediterania
Sirkum pegunungan muda Mediterania bermula di daerah sekitar Laut Mediterania,
meliputi Pegunungan Atlas (Afrika Utara), pegunungan Pirenea, Apenia, Karpatia, Anatolia
Kaukasu, Himalaya, dan Arakan Yoma, lalu bersambung ke Busur dalam dan Busur luar yang
terdapat di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta persebaran Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania pada
gambar berikut :

3). Gempa Bumi (Seisme)


Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi.
Kekuatan dari dalam bumi ini menyebabkan gempa tersebut berbagai macam. Oleh karena itu,
gempa dibedakan bermacam-macam dilihat dari penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak
hiposentrumnya, dan jarak dari episentrumnmya.

Proses Terjadinya Gempa Bumi


Telah terjadi 500.000 gempa bumi terjadi setiap tahun. Kira-kira 1000 dari gempa bumi
ini menyebabkan beberapa kerusakan dan hanya kira-kira 100.000 dapat dirasakan. Gempa
bumi lainnya membuat tanah bergoyang perlahan sehingga tidak ada seorang pun yang
memperhatikannya. Beberapa getaran kerak bumi, meskipun kecil, terhitung sebagai gempa
bumi.
Selama lempengan bergerak, goncangan bergelombang tinggi terjadi melalui batu-batu
pada kerak bumi. Hal ini disebut goncangan seismic dan goncangan ini dapat dirasakan
baratus-ratus kilometer jauhnya dari gempa bumi. Para ahli ilmu gempa bumi mempelajari
goncangan ini untuk mencari lebih dalam tentang bumi yang retak.
Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala khusus yang disebut Skala Richter. Skalanya
dimulai dari 1-10 dan masing-masing nomor menggambarkan kekuatan gempa. Sejauh ini,
gempa bumi terhebat berkekuatan 8,9 pada skala Richter yang terjadi di Nanggroe Aceh
Darussalam dan Pulau Nias (26 Desember 2004).

SMA NEGERI 2 ENDE 12


Gempa bumi terjadi pada tepi lempengan besar dari kerak bumi. Selama dua lempeng
berdesak-desakan dan terjadi ketegangan posisi, lempengan itu secara tiba-tiba terpeleset dan
meluncur. Hal ini mengakibatkan tanah bergoyang. Pada gempa bumi yang paling buruk,
belahan tersebar mungkin membuka tanah dan menelan gedung, mobil, dan bahkan manusia.
Sebagian besar gempa bumi berakhir kurang dari semenit, tetapi gempa bumi di Alaska pada
tahun 1964 berakhir setelah 7 menit. Belahan selebar 90 sentimeter muncul di tanah.
Contoh peristiwa gempa tektonik terhebat yang menjadi di Indonesia dapat anda simak
sebagai berikut :
a). Gempa yang terjadi pada tahun 2000 di wilayah Bengkulu dengan kekuatan 7,3 skala
Richter, mengakibatkan kerusakan, baik infra struktur maupun lahan pertanian.
b). Gempa yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias pada tanggal 26 Desember
2004, dengan kekuatan 8,9 skala Richter, yang pusat gempanya di dasar laut,
mengakibatkan tsunami di Aceh dan Nias memakan korban kira-kira 100.000 jiwa dan
kerusakan bangunan maupun lahan pertanian.
c). Pada tahun 2006, Negara kita digoncangkan gempa bumi tektonik di dua wilayah pulau
Jawa, yaitu di Yogyakarta dengan kekuatan 5,9 skala Richter dan tanggal 27 juli 2006 di
Pangandaran Kabupaten Ciamis dengan kekuatan 6,5 skala Richter.

Klasifikasi Gempa
Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan, gempa bumi digolongkan menjadi tiga jenis.
1). Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan gerak tektonik berupa retakan atau
patahan. Jenis gempa yang terkuat dan meliputi areal yang luas.
2). Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Jenis gempa ini
kurang kuat jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik dan hanya terasa di derah
sekitar gunung tersebut.
3). Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhan atap gua yang
terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur dan terowong tambang.
Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada 2 macam gempa :
1). Gempa linier, episentrumnya gempa ini berbentuk garis (linier). Gempa-gempa tektonik
umumnya termasuk jenis gempa linier, sebab “patahan” sudah tentu merupakan suatu
garis.
2). Gempa Sentral, episentrumnya berbentuk titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan
termasuk kelompok ini karena episentrumnya berupa titik.
Berdasarkan letak/kedalaman hiposentrumnya, terdapat tiga macam gempa.
a). Gempa dalam, jika letak hiposentrumnya 300-700 km.
b). Gempa intermidier (Menengah), jika hiposentrumnya terletak antara 100 km sampai 300
km.
c). Gempa dangkal, jika kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km.
Berdasarkan jarak episentrumnya, dibedakan dua macam gempa.
a). Gempa dekat (lokal), jarak episentrumnya kurang dari 10.000 m.
b). Gempa jauh, jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m.
Alat pencatat gempa (seismograf)
Seismograf terdiri dari seismograf horizontal dan seismograf vertikal.
Gelombang gempa ada 3 macam, yaitu :
1. Gelombang longitudinal atau geombang primer.
2. Gelombang transversal atau gelombang sekunder.
3. Gelombang panjang.
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Gempa
1. Seismologi ialah ilmu tentang gempa.
2. Hiposentrum, ialah pusat gempa di dalam bumi.
3. Episentrum, ialah tempat dipermukaan bumi atau permukaan laut yang tepat di atas
hiposentrum. Sering disebut juga “pusat gempa di permukaan bumi.
4. Seismograf ialah pencatat gempa.
5. Seismogram, adalah hasil pencatatan gempa oleh seismograf.
6. Pleistoseista, ialah garis pada peta yang membatasi derah yang mengalami kerusakan
terhebat di sekitar episentrum.
7. Isoseista, ialah garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan bumi dimana
intensitas gempanya sama.
8. Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami/
mencatat gelombang primer pada waktu yang sama.
SMA NEGERI 2 ENDE 13
9. Makroseista yaitu daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terberat akibat
gempa. Makroseista dibatasi oleh pleitoseista.

Pengaruh positif gempa bagi kehidupan


1. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada di dalam bumi.
2. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui struktur lapisan kulit bumi.
3. Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan.

Pengaruh negatif gempa terhadap kehidupan


1. Bangunan roboh atau ambruk
2. Terjadi kebakaran, karena terjadi sambungan pendek aliran listrik.
3. Terjadi banjir, karena bendungan dan tanggul-tanggul yang bobol.
4. Saluran (pipa) air dan gas putus.
5. Terjadi tsunami (apabila pusat gempanya di dasar laut)
6. Sarana dan prasarana transportasi rusak.
7. Distribusi barang dan jasa terhambat.

C. BENTANG ALAM SEBAGAI AKIBAT DARI TENAGA EKSOGEN

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air,
gletser maupun sinar matahari. Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa
pelapukan, pengikisan (erosi) dan pengendapan.Dalam modul ini akan dibahas satu persatu.

1. Bentang Alam Akibat Proses Pelapukan


Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga
eksogen. Pelapukan di setiap daerah berbeda - beda tergantung unsur unsur dari daerah
tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan
dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa
meter saja.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fisik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
Penjelasan ketiga jenis tersebut adalah:

a. Pelapukan fisik dan mekanik.


Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya.
Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga
pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.


Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun di
daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari
bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara
menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat
mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
Perhatikan gambar !

SMA NEGERI 2 ENDE 14


2. Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan
tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini
terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.

3. Berubahnya air garam menjadi kristal.


Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan
mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di
sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.

b. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.
Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang
dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang
dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak
batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam
pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

c. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO3).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di
Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan
kimiawi.
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:

a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi

SMA NEGERI 2 ENDE 15


(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan
kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.

b. Gua dan sungai di dalam Tanah


Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin
besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika
lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk
tetesan air kapur dari atas gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri
pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di
Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Perhatikan gambar !

Sampai di sini dapatkah anda pahami?


Baik, Pembahasan selanjutnya adalah akibat yang ditimbulkan dari proses pengikisan
dan pengendapan.
Anda mungkin berpikir bahwa jurang dan juga sungai yang berkelok kelok telah terjadi
sejak awal padahal jurang tejadi karena adanya proses pengikisan, sedangkan sungai
yang berkelok kelok selain disebabkan karena pengikisan, juga merupakan hasil
pengendapan oleh tenaga air.

2. Bentangan alam akibat pengikisan.


Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di laluinya.
Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga
akan semakin besar jika gradien (kemiringan) Lahan juga besar. Gesekan antara air dengan
tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air
oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan
oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang
atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
a. Lembah
Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai cepat maka akan terjadi pengikisan di dasar
sungai cepat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai atau sering di sebut erosi vertical.
Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai maka akan manyebabkan terjadinya
pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertical, sungai semakin lama
semakin dalam, sedang erosi ke samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertical
membentuk huruf v. Contoh lembah aria, Ngarai sihanok serta Grand Canyon di Amerika
Serikat.

Perhatikan gambar!

SMA NEGERI 2 ENDE 16


b. Jurang
Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit. Bentang alam seperti itu
termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi pada batuan yang resisten. Batuan
resisten yang ada di kanan kiri sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal
terus berlangsung. Oleh karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke
samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring atau cenderung vertical dan dasar sungai
dalam.bahan yang resisten adalah batuan yang keras dan tidak mudah terkikis air. Perhatikan
gambar!

c. Aliran deras
Kadang kala kita temui sungai yang pada beberapa bagianya sangat deras, sedangkan bagian
yang lain tidak deras. Aliran air sungai yang deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang
selang- seling antara batuan yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat
air melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai
menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan
terbentuk seperti air terjun pendek yang aliranya deras.
Bentang alam seperti ini disebut rapit atau aliran deras.

d. Air terjun
Air terjun terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada yang resisten yang tidak
resisten.Proses yang terjadi hampir sama dengan aliran deras.
Hanya saja, pengikisan air mengakibatkan perbedaan air yang cukup besar antara batuan
resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air jatuh dari ketinggian membentuk air terjun.
Lihat gambar di bawah ini.

SMA NEGERI 2 ENDE 17


Pengikisan (erosi) oleh air laut
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang Terjadi
secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air
laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform
(punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang
melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai. Akhirnya,
retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin dalam akan membentuk gua.
Akibat diterjang gelobang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan
membentuk cliff dan wave cut platform . Lihatlah gambar di bawah ini!

Selanjutnya bagaimana tanjung dan teluk dibentuk?


Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang menjorok ke arah
daratan.
Pantai memiliki jenis batuan yang berselang seling antara batuan resisten dan tidak resisten.
Pada batuan yang tidak resisten akan dengan mudah tererosi, sedangkan batuan yang resisten
sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk yang
menjorok ke daratan pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
Perhatikan gambar!

1. Erosi oleh es/gletser


Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah
pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat
musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng
menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai
fyord , yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

2. Erosi oleh angin


Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang beriklim kering.
Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu
cendawan di gunung pasir. Contohnya, Tanah Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang
memiliki tebal 600 m.

Latihan
Amatilah daerah di sekitar anda! Selanjutnya sebutkan jenis jenis erosi beserta bentang
alamnya yang terjadi akibat proses eosi tersebut! Laporkan hasil tugas kepada guru
anda!
3. Bentangan alam akibat pengendapan.

Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau
gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.

SMA NEGERI 2 ENDE 18


Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan
sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Berikut ini akan
dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.

1. Pengendapan oleh air


Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh
air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam dan delta.

a. Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan.
Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air
kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan
mencari rute yang paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan.Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun tepi
luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai
yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan.
Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk meander.

Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan dan Pengendapan
terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan
menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk
oxbow lake.

b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi
lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan
sedangkan tanah liat dan Lumpur akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama ,
akan terbentuk lapisan - lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk
dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai
harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di sepanjang pantai
tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai
Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

c. Dataran banjir dan tanggul alam


Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi banjir dan
meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan bahan yang terbawa oleh air
sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai
lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul
alam.

2. Pengendapan oleh Air Laut


Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut
SMA NEGERI 2 ENDE 19
dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain
pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri dari material
pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan
kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang
pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material
ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material.
Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi
material itu disebut spit.Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang
kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).

Perhatikan gambar!

Apabila di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit akhirnya tersambung dengan daratan,
sehingga membentuk tombolo.

Perhatikan gambar!

3. Pengendapan oleh angin


Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan
oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai
maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan
angin yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan pasir di suatu tempat secara bertahap
sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

4. Pengendapan oleh gletser.


Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan
oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi
tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil
pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula
berbentuk V menjadi berbentuk U.

C. DAMPAK PERUBAHAN LITHOSFER TERHADAP KEHIDUPAN

Perubahan lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah kepada
kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai degradasi.Degradasi di sini artinya penurunan
kwalitas maupun perusakan lahan.
Penebangan hutan yang semena - mena penyebab utama degradasi lahan. Selain itu tidak terkendali
dan tidak terencananya penebangan hutan secara baik merupakan bahaya Ekologis yang paling besar.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:
SMA NEGERI 2 ENDE 20
- Erosi
- Pestisida
- bahan radio aktif
- pupuk kimia
- deterjen
- sampah organic (terutama dari derah perkotaan )
- wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan penyebaran organisma
yang menyebabkan infeksi,
- limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.

Dampak erosi yaitu:


Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua menurunnya
produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi tanah dapat terjadi karena adanya
curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan yang kurang, Kemiringan lereng, dan tata guna lahan
yang kurang tepat. Pendangkalan sungai untuk mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan
bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya dasar saluran, mengurangi
luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi.
Kerusakan sumber daya air selain banjir dan erosi adalah kekeringan dan pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan sumber daya tanah dan air merupakan masalah
yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai peranan
yang sangat penting Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan

berjangkar dan tempat air tanah tersimpan.

Masalah tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini menonjol di Daerah Aliran Sungai
DAS, yang diorientasikan kepada segi- segi pemgawetan tanah dan air dengan titik berat kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat harus dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.

Dampak degradasi lahan terhadap lingkungan


Degradasi lahan dapat terjadi di lingkungan kota maupun pedesaan.

a. Kerusakan Lingkungan Kota


Migrasi penduduk merupakan salah satu mekanisme untuk menjaga agar kepadatan penduduk
tidak melampaui daya dukung lingkungan. Salah satu migrasi yang banyak terjadi adalah migrasi dari
desa ke kotayang disebut urbanisasi. Proses urbanisasi itu umumnya makin kuat seiring dengan makin
meningkatnya fasilitas suatu kota.
Kebiasaan yang buruk seperti membuang sampah sembarangan di mana dilakukan di kota. Di
kota tidak ada daur ulang sampah padahal pelayanan sanitasi Sanitasi adalah keadaan lingkungan yang
sehat di kota tidak bertambah dan bahkan menurun. Penurunan fungsi sanitasi dan tidak tersedianya
airminum yang bersih mengakibatkan terjadinya ledakan penyakit kolera secara berkala.
Bentuk kerusakan lingkungan kota yang lain adalah terjadinya banjir, kenaikan jumlah Penduduk dan
kesadaran lingkungan. Hal ini mengakibatkan permukaan tanah yang kedap terhadap air bertambah.
Sehingga sedikit air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah.
Di samping kerusakan sosial budaya, orang desa yang bermigrasi ke kota banyak yang mempunyai
pendidikan yang rendah dan tidak terampil. Oleh sebab itu, mereka kesukaran mendapatkan pekerjaan
yang layak.
b. Kerusakan Lingkungan Desa
Usaha untuk menaikan daya dukung lingkungan dengan menambah luas lahan yang digunakan untuk
pertanian merupakan reaksi terhadap kenaikan kepadatan penduduk. Reaksi tersebut merupakan
akibat dari tekanan penduduk.
Tekanan penduduk terhadap lahan semakin diperbesar oleh bertambah sempitnya lahan pertanian
karena digunakan untuk kepentingan lain, misalnya permukiman, jalan, dan pabrik. Kerusakan hutan
membawa banyak akibat. Hutan mempunyai fungsi perlindungan terhadap tanah.Tetesan air hujan
dengan energinya memukul permukaan tanah mengakibatkan mengelupasnya butir-butir tanah.
Proses ini disebut dengan erosi percikan (splash erosion).
Erosi

SMA NEGERI 2 ENDE 21


Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alamiah dari
suatu tempat ke tempat yang lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di permukaan
bumi. Erosi dapat dilakukan oleh tenaga air, angin, dan es.
a). Erosi geologi yaitu suatu bentuk erosi dimana proses penghancuran tanah relatif
seimbang dengan proses pembentukannya. Jadi, erosi geologi tidak menimbulkan
kerusakan alam.
b). Menurut Zat pelarutnya, erosi dibedakan menjadi empat jenis.
A. Erosi air, disebabkan oleh air yang mengalir, baik di dalam tanah, air permukaan maupun
sungai. Erosi air dibedakan menjadi :
- Erosi Percikan adalah erosi yang disebabkan oleh percikan air hujan yang jatuh ke tanah.
- Erosi lembar, adalah erosi yang terjadi pada lapisan tanah bagian atas. Jenis erosi ini
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
- Erosi Alur adalah erosi yang terjadi pada saat air mengalir, cirinya, pengikisan
membentuk alur-alur berbentuk lurus dan berkelok-kelok.
- Erosi Parit, cirinya : lereng yang terkena erosi membentuk parit-parit yang cukup dalam.
B. Erosi angin adalah yang disebabkan oleh tenaga angin dan biasanya terjadi di daerah
gurun.
C. Erosi es/glasial adalah proses pengikisan yang disebabkan oleh massa es yang bergerak.
D. Erosi air laut (abrasi) adalah proses pengkisan yang disebabkan oleh gelombang laut.
Erosi air laut disebut juga erosi morena. Faktor yang mempengaruhi kekuatan abrasi
antara lain :
- Kekerasan batuan
- Besar-kecilnya gelombang laut
- Kedalaman Laut di muka bumi
- Jumlah materi yang diangkut gelombang laut ke pantai.
Bentuk Lahan Sebagai Akibat Erosi
Bentang alam hasil erosi, yaitu :
1). Cliff, yaitu pantai terjal dan berdinding curam sebagai akibat abrasi.
2). Relung, yaitu cekung yang memiliki dinding cliff.
3). Dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran akibat abrasi.
4). Ngarai, yaitu lembah yang dalam
5). Batu Jamur yaitu batu yang disebabkan erosi angin.
Yang dimaksud dengan sedimentasi adalah proses pengendapan batuan atau tanah yang
dilakukan oleh air, angin dan es.
Sedimentasi digolongkan menjadi tiga jenis.
a). Sedimentasi fluvial, adalah proses pengendapan materi-materi yang diangkut oleh air
sepanjang aliran sungai.
b). Sedimen eolis, sering disebut terrestrial. Sedimen eolis sering dijumpai di daerah gurun
atau pantai. Bentukan alam yang merupakan hasil dari sedimen eolis yaitu guguk pasir
atau barkhan, guguk pasir di Indonesia banyak dijumpai di pantai Parang Tritis
(Yogyakarta).
c). Sedimen marin, adalah proses pengendapan yang dilakukan oleh gelombang laut yang
terdapat di sepanjang pantai.

Latihan

Amatilah lingkungan anda, adakah kerusakan yang terjadi? Bila ada jelaskan faktor penyebabnya serta apa
dampak dari kerusakan tersebut? Hasil pengamatan di serahkan kepada guru Anda!

Carilah dari sumber internet contoh dan gambar jenis-jenis batuan

Tugas 1

Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan susunan lapisan bumi
2. Apakah sial itu
3. Sebutkan tiga jenis batuan lithosfer
4. Apakah arti intrusi magma dan ekstrusi magma
5. Apakah tektonisme itu.

Tugas 2
SMA NEGERI 2 ENDE 22
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan tiga jenis pelapukan!
2. mengapa terjadi lembah?
3. jelasnya syarat terjadinya delta!
4. Kegiatan apakah yang paling banyak menimbulkan degradasi lahan, berikan alasannya.
5. Sebutkan bentangan alam dampak pengikisan oleh air sungai!

SOAL PAKET 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab!

1. Hiposentrum adalah….
a. Pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam
b. Pusat gempa yang terletak di permukaan bumi
c. Alat pencacat gempa yang terdiri atas seismograf vertical dan horizontal
d. Gambaran getaran bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk grafik pada pita
e. Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa
2. Gerakan dengan arah bawah menyebabkan daratan pengalami penurunan dan seolah-olah permukaan
laut menjadi naik adalah….
a. Epirogenes negative d. Gempa bumi
b. Epirogenesa positif e. Epirogenesa
c. Orogenesa

3. Menurut terjadinya marmer termasuk batuan....


a. Metamorf kontak d. Sediment
b. Metamorf dynamo e. Beku luar
c. Metamorf pneumatolitis
4. Di daerah pertemuan dua lempeng, terjadi beberapa fenomena. Salah satu contoh fenomena itu adalah ….
a. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi
b. Aktifitas gempa di dasar laut dan sekitarnya
c. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbuhan kedua tepi lempeng
d. Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat perenggangan lempeng
e. Aktifitas vulkanisme laut dalam menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan lava yang encer
5. Pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, waktunya lama dan meliputi daerah yang luas
disebut . . . .
a. Gerak tektogenesa d. Gerak patahan
b. Gerak orogenesa e. Gerak lipatan
c. Gerak epirogenesa
6. Gambar nomor 3 di bawah ini dinamakan. . . .

a. Horst
b. Slenk/graben
c. Antiklinal
d. Escarpment
e. Sinklinal
7. Jika dibedakan antara gerak epirogenetik dengan orogenetik, akan terlihat . . . .
a. Gerak epirogenetik lebih cepat daripada gerak orogenetik
b. Gerak epirogenetik meliputi daerah sempit
c. Gerak epirogenetik berarah tegak, gerak orogenetik mendatar
d. Gerak epirogenetik lambat, gerak orogenetik cepat
e. Epirogenetik dan orogenetik sama-sama cepat
8. Tenaga berasal dari dalam bumi yang bersifat merusak disebut . . . .
a. Gempa bumi d. Tektonik
b. Orogenesa e. Epirogenesa
c. Vulkanisme
9. Di bawah ini yang tergolong tenaga eksogen adalah . . . .
a. Erosi, gempa bumi, masswasting d. Sedimentasi, erosi, tektonisme
b. Masswasting, vulkanisme, tektonisme e. Pelapukan, erosi, masswasting
c. Gempa bumi, pelapukan, vulkanisme
10. Lapisan inti bumi yang tersusun atas unsur nikel dan besi adalah . . . .

SMA NEGERI 2 ENDE 23


a. Atmosfera d. Chalkosfera
b. Litosfera e. Barisfera
c. Astenosfera/lapisan pengantara
11. Batuan yang berasal dari hasil pendinginan magma dengan komposisi batuan terdiri dari kuarsa dan
felsfar adalah ….
a. Batuan granit d. Batuan lime
b. Batuan breksi e. Batuan konglomerat
c. Batuan marmer

12. Gambar berikut menunjukkan bentuk ….


a. Lipatan tegak d. Lipatan isoklin
b. Lipatan menggantung e. Lipatan rebahan
c. Lipatan miring

13. Terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua di daerah Karst akibat proses ….
a. Pelapukan mekanis d. Sedimentasi marine
b. Pelapukan kimiawi e. Sedimentasi fluvial
c. Pelapukan organik
14. Intrusi magma adalah ….
a. Peristiwa yang berhubungan dengan gunung api
b. Kegiatan yang ada kaitannya dengan gempa bumi
c. Aktivitas magma yang mencapai permukaan bumi
d. Peristiwa menyusupnya magma dilapisan kulit bumi
e. Kegiatan magma yang keluar melalui sebuah lubang
15. Jenis-jenis erupsi berdasarkan sifat letusannya adalah ….
a. Erupsi, efusif, erupsi eksplosif d. Erupsi areal, erupsi linier
b. Erupsi eksplosif, erupsi linier e. Erupsi eksplasif, erupsi sentral
c. Erupsi sentral, erupsi efusif
16. Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah ….
a. Meander d. Moraine
b. Ngarai e. Stalaktit
c. Tanah Loss
17. Sedimentasi adalah ….
a. Hancurnya batuan oleh panas matahari
b. Hasil pengikisan yang dilakukan oleh air
c. Proses pengendapan material hasil erasi dan karasi
d. Peristiwa menyusupnya magma ke permukaan bumi
e. Penangkutan material oleh tenaga air
18. Batuan sedimen fluvial adalah batuan sediment yang proses pengendapannya berada di….
a. Daerah es d. Pantai
b. Sungai e. Laut
c. Danau
19. Garis yang menghubungkan tempat - tempat yang dilalui gempa dengan intesitas yang sama disebut …..
a. Homoseista d. Longitudinal
b. Isoseista e. Trasfersal
c. Makroseista
20. Erosi yang disebabkan oleh air laut disebut...
a. Insolasi d. Korasi
b. Glasial e. Abrasi
c. Deflasi
Sumber soal:Read more: Soal Geografi Litosfer:Raseco blog blogger Purworejo
http://raseco.blogspot.com/2010/05/soal-geografi-litosfer.html#ixzz1imtLoipQ
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

SOAL PAKET 2

1. Yang dimaksud dengan kerak bumi adalah lapisan bumi paling atas . . . .
A. 10 - 40 km D. 3.470 km
B. 1.200 km E. 6.370 km
C. 1.700 km
2. Lapisan inti bumi yang padat tebalnya . . . .
A. 10 - 40 km D. 3.470 km
B. 1.200 km E. 6.370 km
SMA NEGERI 2 ENDE 24
C. 1.700 km
3. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dibagi menjadi batuan . . . .
A. beku, sedimen, dan metamorf
B. dalam, koral, dan lelehan
C. beku, sedimen, dan korok
D. beku, lelehan, dan metamorf
E. sedimen, metamorf, dan korok
4. Batuan yang magmanya membeku di saluran magma disebut batuan . . . .
A. plutonis D. beku lelehan
B. beku dalam E. beku luar
C. beku korok
5. Batuan sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen yang bundar terekat satu sama lain, disebut . . . .
A. gamping D. breksi
B. stalagmit E. konglomerat
C. stalagtit
6. Magma yang telah meleleh di permukan bumi disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. lahar hujan
C. lahar panas
7. Lelehan lumpur panas yang terjadi dari magma bercampur air dari danau kepundan yang mendidih
akibat suhu naik pada waktu erupsi disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. lahar hujan
C. lahar panas
8. Aliran lumpur yang terjadi dari efflata yang telah mendingin setelah letusan, dihanyutkan aliran air
hujan di lereng gunung disebut. . . .
A. lava D. lahar dingin
B. magma E. magma basa
C. lahar panas
9. Benda padat yang dikeluarkan dari gunung api pada waktu erupsi, disebut . . . .
A. lava D. lahar dingin
B. eflata E. batu-batuan
C. magma
10. Batu-batu besar sampai sebesar kepalan tangan yang dikeluarkan gunung pada waktu letusan di sebut
....
A. lapilli B. eflata C. bom vulkanik D. kerikil vulkanik E. batu apung
11. Penghancuran massa batuan, sedangkan batuan yang telah hancur tetap mempunyai susunan kimia
seperti semula, tidak mengalami perubahan, hanya butirannya saja yang mengecil, disebut . . .
A. pelapukan mekanik D. pengikisan
B. pelapukan kimiawi E. masswating
C. pelapukan biologi
12. Proses perubahan muka bumi yang mengakibatkan penurunan di
suatu tempat dan peninggian di tempat lain secara alami sehingga
merubah tanah menjadi rata, disebut . . . .
A. peneplain D. deskuamasi
B. denudasi E. masswasting
C. weathering
13. Muka tanah yang relatif datar menurun ke arah pantai, disebut . . . .
A. peneplain D. dataran aluvial
B. denudasi E. dataran abrasi
C. dataran rendah
14. Perubahan suhu dari dingin menjadi panas atau sebaliknya akan menyebabkan batuan menjadi retak
dan terkelupas. Proses ini disebut . . . .
A. denudasi D. masswating
B. landslide E. deskuamasi
C. subsidence
15. Proses terangkutnya partikel-partikel batuan hasil gaya perusakan oleh air mengalir, ombak laut,
angin, dan gletser dari tempat asal ke tempat lainnya disebut ….
A. erosi D. masswasting
B. deflasi E. sedimentasi
C. weathering

SOAL PAKET 3

Q.1)
Unsur kimi yang paling banyak kandungannya pada lapisan litosfer adalah....

A
SiO2
.
SMA NEGERI 2 ENDE 25
B
Fe2O3
.
C. CaO
D. K2O
E. MnO
Q.2) Lapisan kerak bumi paling luar dan terdiri batuan
disebut ...
A
nife
.
B
atmosfer
.
C
barisfer
.
D. litosfer
E. hidrosfer
Litosfer atau kulit bumi terdiri dari dua bagian
Q.3)
yaitu
A. lapisan SiAl dan barisfer
B. Lapisan SiAl dan lapisan pengantara
C
lapisan SiMa dan lapisan barisfer
.
D. lapisan SiMa dan lapisan SiAl
E. lapisan barisfer dan lapisan pengantar
Lempeng litosfer dapat dibedakan menjadi dua
Q.4)
yaitu
A
lempeng dasar laut dan lempeng perairan
.
B. lempeng daratan dan lempeng pegunungan
C
lempeng dunia dan lempeng benua
.
D. lempeng benua dan lempeng samudra
E. lempeng dasar laut dan permukaan
Q.5)
Dilihat dari tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi

A
sedimen marin, sedimen aeolis dan sedimen glasial
.
sedimen lakustre, sedimen akuatis dan sedimen
B.
glaial
C
sedimen lakustre, sedimen teristris dan sedimen marine
.
D. sedimen aeolis, sedimen teristris dan sedimen akuatis
sedimen aeolis, sedimen glasial dan sedimen
E.
akuatis
Q.6)
yang termasuk tenaga indogen adalah...

tenaga yang berasal dari luar da n bersifat


A.
membangun
tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak permukaan
B.
bumi
C
tenaga yang berasal dari luar bumi
.
D. tenaga yang berasal dari dalam bumi
E. tenaga yang bersifat merusak permukaan bumi
Batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara dua litosfer yang bentuknya seperti cermin
Q.7)
cembung disebut
A
lakolit
.
B
batolit
.
C. sill
D. gang
E. apofisa
Q.8)
Lapisan litosfer yang memiliki ketebalan 60 km terdiri dari lapisan...

A. sial sima
B. sial dan barisfer

SMA NEGERI 2 ENDE 26


C
nife dan sial
.
astenosfer dan
D.
nife
E. sima dan barisfer
Batas antara mantel dan kerak bumi adalah
Q.9)
lapisan...
A
nife
.
B
feridatit
.
C
barisfer
.
D. astenosfer
E. moko
Q.10) Pelapukan batuan yang disebabkan oleh organisma, baik tumbuhan amaupun hewan
disebut...
A. pelapukan mekanik
B
pelapukan kimiawi
.
C
pelapukan insolasi
.
D. pelapukan organisma
E. pelapukan
Q.11) Batuan granit, diarit, sienit, dan gabro termasuk jenis
batuan....
A. beku luar
B. beku dalam
C. beku gang
beku
D.
hipoabisis
E. beku effusive
Q.12) Berikut ini yang bukan merupakan pengendapan batuan sedimen
yaitu...
A. sedimen teristris di danau
B
sedimen marine di laut
.
C
sedimen fluvial di sungai
.
D. sedimen liminis di danau
E. sedimen glasial di daerah es
Q.13) Batuan metamorf dinamo terjadi akibat
dari....
A persinggungan antar batuan asal dan
. magma
adanya tekanan dari lapisan atasnya dalam waktu yang
B.
lama
C
disusupi unsur-unsur batuan lain
.
tenaga endogen yang bergerak secara
D.
cepat
tenaga indogen yang bergerak secara
E.
lambat
Q.14) Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya pergeseran (dislokasi), lipatan
(fold) , sesar atau patokan (fault) pada kulit bumi dan batuan, disebut...
A. vulkanisme
B
tektonisme
.
C. seisme
D. gempa bumi
E. epirogenesa
Q.15) Lapisan magma tipis yang menyusup diantara batuan lapisan dan bentuknya pipih
disebut..
A. sill
B
diatrema
.

SMA NEGERI 2 ENDE 27


C. lakolit
D. gang
E. batolit

Soal Paket 4

1. Sebutkan 3 jenis batuan berdasarkan proses terjadinya!


2. Jelaskan secara singkat istilah-istilah berikut ini:
a. dataran rendah pantai
b. gunung
c. plato
3. Sebutkan 7 tipe letusan gunung api!
4. Sebutkan tiga contoh kaldera yang ada di Indonesia!
5. Jelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam ilmu gempa bumi berikut
ini:
a. hiposentrum
b. episentrum
c. seismogram
6. Jelaskan istilah-istilah berikut ini:
a. doline
b. uvala
c. ponor
d. gua dalam tanah
e. stalaktit
f. stalagmit
g. kubah kapur
7. Sebutkan lima erosi air berdasarkan bentuk atau tipe erosinya!
8. Apa yang dimaksud dengan masswasting?
9. Jelaskan mengenai land hemisphere dan water hemisphere!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lahan potensial dan lahan kritis!

SMA NEGERI 2 ENDE 28BAB IV


PEDOSFER
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan
pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
Indikator :
 Menjelaskan proses pembentukan tanah di Indonesia
 Menunjukkan jenis dan persebaran tanah pada peta Indonesia
 Mengklasifikasi jenis dan ciri tanah di Indonesia
 Menganalisis proses terjadinya erosi tanah
 Menganalisis dampak kerusakan tanah terhadap kehidupan
 Mengidentifikasikan usaha-usaha untuk mencegah kerusakan tanah

A. Dinamika Perubahan Pedosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Muka Bumi


Pengertian Tanah
Lapisan tanah disebut juga lapisan pedosfer adalah kulit bumi yang tipis terletak di bagian
permukaan bumi. Tanah merupakan hasil pelapukan dan pengedapan batuan dalam waktu yang cukup
lama. Lapisan pedosfer memiliki arti yang penting bagi makhluk hidup teruama manusia. Lahan adalah
bentang alam mulai dari pantai sampai ke pedalaman luas lahan bumi diperkirakan 148.892.000 km².
luas lahan tersebut tidak merata antara belahan bumi utara yang lebih luas dari belahan bumi bagian
selatan. Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-
horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organik, air, udara, dan merupakan media tumbuhnya
tanaman. Anda mungkin bertanya apa hubungan Pedosfer dengan tanah dan lahan? Pedosfer atau
tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Lalu apa
bedanya tanah dengan lahan? Selama ini orang awam beranggapan tanah sama pengertiannya dengan
lahan. Padahal menurut konsep Geografi tanah dengan lahan memiliki perbedaan yang mendasar.
Tanah dalam Bahasa Inggris disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang
berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi.
Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land, lahan merupakan lingkungan fisis dan biotik yang
berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang
dimaksud dengan lingkungan fisis meliputi relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan lingkungan
biotik meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya pengertian lahan lebih luas daripada
tanah.

Profil Tanah
Profil tanah adalah lapisan-lapisan tanah tertentu yang menunjukan tingkat kepadatan, ketebalan,
warna, tekstur, dan struktur yang berbeda-beda. Lapisan tersebut disebut horizon yang terbagi
menjadi beberapa horizon :
 Horizon O merupakan lapisan permukaan
 Horizon A merupakan zona eluviasi yang masih mempunyai banyak humus. Berwarna keabu-
abuan dan berwarna pucat.
 Horizon B merupakan zona akumulasi yang sedikit sekali lapisan humusnya.
 Horizon C merupakan zona terjadinya pelapukan bahan induk tanah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah.


Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim,

SMA NEGERI 2 ENDE 29


organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus
sebagai berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T = tanah b = bahan induk
f = faktor t = topografi
i = iklim w = waktu
o = organisme

Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:


1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan
curah hujan.
a. Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses
pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b. Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian
tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
2. Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik
adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan
kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
b. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-
daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk
dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.7
c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang
seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena
banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.
Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah,
akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah
pohon jati.
3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan
metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan
menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat
kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur
pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan induk
akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi diatasnya. Bahan induk yang banyak
mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat
menghindari pencucian asam silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu.
Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih
merah.
4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan
tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi
sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan
tanahnya menjadi asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang
terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak
mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah
berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

Klasifikasi Tanah
Berdasarkan kesuburannya, tanah diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Tanah muda (alluvium), yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak
sehingga belum subur.
2) Tanah dewasa, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga
sangat subur. Tanah ini sangat baik untuk pertanian.
3) Tanah tua, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah berkurang.

SMA NEGERI 2 ENDE 30


4) Tanah sangat tua, yaitu tanah dengan zat yang terkandung di dalamnya sangat sedikit sekali, bahkan
hampir habis. Tanah ini sangat tidak subur.

Jenis-Jenis Tanah di Indonesia


Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain:

1. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik


Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa,
dengan ciri dan sifat: tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0.5 meter,
warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-
agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20%
untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah.

Berdasarkan penyebaran topografinya, tanah gambut dibedakan menjadi tiga yaitu:


a. gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5 – 16 meter,
terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hampir selalu tergenang air, bersifat
sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai Sumatra, Kalimantan dan Irian
Jaya (Papua);
b. gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di daerah
dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa, ketebalan 0.5 – 6
meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih tinggi. Contoh penyebarannya
di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok (Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan
(Cilacap, Jawa Tengah); dan
c. gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan
yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh penyebarannya di Dataran
Tinggi Dieng.

Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:


a. gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih tinggi;

b. gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu
tergenang air; dan
c. mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.

2. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium,
tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH
bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan
(depresi).

3. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur
berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari
bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk
pasir pantai.

4. Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan
batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya
tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi.
Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan,
lereng miring sampai curam.

5. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat
merah hingga kuning.

Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 – 1000 meter, batuan induk
dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.

SMA NEGERI 2 ENDE 31


6. Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur
kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah
sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis,
kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini
berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa.
Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

7. Podsolik Merah Kuning


Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga berpasir,
struktur gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5), kesuburan rendah
hingga sedang, warna merah hingga kuning, kejenuhan basa rendah, peka erosi. Tanah ini berasal
dari batuan pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah beriklim basah tanpa
bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.

8. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri dari horizon albic
(A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi
lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran
kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan
kuarsanya tinggi, batuan lempung dan tuf vulkan masam.
Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering,
topografi pegunungan. Daerahnya Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).

9. Andosol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak
asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang
dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.

10. Mediteran Merah – Kuning


Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna coklat hingga
merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung, struktur gumpal bersudut,
konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya
absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal dari batuan kapur keras
(limestone) dan tuf vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering
nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst
dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah – kuning di daerah
topografi Karst disebut terra rossa.

11. Hodmorf Kelabu (gleisol)


Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi merupakan
dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah sedang, warna kelabu
hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung, struktur berlumpur hingga masif, konsistensi
lekat, bersifat asam (pH 4.5 – 6.0), kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan
glei kontinu yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari profil
tanah selalu jenuh air.
Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.

12. Tanah sawah (paddy soil)


Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun) dipersawahkan
memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah aslinya. Penyimpangan
antara lain berupa terbentuknya lapisan bajak yang hampir kedap air disebut padas olah, sedalam
10 – 15 cm dari muka tanah dan setebal 2 – 5 cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya
terdapat lapisan mangan dan besi, tebalnya bervariasi antara lain tergantung dari permeabilitas
tanah. Lapisan tersebut dapat merupakan lapisan padas yang tak tembus perakaran, terutama
bagi tanaman semusim. Lapisan bajak tersebut nampak jelas pada tanah latosol, mediteran dan
regosol, samara-samar pada tanah aluvial dan grumosol.

SMA NEGERI 2 ENDE 32


Gambar 4. Pematang Sawah

Sifat-sifat tanah
Sifat-sifat tanah dibedakan berdasarkan :
1. Warna tanah menentukan kandungan kimia dan organik.
2. Tekstur tanah adalah besar kecilnya butir-butir tanah.
3. Struktur tanah adalah susunan butir-butir tanah yang saling mengikat sehingga membentuk
kemantapan struktur. Ada 3 jenis struktur tanah yaitu struktur tanah lepas, struktur tanah remah,
tanah berstruktur gumpal.
4. Konsistensi tanah adalah reaksi tanah apabila mendapatkan perlakuan berupa tekanan (kompres).
 Konsistensi tanah dapat dibedakan sebagai berikut :
 Tanah gambut, tanah kohesi adalah tanah yang lepas-lepas.
 Tanah sangat gembur dapat dipecahkan dengan tenaga tangan yang halus.
 Tanah gembur dapat dipecahkan dengan tenaga tangan yang lembut.
 Tanah sangat teguh dapat di pecahakan dengan tenaga yang kuat.
 Ekstrem teguh hanya dapat dipecahkan dengan tenaga yang sangat besar dan pecah sedikit
demi sedikit. ion hydrogen dalam larutan air
 Derajat keasaman (pH) tanah adalah ukuran aktifitas tanah. Derajat keasaman tanah dapat
terbagi menjadi 3 yaitu :
 Tanah yang bersifat asam dan pH dibawah 6,5 %
 Tanah yang bersifat metral dan pH antara 6,6 % - 7,5 %
 Tanah yang bersifat basa dengan pH 7,6 % ke atas.
5. Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya peresapan air ke dalam tanah. Yang kasar
butirnya lebih cepat meresap air sebaliknya dengan yang halus.
6. Solum tanah adalah kedalaman atau ketebalan tanah yang diukur dari permukaan sampai
batuan induk.

Penyebab Kerusakan Tanah


Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
a. Perusakan hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi.
b. Proses kimiawi air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan
kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis.
c. Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah di permukaannya
sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak bervegetasi, hujan lebat dapat
menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan dapat pula menghanyutkan lumpur
sehingga terjadi banjir lumpur.
d. Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan ke bawah bukit. Hujan
mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat. Pelongsoran hanya
terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah.
e. Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di pinggir-
pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh ke sungai.
SMA NEGERI 2 ENDE 33
f. Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
g. Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
h. Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.
Usaha Mengurangi Erosi Tanah
1. Jenis-jenis Erosi oleh Air
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, gletser atau gravitasi. Di Indonesia erosi yang
terpenting adalah disebabkan oleh air.

Jenis-jenis Erosi oleh Air

1. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering ditemukan sungai-sungai di
bawah tanah.

2. Erosi percikan (splash erosion)


Curah hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melemparkan butir-butir tanah sampai setinggi 1
meter ke udara. Di daerah yang berlereng, tanah yang terlempar tersebut umumnya jatuh ke
lereng di bawahnya.

3. Erosi lembar (sheet erosion)


Pemindahan tanah terjadi lembar demi lembar (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling
atas. Erosi ini sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi
dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.

4. Erosi alur (rill erosion)


Dimulai dengan genangan-genangan kecil setempat-setempat di suatu lereng, maka bila air dalam
genangan itu mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran air tersebut. Alur-alur itu mudah
dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.

5. Erosi gully (gully erosion)


Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut di atas. Karena alur yang terus menerus
digerus oleh aliran air terutama di daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut
menjadi dalam dan lebar dengan aliran air yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapat hilang
dengan pengolahan tanah biasa.

6. Erosi parit (channel erosion)


Parit-parit yang besar sering masih terus mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam
parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding tebing parit di bawah permukaan air,
sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala meander dari alirannya
dapat meningkatkan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.

7. Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah tanah
terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan liat. Dalam musim
hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan
yang licin tersebut sebagai tanah longsor.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Erosi


Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi air adalah :
1. Curah hujan
Sifat-sifat yang perlu diketahui adalah:
- Intensitas hujan: menunjukkan banyaknya curah hujan persatuan waktu. Biasanya
dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam.
- Jumlah hujan: menunjukkan banyaknya air hujan selama terjadi hujan, se-lama satu bulan
atau selama satu tahun dan sebagainya.
- Distribusi hujan: menunjukkan penyebaran waktu terjadinya hujan.

2. Sifat-sifat tanah

SMA NEGERI 2 ENDE 34


Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah:
- Tekstur tanah
Tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi, karena butir-butir
yang besar (kasar) tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Tekstur
halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya
sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir
sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah
menjadi makin peka terhadap erosi.
- Bentuk dan kemantapan stuktur tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat) menghasilkan
tanah dengan daya serap tinggi sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, dan aliran
permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Struktur tanah yang mantap tidak akan
mudah hancur oleh pukulan-pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya
struktur tanah yang tidak mantap, sangat mudah oleh pukulan air hujan, menjadi butir-
butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran
permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.
- Daya infiltrasi tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah, sehingga
aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
- Kandungan bahan organic
Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan
organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah yang mantap tahan terhadap
erosi.

3. Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng makin
curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat
pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin
besar.

4. Vegetasi (tumbuhan)
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
- Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga kekuatan
untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi.
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.
- Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan) melalui vegetasi.
Hutan paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya dan rumputnya rapat. Untuk
pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup vegetasi.

5. Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau buruk.
Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan pengaruh baik manusia, karena
dapat mengurangi erosi. Sebaliknya penggundulan hutan di daerah pegunungan merupakan
pengaruh yang jelek karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.

3. Metode Pengawetan Tanah


Metode pengawet tanah pada umumnya dilakukan untuk:
1. Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan.
2. Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
SMA NEGERI 2 ENDE 35
3 Mengurangi run off (aliran air di permukaan tanah).
4 Meningkatkan stabilitas agregat tanah

Beberapa metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga yaitu:


1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan)
pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa
cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
a. Penghijauan, yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenis tanaman tahunan
seperti akasia, angsana, flamboyant. Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan
kesuburan tanah, dan menyerap debu/kotoran di udara lapisan bawah.
b. Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras seperti pinus,
jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil kayunya.
c. Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanami lahan searah dengan
garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan
air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan pada lahan dengan kemiringan 3 – 8%
d. Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan
keras seperti pinus, jati, cemara. Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah
permukaan oleh air hujan, memperlambat erosi dan memperkaya bahan organik tanah.
e. Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan pe-nanaman
berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak lurus terhadap
arah aliran air atau arah angin. Pada daerah yang hampir datar jarak tanaman diperbesar,
pada kemiringan lebih dari 8% jarak tanaman dirapatkan. Fungsinya untuk mengurangi
kecepatan erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.
Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara bergantian (bergilir)
f. dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga
agar kesuburan tanah tidak berkurang.

2. Metode Mekanik/Teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang
dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode
mekanik antara lain:
a. Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar
garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air, dan memperbesar resapan air.
b. Pembuatan tanggul/guludan/pematang bersaluran, yaitu dalam pembuatan tanggul sejajar
dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap ke dalam tanah.
Pada tanggul dapat ditanami palawija.
c. Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan
miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng,
memperbesar resapan air dan mengurangi erosi.
d. Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng
panjang menjadi lereng yang pendek, sehingga aliran dapat diperlambat dan mengatur aliran
air sampai ke sungai.

Metode pengawetan tanah akan sangat efektif apabila metode mekanik dikombinasikan
dengan metode vegetatif misalnya terrassering dan buffering.

3. Metode Kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah,
yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap
tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan, sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air
permukaan (run off) tetap kecil.

Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan, walaupun cukup
efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-
percobaan.
Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain Bitumen dan
Krilium. Emulsi dari bahan kimia tersebut dicampur dengan air, misalnya dengan perbandingan
1:3, kemudian dicampur dengan tanah.

Bagaimana sampai disini, apakah Anda sudah memahami uraian materinya? Kalau belum baca
lagi, tapi kalau sudah kerjakan latihan berikut agar Anda lebih memahami materinya.
SMA NEGERI 2 ENDE 36
Erosi Tanah
Dengan adanya erosi tanah maka lapisan tanah yang subur akan hilang dan mengakibatkan lapisan tanah
yang lainnya ikut rusak. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan erosi tanah adalah sebagai
berikut :
 Curah hujan yang berintensitas tinggi.
 Tanah gundul atau tidak ada tanamannya, penebangan liar.
 Kemiringan lereng atau topografi.
 Campur potensial dan lahan kritis.
 Tidak dibuatnya tanggul dan teras.
 Pengembalaan liar.

Upaya-upaya untuk mengurangi tingkat erosi tanah


Untuk mengurangi tingkat erosi pada tanah, dapat digunakan beberapa metode:
 Metode vegetative
a. Penanaman dalam strip
b. Pergiliran tanaman
c. Tanaman penutup tanah
d. Penggunaan sisa-sisa tanaman
 Cara Mekanik
a. Memperlambat aliran permukaan
b. Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak
merusak

Yang termasuk cara mekanik adalah :


1). Pengolahan tanah
2). Pengolahan tanah menurut kontur
3). Galengan (pematang) dan saluran menurut kontur
4). Teras
5). Perbaikan drainase
6). Pembuatan Waduk, DAM penghambat, balong, tanggul dan sebagainya.

Lahan potensial dan Lahan kritis


Lahan potensi adalah sejumlah lahan yang mempunyai kemampuan berproduksi secara optimal, lahan
potensial memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
 Tanah subur yang banyak mengandung hara tanah.
 Mempunyai sifat fisik yang baik seperti daya serap, sirkulasi yang baik sementara itu lahan kritis
adalah lahan yang kurang produktif. Faktor penyebab antara lain :
 Adanya erosi tanah yang berlebihan
 Aspek kelestarian kurang diperhatikan dalam penggunaan lahan.
 Kekeringan yang berkepanjangan.
 Adanya genangan yang terus menerus.
 Adanya sat pencemar.
 Masuknya material yang bertahan lama ke lahan pertanian.
 Mengganggunya plastic terhadap kelestarian dan kesuburan.
 Pembekuan air pada pegunungan yang sangat tinggi.

Untuk penanggulangan lahan kritis dilakukan :


 Pemanfaatan lahan secara optimal.
 Pembuatan teras pada lereng dan bukit.
 Penghijauan dan reboisasi.
 Adanya usaha program kali bersih.
 Reklamasi lahan pertambangan dan pengelolaan DAS.
 Pemupukan, menghilangkan barang-barang seperti plastik.
 Pengembangan keanekaragaman hayati.
 Metode vegetatif dan mekanik.

Pemanfaatan lahan potensial


 Merencanakan penggunaan secara baik pada lahan dataran rendah, dataran tinggi dan pantai.
 Menciptakan keserasian dan keseimbangan lahan.
 Merencanakan pembangunan agar jauh dari pencemaran.
SMA NEGERI 2 ENDE 37
 Pemisahan peruntukan lahan.
 Mengelola DAS, membuat peraturan perundang-perundang melakukan pengkajian terhadap
kebijaksanaan tata ruang.

Faktor penyebab terjadinya lahan kritis di berbagai belahan bumi


Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan
unsur pertanian yang baik.
Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam dan
perilaku manusia dalam memanfaatkan lingkungan.
1). Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat proses alam, yaitu :
- Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat proses alam, yaitu :
a. Erosi
b. Tanah Longsor
c. Soil run off/Pencucian tanah
- Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat perilaku manusia misalnya :
a. Perusakan tanah
b. Pertanian system ladang berpindah
c. Kegiatan pertambangan terbuka
d.Sistem pertanian di pegunungan yang tidak menggunakan terasering (sengkedan)

Latihan Kegiatan 2

Agar Anda lebih memahami materi pelajaran tersebut, jawablah soal-soal latihan berikut ini dengan cara
menjodohkan penjelasannya di kolom sebelah kiri dengan jawaban tepatnya di sebelah kolom kanan
cukup membubuhkan huruf saja!

Soal Pilihan Ganda!


1. Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa disebut tanah . . . .
A. aluvial D. organosol
B. vukanis E. laterit
C. podzolik
2. Tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran air sungai adalah . . . .
A. laterit D. aluvial
B. vulkanis E. organosol
C. podzolik
3. Tanah yang terbentuk dari bahan induk organik, yaitu gambut dan rumput rawa adalah tanah . . . .
A. laterit D. aluvial
B. vulkanis E. podzolik
C. organosol
4. Penanaman berlajur tegak lurus terhadap arah aliran air atau arah angin adalah. . . .
A. strip cropping
SMA NEGERI 2 ENDE 38
B. contour strip cropping
C. bufering
D. windbreaks
E. contour village
5. Penanaman berlajur sejajar dengan garis kontur, disebut . . . .
A. bufering
B. windbreaks
C. strip cropping
D. contour village
E. contour strip cropping
6. Penanaman tanaman keras pada lahan yang mempunyai kemiringan adalah . . . .
A. bufering
B. windbreaks
C. strip cropping
D. contour village
E. contour strip cropping
7. Penanaman dengan tumbuhan secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin disebut . . . .
A. bufering
B. windbreaks
C. strip cropping
D. contour village
E. contour strip cropping
8. Metode pengawetan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran
air, disebut metode . . . .
A. terasering
B. penghijauan
C. reboisasi
D. mekanik
E. vegetatif
9. Pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igirigir kecil yang memperlambat aliran
air dan memperbesar infiltrasi air, disebut . . . .
A. bufering
B. windbreaks
C. strip cropping
D. contour village
E. contour strip cropping
10. Jenis tanaman penghijauan yang dikembangkan di Indonesia adalah . . . .
A. lamtoro gung, kaliandra, akasia, dan jambu mete
B. kemlandingan, kaliandra, akasia, dan jambu mete
C. kemlandingan, lamtoro gung, akasia, dan jambu mete
D. kemlandingan, lamtoro gung, kaliandra, dan akasia
E. kemladingan, lamtoro gung, kaliandra, dan jambu mete
B. Jawab soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas pada buku tulismu!
11. Jelaskan arti pedosfer dan sebutkan 5 lapisan tanah dari atas ke bawah!
12. Sebutkan 4 jenis tanah berdasarkan kesuburannya!
13. Sebutkan 5 akibat erosi dan kerusakan tanah terhadap kehidupan!
14. Jelaskan metode vegetatif pengawetan tanah!
15. Sebutkan 5 usaha untuk meningkatkan kesuburan tanah!

SMA NEGERI 2 ENDE 39


BAB V
BAB V : ATMOSFER

ATMOSFER

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer


Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
Indikator :
 Menjelaskan ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfaatannya
 Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim
 Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim
 Menjelaskan informasi tentang persebaran curah hujan di Indonesia
 Menunjukkan persebaran iklim di dunia
 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global

Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh
grafitasi bumi dan digunakan oleh bumi untuk melindungi serangan dari luar. Tebal lapisan
atmosfer adalah ± 1000 km. semakin keatas lapisan atmosfer semakin renggang. Lapisan atmosfer
ikut berotasi seperti bumi. Kecepatan rotasi yaitu 1667 km/jam. Atmosfer terdiri dari :
 Nitrogen 78 %
 Oksigen 21 %
 Argon 0,9 %
 Karbon dioksida 0,03 %

SMA NEGERI 2 ENDE 40


 Krypton, xenon, neon, hydrogen, helium, ozon 0,07 %

Atmosfer memiliki beberapa sifat antara lain sebagai berikut :


 Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
 Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut.
 Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
 Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.

Lapisan atmosfer terdiri dari :


1. Troposfer
 Gerakan udara secara vertikal berhenti pada lapisan ini. Troposfer merupakan lapisan terbawah
dari atmosfer, yaitu padaketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer
ratarata ± 10 km.
 Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata
80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata
54°C,sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature rata-rata 46°C.
 Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di
muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat
kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.
 Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai
dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu
(temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C.
 Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan
stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada
pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause
± 2 km. Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin,
tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan seharihari terjadi. Ketinggian yang paling
rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
 Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan
pemanasan global.
 Troposfer terdiri atas:
o Lapisan planetair : 0-1 km
o Lapisan konveksi : 1-8 km
o Lapisan tropopause : 8-12 km.
 Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti.
2. Stratosfer
 Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49
km dari permukaan bumi.
 Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan
suhu udara sekitar 0°C.
 Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada
ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi.
 Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran
teratas.
 Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap.
Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah
dari stratosfer.
 Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur) hingga ketinggian ±
45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang
menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer ini tidak ada lagi
uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin
jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan cuaca. Perubahan
secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F atau sekitar - 57°C. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis

SMA NEGERI 2 ENDE 41


cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang cukup
signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang
bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa
mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km.
 Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
 Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3 ). Ozon adalah gas
yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak
antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
 Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak
gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UVB dan ia merusak hampir
semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai ke permukaan
bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

3. Mesosfer dengan ciri-ciri adalah :


 Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara
49 - 82 km dari permukaan bumi.
 Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa
luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan
objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan
penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu
(temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang
negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang
disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
4. Termosfer dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada
ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari
permukaan bumi.
 Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.
 Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan
efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
 Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan
ini yaitu sekitar 19820 °C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang
dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio.
 Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh. Pada lapisan ini terjadi ionisasi yang dapat memantulkan
gelombang radio. Memiliki temperature antara 40 ⁰ c – 50 ⁰ c.
 Ionesfer dengan ciri-ciri sebagai berikut Memiliki temperature 0 ⁰ c – lebih dari 70 ⁰ c.
Dilapisan ini seluruh atom udara mengalami ionisasi. Lapisan ini terbagi dalam 3 lapisan-
lapisan E,F dan lapisan atom.
5. Eksosfer dengan ciri-ciri :
 Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km
dari permukaan bumi.
 Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan.
 Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer
sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
 Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat
berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

Atmosfer memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan dimuka bumi antara lain :
1. Memancarkan sinar ultraviolet
SMA NEGERI 2 ENDE 42
2. Melindungi bumi dari benda-benda angkasa
3. Memantulkan gelombang
4. Menjaga kestabilan suhu udara
5. Pasokan oksigen
6. Pemanfaatan bagi dunia industri.
Gejala-gejala di atmosfer antara lain :
1.Kabut
2.Kilat
3.Guntur.
4.Pelangi.
5.Fatamorgana.
6.Aurora.

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim


a. Cuaca adalah keadaan rata-rata udara disuatu wilayah yang sempit dalam waktu yang singkat
misalnya awan, cerah, mendung.
b. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas dalam waktu lama. Misalnya
tropis, sub tropis, sedang, dingin, dan sebagainya.

Unsur-unsur iklim dan cuaca antara lain :


1. Suhu udara
2. Tekanan udara
3. Angin
4. Kelembaban udara
5. Hujan
6. Awan

a. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas udara yang disebabkan oleh pemanasan matahari. Banyak
sedikitnya panas matahari yang diterima oleh bumi dipengaruhi oleh factor-faktor berikut.
Pemanasan udara didapat melalui dua proses antara lain :
1). Pemanasan secara langsung melalui proses :
- absorpsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar X,
dan ultraviolet. Unsur-unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hydrogen, dan debu.
- refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H₂O, awan dan partikel-partikel lain diatmosfer).
- difusi adalah sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung yang berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna
biru.
2). Pemanasan secara tidak langsung melalui proses konduksi, konveksi adveksi, dan
turbelensi.
- Konduksi adalah pemberian panas matahari pada lapisan udara bagian bawah, kemudian
lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
- Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
- Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
- Turbelensi adalah pemberian panas oleh udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke
atas.

B. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, (karena beratnya) kepada setiap
luas 1 cm bidang datar dipermukaan bumi sampai batas atmosfer. Sebaran tekanan udara
dapat dibedakan menjadi dua (1) sebaran vertikal yaitu bahwa semakin dekat ke permukaan
bumi, udara lebih rapat dan lebih berat.

C. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum menuju daerah yang
bertekanan minimum. Angin diberi nama berdasarkan arah dari mana angin itu dating bertiup.
a. Macam-macam angin

SMA NEGERI 2 ENDE 43


- Angin pasat adalah angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum
subtropik ke daerah minimum khatulistiwa (doldrum). Di belahan bumi utara terdapat
angin pasat timur laut dan di selatan angin pasat tenggara.
- Angin antipasat adalah udara yang naik di daerah khatulistiwa yang setelah sampai di
lapisan atas, mengalir kearah kutub dan turun di daerah subtropik.
- Angin barat adalah angin antipasat yang menuju ke daerah kutub yang akan membelok
kearah timur sampai pada wilayah garis lintang 40 0. Angin itu berasal dari barat, sehingga
disebut angin barat.
- Angin muson adalah angin yang selalu berganti arah setiap setengah tahun mengikuti letak
matahari. Indonesia dilalui oleh angin muson.
1. Angin muson barat yang bergerak pada bulan oktober sampai april dari arah asia
menuju Australia. Karena bersamaan dengan angin pasat timur laut yang berasal dari
samudra pasifik dan dibelokan arahnya menuju ke Australia, maka menjadi angin
musim barat laut atau musim barat yang banyak membawa uap air. Karena itu, pada
waktu ini Indonesia banyak mendapat hujan.
2. Angin muson timur yang bergerak pada bulan april sampai oktober dari arah Australia
menuju Asia, ketika sampai di wilayah Indonesia, angin ini melalui laut yang sempit,
sehingga tidak dapat membawa hujan kecuali di tempat-tempat seperti di pantai
selatan papua, pulau seram bagian selatan, pantai timur Sulawesi Selatan yang waktu
itu jatuh hujan.
- Angin siklon adalah angin yang masuk dari daerah bertekanan udara maksimum yang
mengelilingi udara daerah bertekanan udara minimum (daerah depresi), sehingga garis
isobar tertutup (berbentuk lingkaran) dan udara bergerak memusat ke arah dalam. Siklon
yang bergerak dibedakan menjadi :
1. Siklon tropis, yang terjadi di wilayah lautan pada lintang 10 0 - 200 .
2. Siklon extra tropis, yang terutama terjadi di wilayah sekitar lintang 35 0 - 650 .
3. Tonardo yaitu badai angin siklon dengan kekuatan angin tinggi.
- Angin anti siklon adalah angin yang bergerak dari suatu daerah bertekanan maksimum
yang dikelilingi oleh massa udara bertekanan minimum (doldrum), sehingga udara
berputar ke luar. Dibelahan bumi utara searah dengan arah jarum jam, sedangkan di
belahan bumi selatan, berlawanan dengan arah jarum jam.

Angin Lokal
Angin lokal terdiri dari 3 macam yaitu :
1). Angin darat dan angin laut
- Angin darat adalah angin yang berhembus dari darat ke laut. Angin darat terjadi pada
malam hari.
- Angin laut adalah angin yang berhembus dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada
siang hari.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut
a). Angin darat terjadi karena zat padat lebih mudah menangkap panas dari pada air.
b). zat padat di darat diam, sehingga molekul batuan yang telah panas tetap pada tempat
semula dan terus menerus menerima panas, molekul air selalu bergerak, sehingga
molekul lain yang masih dingin menggantikan tempatnya.
c). Permukaan air yang mengkilat lebih banyak mematulkan sinar dari pada permukaan
darat yang pada umumnya kusam dan menyerap panas. Pada kondisi pemanasan
yang sama, yaitu siang hari, darat lebih cepat melepaskan panas dari pada laut. Maka
bertiuplah angin darat ke arah laut pada malam hari.
2). Angin lembah adalah angin yang bergerak dari lembah ke gunung, sedangkan angin
gunung adalah angin bergerak dari gunung ke lembah. Pada malam hari berhembus
angin gunung, sedangkan pada siang hari berhembus angin lembah.
3). Angin fohn (angin terjun) adalah angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan panas
di lereng sebuah pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung uap
air naik ke suatu lereng pegunungan. Angin fohn terjadi karena massa yang mengandung
uap air naik ke suatu lereng pegunungan, sehingga suhunya turun terus menerus sampai
mencapai kondensasi dan menurunkan hujan. Angin fohn mempunyai sifat panas, kering
dan ribut sehingga sering menimbulkan kerusakan dan kerugian pada daerah yang
dilaluinya, misalnya merobohkan rumah, menumbangkan pohon-pohon, mengeringkan
tanaman, dan membuat tanaman menjadi gersang.

SMA NEGERI 2 ENDE 44


D. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air yang terdapat dalam 1 m 3 masa udara. Alat
pengukurnya disebut higrometer. Ada dua macam kelembapan udara, yaitu:
1). Kelembapan udara absolut yakni kandungan uap air yang terdapat dalam 1 m 3 massa
udara.

2). Kelembapan udara relatif yakni bilangan yang menunjukan udara dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung massa udara tersebut pada suhu yang sama.
Kelembapan udara relatif dinyatakan dalam persentase.

E. Awan
Yang dimaksud awan adalah kumpulan titik-titik air atau Kristal es di dalam udara yang
terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.
Awan dibagi dalam 4 golongan :
1). Awan tinggi (6000-12.000 meter)
a). Awan Cirrus (Ci)
Ciri-cirinya :
1. Berbentuk seperti bulu ayam
2. Awannya berdiri sendiri dan halus
3. Letaknya tinggi
4. Tidak menimbulkan hujan
5. Tidak tebal dan tidak padat
6. Berukuran kecil

b). Cirro-stratus
Ciri-cirinya :
1. Bentuknya seperti anyaman yang tidak teratur
2. Warnanya kelabu putih dan halus.

c). Cirro-cumulus
Ciri-cirinya
1. Awannya terputus-putus
2. Penuh dengan Kristal-kristal es
3. Bentuknya seperti gerombolan domba

2. Awan menengah (2000-6000 meter)


a. alto cumulus
Ciri-cirinya :
1. Awan kecil dan banyak
2. Berbentuk seperti bola
3. Warnanya putih dan pucat atau kelabu

b. Alto-stratus
Ciri-cirinya :
1. Warnanya kelabu.
2. Awannya berlapis-lapis
3. Bersifat luas

3. Awan rendah (kurang dari 2000 meter)


a. Strato – cumulus
Ciri-cirinya :
1. Letaknya rendah
2. Bentuk seperti gelombang
3. Awannya tebal dan bergumpal
4. Awannya luas

b. Stratus
Ciri-cirinya :
1. Awannya luas
2.Tingginya kurang dari 1000 meter
3. Lapisannya melebar
SMA NEGERI 2 ENDE 45
4. Terjadi karena pada lapisan inversi, terdapat cukup air.

c. Nimbo-Stratus
Ciri-cirinya :
1. Merupakan awan hujan
2. Awannya tebal
3. Bentuknya tidak beraturan
4. Berwarna putih
5. Di Indonesia jenis awan ini hanya menyebabkan hujan gerimis.

4. Awan yang terjadi karena udara naik. Ketinggian 500-1500 meter.


a. Cumulus (Cu)
Awan Cumulus adalah awan yang terbentuk karena udara naik yang banyak
mengandung uap air dan yang menyebabkan terjadinya hujan.
Ciri-cirinya :
1. Bentuknya bergumpal-gumpal
2. Dasarnya rata

b. Cumulus-Nimbus
Cumulus-Nimbus adalah awan yang dapat menimbulkan hujan lebat disertai
kilat dan guntur.
Ciri-cirinya :
1. Volumenya besar
2. Posisinya rendah
3. Awannya tebal
4. Puncaknya melebar
5.

F. Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dari atmosfer ke permukaan
bumi dalam bentuk cair, padat, atau gas.
Proses terjadinya hujan di dahului oleh proses kondensasi yaitu peristiwa
berubahnya uap air menjadi titik air. Titik-titik air itu melayang-layang di udara
dan berkumpul menjadi bentuk yang lebih besar dan berat. Kumpulan titik-titik
air di udara dinamakan awan.
Berdasarkan prosesnya, hujan di bagi menjadi tiga macam :
1). Hujan orografis adalah hujan yang terjadi massa udara yang mengandung
uap air naik ke lereng sebuah pegunungan.
2). Hujan zenital adalah hujan yang terjadi karena massa udara yang
mengandung uap air bergerak naik secara vertikal (konveksi)
3). Hujan Frontal adalah hujan yang terjadi akibat pertemuan massa udara
dengan yang dingin.
Pembagian Iklim
a. Iklim Matahari
Yang dimaksud iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada
kedudukan matahari dalam perjalanan harian semu di permukaan bumi. Iklim
matahari terdiri dari :
1). Iklim tropis : 23,50LU – 23,50LS
2). Iklim subtropis : 23,50LU - 400LU dan 23,50LS - 400SL
3). Iklim Sedang : 400Lu- 66,50LU dan 400 LS - 900LS
4). Iklim Kutub : 66,50LU - 900LS - 900LS
Di Indonesia, kita mengenal 3 istilah musim sebagai berikut :
1). Musim Hujan (Oktober-April)
2). Musim Pancaroba (September dan Maret) yaitu suatu musim yang terjadi
sekitar satu bulan sebelum tiba musim hujan dan satu bulan sebelum
berakhir musim hujan.
3). Musim Kemarau.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba adalah kondisi suhu udara dan curah hujan
tidak stabil. Keistimewaan tanggal 31 Maret dan 23 September bagi daerah
yang dilewati khatulistiwa adalah :
1). Matahari terbit tepat ditimur dan terbenam tepat di sebelah barat.
SMA NEGERI 2 ENDE 46
2). Pada jam 12 siang matahari tepat di atas kepala kita.
3) Lamanya siang sama dengan lamanya malam.

Iklim Junghun (Frans Wilhelm Junghuhn : (1809 – 1864)


Ahli pertanian berkebangsaan jerman yang pada tahun 1835 bertugas pada
pemerintahan Belanda ini membagi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan
jenis tanaman di permukaan bumi, adalah sebagai berikut :
1). Mintakat/Zona panas pada ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut
dengan suhu 220C – 26,30C, tanaman yang cocok antaranya adalah kelapa,
tebu, padi, jagung.
2). Mintakat/Zona sedang pada ketinggian 700-1500 meter diatas permukaan
laut dengan suhu 17,10C-220C, tanaman yang cocok di antaranya adalah
tembakau, teh, kopi, coklat, kina, dan hortikultura.
3). Mintakat/Zona sejuk pada ketinggian 1500-2500 meter di atas permukaan
laut dengan suhu 11,0 C- 220 C, tanaman yang tumbuh adalah pinus,
cemara.
4). Mintakat/zona dingin pada ketinggian kira-kira 2500 meter diatas
permukaan laut dengan suhu -6,10C – 11,10C, tanaman yang cocok adalah
lumut dan tidak ada tanaman yang dapat dibudidayakan.

b. Iklim Koppen
Iklim koppen diciptakan oleh Dr. Wladimir Koppen (1846-1940) seorang
ahli iklim dan geografi tumbuh-tumbuhan dari Unhiversitas Graz Australia.
Pembagian iklim Koppen didasarkan pada suhu udara dan curah hujan.

Koppen membagi permukaan bumi menjadi 5 kelompok utama, berikut :


1). Tipe Iklim A (Tropik), dengan suhu rata-rata di atas 18 0 C. Iklim ini tidak
mengalami musim dingin. Curah hujan dan penguapannya tinggi.
2). Tipe iklimnya B (kering) ditandai dengan penguapan yang melebihi curah
hujan, persediaan air sangat sedikit dan tidak ada sungai sedikit dan tidak
ada sungai permanen.
3). Tipe iklim C (sedang hangat), ditandai dengan suhu pada bulan terdingin <-
30 C, pada bulan terpanas suhu rata-rata > 10 0 C, iklim ini mempunyai
musim panas dan musim dingin.
4). Tipe iklim D (dingin), dengan suhu pada bulan terdingin rata-rata <-3 0 C.
Pada bulan terpanas suhu rata-rata >100 C. letak isoterm hampir
bersamaan dengan batas pertumbuhan hutan ke arah kutub.
5). Tipe iklim E (es abadi), dengan suhu rata-rata pada bulan terpanas <10C.
Iklim ini tidak mempunyai musim panas sebenarnya.

c. Iklim Menurut Schmidt dan Fergusson


Pada tahun 1951, Scmidt-Ferguson mengadakan pembagian iklim di
Indonesia berdasarkan sifat basah dan keringnya bulan (curah hujan).
Dalam pembagian iklim ini digunakan symbol huruf A-H. Untuk menentukan
perbandingan bulan kering dan bulan basah digunakan rumus :

Jumlah rata−ratabulan kering


Q= x 100 %
Jumlah rata−rata bulan basah

Keterangan :
1). Bulan kering : bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm.
2). Bulan Lembab : bulan yang rata-rata curah hujan antara 60-100 mm.
3). Bulan Basah : bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm.
Berdasarkan besarnya nilai Q (quantient) dan rumus diatas, Schmidt Ferguson
menggolongkan tipe iklim suatu daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pembagian Tipe Iklim Berdasarkan Nilai Q

di Indonesia menurut Schmdt Fergusson


Tipe ch Nilai Q (%) Arti Sandi Vegetasi Yg Dominan
SMA NEGERI 2 ENDE 47
A 0,00 ≤ Q < 14,33 Sangat Basah Hutan hujan tropis

B 14,33 ≤ Q < 33,33 Basah Hutan hujan tropis

C 33,33 ≤ Q < 60,00 Agak Basah Hutan Rimba

D 60,00 ≤ Q < 100,00 Sedang Hutan Musim

E 100,00 ≤ Q < Agak Kering Sabana


167,00
F 167,00 ≤ Q < Kering Sabana
300,00
G 300,00 ≤ Q < Sangat Kering Padang Ilalang
700,00
H 700,00 ≤ Q Luar Biasa Kering Padang Ilalang

Karakteristik Iklim di Indonesia


Wilayah Indonesia yang kepulauan memiliki karakteristik iklim sendiri sebagai akibat
pengaruh bebrapa faktor yaitu :
1). Wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa memiliki rata-rata suhu tahunan
selalu tinggi (diatas 180 C). Hal tersebut disebabkan oleh penyinaran matahari yang relatif
selalu tegak jatuhnya.
2). Bebas dari pengaruh angin Taiufun hal tersebut disebabkan oleh sebagian besar berada pada
zona tenang dan Doldrum.
3). Rata-rata kelembapan udara relatif tahunan selalu tinggi
4). Wilayah Negara kita yang berupa kepulauan berpengaruh terhadap kondisi suhu udara,
amplitudo suhu harian maupun tahunan.
5). Wilayah Indonesia dihembus oleh Angin Muson yang mengakibatkan musim hujan dan
kemarau. Hal tersebut dipengaruhi oleh Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia,
yang dapat menyebabkan gerakan angin, karena berbeda tekanan udara kedua tempat
tersebut.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global


Karena cuaca berubah, maka iklim juga berubah. Akan tetapi, perubahan iklim terjadi
dalam waktu yang lama, sehingga perubahannya sering sulit dirasakan. Pada dasarnya,
perubahan iklim dapat berlangsung dalam skala luas dan skala kecil.

a. Perubahan Iklim Alami


Yang dimaksud perubahan iklim alami adalah perubahan iklim yang ditimbulkan oleh
adanya proses-proses alam yang tidak ada campur tangan manusia. Perubahan iklim alami
umumnya terjadi dalam skala besar, sedangkan campur tangan manusia umumnya
menyebabkan perubahan iklim dalam skala besar, sedangkan campur tangan manusia
umumnya menyebabkan perubahan iklim dalam skala kecil (meskipun tidak menutup
kemungkinan terjadinya iklim dalam skala besar).

Beberapa teori yang mendukung perubahan iklim alami :


a. Teori Continental Drift
b. Teori Letusan Gunung Api
c. Teori Astronomi
d. Teori Perubahan Matahari

b. Perubahan Iklim Akibat Campur Tangan Manusia


Dengan makin majunya teknologi, manusia telah mampu terbang ke luar angkasa dan
menempatkan berbagai macam satelit di dalamnya. Tidak kecil kemungkinannya bahwa
akibat yang ditimbulkan ikut merubah komposisi dan keseimbangan atmosfer dan yang
selanjutnya merubah cuaca dan iklim secara luas. Akan tetapi sampai saat ini belum ada data

SMA NEGERI 2 ENDE 48


yang cukup untuk membuktikan hal tersebut. Sebaliknya, dalam skala kecil, akibat campur
tangan manusia terhadap perubahan cuaca dan iklim mudah ditunjukan dan dirasakan.

Dampak perubahan iklim global antara lain :


1). Menaikkan suhu permukaan bumi
2). Permukaan air laut naik
3). Kutub utara dan Kutub Selatan mencair
4). Banjir di daerah pantai
5). Adanya penyusupan air asin ke dalam air tanah dan sungai

1. El Nino dan La nina serta pengaruhnya Terhadap Kehidupan


El nino dan La nina merupakan dua fenomena alam yang berpengaruh terhadap
perubahan iklim global.
El nino adalah keadaan suhu permukaan air laut yang panas di wilayah Pasifik Ekuator
bagian timur dan tengah. Sedangkan La Nina adalah penampakan suhu permukaan air laut
yang rendah. El nino terdiri dari dua jenis berikut :
1). El nino minor terjadi pada saat suhu permukaan laut di Pasifik Ekuator tengah dan timur
rendah. El nino minor mempunyai periode 2 sampai 3 tahun.
2). El nino mayor terjadi pada saat suhu permukaan laut tinggi dan mencakup daerah luas di
samudra pasifik. El nino mayor mempunyai periode 8 sampai 11 tahun.

2. Pengaruh El Nino dan La Nina


Dampak El nino dan La nina adalah berubahnya cuaca dunia. Pada saat El nino, wilayah
basah seperti Indonesia menjadi kering sedangkan yang biasanya kering seperti pantai
barat Amerika Selatan menjadi basah.

3. Manfaat El Nino dan La Nina bagi Kehidupan

Dampak El Nino dan La Nina bias merugikan dan menguntungkan. Bagi sebagian yang tidak
terkena dampak merugikan La Nina dan El Nino, hal ini menguntungkan, sebagai contoh
adalah Kenya. Negara di Benua Hitam ini berkembang dari ekspor kopi.
a. Hubungan antara pemanasan Global dan El Nino
Iklim global selalu berubah. Sebagai contoh, suhu pada awal abad ke 20 relatif
dingin, sedangkan pada tahun 1940-an sampai 1920-an sampai 1930-an relatif panas,
pada tahun 1940-an sampai 1960-an relatif dingin dan 1970-1980-an relativ panas lagi.

b. Pengaruh El Nino dan La Nina bagi perubahan Iklim di Indonesia


1. El Nino memberikan pengaruh bagi perubahan iklim di Indonesia yaitu terjadi
kekeringan yang berkepanjangan (periode musim kemarau panjang). Hal ini
disebabkan menjadi daerah subsidensi (turunnya massa udara) yang berakibat
sulitnya terbentuk awan konveksi yang mendatangkan hujan.
2. Pengaruh La Nina bagi Indonesia yaitu dapat mendatang curah hujan yang lebih
besar atau periode musim hujan yang panjang.

SOAL PAKET 1

Jawablah dengan benar dan tepat !

1. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca dan iklim adalah…


a. oseanografi dan demografi b. hidrologi dan geologi
c. meteorologi dan klimatologi d. vulkanologi dan osenografi
e. meteorologi dan geologi
2. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan bumi, tekanan udaranya semakin…..
a. rendah b. tinggi c. tipis d. sama e. tidak teratur
3. penggolongan struktur lapisan atmosfer menjadi beberapa lapisan atmosfer didasarkan pada…….
a. temperature b. tekanan udara c. kelembaban d. gerak udara e. ketinggian
4. Segala proses yang berhubungan dengan cuaca dan iklim, seperti awan, hujan, dan angin terjadi lapisan…
a. stratosfer b. mesosfer c. termosfer d. troposfer e. ionosfer
5. Klasifikasi iklim koppen didasarkan pada…….
a. suhu b. ketinggian tempat c. curah hujan d. suhu dan curah hujan e. suhu dan tekanan udara
SMA NEGERI 2 ENDE 49
6. Terbentuknya angin disebabkan oleh perbedaan …….
a. suhu b. tekanan udara c. permukaan bumi d. ketinggian tempat e. kelembaban
7. Meteor dapat terbakar pada lapisan…..
a. stratosfer b. mesosfer c. troposfer d. termosfer e. ionosfer
8. Tipe iklim A menurut Koppen adalah tipe iklim……
a. Tipe iklim megatherma b. Tipe iklim kering c. Tipe iklim basah d. Tipe iklim kontinental
e. Tipr iklim yang dipengaruhi laut
9. Klasifikasi iklim Schmidt-ferguson didasarkan pada ……..
a. Curah hujan b. Vegetasi c. Suhu d. Suhu dan curah hujan e. Kelembaban udara
10. Lapisan atmosfer yang berfungsi sebagai pemantul gelombang radio adalah…
a. stratosfer b. mesosfer c. troposfer d. termosfer e. ionosfer
11. Salah satu kelebihan dari klasifikasi iklim schmidth ferguson adalah ……..
a. sesuai untuk daerah tropis b. sangat memperhatikan fluktuasi suhu
c. analisis datanya sederhana d. sesuai untuk seluruh dunia
e. sangat memperhatikan penguapan
12. Elnino merupakan gejala gangguan iklim global yang di akibatkan oleh …….
a. Melambatnya gerak sirkulasi Walker dan timur ke barat di pasifik Tropis
b. Perbedaan tekanan di samudera Pasifik
c. Melambatnya gerak sirkulasi Welker dari barat ke timur di Pasifik Tropis
d. Udara di atas khatulistiwa Indonesia terjadi Subsiden
e. Tingginya konveksi diatas perairan Indonesia
13. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah…..
a. hygrometer b. barometer c. anemometer d. thermometer e. psychometer
14. Keuntungan adanya Elnino dirasakan oleh …….
a. Indonesia karena mendapat curah hujan yang banyak
b. Negara kenya karena dapat mengekspor kopi lebih banyak
c. Nelayan di Amerika Selatan karena dapat memanen ikan lebih banyak
d. Petani Brazil yang dapat memanen kacang-kacangan lebih banyak
e. Indonesia memanen kopi lebih banyak
15. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu udara sama adalah…
a. isobar b. isotherm c. isohyets d. isoseista e. isoplet
16. Perbandingan jumlah uap air yang dikandung udara dengan jumlah uap air maksimal (jenuh) di dalam udara
pada temperatur dan tekanan udara yang sama disebut……
a. kelembapan udara b. kelembapan relative c. kelembapan absolute d. tekanan udara
e. tekanan gradien
17. Para nelayan tradisional pergi ke laut untuk menangkap ikan memanfaatkan hembusan angin…….
a. darat b. laut c. gunung d. lembah e. musim
18. Jenis hujan yang terjadi karena massa udara dipaksa naik ke pegunungan adalah hujan……
a. konveksi b. zenital c. orografis d. tropis e. frontal
19. Pada bulan februari di Indonesia bertiup angin……
a. pasat timur b. pasat tenggara c. muson barat d. muson timur e. muson tenggara
20. Jenis hujan yang banyak terjadi di daerah khatulistiwa adalah hujan……
a. frontal b. zenithal c. orografis d. siklonal e. konveksi
21. Awan yang tergolong awan menengah mempunyai ketinggian……
a. 2.000-6.000 m b. 2.500-6.000 m c. 3.000-6.000 m d. 5.000-6.000 m e. 6.000-12.000 m
22. Temperatur kota bandung 23 °C. Setiap 1 m3 mengandung uap air sebanyak 18 gram. Adapun kandungan
maksimumnya 25 gram/m3. kelembapan udara relatif kota bandung adalah…….
a. 42 % b. 60 % c. 70 % d. 72 % e. 80 %
23. semakin tinggi suatu tempat dari permukaan bumi, suhu udaranya semaki rendah karena…….
a. tekanan udaranya semakin tinggi
b. kandungan oksigennya semakin tinggi
c. radiasi dari permukaan bumi semakin berkurang
d. adanya udara dingin yang bergerak keatas
e. ketinggian suhu dan angin
24. Kelembapan udara di indonesia termasuk tinggi. Hal itu disebabkan oleh…
a. suhu udara dan tekanan udaranya tinggi
b. indonesia terletak di daerah tropika dan dikelilingi oleh laut
c. indonesia terletak di daerah tropika yang dipengaruhi oleh angin muson
d. indonesia mempunyai suhu yang tinggi dan dikelilingi oleh laut
e. wilayah indonesia merupakan kepulauan
25. Angin yang berganti arah setiap enam bulan sekali adalah angin…
a. bohorok b. muson c. pasat d. fohn e. lokal
26. Angin yang bersifat kering dan merusak yang bertiup di Pasuruan dan Probolinggo adalah angin……
a. bohorok b. gending c. kumbang d. brubu e. wambraw
27. Alat yang digunakan untuk mengukur lamanya penyinaran matahari adalah…
a. anemometer b. heliograf c. psychometer d. rain gauge e. termometer
28. Angin yang bertiup dari lintang 35 LU/LS menuju 60 LU/LS adalah angin…
a. pasat b. kutub c. muson d. siklon e. jatuh
29. Ozon pada lapisan stratosfer berfungsi untuk …….
a. Menyerap radiasi ultraviolet b. Memantulkan radiasi ultraviolet
SMA NEGERI 2 ENDE 50
c. Menghalangi radiasi ultraviolet d. Meneruskan radiasi ultravioet
e. Menghancurkan benda angkasa yang akan masuk kebumi
30. Salah satu jenis angin lokal yang menguntungkan bagi tanaman bawang adalah angin……
a.bahorok b.gending c.wambraw d.kumbang e. brubu

SOAL PAKET 2
A. Tulis jawaban soal-soal berikut ini pada buku tulismu!
1. Komposisi macam-macam zat yang banyak dalam atmosfer menurut Humprey adalah sebagai berikut,
kecuali . . . .
A. nitrogen D. hidrogen
B. oksigen E. helium
C. aragon
2. Konsentrasi gas ozon (O3) terdapat pada lapisan . . . .
A. troposfer D. termosfer
B. stratosfer E. ionosfer
C. mesosfer
3. Berikut ini adalah unsur-unsur cuaca, kecuali . . . .
A. hujan
B. penyinaran panas matahari
C. suhu udara
D. tekanan udara
E. kelembapan udara
4. Peristiwa cuaca, terutama terbentuk di lapisan troposfer, karena di lapisan ini . . . .
A. terkandung zat dan gas
B. terjadi proses adiabatik basah dan kering
C. letaknya paling dekat dengan muka bumi
D. unsur-unsur radiasi matahari diserap bumi
E. terjadi gerakan udara naik
5. Batuan meteorit dan eksosfer kebanyakan hancur di lapisan . . . .
A. troposfer D. mesosfer
B. stratosfer E. termosfer
C. stratopause
6. Proses ionisasi hanya terbentuk pada siang hari, karena . . . .
A. gas oksigen dan nitrogen menyerap radiasi matahari
B. ion adalah atom gas yang hanya bermuatan listrik positif
C. konsentrasi adalah ion yang hanya terbentuk di lapisan termosfer
D. konsentrasi ion dapat memantulkan gelombang radio
E. termosfer adalah bagian atmosfer terpanas
7. Suhu udara di permukaan bumi tidak sama. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebabnya, kecuali . . .
.
A. radiasi matahari menjadi panas setelah menyentuh bumi
B. bentuk muka bumi bulat
C. kemiringan sinar matahari tidak sama
D. bumi yang menghadap matahari berputar
E. posisi bumi terhadap matahari berubah-ubah
8. Tekanan udara di atas khatulistiwa bumi selalu minimum, sebab . . . .
A. matahari selalu berada di atas khatulistiwa
B. udaranya cukup lembap
C. khatulistiwa adalah daerah konvergensi antartropik
D. suhu udaranya paling tinggi
E. tekanan udara adalah salah satu dari tiga unsur cuaca
9. Berikut ini adalah gejala-gejala cuaca, kecuali . . . .
A. angin D. hujan
B. awan E. gejala optik
C. matahari
10. Kabut yang menyelimuti Kota Jakarta yang tampak dari daerah Puncak pada pukul 06.00 berasal dari .
...
A. angin laut D. angin darat
B. angin gunung E. kabut industri
C. angin lembah
11. Gurun pasir gersang yang luas di dunia, umumnya berlokasi di daerah subtropika, sebab di daerah ini .
...
A. jarang turun hujan
B. lengas nisbi udaranya kurang dari 25%
C. bertekanan udara maksumum
D. tempat pemusatan angin pasat
E. tempat turunnya angin antipasat
12. Sebelum terbentuk awan, di angkasa terjadi proses . . . .

SMA NEGERI 2 ENDE 51


A. penguapan D. lengas nisbi udara jenuh
B. adiabatis basah E. kondensasi
C. aliran udara konvektif
13. Curah hujan adalah . . . .
A. air yang turun dari langit
B. banyaknya air yang tertampung alat pengukur hujan
C. massa butir-butir air di udara
D. air yang dikandung awan
E. sumber air tawar
14. Berdasarkan persetujuan internasional, awan diklasifikasikan menjadi . . . .
A. 2 golongan D. 5 golongan
B. 3 golongan E. 6 golongan
C. 4 golongan
15. Penggolongan iklim menurut Junghuhn adalah sebagai berikut,kecuali daerah udara . . . .
A. panas D. sejuk
B. sedang E. dingin
C. hangat
16. Klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi ditentukan oleh besarnya curah hujan bulanan
dan besarnya penguapan bulanan, dikemukakan oleh . . . .
A. Oldeman D. Kö ppen
B. Thornthwaite E. Schmidt dan Ferguson
C. Mohr
17. Menghangatnya suhu muka laut di atas rata-rata di daerah Pasifik Timur dan Pasifik Tengah,
disebut . . . .
A. El Nino aktif D. La Nina
B. La Nina aktif E. El Nino
C. badan tropik
18. Mendinginnya suhu muka laut di bawah rata-rata di daerah Pasifik Timur dan Pasifik Tengah, disebut .
...
A. El Nino aktif D. La Nina
B. La Nina aktif E. El Nino
C. badai tropik
19. Gejala naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca disebut . . . .
A. green house effect D. kekeringan
B. El Nino aktif E. pemanasan global
C. La Nina aktif
20. Jenis flora berdasarkan iklim dan ketinggian tempat di muka bumi
ada 4 macam, kecuali jenis hutan . . . .
A. tropis D. gurun
B. musim E. stepa
C. savana
B. Jawab soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas
pada buku tulismu!
1. Sebutkan lapisan atmosfer secara berurutan dari yang terbawah sampai yang teratas!
2. Sebutkan 4 unsur-unsur cuaca!
3. Apa yang dimaksud dengan angin siklon (cyclone) dan antisiklon (anticyclone)?
4. Berilah contoh 5 angin siklon tropis yang terkenal!
5. Sebutkan 4 jenis hujan berdasarkan proses terjadinya!
6. Apa yang dimaksud dengan modifikasi cuaca dan hujan rangsangan (stimulation of rain)?
7. Sebutkan 4 penggolongan daerah iklim menurut Junghuhn (tanpa penjelasan ciri-cirinya)!
8. Sebutkan 4 macam jenis flora berdasarkan iklim dan ketinggian tempat!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca (green house effect) dan gas rumah kaca!
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan El Nino dan La Nina!

SOAL PAKET 3

Q.1)

SMA NEGERI 2 ENDE 52


A. Kemarau
B
hujan
.
C. dingin
D. angin
E. semi
Troposfer merupakan atmosfer yang paling bawah dekat dengan permukaan bumi pada lapisan ini
Q.2)
terjadi peristiwa seperti….
A
Hujan, angina, petir dan kabut
.
B
Awan cuaca dan sinar infra merah
.
Sinar ultraviolet dan sinar infra
C.
merah
Tekanan udara temperature udara dan kelembaban
D.
udara
E. Cuaca , iklim dan sinar ultraviolet
Q.3)

SMA NEGERI 2 ENDE 53


Pada gambar diatas menunjukan di indonesia musim....
A
kemarau
.
B
penghujan
.
C
kemareng
.
D. labu
E. semi
Tinggi gunung Arjuna adalah 3300 m dml. Berapakah suhu udara puncak gunung itu jika temperatur
Q.4)
rata- rata di pantai tropis 27 derajat selsius.
13 derajat
A.
celcius
B. 13,2 derajat celcius
C. 13,4 derajat celcius
D. 13,6 derajat cecius
E. 13,8 derajat cecius
Q.5) Berikut ini yang bukan manfaat atmosfeer,
yaitu..
Melindungi bumi dari jatuhnya batuan
A.
meteor
Pemantulan gelombang radio dan
B.
televise
C
Mangubah zat hara tanaman
.
Tempat terjadinya cuaca dan
D.
iklim
E. Penyaringan sinar ultraviolet

Q.6)

Dari gambar dua isobar diatas dapat dihitung Gradien Barometriknya jika jarak antara kedua isobar
tersebut 100 km
A. 30,00 mb
B. 31,23 mb
C
32,33 mb
.
D. 33.30 mb
E. 34,35 mb
Pemberian panas oleh matahari pada lapisan uadar abagian bawah, kemudian lapisan udara
Q.7)
tersebut memberikan panas pada lapisan udara diatasnya disebut….
A
Aduksi
.
B. Konduksi
C
Konveksi
.
D. Turbulensi
Konveksi
E.
absorbsi
Udara di atmosfer bersifat melewati kalort (panas) tetapi kenyataannya udara di atmosfer menyerap
Q.8)
kalor, sebab….
A
Udara ikut berotasi dan berevolusi bersama bumi
.
B
Udara ditarikoleh gaya gravitasi
.
C. Udara saling

SMA NEGERI 2 ENDE 54


bergesekan
D. Diatmosfer bumi terdapat uap air, asam arang dan debu
E. Terjadi penyerapan kalor dari litosfer saat terjadi erupsi eksplosif
Berdasarkan iklim matahari daerah iklim sedang terletak
Q.9)
pada ....
66.5 LU dan 66,5
A.
LS
23,5 LU dan 23,5
B.
LS
C. 23,5 LU dan 40 LU, 23,5 LS dan 40 LS
D. 40 LU dan66,5 Lu, 40 LS dan 66,5 LS
66,5 LU dan 90 Lu, 66,5 LS dan 90
E.
LS
Q.10)
yang termasuk iklim fisis adalah ....

A
iklim darat, iklim laut dan iklim kutub
.
B
iklim tropis, iklim subtropis dan iklimkutub
.
C
iklim panas , iklim sedang dan iklim dingin
.
iklim darat/kontinen, iklim laut dan iklim dataran
D.
tinggi
E. iklim laut dan iklim darat
Q.11)
Apabila ketinggian bertambah 100 m maka temperature …..

A. Bertambah 0,6 oC
B. Bertambah 6 oC
C. Berkurang 0,6oC
D. Berkurang 6oC
E. Tidak berubah

B. Essay

1. Jelaskan perbedaan Cuaca dan Iklim !


2. Sebutkan dan jelaskan faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim ?

SMA NEGERI 2 ENDE 55


BAB VI
HIDROSFER
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar :3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka
bumi
Indikator :
 Menjelaskan siklus hidrologi
 Mengidentifikasi jenis-jenis perairan darat
 Menentukan jenis air tanah
 Mengklasifikasi jenis-jenis danau
 Mendeskripsikan manfaat rawa
 Mengklasifikasi ciri sungai dan jenis pola aliran sungai
 Menganalisis faktor penyebab kerusakan, serta upaya pelestarian Daerah Aliran Sungai

A. PENGERTIAN HIDROSFER
Hidrosfer berasal dari kata “hidro” artinya air dan “sphere” artinya lapisan/selubung. Jadi hidrosfer
meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer.
1. Siklus Hidrologi
Proses terjadinya siklus hidrologi adalah sebagai berikut :
a. Matahari berfungsi sebagai motor pemanas, air yang ada di permukaan bumi mengalami
penguapan, kemudian uap air naik ke udara (atmosfer)
Proses penguapan air terjadi melalui proses di bawah ini :
1). Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan bumi secara langsung melalui proses
pemanasan. Misalnya penguapan air laut, air danau, air sungai, dan air rawa.
2). Transpirasi adalah proses penguapan air dalam tubuh tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
3). Intersepsi adalah penguapan air hujan yang jatuh pada daun-daun dan batang tumbuhan
sebelum sampai di permukaan tanah.
b. Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Oleh karena itu uap air akan mengalami
pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti kondensasi (debu), Kristal-kristal garam,
asam-asam belerang, abu, amoniak, sulfida, dan ion, maka terbentuklah awan.
c. Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air, terjadilah hujan.
(presipitasi).
d. Air hujan yang jatuh ke bumi akan mengalir di permukaan tanah (run off), meresap ke dalam
tanah (infiltrasi) dan sebagian lagi akan menguap (evaporasi).
e. air hujan mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju lapisan jenuh dengan air dalam
tanah (air tanah). Air dalam tanah tidak diam melainkan bergerak (baseflow). Pada bagian-
bagian tertentu keluar sebagai mata air (spring water) dalam bentuk air artesis, lalu menuju
ke sungai, danau, dan rawa-rawa. Akhirnya, aliran air tersebut akan sampai ke laut atau
Samudra.
f. Akibat pemanasan matahari, air laut kembali mangalami penguapan. Oleh karena itu terjadi
siklus air yang berulang seperti uraian dari nomor satu sampai nomor lima.

Komponen Siklus Hidrologi

Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi,

SMA NEGERI 2 ENDE 56


Evaporasi (presipitasi)
Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah
menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui
sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan
uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke
angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik
berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dan
transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut evapotranspirasi.

Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh – tumbuhan melalui bagian daun,
terutama stomata atau mulut daun.

Evapotranspirasi
Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.

Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi
perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-
titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.

Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan
menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu
(hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh
arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan
tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh
sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.

Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air
dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan
cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga
mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.

Surface run off


Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang
mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan
terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.

Infiltrasi
Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori – pori tanah.

Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan
tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.

Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.

a. Siklus Air Kecil

Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan menguap, membubung di udara. Di
udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu
udara turun ,5°C). Dengan demikian semakin ke tas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses
kondensasi (pengembunan).

SMA NEGERI 2 ENDE 57


Gambar 1.Siklus air kecil (Tim MGMP DKI hlm. 135).

Uap air berubah menjadi butir-butir air dan terkumpul menjadi awan atau mendung danakhirnya jatuh ke
permukaan laut/lautan sebagai hujan.

b. Siklus Air Sedang

Uap air ang berasal dari laut/lautan ditiup angin bergerak sampai di atas daratan bergabung dengan uap
air yang berasal dari sungai, danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai
ketinggian tertentu uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh
di atas daratan sebagai hujan.

Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan melalui
resapan di dalam tanah.

C. Siklus air besar

Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena dibawa angin bergabung
dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, rawa, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Uap
yang telah bergabung tersebut tidak saja berkondensi bahan membeku, mmebentuk awan yang terdiri
dari kristal-kristal es.

Kristal-kristal es turun ke daratan sebagai salju,


salju mencair dan mengalir sebagai gletzer kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.

Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut: akibat pemanasan oleh
sinar matahari, air yang ada di laut, sungai, danau, rawa dan benda-benda lainnya menguap
membumbung ke angkasa. Setelah mencapai ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu) uap air berubah
menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan. Sebagaian air hujan turun
SMA NEGERI 2 ENDE 58
di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas daratan. Air hujan yang turun di darat sebaian
disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir kembali ke laut melalui sungai.

B. Pengertian Perairan Darat, Jenis dan Persebarannya.

Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air rawa yang
ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan darat. Coba Anda
renungkan sejenak, apa yang dimaksud dengan perairan darat?, kemudian tuliskan jawabannya di buku
latihanmu atau di selembar kertas. Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:

Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di
darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan
Daerah Aliran Sungai (DAS).

Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang
dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat.

Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.

1. Sungai dan Jenis-jenisnya

Amatilah sungai-sungai yang ada di sekitarmu, kemudian jawablah pertanyaan berikut ini: Apa yang
dimaksud dengan sungai? Setelah Anda jawab, sekarang cocokkan jawabanmu dengan jawaban berikut
ini.

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan menjadi
tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.

Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban tersebut?, yang jelas dari
pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air
yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal
dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke
sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.

Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam
yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.

a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya
adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-
benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu
sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di
Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.

SMA NEGERI 2 ENDE 59


c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari
sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian
Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai
permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.

a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis
ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan
Indragiri di Sumatera.

b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim
kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan
Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta
sungai Brantas di Jawa Timur.

c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya
banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya
sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya
belum tentu banyak.

Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai
konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.

a. Sungai Konsekuen,
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.

b. Sungai Subsekuen atau strike valley


adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.

c. Sungai Obsekuen,
adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah
dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.

d. Sungai Resekuen,
adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai
subsekuen.

e. Sungai Insekuen,
adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan
sungai sungai superposed.

a. Sungai Anteseden
adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan)
yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.

b. Sungai Superposed,
adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis,
rektanguler dan pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).

a. Radial atau menjari,


jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Radial sentrifugal,
adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang
berbentuk kerucut.

SMA NEGERI 2 ENDE 60


Gambar 6. Sungai Radial Sentrifugal

2) Radial sentripetal,
adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).

Gambar 7. Sungai Radial Sentripetal

b. Dendritik,
adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh
aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.

Gambar 8. Sungai Dendritik.

c. Trellis,
adalah pola aliran yang menyirip seperti daun

Gambar 9. Sungai Trellis

d. Rektangular,
adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.

Gambar 10. Sungai Rektanguler

e. Pinate,
adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.

SMA NEGERI 2 ENDE 61


Gambar 11. Sungai Pinate

f. Anular,
adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

Gambar 12. Sungai Anular

Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan
teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu.
Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.

Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya


Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian
hilir.

a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar
sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat
air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.

b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi
ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi
pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau
lebih.

c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal),
banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.

2.Danau

Pernahkah Anda melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau sekolahmu terdapat danau.
Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau yang pernah Anda lihat serta di mana danau tersebut
berada. Dari hasil pengamatan Anda tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa
danau itu merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang
menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di
danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.

Bagaimana, apakah keterangan tersebut sesuai dengan keadaan danau yang Anda amati?, kalau tidak
diskusikan dengan teman atau gurumu.

Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Poso di
Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin
(memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan
lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang
sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak
mengalir lagi ke tempat lain.

SMA NEGERI 2 ENDE 62


Ada bermacam-macam jenis danau. Coba Anda tuliskan di kertasmu macam-macam danau berdasarkan
proses kejadiannya.

Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik,
Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.

1) Danau Tektonik

Yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses
patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau
ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi
air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan
danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.

2) Danau Vulkanik atau danau Kawah

Yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung
meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika
terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah danau
Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau
Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.

3) Danau Tektono-Vulkanik

Yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika
gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk
cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah
danau Toba di Sumatera Utara.

4) Danau Karst

Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini
terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan
terisi air sehingga terbentuklah danau.

5) Danau Glasial

Danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan
yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika
dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.

6) Waduk atau Bendungan

Adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan
kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini
misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan,
Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.

Bagaimana, apakah dapat Anda pahami penjelasan tersebut. Kalau masih ada kesulitan Anda bisa
bertanya kepada guru Pamong maupun guru Bina Anda. Baik mari kita lanjutkan bahasan kita mengenai
rawa.

3. Rawa

Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal Anda terdapat
rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau
Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:

Rawa atau paya-paya


adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air
sungai maupun dari sumber mata air tanah.

Ada dua jenis rawa yaitu:


1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
SMA NEGERI 2 ENDE 63
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan
rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti. Rawa yang airnya tidak
mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat
dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh tumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.

Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:

1) Airnya tidak terlalu asam.


2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng
gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.

Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:

1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-
barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dll,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.

Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga
kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:

1) Tidak sembarangan menebangi pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.


2) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.

4. Air Tanah

Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air tersebut diperoleh? Kalau
jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita
saksikan adanya air sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah
terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan.

Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan bahwa air yang kita minum
serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat
dilakukan dengan menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air. Dimanakah air tanah
berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan
air sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama.

Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup menggali 2 meter
kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga
kedalamannya mencapai 10 atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan topografi. Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah.
Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih, sehingga jarang tumbuh-
tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak mampu menjangkau permukaan air. Penyebab
lainnya adalah faktor musim. Pada musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika
dibandingkan pada musim penghujan.

Ada bermacam-macam jenis air tanah.

1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air
tanah dalam.

a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau dan rawa
termasuk jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air
(impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau
artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.

2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa)
dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.

SMA NEGERI 2 ENDE 64


a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di
dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya
dibebaskan melalui mata air panas.

Ada 4 wilayah air tanah yaitu:

1) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan
tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas
bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang
kelangsungan hidupnya.

2) Wilayah jenuh air.


Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah
ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.

3) Wilayah kapiler udara.


Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan
wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh
air.

4) Wilayah air dalam.


Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.

Untuk lebih jelasnya Anda dapat mengamati gambar wilayah air berikut ini:

Gambar 5.
Penampang air tanah (Sumber: Sandy, 1985)

5. Daerah Aliran Sungai (DAS)

SMA NEGERI 2 ENDE 65


Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau Watershed. Tahukah
Anda apa yang dimaksud dengan DAS itu. Tuliskan jawabanmu, kemudian cocokkan jawaban Anda
dengan jawaban berikut ini:

DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut,
airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.

Apakah jawaban Anda sesuai dengan jawaban tersebut di atas? Bagus. Dengan demikian kita dapat
menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat
di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.

DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus (Tim MGMP SMU DKI Jakarta, p. 153).

a. DAS Gemuk,
yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini,
airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.

Gambar 13. DAS Gemuk

b. DAS Kurus,
yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini
luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.

Gambar 14. DAS Kurus

kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu
tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.

Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa:


a. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
b. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
a. air sungai meluap, sering terjadi banjir,
b. akan terbentuk delta sungai, dan
c. dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.

Penyebab dampak dan usaha menanggulangi resiko banjir


Bencana banjir muncul karena beberapa sebab antara lain akibat hujan yang turun
airnya melalui hutan yang tak bervegetasi dan tidak mampu menyerap air.
Dampak yang terjadi akibat banjir adalah :
 Rusaknya lahan pertanian serta gagal panen
 Bangunan yang dilalui menjadi rusak
 Pencemaran lingkungan
 Terjadinya penyebaran penyakit
 Lingkungan menjadi kotor
 Rusaknya sarana dan prasarana umum
Penanggulangan banjir dengan usaha-usaha antara lain :
 Reboisasi
 Terasering pada lahan kering

SMA NEGERI 2 ENDE 66


 Pembuatan tanggul dipinggir sungai
 Dibuat saluran air yang memadai
 Membuat bendungan serba guna
 Tidak membuang sampah dan limbah disembarang tempat
 Buat undang-undang mengenai lingkungan
 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pemanfaatan Perairan Darat

Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum, sumber tenaga,
irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi dan olahraga air.

a. Air Minum
Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-
lain merupakan bagian dari perairan darat.

b. Sumber tenaga (energy)


Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga
air dan sebagai sarana transportasi.

c. Irigasi
Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan
berbagai usaha pertanian dan perkebunan.

d. Perikanan Darat
Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lain-lain) dapat kita
jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping meningkatkan
penghasilan juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

e. Sarana Transportasi
Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai
di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.

f. Bahan baku industri


Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik tenaga air. Contoh
lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi
aluminiumnya.

g. Rekreasi
Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita
jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.

h. Olah raga air


Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti renang, selam, kano dan lain-
lain.

Bagaimana, apakah Anda sudah dapat memahami uraian materi pada kegiatan 2 ini, jika belum silahkan
Anda pelajari lagi pada bagian-bagian yang belum Anda mengerti, jika sudah silahkan mengerjakan soal-
soal Latihan berikut pada buku latihanmu.

Latihan

1. Air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya ....


a. tetap b. semakin berkurang c. semakin bertambah
d. tidak tentu, kadang bertambah kadang berkurang.
2. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut ....
a. atmosfer b. ionosfer c. litosfer d. hidrosfer.
3. Awan yang terdapat di udara merupakan air yang berbentuk ....
a. padat b. cair c. gas d. campuran antara gas dan cair.

SMA NEGERI 2 ENDE 67


4. Air laut/lautan yang menguap membubung ke udara kemudian jatuh kembali ke laut/ lautan sebagai
hujan disebut siklus air ....
a. besar b. kecil c. sedang d. campuran
5. Danau merupakan dataran ... yang digenangi air yang jumlahnya cukup banyak.
a. cekung b. di sekitar sungai c. rendah d. di sekitar pantai.
6. Danau yang tidak memiliki saluran pelepasan air biasanya airnya terasa ....
a. tawar b. asin c. payau d. kemerah-merahan.
7. Contoh danau yang asin adalah danau ....
a. Toba b. Poso c. Saguling d. Kaspia.
8. Yang dimaksud dengan siklus air adalah ....
a. pergantian air b. perputaran air c. pemanasan air
d. bertambah dan berkurangnya jumlah air.
9. Air yang menggenangi rawa-rawa biasanya air ....
a. hujan b. sungai c. sumber d. ketiganya (a, b dan c) benar.
10. Rawa yang cocok untuk dijadikan daerah perikanan adalah rawa yang ....
a. airnya mengalami pergantian
b. airnya tidak mengalami pergantian
c. airnya asam
d. dasarnya banyak gambut.
11. Manfaat rawa bagi kehidupan antara lain ....
a. dapat dijadikan daerah pertanian
b. usaha perikanan darat
c. tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan biogas.
d. Ketiganya (a, b dan c) benar.
12. Air tanah berada di ....
a. pori-pori batuan b. celah-celah batuan c. a dan b benar d. dalam tanah.
13. Kedalaman permukaan air sumur tergantung pada ....
a. topografi b. jenis tanah c. musim d. topografi, jenis tanah dan musim.
14. Air tanah yang dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk menunjang kehidupannya adalah air
tanah yang berada di wilayah ....
a. yang masih terpengaruh udara b. jenuh air c. kapiler udara d. air dalam.
15. Air sumur di rumah-rumah penduduk merupakan jenis air tanah ....
a. freatik b. turbir c. artesis d. impermeable
16. Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya ... dari tanah di sekitarnya.
a. lebih sejajar b. lebih rendah c. lebih tinggi d. lebih miring
17. Air yang mengalir ke sungai berasal dari air ....
a. hujan b. es c. mata air d. a, b dan c benar
18. Sungai Gletser airnya berasal dari air ....
a. hujan b. mata air c. es d. campuran
19. Sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa kebanyakan jenis sungai ....
a. hujan b. campuran c. gletser d. pasang surut
20. Pada hulu sungai Gangga dan Rhein boleh dapat dikatakan sebagai jenis sungai ....
a. permanen b. campuran c. gletser d. periodik
21. Sungai yang debit airnya relatif tetap besar sepanjang tahun disebut jenis sungai ....
a. permanen b. campuran c. gletser d. periodik
22. Arus yang deras biasanya terjadi di bagian ... dari sungai.
a. pinggir b. tengah c. hulu d. hilir
23. Pada bagian tengah dari sungai biasanya palungnya berbentuk ....
a. U b. V c. S d. campuran
24. Salah satu ciri pada bagian hilir dari sungai adalah ....
a. adanya meander b. banyak terjadi pengendapan
c. palungnya berbentuk V d. tingkat erosi besar
25. Daerah Aliran Sungai (DAS) sering juga disebut ....
a. drainage area b. rivers basin c. water shed d. jawaban a, b dan c benar
26. DAS yang mampu menampung air dalam jumlah yang besar adalah DAS jenis ....
a.gemuk b. kurus c. sedang d. campuran
27. Hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian DAS adalah....
a. menjadikan DAS sebagai tempat rekreasi
b. memelihara hutan di areal DAS
c. menjadikan DAS sebagai tempat olah raga golf
d. mendirikan pabrik di areal DAS
28. Gejala alam yang muncul akibat rusaknya DAS adalah ....
a. kebakaran hutan b. terjadinya letusan gunung api
c. terjadinya pengikisan di daerah pantai d. terjadinya delta
29. Daerah kolam air deras lebih cocok untuk dijadikan tempat beternak ikan....
a. nila b. lele c. emas d. belut
30. Pembangkit listrik tenaga air membuktikan adanya pemanfaatan air sebagai sumber ....
a. energi b. penggerak c. inspirasi d. rekreasi

SMA NEGERI 2 ENDE 68


BAB VII
LAUT DAN PESISIR
Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar :3.3. Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di
muka bumi
Indikator :

 Menjelaskan perbedaan pesisir dan pantai


 Mengklasifikasi jenis-jenis laut
 Mengidentifikasi morfologi laut
 Menjelaskan gerakan air laut
 Mengidentifikasi kualitas air laut di Indonesia

1. Pengertian

Laut adalah hamparan “kolam” asin yang lebih sempit dari samudera dan berada di sekitar
benua atau daratan dengan kedalaman yang tidak terlalu dalam. Pantai merupakan bagian daratan
yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses-proses abrasi, sedimentasi dan
pasang surutair laut. Menurut bentuknya pantai dibedakan mnjadi dua yaitu pantai landai dan pantai
terjal. Sedangkan pesisir merupkan wilayah yang berupa daratan yang masih mendapat pengaruh laut
(pasang-surut air laut dan perembesan air laut pada daratan) an wilayah laut yang masih dipegaruhi
oleh daratan (aliran air sungai dan sedimen dari darat).

2. Klasifikasi Laut

Berdasarkan kedalamannya wilayah laut dapat dibedakan sebagai berikut :


Zona Litoral / Tepi Laut/ Pantai (Shore)
Daerah ini merupakan cekugan lautan yang terletak di antara pasang surut .
Zona Neritik / Wilayah Laut Dangkal
Merupakan daerah cekungan lautan denga kedalaman antara 100-200 m di bawah
permukaan laut. Darah ini erpakan daerah yang kaya dengan ikan karena sinar matahari
masih dapat menembus dasar laut. Zona neritik merupakan landas kontine atau paparan
benua (continental shelf) atau yang disebut dengan laut dangkaldan masih merupakan
wilayah benua.
Zona Bathyal
Daerah ini terletak antara kedalaman 200-800 m dibawah permukaan laut. Bentuk zona
ini biasaya melereng seitr 25 m shingga disebut juga lereng kontinen (continental slope)
Parit samudera
Daerah ini biasa dikenal dengan istilah palung.palung adalah tepi samudera yang
menunjam ke bawah kontine yang membentuk parit samudera. Kedalaman parit
samudera sangat bervariasi.
Alas samudera

SMA NEGERI 2 ENDE 69


Merakan dasar samudera dan memiliki kedalaan di atas 1.800 m bahkan ada yang lebih
dari 6000 m.
Sedangkan pembagian laut berdasarkan letaknya dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
Laut tepi yaitu bagian laut yang terletak di pinggir benua serta terhalang dari lautan luas
oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh laut Banda dll.
Laut tengah yaitu laut yang terletak antara dua benua yang memiliki gejala-gejala gunung
api dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contoh laut pertengahan Australia.
Laut pedalaman yaitu bagian laut yang hamper seluruhnya di keliling oleh daratan. Contoh
laut Baltik, Laut Kaspia dll.
Berdasarkan proses terbentuknya laut dibedakan manjadi tiga yaitu
Laut Ingresi atau laut yang terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertical
(gaya endogen) yang menimbulkn patahan contoh laut jepang, laut tengah.
Laut trangresi yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif baik
yang disebabkan karena kenaikan permukaan air laut atau krena turunnya daratan
secara perlahan-lahan sehingga sebagan dartan digenangi air. Contoh laut utra dan
laut jawa.
Laut Regresi atau laut menyampit yaitu laut yang terjadi paa zaman es.
Penggolongan wilayah laut yang didasarkan pada wilayah kekuasaan suatu Negara diatur
berdasarkan Konferensi Hukum Laut Internasional dan disepakatioleh PBB. Berdasarkan Konferensi
Hukum Laut Internasional maka disepakati pembagian wilayah laut sebagai berikut :
Laut Teriorial yaitu merupakan laut kedaulatan penuh suatu Negara dimana Negara
tersebut berhak sepenuhnya memanfaatkan semberdaya yang terkandung di
dalamnya. Batas laut territorial ditarik dari garis dasar sejauh 12 mil kea rah luar.
Landas Kontinen yaitu bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Paa batas ini
Negara memilikihak dan kewenangan untuk mengabil sumber daya yang terkandung
di dalamnya seperti ikan dan sumber daya tambang. Batas landas kontinen di ukur
dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 200 mil.
Zona Ekonoi Eksklusif (ZEE), jalur ini bukan merupakan bag ian wilayah suatunegara
tetapi hanya memiliki dan dapat menggunakan secara khusus untuk kepentingan
ekonomi yang terdapt dalam jalur tersebut.
3. Morfologi Dasar Laut

Relief yang terdapat didasar laut sebenarnya hampir sama dengan yang ada di daratan akan
tetapi memiliki nama dan istilah yang berbeda.

Paparan benua / continental shelf adalah dasar laut yang dangkal dan merupakan
daratan yang meluas serta terdapat di sepanjang pantai.
SMA NEGERI 2 ENDE 70
Punggung laut / Ridge merupakan dasar lautan yang dangkal, memanjang dan sempit
yang di kanan kirinya merupakan laut dalam.
Palung laut / Trench adalah dasar lautyang sangat dalam, memanjang, sempit dan
terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut.
Cekungan laut / Basin adalah dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyeruaisatu
baskon yang luas.

4. Gerakan Air Laut

Gerakan air laut meliputi arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
ARUS LAUT
Arus laut adalah aliran air laut yang mempuyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus
laut dapat dibedakan menurut letak, suhu dan cara terjadinya.
Arus laut menurut letaknya
Arus bawah adalah arus laut yang bergerak di bawah permukaan laut. Misalnya arus
bawah di Selat Gibraltar
Arus atas adalah arus laut yang bergerak di permukaan laut, misalnya arus California.
Arus laut menurut suhunya
Arus panas adalah jika suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut disekitarnya.
Misalnya Arus teluk.
Arus digin ialah jika suhu arus laut yang lebih dingin dibandingkan dengan air laut
disekitarnya. Missal arus Labrador.
Arus laut menurut terjadinya
Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut.
Arus karena angin.
Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air).
Arus karena pengaruh daratan atau benua.
Arus karena pasang naik dan surut.

GELOMBANG LAUT
Gelombang adalah suatu bentuk punggung air yang menyerupi bentuk bukit yng dapat berubah
bentuk pada permukaan air. Aliran turbulen dan energy angin menyebabkan terjadinya perubahan
tegangan dan tekanan di atas permukaan laut. Selain karena tiupan angin, gelombang juga dapat
ditimblkan oleh adanya dislokasi dasar laut atau yang diketahui sebagai gelombang tsunami. Tinggi
rendahnya gelombang dipengaruhi oleh kekuatan gaya geser angin yang menggerakkannya. Komar
(1983) membagi gelombang menjadi tiga jenis yaitu sea, swell dan surf. Sea adalah gelombang yang
langsung dibangkitkan oleh angin. Swell adalah gelombang lanjutan dari gerakan air yang terdorong
oleh kekuatan gelombang sea. Sedangkan Surf adalah gelombang yang telah pecah mndekati garis
pantai.
PASANG SURUT
Pasang surut air laut adalah perubahan ketinggian permukaan air laut yang berlangsung secara
periodic dalam periode setengah hari. Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya
gravitasi bulan. Sela itu juga disebabkan oleh gaya grafitasi antara bumi-bulan-matahari. Hokum
gravitasi Newton menyatakan bahwa semua massa benda tarik menarik satu sama lain, dan gaya ini
tergantung pada besarnya massa serta jarak di antara massa tersebut. Sehingga dapat dipahami

SMA NEGERI 2 ENDE 71


meskipun massa bulan lebih kecil dari massa matahari tetapi jaraknya ke bumi juga jauh lebih kecil
sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi pengaruhnya lebih besar dibandingkan pengaruh gaya tarik
matahari terhadap bumi. Ketka bulan baru dan bulan penuh posisi matahari bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus, kombinasi gaya tarik bulan dan matahari bekerja saling menguatkan sehingga
terjadi pasang naik tertinggi.

5. Kualitas Air Laut

Kualitas air laut ditentukan oleh konsentrasi bahan kimia terlarut dalam air. Perbedaan kualitas
air laut juga dapat dilihat dari suhu, kecerahan dan salinitasnya. Keadaan suhu perairan
laut ;ditentukan oleh besar kecilnya enyinaran matahari (insolasi), letak lintang geografis daerah
tersebut dan keadaan anginnya. Suhu permukaan laut di bumi ini berbeda-beda tergantung letak
lintangnya, daerah tropis menerima penyinaran matahari lebih banyak dari pada daerah lainnya
sehingga suhu permukaan air laut di daerah tropis mencapai 30° C bahkan lebih. Sedangkan di daerah
lintnag pertengahan suhu permukaan laut berkisar antara 5°-18°C. sedangkan di daerah kutub
umumnya menerima sinar matahari dengan sudut condong sehigga pemanasan tidak focus pada
permukaan, selain itu banyak sinar yang dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga akan memabh
dingin suhu di daerah kutub.
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut dari kandungan sedimen yang dibawa
aliran sungai dan juga karena kandungan zat organic dan anorganik yang ada di laut.pada laut yang
keruh radiasi matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuha laut dan karang juga akan
kurang dibandingkan dengan air laut yang jernih. Di perairan yang dalam dan jernih fotosintesis dapat
mencapai 200 m sedangkan jika airnya keruh hanya mencapai 15-40 m. laut yang jernih merupakan
habitat yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral.
Sedangkan salinitas air merupakan kadar kandungan mineral garam dalam air laut (dnyataa
denagn gram). Garam di laut berasal dari hasil pelapukan di daratan. Hasil-hasil pelapukan ini
mengandung bermacam-macam garam yang dilarutkan oleh sungai dan dihanyutkan serta dibawa ke
laut. Cara penghitungan salinitas biasanya menghitung jumlah kadar kor yang ada dalam satu sampel
(chlorinitas) dengn rumus :
Salinitas : Chlorinitas X 1.817
Salinitas umumnya stabil meskipun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut yang memiliki kadar
garam rendah biasanya banyak dijumpai di daerah-daerah yang memiliki banyak muara sungai.

SMA NEGERI 2 ENDE 72


KATA PENGANTAR

Sebagai suatu ilmu yang terus berkembang ,pengetahuan geografi juga menuntut adanya fasilitas
pendukung bagi peserta didik untuk memahaminya.Minimnya buku sumber menjadi dasar penyusunan
bahan ajar ini.Materi ini disusun untuk memenuhi kebutuhan buku penunjang bagi siswa kelas X dalam
memahami Konsep-Konsep Dasar Ilmu georafi yang terdiri dari lima bab utama. Penyajian materinya
cukup sederhana dan mudah dipahami.
Dalam setiap pokok bahasan diawali dengan penjelasan singkat dan gambar yang diusahakan
mengkonkritkan pengetahuan geografi yang sedang dipelajari.Pada setiap akhir pokok bahasan diberikan
soal-soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dipelajari.
Pemanfaatan waktu secara efisien, ketekunan dalam belajar, dan kedisiplinan dalam berlatih soal-soal
latihan merupakan kunci sukses dalam mempelajari bahan ajar ini.
Selesainya penyusunan bahan ajar ini karena kerja sama berbagai pihak,khususnya sahabat kami
Tibortius Mori S.Pd yang sekarang telah mengabdi di tempat lain.Penyusun menyadari bahwa materi ini
masih jauh dari sempurna.Untuk itu segala input pendukung sangat kami harapkan.
Mudah-mudahan bahan ajar ini dapat berguna dan bermanfaat.

Ende, Juli 2012

Penyusun

SMA NEGERI 2 ENDE 73


Standar Kompetensi : 1.Memahami Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek Geografi.
Kompetensi Dasar : 1.1. Menjelaskan Konsep Geografi
1.2. Menjelaskan Pendekatan Geografi
1.3. Menjelaskan Prinsip Geografi
Indikator :
 Menganalisa konsep geografi dari berbagai referensi.
 Menyimpulkan konsep geografi dalam kajian geosfer
 Menjelaskan perbedaan metode / pendekatan geografi.
 Menerapkan metode / pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer.
 Mengidentifikasi Prinsip-prinsip Geografi
 Menjelaskan Perbedaan Prinsip-prinsip Geografi
 Menerapkan Prinsip Geografi dalam Kajian Geosfer

b. Konsep Geografi

Geografi pertama kali dikemukakan oleh Erathothenes dalam tulisannya berjudul Geografika.
Geografi pada awalnya berarti tentang muka bumi yang meliputi tanah, iklim, laut, flora, maupun
manusia. Yang disebut bumi pada zaman itu adalah permukaan bumi yang masih terbatas luasnya.
Lambat-laun, manusia menyadari bahwa apa yang diketahui tentang muka bumi ternyata masih
terbatas. Fakta-fakta dalam kehidupan sehari-hari menumbuhkan rasa tidak puas tentang apa yang
selama ini dipelajari.

Konsep Esensial Geografi


Ada 10 konsep esensial geografi sebagai berikut :
1). Konsep Lokasi
. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer.Konsep Lokasi dalam geografi dalam menganalisis aspek positif dan negatif suatu
tempat di permukaan bumi. Lokasi dalam geografi di bagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu wilayah yang di dasarkan pada garis lintang dan garis
bujur.
Contoh : Secara astronomi lokasi Negara Indonesia terletak antara 6 oLU-11o LS dan 95oBT
– 141oBT.
b. Lokasi Relatif yaitu suatu lokasi wilayah di permukaan bumi yang sifatnya dapat berubah-
ubah karena di pengaruhi daerah sekitarnya.
Contoh : Tanah yang lokasinya di daerah perkotaan biasanya harganya mahal

2). Konsep Jarak


Jarak merupakan pembatas yang bersifat alami. Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya
pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan.
Contoh : a). Jarak tempuh untuk mengangkut bahan baku ke pabrik mempengaruhi besar biaya
angkut.
b). Tanah yang jaraknya jauh dari jalan raya, harganya lebih murah.
Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu

SMA NEGERI 2 ENDE 74


3). Konsep keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi.
Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya Misalnya suatu daerah
terisolasi karena kondisi permukaan buminya menyebabkannya sulit dijangkau.
Ketergantungan pada umumnya berubah sejalan dengan perkembangan ekonomi, iptek dan
transportasi. Contoh : desa yang dikelilingi rawa dan hutan biasanya sulit dijangkau dari pada
desa yang terletak di tepi pantai.

4). Konsep pola


Pola berkaitan dengan keterjangkauan pada bentuk fenomena geografi di permukaan bumi.
Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena geografi. Pola, berupa
gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan
lain-lain.
Contoh : pola persebaran pemukiman di daerah pegunungan di dominasi oleh pola menyebar.

5). Konsep Morfologi


Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
Contoh : dataran tinggi di daerah puncak Bogor, lahannya di manfaatkan untuk
perkebunan teh.
6). Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersaifat mengelompok pada
suatu wilayah yang relatif sempit dan yang saling menguntungkan atau memberi dampak positif.
Contoh : di pulau Kalimantan penduduknya umumnya mengelompok sepanjang aliran sungai.
7). Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan fenomena geografi atau sumber daya di permukaan bumi bersifat relative
antara wilayah yang satu dengan yang lain. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu
wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
Contoh : laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan, dibandingkan petani

8). Konsep Interaksi


Interaksi merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat
menimbulkan gejala, kenampakan dan permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang satu
dengan yang lain saling tergantung.
Contoh : interaksi kota-desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam misalnya desa
menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan barang industri. Karena
kedua wilayah saling membutuhkan, maka terjadi interaksi.

9). Konsep Diferensiasi Area


Diferensiasi area berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah di permukaan bumi.
Konsep diferensiasi area digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala geografi antar
wilayah yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
Contoh : jenis tanaman yang dibudidayakan, antara dataran tinggi, akan berbeda dengan jenis
tanaman di daratan rendah.

10). Konsep Keterkaitan Ruang


Keterkaitan ruangan menunjukan derajat keterkaitan persebaran antara fenomena yang
satu dengan yang lain, baik yang menyangkut fenomena fisik maupun non fisik.
Contoh : Wilayah pedesaan dengan perkotaan, misalnya penduduk kota memerlukan bahan
pangan dari desa, sebaliknya penduduk desa perlu memasarkan hasil alamnya ke
kota.

Berdasarkan konsep geografi di atas berikut dipaparkan tentang pengertian geografi menurut para
ahli.
a. James
Geografi adalah ilmu yang melihat keturunan gejala-gejala alam sehingga memberikan
karakteristik suatu tempat. Selanjutnya dia menyatakan bahwa geografi menyangkut

SMA NEGERI 2 ENDE 75


kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk melihat persamaan dan perbedaan suatu
tempat dengan tempat lain.
b. Barlow
Geografi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses yang berhubungan dengan
lingkungan dan gejala-gejala serta pola-pola terkait yang dibahas.
c. I Made Sandy
Geografi adalah ilmu yang mempelajari/mengkaji tentang bumi dan segala sesuatu yang
ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya.
d. Bintarto
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan dan menerangkan sifat bumi,
menganalisis gejala alam dan penduduk : mempelajari corak yang khas dalam kehidupan
dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Untuk diketahui bahwa untuk pengertian geografi yang di pakai sekarang adalah menurut IGI
yang di himpun dari pengertian para ahli berdasarkan hasil Seminar and Workshop of IGI
(Ikatan Geografi Indonesia) Seminar dan Lokakarya IGI (Ikatan Geografi Indonesia) tahun 1988
di Semarang.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dan interaksi
antara manusia dengan lingkungannya dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan.

B. Ruang Lingkup Geografi


Geografi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungannya,
sehingga geografi memiliki ruang lingkup kajian yang jelas. Berikut ini Rhoad Murphey, dalam
bukunya “The Scope Of Geography” mengemukakan tiga pokok ruang lingkup study geografi :
a. Geografi mempelajari persebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi. Selain itu, juga
mengkaji aspek keruangan tempat hidup menusia serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
b. Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik (alam)
sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.
c. Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai ciri khusus
di lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.

- Lingkungan fisik mempelajari tentang aspek topologi, aspek biotik, aspek abiotik.
- Lingkungan non fisik aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik.

C. Objek Study Geografi


Objek kajian geografi pada dasarnya terbagi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek
material geografi berupa fenomena geosfer yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu litosfer,
atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer. Sedangkan objek formalnya berkitan dengan cara
pandang terhadap suatu gejala keruangan di muka bumi. Objek formal adalah region di
permukaan bumi yang memiliki karakteristik tersendiri, sehingga dapat dibedakan dengan
wilayah-wilayah lain biasanya di dasarkan pada aspek alamiah dan aspek sosial.
Objek formal ilmu geografi merupakan indikator dan daya pembeda dengan ilmu-ilmu lain,
sedangkan ruang lingkup kajian geografi memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas
pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis. Bidang kajian
geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial
manusia dengan lingkungannya, serta interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya
D. Pendekatan Geografi
Pada ilmu geografi, dalam melakukan pendekatan sekurang-kurangnya harus melakukan dua
jenis pendekatan, yaitu yang berlaku pada system ekologi atau ekosistem. Bahkan lebih jauh dari
itu untuk mengkaji perkembangan atau dinamika suatu gejala atau masalah, harus pula
menggunakan pendekatan lainnya.
Ada tiga pendekatan geografi, yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan (spatial approach) merupakan metode pendekatan yang khas
geografi. Pada pelaksanaannya, pendekatan keruangan ini harus tetap berdasarkan prinsip-
prinsip yang berlaku, yakni prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi. Sedangkan yang
termasuk pendekatan keruangan yaitu pendekatan topik, pendekatan aktiktivitas menusia dan

SMA NEGERI 2 ENDE 76


pendekatan regional. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi
pada kenyataan praktisnya, berhubungan satu sama lain.

2. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan)


Geografi dan ekologi adalah dua bidang ilmu yang berbeda satu sama lain. geografi berkenaan
interelasi kehidupan manusia dengan factor fisisnya yang membentuk sistem keruangan yang
menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Sedangkan ekologi khususnya ekologi
manusia berkenaan dengan interelasi antar manusia dengan lingkungannya yang membentuk
suatu system ekologi atau ekosistem.
Pendekatan ekologi (ecological approach) adalah suatu metodologi untuk mendekati,
menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan konsep dan
prinsip ekologi. Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kepada hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pandangan dan penelaahan ini di
kenal sebagai pendekatan ekologi, dapat mengungkapkan maslah hubungan penyebaran dan
aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya.
contohnya : terjadi banjir dan tanah longsor di suatu daerah. Untuk mempelajari banjir
dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut..
(1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam
identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah,
tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi
tersebut.
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
(cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk
memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secara
holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secara
baik.
a. Pendekatan Kronologi
Pada study geografi, metodologi dangan menggunakan dimensi urutan waktu atau dimensi
sejarah, dikenal sebagai pendekatan historis atau pendekatan kronologi. Dengan menerapkan
pendekatan kronologi suatu gejala atau suatu masalah pada ruang tertentu, peneliti dapat
mengkaji perkembangan dapat pula melakukan prediksi proses gejala atau masalah pada ruang
tertentu, peneliti dapat mengkaji perkembangan, dapat pula melakukan prediksi proses gejala
atau suatu masalah tadi pada masa-masa yang akan datang. Melalui pendekatan historis artinya
dengan menampilkan peta perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya, akan dapat
dilihat kecenderungan ke arah yang mana kota itu tumbuh berkembang dan apa penyebabnya.

b. Pendekatan Sistem
Suatu ruang yang merupakan satu kesatuan, dapat ditetapkan sebagai suatu sistem
keruangan (spatial sistem). Suatu ruang geografi dengan segala komponen atau sub sistemnya
membentuk system keruangan. System itu memiliki pengertian konotatif yang luas. Konsep
sistem ini dapat diterapkan pada serangkaian gejala, alat atau pesawat elektronik, dan lain-lain.
Pendekatan system merupakan metode berpikir sinetik yang di terapkan pada masalah yang
merupakan suatu sistem. Sedangkan yang dimaksud dengan metode berpikir sinetik, yaitu
metode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah
cara meninjau suatu benda atau suatu hal sebagian bahan dari keseluruhan yang besar.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu.
Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah
tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor
determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang
kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.
Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan menggunakan
pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan kombinasi antara pendekatan yang
pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat
multivariate, maka kajian bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis
yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada
SMA NEGERI 2 ENDE 77
aspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain
telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu
wilayah, sistem yang kompleks sifatnya dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang
multivariate juga.
Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai berikut.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Masalah itu
merupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua wilayah, yaitu wilayah desa dan kota.
Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. menerapkan pendekatan keruangan, seperti dicontohkan pada pendekatan pertama
2. menerapkan pendekatan kelingkungan, sebagaimana dicontohkan pada pendekatan kedua
3. menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota

Pendekatan kewilayahan dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu :


a. Pendekatan Topik
Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, peneliti dapat mengadakan
pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu,
topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan, maka kelaparan inilah yang menjadi
sorotan utama dalam pendekatan topik.

b. Pendekatan Aktivitas Manusia


Pada pendekatan keruangan yang kedua ini, pendekatan utama diarahkan kepada aktivitas
manusianya (human activities). Pertanyaan utama pada jenis pendekatan ini adalah
bagaimana kegiatan manusia atau kegiatan penduduk di suatu daerah atau di suatu wilayah
yang bersangkutan.

Aktivitas penduduk ini dapat di tinjau dari penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya
dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi. Ditinjau dari penyebarannya,
dapat dibedakan jenis-jenis aktivitas tadi sehubungan dengan mata pencaharian penduduk.

c. Pendekatan Regional
Maksud regional adalah sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan dari dari wilayah-wilayah lainnya.
Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah tersebut tersebar.
Penekanan utama pendekatannya bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan
kepada region yang merupakan ruang atau lokasinya. Misalnya dalam melakukan study
tentang masalah kelaparan.

E. Prinsip Geografi
Prinsip geografi merupakan dasar mengkaji dan mengungkapkan gejala geografi di permukaan
bumi. Secara teoritis, prinsip-prinsip geografi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Penyebaran
Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta dalam peta
serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal
tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang
satu dengan wilayah yang lain.

2.Prinsip Interrelasi
Prinsip interelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non-fisik.
Prinsip tersebut dapat mrngungkapkan gejala dan fakta geografi di suatu wilayah tertentu.

3. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskrpsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang
gejala dan masalah geografi yang dianalisis. Prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi
dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.

SMA NEGERI 2 ENDE 78


4. Prinsip Korologi (Keruangan)
Dengan prinsip korologi dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi di tinjau dari
penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang.

F. Aspek Geografi
Secara garis besar geografi dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu geografi fisis dan geografi
manusia. Geografi fisis mempelajari aspek fisik, sedangkan geografi manusia (geografi sosial)
mempelajari aspek-aspek sosial. Kedua aspek tersebut berpengaruh terhadap lingkungan
kehidupan manusia. Aspek fisik meliputi : relief bumi, mineral dan struktur batuan, air, cuaca dan
iklim, flora serta fauna. Sedangkan aspek sosial meliputi aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Dalam geografi aspek fisik dan aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Dalam geografi aspek fisik
dan sosial selalu berhubungan dengan disiplin ilmu lain. hubungan tersebut bersifat timbal balik
secara insentif. Untuk dapat mengetahui hubungan timbal balik antara geografi dengan disiplin ilmu
lain.

1. Aspek Fisik
Aspek geografi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia yaitu aspek fisik. Beberapa aspek
fisik yang mempengaruhi kehidupan manusia misalnya : iklim, relief, gempa bumi, air,
vulkanisme dan sebagainya. Contoh aspek fisik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia
antara lain :

a. iklim dan unsur-unsurnya


iklim merupakan unsur geografi yang penting dalam mempengaruhi aktivitas manusia.
Keadaan iklim di permukaan bumi bervariasi. Faktor yang menentukan iklim adalah letak
lintang dan bentuk wilayah. Bentuk wilayah Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki
empat sifat dasar iklim yaitu :
1. suhu rata-rata tahunan tinggi
2. memiliki dua musim yaitu penghujan dan kemarau
3. bebas dari hembusan angin taifun
4. kelembapan udara yang tinggi

b. Relief Bumi
Relief adalah tinggi rendahnya permukaan bumi. Relief bumi merupakan aspek fisik geografi
yang mempengaruhi kehidupan manusia maupun tumbuhan. Berikut adalah beberapa
pengaruh relief bumi terhadap kehidupan manusia.

c. Gempa Bumi
Gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik, sangat berpengaruh terhadap kehidupan
manusia. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang rawan terhadap kedua jenis
gempa tersebut. Seringnya kejadian gempa di Indonesia dipengaruhi oleh letak geologis. Secara
geologis, Negara kita berada di jalur pegunungan dan lempeng benua. Dampak yang
ditimbulkan oleh gempa bumi terhadap kehidupan di permukaan bumi sangatlah luas.
1. Adanya gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan kandungan
mineral yang terkandung dalam litosfer.
2. Adanya kejadian gempa dapat membantu arsitek untuk menentukan bentuk rumah dan
bahan yang di gunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa.

2. Aspek Sosial
Aspek sosial geografi yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya penduduk,
mobilitas penduduk, dan persebaran penduduk.

a. Penduduk

Aspek sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu jumlah penduduk. Jumlah
penduduk Indonesia menepati urutan ke 4 dunia setelah RRC, India dan USA. Sedangkan di
kawasan asia tenggara, Indonesia menduduki urutan pertama. Potensi penduduk yang besar
dapat menjadi pendukung dan penghambat pembangunan antara lain :
1. Penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
2. Penduduk yang banyak dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangunan.

SMA NEGERI 2 ENDE 79


3. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi dapat diguanakan sebagai tenaga ahli.

Contoh :
Kegiatan industri terpusat di pulau jawa, salah satu factornya adalah jumlah
penduduk. Penduduk yang banyak di pulau jawa dapat mendukung aktivitas
industri dalam hal.
c. Penyediaan tenaga kerja

d. Sebagai konsumen hasil industri.


e. Mobilitas Penduduk.
Aspek sosial geografi yang berkaitan dengan mobilitas penduduk yaitu urbanisasi.
Urbanisasi berpengaruh terhadap penduduk kota maupun desa. Fenomena yang dapat kita
lihat di wilayah perkotaan sebagai akibat dari urbanisasi antara makin meluasnya
perkampungan kumuh dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Sedangkan fenomena yang
muncul di pedesaan yaitu produktifitas pertanian menurun sebagai akibat dari kehilangan
tenaga kerja muda.

f. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Sebagian penduduknya
terkosnsetrasi di pulau jawa. Dampak yang lebih luas dari penyebaran penduduk yang
tidak merata adalah sebagai berikut.
1. Pembangunan kurang merata
2. pemanfaatan sumber daya alam tidak optimal
3. di pulau jawa, lahan pertanian semakin sempit karena di manfaatkan untuk lahan
perumahan.
4. wilayah diluar pulau jawa kekurangan tenaga kerja, sehingga berdampak luar jawa
pembangunan kurang lancar.
Untuk mengatasi penduduk Indonesia yang banyak dan tidak merata, pemerintah
telah berupaya melaksanakan program transmigrasi, walaupun program tersebut
belum berhasil secara optimal.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!.


1. Ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat bumi, menganalisa gejala alam dan penduduk
serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dan unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu,
merupakan pengertian Geografi menurut.......

SMA NEGERI 2 ENDE 80


a. Drs. Daljuri c. Prof. Dr. Suryono d. Prof Dr. Bintarto
b. Prof.Dr Mubiarto Soekanto e. Prof. Dr. Dulbachri
2. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta
interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keluarga dan kewilayahan merupakan
pengertian Geografi menurut seminar dan loka karya.....
a. Seminar dan loka karya Ikatan Ahli d. Ikatan Ahli Kartografi Indonesia
Geologi Indonesia e. Ikatan Ahli Geografi dan Kartografi
b. Ikatan Geografi Indonesia Indonesia
c. Ikatan Guru Geografi seluruh Indonesia
3. Gejala Geosfer yang tidak menjadi obyek material Geografi adalah....
a. Antroposfer c. Hidrosfer e. Barisfer
b. Biosfer d. Atmosfer
4. Pada dasarnya yang membedakan Geografi dan ilmu-ilmu lainnya terletak pada....
a. Obyek penelitiannya d. Obyek formalnya
b. Metodologi penelitiannya e. Obyek materialnya
c. Bidang yang dikaji
5. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam kajian Geografi terhadap obyek materialnya, antara
lain pendekatan...
a. Keruangan dan kewilayahan d. Perbedaan wilayah dan nilai kegunaan
b. Kelingkungan dan interaksinya e. Keterkaitan keruangan dan wilayah
c. Kewilayahan dan interdependensi
6. Wilayah sekitar gunung api pada. Sangat subur, hal ini berkaitan gunung api banyak mengeluarkan
abu vulkanik yang kaya akan unsur hara, dalam kajian Geografi termasuk prinsip.....
a. Distribusi c. Interelasi e. Interdependensi
b. Korologi d. Deskripsi
7. Pulau Jawa merupakan lumbung padi utama Indonesia, hal ini berkaitan tanahnya subur, banyak
gunung api, tata airnya baik, dalam mengkaji hal tersebut menggunakan prinsip...
a. Deskripsi c. Interaksi e. Destribusi
b. Korologis d. Persebaran
8. Ilmu pendukung dalam melakukan kegiatan studi Geografi yang berkaitan dengan pengetahuan yang
berhubungan dengan air di muka bumi adalah...
a. Oceanografi c. Klimatologi e. Hidrologi
b. Meteorologi d. Biogeografi
9. Pedologi adalah ilmu yang mempelajari...
a. Komposisi sejarah dan proses pembentukan bumi
b. Tanah sebagai bagian dari alam
c. Proses dan terjadinya perkembangan dan bentuk bentang alam
d. Pengetahuan tentang manusia baik fisik maupun budayanya
e. Politik dan kaitannya dengan wilayah
10. Kawasan yang memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan wilayah-wilayah
lainnya disebut...
a. Landscape c. Ret Region e. Areal
b. Cultural landscape d. Bentang alam
11. Ilmu Geografi dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian diantaranya adalah...
a. menentukan obat-obatan pembunuh hama
b. Menentukan formula pupuk yang tepat
c. Menentukan jumlah areal yang ditanam
d. Menentukan hasil produksi pertanian
e. Menentukan lokasi pertanian
12. Indonesia terletak pada 6  LU – 11  LS dan 91 BT – 141  BT, termasuk dalam lokasi...
a. Relatif c. Geologis e. Historis – Cultural
b. Geografis d. Absolut
13. Salah satu akibat letak Geografis Indonesia adalah...
a. Dipengaruhi angin muson Timur dan Angin Muson Barat
b. Banyak terdapat gunung api
SMA NEGERI 2 ENDE 81
c. Daerah yang rawan akan gempa bumi
d. Terdapat aneka macam hasil tambang
e. Persebaran penduduk tidak merata
14. Harga tanah di dekat perkotaan atau di pinggir jalan raya akan semakin mahal, hal ini berkaitan
dengan konsep...
a. Keterjangkauan d. Keterkaitan keruangan
b. Jarak e. Deferensi area
c. Nilai kegunaan
15. Hal di bawah ini yang berkaitan dengan konsep Aglomerasi adalah...
a. Harga produk pertanian lebih mahal jika harus diangkut ke pasar yang jauh
b. Di perkotaan terdapat daerah kumuh, elit, RSS, daerah campuran dan lain-lain
c. Desa menyediakan bahan pangan, sedangkan kota menghasilkan produk industri
d. Di gurun air sungai sulit
e. Daerah perbukitan ditanami tanaman keras
16. Daerah yang berpegunungan cocok digunakan untuk perkebunan dan pertanian sayuran, sedangkan
daerah dataran digunakan untuk permukiman dan usaha ekonomi lainnya, hal ini berkaitan dengan
konsep...
a. Nilai kegunaan d. Keterkaitan keruangan
b. Interaksi dan Interdependensi e. Aglomerasi
c. Morfologi
17. Banyaknya korban pada saat terjadinya Tsunami di Aceh karena bantuan sulit mencapai lokasi
bencana, hal ini berkaitan dengan konsep...
a. Jarak c. Morfologi e. Lokasi
b. Pola d. Keterjangkauan
18. Dalam Geografi terintegrasi kita mengenal pendekatan utama dalam penelaahan fenomena
permukaan bumi, yaitu melalui pendekatan...
a. Spasial, ekologi, dan komplek wilayah d. Spasial, reginal, dan difusi
b. Spasial, ekologi, dan lingkungan e. Spasial, komplek regional, dan Teknologi
c. Spasial, ekologi, dan reginal
19. Faktor lokasi, jarak, dan kondisi lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap...
a. Keadaan wilayah c. Aglomerasi e. Interaksi
b. Perbedaan wilayah d. Nilai kegunaan
20. Dalam ilmu Geografi, kajian pokoknya selalu ditekankan dalam konteks...
a. Keruangan dan sosial d. Proses alam dan sosial
b. Spasial dan teritorial e. Sosial masyarakat dan kejadian
c. Gejala alam dan sosial
21. Cabang Geografi Teknik yang mendukung dalam mempelajari Geografi adalah...
a. Geologi, Geomorfologi, Geodesi d. SIG, Geologi, Klimatologi
b. Kartografi, Penginderaan jauh, dan SIG e. Hidrologi, Oceanografi, Meteorologi
c. Antropologi, Sosilogi, dan Demografi
22. Untuk mengetahui kondisi fisik bumi bagian dalam baik mengenai gravitasi, struktur lapisannya,
gelombang gempa, maka Geografi perlu ilmu pendukungnya yaitu...
a. Geologi c. Geofisika e. Kartografi
b. Geomorfologi d. Geodesi
23. Di dalam ilmu Geografi dikenal ada 2 macam obyek Geografi, yaitu...
a. Obyek material dan obyek fisik d. Obyek Formal dan Obyek material
b. Obyek fisik dan obyek sosial e. Obyek Formal dan Obyek non-Formal
c. Obyek manusia dan obyek alam
24. Contoh Aspek Fisik, yang dikaji dalam ilmu Geografi yaitu...
a. Suku – suku bangsa yang tinggal di c. Harapan hidup dan Pendapatan
pedalaman d. Mobilitas sosial
b. Tipe dan pola pemukiman di suatu e. Topografi suatu wilayah
daerah
25. Yang menjadi Pokok Utama kajian dari ilmu Geografi adalah...
a. Region
SMA NEGERI 2 ENDE 82
b. Geosfere
c. Biosfere
d. Antroposfere
e. Hidrosfere
26. Upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dan perbedaan fenomena geosfir dalam ruang
dinamakan …..
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan sistem

27. Sejak tahun 2000 Indonesia banyak mengalami bencana banjir. Pendekatan geografi yang
paling tepat digunakan untuk mengetahui persebaran dan interelasi banjir itu sendiri adalah ....
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan sistem

28. Upaya dalam mengkaji fenomena geosfir khususnya terhadap interaksi antara organisme
hidup dan lingkungannya dinamakan ….
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan sistem
29. Contoh bahwa untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda
daerah sekitarnya, hal ini dapat menggunakan…
a. pendekatan regional
b. pendekatan keruangan
c. pendekatan ekologi
d. pendekatan korologi
e. pendekatan system
30. Gejala geografi yang terjadi pada geosfer yang tersebar di permukaan bumi dan
persebarannya tidak merata disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
31. Adanya hubungan saling terkait antara fenomena satu dengan fenomena lain yang terjadi
dalam ruang disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
32. Pengkajian fenomena geografi secara menyeluruh yang berdasarkan analisis terhadap
persebaran, interelasi dan deskripsi fenomena disebut dengan ….
a. Prinsip distribusi
b. Prinsip interelasi
c. Prinsip deskripsi
d. Prinsip korologi
e. Prinsip biologi
SMA NEGERI 2 ENDE 83
33. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia disebut….
a. Aspek sosial
b. Aspek individu
c. Aspek kelompok
d. Aspek alamiah
e. Aspek non alamiah
34. Segala fenomena materi geosfir yang menjadi kajian dalam geografi dinamakan…

a. Objek studi material


b. Objek studi immaterial
c. Objek studi formal
d. Objek studi informal
e. Objek studi nonformal
35. Sudut pandang atau cara berfikir terhadap gejala geosfir sebagai objek material geografi baik
fisik ataupun sosial disebut juga dengan ….
a. Objek studi material
b. Objek studi immaterial
c. Objek studi formal
d. Objek studi informal
e. Objek studi nonforma

SMA NEGERI 2 ENDE 84


BAB II
SEJARAH TERBENTUKNYA MUKA BUMI

Standar Kompetensi : 2. Memahami sejarah pembentukan bumi


Kompetensi Dasar : 2.1. Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya
2.2. Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
Indikator :
 Mendeskripsikan pengertian dan proses terjadinya Jagat Raya
 Menjelaskan pandangan manusia mengenai Jagat Raya
 Menjelaskan satuan jarak di Jagat Raya
 Mengidentifikasi proses terjadinya, bentuk, dan sifat anggota Jagat Raya
 Mendeskripsikan pengertian dan proses terjadinya Tata Surya
 Menjelaskan teori-teori tentang Tata Surya
 Mendeskripsikan Matahari sebagai pusat Tata Surya
 Mendeskripsikan sejarah pembentukan bumi
 Mengidentifikasi karakteristik lapisan bumi
 Menjelaskan perkembangan bentuk muka bumi
 Menganalisis teori tektonik lempeng

A. JAGAT RAYA
a. Terjadinya Jagat Raya
1). Teori Keadaan Tetap
Menurut teori ini jagat raya selalu memuai dengan kecepatan tetap dan pembentukan
materi baru terus-menerus berlangsung, sehingga dalam ruang tertentu selalu dijumpai
jumlah materi-materi yang sama. Teori ini tidak mengenal dentuman (ledakan) ke pusat
jagat raya.
2). Teori Dentuman Besar
Menurut teori ini, jagat raya berasal dari ledakan dahsyat dan galaksi akan meluas tanpa
batas, serta galaksi tersebut tidak pernah kembali ke pusat jagat raya. Semua persediaan
unsur-unsur diciptakan dalam setenga jam pertama sesudah terjadinya ledakan, sehingga
tidak dijumpai materi baru.
3). Teori Berayun
Menurut teori ini, bahwa semua materi saling menjauh dan berasal dari masa yang padat.
Selanjutnya materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi
akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini
tidak ada materi yang rusak atau tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.
Jagat raya dan seisinya merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya
untuk dipelajari. Bagaimanakah proses terbentuknya jagat raya? Adakah kehidupan lain
selain di Bumi? Pertanyaan seperti ini mungkin pernah terlintas di benak kita. Sampai saat
ini, baru sebagian kecil rahasia alam semesta yang sudah terungkap melalui penelitian
secara terus-menerus.
1. Teori Terjadinya Jagat Raya
Proses terjadinya jagat raya merupakan salah satu misteri yang dicoba dipecahkan oleh manusia.
Berikut ini adalah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat raya.
a. Teori ”Big Bang”
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya jagat raya adalah teori ”Big Bang”. Menurut

SMA NEGERI 2 ENDE 85


teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang
lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat
banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang”
ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan
pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis.
Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi,
semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika
dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap
radiasi yang ada di angkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan
menggunakan alat NASA yang bernama COBE spacecraft antara tahun 1989–1993. Kajian-kajian
terkini dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la
Recherche Nucleaire atau European Council for Nuclear Research) yang terletak berdekatan
dengan Genewa menguatkan lagi teori ”Big Bang”. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa
dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum akhirnya terpisah-pisah
seperti sekarang.
b. Teori ”Keadaan Tetap”
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-
abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu
kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan
oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang
angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan
galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan
asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen. Teori ini diterima secara skeptis oleh
beberapa ahli yang lain, sebab hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu
hukum kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkantetapi hanyalah dapat diubah
menjadi jenis zat lain atau menjadi energi. Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana
sesungguhnya jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para ahli tersebut tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangansendiri-sendiri.
2. Anggapan-Anggapan tentang Jagat Raya dan Alam Semesta
Sejak zaman dahulu manusia telah dibuat takjub dengan berbagai fenomena yang ada di alam
semesta. Berbagai fenomena alam tersebut menyebabkan timbulnya keingintahuan untuk dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak manusia. Mengapa bintang hanya terlihat
pada malam hari dan matahari bersinar pada siang hari? Mengapa matahari terbit di timur dan
bukan di barat? Apakah Bumi dikelilingi matahari? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan
lain yang timbul.Berikut ini adalah anggapan-anggapan manusia tentang jagat raya dan alam
semesta sejak dahulu hingga sekarang.
a. Anggapan Antroposentris atau Egosentris
Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia atau pada masa manusia primitif yang
menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan
langit, manusia menganggap matahari, bulan, bintang, dan Bumi serupa dengan hewan, tumbuhan,
dan dengan dirinya sendiri.
b. Anggapan Geosentris
Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam semesta. Geosentris (geo = Bumi;
centrum = titik pusat). Anggapan ini dimulai sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM), saat pandangan
egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang yang mengemukakan anggapan geosentris adalah
Claudius Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota pusat budaya Mesir pada masa
lalu.Ia menganggap bahwa pusat jagat raya adalah Bumi, sehingga Bumi ini dikelilingi oleh
matahari dan bintang-bintang.
c. Anggapan Heliosentris
Semakin majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang semakin kritis, menyebabkan bergesernya

SMA NEGERI 2 ENDE 86


anggapan geosentris. Pandangan heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai
pandangan yang revolusioner yang menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas Copernicus (1473–1543) pada
tahun 1507 menulis buku ”De Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang revolusi
peredaran benda-benda langit). Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya
yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan bersama-sama mengitari
matahari, dan bahwa Bumi berputar ke timur yang menyebabkan siang dan malam.
d. Anggapan Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan yang menempatkan
galaksi sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai tahun 1920 yang ditandaidengan
pembangunan teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga dapat memberikan informasi yang
lebih banyak mengenaigalaksi.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/2153279-jagat-raya/#ixzz1VQardQTd

A. SATUAN JARAK
Untuk mengetahui jarak antara benda-benda angkasa yang terdapat di jagad raya
digunakan satuan-satuan ukuran jarak sebagai berikut:

1. Satuan Astronomi (SA) Astronomical Unit :


Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak bumi-matahari (150 juta km). satuan ukuran
itu digunakan utuk menentukan jarak benda-benda di sekitar tata surya. 1 AU =
150.000.000 km

2. Satuan Kecepatan Cahaya :


Dalam tiap-tiap satu detik, cahaya dapat merambat dengan kecepatan 300.000 km.
1 detik cahaya = 300.000 km
1 tahun cahaya = 60 x 60 x 24 x 365 x 300.000 km = 9,5 triliun km.

3. Parsec (Parralax per second) :


Adalah satuan ukuran jarak yang lebih besar. Paralaks bintang yang besarnya 1 detik
busur (1/3600 derajat), disebut 1 persec. Paralaks yang terdekat dengan bumi ialah alfa
centauri=0,76 detik busur atau sama dengan 4,3 tahun cahaya.
1 parsec = 3,26 tahun cahaya
1 kilo parsec = 1.000 parsec
1 mega parsec = 1.000.000 parsec
Uji Kompetensi:
Hitung berapa jarak bintang yang memiliki paralaks 0,35 detik busur ( parsec) dalam tahun
cahaya dan astronomical unit
b. Benda Angkasa
Bintang
Benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri dari gas pijar. Ruang diantara
suhu bintang yang satu dengan yang lain, bukanlah ruang yang kosong, melainkan kumpulan gas
yang bercampur debu. Kumpulan gas dan debu itu tidak buyar karena atom-atom di bagian luar
tertarik ke dalam. Berdasarkan jumlahnya, bintang di bagi dua macam yaitu rasi dan galaksi.
5. Rasi
Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang jumlahnya sedikit dan biasanya diberi nama
sesuai bentuknya. Biasanya nama rasi diambil dari nama tokoh atau makhluk dalam dongeng-
dongeng kuno. Tetapi setiap bangsa membayangkan gambar yang dibentuk kelompok bintang
itu menurut khayalan mereka masing-masing.
6. Galaksi

SMA NEGERI 2 ENDE 87


Galaksi adalah kelompok bintang di jagat raya yang jumlahnya banyak. Ciri-ciri galaksi adalah
sebagai berikut :
 Mempunyai cahaya sendiri.
 Mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya, sehingga mudah dikenal.
 Mempunyai bentuk-bentuk tertentu.
 Antara galaksi yang satu dengan yang lainnya letaknya sangat berjauhan.

Berdasarkan bentuknya galaksi dibedakan menjadi tiga :


1. Berbentuk Elips
Ciri khas dari galaksi ini adalah di tengah-tengahnya terdapat tumpukan bintang-bintang
yang padat dan ada juga yang berbentuk seperti bola lensa, bagian tengah tebal, sedangkan
tepinya tipis. Jumlah galaksi yang berbentuk elips kira-kira 17 % dari galaksi yang telah
dikenal.
2.Berbentuk Spiral
Bentuk galaksi ini seperti pusaran api raksasa. Galaksi Bima Sakti termasuk ke dalam
bentuk ini, sedangkan Matahari kita tereletak pada salah satu tengah spiral itu.

3. Berbentuk Tak Beraturan


Bentuk ini tampak seperti bola-bola kecil yang berserakan tak beraturan, tanpa tepi
yang tegas.
Galaksi Bima sakti
Galaksi Bima Sakti pada mulanya diduga berbentuk bola gas raksasa, yang berotasi pada
porosnya. Karena gerakan rotasi itulah maka bentuk galaksi bima sakti seperti cakram.
Bima sakti itu terdiri dari himpunan besar bintang, kumpulan itu berbentuk seperti
cakram, Matahari kita beserta planet-planetnya, terdapat pada satu titik pusat bentuk
cakram tersebut. Nama lain dari galaksi Bima Sakti adalah Milky Way, disebut demikian
karena kalau kita lihat pada malam hari yang cerah tanpa awan, galaksi ini tampak
seperti mabuk warna putih yang membujur di langit. Dari hasil penelitian, galaksi Bima
Sakti terdiri atas :
1). Bintang beserta planet-planetya.
2). Kabut gas, misalnya Nebula Orion, kabut ini nampak bercahaya karena sinar bintang
yang diserapnya, kemudian dipancarkan lagi.

SMA NEGERI 2 ENDE 88


3). Kabut debu, merupakan kumpulan kabut yang dapat menutupi sebagian dari Bima
Sakti, seperti bagian hitam yang terdapat dipusat rasi Pari. Bagian hitam itu oleh para
pelaut disebut Karung Arang.
Menurut perkiraan para astronom, di dalam galaksi Bima Sakti bukan hanya planet Bumi
saja yang memiliki kehidupan. Namun sampai sekarang belum ditemukan atau dijumpai
tanda-tandanya. Adapun ciri-ciri galaksi Bima Sakti antara lain sebagai berikut :
1). Bentuknya seperti cakram.
2). Bagian tengahnya tebal dan menipis ke segala penjuru.
3). Terdapat sistem tata surya kita.
4). Di bagian tengah cakram terdapat kira-kira 80 miliar bintang.
5). Di bagian tepinya terdapat kira-kira 20 miliar bintang.
Galaksi-galaksi lain yang merupakan tetangga galaksi Bima Sakti antara lain seperti
dibawah ini :
 Galaksi Magelhan, merupakan kabut putih yang berada di belahan langit selatan.
Galaksi ini merupakan galaksi yang jaraknya terdekat dengan galaksi Bima Sakti.
 Galaksi Andromeda (Galaksi M.L), merupakan kabut raksasa yang berbentuk
spiral, besarnya dua kali lipat galaksi Bima Sakti, dan jaraknya kira-kira 2 juta
tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.

 Galaksi Roda Biru.


 Galaksi Dollar Perak, merupakan salah satu galaksi yang mendekati Bima Sakti,
jaraknya kira-kira 13 juta tahun cahaya.
 Galaksi Whirl Pool, berjarak kira-kira 10 juta tahun cahaya dari Bima Sakti.

Nova dan Supernova


Nova berarti bintang biru, disebut demikian karena bintang itu tadinya tidak kelihatan,
kemudian muncul dan cahayanya sangat terang. Hasil penelitian para astronom
menunjukan bahwa Nova dan Supernova bukanlah bintang baru, malainkan bintang yang
meledak sehingga mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Peristiwa Nova pertama kali
terjadi pada tanggal 4 juli 1054, pada zaman dinasti Sung di Cina. Pada zaman itu, terlihat
sebuah bintang yang sangat terang sehingga dapat dilihat pada siang hari. Catatan
menunjukan bahwa bintang tersebut berada rasi Taurus. Peristiwa Nova Supernova
adalah merupakan peristiwa yang dahsyat di jagat raya. Dapat dibayangkan ledakan yang
terlihat pada tahun 1054 mempunyai kekuatan 1 kuadrallion (1 x 10 24) kali bom hidrogen
diledakan bersama-sama. Untunglah peritiwa itu terjadi pada jarak 600 tahun cahaya dari
planet Bumi.
Nebula (Kabut)

SMA NEGERI 2 ENDE 89


Nebula dalam bahasa Latin berarti kabut. Di jagat raya banyak terdapat hamparan
nebula atau kabut. Kabut di jagat raya dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu :
 Nebula Bima Sakti, disebut demikian karena nebula itu berada di dalam
galaksi Bima Sakti.
 Nebula Galaksi Luar, adalah nebula-nebula yang berada di luar Bima Sakti,
tetapi nebula itu tidak sama dengan kabut gas dan kabut debu yang terdapat
di Bima Sakti. Nebula itu terdiri dari bermiliar-miliar bintang, maka kemudian
dinamakan galaksi luar.
g. TATA SURYA
Tata surya adalah kumpulan benda-benda angkasa yang terdiri dari Matahari, Planet, Satelit,
Asteroid, Komet, dan Meteor. Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya, Teori
Terjadinya Bumi dan Tata Surya) – Bumi terbentuk miliaran tahun lalu, tetapi permukaan Bumi
telah banyak mengalami proses perkembangan dan perubahan sepanjang masa. Perubahan tersebut
bersifat cepat maupun lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi
(Endogen) dan tenaga dari luar Bumi (eksogen).
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya, yaitu galaksi Bimasakti.
Tahukah kamu apa yang disebut dengan galaksi? Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan
sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana
anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi). Bumi yang kita tempati hanya bagian
kecil saja dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari sebagai
pusatnya.Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan
galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin
sampai kira-kira satu miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.
Berikut ini dicantumkan teori yang mendukung tentang terjadinya tata surya yang dikemukakan
oleh beberapa ahli.
1). Teori Kant
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant yang berkebangsaan jerman (1724-1804).
Menurut Teori Kant bahwa tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar
lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki
berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut disebut inti, yang besar terdapat di tengah,
sedangkan yang ukuran kecil terdapat disekitar inti bumi.

2). Teori Kabut/nebula

Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kant
dan Simon de Laplace. Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir
bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya
terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya. penyusutan berlanjut dan terbentuk
matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram
terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat
menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

3. Teori Planetesimal

Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,
Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.
Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang
dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa)
tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke
Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau
planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari
Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih
kecil dan akhirnya menjadi planet.

SMA NEGERI 2 ENDE 90


4. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Pasang

Teori Pasang pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya
berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan
Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas
Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi di dekat Matahari. Ketika bintang
mendekat atau bahkan menyerempet matahari,tarikan gravitasinya menyedot filament gas
yang berbentuk cerutu panjang.Filamen gas ini mulai membesar bagian tengah dan mengecil
di kedua ujungnya.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas
panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin
serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

6. Teori Awan Debu (Proto Planet)

Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard
P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh
gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami
pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah
terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian
tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi
tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya (Matahari). Bagian tepi cakram berpilin lebih

SMA NEGERI 2 ENDE 91


cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Gumpalan itu kemudian
membeku menjadi planet dan satelit.

a. Gerakan Anggota Tata Surya


Anggota tata surya, dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan
revolusi.
Rotasi adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi
adalah waktu yang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan revolusi adalah gerakan benda
angkasa dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali
revolusi. Berikut ini dibahas beberapa teori tentang gerakan benda angkasa.

a). Teori Geosentris


Teori ini dikemukakan oleh Claudius Ptolemaeus (pada abad ke 2 M), yang menyatakan bahwa “
semua benda-benda angkasa beredar mengelilingi bumi, kedudukan bumi di ruang angkasa
sebagai pusat peredaran “.

b). Teori Heliosentris


Dikemukakan oleh Nicholas Copernicus, dari jerman (1472-1543) yang menyatakan bahwa “
bukan bumi yang menjadi pusat peredaran benda-benda angkasa, tetapi mataharilah yang
menjadi pusat peredaran benda-benda langit “. Teori ini terdapat dalam bukunya yang berjudul
“ De Revolutionimbus Orbium Coelestium “ karena teorinya itu, Copernicus mendapat julukan
Bapak perinstis astronomi modern. Para pendukung teori Heliosentris antara lain Galilieo-
Galilei dan Issac Newton (Penemu teori gravitasi).

Isi teori Gravitasi adalah sebagai berikut :


 Setiap benda angkasa di alam raya ini mempunyai gravitasi.
 Di antara benda yang satu dengan yang lain saling tarik menarik.
 Planet-planet beredar mengelilingi matahari dan tidak keluar dari orbitnya, karena
adanya gravitasi.

Anggota tata surya

Anggota tata surya terdiri dari : Matahari, Planet, Asteroid, Komet, Meteor dan Satelit.
a. Matahari
Bentuk Matahari merupakan suatu bola gas yang sangat besar. Karena demikian besarnya,
apabila berbentuk wadah akan dapat menampung lebih dari sejuta planet Bumi. Dalam
system tata surya kita, matahari berperan sebagai pusat peredaran planet. Ada beberapa yang
termasuk bagian-bagian dalam matahari antara lain :
 Inti
Bagian ini belum banyak di ketahui, inti matahari adalah tempat terjadinya reaksi
termonuklir, dimana hidrogen dibentuk menjadi helium dan diubah menjadi energi
dengan suhu kurang lebih 20 juta ⁰C.
 Fotosfer
Bagian yang tampak seperti piringan emas dan mempunyai suhu kurang lebih 6000
Kelvin.
 Kromosfer
Pancaran cahaya yang mengelilingi fotosfer. Kromosfer ini hanya dapat dilihat memakai
teropong.
 Corona
Lapisan matahari yang paling luar dan mengelilingi kromosfer. Lapisan ini hanya dapat
terlihat pada saat gerhana matahari total, dan menyerupai mahkota.
 Prominences

SMA NEGERI 2 ENDE 92


Ledakan-ledakan yang tampak pada sisi matahari dimulai dari permukaan fotosfer.
 Sunspot
Noda hitam yang terdapat pada permukaan fotosfer.
 Flare
Bagian matahari yang mempunyai cahaya yang sangat terang dan terletak diantara
sunspot.

b. Planet
Planet berasal dari kata planetair (bahasa yunani), artinya pengembara. Sidang umum
Perhimpunan Astronomi Internasional yang diselenggarakan di kota praha, ceko tanggal 24
agustus 2006 menghasilkan definisi baru tentang planet. Planet adalah benda langit yang
mengitari matahari, yang berbentuk bulat dan merupakan satu-satunya objek dominan di
orbitnya. Semua planet-planet mengelilingi Matahari sebagai pusatnya. Setiap planet mempunyai
lintasan yang berbeda. Lintasan-lintasan planet merupakan bidang-bidang berbentuk elips.
Hampir semua planet memiliki satelit, yang tidak mempunyai satelit hanyalah planet Merkurius
dan Venus. Awalnya, planet-planet pada tata surya terhitung sembilan buah, yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto. Tetapi sekarang hanya terhitung delapan
planet di tata surya, karena Pluto tidak termasuk dalam criteria planet. Pluto dikategorikan
sebagai planet kerdil (dwarf planet). Berikut ini adalah gambar susunan planet pada sistem tata
surya:

Berdasarkan letaknya, planet dibedakan menjadi dua dengan bumi sebagai batas:
1. Planet inferior, yaitu planet-planet yang lintasannya berada di antara Bumi dan Matahari. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah planet Merkurius dan Venus.

SMA NEGERI 2 ENDE 93


2. Planet Superior, yaitu planet-planet yang lintasannya berada di luar bumi. Planet-planet yang
termasuk dalam kategori ini adalah planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Berdasarkan planetoid sebagai batas:
1. Planet dalam merupakan planet-planet yang lintasannya terletak di antara Bumi dan Matahari.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Merkurius dan Venus.
2. Planet luar merupakan planet-planet yang lintasannya di luar Bumi dan Matahari. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berdasarkan komposisi material penyusunnya, planet dibedakan menjadi Jovian planet dan
Teresterial planet. Jovian planet yaitu planet-planet raksasa yang komposisi material
penyusunnya adalah gas. Planet yang termasuk dalam Jovian planet adalah Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus. Sedangkan Teresterial planet adalah planet-planet yang komposisi
material penyusunnya berupa batuan silikat. Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars. Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai semua planet:
1. Merkurius
Merupakan planet dalam dan memiliki jarak paling dekat dengan Matahari yaitu 0,39 SA atau 58 juta
km. Engolasi terbesarnya adalah 28° baik Barat maupun Timur. Berdiameter sebesar 4.878 km. Masa
revolusi planet ini adalah 88 hari dan rotasinya 15 jam.Suhu permukaan Merkurius pada siang hari
dapat mencapai 350°C dan pada malam hari -170°C. Massa planet Merkurius paling kecil di antara
planet-planet lainnya di tata surya, yaitu 0,06 massa Bumi dan tidak ada lapisan udara yang
menyelimutinya. Merkurius menyeberangi Matahari
sebanyak 3 kali dalam setahun. Gravitasi di planet ini tercatat 0,38 kali gravitasi di Bumi. Planet ini
tidak mempunyai bulan atau satelit maupun cincin. Merkurius tidak memiliki atmosfer sama sekali,
temperaturnya panas, permukaannya kasar dan berkawah

2. Venus
Sebutan lainnya adalah “bintang kejora” atau “sahara”. Planet ini paling dekat dengan Bumi dengan
jarak 0,72 SA atau kira-kira 180 km. Sudut engolasinya sebesar 48°. Diameternya 12.104 km dengan
massa 0,82 kali massa Bumi. Gravitasi
Venus sebesar 0,88 kali gravitasi di Bumi. Rotasi planet ini berlawanan dengan Bumi. Lama
revolusinya adalah 224,7 hari dengan periode rotasi 243 hari. Temperatur permukaannya sebesar
480°C. Permukaan Venus tertutup oleh awan tebal yang mengandung asam sulfat dan hujannya
merupakan cairan paling merusak dalam tata surya. Atmosfer Venus mengandung CO 2 dengan tekanan
udara 20 kali lipat tekanan udara di Bumi. Planet Venus tidak mempunyai satelit, bulan, mau pun cincin.

SMA NEGERI 2 ENDE 94


3. Bumi
Sebagian besar planet ini diselimuti air menyebabkan planet ini dikenal sebagai “planet biru”. Jarak
antara Bumi dengan Matahari adalah 159 juta km. Bumi berevolusi mengelilingi Matahari dalam waktu
365 hari 6 jam 9 menit 140 detik (satu tahun siderik). Pertemuan Matahari dengan titik musim semi
sampai pertemuan berikutnya lamanya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detk (satu tahun tropik). Rotasi
Bumi membutuhkan waktu waktu 23 jam 56 menit satu hari siderik (satu hari bintang). Namun, kita
merata-rata satu hari lamanya 24 jam (satu hari Matahari). Di ekuator Bumi berotasi dengan kecepatan
1.700 km/jam.

4. Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari. Mars juga disebut sebagai planet Anggar atau
planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Warna merah ini disebabkan karena
panet Mars mengandung karat besi. Planet Mars memiliki massa 0,11 kali massa Bumi. Jarak Mars
dengan Matahari kurang lebih adalah 228 juta kilometer. Diameternya sebesar 6.795 kilometer. Rata-
rata suhu di Mars adalah -63°C dengan suhu maksimal 20°C dan minimum -140°C, dengan komposisi
udara yang sebagian besar karbondioksida, serta gaya gravitasi sebesar 0,38 kali gravitasi
Bumi. Keenam paling umum komponen dari udaranya adalah:
a. Karbon Dioksida (CO2): 95.32%
b. Nitrogen (N2): 2.7%
c. Argon (Ar): 1.6%
d. Oksigen (O2): 0.13%
e. Air (H2O): 0.03%
f. Neon (Ne): 0.00025 %'

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam. Di planet Mars, terdapat
sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat

SMA NEGERI 2 ENDE 95


dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Jika dilihat dari bumi dengan teleskop, permukaan
Mars terlihat dipenuhi garis-garis yang simpang siur. Awalnya garis tersebut diperkirakan sebagai
terusan yang digunakan oleh penduduk Mars untuk pengairan.
Tetapi setelah diselidiki, garis tersebut hilang pada jarak 11.000-16.000 kilometer. Pada bulan Juli dan
September 1976, Viking Landers menyentuh permukaan Mars. Hasilnya menyatakan permukaan Mars
mirip padang tandus diselingi lumpur yang telah mengendap. Pada permukaan Mars juga terlihat
gunung api Olimpus yang merupakan gunung api tertinggi di seluruh tata surya, dengan ketinggian 3
kali Mount Everest di Bumi. Menurut misi biologis, Mars adalah diri sterilisasi. Mereka percaya
kombinasi solar ultraungu radiasi yang saturates permukaan, kekeringan yang ekstrim tanah dan sifat
kimia tanah mencegah pembentukan organisme hidup di tanah Mars.

5. Jupiter
Merupakan planet paling besar dalam tata surya. Berdiameter 142.800 km. Jarak dengan Matahari 780
juta km. Masa revolusi terhadap Matahari adalah 11,86 tahun. Kala rotasi Jupiter paling cepat diantara
planet lain, yaitu selama 9 jam 50 menit. Keunikan Jupiter adalah atmosfernya berotasi sangat lambat
sehingga mengakibatkan pusaran pada bagian atas atmosfernya. Ukuran noda merah tersebut lebih
besar daripada Bumi, yaitu panjangnya sekitar 30.000 km dan lebarnya 14.000 km. sekitar 85% planet
ini tersusun atas hidrogen. Campuran lainnya antara lain gas CH 4 dan NH. Planet ini mempunyai satelit
paling banyak yaitu 14 buah. Empat satelit yang terbesar ialah Io, Europa, Ganymede, dan Calisto.
Keempat satelit tersebut diberi nama “Galilean”, karena keempatnya ditemukan oleh Galileo Galilei pada
tahun 1610.

6. Saturnus
Planet ini memiliki cincin yang merupakan batuan padat bahan pembentuk bulan atau satelit. Material
tersebut tidak sempat menggumpal menjadi satelit, sehingga bahan lepas yang berceceran sepanjang
orbitnya. Hal ini diperkirakan terjadi karena sebuah satelit bergerak terlalu dekat dengan planet
induknya. Gaya tarik planet induknya yang jauh lebih besar menyebabkan satelit tersebut hancur

SMA NEGERI 2 ENDE 96


berkeping-keping. Cincin Saturnus memiliki ketebalan antara 10 sampai 100 meter. Beberapa bagiannya
merupakan butir-butir es yang sangat halus. Lebar cincin itu sekitar 275.000 km. jarak planet ini dengan
Matahari adalah 9,5 SA. Masa revolusinya 30 tahun Bumi. Rotasinya 10,02 jam. Terdapat 10 satelit yang
mengorbit Saturnus di luar cincinnya.

7. Uranus
Planet ini ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1781. Jarak Uranus dengan Matahari adalah
19,18 SA atau 2.877 juta km. Orbit kemiringannya sebesar 98° terhadap ekuator. Garis tengahnya pada
ekuatornya adalah 50.800 km. Kala revolusinya selama 84,01 tahun dengan rotasi selama 16 jam 10
menit. Struktur planet ini diperkirakan sama dengan Saturnus, hanya lapisan hidrogennya lebih sedikit.
Uranus merupakan planet kedua yang memiliki cincin. Ini terbukti dari adanya lingkaran-lingkaran
materi yang mengelilinginya. Temperatur di permukaan Uranus adalah -210°C. Massa planet ini adalah
sekitar 14,6 kali massa Bumi, dengan gravitasi sebesar 1,17 kali gravitasi Bumi. Atmosfer Uranus terdiri
atas metana, hidrogen, dan helium. Hingga saat ini Uranus memiliki 5 satelit yaitu Oberon, Umbriel,
Ariel, dan Miranda. Planet ini juga diketahui mempunyai sembilan cincin.

Dari hasil sidang umum IAU di Praha tersebut, jumlah planet sistem tata surya kita menjadi
delapan buah yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Pluto
yang dulunya termasuk planet yang terdapat dalam sistem tata surya kita, sekarang tidak
termasuk. Hal itu karena Pluto dianggap bukan planet besar, melainkan planet kerdil. Alasan
Pluto bukan termasuk planet dalam sistem tata surya kita adalah karena disekitar orbit Pluto
banyak dijumpai objek-objek sejenis berupa TNO (Trans Neptunian Objects). TNO merupakan
objek tata surya yang mengorbit atau melintas diluar orbit planet Neptunus.

3. Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah kumpulan planet kecil yang berputar mengelilingi Matahari
dan terletak antara Mars dan Jupiter. Menurut bentuknya asteroid dibagi menjadi 2 bagian.

SMA NEGERI 2 ENDE 97


1. Asteroid Besar, contohnya : Cars, Pallas, Vesta,
Hygiren.
2. Asteroid Kecil, contohnya : Eros, Hitos, dan Geografos.

4. Komet (Bintang Berekor)


Komet adalah benda angkasa yang mengelilingi Matahari dan orbitnya sangat lonjong atau
parabolis atau hiperbolis. Badan komet terdiri atas bagian inti dan koma, dengan diameter
100.000 km, sedangkan ekor komet terdiri atas gas, debu, dan Kristal-kristal es. Panjang
ekornya antara 80-160 juta km. Ada 4 macam komet yaitu : Komet Halley, Komet Enche, Biela,
Komet Donotie.rambut panjang.[2] Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku
pada saat berada jauh dari matahari.Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun
komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga
termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-
beda.[4] Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh
di luar angkasa daripada planet. Komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu
kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya
pernyataan bintang disini tidak tepat. Komet terbentuk dari es dan debu. Bagian-bagian komet
terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
 Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa kilometer, dan
terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah
menjadi gas.
 Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.Lapisan
hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata manusia.
Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi
ketika komet lewat di dekat matahari.
 Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.
 Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari
dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk
lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat
mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari
kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah
belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang
mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.

 Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-
gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas
sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek
yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76
tahun sekali.
 Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek
sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga
hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.

Sekarang telah dikenal banyak nama komet, antara lain sebagai berikut.

 Komet Kohoutek.

SMA NEGERI 2 ENDE 98


 Komen Arend-Roland dan Maikos yang muncul pada tahun 1957.
 Komet Ikeya-Seki, ditemukan pada bulan september 1965 oleh dua astronom jepang, yaitu Ikeya
dan T. Seki.
 Komet Shoemaker-Levy 9 yang hancur pada tahun 1994.
 Komet Hyakutake yang muncul pada tahun 1996.
 Komet Hale-bopp yang muncul pada tahun 1997.

5. Meteor
Meteor adalah benda kosmis yang amat kecil yang biasa disebut debu, pasir atau kersik langit.
Dalam bahasan mengenai meteor, kita mengenal tiga istilah yaitu :
1) Meteoroid adalah benda langit padat yang berterbangan secara tak beraturan dan tidak
mempunyai orbit yang tetap.
2) Meteor adalah meteoroid yang masuk dalam atmosfer bumi.
3) Meteorit adalah meteor yang masuk ke dalam atmosfer bumi yang berupa batuan dan
sebagian telah hancur.

6). Satelit
Satelit berarti pengikut. Yang dimaksud dengan istilah satelit disini ialah benda langit yang
menjadi pengikut planet. Pada bagian akan dibicarakan satelit alam, yakni satelit yang
terbentuk secara alami, bersama-sama dengan proses pembentukan planet. Karena masanya
lebih kecil dan beralokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit itu beredar
mengelilingi planet tersebut. Hampir setiap planet dalam sistem tata surya kita mempunyai
satelit, kecuali Merkurius, Venus, dan Asteroid. Bumi kita mempunyai satelit yang dinamakan
Bulan. Antara planet yang satu dengan yang lain dalam sistem tata surya kita jumlahnya
berbeda-beda. Satelit bulan cukup berpengaruh terhadap kehidupan di Bumi, misalnya
berpengaruh terhadap besar kecilnya pasang surut air laut. Data statistik Bulan adalah sebagai
berikut :
a). Jarak rata-rata antara Bumi-Bulan = 384.000 km.
b). Kecepatan rata-rata orbital = 1,02 km/detik
c). Luas permukaan = 37.940.000 km2

SMA NEGERI 2 ENDE 99


d). Diameter katulistiwa = 3.475,6 km2
e). Volume = 21. 900.000.000 km3
1
f). Gravitasi = gravitasi bumi.
6
Perbandingan antara gravitasi Bulan dan Bumi adalah 1: 6 hal ini berarti apabila Anda
melompat setinggi 1 meter di Bumi sama dengan setinggi 6,05 meter di bulan. Begitulah
perbandingan lompatan antara bumi dan bulan, caranya tinggal mengalikan dengan 6,05
meter. Selain mempengaruhi ketinggian lompatan, besarnya gravitasi juga mempengaruhi
berat badan seseorang dibulan.

Bidang Lintasan Bulan


Lintasan bulan dalam mengelilingi Bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan
ekliptika. Yang dimaksud dengan ekliptika adalah lintasan bumi dalam mengelilingi matahari.
Ketika bulan mengelilingi Bumi, lintasannya berbentuk elips. Karena itu, lintasan bulan
kadangkala terletak pada titik terdekat. Titik lintasan bulan dalam mengelilingi bumi yang
terjauh disebut apogea, sedangkan titik lintasan bulan dalam mengelilingi Bumi yang terdekat
disebut perigea.

Pergerakan Bulan
Bulan melakukan tiga macam gerak sekaligus, yaitu :
 Berputar pada sumbunya (rotasi). Untuk sekali putaran (360 0) diperlukan waktu 1
bulan.
 Bergerak mengelilingi bumi (revolusi). Untuk satu kali peredaran (360 0) diperlukan
waktu 1 bulan.
 Bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Untuk satu kali gerakan diperlukan
waktu 1 tahun.

Peredaran Sideris dan Peredaran Sinodis Bulan


Peredaran sideris bulan ialah peredaran bulan mengelilingi bumi menyelesaikan satu
lingkaran penuh (3600) ciri bahwa bulan telah menyelesaikan satu lingkaran penuh ialah
bahwa posisinya ditinjau dari bumi terhadap bintang tetap tertentu telah kembali seperti
semula.
1
Peredaran sideris bulan memerlukan waktu 27 hari 8 jam (27 hari), sedangkan
3
1
peredaran sinodis memerlukan waktu 29 hari 13 jam (29 hari). Jangka waktu peredaran
2
sinodis digunakan untuk dasar penentuan waktu satu bulan dalam kalender komariah.
Untuk mengetahui peredaran sideris dan sinodis Bulan perhatikan gambar berikut :

S
S
M

BM BM
B.1. B.3. B.2.

Fase dan Aspek Bulan Dilihat dari Bumi


orbit bumi

SMA NEGERI 2 ENDE 100


Kalau kita melihat Bulan dari Bumi, tidak seluruhnya nampak, melainkan hanya
sebagian tubuh dari Bulan. Bentuk bulan, apabila dilihat dari bumi, selalu berubah.
Kadang-kadang yang kita lihat bulan purnama, bulan setenganya, atau sepertiganya,
bahkan tidak terlihat sama sekali.
Perubahan bentuk bulan tersebut dipengaruhi oleh gerakan bulan, dan posisi bulan
terhadap matahari. Dalam bahasan ini kita akan mempelajari perubahan bentuk bulan
(fase) dan posisi bulan (aspek). Fase bulan adalah bentuk Bulan yang selalu berubah-ubah
jika dilihat dari bumi. Perubahan bentuk tersebut berlangsung dalam periode satu bulan
1
sinodik atau lamanya 29 hari.
3

Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi jika bulan dalam keadaan oposisi dan terletak pada salah satu
simpul sehingga umbra Bumi menutupi bulan, maka terjadilah gerhana bulan total.
Sebaliknya jika bulan terletak disekitar simpul, sehingga penumbra Bumi menutupi Bulan
maka terjadilah gerhana bulan penumbra. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut ini.

Bayang2 tambahan l
Lintasan bulan
Bayang2 inti
Bln
Bumi Matahari

Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada saat Bulan mati atau baru dan Bulan dalam kedudukan
konjungsi. Atau lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

bayang2 tambahan Bayang2 inti

Bumi bln
Matahari

Lintasan Bulan

Ada tiga macam Gerhana Matahari, seperti berikut :


 Gerhana Matahari total, terjadi akibat bayangan inti bulan jatuh di bumi.
 Gerhana Matahari partial (sebagian), terjadi jika yang menutupi permukaan Bumi
hanya penumbra saja.
 Gerhana Matahari cincin, terjadi jika umbra Bulan tidak sampai ke permukaan Bumi
dan Matahari tampak sebagai cincin putih disekitar bola hitam.

Rotasi Bumi dan Gejala Alam yang Timbul


Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya atau sumbunya. Satu kali rotasi,
bumi memerlukan waktu 23 jam, 56 menit, 4 detik, atau 24 jam.
a. Sifat Rotasi Bumi

SMA NEGERI 2 ENDE 101


 Kecepatan berputar berbeda-beda pada tiap tempat, makin dekat ke kutub,
kecepatannya makin rendah.
 Arah rotasi bumi dari barat ke timur.
 Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi ikut mengadakan rotasi bersama
dengan beratnya.

b. Akibat Rotasi Bumi


 Terjadi siang dan malam.
 Terjadi peredaran semu benda-benda langit, misalnya peredaran matahari dari
timur barat.
 Terdapat perbedaan waktu ditempat-tempat yang berbeda letak meridiannya,
dengan ketentuan tiap 10 = 4 menit atau 150 waktunya berbeda 1 jam. Sebagai
contoh, Indonesia terletak 950 BT - 1410 BT, sedangkan perbedaan meridian =
460, meka Negara kita dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu WIB (105 0).
Masing-masing wilayah waktu di Indonesia perbedaan meridiannya sebesar
150 atau berbeda 1 jam.
 Pembelokan arah angin.

Revolusi Bumi dan Gejala Alam yang Ditimbulkan


c. Akibat Revolusi
1). Pergeseran Matahari antara Garis Balik Utara (GBU) dengan Garis Balik Selatan (GBS).
Salah satu akibat revolusi Bumi yaitu terjadinya gerakan semu yang berupa pergeseran
matahari dari GBU, sebesar 23½° LS. Hal tersebut disebabkan Matahari tidak selalu
beredar di ekuator. Pergeseran matahari paling jauh sampai ke garis 23 ½° LU dan 23½°
LS. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

23½ LU (GBU) 21 Juni


M

0 21 Maret 21 Maret
M
M M
Khatulistiwa 2 3 Sept

23½ LS (GBS) 22
M
Des

Gambar diatas menunjukan pergeseran Matahari pada tanggal 21 Maret beredar di


khatulistiwa, kemudian berangsur-angsur bergerak ke Utara. Setelah tiga bulan, tanggal
21 Juni, Matahari bergeser ke GBU pada lintang 23½° LU, tanggal 23 September kembali
lagi ke khatulistiwa, dari khatulistiwa kemudian bergeser ke arah selatan (GBS) pada
lintang 23½° LU, tanggal 23 September kembali lagi ke khatulistiwa, dari khatulistiwa
kemudian bergeser ke arah Selatan (GBS) pada lintang 23½° LS.

2). Perubahan Panjang Siang dan Malam


Akibat kemiringan sumbu Bumi terhadap eklipitika sebesar 66 ½°, panjang siang hari
tidak selalu sama dengan panjang malam hari. Pada tanggal 21 juni, ketika Matahari pada
posisi paling utara yaitu di GBU, belahan Bumi utara mengalami siang hari lebih panjang
dari pada malam hari. Sebaliknya pada tanggal 22 Desember. Ketika Matahari beredar di
GBS, siang hari di tempat itu lebih pendek dari pada malam hari. Belahan Bumi selatan
pada tanggal 21 Juni mempunyai malam hari lebih panjang dari pada siang hari, dan
pada tanggal 22 Desember, siang hari, dan pada tanggal 22 Desember, siang hari tempat
lebih panjang dari pada malam hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, siang hari
sama panjang dengan malam hari di semua tempat permukaan Bumi , kecuali di Kutub.
(ada gambar)

SMA NEGERI 2 ENDE 102


h. SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar yang disebut pangae yang
dalam bahasa yunani berarti “ keseluruhan bumi”. Sejak tahun 1900, para ahli geologi telah
mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung diatas lapisan dalam yang lunak.

I. Beberapa teori gerakan benua yang mengemukakan sejarah terbentuknya muka bumi.

1). Teori Tektonik Lempeng


Dalam teori tersebut dijelaskan beberapa analisis antara lain sebagai berikut :
 Adanya persamaan formasi geologi antara pantai timur Benua Amerika dengan pantai barat
Eropa dan Afrika.
 Adanya gerakan Pulau Madagaskar menjauhi Afrika Selatan 9 meter per tahun.
Litosfer terletak diatas zona atau material yang lebih lemah dan lebih panas atau di sebut
astenosfer. Salah satu prinsip utama dari teori tektonik lempeng bahwa setiap lempeng
bergerak-gerak sebagai satu unit terhadap unit lain. Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-
lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
 Konvergen,

yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik


dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan
lempeng dasar samudra.
Pada bidang batas pertemuan akan terjadi palung laut atau lipatan.
Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona
konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang
menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan merupakan pegunungan
tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan
lempeng Italia dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen.
Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra, disebut zona
subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua Amerika dan lempeng
dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Andes.
Di wilayah ini umumnya rawan terhadap gempa bumi dan banyak ditemui gunung api

 Divergen

Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen
(zona sebar pisah).
Lempeng bergerak saling menjauh ( berlawanan ).
Pada batas pergerakan akan terbentuk kerak bumi yang baru karena naiknya materi dari
lapisan mantel ( magma ) ke permukaan bumi dan membeku sehingga membentuk punggung
laut.

 Sesar Mendatar (Transform),

yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan
antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan
terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San
Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat
bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform).

SMA NEGERI 2 ENDE 103


Terjadi pergeseran dua lempeng dengan arah yang berlawanan
Pergerakan tidak menimbulkan penghilang atau pemunculan kerak bumi, tetapi akan terjadi
patahan ( sesar ). Gerakan ini akan menimbulkan terjadi gempa tektonik

Bumi memiliki beberapa lapisan atau bagian. Lapisan fisis pertama yang paling dalam adalah
mesosfer. Lapisan ini cukup tebal, pejal, dan berada di kedalaman lebih dari 500 km. Lapisan
inilah yang mengurung inti bumi (inner core) dan selubungnya (outer core), inner core
berbentuk seperti bola padat, kira-kira terpusat pada kedalaman 5.150 km. Sementara di
atasnya (diapit mesosfer) terletak outer core yang cair.
Di atas mesosfer terdapat lapisan astenosfer. Yaitu lapisan yang terletak pada kedalaman 100-
300 km. Lapisan ini lebih cair dan bersifat seperti fluida. Lapisan ini terus bergerak sepanjang
waktu akibat tekanan dari lapisan yang mengapitnya. Lapisan ini merupakan asal dari magma
gunung api.

o
2). Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650).
Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya
proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah,
dan dataran.
Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya
berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian
dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan
dan lembah-lembah.

3). Teori Ed Suess


Menurut Suess, adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika Selatan,
India, Australia, dan antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan, daratan-daratan yang
menyatu itu disebut Benua Godwana. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu
Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua
tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-
pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan
Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.

4). Teori Tim Peneliti Amerika


Dalam Teori Alfred Wegener diterangkan bahwa 150 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua besar
(disebut Pangea) di planet bumi ini yaitu Daratan Laurasia di sebelah utara dan Daratan
Godwana di sebelah selatan. Tim peneliti Amerika mengadakan penelitian di kutub selatan pada

SMA NEGERI 2 ENDE 104


tahun 1969-1970 dengan membuktikan Teori Alfred Wegener. Yang mana Alfred Wegener
mengemukakan bahwa benua-benua yang ada sekarang ini dahulunya membentuk satu benua.
Karena adanya gerakan benua besar di selatan ke arah barat maupun utara maka terjadilah hal-
hal sebagai berikut :
 Samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
 Samudra Atlantik semakin luas karena Benua Amerika bergerak ke arah barat.
 Adanya kegiatan gempa yang besar di sepanjang patahan St Andreas, dekat pantai barat
Amerika Serikat.

5. Teori Konveksi (Convection Theory)


Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan
dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih
dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada
di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi
di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk
lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
o Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti
mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.
o Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin jauh
dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang
berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi
dari lapisan di bawah kulit bumi.

Proses Perkembangan Muka Bumi


a. 200 Juta Tahun yang Lalu. Benua-benua tergabung dalam satu superbenua bernama Pangaea.
Amerika Utara dan Eurasia merupakan bagian utara Pangaea dan disebut Laurasia. Benua-benua
lain bergerombol di segmen selatan, yaitu Gondwana. Di sebelah timur terdapat Laut Tethys.
b. 80 Juta Tahun yang Lalu. Benua Pangaea mulai pecah, dengan munculnya Samudra Atlantik
Utara di antara Laurasia dan Gondwana. Gondwana sendiri pecah menjadi tiga bagian dan Laut
Tethys menjadi lebih sempit.
c. 35 Juta Tahun yang Lalu. Sebuah retakan melebar antara Amerika Utara dan Eurasia dengan
memperlebar Atlantik Utara. Amerika Selatan dan Afrika mulai terpisah sepanjang suatu retakan
yang menjadi Samudra Atlantik Selatan. India bergerak ke utara menuju Asia.
d. 5 Juta Tahun yang Lalu. Amerika Selatan dan Afrika telah menempuh jalan masing-masing.
Amerika Utara dan Eropa masih berhubungan dengan Greenland. Sedangkan India mendekati Asia.
e. Saat Ini. Greenland telah terpisah, sementara Australia telah berpindah ke utara dari Antartika.
India telah menabrak Asia.

SMA NEGERI 2 ENDE 105


f. Prediksi 50 Juta Tahun yang Akan Datang. Samudra Atlantik terus melebar, sementara
Samudra Pasifik menciut. Australia mendekati Asia. Lembah retak Afrika terbuka dan tergenang.
Laut Merah melebar dan Teluk Persia lenyap.

II Prinsip Dasar Teori Tektonik Lempeng dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api
dan Gempa Bumi

Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu berkisar 1,5 cm – 7,5 cm per tahun.
Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan
Kep.Madagaskar (9 meter/tahun).
Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh sekitar enam lempengan besar
dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri

Lempengan-lempengan tersebut saling bertemu di sepanjang tiga tipe garis tepi yang berbeda-beda.
Setiap tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng, gempa, dan gejala-gejala lainnya yang
berbeda-beda pula.

Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama, yaitu :
1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia

SMA NEGERI 2 ENDE 106


2. Lempeng Indo-Australia, wilayahnya meliputi Lautan Hindia serta subkontinen India dan
Australia bagian barat
3. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh Lautan Pasifik
4. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah
bagianbarat Lautan Atlantik
5. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan bagian
barat Lautan Hindia
6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi Kontinen Antartika dan lautan Antartika

Lempeng-lempeng penyusun permukaan bumi


Indonesia merupakan salah satu tempat pertemuan 3 lempeng dunia, yakni lempeng Eurasia
(yang bergerak dinamis lambat ke timur), Lempeng Indo-Australia (yang bergerak dinamis cepat ke
utara mendesak lempeng Eurasia), dan Lempeng Pasifik di utara Papua (yang bergerak dinamis lambat
ke arah barat).

3 Lempeng yang selalu bergerak di Indonesia


Dinamakan lempeng, karena bagian litosfer ini mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi
horisontal, tetapi ukutran kecil pada arah vertikal. Akibat arah pergeseran yang tidak sama, maka
terjadilah tiga jenis batas pertemuan antara lempeng-lempeng itu, yaitu saling menjauh (divergen),
saling bertubrukan (konvergen), dan saling berpapasan (sesar).
Menurut teori tektonik lempeng pergerakan lempeng kerak bumi ada 3 macam yang saling mendekati,
saling menjauh dan saling berpapasan.
A. Pergerakan Lempeng Saling Mendekati

Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari
lempeng akan masuk ke bawah yang lain. Daerah hasil tumbukan tersebut membentuk suatu palung
yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Di daerah pertemuan dua lempeng,
terjadi beberapa fenomena sebagai berikut

Pergerakan Lempeng searah saling bertumbukan (konvergen)

SMA NEGERI 2 ENDE 107


· Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi
· Merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam
· Lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua
· Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu
· Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan
· Penghancuran lempeng akibat pergeseran lempeng
· Timbunan sedimen campuran yang dalam geologi di kenal dengan nama batuan bancuhmelange

Lempeng dasar samudera yang lebih tipis dapat didesak kebawah oleh lempeng benua yang lebih tebal
dan keras. Di tempat ini terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang. Pegunungan
di pantai Barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara itu adalah akibat
pembentukan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau-pulau itu bermunculan puncak
gunung api. Di wilayah tersebut sering terjadi gempa bumi yang kadang-kadang sangat kuat.

B. Pergerakan lempeng Saling Menjauh

Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan perenggangan


kerak bumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dan mantel membentuk jalur
magmatik atau gunungan. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena,
seperti:

Pergerakan Lempeng saling menjauh ( divergen)

· Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut


· Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng
· Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan
hamparan leleran lava yang encer
· Aktivitas gempa didasar laut dan sekitarnya
Terbentuknya tanggul diakibatkan proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Tanggul
seperti itu terdapat di samudera Atlantik, memanjang dari kutub utara sampai mendekati kutub
selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Afrika dan
Eropa.
Di Samudera Pasifik terdapat tanggul di bagian tengah samudera yang membujur ke utara sampai
ke teluk California. Dibagian selatan samudera hindia, tanggul seperti itu memanjang dari barat
ke timur, mendorong dasar lempeng Samudera Hindia atau lempeng Indo - Australia kearah
utara. Pergeseran lempeng tersebut mendorong anak benua India yang berasal dari dekat
Antartika, bertabrakan dengan lempeng benua Asia dan menyebabkan pembentukan Pegunungan
Himalaya.

C. Pergerakan Lempeng Saling berpapasan


Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar misalnya Sesar
Besar San Andreas di Amerika.

SMA NEGERI 2 ENDE 108


. STRUKTUR BUMI

Menurut teori Nebula bahwa bumi kita terbentuk bersamaan dengan terbentuknya satu
system tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi pada awalnya adalah berupa gas panas
kemudian berubah menjadi cairan dan pada akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak bumi
menjadi padat mengeras.
Jika dipandang dari angkasa, bumi bercahaya seperti batu menyala-nyala dalam tata surya. Sejak
zaman phytagoras (500 SM), bentuk bumi dikenal bulat. Cladius Ptolemy mengumpulkan daftar
pengamatan intensif yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk bola. Christoper Columbus (1451-
1506) mengetahui bahwa bumi adalah bulat dan ia berpikir dapat menemukan jalan pintas
(shortcut) ke Hindia (Indies) dengan berlayar ke barat. Akan tetapi, dengan memakai nilai-nilai
Ptolemy, Columbus mendapatkan pelayarannya lebih jauh daripada yang diperkirakannya.

Bumi tidak benar – benar bulat, karena ia berotasi mengelilingi sumbunya. Bumi berbentuk dempak
(spheroid), yaitu berbentuk sebuah bola namun sedikit rata pada kutubnya, sehingga jari – jari polar
(jarak dari pusat bumi ke kutub) lebih pendek dari jari – jari ekuatornya. Rujukan internasional
tenteng dimensi bumi diadopsi oleh IUGG (International Union of Geodery and Geophysic)
mempunyai pendekatan sebagai berikut.
 Jari-jari polar = 6,357 km = 3,951 mil
 Jari-jari ekuator = 6,378 km = 3,964 mil
 Jari-jari rata-rata = 6,371 km = 3,960 mil

Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam Bumi sebagai berikut.
1. Kerak Bumi (litosfer)
Bagian ini memiliki ketebalan 30–70 km, terdiri atas batuan-batuan basa dan masam yang
memiliki berat jenis kira-kira 2,7 gram/cm3.
Bagian atas dan bagian tengah kerak Bumi disebut lapisan sial karena sebagian besar terdiri
atas zat-zat silisium dan aluminium, sedangkan bagian bawah disebut sima karena sebagian besar
terdiri atas zat-zat silisium dan magnesium.
Kerak Bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua memiliki
ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudra.
2. Selubung Bumi atau Sisik Silikat (Astenosfer)atau Mantel
Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.200 km dan memiliki berat jenis 3,4–4 gram/cm 3.
Kerak Bumi dan selubung Bumi ini merupakan lapisan litosfer.
3. Lapisan antara atau Chalkosfera

SMA NEGERI 2 ENDE 109


Lapisan ini memiliki ketebalan kira-kira 1.700 km dengan berat jenis kira-kira 6,4 gram/cm3.
Lapisan ini sebagian besar merupakan sisik oksida dan sulfida.
4. Inti Besi-Nikel atau Barysfera
Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam tersusun atas
lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrum atau besi).
Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu :
a) Inti Luar (Outer Core) adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan mencapai 2.200
km, tersusun dari besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan suhu
sekitar 3.9000
b) Inti Dalam (Inner Core) adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar
2.500 km. Inti dalam tersusun atas besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 4.800°
C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3

Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai
material dan meningkatnya tekanan di dalam bumi secara bertahap menghasilkan panas yang
sanggup mencairkan bagian dalam bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam
sedangkan material ringan seperti silika (batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen) muncul ke
permukaan bumi dan membentuk lapisan keras kulit bumi yang pertama. Panasnya perut bumi juga
menyebabkan zat-zat kimia di dalam bumi muncul ke permukaan. Beberpa zat kimia membentuk air
dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfer. Selama lebih dari jutaan tahun secara
perlahan-lahan air berkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan
berkembang di bumi, air hujan, dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan
yang selanjutnya dibawa menuju lautan, sehingga membuat air laut menjadi asin.
1. Lapisan Inti Bumi (barisfer)
Lapisan inti yang tersusun atas unsur-unsur nikel (nikel) dan besi (ferum). Lapisan inti bumi terdiri atas
lapisan inti dalam (inner core) dan lapisan inti luar (outer core). Suhu udara pada lapisan inti dalam
dapat mencapai 5.000 derajat celcius, dengan ketebalan lapisan 1300km. Lapisan inti luar, suhunya
dapat mencapai 2.200 derajat celcius dengan ketebalan lapisan 2.250 km. Berat jenis lapisan inti bumi
adalah 9,6 gr/cm.

2. Mantel (Astenosfer)
Lapisan antara atau lapisan selubung bumi adalah lapisan yang ada di atas lapisan inti luar tersusun atas
cairan silikon pekat (magma). Lapisan ini memiliki ketebalan 2.900km.. Lapisan ini terdiri atas beberapa
unsur, antara lain silikon, oksigen, besi, dan magnesium. Bagian bawah mantel yang dekat dengan
lapisan inti luar, suhunya dapat mencapai 2.200 derajat celcius. Bagian atas mantel suhunya sekitar 870
derajat celcius. Berat jenis lapisan ini rata-rata 5gr/cm.

3. Kerak Bumi (Lithosfer)


Lapisan yang berada diatas mantel atau lapisan bumi paling luar. Lapisan ini memiliki ketebalan antara
8-32 km. Kerak bumi terdiri atas beberapa unsur, antara lain oksigen, silikon, aluminium, kalsium, besi,
sodium, dan magnesium.

Berat jenis kerak bumi adalah 2,7 gr/cm, kerak bumi merupakan bagian atas litosfer. Litosfer adalah
lapisan padat yang terletak dibagian paling atas bumi. Lapisan litosfer memiliki ketebalan antara 50-100
km. Litosfer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan sial dan lapisan sima.

· Lapisan sial: Lapisan yang tersusun atas silisium dan aluminium. Lapisan ini terdapat pada lapisan
bagian atas lapisan litosfer.

· Lapisan sima: Lapisan yang tersusun atas silisium dan magnesium. Lapisan ini terdapat pada lapisan
bagian bawah litosfer.

SMA NEGERI 2 ENDE 110


Kerak bumi (litosfer) yang mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng (lempeng
benua / lempeng samudera) yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut
menyebar ke kedua sisinya, sedang dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur
dengan materi di lapisan itu.

Menurut komposisi kimia, terdiri dari: core (besi), mantel (silikat), dan kerak (silikat).
Di atas astenosfer selanjutnya ada litosfer, lapisan fisis terluar bumi yang memiliki ketebalan sekitar
100 km. Di lapisan ini terhampar kerak bumi yang keras, relatif dingin, dan mampu menahan beban.
Di lapisan terluar inilah terletak lempeng-lempeng bumi, yang di atasnya terhampar benua, pulau,
gunung, dan lain sebagainya. Kerak lautan (oceanic crust) memiliki sekitar 6 km, sementara kerak
benua (continental crust) dengan pegunungan yang mencapai ketebalan hingga 64 km.
Permukaan bumi diperkirakan tersusun dari 20 lempeng (ada juga yang menyebut 15) yang terbagi
atas lempeng besar dan lempeng kecil, dengan ketebalan antara 70 – 100 km. Lempeng-lempeng ini
senantiasa masih berkembang, luruh ,dan bergerak karena berada diatas lapisan astenosfer yang
cair dan amat panas.
Tujuh diantara lempeng-lempeng di permukaan bumi dikategorikan sebagai lempeng besar/utama
atau lempeng yang digolongkan sebagai lempeng utama penyusun litosfer, yaitu :
a. Lempeng Afrika .
b. Lempeng Amerika Utara.
c. Lempeng Amerika Serikat.
d. Lempeng Pasifik.
e. Lempeng Aurasia.
f. Lempeng Indo-Australia.
g. Lempeng Antartika.

Lempeng-lempeng yang berukuran lebih kecil antara lain Lempeng Filipina,


Lempeng Adriatik, Lempeng Iran, dan Lempeng Hellenik.

PERGERAKAN BUMI
Bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 10 detik, serta
menempuh jarak sejauh 958 juta km. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk sekali mengitari
matahari ini disebut satu tahun bumi. Dalam mengorbit matahari, bumi bergerak dengan
kelajuan rata-rata 107,2 km / jam. Di samping bergerak mengitari matahari, bumi juga berputar
pada porosnya. Waktu yang di perlukan untuk berputar satu kali pada porosnya sama dengan 23
jam, 56 menit, dan 4 detik, yang disebut sebagai satu hari bumi.

Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Untuk menyelesaikan satu putaran
penuh, bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi tiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15°.
Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif. Akibat rotasi itulah, benda-
benda langit melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat.
Akibat rotasi bumi :
a. Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
b. Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin pasat.
d. Pembelokan arah arus laut.
e. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.

Revolusi Bumi
Bumi beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika. Orbitnya
hampir seperti lingkaran (360°) dengan periode 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 10 detik. Hal

SMA NEGERI 2 ENDE 111


tersebut dinamakan satu tahun siderik, yaitu periode yang dihitung saat bumi bergerak mulai
dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir tepat pada titik itu lagi. Orbit planet-
planet lain tidak sebidang orbit planet lain itusu dinamakan sudut inklinasi.
Arah revolusi bumi adalah negatif atau arah timur, artinya arah peredarannya berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam. Sumbu bumi miring 66,5° terhadap bidang eklptika.
Akibat Revolusi Bumi :
b. Gerak semu matahari tahunan.
c. Perubahan lamanya waktu siang dan malam.
d. Pergantian musim.
e. Perubahan paralaks suatu bintang.
f. Gerak semu bintang tetap di bola langit.

SMA NEGERI 2 ENDE 112


SMA NEGERI 2 ENDE 113

Anda mungkin juga menyukai